• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - Universitas Bosowa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "SKRIPSI - Universitas Bosowa"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANAMAN HIAS DI PANAIKANG KOTA MAKASSAR

Studi Kasus Pendapatan Tanaman Hias Ibu Amera Di Panaikang Kota Makassar

SKRIPSI

OLEH :

RAHMAT HIDAYAT 45 12 033 002

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BOSOWA

MAKASSAR 2017

(2)

i

ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANAMAN HIAS DI PANAIKANG KOTA MAKASSAR

Studi Kasus Pendapatan Tanaman Hias Ibu Amera Di Panaikang Kota

Makassar

SKRIPSI

Oleh :

RAHMAT HIDAYAT 4512033002

Skripsi Ini Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Serjana

Pada

Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Bosowa Makassar

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR 2017

(3)
(4)

iv KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas Rahmat – nya sehingga saya dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANAMAN HIAS DI PANAIKANG KOTA MAKASSAR.”

Pada kesempatan ini saya menghaturkan rasa terima kasih saya kepada dosen pembimbing Ir.M.Jamil Gunawi,M.Si selaku pembimbing I dan Dr.Ir.Aylee Christine,M.Si selaku pembimbing II , yang sudah memberikan arahan, motivasi dan penuh kesabaran membimbing saya.

Tak lupa juga ucapan terima kasih kepada orang tua saya Bapak Daud Napang dan Mama tercinta Zainab Amina (Alm) yang sudah memberikan dorongan dan motivasi dalam pelaksanaan sampai pada saat menysun penulisan laporan ini dan sahabat – sahabat Agribisnis yang selalu memotivasi dan selalu ada dalam suka maupun duka.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Untuk itu segala kritik dan saran sangat di harapkan. Harapan penulis semoga skripsi dapat bermanfaat bagi pembaca.

Makassar, 4 Maret 2017

Penulis

RAHMAT HIDAYAT

(5)

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Deskripsi Tanaman Hias ... 5

2.2 Sifat Usaha Tanaman Hias... 5

2.3 Usaha Tani ... 5

2.4 Pendapatan ... 7

2.4.1 Modal. ... 9

2.4.2 Tenaga Kerja. ... 10

(6)

v

2.4.3 Peralatan Kerja... 11

2.4.4 Keahlian. ... 11

2.4.5 Penerimaan. ... 11

2.4.6 Biaya. ... 12

2.4.7 Rumusan Pendapatan. ... 13

BAB III metode penelitian... 15

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitaian ... 15

3.2 Tehnik Penentuan Responden ... 15

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 16

3.4 Analisis Data ... 16

3.5 Konsep Operasional ... 17

BAB IV Hasil dan Pembahasan ... 19

4.1 Gambaran Umum Kelurahan Panaikang ... 19

4.1.1 Karasteristik Sosial Ekonomi Masyarakat ... 19

BAB V HASIL DAN PEMBAHSAAN ... 21

5.1 Biografi Responden dan Sejarah Singkat Usaha Ameera Florist 21 5.2 Aspek BudidayaTanaman Hias... 22

5.2.1 Pembibitan ... 22

5.2.2 Mengatur Penyinaran ... 22

5.2.3 Penyiraman ... 23

5.2.4 Pemupukan ... 24

5.2.5 Menjaga Kesehatan Tanaman ... 25

5.2.6 Penggantian media dan pengepotan kembali ( Repotting ) 26

5.2.7 Perlakuan Khusus agar Daun Berkilau ... 27

(7)

v

5.3 Bauran Pemasaran ... 28

Produk. ... 28

Harga. ... 28

Distribusi. ... 29

Promosi. ... 30

5.4 Analisis biaya ... 30

a. Analisis biaya variabel. ... 31

b. Biaya tetap. ... 33

c. Biaya usaha. ... 34

5.5 Analisis pendapatan. ... 35

5.6 Analisis keuntungan. ... 36

5.7 Analisis efisiensi usaha. ... 36

Bab VI Kesimpulan Dan Saran ... 38

6.1 Kesimpulan ... 38

6.2 Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 40

LAMPIRAN. ... 42

(8)

vi DAFTAR TABEL

Tabel Halaman Teks

1. Jenis Dan Harga Bunga Usaha Tanaman Hias... 29

2. Biaya Variabel Usaha Tanaman Hias Yang Terjual... 31

3. Analisi Biaya Tetap ( Penyusutan Alat )... 31

4. Analisis Total Biaya Usaha Tanaman Hias... 34

5. Penerimaan Tanaman Hias... 35

6. Analisis Keuntungan Usaha Tanaman Hias... 36

(9)

iii RINGKASAN

RAHMAT HIDAYAT, ( 45 12 033 002 ), Dengan Kariya Ilimiah Analisis Pendapatan Usaha Tanaman Hias Di Panaikang Kota Makassar, ( Studi Kasus Pendapatan Tanaman Hias Ibu Amera Di Panaikang Kota Makassar ) Dibawa bimbingan Bapak Ir. M. Jamil Gunawi, M. Si. Selaku Pembimbing I Dan Dr. Ir. Aylee Christine, M. Si. Selaku Pembimbing II.

Penelitian ini akan di laksanakan pada bulan maret sampai dengan bulan april 2017 bertempat di Panaikang Kota Makassar. Penelitian ini berujuan untuk mengetahui Analis Pendapatan Usaha Tanaman Hias Di Panaikang Kota Makassar, ( Studi Kasus Pendapatan Tanaman Hias Ibu Amera Di Panaikang Kota Makassar ).

Teknik Penentuan Responden dilakukan dengan cara studi kasus pada analisis pendapatan usaha Tanaman Hias, yang bertempat di panaikang pemilik responden penelitian ini, di pilih secara sengaja proposif dengan dengan pertimbangan bahwa ibu amera sebagai pemilik Usaha Tanaman Hias.

Sumber data di peroleh dari sumber data primer dan data skunder sumber data primer data yang di kumpulkan dari petani responden melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner.Sumber data skunder data yang di peroleh dari instutisi yang terkait berhubungan dengan penelitian seperti keadaan wilayah, topografi dan gambaran umum tentang penelitian ini.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Analilis pendapatan Usaha Tanaman Hias Di Panaikang Kota Makassar ( Studi Ksus Pendapatan Tanaman Hias Ibu Amera Di Panaikang Kota Makassar ) Responden penelitian ini adalah, Ibu Amera sekaligus

Pemilik Usaha Tanaman Hias Di Panaikang.

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan Pertanian merupakan salah satu bagian pembangunan Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan produksi guna memenuhi kebutuhan pangan, ekspor dan industri, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, memperluas kesempatan kerja serta untuk melestarikan sember daya alam termasuk lingkungan hidup. Pertanian mencangkup tanaman perkebunan, tanaman hortikultura, peternakan, perikanan, tanaman pangan dan tanaman hias. Tanaman hortikultura meliputi sayur-mayur, buah-buahan, rempah- rempah dan obat-obatan dan tanaman hias. Omzet penghasilan yang diputar disektor ini cukup lumayan dengan keuntungan memadai. Untuk Negara beriklim tropis seperti indonesia tanaman hias mudah tumbuh tanpa pemeliharaan yang sulitdan tidak memerlukan sarana yang serba mahal seperti halnya di Negara- Negara yang beriklim sub tropis ( Nazaruddin, 1999 ).

