• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - UNISMA Repository - Universitas Islam Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - UNISMA Repository - Universitas Islam Malang"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN SISWA MEMBACA AL-QUR’AN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM MA’ARIF 02

MALANG

SKRIPSI

Oleh:

LIZA ASYKURIYAH NPM. 21601011148

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2020

(2)

i

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN SISWA MEMBACA AL-QUR’AN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM MA’ARIF 02

MALANG

SKRIPSI

Oleh:

LIZA ASYKURIYAH NPM. 21601011148

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2020

(3)

ii

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN SISWA MEMBACA AL-QUR’AN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM MA’ARIF 02

MALANG

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Prasyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1)

Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh:

Liza Asykuriyah NPM. 21601011148

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2020

(4)

vi ABSTRAK

Asykuriyah, Liza. 2020. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengatasi Kesulitan Siswa Membaca Al-Qur’an di Sekolah Menengah Pertama Islam Ma’arif 02 Malang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam. Fakultas Agama Islam. Universitas Islam Malang. Pembimbing 1:

Dr. Rosichin Mansur, S.Fil, M.Pd. Pembimbing 2: Indhra Musthofa, M.PdI

Kata Kunci: Guru Pendidikan Agama Islam, Kesulitan Siswa, Membaca Al- Qur’an.

Kemampuan membaca Al-Qur’an siswa SMP Islam Ma’arif 02 Malang masih tegolong rendah, hal ini disebabkan karena faktor yang menghambat seperti kurangnya minat siswa dalam kemampuan membaca Al-Qur’an, faktor lingkungan yang mebuat para siswa malas untuk belajar membaca Al-Qur’an, faktor keluarga yang tidak mendorong anaknya untuk belajar membaca Al- Qur’an. Selain itu melihat beberapa siswa yang tidak mengikuti membaca Al- Qur’an secara bersama-sama disebabkan karena siswa tidak bisa membaca huruf Arab. Begitu pula saat pembelajaran agama didapati oleh peneliti siswa-siswi yang belum mengetahui kaidah serta hukum-hukum bacaan Al-Qur’an sehingga menyulitkan siswa saat membaca Al-Qur’an dan huruf Arab.

Penelitian ini bertujuan untuk mediskripsikan kemampuan Membaca Al- Qur’an Siswa di SMP Islam Ma’arif 02 Malang, upaya guru PAI dalam mengatasi kesulitan siswa membaca Al-Qu’an, serta faktor pendukung dan penghambat guru PAI dalam mengatasi kesulitan siswa membaca Al-Qur’an. Adapun pendekatan dalam penelitian ini yakni pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Peneliti sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data dan pada akhirnya peneliti sebagai pelapor hasilnya. Teknik pengumpulan data melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif dari Miles and Haberman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa membaca Al-Qur’an di sekolah tersebut sudah membudaya, yang mana setiap hari siswa dan guru diwajibkan membaca Al-Qur’an sebelum memulai pembelajaran, kegiatan ini sangat bersifat positif karena dalam pembelajaran agama sangat membantu jika ada materi yang ada huruf arabnya, siswa dapat membaca tanpa merasa kesulitan, dan siswa akan menjadi peserta didik yang lebih baik jika mengetahui isi serta kandungan di setiap kalimat atau ayat Al-Qur’an yang telah dibaca, selain itu guru memiliki upaya dalam mengatasi kesulitan siswa membaca Al-Qur’an dengan cara atau metodenya masing-masing, bukan hanya guru agamanya saja melainkan dibantu dengan guru MADIN (madrasah diniyah) yang ada di sekolah.

Kesimpulan dari penelitian adalah upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kesulitan siswa mebaca Al-Qur’an di SMP Islam Ma’arif 02 Malang meliputi pembiasaan membaca Al-Qur’an yang sudah menjadi budaya di sekolah ini, selain itu masing-masing guru menggunakan metodenya dalam menyampaikan atau mengajar, atau membimbing siswanya seperti menggunakan metode sorogan, metode membaca dan menghafal, serta menulis.

