• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL "

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SHOPEE SEBAGAI MEDIA PENJUALAN DI PURWOKERTO

MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

Qudsiah Nur Azizah1

1Universitas BSI Bandung e-mail: qudsiahazizah97@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar kepuasan pengguna Shopee sebagai media penjualan di Purwokerto menggunakan Technology Acceptance Model. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner dengan jumlah responden 30. Populasi didalam penulisan ini adalah warga Purwokerto yang berjualan Shopee dengan usia 20-24 tahun.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan hasil penelitian dan pengujian hipotesis menggunakan SPSS 25. Pada pengujian diperoleh 0,093>0,05 dan terlihat nilai hitung sebesar 1,417<t tabel 2,052 maka Ho diterima Ha ditolak. Pada pengujian uji f diperoleh sebesar 0,311>0,05 dan nilai f hitung 1,220<f tabel 3,35 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis kepuasan pengguna Shopee sebagai media penjualan di Purwokerto tidak berpengaruh signifikan antara Perceived Usefulness terhadap Attitude Toward Using dan antara Perceived Easy Of Use terhadap Attitude Toward using.

Kata Kunci: Analisis, Kepuasan Pengguna, Technology Acceptance Model (TAM).

Abstract

This studyaims to determine how much satisfaction Shopee users have as a sales medium in Purwokerto using the Technology Acceptance Model. Technology Acceptance Model is the method use to uderstand the user’s attitude toward the technology used. Data collection techniques in this study were Purwokerto residenst who sold in Shopee with the age of 20-24.

This research is a qualitative research with the result of research and hypothesis testing using SPSS 25. In testing, the t test is obtained as 0,093>0,05 and the calculated value is 1,417 <t tabel 2,052 then Ho is accepted and Ha is rejected. In testing the f test is obtained at 0,311>0,05 and the value of f count 1,220 < f table 3,35 so it can be concluded that Ho is accepted and Ha is rejected. The results showed that Shopee User Satisfaction Analysis as a sales medium in Purwokerto had no significant effect between Peerceived Usefulness on Attitude Toward Using and between Perceived Ease Of Use and Attitude Toward Using.

Keywords: Analysis, User Satisfaction, Technology Acceptance Model (TAM)

1. Pendahuluan

Hidup manusia dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi terbentuk seiring dengan berkembangnya pengguna internet yang terus bertumbuh pesat. Fenomena ini dapat menjadi pasar yang potensial untuk dimasuki para pebisnis. Pemanfaatan teknologi internet dapat dikatakan sebagai salah satu cara inovatif dalam meningkatkan suatu bisnis yang biasanya mereka jual di toko atau media konvensional, namun dengan adanya internet dapat memasarkan produknya lebih cepat dan jangkauannya lebih luas (Ferdira, et al, 2018).

Teknologi informasi seperti ketersediaan dan pertumbuhan pengguna smartphone, internet, dan teknologi keuangan yang memungkinkan setiap harinya kegiatan transaksi online semakin meningkat. Istilah e-commerce biasa digunakan dalam kegiatan transaksi secara online. E-commerce sebagai alat untuk promosi kini bermacam-macam seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dan e- commerce lain. Para pelaku bisnis harus cerdas dalam memilih media sosial yang akan digunakan. Salah satu e-commerce yang saat ini sedang digemari dan banyak penggunanya adalah Shopee. Di tahun 2016 Shopee berhasil membukukan total

(2)

nilai transaksi sebesar USD 1.8 miliar untuk kawasan Asia Tenggara dan Taiwan.

Indonesia muncul sebagai salah satu pasar terbesar dan potensial bagi Shopee dengan kontribusi mencapai 43 persen dari seluruh bisnis perusahaan (Margaretha, 2017).

Maraknya belanja online dikalangan masyarakat dimanfaatkan oleh pebisnis atau penjual online shop untuk mempromosikan produknya di marketplace Shopee.

Penelitian ini akan meneliti sikap pengguna terhadap kepuasan pengguna marketplace Shopee sebagai penjualan, maka metode yang digunakan Technology Acceptance Model (TAM) merupakan teori sistem informasi yang membuat model tentang proses pengguna mau menerima dan menggunakan teknoogi. Model ini menjelaskan bahwa ketika pengguna menggunakan sistem informasi, sejumlah faktor mempengaruhi keputusan mereka mengenai bagaimana dan kapan menggunakan sistem informasi tersebut.