Di Sulawesi usaha tanaman hias merupakan jenis usaha yang belakangan ini banyak ditemui, khususnya di daerah Kota. Usaha ini dapat berupa budidaya tanaman hias, perdagangan tanaman hias, ataupun gabungan keduanya. Pada umumnya usaha ini terletak dipinggir jalan dan membentuk sentra usaha, terutama untuk pedagang tanaman hias. Keberadaan usaha tanaman hias dipinggir jalan secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap kesejukan, keserasian dan kebersihan udara disekitar lokasi usaha, disamping dapat menjadi sumber

(11)

2 pendapatan keluarga dan penyerapan tenaga kerja. Selain itu, usaha tanaman hias dapat memperindah dan mempercantik kota. Jika dilihat dari skala usaha dan jumlah tanaman yang dihasilkan dan dijual.

Pada umumnya usaha tanaman hias masih tergolong usaha kecil, pada umumnya, usaha kecil merupakan usaha yang mempunyai peran cukup penting dalam perekonomian. Usaha ini pula yang cukup bertahan pada masa krisis ekonomi yang pernah terjadi diIndonesia. Hal tersebut disebabkan oleh penggunaan bahan baku lokal, penyerapan tenaga kerja yang cukup banyak karena masih mengandalkan tenaga manusia, dan jumlah usaha kecil yang cukup banyak dibandingkan dengan usaha skala besar atau sedang. Walaupun masih ada beberapa kelemahan dari usaha ini, yaitu manajemen usaha yang masih belum terlalu baik dan peluang mendapatkan pendanaan dari bank yang belum terlalu besar.

Potensi peminat atau pasar tanaman hias dewasa ini cukup besar, mengingat semakin banyaknya perumahan, perkantoran, ataupun hotel. Konsumen dari usaha ini meliputi konsumen individu, konsumen perusahaan /industri atau pedagang.

Tanaman hias dapat digunakan sebagai penghias taman di luar atau didalam rumah, serta dihalaman kantor ataupun didalam kantor. Selain itu, tanaman hias juga dapat digunakan sebagai dekorasi dalam berbagai acara, baik bersifat formal maupun non formal. Usaha ini meliputi penjualan tanaman hias yang dijual per pot atau per pohon, selain itu juga meliputi jasa pembuatan taman ataupun dekorasi ruangan.

(12)

3 Dalam memilih jenis komoditi yang akan dikembangkan petani atau pengusaha tanaman hias biasanya dihadapkan pada beberapa pertimbangan, diantaranya adalah faktor alam, ekonomi dan sosial. Keberhasilan usaha akan banyak ditentukan oleh kemampuan petani dalam mempertimbangkan jenis yang akan dikembangkan sesuai dengan potensi yang dimiliki pada suatu daerah tempat usaha tersebut akan diusahakan. Seperti Asoka, Palem, Puring, Aglonema, Anturium.

Berusahatani tanaman hias ini, seperti halnya dengan usahatani lainnya dimana ada hal penting yang perlu diketahui pengusaha yaitu pengelolaan dan penghitungan besar kecilnya pendapatan didalam usahataninya. Pengelolaan dalam hal ini adalah manajemen yang dilakukan atau diterapkan pengusaha didalam usaha tani tanaman hias. Bila kelayakan investasi tersebut dapat memberikan keuntungan maka dapat dipastikan bahwa usaha tanaman hias dapat meningkatkan pendapatan pengusaha tanaman hias, dan termasuk membantu program Diversifikasi Dinas Perkebunan dan Hortikultura ( DDPH ).

Seiring dengan pengebangan hortikultura akan tanaman hias maka bermunculan kehadiran para pengusaha tanaman hias khususnya dikota Makassar, cenderungan persaingan dalam penawaran tanaman hias lainya dari berbagai kejadian dilokasi. Salah satu dari pengusaha tanaman hias itu yang berlokasi di panaikang makassar. Selain persaingan penjualan tanaman hias, pembibitan dan pemeliharaan membutuhkan waktu yang lama sehingga membutuhkan biaya pemeliharaan atau biaya pajak pembelian sampai dengan penjualan tanaman hias ( biaya produksi tanaman hias).

(13)

4 Berdasarkan uraian diatas penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang mendalam tentang analisis pendapatan usahatani tanaman hias.

2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

 Berapa besar biaya produksi dalam pengembangan Usaha Tanaman Hias oleh Ibu Amera.

 Berapa besar penerimaan dan pendapatan bersih pada Usaha Tanaman Hias Ibu Amera.

 Bagaimana tingkat efesiensi pada Usaha Tanaman Hias Ibu Amera.

3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

 Untuk mengetahui besarnya biaya produksi dalam pengembangan Usaha Tanaman Hias oleh Ibu Amera.

 Untuk Mengetahui besarnya penerimaan dan pendapatan bersih pada Usaha Tanaman Hias Ibu Amera.

 Untuk mengetahui tingkat efesiensi pada Usaha Tanaman Hias Ibu Amera.

4.1 Kegunaan Penelitian.

Adapun manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut :

 Sebagai bahan informasi bagi pemilik Usaha dalam pengembangan Tanaman Hias.

 Sebagai bahan informasi bagai mahasiswa yanag melakukan penelitian guna mengembangkan ilmu pangetahuan.

(14)

5 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Tanaman Hias

Tanaman hias merupakan salah satu dari pengelompokan berdasarkan fungsi dari tanaman hortikultura. Oleh karena itu dalam konteks umum tidak menutup kemungkinan bahwa suatu tanaman sayuran, tanaman obat, atau tanaman buah menjadi tanaman hias, atau sebaliknya ( Wikipedia, 2015 ).

Tanaman hias mencakup semua tumbuhan, baik yang berbentuk terna, merambat, semak, perdu, ataupun pohon, yang sengaja ditanam orang sebagai komponen taman, kebun rumah, penghias ruangan, sarana peralatan upacara agama dan kenegaraan, komponen riasan/busana, atau sebagai kompone karangan bunga.

Menurut Zulkarnain ( 2009 ), yang dimaksud dengan tanaman hias adalah semua tanaman yang dibudidayakan dengan tujuan untuk dinikmati keindahannya. Oleh karena itu, berdasarkan definisi tersebut maka sesungguhnya pengelompokan tanaman hias tidak hanya terbatas pada tanaman bunga-bungaan saja, akan tetapi tanaman hias juga termasuk tanaman perkebunan atau kehutanan yang memiliki nilai keindahan dari segi bentuknya dan dibudidayakan untuk tujuan menambah keindahan dan keasrian lingkungan hidup.

2.2 Sifat Usaha Tanaman Hias

Sifat usaha tanaman hias sangat penting diketahuhi agar penanganannya mulai dari budidaya sampai pemasaran dapat dilakukan dengan baik sehingga penurunan mutu produknya dapat di cegah atau setidaknya berkurang.

(15)

6 Menurut Rahardi, ddk, 1997 (dalam Karyawan 2010 umumnya tanaman hias mempunyai sifat sifat sebagai berikut.

1. Tidak tegantung musim tanaman hias dapat ditanam dan di panen kapan saja selain itu, keberadaan tanaman hias dipasarkan tidak mengalami kelangkaan tidak seperti produk buah musiman, yang ada bila musimnya saja.

2. Perputaran modalnya cepat, tanaman hias mempunyai perputaran modal yang cepat karana berumur pendek, selang waktu antara tanam dan panen tidak lama dan produknya cepat terjual.