(5)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Pendidikan agama memiliki posisi penting dalam kehidupan manusia, mengingat agama yang rahmatan lil alamin memberikan perhatian serius terhadap perkembangan pendidikan bagi kelangsungan hidup manusia. Seiring dengan adanya perkembangan globalisasi yang sedang berlangsung saat ini, maka akan berdampak bagi para siswa yang kurang dalam pendidikan agamanya. Banyak upaya yang telah dilakukan oleh berbagai pihak, baik para instansi sekolah maupun pemerintah untuk mencapai pendidikan yang berkualitas.

Ilmu pedidikan Islam sebagai ilmu yang mengkaji pandangan Islam tentang pendidikan dengan menafsirkan nilai-nilai ilahi dan menyampaikannya secara timbal balik dengan fenomena alam dan sosial dalam situasi pendidikan. Secara ringkas ilmu pendidikan Islam itu bukan sekedar berisikan teori-teori pendidikan yang ada dalil atau Al-Qur’an dan hadis yang dipendapati dan dikaitan dengan pendidikan, melainkan ilmu yang memuat teori-teori pendidikan oprasionalnya sesuai dengan dasar kitab suci (Al-Qur’an).

Oleh sebab itu Pendidikan Agama Islam yang memiliki ilmu berdasarkan Islam yang mana Islam adalah agama yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Ajaran Islam yang berisikan tentang kehidupan manusia, ajaran tersebut dirumuskan dan bersumber pada Al-Qur’an dan

(6)

2

hadis serta akal. Oleh karena itu, teori dalam Pendidikan Agama Islam harus dilengkapi dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis serta akal yang bisa menjamin teori tersebut.

Pendidikan Islam pada hakikatnya adalah sebuah proses perubahan menuju kearah yang lebih positif. Dalam konteks perubahan yang lebih positif ini sama halnya dengan kegiatan dakwah yang biasanya dipahami sebagai sebuah upaya untuk menyampaikan sebuah ajaran Islam. Dengan demikian Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum Islam dalam membentuk pribadi utama yang sesuai dengan aturan dan ajaran Islam.

Tujuan Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah agar siswa memiliki pengetahuan tentang agama Islam, memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan yang nantinya diharapkan dapat menjadi manusia yang benar-benar beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

kemampuan membaca Al-Qur’an merupakan bagian dari kemampuan membaca Al-Qur’an ini sebagian dari pembelajaran bahasa Arab, karena Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab. Al-Qur’an merupakan sumber ajaran agama Islam yang utama dan pertama. Oleh karena itu, pembelajaran membaca Al-Qur’an merupakan hal yang paling penting untuk dilakukan bagi umat Islam karena dengan membaca akan memudahkan dalam hal mempelajari dan memahami isi kandungan Al- Qur’an. Manfaat dari kemampuan membaca Al-Qur’an sangat banyak.

(7)

3

Oleh karena itu, Al-Qur’an disebut sebagai pedoman hidup bagi para muslim di dunia termasuk para siswa yang beragama Islam.

Terdapat banyak latar belakang siswa yang menjadikan kendala dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an yang masih umum terjadi.

Faktor lingkungan yang menyebabkan siswa malas untuk belajar membaca Al-Qur’an, faktor keluarga yang tidak mendorong anaknya untuk belajar membaca Al-Qur’an juga menjadi penyebab siswa tidak bisa membaca Al- Qur’an.

Pada zaman globalisasi saat ini permasalahan dalam kesulitan membaca Al-Qur’an sangat umum terjadi pada siswa-siswi dari segala jenjang dan tingkatan salah satunya di SMP Islam Ma’arif 02 Malang.

