• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - UNISMA Repository - Universitas Islam Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - UNISMA Repository - Universitas Islam Malang"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

i

UPAYA GURU DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19

(STUDI DI MADRASAH IBTIDAIYAH MIFTAHUL HUDA NGENEP KARANGPLOSO MALANG)

SKRIPSI

OLEH:

MUHAMMAD MASTUR NPM. 21501013004

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH 2020

(2)

ii

UPAYA GURU DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19

(STUDI DI MADRASAH IBTIDAIYAH MIFTAHUL HUDA NGENEP KARANGPLOSO MALANG)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1)

Pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Oleh:

Muhammad Mastur NPM. 21501013004

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH JULI 2020

(3)

ABSTRAK

Mastur, Muhammad. 2020. Upaya Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda Ngenep Karangploso Malang). Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Agama Islam, Universitas Islam Malang, Pembimbing 1: Dr. Mohammad Afifulloh, S.Ag., M.Pd.

Pembimbing 2: Lia Nur Atiqoh Bela Dina, M.PdI.

Kata Kunci : Upaya Guru, Pembelajaran Daring, Pandemi Covid-19

Persebaran virus Corona yang massif di berbagai negara, memaksa kita untuk melihat kenyataan bahwa dunia sedang berubah. Kita dapat melihat bagaimana perubahan-perubahan di bidang teknologi, ekonomi, politik hingga pendidikan di tengah krisis akibat Pandemi Covid-19 ini. Perubahan itu mengharuskan kita untuk bersiap diri, merespon dengan sikap dan tindakan sekaligus selalu belajar hal-hal baru.

Pemberlakuan kebijakan physical distancing yang kemudian menjadi dasar pelaksanaan belajar dari rumah dengan pemanfaatan teknologi informasi yang berlaku secara tiba-tiba, tidak jarang membuat guru dan siswa merasa terkejut termasuk orang tua bahkan semua orang yang berada dalam rumah.

Dari latar belakang penelitian di atas maka peneliti merumuskan masalah, yakni tentang upaya guru MI Miftahul Huda dalam melaksanakan pembelajaran Daring pada masa Pandemi Covid-19, aplikasi yang digunakan guru MI Miftahul Huda dalam melaksanakan pembelajaran Daring pada masa Pandemi Covid-19, dan faktor yang mendukung dan menghambat dalam melaksanakan pembelajaran Daring pada masa Pandemi Covid-19.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan upaya guru MI Miftahul Huda dalam melaksanakan pembelajaran Daring pada masa Pandemi Covid-19, untuk mendeskripsikan aplikasi yang digunakan guru MI Miftahul Huda dalam melaksanakan pembelajaran Daring pada masa Pandemi Covid-19, dan untuk mendeskripsikan faktor yang mendukung dan menghambat dalam melaksanakan pembelajaran Daring pada masa Pandemi Covid-19.

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif menggunakan jenis penelitian deskriptif. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, yaitu metode pengumpulan data dengan menggunakan jalan tanya jawab secara lisan dengan sumber penelitian, dan metode dokumentas yaitu mencari data dengan mencatat atau mengutip dari dokumen atau prinsip-prinsip yang diperlukan untuk melengkapi data yang diperoleh langsung dari responden.

Dalam penelitian ini, upaya yang ditempuh guru MI Miftahul Huda dalam melaksanakan pembelajaran di rumah atau Daring (dalam jaringan) pada masa Pandemi Covid-19 adalah memanfaatkan teknologi dan media sosial pada pembelajaran daring siswa di rumah, menjalin kerjasama yang baik dengan orang tua melalui group WhatsApp selama pembelajaran daring di rumah, dan pembelajaran daring di rumah lebih menekanan kepada pendidikan karakter, life skill (kecakapan hidup), serta akhlaqul karimah.

