• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - Universitas Bosowa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - Universitas Bosowa"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

Faktor yang berhubungan dengan ibu melahirkan bayi berat lahir rendah. Faktor yang berhubungan dengan ibu melahirkan bayi berat lahir rendah di RSUD dr. Berat badan lahir rendah disebabkan oleh usia kehamilan yang pendek (prematuritas), IUGR (intrauterine growth retardation) atau pertumbuhan janin yang tertunda.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko berat badan lahir rendah (1) usia (2) paritas (3) status gizi (4) kehamilan kembar (5) perawatan prenatal (ANC). Hasil penelitian ini menunjukkan faktor risiko ibu melahirkan bayi berat lahir rendah di RSUP Dr La Palaloi periode Januari 2023 yaitu: (1) Diperoleh hubungan antara umur dengan ibu melahirkan bayi berat lahir rendah, (2) Diperoleh hubungan antara paritas dengan ibu yang melahirkan bayi berat lahir rendah, (3) ditemukan adanya hubungan antara status gizi dengan ibu yang melahirkan bayi berat lahir rendah, (4) ditemukan adanya hubungan antara kehamilan gemelli dengan ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, (5) menemukan adanya hubungan antara kehamilan (ANC) dengan ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Kesimpulan penelitian adalah umur, paritas, status gizi, kehamilan dan antenatal care (ANC) merupakan faktor risiko ibu melahirkan bayi berat lahir rendah di RSUD dr.

PENUTUP A

Analisis bivariat hubungan umur dengan kejadian ibu berat badan lahir rendah di RSUD Dr. Analisis bivariat hubungan paritas dengan kejadian ibu berat badan lahir rendah di RSUD Dr. Analisis bivariat Hubungan Kehamilan Gemelli dengan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah di RSUD Dr. Ibu Persalinan Bayi Berat Lahir Rendah di RSUD Dr.

Analisis bivariat hubungan antenatal care (ANC) dengan kejadian ibu melahirkan bayi berat lahir rendah di RSUD dr.

Tabel               Judul Tabel  Halaman
Tabel Judul Tabel Halaman

DAFTAR SINGKATAN

PENDAHULUAN

Rumusan iMasalah

Bayi dengan berat lahir rendah memiliki risiko 20 kali lebih besar untuk meninggal pada masa bayi dibandingkan dengan bayi dengan berat lahir normal. Bayi dengan berat badan lahir rendah juga dapat menyebabkan kecacatan dan penyakit kronis di kemudian hari. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan masalah ini “Faktor-faktor yang berhubungan dengan ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) di RSUD dr.

Pertanyaan Penelitian

Mengetahui hubungan paritas dengan ibu yang melahirkan bayi berat lahir rendah di RSUD dr Mengetahui hubungan status gizi dengan ibu yang melahirkan bayi berat lahir rendah di RSUD dr Mengetahui hubungan kehamilan Gemelli dengan ibu berat lahir rendah di RSUD dr .

Mengetahui hubungan antenatal care (ANC) dengan ibu yang melahirkan bayi berat lahir rendah di RSUD Dr.

Manfaat bagi Seluruh Tenaga Kesehatan

Manfaat bagi Institusi Kedokteran dan Kesehatan

Manfaat bagi Peneliti

Berat badan lahir adalah berat badan pertama yang dicatat setelah kelahiran, idealnya diukur dalam beberapa jam pertama setelah kelahiran dan sebelum terjadi penurunan berat badan pascakelahiran yang signifikan. Sebelumnya pengertian berat badan lahir rendah dikategorikan lagi menjadi Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLSR, 1500 gram) dan Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLER, <1000 gram)14,15. Kemudian benua dengan kejadian BBLR terendah adalah Eropa dan Asia Tengah pada tahun 2000 yang mencapai 7,5% dan pada tahun 2015 yaitu 6,9%16.