3. Mudah rusak dan beresiko tinggi sifat ini merupakan sifat fisik tanaman hias.

Tanaman hias tanaman hias muda rusak oleh kesalahan perlakuan fisik selama pemaneman atau pengangkutan. Oleh karena itu, produk tanaman hias termaksuk produk yang beresiko tinggi. Adanya sifat yang mudah rusak sehingga penanganan tanaman hias harus extra hati - hati, terutama dalam pengangkutan jarak jauh. Apabilah terjadi kerusakan, maka mutu tanaman hias akan turun dan otomatis harganya pun ikut turun.

2.3 Usahatani

Usahatani adalah suatu kegiatan mengusahakan dan mengkordinir faktor- faktor produksi berupa lahan, tenaga kerja dan modal sehingga memberikan manfaat sebaik-baiknya. Usahatani merupakan cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan, dan mengkoordinasi penggunaan faktor-raktor produksi seefektif dan seefisien mungkin sehingga usaha tersebut memberikan pendapatan semaksimal mungkin ( Jumadil, 2014 ).

(16)

7 Redfield, (1995 ) mengatakan bahwa usahatani terbentuk dari adanya tingkat kebutuhan dan kemajuan dengan melalui manfaat sumber-sumber alam seperti tanah, air dan matahari yang difungsikan untuk mendapatkan sesuatu produksi pertanian. Usahatani adalah bagian dari permukaan bumi dimana seorang petani, sebuah keluarga tani atau bagian usaha lainya becocok tanam atau memelihara ternak dalam kegiatan usahataninya. Seorang petani mempunyai peran sebagai penggerak atau pelaksana dari seluruh kegiatan yang diperlukan untuk pertanian, (Mosher 2004).

Usahatani adalah sebagai organisasi dari alam, tenaga kerja, modal dan pengolahan yang ditujukan pada produksi dilapangan pertanian. Usahatani himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat disuatu tempat yang diperlukan untuk produksi pada bidang pertanian seperti udara, tanah dan air, perbaikan- perbaikan yang dilakukan atas tanah dan sebagainya yang ada dialam ini,(

Hernanto, 2006). Usaha merupakan cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan, dan mengkoordinasi penggunaan faktor-faktor produksi seefektif dan seefesien mungkin sehingga usaha tersebut memberikan pendapatan semaksimal mungkin ( Hadja. Ddk, 2009 ).

Tujuan usahatani adalah untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan mencari keutungan yang sebesar-besarnya. Usahatani mempunyai suatu ciri yang utama adalah adanya ketergantungan pada alam atau lingkungan. Petani secara individu tidak dapat mempengaruhi keadaan lingkungan. Misalnya keadaan iklim, harga barang sebab pada umumnya hasil peranian berada dalam persaingan pasar sempurna.

(17)

8 2.4 Pendapatan

Menurut Renville ( 2003 ) pendapatan merupakan selisi total jumlah penerimaan dengan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan usaha, sedangkan laba bersih adalah jumlah pendapatan setelah dikurangi dengan pajak penghasilan. Pendapatan suatu usaha bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat profibilitas usaha tersebut secara finansial. Makin luas usaha makin tinggi tingkat persentase penghasil rumah tangga.

Tetapi bagi yang memiliki usaha di bidang dagang, jasa dan kerajinan mempunyai sumbangan yang sangat penting dalam pendapatan rumah tangga.

Dengan kata lain semakin rendah tingkat pendapatan semakin beraneka ragam sumber nafkahnya. Tingkat kesejahteraan banyak di pengaruhi faktor internal, eksternal dan usaha manajemen. ( Iskandar dkk., 2009). Tingkat pendapatan masih menjadi indikator utama ditingkat kesejahteraan masyarakat, disamping berbagai indikator sosial ekonomi lainnya.

Namun indikator tidak berdiri sendiri karena semua indikator saling mempengaruhi, misalnya pengeluaran keluarga di pengaruhi oleh jumlah keluarga yang dimiliki. Semakin banyak jumlah anggota keluarga maka semakin banyak pula pengeluaran yang dibutuhkan. Apabilah pendapatan tidak mencukupi kebutuhan pokok maka keluarga akan berada pada kondisi kekurangan atau disebut miskin, (Nuraini, 2010).

(18)

9 Pendapatan usahatani adalah keuntungan yang di peroleh petani dengan mengurangkan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi dengan permintaan usahatani ( Firman ddk ), dimana pendapatan tunai merupakan hasil perhitungan dari pengurangan jumlah penerimaan tunai dengan pengeluaran tunai usahatani.

Tujuan utama dari analisis pendapatan usahatani adalah menggambarkan keadaan sekarang suatu kegiatan usaha dan menggambarkan keadaan-keadaan yang akan datang dari perencanaan atau tindakan ( Fiman ddk, 2010 ).

Analisis pendapatan usahatani memerlukan dua keterangan pokok, yaitu keadaan selama pengeluaran usahatani dikerjakan atau di jalankan dalam waktu yang telah ditentukan dan penerimaan ( hasil produksinya x harga jual ).

Pendapatan petani timbul bila perbandingan jumlah penerimaan dari hasil produksi lebih besar dibandingkan dengan jumlah biaya atau pengeluaran selama proses produksi.

Secara ekonomi, masalah pendapatan adalah merupakan salah satu tolak ukur untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara atau daerah. Oleh karena itu yang dimaksud dengan pendapatan dapat dijelaskan suatu sisi yaitu:

rumah tangga negara atau individu yang di kenal dengan pendapatan nasional atau regional, dan rumah tangga masyarakat atau individu yang di kenal dengan pendapatan masyarakat atau individu yang di kenal dengan sebutan pendapatan masyarakat.

(19)

10 Ada beberapa yang mempengaruhi pedapatan antara lain :

2.4.1 Modal

Modal adalah barang atau uang yang tersedia didalam suatau usaha untuk membiayai kebutuhan dan pengadaan sumber-sumber produksi lainya. Modal merupakan salah satu syarat penting dalam setiap pembangunan khususnya dalam bidang peningkatan produksi. Mubyarto (2000) mengemukakan modal dalam usahatani adalah barang atau uang yang bersama-sama faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru yaitu dalam hal ini hasil pertanian.

Modal petani yang berupa barang di luar tanah adalah ternak beserta tanahnya, cangkul, bajak dan alat-alat pertanian lain, pupuk, bibit, hasil panen yang belum dijual, tanaman masih di sawah dan lain-lain.

Dalam perkembangan usaha modal mempunyai arti yang sangat penting karena masalah modal merupakan merupakan persoalan yang tidak akan berakhir, mengingat modal itu mengandung berbagai aspek penting dalam kelangsungan usaha. Modal kerja aecara keseluruhan aktiva lancar perusahaan yang terdiri atas kas piutang dan persediaan. Dalam memperoleh dan menggunakan harta lancar kadang timbul kewajiban yang harus segera dibayar, maka sebagian harta lancarnya yang dimiliki perusahaan akan digunakan untuk memenuhi kewajiban tersebut.

(20)

11 2.4.2 Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan faktor penting dalam usahatani baik kecil (petani rakyat) maupun usaha pertanian dalam arti luas (pertanian moderen). Tenaga kerja dapat digolongkan kedalam dua golongan yaitu :

 Tenaga kerja jasmanai.

 Tenaga kerja pikiran.

Pengertian tenaga kerja menurut Winardi 1999 yaitu meliputi :

1. Salah satu diantara faktor-faktor produksi yang terdiri dari pekerjaan tangan atau mental mana dicapai imbalan berupa upah, gaji atau honor.

2. Energi manusia yang dikerahkan secara sadar kearah tujuan tertentu. Di pandang secara spesifik, maka laba merupakan salah satu diantara faktor produksi dasar, pada satu kesatuan yang menghasilkan pendapatan.