Perluasan konsep TAM diharapkan akan membantu memprediksi sikap dan penerimaan seseorang terhadap teknologi dan dapat memberikan informasi mendasar yang diperlukan mengenai faktor yang menjadi pendorong sikap individu tersebut (Hanggono,et al, 2015)..

a) Kepuasan pengguna

Kepuasan adalah keadaan dimana emosional, reaksi pasca pembelian mereka, dapat berupa kemarahan, ketidakpuasan, kejengkelan, netralitas, kegembiraan dan kesenangan. Kepuasan pelanggan merupakan faktor terpenting dalam berbagai kegiatan bisnis. Kepuasan pelanggan adalah tanggapan konsumen terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan yang sebelumnya dengan kinerja produk yang dirasakan (Panjaitan &

Yulianti, 2016).

b) Shopee

Shopee merupakan sebuah platform yang dirancang khusus untuk menyuguhkan pengalaman berbelanja online yang mudah, aman dan cepat dengan sistem pembayaran dan dukungan logistik kuat (Shopee, 2019).

Shopee, anak perusahaan Sea Group, pertama kali diluncurkan pada tahun 2015 secara serentak di 7 negara, yakni Singapura, Malaysia, Thailand, Taiwan dan Indonesia, Vietnam danFilipina. Sea Group memiliki misi untuk meningkatkan kualitas kehidupan para konsumen dan pengusaha kecil menjadi lebih baik dengan teknologi.

.

c) Penjualan

Penjualan adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli, dimana penjual menawarkan suatu produk dengan harapan pembeli dapat menyerahkan sejumlah uang sebagai alat ukur tersebut sebesar harga jual yang disepakati (Siregar, 2018).

d) Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) merupakan metode yang digunakan untuk memahami sikap pengguna terhadap teknologi yang digunakan. TAM dibuat khusus untuk pemodelan adopsi pengguna sistem informasi. TAM menganggap bahwa dua keyakinan variabel perilaku utama dalam mengadopsi sistem informasi yaitu persepsi pengguna terhadap manfaat (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan terhadap pengguna (perceived ease of use) (Hidayat & Junianto, 2017).

e) Persepsi Kemanfaatan Pengguna (Perceived Usefulness)

Persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya. Davis (1989) mendefinisikan kemanfaatan (usefulness) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu subyek tertentu akan meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Berdasarkan definisi tersebut dapat diartikan bahwa kemanfaatan dari penggunaan komputer dapat meningkatkan kerja, prestasi kerja orang yang menggunakannya (Hidayat &

Junianto, 2017).

.

f) Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease Of Use)

Davis (1989) mendefinisikan kemudahan pengguna (ease of use) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami.

Menurut Adam dkk (1992) menyatakan bahwa intensitas penggunaan dan interaksi pengguna (user) dengan sistem juga dapat menunjukkan kemudahan pengguna.

Sistem yang lebih sering digunakan menunjukkan bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh penggunanya (Hidayat & Junianto, 2017).

g) Persepsi Sikap Pengguna (Attitude Toward Using)

(3)

Wibowo (2006) menyatakan bahwa Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya (Hidayat & Junianto, 2017).

2. Metode Penelitian

Tahapan penelitian yang dilakukan penulis adalah tahapan deskriptif yang bertujuan untuk membuat secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat- sifat pepulasi atau daerah tertentu. Tahapan penelitian yaitu :

a. Tahapan Penelitian

Pada tahapan penelitian dapat di lihat pada gambar 2.1. tahapan penelitian

Gambar.2.1. Tahapan Penelitian b. Instrument Penelitian

Intrumen penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa kusioner yang dibuat oleh peneliti. Menurut Sugiono (2014:92) menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat pengumpul data yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Dengan demikian, penggunaan instrumen penelitian yaitu untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah, fenomena alam maupun sosial.

1) Tahap penelitian

Menurut Sugiono dalam Hidayat & Junianto (2017:165) mengemukakan variabel

penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian tertarik kesimpulannya. Berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel lain maka macam-macam variabel dalam penelitian yaitu variabel independen, variabel dependen, variabel moderator, variabel interventing dan variabel kontrol.

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan meliputi:

a) Variabel Independen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi salah satu sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Perceived Usefulness (X1) dan Perceinved Ease Of Use (X2).

b) Variabel Dependen

Variabel ini sering disebut dengan variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Attitude Toward Using (Y).

