PENERAPAN METODE BIL QOLAM DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN PADA SANTRI TPQ
FIRQOTUL GHONNA SANANREJO TUREN MALANG
SKRIPSI
Oleh:
TYAS ISTIANA NPM. 21701011088
UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 2021
ABSTRAK
Istiana, Tyas. 2021. Penerapan Metode Bil Qolam Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada Santri TPQ Firqotul Ghonna Sananrejo Turen Malang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Islam Malang. Pembimbing 1: Ika Ratih Sulistiani, S.Pd, M.Pd. Pembimbing 2: Arief Ardiansyah, M.Pd.
Kata Kunci : Al-Qur’an , Bil Qolam, Kemampuan Membaca
Al-Qur’an dan Hadits ialah sumber ajaran agama Islam sekaligus pedoman hidup bagi orang islam. Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang memiliki fungsi utama sebagai petunjuk bagi umat manusia. Setiap orang muslim baik laki-laki maupun perempuan memiliki kewajiban dan tanggung jawab terhadap kitab suci Al-Qur’an yakni mempelajari mengajarkannya. Sebagaimana kegiatan belajar mengajar membaca Al-Qur’an yang dilakukan d TPQ Firqotul Ghonna Sananrejo Turen, akan tetapi dalam sebuah proses pembelajaran Al-Qur’an tentunya tidak terlepas dari beberapa permasalahan. Adanya suatu permasalahan tersebut dapat disebabkan karena factor dari dalam individu maupun faktor dari luar individu itu sendiri, sehingga dapat mempengaruhi kemampuan santri dalam membaca Al-Qur’an.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti merumuskan fokus penelitian antara lain bagaimana proses penerapan metode Bil Qolam dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di TPQ Firqotul Ghonna Sananrejo Turen Malang, bagaimana peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an pada santri Firqotul Ghonna menggunakan metode Bil Qolam.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses penerapan metode Bil Qolam untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an pada santri TPQ Firqotul Ghonna Sananrejo Turen, dan mengetahui peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan menerapkan metode Bil Qolam pada santri TPQ Firqotul Ghonna .
Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif model desain penelitian Kemmis dan Taggart yang bertujuan untuk mendapatkan siklus pembelajaran yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Pelaksanaan penelitian tindakan di TPQ Firqotul Ghonna ini dilakukan selama dua siklus dengan menerapkan metode Bil Qolam dalam pembelajarannya, dimana dengan metode ini lebih menekankan pada talqin dan taqlid sehingga proses pembelajaran berpusat pada guru dan peserta didik atau santri. 2) Adanya peningkatan membaca Al Qur’an menggunakan metode Bil Qolam pada santri TPQ Firqotul Ghonna. Adapun peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil belajar santri pada pembelajaran Al-Qur’an dari kegiatan pra siklus sebesar 42,2%, pada kegiatan siklus I hasil belajar meningkat menjadi 57,8% dan pada siklus II meningkat kembali menjadi 84,2%.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Bil Qolam dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an pada santri TPQ Firqotul Ghonna
MOTO
ُهَمَّلَع َو َنآ ْرُقْلا َمَّلَعَت ْنَم ْمُكُرْيَخ
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an”
{HR. Bukhori}
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
Ayahanda Saroji dan Ibu Zulaikhah yang selalu memberikan dukungan positif dari segi moril dan finansial serta tak henti-hentinya mengucap doa terbaik.
Adikku
Fiona Nada yang selalu memberi motivasi dan do’a terbaiknya.
Semua sahabat
Yang selalu memberikan dukungan dan memberikan waktu untuk berdiskusi tentang hal-hal berkaitan dengan kajian keilmuan
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan Rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulis skripsi ini dengan judul “Penerapan Metode Bil Qolam Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada Santri TPQ Firqotul Ghonna Sananrejo Turen Malang” dengan lancar.
Shalawat dan salam, berkah yang seindah-indahnya, mudah-mudahkan terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam ilmiah yaitu Dinul Islam.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam Malang, selain itu penulisan skripsi ini juga sebagai wujud aktualisasi peneliti dalam menuangkan gagasan keilmuan yang diperoleh selama berada di bangku kuliah
Tiada kata yang dapat penulis ucapkan selain hanya ungkapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua, ibu Zulaikhah dan bapak Saroji yang senantiasa mendo’akan dan memberikan dukungan penuh dari segala aspek sehingga penulis dapat menempuh pendidikan sampai jenjang sarjana.
