Judul Skripsi: Efektivitas Media Gambar Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV MIN Galesong Utara Kabupaten Takalar. “Efektifitas Media Gambar Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV MIN Galesong Utara Kabupaten Takalar”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang muncul, pembelajaran bahasa Indonesia harus melakukan suatu perubahan yang dapat memberikan dorongan dan motivasi yang besar kepada siswa untuk belajar menulis. Salah satu media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran esai narasi adalah pemberian rangsangan visual (gambar).
Tujuan Penelitian
Manfaat Praktis a. Bagi Guru
Penggunaan media visual serial dapat meningkatkan keterampilan menulis narasi siswa Kelas III SDN Wonorejo II/313 Surabaya. Berdasarkan penelitian tersebut, hasil analisis data menunjukkan efektivitas media visual dalam menulis esai narasi.
Landasan Teori
Penelitian yang dilakukan oleh Ellyana dan Damayanti pada tahun 2014 dengan judul penelitian “Penggunaan Media Gambar Berseri untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas III SDN Wonorejo II – 313 Surabaya.” Hasil penelitian keterlaksanaan pembelajaran siklus I mencapai 88,88% dengan nilai pencapaian 62,22. Oleh karena itu peneliti menjadikan penelitian ini sebagai acuan untuk melakukan penelitian yang bertajuk “Efektifitas Media Gambar Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV MIN Galesong Utara Kabupaten Takalar”.
Pengertian Media Pembelajaran
Djamarah dan Zain mengatakan “media dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis, pemberitaan, dan bahan pembuatannya.” Sudjana dan Rivai (dalam Angkowo dan Kosasih mengatakan “media gambar adalah media yang memadukan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat, dipadukan melalui gabungan ekspresi kata dengan gambar.
Pengertian Keterampilan Menulis
Faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan menulis adalah kondisi menulis, pesan yang disampaikan, keadaan pembaca, media atau bentuk tulisan. Ciri-ciri tulisan yang baik antara lain: (1) tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis dalam menggunakan nada yang harmonis; (2) tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis dalam mengorganisasikan bahan-bahan yang ada menjadi satu kesatuan yang runtut; (3) tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis dalam menulis dengan jelas dan tidak samar-samar; (4) tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis dalam menulis secara persuasif; (5) tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis dalam mengkritisi naskah pertamanya dan memperbaikinya; 6) tulisan yang baik mencerminkan kebanggaan penulis terhadap teks atau naskah, kemudian menggunakan ejaan dan tanda baca secara cermat, memeriksa makna kata dan hubungan gramatikal dalam kalimat sebelum menyajikannya kepada pembaca. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis adalah keterampilan mengungkapkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung.
Karya tulis sebagai alat komunikasi yang diwujudkan dalam bentuk tulisan, dimana isi pesan disampaikan dalam bentuk tulisan kepada orang yang membaca bentuk tulisan tersebut. Hal yang utama dalam memilih gambar untuk tugas menulis siswa adalah gambar tersebut tidak mengandung tulisan yang memberikan penjelasan atau informasi kepada siswa.
Pengertian Karangan Narasi
Sebab dalam menulis karangan naratif terdapat salah satu cirinya, yaitu adanya alur yang dibangun oleh konflik dan urutan kronologis berdasarkan waktu. Kemudian berdasarkan kerangka karangan tersebut, siswa mengembangkannya menjadi karangan narasi yang sesuai dengan gambar yang diperlihatkan guru. Setelah siswa dapat menulis esai naratif, siswa mengerjakan secara individu soal-soal evaluasi untuk menulis esai naratif.
Melalui pembelajaran seperti ini diharapkan siswa dapat mengoptimalkan hasil menulis karangan narasi dan diharapkan mampu mengubah perilaku siswa selama pembelajaran. Penggunaan media visual dapat dikatakan efektif dalam pembelajaran menulis karangan narasi apabila dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa dalam menulis karangan narasi dibandingkan dengan penggunaan model perbandingan.
Kerangka Pikir
Aktivitas siswa yang tinggi akan menciptakan pembelajaran yang lebih efektif, sehingga hasil tulisan siswa dapat lebih berkualitas.
Hipotesis Penelitian
Pretest
Tes pendahuluan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah salah satu siswa sudah mengetahui materi yang akan diajarkan. Pretest juga dapat diartikan sebagai kegiatan menguji tingkat pengetahuan siswa mengenai materi yang akan disampaikan. Keuntungan melakukan pretest adalah untuk mengetahui keterampilan awal siswa mengenai pembelajaran yang disajikan. Dengan mengetahui kemampuan awal siswa, maka guru dapat menentukan cara mengajarkan pelajaran yang akan diikutinya nantinya.