2) Operasionalisasi Variabel

Tahap ini berhubungan dengan pengembangan hipotesis (berdasarkan teori) sebagai dasar dalam menghubungkan variabel laten lainnya dan juga dengan indikator-indikatornya. Dengan kata lain, model yang dibentuk adalah persepsi kita mengenai variabel laten dihubungkan berdasarkan teori dan bukti yang diperoleh dari disiplin ilmu. Pada operasional variabel dapat di lihat pada tabel 2.1 operasional variabel

Tabel.2.1

Operasional Variabel

Variabel Dimensi dan Indikator Ukuran No Kuisioner Variabel Bebas (Variabel Independen) (X1)

Variabel Perceived Usefulness

mendefinisikan sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi

 Menggunakan marketplace Shopee meningkatkan penjualan

 Tingkat menggunakan marketplace meningkatkan penjualan

A1

(4)

dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang

menggunakannya.

Hidayat & Junianto (2017)

 Shopee meningkatkan efektifitas dalam penjualan

 Penjualan menggunakan Shopee

memudahkan saya untuk melakukan penjualan kapanpun dan dimanapun

 Penjual sangat terbantu dalam penjualan dengan adanya aplikasi Shopee

 Penjual sangat terbantu dalam kepuasan

pelanggan dengan adanya fitur-fitur di Shopee

 Tingkat menggunakan Shopee meningkatkan efektifitas saya dalam penjualan

 Tingkat penjualan menggunakan Shopee memudahkan saya untuk melakukan penjualan

kapanpun dan dimanapun

 Tingkat menggunakan Shopee

membantu saya dalam penjualan

 Tingkat adanya fitur Shopee membantu saya untuk mengetahui kepuasan

pelanggan

A2

A3

A4

A5

Variabel Bebas (Variabel Independen) (X2) Variabel Perceived

Ease Of Use mendefinisikan tingkat kepercayaan seorang individu dimana

menggunakan sebuah teknologi adalah hal yang mudah, sehingga individu tidak kesulitan dalam mempelajari sistem informasi. Fatmawati, Soebandi dan Batktiono (2017)

 Melakukan penjualan menggunakan Shopee tidak asing saat mencoba pertama kali

 Mudah bagi saya untuk

mengoperasikan Shopee

 Shopee

memudahkan saya dalam proses penjualan

 Fitur-fitur

memudahkan saya dalam

mengoperasikan Shopee

 Secara keseluruhan Shopee mudah digunakan dalam proses penjualan

 Tingkat melakukan pembelajaran menggunakan Shopee tidak asing saat mencoba pertama kali

 Tingkat mudah bagi saya mengoperasikan Shopee

 Tingkat Shopee mempermudah saya dalam proses penjualan

 Tingkat adanya fitur memudahkan saya dalam mengoperasikan Shopee

 Tingkat secara keseluruhan Shopee mudah digunakan dalam proses penjualan

B1

B2

B3

B4

B5

(5)

Variabel Bebas (Variabel Dependen) (Y) Variabel Attitude

Toward Using adalah sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai

dampak bila

seseorang

menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya.

Yuliyani,Budiman dan Dewi (2016)

 Shopee mudah digunakan

 Penjualan melalui Shopee

memberikan rasa puas

 Penjualan melalui Shopee

meningkatkan semangat melakukan penjualan

 Aplikasi Shopee rekomendasi bagi para penjual

 Shopee aplikasi marketplace terbaik untuk penjualan

 Tingkat Shopee mudah digunakan

 Tingkat penjualan melalui Shopee memberikan rasa puas

 Tingkat penjualan melalui Shopee meningkatkan penjualan

 Tingkat aplikasi Shopee

rekomendasi bagi para penjual

 Tingkat Shopee aplikasi

marketplace terbaik untuk penjualam

C1

C2

C3

C4

C5 Skala yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, dan persepsi seorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Khairullah, Soedijono dan Fatta, 2017).

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata lain:

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju

Cukup Setuju Setuju

Sangat Sangat

Dalam penelitian ini, digunakan lima kategori penelitian dimana masing-masing pertanyaan diberi skor 1-5 dapat dilihat pada tabel 2.2. skala likert .:

Tabel 2.2. Skala Likert

Kategori Skor

Sangat Tidak Setuju(STB)

1 Tidak Setuju (TS) 2 Cukup Setuju (CS) 3

Setuju (S) 4

Sangat Setuju (SS) 5

Sumber: (Sugiyono, 2013)

c. Metode Pengumpulan Data, Populasi dan Sample Penelitian

1) Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam suatu penelitian dimaksudkan memperoleh bahan- bahan yang relevan dan akurat dan terpercaya. Sehingga dapat membantu dan memudahkan penulis dalam memperoleh data sesuai dengan tujuan dan permasalahan yang ada. Metode ini adalah suatu teknik atau cara untuk mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data sekunder yang dapat digunakan untuk menyusun karya ilmiah atau penelitian kemudian menganalisa faktor-faktor permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atas data yang diperoleh.