(4)

Dan berdasarkan hasil yang peneliti temukan tentang upaya yang ditempuh guru MI Miftahul Huda dalam melaksanakan pembelajaran di rumah atau daring (dalam jaringan) sangat terkait dengan teori menurut Corey (Sagala, 2011: 61) bahwa konsep pembelajaran adalah suatu proses di mana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan. Dengan demikian guru dan siswa dituntut untuk tetap melaksanakan pembelajaran meski dengan kondisi tertentu pada Masa Pandemu Covid-19 dengan dengan sistem daring memanfaatkan teknologi yang ada.

Aplikasi dan media yang digunakan guru MI Miftahul Huda dalam melaksanakan pembelajaran Daring pada masa Pandemi Covid-19 telah mampu digunakan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Beberapa aplikasi dan media yang digunakan guru adalah Whats App, Google Form, Siaran Belajar di TVRI, Zoom Cloud Meeting, dan Dragon Learn.

Faktor yang mendukung pelaksanaan pembelajaran daring pada masa Pandemi Covid-19 yakni tersedianya perangkat Handphone Android bagi sebagian besar wali murid dan terdapat kemudahan berkomunikasi antara guru dengan orang tua tentang kegiatan belajar siswa di rumah dengan memanfaatkan group WhatsApp. Sedangkan faktor yang menghambat antara lain tidak disiplin dalam hal waktu serta peran pendidikan cenderung lebih kepada orang tua dan guru hanya sebagai fasilitator.

Hal yang perlu diperhatikan sebagai saran-saran yaitu tentang bagaimana guru dapat lebih mengikuti perkembangan teknologi, guru dapat mengenal dan memahami berbagai aplikasi terlebih dahulu dibanding peserta didiknya, orang tua siswa (wali murid) mempersiapkan kuota internet yang cukup atau bahkan lebih untuk pembelajaran anaknya di rumah, ketepatan waktu dalam mengirimkan tugas yang telah dikerjakan, serta siswa dapat lebih disiplin dalam hal waktu pada saat pembelajaran Daring di rumah.

(5)

ABSTRACT

Mastur, Muhammad. 2020. Teachers' Efforts to Implement Online Learning during the Covid-19 Pandemic (Study at Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda Ngenep Karangploso Malang). Thesis, Teacher Education Study Program Madrasah Ibtidaiyah, Faculty of Islamic Religion, Malang Islamic University, Supervisor 1: Dr. Mohammad Afifulloh, S.Ag., M.Pd. Supervisor 2: Lia Nur Atiqoh Bela Dina, M.PdI.

Keywords: Teacher Efforts, Online Learning, Covid-19 Pandemic

The massive spread of Corona virus in various countries forces us to see the reality that the world is changing. We can see how the changes in technology, economy, politics and education in the midst of the crisis due to the Covid-19 Pandemic. These changes require us to prepare ourselves, respond with attitudes and actions while always learning new things.

The implementation of the physical distancing policy which then becomes the basis for implementing learning from home with the use of information technology that applies suddenly, often makes teachers and students feel surprised including parents and even everyone in the house.

From the background of the research above, the researcher formulated the problem, namely the efforts of MI Miftahul Huda teachers in implementing Online learning during the Covid-19 Pandemic, the applications used by MI Miftahul Huda teachers in implementing Online learning during the Covid-19 Pandemic, and the factors supporting and hindering in carrying out online learning during the Covid-19 Pandemic.

The purpose of this study is to describe the efforts of MI Miftahul Huda teachers in implementing Online learning during the Covid-19 Pandemic, to describe the applications used by MI Miftahul Huda teachers in implementing Online learning during the Covid-19 Pandemic, and to describe the factors that support and hinder in implementing online learning during the Covid-19 Pandemic.

To achieve the above objectives, the study was conducted with a qualitative approach using descriptive research. The data collection procedure was carried out using the interview method, namely the data collection method using oral question and answer with research sources, and the documentary method, which was looking for data by recording or quoting from documents or the principles needed to complete the data obtained directly from the respondent. .

