• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - Universitas Muhammadiyah Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - Universitas Muhammadiyah Makassar"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

Latar belakang

Rumusan masalah

Tujuan penelitian

Manfaat penelitian

Penelitian terdahulu

Hamid (2016) yang melakukan penelitian tentang Analisis Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata (studi di Desa Pujonkidul Kecamatan Pujon Kabupaten Malang), hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan masyarakat bukan dalam bentuk partisipasi pemikiran, melainkan partisipasi masyarakat dalam bentuk partisipasi pemikiran. masyarakat telah melakukannya. berpartisipasi dalam partisipasi energi fisik. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada fokus dan metode penelitian. Ulum dan Dewi (2021) yang meneliti partisipasi masyarakat dalam pengembangan desa wisata Gamplong, hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2018, desa wisata Gamplong memiliki 29.373 wisatawan yang mengalami kenaikan dan penurunan yang tidak menentu. Hal ini disebabkan pembagian tugas dalam pengelolaan desa wisata hanya melibatkan beberapa warga saja.

Oktami dkk (2018) yang melakukan penelitian tentang Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Ekowisata Taman Hutan Raya Ir H Djuanda menunjukkan hasil penelitian bahwa partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekowisata hanya sebatas melaksanakan dan menerima manfaat. Namun perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada metode dan lokasi penelitian.

Teori dan konsep

Di sisi lain, komunitas lokal yang tumbuh dan tinggal di sekitar objek wisata menjadi bagian dari sistem ekologi yang saling berhubungan. Oleh karena itu, daya tarik wisata adalah suatu tempat menyimpan sumber daya alam yang dibuat menarik agar dapat dikunjungi oleh wisatawan dan terdapat fasilitas penunjangnya. Penyelenggaraan sistem kepariwisataan dapat berjalan sempurna apabila komponen-komponen tersebut mengalir secara bersama-sama dan saling mendukung, seperti adanya kewajiban pemerintah untuk bersama-sama merencanakan, mengembangkan, menyelenggarakan, memelihara dan mengawasi bersama-sama pemerintah daerah lainnya pada semua sektor yang mendukung kegiatan obyek.

Pendekatan Perencanaan Partisipatif, dimana seluruh unsur yang terlibat dalam perencanaan dan pengembangan kawasan daya tarik wisata diikutsertakan baik secara teoritis maupun praktis. Jenis-Jenis Tempat Wisata Pengklasifikasian jenis-jenis objek wisata akan didasarkan pada ciri-ciri yang ditonjolkan pada masing-masing objek wisata. Daya tarik wisata alam misalnya: laut, pantai, gunung (gunung berapi), danau, sungai, fauna (jarang), kawasan lindung, cagar alam, pemandangan alam dan lain-lain.

Objek wisata budaya, misalnya: upacara kelahiran, tarian (tradisional), musik (tradisional), pakaian adat, pernikahan adat, upacara sawah, upacara panen, cagar budaya, bangunan bersejarah, peninggalan adat, festival budaya, kain tenun (tradisional) , tekstil lokal, pertunjukan (tradisional), adat istiadat setempat, museum, dll. Daya tarik wisata buatan, misalnya: sarana dan prasarana organisasi, permainan (layang-layang), hiburan (komedi atau akrobatik, sulap), ketangkasan (menunggang kuda), taman rekreasi, taman nasional, pusat perbelanjaan dan lain-lain. Dalam membangun suatu objek wisata harus memperhatikan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat, kondisi sosial budaya daerah setempat, nilai-nilai agama, adat istiadat, lingkungan dan objek wisata itu sendiri.

Pengembangan daya tarik wisata merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan memajukan sumber daya yang sudah ada maupun yang baru dibangun guna meningkatkan produktivitas.

Kerangka pikir

Fokus penelitian

Kabupaten Jeneponto dengan indikator sebagai berikut: (a) Partisipasi pada tahap perencanaan (b) Partisipasi pada tahap pengelolaan (c) Partisipasi pada tahap pemanfaatan.

Deskripsi fokus penelitian

Waktu dan lokasi

Jenis dan tipe penelitian

Sumber Data

Informan

Teknik pengumpulan data

Reduksi data ini dilakukan dengan cara merangkum, memilih permasalahan yang paling penting, memfokuskan pada permasalahan yang penting, mencari pola dan tema dari data. Data ini disajikan dalam bentuk penjelasan singkat, grafik, hubungan antar kategori dan lain sebagainya. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara mendeskripsikan atau mengilustrasikan data yang akan diinterpretasikan secara narasi kualitatif sehingga dapat ditarik kesimpulan tentang makna-makna yang muncul dari data tersebut.

Teknik validasi data meliputi teknik memvalidasi data penelitian kualitatif melalui triangulasi menurut Sugiyono (2017), yaitu: (1) Triangulasi sumber, hal ini dilakukan untuk memeriksa data yang diperoleh melalui sumber yang berbeda. 2) Triangulasi teknis, yaitu dilakukan dengan cara memeriksa data dari sumber yang sama namun menggunakan teknik yang berbeda.