Metode penelitian adalah suatu teknik atau prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisi data (Siyoto dan Sodiq, 2015).

Data primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan pertama kali untuk melihat apa yang sesungguhnya terjadi (Badrul, 2016).

Pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan).

a) Observasi

(6)

Suatu cara yang dilakukan oleh penulis dengan melakukan pengataman dan penelitian secara langsung pada objek penelitian yang terkait, yaitu dengan mengamati secara langsung pada layanan yang diberikan oleh unit sistem informasi kepada pegawai (Yuliana, Sanjaya dan Shobary, 2016)

b) Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik penggalian informasi yang dilakukan dengan melakukan tanya jawab kepada seseorang yang lazim disebut dengan narasumber atau informasi (Fatin dan Camalia, 2015)

c) Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk menjaring data mengenai aktivitas warga belajar dan kondisi lapangan selama kegiatan berwirausaha berlangsung (Azhar, Wuradji dan Siswoyo, 2015)

d) Dokumen

Dokumen merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif. Dokumen adalah catatan tertulis yang isinya merupakan setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting dan berguna bagi sumber data, bukti, informasi kealamiahan dan sukar diperoleh, sukar ditemukan dan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki (Hidayat & Junianto, 2017).

e) Tes (Test)

Tes adalah cara yang digunakan atau prosedur yang ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang memberikan tugas dan seragkaian tugas yang diberikan oleh guru sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi peserta didik (Rapono, Safrial dan Wijaya, 2019).

2) Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono dalam Fanani, Djati dan Silvanita (2015:45) mengemukakan bahwa

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu penjual pada akun Shopee pada warga Purwokerto.

3) Sampel Penelitian

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling, dengan purposive sampling.

Menurut Singarimbun (Andika & Susanti, 2019) menyatakan bahwa “Random sampling adalah sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel (Andika

& Susanti, 2019) sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Menurut Sugiono Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel populasi diambil dari populasi tersebut (Prasetio et al., 2018).

Menurut sedarmayanti & Hidayat sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan merupakan bagian dari populasi sehingga sifat dan karakteristik populasi juga dimiliki oleh sampel (Hidayat & Junianto, 2017).

Rumus yang digunakan oleh penulis untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah rumus Slovin sebagai berikut:

𝑛 =1+(N𝑥𝑒N 2)

Sumber: Metode Slovin (1960) dalam Endra ( 2017:106)

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e² = Kelonggaran ketelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir e = 10% = 0,1

Dengan demikian, dapat dihitung ukuran sampel

n = N

1 + (Nxe2)

n = 12723

1+(12723 ×0.05) n

=

646.1512723

n = 19.69

Dari perhitungan tersebut, dapat ditemukan jumlah sampel minimal sebesar 19,69 dapat dibulatkan menjadi 20. Sementara itu, peneliti mengambil sampel sebesar 30 untuk dijadikan responden.

d. Metode Analisis Data

Analisis data proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diimplementasikan (Jalil, Yunus dan

(7)

Chan, 2015). Analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaah, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademis dan ilmiah (Aziz,2016).

1) Analisis deskriptif

Analisis deskriptif adalah bentuk analisis data penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitian yang didasarkan satu sampel (Nasution,2017).

Tanggapan responden tersebut dikategorikan ke dalam 5 (lima) tingkatan yang terdiri dari “Sangat Tidak Baik”, “Tidak Baik”, “Cukup Baik’, “Baik”, dan “Sangat Baik” dengan perhitungan dasar sebagai berikut:

Sumber : Sugiyono (Hidayat & Junianto, 2017)

Sedangkan, jika diaplikasikan pada penelitian ini, maka perhitungan statistik deskriptif tersebut sebagai berikut:

Keterangan:

a) Sit (skor ideal item tertinggi) = skor tertinggi x jumlah sampel x jumlah pernyataan.

b) Sir (skor ideal item terendah) = skor terendah x jumlah sampel x jumlah pernyataan

Gambar garis kontinum dapat dilihat pada gambar 2.2 garis kontinum

Gambar 2.2 Garis Kontinum Keterangan :

STB = Sangat Tidak Baik TB = Tidak Baik

CB = Cukup Baik B = Baik SB = Sangat Baik 2) Analisis Statistik

Analisis statistik merupakan analisis yang digunakan untuk membahas data kuantitatif.