2. Bapak Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si selaku Rektor Universitas Islam Malang.
3. Bapak Drs. H. Anwar Sa’dullah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Agama Islam.
4. Bapak Moh. Sulistiono, S.PdI, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Malang.
5. Ibu Ika Ratih Sulistiani,S.Pd, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I, yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini.
6. Bapak Arief Ardiansyah, M.Pd selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan motivasi dan masukan-masukan positif terhadap penulis.
7. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Islam Malang yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama 4 tahun.
8. Bapak Hadi Siswanto selaku kepala TPQ Firqotul Ghonna, yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk mengambil data penelitian.
9. Kharis Rizal selaku guru Al-Qur’an TPQ Firqotul Ghonna yang telah memberikan pengarahan peneliti dalam pengambilan data dan memberikan dukungan spiritual dalam penulisan skripsi ini.
10. Fiona Nada selaku adik penulis yang senantiasa memberi motivasi dan dukungan terhadap penulis.
11. Lailiatul Fikriyah, Leni Rahmawati, dan Ainiatul Mualimah selaku sahabat penulis yang senantiasa memberi dukungan dan motivasi kepada penulis.
12. Para teman sejawat yang senantiasa membantu dan memberikan dukungan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna. Begitu juga penulisan skripsi ini, yang tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi penyempurnaan skripsi ini.
Akhirnya dengan segala bentuk kekurangan dan kesalahan, penulis berharap sungguh dengan rahmat dan Izin-NYA mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pihak-pihak yang bersangkutan.
Malang, 30 Juni 2021
Tyas Istiana
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian
Al-Qur’an dan Hadits ialah sumber ajaran agama islam sekaligus pedoman hidup bagi orang islam. Dalam Al-Qur’an dan hadits menjabarkan aturan-aturan dan prinsip-prinsip kehidupan yang harus dilaksanakan oleh umat islam, baik terkait hubungan antara manusia dengan tuhannya, manusia dengan manusia yang lain, maupun manusia dengan alam sekitar. Al-Qur’an merupakan “kalam Allah” yang menjadi kitab suci bagi umat islam, yang diturunkan dari Allah SWT, Dzat Yang Maha Bijaksana, diturunkan sebagai penasehat, penawar hati, petunjuk serta menjadi rahmat bagi umat islam (Muwakkid, 2017).
Al-Qur’an adalah wahyu, atau firman Allah yang mengandung ajaran-ajaran guna dijadikan sebagai pedoman hidup bagi manusia. Oleh karnanya ajaran dalam Al- Qur’an berlaku sepanjang zaman mulai dari Al-Qur’an diturunkan sampai nanti hari kiamat. Kebenaran dalam Al-Qur’an tidak dapat diragukan lagi, karena Allah lah yang telah menjaganya, sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Hijr ayat 9 :
َنوُظِفاَحَل ُهَل اَّنِإ َو َرْكِ ذلا اَنْل َّزَن ُنْحَن اَّنِإ
”Sesungguhnya kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”
Al-Qur’an merupakan mukjizat yang telah Allah turunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi dan rasul melalui perantara malaikat Jibril, dan diriwayatkan secara mutawatir, membacanya terhitung pahala. Sedangkan menurut muwakhid et al., (2017) Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang memiliki fungsi utama sebagai petunjuk bagi umat manusia. Petunjuk yang dimaksud adalah petunjuk agama Islam yang biasa disebut dengan syariat Islam. Setiap orang muslim baik laki-laki maupun perempuan memiliki kewajiban dan tanggung jawab terhadap kitab suci Al-Qur’an yakni mempelajari mengajarkannya. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dalam kitab shahihnya.
. ُهَمَّلَع َو َنآ ْرُقْلا َمَّلَعَت ْنَم ْمُكُرْيَخ
”Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya”.
Dari hadits di atas dapat diketahui bahwa belajar dan mengajarkan Al-Qur’an adalah suatu hal yang mulia dan bernilai kebaikan. Menurut (Syamsi & Farhad, 2004) belajar Al-Qur’an dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu: (1) Belajar membaca sampai lancar dan baik menurut kaidah tajwid dan qira’at. (2) Belajar makna dan maksudnya sehingga memahami maksud yang terkandung dalam Al-Qur’an. (3) Belajar menghafal di luar kepala, seperti yang dilakukan para sahabat pada masa Rasulullah SAW.
Dari tiga tingkatan mempelajari Al-Qur’an di atas maka tingkatan belajar membaca Al-Qur’an ialah tingkatan yang paling utama dan pertama. Karena membaca
Al-Qur’an sesuai dengan kaidah tajwid dan qira’at yang benar ialah suatu keharusan.
