• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi unand 2

N/A
N/A
nadia

Academic year: 2025

Membagikan "skripsi unand 2"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, atas semua kemudahan yang diberikan penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih singga saat ini selalu setia untuk menemani saya dimasa-masa struggle saya selama kuliah terlebih saat penyusunan skripsi ini dan juga sudah selalu bersedia saya repotkan baik secara fisik maupun mental. Puji syukur diucapkan atas kehadirat Allah SWT, dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Dosis POC Batang Pisang Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) Varietas Kopay”. Tujuan pembuatan skripsi ini adalah sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian yang merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pertanian Universitas Andalas. Etti Swasti, MS selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan saran kepada penulis baik dalam studi maupun dalam penulisan skripsi ini.

Terima kasih juga kepada seluruh dosen serta teman-teman yang telah memberikan nasihat, motivasi, dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

PENGARUH DOSIS POC BATANG PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH

Capsicum annum L.) VARIETAS KOPAY

Abstrak

EFFECT OF BANANA STEM LIQUID ORGANIC FERTILIZER (LOF) DOSES ON THE GROWTH AND YIELD

OF RED CHILI (Capsicum annum L.) KOPAY VARIETY

Abstract

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Unsur hara yang terdapat dalam batang pisang meliputi kalsium (Ca), fosfor (P), kalium (K), protein, karbohidrat, dan air (Ibrahim, 2015). Berdasarkan latar belakang, penulis telah melaksanakan penelitian mengenai pemberian POC batang pisang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai di Ultisol. Penggunaan POC batang pisang merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi kekurangan unsur hara maupun bahan organik pada tanah.

Oleh karena itu, penulis telah melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Dosis POC Batang Pisang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) Varietas Kopay”. Berdasarkan permasalahan yang dijabarkan pada latar belakang, didapatkan rumusan masalah yakni berapakah dosis pemberian POC batang pisang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah varietas kopay. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberian dosis POC batang pisang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah varietas kopay.

Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai pemanfaatan POC batang pisang serta memberikan wawasan bagi peneliti mengenai pengaruh dosis terbaik POC batang pisang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah varietas Kopay.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Tanaman Cabai
  • Syarat Tumbuh Tanaman Cabai
  • Pupuk organik
  • Pupuk Organik Cair Batang Pisang

Tanaman cabai memiliki akar tunggang yang terdiri atas akar utama (primer) dan akar lateral (sekunder). Akar tanaman cabai tumbuh tegak lurus ke dalam tanah, berfungsi sebagai penegak pohon yang memiliki kedalaman ± 200 cm serta berwarna coklat. Tanaman cabai umumnya tumbuh optimum di dataran rendah hingga menengah pada ketinggian 0-800 mdpl dengan suhu.

Pada dataran tinggi (di atas 1.300 mdpl), tanaman cabai tetap dapat tumbuh, tetapi proses pertumbuhannya cenderung lambat, dan produktivitasnya menjadi rendah (Amri, 2017). Tanaman cabai juga dapat tumbuh dan beradaptasi dengan baik pada berbagai jenis tanah, mulai dari tanah berpasir hingga tanah liat (Harpenas et al, 2010). Menurut Tjahjadi (2010) tanaman cabai dapat tumbuh di segala macam tanah, akan tetapi tanah yang cocok adalah tanah yang mengandung unsur-unsur pokok yaitu unsur N dan K, tanaman cabai tidak suka dengan air yang menggenang.

Namun, pada pH tanah > 7 tanaman cabai dapat menunjukkan gejala klorosis, yaitu daun menguning akibat kekurangan hara besi (Fe). Pupuk organik berasal dari hasil dekomposisi bahan-bahan organik, seperti sisa tumbuhan kering (humus) atau limbah kotoran ternak, yang diuraikan oleh mikroorganisme. Dibandingkan dengan pupuk lainnya, pupuk organik memiliki beberapa keunggulan, yaitu mampu memperbaiki struktur tanah, mendukung pertumbuhan tanaman, meningkatkan populasi mikroorganisme yang bermanfaat, mudah diserap oleh tanaman, serta membantu menggemburkan tanah (Suwahyono dalam Irianto, 2014).

Pupuk organik cair berfungsi sebagai sumber hara bagi tanah serta membantu menjaga fungsi tanah, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan tanaman (Tongkingoto et al., 2017). Penambahan pupuk organik memiliki berbagai manfaat, di antaranya menyediakan unsur hara makro dan mikro, memperbaiki struktur tanah berpasir maupun tanah padat sehingga meningkatkan kualitas aerasi, memperbaiki sistem drainase, dan meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air. Selain itu, pupuk organik juga meningkatkan kapasitas tukar kation yang memudahkan tanaman menyerap unsur hara, mendorong aktivitas mikroorganisme tanah, serta tidak menimbulkan polusi air maupun tanah.

Pupuk organik mengandung asam humat, asam fulvat, dan zat pengatur tumbuh yang dapat mempercepat proses pertumbuhan tanaman (Supartha, 2012). Selain itu, penggunaan pupuk organik dapat menjadi alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk buatan yang berlebihan, karena kandungan bahan organiknya mampu memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah.