In this study, the efforts taken by MI Miftahul Huda teachers in implementing learning at home or online (in the network) during the Covid-19 Pandemic period were to utilize technology and social media in online learning of students at home, establishing good cooperation with parents through groups WhatsApp during online learning at home, and online learning at home emphasizes character education, life skills, and morals.

And based on the results that researchers found about the efforts taken by MI Miftahul Huda teacher in carrying out learning at home or online (in a network) are closely related to the theory according to Corey (Sagala, 2011: 61) that the concept of learning is a process in which one's environment is deliberate.

(6)

managed to enable it to participate in certain behaviors under special conditions or generate responses to certain situations, learning is a special subset of education.

Thus teachers and students are required to continue to carry out learning even with certain conditions during the Covid-19 Pandemu Period with an online system utilizing existing technology.

The applications and media used by MI Miftahul Huda teachers in implementing Online learning during the Covid-19 Pandemic were able to be used properly according to their function. Some of the applications and media used by the teacher are Whats App, Google Form, Broadcast Learning on TVRI, Zoom Cloud Meeting, and Dragon Learn.

Factors that support the implementation of online learning during the Covid- 19 Pandemic era are the availability of Android Mobile devices for most parents and there is ease of communication between teachers and parents about student learning activities at home by using the WhatsApp group. Meanwhile, the inhibiting factors include lack of discipline in terms of time and the role of education which tends to be more towards parents and teachers as facilitators.

Things that need to be considered as suggestions are about how teachers can better follow technological developments, teachers can recognize and understand various applications in advance than their students, parents of students (student guardians) prepare sufficient or even more internet quota for their children's learning in home, punctuality in submitting assignments that have been done, and students can be more disciplined in terms of time when learning Online at home.

(7)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. KONTEKS PENELITIAN

Pendidikan merupakan wacana yang selalu mengalami perubahan dan metode-metode baru dalam pengembangannya. Pendidikan merupakan kunci utama kemajuan dan peradaban suatu bangsa, semakin baik kualitas pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu masyarakat atau bangsa, maka secara tidak langsung akan merubah pemikiran masyarakat atau bangsa itu sendiri.

Pada pengertian yang luas, “pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional bab 1 Pasal 1, adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Lebih lanjut fungsi pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional bab 2 Pasal 3, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Shah, 2006:10).

Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat dunia mendefinisikan makna hidup, tujuan pembelajaran dan hakikat kemanusiaan. Jika selama ini manusia

(8)

2 dipaksa hidup dalam situasi serba cepat, pekerjaan tanpa henti, dan kejaran target pertumbuhan ekonomi dalam sistem kompetisi. Namun, persebaran virus Corona (Covid-19) yang menjadi krisis besar manusia modern, memaksa kita untuk sejenak bernafas, berhenti dari pusaran sistem, serta melihat kembali kehidupan, keluarga, dan lingkungan sosial dalam arti yang sebenarnya. Manusia dipaksa 'berhenti' dari rutinitasnya, untuk memaknai apa yang sebenarnya dicari dari kehidupan.

Pandemi Covid-19 memaksa kebijakan social distancing, atau di Indonesia lebih dikenalkan sebagai physical distancing (menjaga jarak fisik) untuk meminimalisir persebaran Covid-19. Jadi, kebijakan ini diupayakan untuk memperlambat laju persebaran virus Corona di tengah masyarakat. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) merespon dengan kebijakan belajar dari rumah, melalui pembelajaran daring dan disusul peniadaan Ujian Nasional untuk tahun ini.

Persebaran virus Corona yang massif di berbagai negara, memaksa kita untuk melihat kenyataan bahwa dunia sedang berubah. Kita bisa melihat bagaimana perubahan-perubahan di bidang teknologi, ekonomi, politik hingga pendidikan di tengah krisis akibat Covid-19. Perubahan itu mengharuskan kita untuk bersiap diri, merespon dengan sikap dan tindakan sekaligus selalu belajar hal-hal baru. Indonesia tidak sendiri dalam mencari solusi bagi peserta didik agar tetap belajar dan terpenuhi hak pendidikannya.