3. Elemen penduduk yang membantu masyarakat, dengan jalan menyediakan suatu kombinasi energi fisik dan intelegasi bagi proses produktif.

Tenaga kerja merupakan seluruh produk dalam suatu negara yang memproduksi barang dan jasa. Produk dalam usia kerja yakni berumur 15-57 tahun, namun di indonesia yang dipakai adalah seluruh penduduk yang berumur 10 tahun keatas. Selanjutnya dikatakan bahwa tenaga kerja adalah jumlah penduduk suatu negara yang terdapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap mereka dan mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.

Selain itu tenaga kerja bisa digolongkan menjadi 2 yakni tenaga kerja dalam keluarga dan tenaga kerja luar keluarga.

(21)

12 2.4.3 Peralatan Kerja

Peralatan yang digunakan dalam kegiatan proses produksi barang dan jasa senantiasa disesuaikan dengan pertimbangan pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Sebagaimana faktor produksi lainnya, peralatan juga ikut memegang peranan penting yang akan menentukan berhasil tidaknya produksi.

2.4.4 Keahlian

Dalam suatu negara atau daerah cukup tersedia faktor produksi tanah, modal dan tenaga kerja belum dapat menjadi jaminan dalam suatu proses produksi yang terlaksana penuh karena faktor produksi tersebut belum mampu menghasilkan seperti yang di inginkan. Menurut Soekarwati ( 1995 ) bahwa besar kecilnya pendapatan sangat dipengaruhi tiga faktor yaitu: faktor produksi, harga, dan biaya produksi. Dengan menaikkan produksi maka pendapatan usahatani bertambah seiring dengan jumlah produksi, tetapi mutu produksi naik bukan berarti harga satuan naik pula. Semakin tinggi jumlah produksi yang dihasilkan dan diikuti oleh pendapatan yang besar, dapat merangsang badan usaha yang bersangkutan untuk menaikkan produksi secara teus-menerus.

2.4.5 Penerimaan

Penerimaan adalah jumlah nilai atau hasil penjualan yang diterima dalam menjalankan usaha ( renvilte Siagian, 2003 ). Pada hakekatnya perkataan penerimaan ( revenue ), oleh karena itu dalam kehidupan sehari-hari pengertian kedua perkataan tersebut tidak ada perbedaan yang prinsip, dimana penerimaan adalah sejumlah uang yang diterima dari sumber tertentu.

(22)

13 Dengan kata lain dapat dikekukakan bahwa penerimaan adalah sebagai dari keseluruhan pendapatan (Wasis , 1992).

Penerimaan usahatani terdiri dari tiga hal yaitu :

1 Hasil penjualan tanaman, ternak, ikan atau produksi yang dijual.

2 Produksi yang berkonsumsi pengusaha dan berkeluarga selama melakukan kegiatan,

3 Kenaikan nilai infestasi besar kecilnya pendapatan dalam usahatani ditemukan efisiensi biaya produksi, pengadaan bahan faktor produksi dan efisensi-efesiensi biaya tata niaga.

Penerimaan adalah jumlah nilai atau hasil penjualan yang diterima dalam menjalankan usaha ( Kasmir dan jakfar, 2005 ).

2.4.6 Biaya

Biaya adalah hasil dari semua input ekonomi yang diperlukan dan dapat diperkirakan untuk menghasilkan suatu produk atau nilai yang dinyatakan dengan uang. Sedangkan pengorbanan ekonomi yang merupakan sarana produksi yang habis terpakai selama satu siklus produksi. Biaya yang diperlukan merupakan suatu pengorbanan yang perlu biaya dan dapat diperkirakan, dimana biaya yang di gunakan dapat dipastikan pada saat pelaksaaannya, dan dapat diukur serta harus dapat dihitung jumlanya dan nyatakan dalam bentuk uang pada waktu penghitungan. Biaya Produksi adalah semua total pengeluaran yang harus di keluarkan oleh produsen selama proses produksi untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan penunjang lainnya yang akan digunakan pada terwujud dengan baik, (A. G. Karta Saputra, 2002).

(23)

14 Pada dasarnya setiap produksi tidak terlepas dari penggunaan atau pengeluaran biaya. Biaya mempunyai peranan penting dalam setiap pengambilan keputusan produksi ataupun usahatani. biaya sering menjadi masalah bagi petani terutama dalam pengadaan sarana produksi. Karena kurangnya biaya yang tersedia tidak jarang petani mengalami kerugian dalam usahataninya ( Mosher, 2004 ).

2.4.7 Rumus Pendapatan

Data yang diperoleh akan dikumpulkan kemudian ditabulasi sesuai model analisis yang akan digunakan.

a. Untuk mengetahui besarnya pendapatan petani respoden digunakan analisis pendapatan yang di formulasikan sebagai berikut:

π = TR – TC (Soekartawi, 1995) Ketreangan:

π = pendapatan ( Rp ) TR = Penerimaan ( Rp ) TC = Total biaya ( Rp )

b. Untuk mengetahui untung atau tidaknya suatu usaha tani maka digunakan analisis rasio adapun model analisis rasio secara matematis diformulasikan sebagai berikut;

( Soekartawi, 1995 )

(24)

15 Dengan kriteria :

1. Jika r/c ratio > 1 maka usahatani yang dikelola efisien.

2. Jika r/c ratio = 1 maka usahatani yang dikelola tidak menguntungkan dan tidak merugikan.

3. Jika r/c ratio < 1 maka usahatani yang dikelola tidak efisien.

(25)

16 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitaian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret sampai dengan bulan april 2017 bertempat di Panaikang Kota Makassar. Yang menjadi alasan saya memilih ibu Amera diPanaikang karena;

 Tempat tanaman hias di panaikang.

 Usaha tanaman hias ibu amera sendiri.

Yang merupakan lokasi pengembangan dan pejualan usaha tanaman hias di Panaikang Kota Makassar

3.2 Tehnik Penentuan Responden

Responden penelitian ini adalah studi kasus pada analisis pendapatan usaha tanaman hias, yang bertempat di panaikang pemilik responden pada penelitian ini, dipilih secara sengaja proposif dengan pertimbangan bahwa ibu amera sebagai pemilik usaha tanaman hias.

1. Ibu Amera pemilik usaha tanaman hias.

2. Memiliki pengelaman yang di peroleh jelas dan melanjutkan usaha tanaman hias itu sendiri.

3. Memiliki berbagai macam jenis tanaman hias.

4. Memiliki lokasi pengembangan tanaman hias dengan melakukan berkelanjutan.

(26)

17 5. Meilik berbagai macam tanaman hias yang diminati pembeli yang siap di

jual.

Responden dalam peneltian ini adalah, Ibu Amera sekaligus pemilik Usaha Tanaman Hias di panaikang.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang di kumpulkan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data skunder.

a. Sumber data primer yaitu data yang dikumpuikan dari petani responden melalalui wawancara dengan menggunakan kuisioner.

b. Sumber data skunder adalah data yang di peroleh dari instutisi yang terkait yang berhubungan dengan penelitan seperti keadaan wilaya, topografi dan gambaran umum tentang penelitian ini.