Pengajuan statistik yang digunakan adalah dengan Uji Instrument dan Uji Asumsi Klasik Uji Instrument

(1) Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat ketepatan atau konsistensi pengukuran oleh sebuah tes dalam mengukur kualitas yang sama dalam setiap pelaksanaan tes tersebut.

Reliabilitas diartikan sebagai ketetapan pengukuran berarti, bahwa semua orang yang menggunakan prosedur ini mendapatkan hasil yang sama secara ajeg (Iswanto &

Kartowagiran, 2016). Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 25 dengan uji Reliability Analysis. Instrumen akan dikatakan reliabel jika nilai alpha cronbach >

0.70 (Khasan dan Fatta, 2016).

(2) Uji Validitas

Validitas merupakan ketepatan tes terhadap komponennya dan kecocokan skor dengan penafsirannya. Proses validasi meliputi pengumpulan bukti-bukti untuk menunjukkan dasar saintifik penafsiran skor seperti yang tercantum pada tujuan penggunaan intrumen penilaian (Iswanto &

Kartowagiran, 2016). Agar penelitian ini menghasilkan data yang valid, dengan kata lain instrumen tersebut harus dapat mengukur apa yang hendak diukur.

Untuk mengetahui valid atau tidaknya instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 25 dengan uji Correlate Bivariate. Apabila nilai koefisien korelasi mempunyai taraf signifikan <0.05 (α=5% atau r hitung

> r tabel (tingkat kepercayaan 95% , α=5%) maka item pertanyaan yang digunakan dalam instrumen tersebut valid (Khasan dan Fatta, 2016).

a) Uji Asumsi Klasik (1) Uji Normalitas

Menurut Misbahuddin dan Hasan dalam Hidayat dan Junianto (2017) uji normalitas adalah uji pra syarat tentang kelayakan data untuk analisis dengan menggunakan statistik parametik atau statistik non parametik melalui uji ini sebuah data hasil penelitian dapat diketahui bentuk distribusi data tersebut yaitu berdistribusi normal atau tidak normal.

(8)

(2) Uji Autokorelasi

Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel sebelumnya. Metode yang digunakan untuk mendeteksi autokorelasi adalah menggunakan uji Durbin Watson. Dalam pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah:

a) Angka DW diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

b) Angka DW diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.

c) Angka DW diatas -2 berarti ada autokorelasi positif.Uji Heteroskedastisitas

Uji Multikolineritas ini bertujuan melihat apakah dalam model regresi memiliki korelasi antar variabel independen. Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen dalam suatu model.

Kemiripan antar variabel independen akan mengakibatkan korelasi yang kuat. Metode untuk menguji adalah ada tidaknya multikolonieritas dapat dilihat dari Variance Inflation Factor (VIF) Jika VIF yang dihasilkan diantara 1-10 maka tidak terjadi multikolinieritas (Hidayat & Junianto, 2017).

3) Pengaruh Antar Variabel

a) Analisis Regresi Linier berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk memprediksi berubahnya nilai variabel tertentu bila variabel lain berubah.

Dikatakan regresi berganda karena jumlah variabel bebas (independen) sebagai prediktor lebih dari satu (Pratomo dan Astuti, 2015).

b) Pengujian Hipotesis

Berbagai faktor yang menyebabkan tidak terbuktinya hipotesis adalah faktor yang turut mempengaruhi adanya kepuasan kerja yang dirasakan oleh dosen seperti interaksi dengan pemimpin dan atau senior (seniority principle), interaksi dengan rekan kerja dan pekerjaan itu sendiri yang tidak diteliti dan sekaligus menjadi keterbatasan dalam penelitian ini (Arianti, 2017)

(1) Uji Parsial (uji t)

Uji yang dikenal dengan uji parsial yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya.

Uji t bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh parsial (sendiri) yang diberikan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Ttabel =t(α;n-k-1)

Sumber : Wiguna dan Saputra (2016) Keterangan:

α= Taraf signifikan 0,05 n= Banyaknya Sampel

k= Banyaknya Variabel Bebas

Dengan keterangan:

Taraf signifikan 0.05

Apabila nilai signifikan < 0.05 atau Thitung >

Ttabel Ha diterima dan H0 ditolak.

Apabila nilai signifikan > 0.05 atau Thitung <

Ttabel Ha ditolak dan H0 diterima.