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan peneliti di SMP Islam Ma’arif 02 Malang, sebelum pembelajaran dimulai ada waktu 15 menit untuk membaca Al-Qur’an secara bersama yang dipimpin oleh temanya melalui alat bantu pengeras suara (sound) dan dipantau oleh gurunya di masing-masing kelas. Guru bukan hanya sebagai pemantau namun gurunya juga ikut membaca dan memberikan contoh kepada siswa, karena siswa bukan hanya mau diarahkan namun juga perlu dicontohkan. Pada saat itu peneliti masuk jam pertama, kemudian peneliti melihat beberapa siswa yang tidak ikut membaca Al-Qur’an di sebabkan karena siswa tersebut tidak bisa membaca huruf Arab dan tidak membawa Al-Qur’an.

Begitu pula saat pembelajaran agama didapati oleh peneliti siswa-siswi yang belum mengetahui kaidah serta hukum-hukum bacaan Al-Qur’an

(8)

4

sehingga menyulitkan siswa saat membaca Al-Qur’an dan huruf Arab.

Selain itu, SMP Islam Ma’arif 02 Malang ini memiliki pembagian jam masuk seklolah. Untuk yang kelas VII dan IX masuk pagi sedangkan kelas VIII masuk siang. Sehingga menyulitkan guru untuk memberi pembelajaran tambahan yang dikhususkan untuk pembimbingan membaca Al-Qur’an. Kejadian lain yang perah peneliti alami ketika pergantian jam pulang dan masuk sekolah telah dimanfaatkan oleh siswa yang memiliki jadwal MADIN (madrasah diniyah) untuk pulang. Karena jadwal MADIN dimulai setelah pulang sekolah yang mana siswa sudah merasa lelah, mengantuk dan lain sebagainya.

Dalam firman Allah sudah meganjurkan dan menjelaskan

bahwasannya kita harus membaca Al-Qur’an yaitu pada surah Al- Ankabut, ayat 45

ۗ رَكنُمْلاَو ءآَشْحَفْلا نَع ىَهْ نَ ت َة وَلَّصلا َّن إ ۗ َة وَلَّصلا م قَأَو ب ت كْلا َن م َكْيَل إ َى حوُأ آَم ُلْتا

﴾ ٤٥ :توبكنعلا﴿ َنوُعَ نْصَت اَم ُمَلْعَ ي َُّللَاَو ۗ ُرَ بْكَأ َّللَا ُرْك ذَلَو

Artinya: Bacalah apa Al-kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaanya dari ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Departemen Agama RI, 2011:

402)

Oleh sebab itu beberapa bukti di atas dapat dilihat bahwa pembelajaran membaca Al-Qur’an yang dilakukan belum sepenuhnya kondusif, sehingga perlu ada upaya-upaya guru khususnya guru PAI dalam mengatasi kesulitan membaca Al-Qur’an. Sehingga dari permasalahan tersebut peneliti terdorong untuk melakukan penelitian yang hasilnya

(9)

5

dipaparkan dalam skripsi ini dengan judul Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengatasi Kesulitan Siswa Membaca Al-Qur’an di Sekolah Menengah Pertama Ma’arif 02 Malang.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan konteks penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka fokus penelitian yang dibahas sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan membaca Al-Qur’an siswa di SMP Islam Ma’arif 02 Malang?

2. Bagaimana upaya guru PAI dalam mengatasi kesulitan siswa membaca Al- Qur’an di SMP Islam Ma’arif 02 Malang?

3. Apa faktor pendukung dan penghambat guru PAI dalam mengatasi kesulitan membaca Al-Qur’an di SMP Islam Ma’arif 02 Malang?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan konteks penelitian di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa di SMP Islam Ma’arif 02 Malang.

2. Mendeskripsikan upaya guru PAI dalam mengatasi kesulitan siswa membaca Al-Qu’an di SMP Islam Ma’arif 02 Malang.

3. Mendeskripsikan faktor pedukung dan penghambat guru PAI dalam mengatasi kesulitan membaca Al-Qur’an di SMP Islam Ma’arif 02 Malang.

(10)

6

D. Kegunaan Penelitian

Peneliti diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran tetang kemampuan membaca Al-Qur’an pada SMP Islam Ma’arif 02 Malang.

b. Penelitian ini diharapkan juga dapat menjadi motivasi dalam mengembangkan metode Pendidikan Agama Islam dalam upaya guru untuk mengatasi kesulitan membaca Al-Qur’an di SMP Islam Ma’arif 02 Malang.