Oleh karena itu mempelajari Al-Qur’an sebaiknya dilakukan bersama dengan orang yang ahli di bidang Al-Qur’an karena hal itu dapat meminimalisir kekeliruan dalam membaca Al-Qur’an. Allah SWT akan memberikan pahala kepada orang yang membaca Al-Qur’an, sebagaimana Hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud , bahwa Rasulullah bersabda
“Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipat menjadi 10 kebaikan dan aku tidak mengatakan satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, laam satu huruf dan mim satu huruf”. (HR. Tirmidzi no 2910)
Dari hadits tersebut dapat diambil suatu pelajaran tentang keutamaan membaca Al-Qur’an. Agar dapat membaca Al-Qur’an kita harus melalui proses belajar dan pembelajaran. Belajar adalah suatu upaya yang dimaksudkan untuk menguasai atau mengumpulkan sejumlah pengetahuan dimana pengetahuan tersebut diperoleh dari seseorang yang lebih tahu, sedangkan pembelajaran yaitu proses belajar sesuai dengan rancangan (Hayati, 2017). Adapun membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan atau makna yang terkandung atau tersirat pada lambang-lambang tertulis (Tarigan, 1985). Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Al-Qur’an yaitu proses untuk menguasai pengetahuan atau makna yang terkandung pada Al-Qur’an.
Dalam sebuah proses pembelajaran Al-Qur’an tentunya tidak terlepas dari beberapa permasalahan. Masalah itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan apa yang ada pada kenyataan (Suryabrata, 1985).
Masalah tersebut dapat berasal dari setiap individu santri antara lain meliputi: (1)
Tingkat perkembangan dan pengetahuan setiap santri yang berbeda antara satu dengan lainnya. (2) Tingkat penguasaan yang berbeda setiap santri. (3) Dorongan atau motivasi dari orang tua. Selain itu juga terdapat beberapa masalah yang berasal dari lingkungan sekitar antara lain: (1) Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran Al-Qur’an.
(2) Faktor lingkungan sekitar, dsb. Dari beberapa permasalahan tersebut maka dapat berpengaruh pada pembelajaran santri dalam belajar membaca Al-Qur’an sehingga dapat menghambat kemampuan santri dalam membaca Al-Qur’an.
Dalam penelitian ini peneliti menemukan adanya permasalahan yang berkaitan dengan kurangnya kemampuan membaca Al-Qur’an di lembaga pendidikan Al-Qur’an TPQ Firqotul Ghonna. Sesuai dengan observasi dan wawancara, terdapat sebuah permasalahan dalam lembaga tersebut yakni meliputi tentang kemampuan membaca Al-Qur’an pada santri TPQ Firqotul Ghonna. Dalam belajar membaca Al-Qur’an anak- anak diajarkan dengan menggunakan metode Iqra’. Namun, dengan metode tersebut para santri masih kesulitan untuk membedakan huruf-huruf hijaiah terutama pada huruf yang memiliki kemiripan lafal bacaan seperti tsa (ث) dengan sin (س), kha (ح) dengan ha (ھ). Dengan metode Iqra’ tersebut para santri diajarkan mengenal huruf-huruf hijaiah satu persatu namun belum secara mendetail sehingga terkadang santri belum bisa membedakan huruf-huruf hijaiah terutama huruf yang memiliki kemiripan lafal bacaan. Dari beberapa permasalahan tersebut maka mendorong peneliti untuk menggunakan metode lain guna meningkatkan kemampuan satri dalam membaca Al- Qur’an yaitu menggunakan metode Bil Qolam. Metode Bil Qolam yaitu metode belajar membaca Al-Qur’an dengan cara membaca setiap satu huruf hijaiah secara berulang- ulang menggunakan lagu khusus beserta dengan makhorijul hurufnya sehingga santri
dapat lebih mudah membedakan huruf hijaiah beserta pelafalannya antara huruf yang satu dengan yang lainnya Metode Bil Qolam tersebut merupakan metode yang sudah banyak digunakan di Indonesia. Metode Bil Qolam ini memiliki tingkatan atau jilid dalam pembelajarannya.
Metode Bil Qolam ini menggunakan empat jilid atau tingkatan dan tidak ada ketentuan bagi yang usia bawah harus menggunakan jilid yang rendah ataupun yang berusia remaja harus menggunakan jilid yang atas. Tetapi semua itu tergantung pada tingkat kemampuan para santri. Penggolongan kelas didasarkan pada kemampuan santri dalam membaca Al-Qur’an sehingga tidak tergantung pada usia santri.