Perlakuan
Menawarkan pretest untuk mengukur hasil pembelajaran sebelum perlakuan diberikan. Pretest merupakan suatu bentuk pertanyaan yang diajukan guru kepada siswanya sebelum memulai pembelajaran. Peneliti meminta siswa membuat rangkuman dari foto-foto berupa kegiatan dan pengalaman yang ditunjukkan guru penelitian melalui LCD. Siswa kemudian mengembangkan esai dari kerangka tersebut menjadi esai naratif yang sesuai dengan gambar yang telah dibuat sketsa oleh peneliti.
Postest
Menurut Sugiyon, populasi adalah suatu wilayah umum yang terdiri dari obyek/objek yang mempunyai sifat dan ciri tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa IV yang berjumlah 20 orang. angkatan MIN Galesong Utara Kabupaten Takalar tahun ajaran 2016/2017. Sampel dalam penelitian ini adalah 20 siswa IV. angkatan MIN Galesong Utara Kabupaten Takalar tahun ajaran 2016/2017.
Disebut sampel total karena populasinya kurang dari 100. Keseluruhan populasi dijadikan sampel penelitian secara keseluruhan.
Definisi Operasional Variabel
Instrument penelitian
Teknik Pengumpulan data
Harapannya dengan menggunakan media pembelajaran, siswa mampu melatih siswa dalam mengungkapkan gagasan melalui penulisan karangan narasi. Langkah selanjutnya adalah memberikan perlakuan, dalam hal ini peneliti menggunakan media gambar untuk keterampilan menulis karangan narasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Setelah selesai perlakuan, tindakan selanjutnya adalah posttest untuk mengetahui kemampuan menulis karangan dengan menggunakan media gambar.
Teknik Analasis data
Deskriptif Hasil Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV MIN Galesong Utara Kabupaten Takalar Sebelum dan Sesudah Diberi
Penyajian data penelitian yang diperoleh menunjukkan nilai statistik deskriptif pretest dan posttest siswa yang diajar sebelum dan sesudah perlakuan dengan media visual. Dari total skor yang diperoleh siswa, jika dikategorikan ke dalam kategori skor keterampilan menulis esai untuk siswa yang diajar menggunakan media visual dan siswa yang mendapat pre-test tanpa diajar terlebih dahulu menggunakan media visual, dapat dilihat pada tabel berikut. Tingkat Nilai Keterampilan Menulis Esai Siswa IV. kelas di MIN Galesong Utara Kabupaten Takalar yang di pre test berjumlah 4 siswa atau 20%.
Setelah diberikan perlakuan berupa penggunaan media gambar selama 3 kali pertemuan, tingkat keterampilan menulis karangan siswa kelas IV di MIN Galesong Utara Kabupaten Takalar efektif, sebanyak 6 siswa atau 30% siswa berada pada level tersebut. sangat tinggi. kategori, padahal sebelumnya tidak ada siswa yang berada pada kategori sangat tinggi yaitu 8 siswa atau 40%. Efektivitas Media Gambar Terhadap Hasil Keterampilan Menulis Siswa Kelas IV MIN Galesong Utara Kabupaten Takalar.
Keefektifan Media Gambar Terhadap Hasil Keterampilan Menulis Karangan Siswa Kelas IV MIN Galesong Utara Kabupaten Takalar
Pembahasan
Bila keterampilan menulis karangan siswa dibandingkan dengan hasil dua keterampilan menulis yang diperoleh sebelum dan sesudah penggunaan media gambar, ternyata terdapat perbedaan yang signifikan antara keduanya, yaitu sebelum penggunaan media gambar dalam pembelajaran menulis karangan. , nilai siswa kelas IV MIN Galesong Utara Kabupaten Takalar yang mengikuti pembelajaran bahasa indonesia, Tingkat nilai keterampilan menulis karangan siswa kelas IV MIN Galesong Utara Kabupaten Takalar pada pretest sebanyak 4 siswa atau 20% berada pada kategori atas , 9 siswa atau 45%. Setelah diberikan perlakuan berupa penggunaan media gambar selama 3 kali pertemuan, maka ditentukan tingkat skor keterampilan menulis karangan siswa kelas IV MIN Galesong Utara Kabupaten. Artinya penggunaan media gambar untuk keterampilan menulis karangan narasi sangat efektif pada siswa kelas IV MIN Galesong Utara Kabupaten Takalar.