2. Secara Praktis

a. Memberikan masukan efektif dan efesien kepada pihak SMP Islam Ma’arif 02 Malang agar siswanya dapat membaca Al-Qur’an dengan mudah, lancar, baik dan benar.

b. Memberikan informasi kepada guru Pendidikan Agama Islam tentang mengatasi kesulitan dalam belajar membaca Al-Qur’an pada siswa khususnya di SMP Islam Ma’arif 02 Malang.

E. Definisi Oprasional

1. Guru Pendidikan Agama Islam adalah orang yang bertanggung jawab terhadap peserta didik untuk menyampaikan sebuah pengetahuan dan memahamkan tentang agama Islam.

2. Membaca Al-Qur’an adalah kemampuan untuk dapat melafalkan bacaa- bacaan ayat Al-Qur’an yang sempurna dengan lancar baik dan benar.

(11)

7

3. Kesulitan membaca Al-Qur’an adalah suatu keadaan atau kondisi dimana pembaca belum dapat membaca Al-Qur’an degan baik dan benar.

(12)

86 BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti terkait upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kesulitan siswa membaca Al-Qur’an di SMP Islam Ma’arif 02 Malang, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kemampuan membaca Al-Qur’an yang telah diterapkan sebagai upaya guru dalam menumbahkan karakter religus siswa menjadi lebih baik. Al- Qur’an adalah kalam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya merupakan suatu ibadah.

2. Dalam penerapan upaya mengatasi kesulitan siswa membaca Al-Qur’an dengan beberapa metode yang telah diterapkan oleh guru PAI serta guru MADIN metode sorogan, metode membaca, dan metode menulis. Selain itu guru telah mengupayakan adanya kegiatan yang sudah membudidaya di SMP Islam Ma’arif 02 Malang, contoh program MADIN, membaca Al- Qur’an secara bersamaan di saat kegiatan belajar mengajar belum dimulai, dan kegiatan tahunan yang dirancang oleh guru seperti perlombaan membaca Al-Qur’an antar siswa. Degan metode dan kegiatan tersebut siswa dirasa sudah cukup mengalami perubahan menjadi lebih baik, seperti halnya siswa yang belum bisa menjadi bisa dan yang sudah bisa semakin lancar dan bahkan bisa membantu mengajari temannya yang belum bisa dalam membaca Al-Qur’an.

(13)

87

3. Faktor pendukung guru PAI dalam mengatasi kesulitan siswa membaca Al-Qur’an di SMP Islam Ma’arif 02 Malang yaitu, kepedulian yang tinggi dari pihak yayasan dan para guru yang ada di lingkungan sekolah dan dukungan penuh dari pihak guru beserta lingkungan sekolah. Untuk faktor penghambat terdapat dua foktor penghambat dalam penelitian ini, keduanya akan dipaparkan sebagai berikut:

a. Faktor internal siswa

Faktor internal yang dimaksud ialah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, yakni kemampuan siswa yang berbeda-beda dan kurangnya minat siswa dalam belajar siswa.

b. Faktor eksternal siswa

Faktor eksternal siswa yang ditemukan secara garis besar terdapat pada orang tua dan sekolah. Seperti kurangnya dukungan orang tua, lingkungan, dorongan serta motivasi dari orang tua, minimnya pengetahuan Al-Qur’an orang tua. Selain itu terdapat fakor penghambat dari sekolah ialah kurangnya fasilitas seperti ruangan dan iqro’ yang terbatas serta minimnya waktu atau tatapmuka yang disediakan.

B. Saran

1. Menumbahkan rasa kepekaan dengan sesama guru serta guru harus selalu meningkatkan keterampilan dalam membaca Al-Qur’an sehingga ketika mengajar tidak hanya sekedar membaca Al-Qur’an saja tetapi juga memperhatikan kefasihan, makhroj dan kaidah-kaidah ilmu tajwidnya.