(2) Uji Serentak (Uji f)

Uji F dilakukan oleh penulis untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel terikat. Kegunaan dari uji F ini adalah untuk menguji apakah variabel perceived usefulness dan perceived ease of use secara simultan berpengaruh terhadap variabel attitude toward using. Dan dasar pengambilan dalam uji f ini harus dengan mengetahui nilai f tabel dengan menggunakan rumus f tabel

Ftabel = F(k ; n-k-1)

Keterangan:

n= Banyaknya Sampel k= Banyaknya Variabel Bebas Dengan keterangan:

Dengan keterangan:

Taraf signifikan 0.05

Apabila nilai signifikan < 0.05 atau Thitung >

Ttabel Ha diterima dan H0 ditolak.

Apabila nilai signifikan > 0.05 atau Thitung <

Ttabel Ha ditolak dan H0 diterima.

(3) Uji Rsquare

Uji Rsquare dilakukan penulis untuk mengetahui seberapa besarnya hubungan yang diberikan variabel bebas (X1) dan (X2) terhadap variabel terikat (Y) secara simultan (bersama-sama) dan besar pengaruh variabel lain yang berbeda diluar model ditentukan dengan menggunakan rumus dalam koefisien determinan sebagai berikut:

KD=r2x100%

Keterangan:

(9)

KD= Nilai koefisien determinasi r2= kuadrat koefisien korelasi.

Untuk mengetahui seberapa besarnya nilai yang dipengaruhi variabel X1 dan X2 terhadap Y secara parsial dapat diketahui dari tabel correlations pada pearson correlation SPSS.

c) Analisis Jalur (Path Analysis)

Path analysis adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel yang ditetapkan berdasarkan teori sebelumnya. Analisis jalur digunakan sebagai metode untuk mempelajari pengaruh secara langsung dan secara tidak langsung dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Y = a + ρyx1 X1+ ρyx2 X2 Keterangan

Y = Variabel

Dependen

X1dan X2 = Variabel

Independen

ρyx1 X1+ ρyx2 X2 = Nilai koefisien regresi variable

a = Konstanta.

3. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dan

pengujian hipotesis dengan menggunakan SPSS versi 25 dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian sebagai berikut: uji validitas dengan tingkat signifikan 0,05 dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan dalam kuesioner adalah valid artinya kuesioner atau angket dapat digunakan, Reliabilitas uji dinyatakan bahwa nilai Cronbach Alpha > 0.60 dan dapat disimpulkan semua variabel atau konstruk dalam penelitian adalah realiabel , 0,699(X1), 0,750 (X2) dan 0,848(Y) hasil tersebut diatas 0,05. Artinya variabel Perceived Usefulness, Perceived Ease Of Use dan Attitude Toward Using bedistribusi normal, uji autkorelasi dilakukan dengan melihat hasil Durbin Watson yang nilainya sebesar 2.044. 30 terdapat nilai dL=1.284 dan nilai dU=1.567. karena nilai DW 2.044 diatas +2 maka terjadi autokorelasi negative, nilai tolerance sebesar 0,903>α dan nilai VIF sebesar 1.108<10 maka dapat disimpulkan tidak terdapat multiolineritas antara kedua vaiabel bebas, diketahui bahwa persepsi penggunaan (Perceived Ease Of Use) berpengaruh signifikan positif terhadap sikap pengguna (Attitude Toward Using) dengan tingkat hubungan 0.035 atau 3,5%.

Dan setelah pengujian hipotesis dinyatakan tidak signifikan sehingga kesimpulannya

adalah harus semakin baik persepsi penggunaan (Perceived Ease Of Use) maka dapat meningkatkan penggunaan (Attitude Toward Using), persepsi penggunaan (Perceived Ease Of Use) berpengaruh signifikan positif terhadap sikap pengguna (Attitude Toward Using) dengan tingkat hubungan R square= 0.083= 8,3%. Dan setelah pengujian hipotesis dinyatakan tidak signifikan sehingga kesimpulannya adalah harus semakin baik pesepsi kemanfaatan (Perceived Usefulness), persepsi penggunaan(Perceived Ease Of Use) maka dapat meningkatkan penggunaan (Attitude Toward Using).

4. Kesimpulan

Hasil pengujian atas model yang diajukan menunjukkan hasil yang baok. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada masyarakat Purwokerto mengenai pengujian kepuasan pengguna Shopee sebagai media penjualan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a) Semakin baik persepsi kemanfaatan

(Perceived Usefulness) maka dapat meningkatkan pengguna (Attitude Toward Using).

b) Semakin baik persepsi kemudahan (Perceived Ease Of Use) maka dapat meningkatkan penggunaan (Attitude Toward Using.)

c) Semakin baik persepsi kemanfaatan (Perceived Usefulness), persepsi kemudahan (Perceived Ease Of Use) maka dapat meningkatkan pengguna (Attitude Toward Using).