Hasil keterampilan menulis karangan setelah diberi perlakuan berupa penggunaan media gambar selama 3 kali pertemuan diperoleh nilai rata-rata 82,5, 6 siswa atau 30% siswa berada pada kategori sangat tinggi, padahal sebelumnya tidak ada siswa dalam jumlah tersebut. . kategori tinggi, 8 siswa atau 40% siswa berada pada kategori tinggi, 4 siswa atau 20% berada pada kategori sedang, 2 siswa atau 10% berada pada kategori rendah dan tidak ada siswa yang berada pada kategori sangat rendah. Terdapat efektivitas penggunaan media gambar terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV di MIN Galesong Utara Kabupaten Takalar.
Saran
Penggunaan Media Gambar Berseri untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas III SDN Wonorejo II – 313 Surabaya.” “Meningkatkan kemampuan siswa kelas V SD Inpres 3 Kasimbar menulis karangan narasi melalui media gambar seri dengan metode latihan.”
Standar Kompetensi Menulis
Kompetensi Dasar
Indikator
Melalui penjelasan guru mengenai komponen narasi, siswa dapat menulis karangan narasi sesuai komponen narasi dengan benar. Dengan memperhatikan contoh esai naratif, siswa dapat menulis esai naratif berbagai topik sederhana dengan benar. Melalui penjelasan guru tentang penggunaan ejaan, siswa dapat menulis karangan narasi dengan memperhatikan ejaan yang benar (huruf kapital, titik, koma, dan sebagainya).
Materi Ajar
Kegiatan Inti (55 menit)
Siswa bersama guru melihat contoh karangan narasi yang telah dikerjakan siswa pada pertemuan sebelumnya mengenai penggunaan kata penghubung dan ejaan dalam karangan (eksplorasi); Siswa bertanya dan menjawab pertanyaan dengan guru mengenai kesalahan penulisan yang dilakukan siswa pada pertemuan pertama (eksplorasi); Guru menjelaskan komponen-komponen karangan narasi serta penggunaan ejaan dan tanda baca yang benar dalam menulis karangan narasi (elaborasi);
Guru memberikan komentar dan refleksi positif sebagai bentuk penguatan pada setiap akhir kegiatan yang telah dilakukan siswa (konfirmasi);
Penutup (5 menit)
Sumber Belajar
Komponen Karangan Narasi a. Alur (plot)
Bagian-bagian alur: a) pendahuluan, pengarang memulai memperkenalkan keadaan dan memperkenalkan tokoh-tokoh cerita sebagai pendahuluan; b) konflik, pengarang mulai menampilkan konflik yang terjadi antar tokoh; c) klimaks, konflik meningkat; d) pemecahan masalah, perkembangan alur menuju pemecahan masalah dan penyelesaian cerita. Ciri-ciri esai naratif adalah menceritakan tokoh cerita yang bergerak melalui serangkaian tindakan, atau menceritakan tokoh cerita yang bergerak melalui suatu peristiwa atau kejadian. Pada hari Senin, saya dan teman-teman mengikuti lomba memasak dalam rangka memperingati Hari Pendidikan yang jatuh pada tanggal 2 Mei.
Langkah-langkah Menulis atau Menyusun Karangan
Standar Kompetensi
Tujuan Pembelajaran
Model Metode Pembelajaran
Guru memperlihatkan gambar-gambar berisi cerita yang sesuai dengan tema pada LCD, kemudian siswa mendiskusikan tema tersebut (elaborasi); Guru menunjuk perwakilan siswa masing-masing untuk membacakan hasil diskusinya di depan kelas (konfirmasi); Esai merupakan hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dipahami oleh pembaca.
Esai naratif adalah esai yang berupaya membuat, menceritakan, atau mengurutkan suatu kejadian atau kejadian secara kronologis. Bagian-bagian alur: a) pendahuluan, pengarang memulai memperkenalkan keadaan dan memperkenalkan tokoh-tokoh cerita sebagai pendahuluan; b) konflik, pengarang mulai menampilkan konflik yang terjadi antar tokoh; c) klimaks, konflik meningkat; d) pemecahan masalah, alur menurun ke pemecahan masalah dan penyelesaian cerita.
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Tujuan Pembelajaran
Materi Pembelajaran
Metode Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Awal
Alat dan Sumber Belajar
Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Awal
Alat dan Sumber Belajar
Standar Kompetensi
Metode dan Model Pembelajaran Metode pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Awal
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mempersiapkan tata cara pemilihan kepala desa pada materi sistem pemerintahan desa dan sistem pemerintahan kecamatan.
Indikator
Metode dan Model Pembelajaran Metode pembelajaran