Berdasarkan pembahasan di atas maka dari itu peneliti mengangkat judul penelitian “Penerapan Metode Bil Qolam Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada Santri TPQ Firqotul Ghonna Sananrejo Turen Malang”
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan Konteks Penelitian di atas, maka dapat dirumuskan fokus penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana proses penerapan metode Bil Qolam dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di TPQ Firqotul Ghonna Sananrejo Turen Malang?
2. Bagaimana peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an pada santri Firqotul Ghonna menggunakan metode Bil Qolam?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuan penelitian sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan proses penerapan metode Bil Qolam untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an pada santri TPQ Firqotul Ghonna Sananrejo Turen
2. Mengetahui peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan menerapkan metode Bil Qolam pada santri TPQ Firqotul Ghonna
D. Manfaat Penelitian
Terdapat beberapa manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian, diantaranya yaitu:
1. Bagi kepala TPQ, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai landasan untuk mengembangkan program pembelajaran Al-Qur’an di TPQ Firqotul Ghonna Sananrejo Turen. Untuk meningkatkan kemampuan santri dalam membaca Al-Qur’an .
2. Bagi guru atau ustadz ustadzah, penelitian ini dapat meningkatkan kinerja guru dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an bagi para santri dengan metode Bil Qolam sehingga mampu mewujudkan generasi islam yang berkualitas.
3. Bagi orang tua dan masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan agar para orang tua dan masyarakat menyadari tentang pentingnya pendidikan Al-Qur’an bagi seorang anak. Karena setiap anak adalah tanggung jawab setiap orang tua.
4. Bagi peserta didik atau santri, penelitian ini dapat memudahkan para santri dalam belajar membaca Al-Qur’an.
5. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian-penelitian yang sejenis.
E. Definisi Operasional 1. Metode Bil Qolam
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia metode adalah suatu cara untuk melaksanakan sesuatu. Sedangkan menurut Partanto & Al Barry (2001) Metode adalah cara yang teratur dan tersistem untuk melakukan sesuatu atau cara kerja.
Bil Qolam ialah suatu buku panduan praktis dalam belajar membaca Al-Qur’an
dengan susunan kata Arab yang dimulai dari pengenalan bunyi huruf hijaiah dari satu huruf, dua atau tiga huruf bahkan pada satu ayat, dengan menggunakan lagu khas Pesantren Ilmu Qur’an (PIQ) Singosari Kab. Malang.
Sedangkan menurut Ervianah (2017) menyebutkan metode Bil Qolam yaitu sebuah metode belajar membaca Al-Qur’an dengan menekankan pada penerapan ilmu tajwid. Sejalan dengan pernyataan tersebut, “metode Bil Qolam yaitu sebuah metode yang mengenalkan anak mulai dari susunan kata-kata arabi yang dimulai dengan menyenal bunyi dari satu huruf, dua huruf dan bahkan sampai satu kata atau ayat.
Sejalan dengan beberapa definisi tersebut maka metode Bil Qolam dapat diartikan sebagai suatu metode atau cara belajar membaca Al-Qur’an dengan menekankan hukum tajwid dan menggunakan lagu khas Bil Qolam.
2. Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kemampuan dapat diartikan sebagai kesanggupan, kecakapan, atau kekuatan.
Adapun kriteria atau indikator kemampuan dalam membaca Al-Qur’an yaitu meliputi: (1) Kelancaran dalam membaca Al-Qur’an. (2) Kesesuaian huruf dengan makhraj. (3) Ketepatan membaca sesuai dengan kaidah tajwidnya. Ialah kemampuan
yang dikuasai oleh peserta didik dalam membaca kitab suci Al-Qur’an. Jadi kemampuan membaca Al-Qur’an yaitu kesanggupan atau kecakapan dalam membaca Al-Qur’an sesuai dengan kaidah membaca Al-Qur’an yang benar.
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan paparan temuan penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan dalam beberapa pembagian fokus penelitian antara lain:
1. Pelaksanaan penerapan metode Bil Qolam dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an pada santri TPQ Firqotul Ghonna Sananrejo Turen Malang, menggunakan dua siklus pembelajaran. Siklus I dimulai dengan kegiatan pembuka oleh guru dengan salam, do’a bersama, dan presensi kehadiran. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu memperkenalkan metode Bil Qolam, pengenalan huruf hijaiah, makhraj, dan harakat selanjutnya talqin QS Al-Baqarah 1-5, tahqiq, dan ittiba’
pengulangan bacaan dan evaluasi dengan cara membaca bacaan Al-Qur’an yang sebelumnya dipelajari yaitu QS Al-Baqarah 1-5 yang ditentukan oleh guru secara bergantian. Dilanjutkan dengan kegiatan penutup yaitu do’a bersama dan salam. Pada siklus II kegiatan pembelajaran dimulai dengan pembukaan salam oleh guru, do’a bersama, dan presensi kehadiran.