(14)

88

2. Untuk lembaga menambah tenaga pendidik di bidang ekstra keagamaan, khususnya di program MADIN agar lebih maksimal dalam melaksanakan kemampuan membaca Al-Qur’an di luar jam pelajaran.

3. Untuk siswa jangan hanya belajar di sekolah namun juga harus belajar walaupun di rumah, semangat dalam belajar khususnya dalam mempelajari Al-Qur’an.

Maka dari itu, peneliti sangat mengharapkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat lebih maksimal dalam melengkapi data serta menambahi kekurangan-kekurangan peneliti.

(15)

89

DAFTAR RUJUKAN

Ahmadi, Rulam. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Ahmadi, Rulam. (2015). Pengantar Pendidikan, Asas dan Filsafat Pendidikan (Cet.1). Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Alma, Buchari, Hari M, dkk. (2009). Guru Profesional: Menguasi Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Amran, Ys Chaniago. (2002). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Cet. V, Bandung : Pustaka Setia

Amin, N. (2014). “Penerapan Metode Sorogan dalam Meningkatkan Kemempuan Membaca Alquran di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Putri Al- Yamani Sumberdadi Sumbergempol Tulungagung”. Skripsi.Tulungagung:

Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negri Tulungagung. Diakses di https://www.semanticscholar.org/paper/Penerapan-Metode-Sorogan-

dalam-Meningkatkan-Membaca. Hari rabu 17 Juni 2020

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Ash-Shaabuniy, M Ali. (1999). Studi Ilmu Al Qur’an. Bandung: Pustaka Setia.

Bahri, Djamarah, dkk. (2002). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rhineka Cipta Cika, Hairuddin. (2020). Peran Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI)

dalam Meningkatkan Interaksi Pembelajaran di Sekolah. Diakses di https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Jurnal+mac am+macam+kompetensi+guru+pai&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3D6Ot tYXhbUmQJ. Hari Rabu, tanggal 17 Juni 2020.

Departemen Agama RI. (2011). Al-Qur’an dan Terjemah. Tanggerang Selatan:

P.T. Kalim

Departemen Agama RI. (2006). Undang-Undang dan Peran Tentang Pendidikan.

Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam.

Dradjat, Zakiah. (2011). Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta. Bumi Askara

Gina, Giftia, (2014). Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Huruf Al Qur’an Melalui Metode Tamam Pada Mahasiswa Fakultas Sains Dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Bandung: UIN sunan gunung djati.

Hairun, Yahya. (2013). Profesionalitas Guru Ditinjau Dari Tanggung Jawab dan

Komitmen. Unkhair Maluku Utara.

Diakses http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/deltapi/article/view/95.

Hari Rabu, tanggal 17 Juni 2020.

Haitami, Moh., & Syamsul, Kurniawati. (2017). Studi Ilmu Pendidikan Islam.

Jogjakarta:Ar-Ruzz Media.

(16)

90

Handayani, Iys Nur ., & Suismanto. (2018). Metode Sorogandalam Meningkatkan KemampuanMembaca Alquran pada Anak. Golden Age. Diakses di http://ejournal.uinsuka.ac.id/tarbiyah/index.php/goldenage/article/view.

Hari Rabu, tanggal 17 Juni 2020.

Hesti, Nofitasari. (2018). Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasai Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur’an Pada Siswa di SMK Kestrian Purwokerto. Purwokerto: IAIN Purwokerto.

diakses di http://repository.iainpurwokerto.ac.id/3869//. Hari Rabu, tanggal 17 Juli 2020.

Khn, Abdul Majid. (2011). Praktikum Qur’at: keanehan Al-Qur’an Ahsim dari Hafash. Jakarta: Amzah

Miles, Matthew B., & Huberman, A. Michael. (1992). Analisis Data Kualitatif

“Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: PT. UI-Press Munardji. (2004). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Bina Ilmu

Qodir, Abdul, Muhammad. (2002). Metodologi pengajaran agama islam. Jakarta:

Hidakarya Agung.