METODE PENELITIAN

  • Waktu dan Tempat
  • Bahan Percobaan
  • Peralatan Percobaan
  • Rancangan Percobaan
  • Pelaksanaan Percobaan
    • Pembuatan dan Analisis POC Batang Pisang
    • Pengambilan Tanah dan Analisis Tanah
    • Persemaian Benih
    • Persiapan Media Tanam
    • Pengapuran
    • Pemasangan Label
    • Penanaman
    • Pemasangan Ajir
    • Aplikasi POC Batang Pisang
    • Pemeliharaan a. Penyiraman
    • Panen
  • Variabel Pengamatan 1. Tinggi Tanaman
    • Jumlah Cabang Dikotom
    • Diameter Buah Terbesar
    • Panjang Buah Terpanjang
    • Jumlah Buah per Tanaman
    • Bobot Buah per Tanaman
    • Hasil per Ha

Batang pisang yang digunakan yaitu batang pisang kepok bagian dalam yang berwarna putih, kemudian dipotong kecil – kecil menggunakan pisau dengan ukuran ±5 mm. Kemudian potongan batang pisang sebanyak 1 kg dimasukkan ke dalam ember, setelah itu letakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung, tutup ember dibuka satu kali dalam sehari kemudian diaduk untuk mengeluarkan gas yang terbentuk. POC batang pisang yang telah jadi ditandai dengan larutan mengeluarkan bau seperti tape, warna larutan POC berubah menjadi kuning kecokelatan dan tidak terdapat belatung.

Media yang digunakan yaitu campuran tanah dan pupuk kandang sapi dengan perbandingan 1 : 1, benih ditanam sedalam 0,5 cm dengan masing – masing satu benih per lubang tanam. Pengapuran dilakukan setelah persiapan media tanam menggunakan kapur dolomit dengan cara disebar diatas permukaan tanah secara merata dan diinkubasi selama 1 minggu. Pemasangan label dilakukan dengan cara menempelkannya di luar polybag menggunakan stapler untuk memudahkan dalam pengamatan.

Penyulaman dilakukan setelah 1 (MST) dengan cara mengganti tanaman yang mati, terserang penyakit atau pertumbuhannya yang tidak normal. Perempelan tunas dilakukan dengan membuang tunas-tunas baru yang tumbuh pada ketiak daun cabai yang berada di bawah cabang dikotom karena pertumbuhan tunas ini tidak produktif dan akan mengganggu pertumbuhan. Perempelan dilakukan sejak umur 2-4 MST sebelum memasuki masa generatif, menggunakan gunting dengan cara memotong tunas samping yang keluar dari ketiak daun.

Pengendalian hama secara mekanis dilakukan dengan cara mengambil dan membuang hama yang terdapat pada tanaman. Pengamatan jumlah cabang dikotom dilakukan dengan cara menghitung jumlah cabang yang terdapat pada tanaman sampel, perhitungan jumlah cabang yang berbentuk huruf V (bercabang 2 yang sama besarnya pada bagian kiri dan kanan) dan dilakukan setelah tanaman cabai dipanen yaitu pada 19 MST. Data diameter buah per sampel pada perlakuan di jumlahkan dan di rata-ratakan dari panen pertama sampai panen ke-8.

Data panjang buah per sampel pada perlakuan di jumlahkan dan di rata-ratakan dari panen pertama sampai panen ke-8. Menghitung bobot buah per tanaman dilakukan setiap kali panen dengan cara mengambil buah pada setiap tanaman sampel kemudian ditimbang menggunakan timbangan digital.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  • Tinggi Tanaman
  • Jumlah Cabang Dikotom
  • Diameter buah terbesar
  • Panjang buah Terpanjang
  • Jumlah buah per tanaman
  • Bobot buah per tanaman
  • Hasil per Hektar

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian dosis POC batang pisang berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah cabang dikotom tanaman cabai merah varietas Kopay Lampiran 10b. Jumlah cabang dikotom cabai merah varietas Kopay pada umur 19 MST pada beberapa dosis POC batang pisang. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian dosis POC batang pisang berpengaruh tidak nyata terhadap diameter buah per tanaman cabai merah varietas Kopay Lampiran 10c.

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian dosis POC batang pisang berpengaruh tidak nyata terhadap panjang buah terpanjang cabai merah varietas Kopay Lampiran 10d. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian dosis POC batang pisang berpengaruh nyata terhadap jumlah buah per tanaman cabai merah varietas Kopay Lampiran 10e. Data pada Tabel 5 menunjukkan bahwa pemberian POC batang pisang memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah buah per tanaman cabai.

Pemberian POC batang pisang dengan dosis 400 ml/polybag sudah mampu untuk menyediakan unsur hara P dan K yang cukup untuk pembentukan buah tanaman cabai. Namun, pemberian POC batang pisang dengan dosis tinggi seperti 800 ml/polybag, jumlah buah yang dihasilkan menurun secara signifikan dibandingkan dosis 600 ml/polybag. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian dosis POC batang pisang berpengaruh nyata terhadap bobot buah per tanaman cabai merah varietas Kopay Lampiran 10f.