Kemudian kegiatan inti yaitu menghafal kembali huruf hijaiah yang telah dipelajari pada siklus I, dilanjutkan dengan talqin QS. Al-Baqarah ayat 6- 10 oleh guru, dan ittiba’ (mengikuti bacaan guru) oleh santri, penyempurnaan dan evaluasi dengan cara membaca bacaan yang ditentukan oleh guru yaitu QS Al-Baqarah 6-10 dan didengarkan serta disimak oleh
santri yang lain dengan tujuan agar kelas tetap kondusif. Kemudian pembelajaran ditutup dengan do’a bersama dan salam oleh guru.
2. Penerapan metode Bil Qolam dapat meningkatkan kemampuan santri dalam membaca Al-Qur’an pada santri TPQ Firqotul Ghonna Sananrejo Turen Malang. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan hasil belajar peserta didik atau santri pada saat pra siklus, siklus I, dan siklus II. Dimana ketuntasan hasil belajar santri mengalami peningkatan pada saat pra siklus sebesar 42,2% sedangkan pada siklus I presentase ketuntasan santri adalah 57,8%, dan pada siklus II meningkat menjadi 84,2%.
B. Saran
1. Bagi Guru
Hendaknya guru lebih kreatif dalam mengembangkan strategi dan metode pembelajaran khususnya pembelajaran Al-Qur’an agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan peserta didik atau santri lebih mudah dalam memahami cara membaca huruf hijaiah beserta tajwidnya sehingga kemampuan santri dalam membaca Al-Qur’an dapat meningkat.
2. Bagi Penelitian selanjutnya
Penelitian ini masih jauh dari sempurna, namun disisi lain penulis meyakini bahwa skripsi ini dapat memberi manfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Sehingga bagi peneliti yang akan datang hendaknya dilakukan penelitian lanjutan dengan subjek penelitian yang lebih meluas seperti penerapan metode Bil Qolam untuk remaja dan orang tua.
DAFTAR RUJUKAN
Alwasilah. (1996). Glossary of Educational Assesment Term. Jakarta: Ministry of Educational and Culture.
Arikunto, & Jabar. (2004). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi. (2017). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Bumi Aksara.
Degeng. (1989). ILMU PEMBELAJARAN. DIRJEN DIKTI.
Drajad, A. (2017). ULUMUL QUR’AN. Depok: Kencana.
Ervianah, E. (2017). Implementasi Metode Bil Qolam Dalam Peningkatan Motivasi Belajar Di MI Al-Maarif Singosari Malang. Universitas Islam Negeri Malang.
Hasan, M. I. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Jakarta: Offset Indonesia.
Hayati, S. (2017). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Cooperative Learning.
Magelang: Graha Cendekia.
Mastoah, I. (2016). Keterampilan Membaca. Primary, 08.
Muhaimin. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Surabaya: Citra Media.
Muwakhid, I. B., Wahid, A., Murtadlo, M., Taqiyuddin, M., Ashari, A., &
Khoiron. (2017). Membentuk Mahasiswa Berkarakter. Malang: Intelegensia Media.
Partanto, P. A., & Al Barry, M. D. (2001). Kamus Ilmiah Popular. Surabaya:
Arkola.
Rahim, F. (2006). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Sinar Grafika Offset.
Ramayulius. (2006). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Setiawan. (2004). Penelitian Tindakan Kelas (Penyusunan Proposal dan Laporan Penelitian). Yogyakarta: Andi Offset.
Sholihudin, M. (2010). Tahsinul Qur’an. Yogyakarta: Darul Firdaus.
Suryabrata, S. (1985). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali.
Syamsi, M., & Farhad, A. (2004). Rangkuman Pengetahuan Agama Islam.
Surabaya: AMELIA.
Tarigan, H. G. (1985). Membaca (Angkasa (ed.)).
Taufiqurrahman. (2005). Metode Bil Qolam. Malang: IKAPIQ.
Usman, M. (2002). Metodologi Penelitian Tindakan. Jakarta: Bumi Aksara.
Wena, M. (2016). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.
Yasir, M., & Jamaruddin, A. (2016). Studi Al-Qur’an. Riau: CV. Asa Riau.
Yunis, A. (2012). Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung:
Refika Aditama.