Muwakhid, Badat,dkk. (2014). Membentuk Mahasiwa Berkarakter. Malang:

Unisma Press

Moleong, Lexy J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Masduki, Yusron. (2018). Implikasi Psikologis Bagi Penghafal Al-Qur’an.

Medina-Te.

Diakses di http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/medinate/article. Hari Rabu, tanggal 17 Juni 2020

Natta, Abuddin. (2010). Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendidikan Multi Disipliner. Jakarta: Raja wali Pers.

Putera, Nusa. (2011). Penelitian Kualitatif Proses dan Aplikasi. Jakarta: PT Indeks.

Prastowo, Andi. (2014). Memahami Metode-Metode Penelitian. Meita Sandra (Ed.). Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Qattan, Manna Khalil. (1999). Studi Imu-Ilmu Al Qur’an. Jakarta: Litera Antamusa

Ramayulis, (2005). Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian pendidikan (pedekatan kuantitatif, kualitatif, dan R & D). Badung: CV.alfabeta.

Suharsaputra, Uhar. 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung: Refika Aditama

(17)

91

Surya. Muhammad. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:

Pustaka Bani Quraisy.

Saiful Bahri, Abu Najibulloh. (2011). Pedoman Ilmu Tajwid Riwayat Hafs.

Kudus: Mubarokatan Thoyibah.

Syaifuddin, Ahmad. (2008). Mendidik Anak, Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur’an. Jakarta: Gema Insani

Tafsir, Ahmad. (2014). Ilmu Pendidikan Dalam Persepektif Islam. Bandung : PT.

Rosda Karya.

Uno, B, Hamzah. (2012). Profesi Pendidikan: Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Uno, B, Hamzah. (2007). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Undang-Undang No. 14 Bab 1 Pasal 1 Tahun 2005 Guru dan Dosen.

file:///C:/Users/asus/AppData/Local/Temp/6180-12203-1-SM.pdf Wiyani, Nova Ardy. (2015). Etika Profesi Keguruan. Yogyakarta: Gava Media.

Wiriaatmaja, Rochiati. (2014). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Wjs, Poerwadinata. (2002). Kamus Umum Bahasa Indonesia , Jakarta: Balai Pustaka

Yusuf, Muri. (2017). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana.

Zawawie, Muhlisoh. (2011). PM3a Al-Qur’an. Solo:PT Tiga serangkai

Referensi

Dokumen terkait

Model yang digunakan untuk implementasi nilai-nilai kecerdasan spiritual adalah model pembiasan, pada haikikatnya dalam kehidupan sehari-hari santri dibiasakan untuk membiaskan sesuatu

Selain chassis, bagian yang terpenting pada KMHE Kontes Mobil Hemat Energi dari mobil gasoline kategori Urban concept adalah system kemudi yang menghitung radius belok, umur setiap

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 Problematika yang ada dalam pembelajaran pendidikan agama islam tidak hanya terletak pada lingkungan sekolah saja akan tetapi peran

Dari indentifikasi masalah yang berada di Sungai Kening yaitu dengan cara meminimalisir banjir salah satunya dengan melakukan normalisasi penampang sungai yang mana pada saat debit naik

Berdasarkan hasil penelitian, mengenai upaya penerapan yang telah dilakukan pihak sekolah dalam mendukung disiplin protokol kesehatan Covid-19 diantaranya: a menghindari kerumunan

UPAYA GURU DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA MELALUI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER BACA TULIS AL-QUR’AN DI MADRASAH ALIYAH NEGERI KOTA BATU SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Islam

Positive Motivation Orientation motivasi akademik dan Test Anxiety kecemasan sebelum ujian berpengaruh signifikan terhadap Self-Regulated Learning regulasi diri dalam belajar

upaya Kepala Madrasah dan Guru-Guru Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu Kota Malang sudah mencapai kemampuan yang sangat tinggi, secara segi proses untuk menciptakan anak