Upaya pencegahan penyebaran infeksi Virus Corona penyebab Covid-19 tidak hanya berdampak di bidang kesehatan dan ekonomi global. Pendidikan anak-anak pun ikut terganggu. Pada tanggal 7 Juni 2020, lebih dari 6,91 juta kasus

(9)

3 Covid-19 telah dilaporkan di lebih dari 188 negara dan wilayah termasuk 31.000 diantaranya ada di negara kita.

Semua negara terdampak telah berupaya membuat kebijakan terbaiknya dalam menjaga kualitas layanan pendidikan. Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan nyata yang harus segera dicarikan solusinya: (1) ketimpangan teknologi antara sekolah di kota besar dan daerah, (2) keterbatasan kompetensi guru dalam pemanfaatan aplikasi pembelajaran, (3) keterbatasan sumberdaya untuk pemanfaatan teknologi Pendidikan seperti internet dan kuota, (4) relasi guru- murid-orang tua dalam pembelajaran daring yang belum integral.

Pemberlakuan kebijakan physical distancing yang kemudian menjadi dasar pelaksanaan belajar dari rumah, dengan pemanfaatan teknologi informasi yang berlaku secara tiba-tiba, tidak jarang membuat pendidik dan siswa kaget termasuk orang tua bahkan semua orang yang berada dalam rumah. Pembelajaran teknologi informasi memang sudah diberlakukan dalam beberapa tahun terakhir dalam sistem pendidikan di Indonesia. Namun, pembelajaran daring yang berlangsung sebagai kejutan dari pandemi Covid-19, membuat kaget hampir di semua lini, dari kabupaten/kota, provinsi, pusat bahkan dunia internasional.

Sebagai ujung tombak di level paling bawah suatu lembaga pendidikan dituntut untuk membuat keputusan cepat dalam merespon surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mengharuskan sekolah untuk memberlakukan pembelajaran dari rumah. Pendidik merasa kaget karena harus mengubah sistem, silabus dan proses belajar secara cepat. Siswa terbata-bata karena mendapat tumpukan tugas selama belajar dari rumah. Sementara, orang tua murid merasa stress ketika mendampingi proses pembelajaran dengan tugas-tugas, di samping

(10)

4 harus memikirkan keberlangsungan hidup dan pekerjaan masing-masing di tengah krisis.

Jadi, kendala-kendala tersebut menjadi catatan penting dari dunia pendidikan yang harus mengejar pembelajaran daring secara cepat. Padahal secara teknis dan sistem belum semuanya siap. Selama ini pembelajaran online hanya sebagai konsep, sebagai perangkat teknis, belum sebagai cara berpikir, sebagai paradigma pembelajaran. Padahal, pembelajaran online bukan metode untuk mengubah belajar tatap muka dengan aplikasi digital, bukan pula membebani siswa dengan tugas yang bertumpuk setiap hari. Pembelajaran secara online harusnya mendorong siswa menjadi kreatif mengakses sebanyak mungkin sumber pengetahuan, menghasilkan karya, mengasah wawasan dan ujungnya membentuk siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Pandemi Covid-19 memang menjadi efek kejut bagi kita semua. Dunia seolah melambat dan bahkan terhenti sejenak. Negara-negara besar dan modern terpukul dengan sebaran Virus Corona yang cepat, mengakibatkan ribuan korban meninggal yang tersebar di berbagai negara. Indonesia mendapatkan banyak tantangan dari Covid-19 ini. Di tengah pandemi Covid-19 ini, sistem pendidikan harus siap melakukan lompatan untuk melakukan transformasi pembelajaran daring bagi semua siswa dan oleh semua guru. Kita memasuki era baru untuk membangun kreatifitas, mengasah skill siswa, dan peningkatan kualitas diri dengan perubahan sistem, cara pandang dan pola interaksi pembelajaran dengan teknologi.