BBLR menduduki peringkat ke-9 dengan total 70 bayi lahir dengan berat badan lahir rendah, terdiri dari 47 bayi perempuan dan 23 bayi laki-laki yang memiliki berat badan lahir rendah. Bayi dengan berat lahir tidak normal atau kecil selama kehamilan dikenal dengan istilah IUGR (intrauterine growth Restriction)15. Banyak faktor risiko yang dapat menyebabkan berat badan lahir rendah, seperti usia, jarak kehamilan/kelahiran, paritas, status gizi ibu, kadar hemoglobin (Hb), pemeriksaan antenatal, faktor lingkungan, infeksi, kehamilan.

Gambar i2. iPrevalensi iBayi iBerat iBadan iLahir iRendah idi iDunia  Data  United  Nations  Internasional  Children’s  EmergencyFund  (UNICEF),  menyatakan  bahwa  prevalensi  global  Berat  Badan  Lahir  Rendah  (BBLR)  pada  tahun  2000  mencapai  17,5%
Gambar i2. iPrevalensi iBayi iBerat iBadan iLahir iRendah idi iDunia Data United Nations Internasional Children’s EmergencyFund (UNICEF), menyatakan bahwa prevalensi global Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada tahun 2000 mencapai 17,5%

Usia Ibu

Ibu yang usia kehamilannya terlalu muda, dari segi kematangan fisik alat reproduksinya, belum siap menerima kehamilan, dan keseimbangan hormon kewanitaan belum optimal.

Jarak iKehamilan/kelahiran

Paritas

Pada ibu hamil yang sudah sangat tua, fungsi organ reproduksi mulai menurun akibat berkurangnya kadar hormon estrogen yang dapat menimbulkan risiko pada kehamilan, seperti keguguran, kehamilan tidak berkembang, dan kehamilan19,20. gizi janin, dimana jumlah zat gizi akan berkurang dibandingkan kehamilan sebelumnya22. Kejadian BBLR pada paritas pertama atau yang dikenal dengan primipara berhubungan dengan kurangnya pengalaman dan pengetahuan ibu mengenai perawatan kehamilan, misalnya dalam memberikan nutrisi yang cukup, sehingga akan berdampak pada berkurangnya pertambahan berat badan selama kehamilan, yang pada akhirnya mempengaruhi kondisi bayi. janin dalam kandungan31. Dengan paritas sedang, ini termasuk kategori rentan, terutama pada kasus obstetri buruk, serta pada kehamilan yang terlalu dekat, kurang dari 2 tahun.

Paritas tinggi adalah paritas yang merupakan predisposisi terhadap sejumlah kejadian obstetri patologis yang berasal dari paritas tinggi, termasuk plasenta previa, perdarahan postpartum, dan kemungkinan besar atonia uteri31.

Status gizi ibu

Kadar Hemoglobin i(Hb)

Pemeriksaan Kehamilan

Program ini mengalami pengembangan pada tahun 2016 dengan standar kunjungan antenatal sebanyak 8 kali sebagai upaya pelayanan ibu yang berkualitas. Kunjungan ANC sebanyak 8 kali ditentukan berdasarkan penelitian meliputi kontak pertama pada usia kehamilan ± 12 minggu, kontak kedua pada usia kehamilan ± 20 minggu, kontak ketiga pada saat kehamilan.

Faktor Lingkungan

Infeksi

Kehamilan gemelli

Pengukuran akhir tinggi badan, khususnya >20 minggu yang akan disesuaikan dengan usia kehamilan pada saat pemeriksaan. Bayi dengan berat badan lahir rendah akan mengalami kesulitan makan, kenaikan berat badan, resistensi terhadap infeksi, dan kesulitan mengatur suhu tubuh (hipotermia). Sebelum bayi dimasukkan ke dalam inkubator, terlebih dahulu dilakukan pemanasan hingga suhu sekitar 29,4 derajat Celcius untuk bayi dengan berat badan 1,7 kg dan 32,2 derajat Celcius untuk bayi berbadan kecil.

Pengaturan dan Pengawasan Intake Nutrisi

Inkubator modern dilengkapi dengan alat pengatur suhu dan kelembapan sehingga bayi dapat menjaga suhu normal. Bayi dirawat dalam keadaan telanjang, sehingga pernapasan menjadi cukup, bayi bergerak tanpa hambatan, pernapasan lebih mudah diamati30.