3.4 Analisis Data

Data yang di peroleh akan dikumpulkan kamudian ditabulasi sesuai model analisis yang akan digunakan.

a. Untuk mengetahui besarnya pendapatan petani respoden digunakan analisis pendapatan yang diformulasikan sebagai berikut:

π = TR – TC ( Soekartawi, 1995 ) Ketreangan:

π = pendapatan ( Rp ) TR = Penerimaan ( Rp ) TC = Total biaya ( Rp )

(27)

18 b. Untuk mengetahui untung atau tidaknya suatu usaha tani maka digunakan analisis rasio adapun model analisis rasio secara matematis diformulasikan sebagai berikut;

( Soekartawi, 1995 ) Dengan kriteria :

c. Jika r/c ratio > 1 maka usahatani yang dikelola efisien.

d. Jika r/c ratio = 1 maka usahatani yang dikelola tidak menguntungkan dan tidak merugikan.

e. Jika r/c ratio < 1 maka usahatani yang dikelola tidak efisien.

3.5 Konsep Operasional

Untuk memudahkan dan memberikan batasan-batasan dari istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka digunakan konsep operasional yaitu :

a. Penerimaan adalah jumlah produksi dikalikan dengan harga produksi ( Rp ).

b. Pendapatan merupakan selisi total jumlah penerimaan dengan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan usaha ( Rp ).

c. Produksi adalah jumlah keluaran yang dihasilkan oleh suatu usaha ( Pot ).

d. Biaya total ( TC ) adalah nilai seluruh masukan yang digunakan dalam suatu usaha yang terdiri atas biaya tetap ( FC ) dan biaya variabel ( Rp ).

e. Biaya tetap ( FC ) adalah biaya yang jumlahnya tetap meliputi : - Penyusutan alat

- Lisrtrik

- Air tidak di pengaruhi pada besar kecilnya produksi tanaman hias ( Rp ).

(28)

19 f. Biaya variabel ( VC ) adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi tanaman hias ( Rp ), biaya produksi meliputi pembelian dan pembiayaan selama pemeliharaan bunga sampai jual ( Rp ).

g. Umur responden adalah usia pada saat dilakukan dalam penelitian ini ( Tahun ).

h. Pengalaman berusahatani tetap banyak lamanya petani mengusahakan tanaman hias ( Tahun ).

(29)

20 BAB IV

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Kelurahan Panaikang

Kelurahan panaikang merupakan salah satu kelurahan yang berada dalam wilayah kota Makassar. Usahatani tanaman hias merupakan salah satu usaha sebagian penduduk kelurahan panaikang. Secara administratif kelurahan panaikang berbatasan dengan kecamatan Tallo disebelah utara, sebelah timur berbatasan dengan kelurahan Antang, sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan Pampang, sedangkan sebelah barat berbatasan dengan kelurahan karampuang. Kelurahan panaikang Secara geografis kelurahan panaikang mempunyai Luas wilayah 2,35 km2 yang dibagi menjadi beberapa wilayah menurut penggunaaanya yaitu untuk pemukiman, perkantoran, sarana umum, serta digunakan untuk lahan kuburan, penggunaan lahan terluas digunakan untuk lahan kuburan.

4.1.1 Karasteristik Sosial Ekonomi Masyarakat

Karasteristik sosial ekonomi masyarakat akan mempengaruhi manusia sebagai pelaku utama pembangunan. Jumlah penduduk diwilayah kelurahan karampuang tahun 2016 adalah 745 ratus jiwa, terdiri dari jumlah penduduk laki- laki dan jumlah penduduk perempuan. Penduduk kelurahan karampuang umumnya adalah suku bugis yang menggunakan bahasa bugis dan bahasa Indonesia dalam kesehariannya, penduduk kelurahan panaikang sebagian besar ada Islam dan Kristen.

(30)

21 Pertimbamga lokasi adalah dari jarak aspek ekonomi aspek teknis mewawancara dengan responden estetika salah satu upaya pemenuhan keindahan itu adalah panataan tanaman. Isi dari penataan tanaman adalah bunga perumahan, yang disekitar kota makassar diikuti dengan perkembangan zaman.

(31)

22 BAB V

HASIL DAN PEMBAHSAAN

5.1 Biografi Responden dan Sejarah Singkat Usaha Ameera Florist

Ibu Amera lahir pada tanggal 16 mei 1966 di Makassar, anak pertama dari 4 bersaudara. Ibu Amerawati menikah dengan Ibrahim Aji Daeng Betu dan dikaruniai 4 orang anak. Usaha Tanaman Hias ini berdiri karena dilatarbelakangi oleh kegemaran menanam bunga, Usaha tanaman hias mulai berdiri sejak tahun 1998 sampai sekarang. Pada awalnya ibu Amera hanyalah sebagai distributor tanaman hias tetapai dengan perkembangan usaha dan dilihat akan kebutuhan masyarakat dengan tanaman hias sehingga ibu Amera membuka usaha sendiri dengan memberikan naman usahanya sesuai dengan namanya sendiri yaitu

“Ameera Florist” Artinya : Ameera yaitu : pengusaha tanaman hias, sedangkan Florist adalah: Penjualan bunga.

Amera florist merupakan usaha yang bergerak dalam penjualan tanaman hias yang terletak dijalan Uripsumoharjo kelurahan Panaikang Kota Makassar.

Perkembangan usaha tanaman hias ibu Amera hingga sampai sekarang saat pembelian terhitung jumlahnya 215 pot tanaman hias. Jenis bunga yang paling dominan atau paling banyak yang terjual adalah Bunga tren model pada tahun 70 – 80 an. Adapun jenis bunga dimaksud terdiri atas ; bunga pusing-pusingan, bunga kemboja jepang, bunga kembang sepatu, bunga pucuk merah, bunga melati sambir.

(32)

23 Selanjutnya di antara lima bunga tersebut yang paling dominan adalah bunga pucuk merah. Kondisi atau waktu banyak permintaan pelanggan bunga pada saat menjelang hari raya seperti menjelang hari Natal Dan Tahun Baru, Hari raya menjelang peringatan kemerdekaan RI, Hari idul fitri dan idul adha pada setiap tahun. Pengelolaan penjualan sekarang ini tidak dilakukan pencatatan setiap penjualan bunga namun berdasarkan jawaban dari responden bahwa dahulu pertama dibuka usaha penjualan bunga ini dilakukan pencatatan setiap penjualan alasannya, karena belum mengenal nama-nama jenis bunga, namun sekarang sudah mengetahui nama dan jenis tanaman yang dijual.

Berdasarkan jawaban responden bahwa rata-rata penerimaan atau nilai penjualan setiap bulan kurang lebih Rp.10.000.000, perbulan. Namun berdasarkan hasil penelitian pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2017. Ternyata penerimaan yang diperoleh rata-rata sebesar Rp. 3.450.000.

5.2 Aspek BudidayaTanaman Hias 5.2.1 Pembibitan

Banyaknya / Pembibitan dalam bentuk stek, penyambungan dan lain-lain tidak dilakukan oleh Ibu Amera karena dari penangkar bunga-bunga yang berasal dari Tanjung Bunga dan dari penangkar bunga dari daerah lain.

5.2.2 Mengatur Penyinaran

Berkaitan erat dengan penyinaran ini adalah bagaimana dan dimana pot itu sebaiknya ditempatkan karena posisi peletakan pot dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Ada tanaman yang membutuhkan cahaya matahari penuh dan ada pula tanaman yang hanya membutuhkan sedikit cahaya matahari.

(33)

24 Tanaman hias yang membutuhkan cahaya matahari penuh diantaranya mawar, anggrek tanah, melati dan kembang sepatu. Tanaman hias yang tidak banyak membutuhkan cahaya mata antar lain : suplir, begonia anthurium, aglaonema dan dieffenbachia. Tanaman yang hanya sedikit membutuhkan sinar matahari dapat diletakkan disudut ruangan dekat dengan jendela. Bila ruangan tidak mendapat cahaya matahari, dapat disinari dengan lampu neon atau merkuri.