Dari tantangan-tantangan tersebut, pada masa Pandemi Covid-19 ini pembelajaran di seluruh lembaga pendidikan di Indonesia, tak terkecuali lembaga

(11)

5 MI Miftahul Huda yang beralamatkan di Desa Ngenep Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang sangat diwajibkan mengambil langkah belajar dari rumah melalui pembelajaran Daring (Dalam Jaringan). Lembaga pendidikan harus berani melangkah untuk menjadikan pembelajaran online sebagai kesempatan mentransformasi pendidikan di Indonesia.

Kegiatan belajar mengajar di MI Miftahul Huda Ngenep Karangploso Malang sebelum terjadi Pandemi Covid-19 berlangsung di ruang kelas yang dimulai pada pukul 06:30 sampai pukul 13:30 WIB dan dilaksanakan mulai hari Senin sampai hari Sabtu. Pada hari Jum’at kegiatan belajar mengajar secara formal dimulai pukul 06:30 sampai pukul 11:00. Selain kegiatan belajar mengajar secara akademik yang dilakukan setiap hari mulai pukul 06:30 sampai pukul 13:30, juga terdapat kegiatan-kegiatan non-akademik/ekstrakulikuler untuk mengembangkan minat dan bakat siswa-siswi Mi Miftahul Huda agar dapat kreatif dan mandiri, kegiatan tersebut antara lain: Pramuka, Drumband, Banjari, Paduan Suara, Kaligrafi, MTQ, Sekolah Sepak Bola (SSB).

Namun pada masa Pandemi Covid-19, sesuai peraturan pemerintah terhitung mulai tanggal 16 Maret 2020, seluruh dunia pendidikan diharuskan menyelenggarakan pendidikan dengan cara belajar dari rumah, hal ini yang memaksa lembaga MI Miftahul Huda untuk mengubah sistem belajar mengajar secara keseluruhan. Berdasarkan wawancara dengan dengan kepala MI Miftahul Huda pada tanggal 13 Mei 2020 dijelaskan bahwa kegiatan belajar mengajar di rumah dengan cara penugasan tulis dan lisan, koordinasi terkait penugasan keseluruhannya menggunakan jalur komunikasi melalui WhatsApp (WA) antara guru dengan wali murid. Penugasan juga dilakukan melalui Media Platform

(12)

6 Google Form serta Zoom. Dijelaskan lebih lanjut semua sistem pengajaran jarak jauh tersebut tentunya tidak sebaik sistem pengajaran di dalam kelas. Sistem pengajaran jarak jauh di MI Miftahul Huda mengalami banyak kendala diantaranya tidak semua wali murid mempunyai handphone, atau wali murid mempunyai handphone akan tetapi tidak semuanya mempunyai akses internet di handphonenya karena tidak mendaftarkan paket internet, dan banyak kendala-

kendala lainnya terkait sistem pembelajaran jarak jauh (Daring atau dalam jaringan).

Berdasarkan beberapa uraian tersebut, penulis kemudian tertarik untuk mengetahui lebih jauh dengan mengadakan penelitian tentang “Upaya Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda Ngenep Karangploso Malang)”.

B. FOKUS PENELITIAN

Dari uraian konteks penelitian tersebut, fokus dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana upaya guru MI Miftahul Huda dalam melaksanakan pembelajaran Daring pada masa Pandemi Covid-19?

2. Aplikasi apa saja yang digunakan guru MI Miftahul Huda dalam melaksanakan pembelajaran Daring pada masa Pandemi Covid-19?

3. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam melaksanakan pembelajaran Daring pada masa Pandemi Covid-19?

