• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - Universitas Muhammadiyah Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - Universitas Muhammadiyah Makassar"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh kemampuan kerja dan lingkungan kerja secara parsial terhadap kinerja karyawan PT? Bagaimana pengaruh kemampuan kerja dan lingkungan kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan PT.

Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

Lingkungan Kerja

Dalam suatu organisasi diperlukan adanya lingkungan kerja yang baik/kondusif, karena lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang besar terhadap cara kerja seseorang. Meski demikian, lingkungan kerja masih merupakan konsep yang abstrak tergantung persepsi masyarakat, namun lingkungan kerja mempunyai peluang untuk mempengaruhi. Tempat kerja sendiri terbagi menjadi dua yaitu lingkungan tempat kerja dan lingkungan luar tempat kerja yang secara signifikan dapat mempengaruhi prestasi kerja.

17. Terdapat lima dimensi terkait lingkungan kerja yang dapat menimbulkan kepuasan kerja karyawan, yaitu. Lingkungan luar tempat kerja merupakan suatu kekuatan di luar organisasi yang mempengaruhi organisasi khususnya perilaku kerja karyawan Chori. Setelah mempelajari pengertian lingkungan kerja dan lingkungan non tempat kerja di atas, maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan hidup

Lingkungan kerja merupakan suatu konsep yang abstrak tergantung persepsi masyarakat, namun lingkungan kerja mempunyai peluang untuk mempengaruhi faktor-faktor terpenting seperti: efisiensi, produktivitas, lingkungan kerja dan prestasi kerja. Untuk itu perlu disadari bahwa lingkungan kerja, baik lingkungan di tempat kerja maupun lingkungan di luar tempat kerja, merupakan hal yang perlu diperhatikan agar tercipta suasana kerja yang nyaman dan kondusif bagi karyawan sehingga dapat memberikan motivasi. pegawai agar lebih giat bekerja demi kelancaran dan kelancaran organisasi kerja.

Prestasi Kerja Karyawan

Sedangkan Agust W Smith, dalam Sedarmayanti menyatakan kinerja atau prestasi kerja adalah hasil atau hasil suatu proses. Kinerja atau pekerjaan adalah hasil dari melakukan suatu pekerjaan, baik yang bersifat fisik maupun material, baik non fisik maupun non material. Menurut As'ad, prestasi kerja adalah hasil yang dicapai seseorang menurut standar yang berlaku pada pekerjaan yang bersangkutan.

Dengan demikian, prestasi kerja adalah hasil atau derajat keberhasilan yang dicapai seorang pegawai baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja adalah hasil kerja yang dilakukan seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya dengan kriteria yang telah ditetapkan. Masalah prestasi kerja selalu mendapat perhatian dalam manajemen karena berkaitan erat dengan produktivitas suatu lembaga atau organisasi.

Berkaitan dengan hal tersebut, upaya untuk melakukan penilaian kinerja menjadi sangat penting. Simamora mengatakan penilaian kinerja merupakan alat yang berguna tidak hanya untuk mengevaluasi kerja pegawai, namun juga untuk mengembangkan dan memotivasi pegawai. Untuk dapat mengetahui apakah karyawan mempunyai prestasi kerja yang baik atau tidak, dapat dilihat dengan cara mengevaluasi kinerja pekerjaannya.

Hasibuan mengatakan prestasi kerja adalah hasil kerja yang dapat diperhatikan baik kualitas maupun kuantitasnya serta bekerja secara efisien dan efektif. Swasto juga mengatakan bahwa prestasi kerja dapat dinilai, yaitu berkaitan dengan jumlah dan kualitas pekerjaan yang dapat dilakukan seseorang dalam waktu tertentu. Dari pendapat yang dikemukakan dapat disimpulkan bahwa pengukuran prestasi kerja dapat dilihat dari kuantitas dan.

Dari uraian tersebut menjadi jelas bahwa ukuran prestasi kerja atau produktivitas kerja adalah ukuran sejauh mana sumber daya digunakan secara tepat guna untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pimpinan perusahaan sangat menyadari perbedaan prestasi kerja antara pegawai yang satu dengan pegawai lain yang berada di bawah pengawasannya. Secara garis besar perbedaan prestasi kerja ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu: faktor individu dan situasi kerja (As'ad (1995:49).

Penelitian Terdahulu

Kerangka Berpikir

Pengalaman kerja yang banyak akan memudahkan seseorang dalam melakukan pekerjaannya, bahkan ia mungkin hanya membutuhkan sedikit usaha dan pemikiran untuk bekerja dibandingkan dengan orang yang tidak berpengalaman. Terdapat dua indikator dalam lingkungan kerja yang mempengaruhi prestasi kerja, antara lain: tempat kerja dan perlakuan yang diterima. Begitu pula dengan perlakuan yang diterima oleh karyawan, baik dari pimpinan perusahaan yang tidak ramah terhadap karyawan maupun dari kalangan karyawan yang kurang berinteraksi, akan memicu rendahnya prestasi kerja.

Dari uraian di atas, maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dapat diuraikan secara sistematis yang menjadi kerangka dasar dalam penelitian ini, yang terdiri atas: variabel bebas (X1): kemampuan bekerja, indikator: pendidikan dan pengalaman kerja, (X2 ) : lingkungan kerja, indikator: tempat kerja dan perlakuan yang diterima, sedangkan prestasi kerja sebagai variabel terikat (Y).