Pencegahan infeksi

Pemberian oksigen

HIPOTESIS

DEFINISI OPERASIONAL 1. Usia

Desain Penelitian

Tempat dan Waktu Pengambilan Data 1. Tempat penelitian

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 1. Populasi penelitian

KRITERIA SAMPEL PENELITIAN a. Sampel Kasus

Besar Sampel

Teknik Pengambilan Data

Cara Pengambilan Sampel

Alur Penelitian

  • Prosedur Penelitian

Menentukan sampel yang terdiri atas sampel kasus dan sampel kontrol yang memenuhi kriteria penelitian sampel kasus dan kontrol. Setelah analisis data selesai, peneliti melakukan penulisan akhir yang selanjutnya akan didistribusikan dalam penyajian hasilnya.

Instrumen Penelitian

Pengolahan Data

Etika penelitian

  • Analisis Univariat
  • Analisis Bivariat

Distribusi faktor risiko ibu melahirkan bayi berat lahir rendah di RS Dr La Palaloi. Analisis bivariat hubungan umur dengan kejadian ibu melahirkan bayi berat lahir rendah di IDR. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai chi square sebesar 0,008 yang kurang dari 0,05 yang berarti ada hubungan antara umur dengan kejadian berat badan lahir rendah pada ibu hamil di RSUD Dr.

Dari hasil analisis diperoleh Odds Ratio (OR) sebesar 7,033 dapat disimpulkan bahwa ibu dengan usia berisiko mempunyai risiko 7,033 kali lebih besar terhadap Kejadian Ibu Melahirkan Bayi Berat Badan Lahir Rendah di RSUD dr. Analisis bivariat hubungan paritas dengan kejadian ibu melahirkan bayi berat lahir rendah di IDR. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai chi-square sebesar 0,001 yaitu kurang dari 0,05 yang berarti ada hubungan antara paritas dengan kejadian ibu melahirkan bayi berat badan lahir rendah di RSUD dr.

Dari hasil analisis diperoleh Odds Ratio (OR) sebesar 13,222 dapat disimpulkan bahwa ibu dengan parity in risk mempunyai risiko 13,222 kali lebih besar terhadap Kejadian Ibu yang melahirkan Bayi Berat Badan Lahir Rendah di RSUD dr. Analisis bivariat hubungan status gizi dengan prevalensi ibu yang melahirkan bayi berat lahir rendah pada IDR. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai chi-square sebesar 0,002 kurang dari 0,05 yang berarti ada hubungan antara status gizi dengan kejadian ibu melahirkan bayi berat badan lahir rendah di RSUD dr.

Analisis bivariat hubungan kehamilan Gemelli dengan kejadian ibu melahirkan bayi berat lahir rendah pada iDR. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai chi-squared sebesar 0,013 yang kurang dari 0,05 yang berarti ada hubungan antara kehamilan Gemelli dengan kejadian ibu melahirkan bayi berat badan lahir rendah menurut Dr. hubungan antara prenatal care (ANC) dengan kejadian ibu melahirkan bayi berat lahir rendah di IDR.

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai chi-squared sebesar 0,002 kurang dari 0,05 yang berarti ada hubungan antara pemeriksaan kehamilan (ANC) dengan kejadian ibu melahirkan bayi berat badan lahir rendah di RSUD dr. .

Tabel  5.1.  Distribusi  Faktor  risiko  Ibu  Melahirkan  bayi  Berat  Badan  Lahir Rendah di RSUD dr La Palaloi
Tabel 5.1. Distribusi Faktor risiko Ibu Melahirkan bayi Berat Badan Lahir Rendah di RSUD dr La Palaloi

Pembahasan

Berdasarkan uji statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara usia ibu dengan kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) di RSUD. Hasil analisis menunjukkan bahwa usia ibu berisiko 7 kali lebih besar pada ibu yang melahirkan anak dengan berat badan kecil di RS Dr La Palaloi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Susilo (2017), dengan hasil usia ibu kurang dari 20 tahun mempunyai bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) sebanyak 29 (18,0) dan hampir separuh responden yang melahirkan. bayi berat lahir rendah usia normal antara 20-35 tahun yaitu.