(13)

7 C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk mendeskripsikan upaya guru MI Miftahul Huda dalam melaksanakan pembelajaran Daring pada masa Pandemi Covid-19;

2. Untuk mendeskripsikan aplikasi yang digunakan guru MI Miftahul Huda dalam melaksanakan pembelajaran Daring pada masa Pandemi Covid-19;

3. Untuk mendeskripsikan faktor yang mendukung dan menghambat dalam melaksanakan pembelajaran Daring pada masa Pandemi Covid-19.

D. KEGUNAAN PENELITIAN 1. Secara Teoritis

a. Memberikan sumbangan dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

b. Bagi peneliti lainnya, apabila penelitian ini dipandang baik dan relevan, maka dapat dimanfaatkan sebagai referensi dalam meneliti penelitian- penelitian yang sejenis pada lembaga pendidikan lain.

2. Secara Praktis

Pendidikan akan lebih bermutu bila mendapatkan masukan dari berbagai pihak, tak terkecuali masukan dari hasil penelitian. Oleh karena itu hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Menyumbang ide atau masukan kepada Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Agama, dan Lembaga Pendidikan Ma’arif serta semua pihak yang terlibat dalam proses belajar mengajar.

(14)

8 b. Hasil penelitian ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi untuk lebih maju, bahwa meskipun terjadi Pandemi Covid-19 diharapkan kualitas pendidikan tetap ditingkatkan sehingga tidak mengalami penurunan.

E. DEFINISI OPERASIONAL

Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:

1. Upaya Guru adalah usaha, ihtiar seorang pendidik dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, memfasilitasi, menilai dan mengevaluasi peserta didik untuk memperoleh tujuan pendidikan.

2. Pembelajaran Daring adalah pembelajaran dalam jaringan, pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka secara langsung (jarak jauh) melalui platform yang telah tersedia (media pembelajaran online menggunakan jaringan internet).

3. Pandemi Covid-19 juga dikenal sebagai pandemi coronavirus, adalah pandemi penyakit coronavirus yang sedang berlangsung tahun 2019 (Covid-19), yang disebabkan oleh sindrom pernafasan akut akut coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Wabah ini pertama kali diidentifikasi di Wuhan, Cina, pada Desember 2019. Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan wabah itu sebagai Kesehatan Masyarakat Darurat dari Kepedulian Internasional pada 30 Januari, dan pandemi pada 11 Maret.

Pada 7 Juni 2020, lebih dari 6,91 juta kasus Covid-19 telah dilaporkan di lebih dari 188 negara dan wilayah.

(15)

92 BAB VI PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada Bab V dapat disimpulkan bahwa.

1. Upaya yang ditempuh guru MI Miftahul Huda dalam melaksanakan pembelajaran di rumah atau Daring (dalam jaringan) pada masa Pandemi Covid-19 adalah memanfaatkan teknologi dan media sosial pada pembelajaran daring siswa di rumah, menjalin kerjasama yang baik dengan orang tua melalui group WhatsApp selama pembelajaran daring di rumah, dan pembelajaran daring di rumah lebih menekanan kepada pendidikan karakter, life skill (kecakapan hidup), serta akhlaqul karimah.

2. Aplikasi dan media pembelajaran Guru MI Miftahul Huda telah mampu digunakan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Beberapa aplikasi dan media yang digunakan guru adalah Whats App, Google Form, Siaran Belajar di TVRI, Zoom Cloud Meeting, dan Dragon Learn.

3. Faktor Yang Mendukung Pelaksanaan Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 antara lain a). Tersedianya perangkat Handphone Android bagi sebagian besar wali murid b). Mudahnya komunikasi antara guru dengan orang tua tentang kegiatan belajar siswa di rumah dengan memanfaatkan group WhatsApp. Sedangkan faktor yang menghambat antara lain tidak disiplin dalam hal waktu serta peran pendidikan cenderung lebih kepada orang tua dan guru hanya sebagai fasilitator.