Hipotesis

METODE PENELITIAN

Populasi Dan Sampel

PLN (PERSERO) wilayah Sulawesi Selatan sektor Tello Makassar berjumlah 48 orang, terdiri dari 8 orang pegawai tetap dan 40 orang tenaga outsourcing. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proporsional stratified random sampling yaitu cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara memilih setiap unit pengambilan sampel sesuai dengan besar kecilnya unit pengambilan sampel.

Jenis Dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Metode Analisis Data

Kriteria pengambilannya adalah Ha diterima jika Fhitung lebih besar dari Ftabel (FhitungFtabel) atau tingkat signifikansi/probabilitas (p) lebih kecil dari alpha (p  ) dan sebaliknya Ha ditolak dan Ho diterima jika Fhitung  Ftabel atau hal. Kriteria pengambilannya adalah Ha diterima jika Thitung lebih besar dari Ttabel (ThitungTtabel) atau tingkat signifikansi/probabilitas (p) lebih kecil dari alpha (p  ) dan sebaliknya Ha ditolak dari Ho diterima jika Thitung  Ttabel atau p . Caranya dengan membandingkan nilai t-nilai masing-masing variabel X dimana kesimpulannya diarahkan pada variabel X yang mempunyai nilai t terbesar.

Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional

Lingkungan kerja adalah kualitas lingkungan eksternal yang relatif terus berkembang yang dirasakan oleh karyawan atau anggotanya mempengaruhi perilakunya dan dapat digambarkan sebagai seperangkat nilai-nilai tertentu yang menjadi ciri organisasi.

Nama dan Sejarah Singkat Perusahaan

PLN Wilayah VIII Sektor Tello kepada pelanggan, serta untuk mendukung/mengantisipasi pertumbuhan beban di wilayah baru, sistem transmisi tegangan 30 kV dan gardu induk (Tello 30 kV, Bontoala, Kalukuang Sungguminasa, Barangloe, Mandai dan Tonasa I) dan perluasan Eksisting cabang. Selanjutnya pembangunan saluran transmisi sistem tegangan 70 kV dan sistem tegangan 150 Kv serta stasiun trafo (Pangkep, Tonasa III, Daya,.. Tello 70 kV, Tello 150 kV, Tallo lama dan Takalar) serta perluasan jaringan eksisting gardu induk. PLN (PERSERO) UNIT USAHA SULSELRA PEMBANGKITAN I dimana Unit PLTD Bulukumba diserahkan kepada pengelolaan UNIT PEBANGKITAN II dan Unit GI/Transmisi diserahkan kepada PLN AP2B namun mendapat tambahan unit perawatan yaitu PLTD Kendari dan PLTD Bau -Bau, dan pada tahun 2004PT.

Pada bulan Maret 2007, unit PLTD Kendari dan unit PLTD Bau-Bau dipisahkan dari PLN sektor Tello dan menjadi sektor tersendiri yaitu sektor Kendari. Perubahan kembali dilakukan pada November 2010: unit PLTD Selayar yang semula merupakan unit PLN Sektor Bakaru dilebur menjadi satu unit PLN Sektor Tello. 570.K/DIR/2012 tanggal 30 November 2012, Bidang Tello diubah menjadi Bidang Pembangkitan Tello, dengan penambahan struktur organisasi perubahannya.

Visi dan Misi

Struktur Organisasi

Tugas dan Tanggung Jawab Beserta Wewenang

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian dan Pembahasan

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Hasil penelitian menunjukkan item beban yang diberikan pada tahap wajar responden masih dalam kategori baik. Oleh karena itu, kami berharap agar manajemen perusahaan meninjau kembali beban kerja karyawannya, misalnya dengan: menentukan jadwal lembur yang benar, dengan mempertimbangkan kemampuan dan kondisi fisik karyawan, pembagian karyawan sesuai bidangnya, serta dengan membagi beban kerja seadil-adilnya kepada pegawai yang mempunyai kompetensi. Untuk item berusaha mencari cara baru yang dapat mempercepat pekerjaan, penilaian responden berada pada kategori ragu-ragu, sehingga salah satu cara perbaikan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan berharap adanya pelatihan dan pengembangan keterampilan/keahlian para pegawai. dalam mengoperasikan mesin agar pekerjaan yang dilakukan dapat selesai dengan cepat.

Suara mengenai kecukupan kinerja dengan tujuan yang telah ditetapkan, responden juga masih berada pada kategori ragu-ragu. Untuk meningkatkan hasil kerja agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan perusahaan, maka evaluasi prestasi kerja hendaknya dilakukan secara terus menerus atau berkala agar kinerja pegawai dapat diketahui sehingga dapat dilakukan upaya perbaikan. dilakukan apabila terjadi penurunan prestasi kerja, salah satunya dengan mengintensifkan interaksi dan komunikasi antar pegawai maupun antara pegawai dengan manajer agar tercipta kerjasama dan suasana yang kondusif sehingga dapat menunjang lingkungan kerja yang nyaman. Hasibuan, S.P Malayu (2008) Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar-dasar dan Kunci Sukses Publikasi CV Haji Masagung, Jakarta.

Nawawi, Hadari (1997) Manajemen Sumber Daya Manusia, untuk Bisnis Kompetitif, Gajah Mada Universiti Press, Yogyakarta.

Gambar

Gambar II I  Kerangka Berpikir

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan merupakan hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang telah dicapai oleh pegawai dalam menjalankan