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran- saran yang peneliti ajukan sebagai berikut : a) Pada penelitian selanjutnya mengenai

kepuasan pengguna Shopee diharapakan untuk menambah variabel atau menggunakan penyelesaian yang berbeda.

b) Pada penelitian selanjutnya mengenai kepuasan pengguna Shopee diharapkan untuk menggunakan metode yang berbeda.

c) Menambah sampel yang lebih banyak sehingga tingkat kepuasan pengguna Shopee lebih akurat.

Referensi

ADITYA, R. (2015). Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Minat Fotografi Pada Komunitas Fotografi Pekanbaru.

Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 2(2), 1–14. Retrieved from https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMF

(10)

SIP/article/view/5880

Alfianika, N. (2018). Buku Ajar Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia. Retrieved from https://books.google.co.id/books?hl=id

&lr=&id=oNOGDwAAQBAJ&oi=fnd&p g=PR6&dq=Instrumen+Penelitian&ots

=pAYlngaAdS&sig=o5rWVTqRkC8Ij- L1qilPcVRkmrI&redir_esc=y#v=onepa ge&q=Instrumen Penelitian&f=false Anesa, K., Zulhendra, & Kurniadi, D. (2017).

ANALISA KEPUASAN PENGGUNA APLIKASI E-XAMP EDITOR SEBAGAI APLIKASI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER DI SMKN 3

PARIAMAN MENGGUNAKAN

METODE END USER COMPUTING SATISFACTION (EUCS) YANG DIPERLUAS. Vokasional Teknik Elektronika & Informatika, 5(2), 83–88.

Retrieved from

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/vot eknika/article/view/8490

Anwar, F. (2017). Perubahan dan Permasalahan Media Sosial. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora Dan Seni, 1 No.1(2017), 137–144.

Retrieved from

journal.untar.ac.id/index.php/jmishums en/article/download/343/284%0A Anwar, M., & Azisan, M. (2019). ANALISIS

TINGKAT KEPUASAN SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PENAGIHAN BIAYA REKENING AIR

PELANGGAN PDAM

MENGGUNAKAN METODE END USER COMPUTING SATISFACTION (EUCS). Jurnal Teknologi Informasi Dan Pendidikan, 11(2), 2–5. Retrieved from

http://tip.ppj.unp.ac.id/index.php/tip/art icle/view/172

Badrul, M. (2016). Algoritma asosiasi dengan algoritma apriori untuk analisa data penjualan. Jurnal Pilar Nusa Mandiri, 12(2), 121–129. Retrieved from

http://ejournal.nusamandiri.ac.id/ejurn al/index.php/pilar/article/view/169 ES, D. P., Rahmi, & Aditya, S. (2017).

Pemanfaatan Digital Marketing Bagi Usaha Mikro , Kecil , Dan Menengah ( Umkm ). Jurnal Pemberdayaan

Masyarakat Madani (JPMM), 1(1), 1–

17. Retrieved from

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jp m/article/view/1781

Fuad, S., Sangen, M., & Albushari, S. A.

(2018). PENDEKATAN

TECHNOLOGY ACCEPTANCE

MODEL(TAM) DAN PERCEIVED RISKUNTUK MENGIDENTIFIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHIPERILAKU

BELANJA ONLINE DI KALIMANTAN.

Jurnal Wawasan Manajemen.

Gerhana, Y. A., Irfan, M., & Slamet, C.

(2017). IMPLEMENTASI

TECHNOLOGY ACCEPTANCE

MODEL UNTUK MENGUKUR

PENERIMAAN GURU TERHADAP INOVASI PEMBELAJARAN (Studi Kasus Model Pembelajaran CBR Di SMK). Jurnal Teknik Informatika, X(2),

1–18. Retrieved from

journal.uinsgd.ac.id/index.php/istek/art icle/view/1474

Hanggono, A. A., Handayani, S. R., & Heru Susilo. (2015). ANALISIS ATAS PRAKTEK TAM ( TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL ) DALAM MENDUKUNG BISNIS ONLINE

DENGAN MEMANFAATKAN

JEJARING SOSIAL INSTAGRAM.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 26(1), 1–9.

Hasan, A., & Setiyaningtiyas, N. W. (2015).