Meskipun jenis tanaman ini cukup dapat disinari dengan lampu neon atau lampu merkuri, sekali-kali perlu dibawah keluar untuk memperoleh sinar matahari yang sebenarnya. Perlakuan ini biasanya dilakukan seminggu atau dua minggu sekali selama satu atau dua hari. Saat tanaman dikeluarkan sebaiknya jangan langsung kena sinar matahari, tapi diletakkan ditempat teduh misalnya teras atau dibawah pohon.

5.2.3 Penyiraman

Banyak tanaman mati karena terlalu banyak diberi air atau sebaliknya terlalu kurang air, kebanyakan air menyebabkan pori-pori tanah yang biasa terisi udara kini terisi air, sehingga akar tak bisa bernafas dan membusuk. Kekurangan air menyebabkan dalam tubuh tanaman hanya ada sedikit air, yang kemudian terus-menerus diuapkan, sehingga sel-sel kehabisan air, mengerut dan layu. Oleh karena itu, supaya kebutuhan air tanaman dapat terpenuhi dengan baik, maka waktu, jumlah dan cara penyiraman harus benar-benar diperhatikan. Hal yang perlu diperhatikan dalam penyiraman diantaranya air siraman yang digunakan yang terbaik adalah air sumur, karena mengandung mineral-mineral/zat makanan yang diperlukan tanaman.

(34)

25 Kemudian air hujan dan, air (PDAM) tetapi sebaiknya ditampung dalam bak-bak dan didiamkan selama 12-24 jam lebih dahulu, baru dipakai untuk menyiram. Air sungai kurang baik untuk penyiraman dikhawatirkan mengandung penyakit yang mematikan tanaman. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penyiraman sempurna, artinya perakaran seluruhnya basah, kemudian sisa air terbuang lewat lubang drainase. Penyiraman sempurna itu harus diikuti periode dimana tanah akhirnya mengering agar rongga-rongganya dapat dilewati udara untuk pernafasan akar, banyaknya air siraman yang diperlukan tergantung jenis tanamannya.

5.2.4 Pemupukan

Selain cahaya dan air, tanaman membutuhkan zat-zat makanan untuk kelangsungan hidupnya. Persediaan zat-zat makanan tersebut di dalam tanah akan berkurang dan habis jika diambil tanaman terus-menerus. Tanaman akan kehabisan unsur-unsur makanan dalam tanah sehingga pertumbuhannya merana, daun-daun menguning dan tidak sehat. Penambahan zat-zat makanan atau biasa disebut pemupukan yang berupa pemberian unsur-unsur ke dalam tanah untuk diserap akar atau langsung dengan menyemprotkan cairan makanan ke daun adalahcara mengatasinya.

Pupuk organik sudah kita campurkan dengan tanah pot pada saat persiapan menanam. Meskipun hanya menyediakan unsur-unsur dalam jumlah yang sedikit, tetapi pupuk ini sangat baik untuk memperbaiki sifat tanah, sehingga tanah menjadi gembur dan dapat ditembus akar dengan mudah serta dapat menyimpan udara/air yang cukup.

(35)

26 5.2.5 Menjaga Kesehatan Tanaman

Beberapa hal yang perlu di perhatikan dan dilakukan untuk kesehatan tanaman yaitu:

 Periksa tanaman seminggu sekali atau beberapa hari sekali sambil menyiram tanaman.

 Buang daun-daun yang menguning dan kering agar tanaman tetap kelihatan hijau dan segar.

 Pangkas tanaman yang akan tumbu terlalu rimbun, pilih beberapa tunas yang baik. Tunas-tunas yang lain dibuang agar tanaman tidak terlalu rimbun, sehingga cepat rusak bentuk dan pertumbuhan nya.

 Sebulan sekali atau jika tanaman kelihatan kotor dan berdebu, harus dicuci batang daun dan potnya dengan penyemprot tanaman, kamudian di keringkan ditempat teduh, bersihkan dari segala kotoran dan hama penyakit yang menempel.

 Sambil membuang daun kering dan memangkas tunas yang berlebihan, periksa juga apakah ada tanda-tanda hama dan penyakit pada tanaman yaitu pada batang, ruas-ruas batang, ketiak daun, urat-urat daun, juga bagian bawah daun, pucuk dan tunas. Kemudian cuci yang dihuni hama / penyakit atau jika serangan sudah parah, potong dan bakar bagian yang terserang.

(36)

27 5.2.6 Penggantian Media Dan Pengepotan Kembali ( Repotting )

Tampilan tanaman hias yang indah dan menarik dalam pot tidak mungkin bisa dipertahankan untuk selama-lamanya tanpa perlakuan dan perhatian kita.

Tanaman yang cantik baik dari segi ukuran, bentuk dan warna tersebut memiliki keterbatasan waktu, antara lain disebabakan tanaman sebagai mahluk hidup akan mengalami pertumbuhan baik perakaran, batang dan percabangan. Pada perode tertentu media tanam dan ukuran pot tanaman tidak lagi sesuai dengan kondisi lingkungan tumbuh yang diperlukan tanaman. Pada saat itulah perlu dilakukan pengepotan kembali ( repotting ), bila terlihat penampilan dicirikan sebagai berikut :

 Penampilan tanaman tidak menarik kualitas tanaman menurun.

 Pertumbuhan tanaman secara umum menjadi lambat dan cendrung mengerdil.

 Daun-daun menguning dan layu.

 Media tanam memadat karena perakaran tanaman memenuhi seluru isi pot.

 Perakaran muncul dipermukaan media tanam, atau bahkan perakaran keluar dari lubang-lubang drainase pada bagian bawah pot.

 Bagi tanaman pada pot yang terbuat dari bahan tanah atau terakota, pada umumnya jika terlambat menanganinya maka akan pecah.

Tahap yang perlu di perhatikan untuk melakukan repotting adalah a) Mengeluarkan tanaman.

b) Menanam dipot baru.

c) Menempatkan pot baru.

(37)

28 5.2.7 Perlakuan Khusus Agar Daun Berkilau

Tanaman hias, terutama tanaman hias daun, perlu di rawat agar daunya mulus sehingga penampilannya prima. Oleh karena itu diperlukan suplai zat hara yang memadai dan lokasi perawatan yang sesuai dengan cahaya, suhu dan kelembaban yang dibutuhkan oleh tanaman hias tersebut. Tanaman hias daun akan semakin memikat bila tampak berkilau. Cara sederhana adalah dengan melengkap daun menggunakan kain lembut. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan secara rutin, misalnya 2-3 tiga hari atau seminggu sekali. Sekarang ada cairan pengilap daun ( leaf shine ) di jual di toko-toko pertanian.

Cara menggunakannya dengan menyemprotkan dengan cairan itu ke permukaan daun yang sebelum telah dibersihkan dengan kain basah. Setelah itu ,usapkan kain kering secara merata mulai dari pangkal hingga ujung daun.

Penggunaanya cairan ini sebaiknya tidak terlalu sering karena bahan ini dapat membuat pinggir atau kering, sebaiknya sebulan sekali. Bila tidak memiliki cairan pengilap, bisa memanfaatkan susu bubuk atau susu cair. Caranya ambil sesendok susu bubuk lalu diencerkan dengan segelas air, masukkan spon lembut ke larutan susu lalu peras perlahan sehingga agak kering. Usapkan spon secara merata, mulai dari permukaan dan bawah daun lakukan secara rutin seminggu sekali.