(16)

93 B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan penelitian tersebut, peneliti memberikan beberapa saran yang diharapkan akan menjadi bahan pertimbangan dalam pembelajaran Daring, yaitu:

Hendaknya guru dapat mengikuti perkembangan teknologi, akan lebih mudah untuk memahami kemajuan teknologi yang sangat cepat perkembangannya. Sebaliknya, guru hendaknya tidak menjadi gagap teknologi (gaptek) terhadap kemajuan teknologi yang semakin beragam dan canggih. Dan hendaknya guru mengenal dan memahami berbagai aplikasi terlebih dahulu dibanding peserta didiknya.

Hendaknya orang tua siswa (wali murid) mempersiapkan kuota internet yang cukup atau bahkan lebih untuk pembelajaran anaknya di rumah serta ketepatan waktu dalam mengirimkan tugas yang telah dikerjakan.

Hendaknya siswa lebih disiplin dalam hal waktu pada saat pembelajaran Daring di rumah.

(17)

94

DAFTAR RUJUKAN

Asra dan Sumiati. (2010). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Awangga, Suryaputra N. (2007). Desain Proposal Penelitian; Panduan Tepat &

Lengkap Membuat Proposal Penelitian. Yogyakarta: Pyramid Publisher.

Baharuddin & Wahyuni, Esa Nur. (2007). Teori Belajar & Pembelajaran.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group.

Budiningsih, C. Asri. (2004). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Dalyono. Muhammad. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Daryanto. (1997). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Endarmoko, Eko. (2006). Terasaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Fakultas Agama Islam UNISMA. (2019). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah.

Malang: Fakultas Agama Islam UNISMA.

Harjanto. (2005). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Junaidi. (2011). Modul Pengembangan ICT (Information And Communication Technology). Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia.

Makarima, M. M. (2019). Pemanfaatan Aplikasi Daring Media Sosial WhatsApp sebagai Media Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis ICT (Information and Communication Technologies), (Online), (https://www. academia.

edu/40778589/Pemanfaatan_Aplikasi_Daring_Media_Sosial_WhatsA pp_sebagai_Media_Pembelajaran_Bahasa_Arab_Berbasis_ICT_Infor mation_and_Communication_Technologies), diakses 4 Maret 2020.

Mardalis. 2003. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara

Moleong, Lexy. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2011). Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(18)

95 Munadi, Yudhi. (2008). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:

Gaung Persada.

Naim, Ngainun. (2009). Menjadi Guru Inspiratif Memberdayakan dan Mengubah Jalan Hidup Siswa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Padamu, Admin. (2016). Penggunaan Teknologi Dalam Pembelajaran, (online), (www.padamu.net/penggunaan-teknologi-dalam-pembelajaran), diakses 7 Februari 2020.

Patilima, Hamid. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Sagala, Syaiful. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sardiman A.M. (2007). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Shah, Muhibbin. (2006). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Edisi Revisi). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Slameto. (2010). Belajar & Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta

Sudjana, Nana. Rivai, Ahmad. (2007). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sumarsono, Sonny. 2004. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarat:

Graha Ilmia

Surakhmad, Winarno. (1989). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metoda Tehnik.

Bandung: Tarsito.

Suryadi. (2009). Manajemen Mutu Berbasis Sekolah: Konsep dan Aplikasi.

Bandung: PT Sarana Panca Karya.

Suryosubroto. (1990). Tatalaksana Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta

Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. (2009). Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Susilo, M. Joko. (2009). Sukses Dengan Gaya Belajar. Yogyakarta: Pinus Book Publisher.

Suwarno, Wiji. (2006). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Yamin, Martinis dan Maisah. (2010). Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Persada Press.

Referensi

Dokumen terkait

Aktivitas Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid 19 di Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Siliwangi Tasikmalaya.. Mengelola Kecemasan Siswa dalam Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran daring masa Pandemi Covid-19 siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Sukajati Haurgeulis dalam pembelajaran online dapat dilihat bahwa guru memanfaatkan