Pengaruh Electronic Word of Mouth Pada Media Sosial Facebook Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Desa Wisata Nglanggeran Gunungkidul. Media Wisata, 13(1), 224–238.

https://doi.org/10.1152/ajprenal.00346 .2011

Hidayat, A. R., & Junianto, E. (2017).

Pengaruh Gadget Terhadap Prestasi Siswa SMK Yayasan Islam Tasikmalaya Dengan Metode TAM.

Jurnal Informatika (JI) UBSI, 4(2), 163–

173. Retrieved from

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.p hp/ji/article/view/2096

Humaedi, M. A., Hakam, S., Seftiani, S., Propiona, K. J., & Rembeth, V. J.

(11)

(2015). Etnografi Bencana: Menakar Peran Para Pemimpin Lokal dalam Pengurangan Resiko Bencan.

Retrieved from

https://books.google.co.id/books?id=b GhhDwAAQBAJ&pg=PA47&dq=Skala +yang+digunakan+dalam+penelitian+i ni+adalah+skala+likert.+Skala+likert+

+digunakan++untuk++mengukur++sik ap,++pendapat++dan++persepsi++se seorang++atau+sekelompok+orang+t entang+fenomena+sosial&

Indrianto, H., Susanto, I., & Wijaya, A. F.

(2016). Analisis Pemanfaatan Media Sosial Facebook Pada Perguruan Tinggi (Studi Kasus : Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga).

Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Multimedia 2016, 181–186.

Nugroho, L. E., Hasanah, N., & Nugroho, E.

(2015). Analisis Efektivitas Iklan Jejaring Sosial sebagai Media Promosi Menggunakan EPIC Model. Scientific Journal of Informatics, 2(2), 99–110.

https://doi.org/10.15294/sji.v2i2.5075 Prasetio, R. T., Ramdhani, Y., Anshory, I. F.,

Rismayadi, A. A., & Mubarok, A.

(2018). Analisis Penerimaan Microsoft Office dengan Pendekatan Technology Acceptance Model pada Warga Desa Karyamukti Kecamatan Cililin. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(3), 494–502. Retrieved from https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.

php/abdimas/article/view/4142

Raviansyah, M. R., & Nasir, M. (2019).

PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK OTOMOTIF KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 PARIAMAN. 594–602.

Retrieved from

ranahresearch.com/index.php/R2J/arti cle/view/98

Santoso, T. B., Okki, C., Ambarwati, Nugroho Rino, A., & Suharto, D. G.

(2018). Reformasi Birokrasi Lintas Generasi Pada Sektor Transportasi Publik (Studi kasus persepsi generasi Y dan Z). Spirit Publik, 52(1), 1–5.

Tulodo, B. A. R., & Solichin, A. (2019).

ANALISIS PENGARUH KUALITAS

SISTEM, KUALITAS INFORMASI DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA APLIKASI CARE DALAM UPAYA

PENINGKATAN KINERJA

KARYAWAN (Studi Kasus PT.

Malacca Trust Wuwungan Insurance, Tbk.). Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), 10(1), 25–43.

Retrieved from

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jr msi/article/view/9183

Widhiani, A., & Idris. (2018). TERHADAP MINAT BELI DI SITUS BUKALAPAK ( Pada Mahasiswa Universitas Diponegoro ). DIPONEGORO JOURNALOFMANAGEMENT, 7, 1–6.

Retrieved from

https://ejournal3.undip.ac.id/index.php /djom/article/view/20907%0A%0A Yuliana, Y., Sanjaya, R., & Shobary, M. N.

(2016). Analisis Kepuasan Pegawai Terhadap Layanan Unit Sistem Informasi Menggunakan Technology Acceptance Model Di Pt Kereta Api Indonesia (Persero). Jurnal Informatika, 3(2), 290–298. Retrieved from

https://www.academia.edu/36039139/

ANALISIS_KEPUASAN_PEGAWAI_T ERHADAP_LAYANAN_UNIT_SISTE M_INFORMASI_MENGGUNAKAN_T ECHNOLOGY_ACCEPTANCE_MOD EL_DI_PT_KERETA_API_INDONESI A_PERSERO_

Referensi

Dokumen terkait

112 perbankan, tidak meliputi perusahaan di sektor lain yang terdaftar di BEI, variabel penelitian ini hanya menggunakan lima variabel yaitu kepemilikan institusional, komisaris

Brazil 52 53 MuSeu de arte Moderna MaM Internet site: www.mam.org.br Hours: Tuesday to Sunday including holidays from 10 am to 6 pm A visit to the Museu de Arte Moderna MAM should