Berdasarkan uji statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) di RSUD. Hasil analisis paritas menunjukkan bahwa ibu 13 kali lebih besar kemungkinannya untuk melahirkan anak dengan berat badan lahir rendah di dr. Hal ini dikarenakan semakin tinggi paritas ibu maka kualitas endometrium semakin menurun. Kehamilan berulang akan mempengaruhi sirkulasi nutrisi pada janin, sehingga akan mengurangi jumlah nutrisi dibandingkan kehamilan sebelumnya dan membuat ibu berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

Berdasarkan uji statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara status gizi dengan terjadinya Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD. Hasil Analisis Status Gizi menunjukkan bahwa ibu 12 kali lebih mungkin melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah di RS Dr La Palaloi. Berdasarkan teori, ibu hamil mengalami peregangan rahim yang berlebihan sehingga menyebabkan persalinan prematur dan risiko berat badan lahir rendah (BBLR).

Berdasarkan uji statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kehamilan gemelli dengan kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) di rumah sakit. Hasil analisis menunjukkan bahwa kehamilan gemelli dua kali lebih mungkin dibandingkan ibu untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah di Rumah Sakit Dr La Palaloi. Berdasarkan uji statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pemeriksaan kehamilan dengan kejadian bayi berat lahir rendah di RS Dr La Palaloi.

Hasil analisis menunjukkan bahwa kemungkinan terjadinya antenatal care (ANC) pada ibu di RSUD Dr. Rumah Sakit La Palaloi memiliki kemungkinan 12 kali lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

PENUTUP

Saran

Keterbatasan Penelitian

Hubungan paritas dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di UPT RSUD Lamadukkeleng Kabupaten Wajo. Analisis Faktor Risiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Unit Pelayanan Terpadu Kesehatan Masyarakat (UPT) Gianyar Tahun I Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali, Indonesia. Hubungan umur, paritas dan usia kehamilan pada bayi berat lahir rendah di Rumah Sakit Mitra Medika Medan. Jurnal Bidan Komunitas 2(1):38.

Hubungan antara pergerakan lengan atas dan umur ibu mengandung terhadap kejadian bayi lahir rendah berat badan.

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian

Data iIbu 1. Umur

  • Paritas
  • Pemeriksaan ikehamilan i(ANC)
  • Kehamilan igemelli
  • Status igizi i(LILA) e. LILA iibu

Keadaan iBayi 1. Nama

  • Biodata Peneliti Utama a. Data Pribadi

Pada saat Anda memeriksakan kehamilan Anda ke ahli kesehatan, apakah Anda juga mendapat penjelasan dan nasehat mengenai kesehatan selama kehamilan?

Lampiran 4. Rencana Anggaran Penelitian dan Sumber Dana

Lampiran 5. Penjelasan Mengenai Penelitian

Lampiran 6. Formulir Persetujuan Subjek Penelitian

Lampiran 7. Surat Persetujuan Etik

Lampiran 8. Surat Izin Penelitian

Lampiran 9. Surat Selesai Penelitian

  • Lampiran 10. Surat Keterangan Hasil Turnitin

Lampiran 11. Dokumentasi

Gambar

Tabel               Judul Tabel  Halaman
Gambar  Judul Gambar  Halaman
Gambar i2. iPrevalensi iBayi iBerat iBadan iLahir iRendah idi iDunia  Data  United  Nations  Internasional  Children’s  EmergencyFund  (UNICEF),  menyatakan  bahwa  prevalensi  global  Berat  Badan  Lahir  Rendah  (BBLR)  pada  tahun  2000  mencapai  17,5%
Tabel di atas  menjelaskan bahwa  jumlah responden  yaitu 40 yang  terdiri  dari  20  responden  pada  kelompok  kasus  dan  20  responden  pada kelompok kontrol
+5

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Faktor-faktor yang berhubungan dengan berat badan lahir rendah di Puskesmas Kertek 2 Kabupaten Wonosobo adalah usia Ibu, usia kehamilan, paritas, dan jarak

&#34;Faktor Risiko Ibu Pada Bayi Berat Lahir Rendah&#34;, JHeS (Journal of Health Studies),