(38)

29 5.3 Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah campuran dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh usaha untuk mengejar tingkatan penjualan yang diiginkan dalam pasar sasaran (Kloter 2011). Unsur-unsur Pemasaran yang utama terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi yang penjelasannya sebagai berikut :

Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadian tempat organisasi dan gagasan atau buah pikiran.

Agar dapat menetapkan dan mempertahankan penjualan tanaman hias, maka yang perlu diperhatikan oleh usaha Amera Florist adalah bagaimana megesankan konsumen dalam rangka penyempurnaan mutu, penampilan agar lebih dikenal dan dapat perhatian dari konsumen.

Harga

Harga merupakan hal yang paling penting karena dengan harga akan menentukan harga penjualan dan tingkat keuntungan yang dapat dicapai.

Penetapan harga selaku masalah setiap usaha, disuatu sisi usaha tersebut mengiginkan penjualan dengan harga yang rendah agar dapat menarik minat pembeli, namun disisi lain sangat sulit karena tingginya biaya produksi. Usaha Ameera Florist menetapkan harga penjualan dengan masing-masing jenis bunga yaitu.

(39)

30 Tabel l. jenis dan harga bunga usaha tanaman hias pada bulan april 2017.

No Jenis Bunga Harga ( Rp )

1. Bugenvil berbunga Rp. 25.000

2. Kamboja jepang Rp. 75.000

3. Kembang sepatu Rp. 10.000

4. Mawar putih Rp. 20.000

5. Mawar merah Rp. 20.000

6. Mawar costa Rp. 20.000

7. Melati sambir Rp. 20.000

8. Sri rejeki Rp. 30.000

9. Kuping gaja Rp. 25.000

10. Pucuk merah Rp. 30.000

Distribusi

Pencapaian sasaran pemasaran memerlukan adanya pendistribusian, dimana distribusi adalah merupakan penyampaian produk hingga sampai ke tangan konsumen. Pendistribusian suatu produk dapat dilakukan secara langsung yaitu produk yang dihasilkan langsung dijual ke konsumen, sedangkan penjualan secara tidak langsung yaitu produk yang dihasilkan dipasarkan dengan menggunakan pedagang perantara. Distribusi produk yang dilakukan responden yaitu pedagang langsung datang membelinya ditempat penjualan bunga.

(40)

31

Promosi

Ide keberhasilan suatu produk di pasaran sangat tergantung pada produksinya, melalui promosi ini akan meningkatkan pengetahuan konsumen tentang produk yang dihasilkan serta akhirnya akan meningkatkan pula pendapatan yang diperoleh. Kegiatan promosi yang dilakukan responden pada awal berdirinya yaitu dengan memperkenalkan produk tanaman hias ini pada tetangga dan kerabatnya.

5.4 Analisis biaya

Analisis Biaya adalah pengeluaran yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku, melakukan proses produksi, membayar upah karyawan, membayar pajak, serta biaya lainnya demi menghasilkan output dan memperoleh laba / keuntungan bagi usaha tanaman hias. Analisis biaya usaha tanaman hias ada 2 macam yaitu analisis biaya variabel dan analisis biaya tetap ( Tetap ).

(41)

32 a. Analisis Biaya Variabel ( VC )

Tabel 2. Biaya Variabel Usaha Tanaman Hias Yang Terjual Selama Satu Bulan 2017.

No Jenis Bunga Biaya Pembelian

Biaya Pemeliharaan

Harga Pokok

Jumlah Terjual

Nilai Rupiah

I ii iii iv v vi vii

1. Bugenvilberbunga 5.000 5.000 10.000 10 100.000

2. Kamboja jepang 15.000 4.000 19.000 12 228.000

3. Kembang sepatu 5.000 5.000 10.000 10 100.000

4. Mawar putih 10.000 5.000 15.000 15 225.000

5. Mawar merah 10.000 4.000 14.000 20 280.000

6. Mawar costa 5.000 3.000 8.000 12 84.000

7. Melati sambir 10.000 5.000 15.000 13 130.000

8. Sri rejeki 5.000 4.000 9.000 14 99.000

9. Kuping gaja 5.000 4.000 9.000 10 90.000

10. Pucuk merah 5.000 5.000 10.000 14 126.000

Jumlah 75.000 44.000 119.000 127 1.462.00

Sumber : Data Primer Setelah diolah, 2017

(42)

33 Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa harga pokok yang dikeluarkan sebesar Rp 119.000 dengan jenis bunga sebagai berikut :Bugenvil berbunga ( Rp 5.000 ) Kemboja jepang ( Rp 15.000 ) Kembang sepatu ( Rp 5.000 ) mawar putih ( Rp 5.000) mawar merah ( 5.000 ) mawar costa ( Rp 5.000 ) melati sambir (Rp 5.000 ) sri rejeki ( Rp 5.000 ) kuping gajah ( Rp 5.000 ) dan pucuk merah ( Rp 5.000 ).

Analisis biaya variabel yang dimaksud dalam usaha ini adalah menghitung segala kebutuhan kegiatan usaha tanaman hias yang hanya digunakan sebanyak satu kali pakai saja, contohnya adalah menghitung biaya kebutuhan pembelian bahan baku serta bahan penolong produk. Bahan baku usaha tanaman hias adalah bibit dan media tanam, sedangkan bahan penolong produk yang dimaksud adalah pupuk.

(43)

34 b. Biaya tetap (VC)

Tabel 3. analisis biaya tetap (penyusutan alat) selama satu bulan 2017.

No Alat Harga Beli

Harga Sisa

Lama Pakai

Nilai Penyusutan

Nilai Penyusutan Perbulan

Jumlah Alat

Penyusutan

I ii iii iv v vi vii viii ix

1 Alat gembor

100.000 50.000 2 25.000 2 1 125.000

2 Spray tangan

20.00 20.000 2 2 10.000

3 Gunting 50.000 30.000 2 10.000 2 2 5.000

4 Sabit 50.000 30.000 2 10.000 2 2 5.000

5 Parang 25.000 10.000 3 5.000 2 1 25.000

Jumlah 245.000 120.000 9 70.000 10 8 147.500

(44)

35 c. Tabel 4. Analisis total biaya usaha tanaman hias selama bulan aprir 2017.

NO Uraian Nilai (Rp)

1 Baiaya variabel Rp.1.462.000

2 Biaya tetap

a. Penyusutan alat b. Sewa lahan c. PBB

d.listrik (untuk air sumur boor)

Rp222.500 Rp.147.500 Rp.41.666.67 Rp.33.333.33

3 Total biaya ( 1+2 ) Rp.1.864.500

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2017

Pada Tabel 2, Dapat dilihat bahwa biaya tetap yang dikeluarkan dalam usaha tanaman hias sebesar Rp.222.500 dengan biaya variabel sebanyak Rp.1.462.000dengan jumlah total keseluruhan biaya adalah Rp.1.684.500 Analisis biaya tetap yang dimaksud dalam bahasan ini meliputi analisis penyusutan alat dan sewa lahan adalah sebesar 500.000 berarti Pbb perbulan adalah 400.000/ tahun Analisis penyusutan alat,dimulai pada jumlah alat yang digunakan dari harga pembelian di kurangi dengan nilai sisa selama pemakiaan alat di lihat pada tabel di atas.