Deskripsi Objek Penelitian

Jumlah penduduk Kabupaten Jeneponto pada tahun 2017 sebanyak 359.787 jiwa dengan rasio penduduk terhadap jenis kelamin sebesar 95,42%, terdiri dari laki-laki sebanyak 173.771 jiwa dan perempuan sebanyak 186.016 jiwa, dengan sebaran penduduk terbesar berada di Kabupaten Bangkala sebanyak 53.887 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil adalah Kabupaten Bangkala. Kecamatan Arungkeke jumlahnya banyak. Wilayah dengan kepadatan penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Tamalatea yang mencapai 372 jiwa per km2, dan kepadatan penduduk terendah terdapat di Kecamatan Bangkala Barat yang hanya mencapai 93 jiwa per km2. Birtaria merupakan salah satu tempat wisata yang dikenal dengan nama Kassi, salah satu ikon kabupaten Jeneponto pada masa lalu dan juga menjadi magnet menarik minat wisatawan.

Kawasan Birta Ria Kassi terletak di desa Tonro Kassi Kecamatan Tamalatea seluas 4 (empat) hektar. Jarak kota Makassar sebagai ibu kota provinsi Sulawesi Selatan ke Birta Ria Kassi sekitar 60 kilometer.

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk

Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Objek Wisata Birtaria Kassi

Dengan adanya pariwisata Birtaria Kassi dan partisipasi masyarakat dalam pengembangannya, hal ini dapat dilakukan untuk mengembangkan potensi daerah yang ada di kabupaten Jeneponto khususnya di Tamalatea, dan pemerintah juga akan mendukung penuh pengembangan tersebut. Wisata Birtaria Kassi di Kabupaten Jeneponto Kecamatan Tamalatea salah satunya mampu memberikan perkembangan perekonomian yang pesat bagi wisatawan. “Kami dari pengelola wisata Birtaria Kassi sedang mengembangkan wisata kami dengan menambah fasilitas dan mengikuti berbagai kegiatan masyarakat serta menghadirkan wisata Birtaria Kassi” (hasil wawancara SH, 30 April 2022).

Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pihak pengelola Birtaria Kassi telah melakukan beberapa hal seperti menambah fasilitas dan mengikuti berbagai kegiatan masyarakat (festival) di objek wisata Birtaria Kassi. Mengingat destinasi wisata Birtaria Kassi mempunyai potensi besar untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat setempat, maka pemerintah setempat mencari solusi atas permasalahan tersebut. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari total 25 orang pengelola objek wisata, latar belakang pendidikan pengelola objek wisata Birtaria Kassi sebagian besar berpendidikan SMA.

Partisipasi masyarakat dalam pengembangan wisata Birtaria Kassi, pelaksanaan kegiatan festival dengan pengelolaan dan kerjasama dengan. Berdasarkan observasi peneliti dapat disimpulkan bahwa pemerintah daerah sedang mencari solusi permasalahan tersebut karena kawasan wisata Birtaria Kassi mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang besar bagi wilayahnya. Menurut Camat Tonro Kassi Barat, perkembangan wisata Birtaria Kassi meningkat pesat karena tidak lepas dari partisipasi masyarakat yang sangat baik.

Pasca meningkatnya wisata Birtaria Kassi, peningkatan perekonomian di berbagai masyarakat mulai meningkat karena masyarakat tidak membuang-buang waktu dalam mengembangkan berbagai usaha yang juga turut menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Perkembangan tersebut kemudian dijabarkan dan diwujudkan dengan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh pengelola pariwisata Birtaria Kassi. Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa perkembangan wisata Birtaria Kassi juga mempunyai beberapa dampak.

Berbagai dampak yang ditimbulkan dari kegiatan pengembangan wisata Birtaria Kassi secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu dampak ekonomi dan dampak lingkungan, oleh karena itu pihak toko masyarakat mengalihkan pengelolaan wisata Birtaria Kassi di Kecamatan Tamalatea. “Kami dari masyarakat melihat pengembangan wisata Birtaria Kassi belum maksimal dalam pengembangan yang dilakukan oleh pengelola wisata Birtaria Kassi dan pemerintah daerah setempat karena masih kurangnya fasilitas di sekitar objek wisata Birtaria Kassi Kecamatan Tamalatea. , Kabupaten Jeneponto” (Hasil wawancara dengan RB 30 April 2022). Pemerintah desa juga harus memberikan ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan keinginannya, memiliki akses untuk berpartisipasi dalam setiap pengembangan wisata Birtaria Kassi” (Hasil wawancara dengan KI pada 30 April 2022).

Tabel 4.2. Data Ketersedian Fasilitas  Pada Ruang Ganti/Toilet
Tabel 4.2. Data Ketersedian Fasilitas Pada Ruang Ganti/Toilet

Kesimpulan

Saran

Memberikan pelatihan fitur-fitur apa saja yang dapat membuat pengunjung semakin tertarik untuk mengunjungi objek wisata ini.

Foto Bersama Lurah Tonrokassi Barat
Foto Bersama Lurah Tonrokassi Barat

Gambar

Gambar 2.1. Kerangka pikir teori Wardiyanto dan Baiquni (2011)  D.  Fokus penelitian
Tabel 3.1. Daftar Nama-Nama Informan
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk
Gambar 4.2  Lokasi Birtaria Kassi
+7

Referensi

Dokumen terkait

TABLE OF CONTENTS ACKNOWLEDGEMENTS ...iii INTRODUCTION Dr Tebogo Mabotha, Academy of Science of South Africa, ASSAf ...1 VIDEO PLAY: INNOVATION PARTNERSHIP FOR RURAL DEVELOPMENT