Data pada Tabel 6 terlihat bahwa pemberian POC batang pisang memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah bobot buah per tanaman cabai merah varietas Kopay. Pemberian POC batang pisang mampu memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah juga meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian dosis POC batang pisang berpengaruh nyata terhadap hasil per hektar cabai merah Lampiran 10g.

Data pada Tabel 7 terlihat bahwa pemberian POC batang pisang memberikan pengaruh nyata terhadap bobot buah per ha (ton) pada tanaman cabai merah varietas Kopay. Unsur hara seperti nitrogen, fosfor dan kalium dalam POC batang pisang berperan penting dalam pembentukan dan perkembangan buah.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA

Pengaruh Pemberian Pupuk Npk Mutiara Dan Banyaknya Biji Per Lubang Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah Varietas Tasia I (Arachis Hypogaea L.). Pembuatan Kompos Dari Limbah Batang Pisang (Musa paradisiaca linn) dan Pupuk Kotoran Sapi Dengan Effective Mikroorganisme (EM4). Pengaruh Pemberian POC Batang Pisang dan Pupuk Sp-36 Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Jagung Hibrida (Zea mays L.).

Respon tanaman cabai merah (Capsicum annum L.) Terhadap Komposisi Dan Dosis Bokashi Pelepah Sawit Dan Daun Remunggai. Aplikasi Pupuk Organik Cair Berbahan Dasar Batang Pisang Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill.). Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Limbah Batang Pisang Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) Varietas Servo F-1.

Respon Berbagai Jenis Mulsa dan Pupuk Organik Cair Batang Pisang terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.). Pengaruh Pemberian Dolomit dan Pupuk N.P.K Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung (Zea mays saccharata Sturt) Di Lahan Gambut. Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Terhadap Berbagai Dosis Pupuk Fosfat dan Bokashi Jerami Limbah Jamur Merang.

Respon Pemberian Campuran POC Batang Pisang dan Sabut Kelapa Serta Pupuk Hijau Paitan (Tithonia diversifolia) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.). Pengaruh Penggunaan Konsentrasi Pupuk Daun Gandasil D Dan Dosis Pupuk Guano Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.). Pengaruh Dosis dan Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Buncis (Pheseolus vulgaris L.) Dataran Rendah.

Pertumbuhan dan Hasil Cabai Merah pada Berbagai Metode Irigasi dan Pemberian Pupuk Kandang di Wilayah Pesisir Pantai. Keanekaragaman Hama dan Penyakit pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) pada Daerah Pesisir dan Dataran Rendah. Pengaruh Konsentrasi Dan Frekuensi Pemberian Pupuk Hayati Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Cabai Besar (Capsicum annum L.).

S = Tanaman Cabai Merah (sampel pengamatan) A. Proses Pembuatan POC Batang Pisang. a) Batang pisang dipotong kecil-kecil menggunakan pisau (b) Cacahan batang pisang dimasukkan ke dalam ember (c) Gula merah dihancurkan. d) Air cucian merah dimasukkan ke dalam ember yang berisi gula merah (e) EM4 ditambahkan pada larutan air cucian beras dan gula jawa. g) Larutan dimasukkan kedalam ember yang sudah berisi batang pisang (h) Ember ditutup dan diletakkan di tempat yang tidak terkena matahari secara.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pemberian pupuk organik cair batang pisang Interaksi perlakuan jarak tanam dan pemberian pupuk organik cair batang pisang menunjukkan pengaruh tidak nyata pada

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa pemberian dosis pupuk organik cair bonggol pisang 67,5 ml/ tanaman berpengaruh

Hal ini dapat dilihat bahwa semakin tinggi dosis pupuk organik cair bonggol pisang ( 0 ml, 250 ml dan 300 ml) dengan campuran 5 gram pupuk majemuk NPK, semakin

Berdasarkan hasil penelitian, bobot kering total tanaman jagung manis pada perlakuan pupuk organik cair dengan dosis 400 ml petak -1 memiliki bobot kering total

menunjukan bahwa perlakuan pupuk organik cair POC dari urin sapi dengan dosis 125 ml/3 liter air/plot memberikan hasil yang baik dan dapat dijadikan sebagai acuan penggunaan pupuk

Hasil yang didapatkan dari program kerja Pembuatan Pupuk Organik Cair POC yaitu didapatkan POC atau pupuk organik cair sekitar 3 liter yang kemudian dibagikan dalam botol ukuran 140 ml

Perlakuan pemberian pupuk organik cairlimbah kulit pisang kepok dengan dosis 80 ml/polybag berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan yaitu tinggi tanaman cm diameter rumpun

Pemberian limbah cair tahu dengan dosis 200 ml/polybag memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap diameter batang tanaman bibit kelapa sawit.. Dalam penelitian ini jumlah ulangan