(45)

36 5.5 Analisis Pendapatan

Pendapatan merupakan selisih antara penerimaan dan total biaya dalam usaha tanaman hias. Untuk memperoleh keuntungan, ini dihitung selama satu bulan produksi. Penerimaan tanaman hias dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 5. Penerimaan tanaman hias dalam satu bulan, 2017.

No Jenis Tanaman Hias Harga (Rp) Produksi (Pohon) Penerimaan (Rp)

1. Bugenvil Berbunga 25.000 10 250.000

2. Kamboja Jepang 75.000 12 900.000

3. Kembang Sepatu 10.000 10 100.000

4. Mawar Putih 20.000 15 300.000

5. Mawar Merah 20.000 20 400.000

6. Mawar Costa 20.000 12 240.000

7. Melati Sambir 20.000 13 260.000

8. Sri Rejeki 30.000 11 330.000

9. Kuping Gajah 25.000 10 250.000

10. Pucuk Merah 30.000 14 420.000

Jumlah 127 3.450.000

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2017.

Tabel 3. Menjelaskan bahwa terdapat 10 jenis tanaman hias yang mempunyai harga bervariasi satu dengan yang lain. Jenis tanaman hias yang paling tinggi harganya terdapat pada jenis bunga sri rejeki dan pujuk merah yaitu sebesar Rp 30.000 dan harga terendah terdapat pada jenis bunga kembang sepatu yakni Rp 10.000. sedangkan untuk produksi bunga terbanyak terdapat pada jenis bunga pucuk merah yakni sebanyak 14 pohon dan paling sedikit terdapat pada jenis bunga bungenvil berbunga, kembang sepatu dan kuping gajah.

(46)

37 5.6 Analisis Keuntungan

Berdasarkan hasil analisis penjualan ( penerimaan dan total biaya ) usaha ibu ameera pada bulan mei 2017 maka dapat dilihat keuntungaan yang diperoleh pada;

Tabel 6. Analisi Keuntungan Usaha Tanaman Hias selama 1 bulan 2017

No Uraian Nilai ( Rp )

1.

2.

3.

Penerimaan (Reveniu ) Total biaya (T C )

Keuntungan (π = TR – TC )

Rp. 3.450.000 Rp.1.684.500 Rp.1.765.500

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2017

Tabel 6. Menunjukan biaya penerimaan usahatani tanaman hias selama satu bulan adalah sebesar Rp 3,450,000 dengan total biaya variabel sebesar Rp 1.684.500 dan keuntungan total biaya sebesar Rp 1.765.500 adapun tingkat efesiensi penggunaan biaya atau R/C ratio adalah:

5.7 Analisis Efesiensi Usaha

Untuk mengetahui tingkat efesiensi usaha tanaman hias ibu ameera dapat dhitung dengan menggunakan R/c ratio adapun penelitian efesiensi usaha sebagai berikut yaitu perbandingan antara nilai penerima hasil penjualan dengan total biaya dijumlahkan dengan usaha dapat dilihat sebagai berikut ;

R/c ratio

=3.450.000=2,05

1.684.500

(47)

38

Artinya di katakan efesien karena nilai penerimaan atau hasil penjualan sebesar Rp.1.634.5000 dengan tingkat efesiensi sebesar 2,05 artinya dengan

mengeluarkan biaya Rp 1 akan mendapatkan sebesar Rp 2,05. Berdasarkan penjelasan efesiensi di atas maka usaha penjualan bunga ibu amera itu dapat di kembangkan dan menguntungkan.

(48)

39 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan hasil penelitian dapat di simpilkan sebagai berikut.

1. Besarnya biaya produksi yang dikeluarkan dalam pendapatan usaha tanaman hias sebesar Rp 1.684.500.

2. Besarnya penerimaan yang di perlukan dalam usaha penjualan tanaman hias sebesar Rp 3.450.000 yang di dapat dengan pendapatan usaha tanaman hias sebesar Rp 1.765.500.

3. Tingkat efesiensi pada usaha tanaman hias sebesar 2,05

Artinya dengan mengeluarkan Rp 1 dapat memeperoleh sebesar Rp 2. 05 usaha ini efesiensi dan menguntungkan. Efesiensi di atas maka usaha penjualan unga ibu ameera itu dapat di kembangkan dan menguntungkan.

(49)

40 6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka:

1. Adapun pembeli usaha tanaman hias ibu amera dapat mengembangkan berupa usaha dengan cara penerimaan dan pendapatan melalui promosi dengan berbagai macam bunga kepada pembeli dengan penjualan pelayanan kepada setiap pembeli.

2. Pengembangan usaha penjualan pada usaha tanaman hias pembeli tetap strategi pemasaran dan penjualan.

(50)

41 DATAR PUSTAKA

A.G. Karta Saputra, 2002 Pengembangan Ekonomi Dan Produksi Pertanian, Penerbit . Tarsito Bandung.

Iskandar., Hartoyo., U. Sarifuddin., dan A. Kusman. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesejahteraan Keluarga. Universitas

Sumatera Utara. 133-141

Kasmir dan Jakfar., 2005. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Pertama Cetakan Ketiga. Prenanda Media Group. Jakarta.

Mubyarto 2000, Pengantar Ekonomi Pertanian, Penerbit, LP3FE-UI, Jakarta.

Mosher Daniel., 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. PT. Bumi Aksa.

Jakarta.

Nazaruddin, 1999, palem, Hias, penerbar swadaya, Jakarta.

Nuraini, N. 2010. Analisis Kualitas Hidup Petani di Desa Dringau Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo. Jurnal Akuakultur.

Rahardi, F, 1997 Bercocok Tanam Dalam Pot, Penebar Swadaya, Jakarta.

Renvile Siagian., 2003 Pengantar Manajemen Agibisnis. Cetakan Ktiga. Gaja Mada Universty Press. Yogyakarta.

Redfilder. 1995. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Soekartawi., Analisis Usahatani. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Sokartawi 2006 Analisis Usaha. UI –Press. Jakarta.

Soekartawi, 1996 Manajememen Agribisnis Bumga Potong. UP- PRESS.

Jakarta.

Sinar Tani, 2006 Pengembangan Industri Tanaman Hias di Kota Tomohon.Edisi17-25 Mei 2006 Tomohon.

Simanjuntak, RH., 1996 Budidaya Tanaman Hias Suplir. Penerbit

(51)

42 Gharatara.Jakarta.

Soekartawi, Soeharjo. A, Dilaon. J.L, Dan Hardaker. J.B. 1986.Imu Usaha Dan Penelitian Untuk Mengembangkan petani Kecil.Universitas Indonesya Jakarta.

Wasis., 1992. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Alumni. Bandung Winardi, 1999. Kamus Ekonomi Indonesia, Penerbit Alumni Bandung.

(52)

43 LAMPIRAN I

(53)

44 LAMPIRAN II

(54)

45 LAMPIRAN III

Gambar

Tabel  2.  Biaya  Variabel  Usaha  Tanaman  Hias  Yang  Terjual  Selama  Satu  Bulan  2017
Tabel 3. analisis biaya tetap (penyusutan alat) selama satu bulan 2017.
Tabel  3.  Menjelaskan  bahwa  terdapat  10  jenis  tanaman  hias    yang  mempunyai  harga  bervariasi  satu  dengan  yang  lain
Tabel 6. Analisi Keuntungan Usaha Tanaman Hias selama 1 bulan 2017

Referensi

Dokumen terkait

33 NURUL MILA ANGGRIANI 1910111220007 PROBLEMATIKA GURU DALAM PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMK NEGERI 2 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2022/2023 Heri Susanto,