• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - Universitas Muhammadiyah Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - Universitas Muhammadiyah Makassar"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku hubungan organisasi, perilaku pelaksana tingkat bawah (pejabat/birokrat) dan perilaku kelompok sasaran dalam pelaksanaan program pengurangan hambatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Bone. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program pencegahan stunting di Dinas Kesehatan Kabupaten Bone berlangsung melalui indikator perilaku hubungan antar organisasi, perilaku pelaksana tingkat bawah (pejabat/birokrat) dan perilaku kelompok sasaran. . Sehat.

Tabel 3.1 Data Informan Penelitian  ....................................................................
Tabel 3.1 Data Informan Penelitian ....................................................................

Latar Belakang

Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bone mengatakan pihaknya telah mencatat lebih dari sepuluh orang menderita gizi buruk setiap tahunnya. Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Program Pencegahan Stunting di Dinas Kesehatan Kabupaten Bone”.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Konsep dan Teori

Untuk menganalisis proses implementasi kebijakan yang sedang berjalan, dapat diambil dari berbagai model implementasi kebijakan. Van Metter dan Van Horn di Winarno mengusulkan model terkait proses implementasi kebijakan. Model pendekatan implementasi kebijakan yang dirumuskan oleh Van Meter dan Van Horn disebut model implementasi kebijakan.

Secara rinci variabel pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam model Van Meter dan Van Horn (1974) dijelaskan sebagai berikut: . 1) Standar kebijakan dan sasaran/kebijakan dan sasaran. Kinerja implementasi kebijakan diukur dari tingkat keberhasilan dan juga ukuran dan tujuan kebijakan yang realistis terhadap budaya sosial yang ada pada tingkat implementasi kebijakan. Implementasi kebijakan biasanya akan gagal (frustasi) jika para pelaksana (pejabat) sama sekali tidak mengetahui norma dan tujuan kebijakan.

Prospek implementasi kebijakan yang efektif sangat ditentukan oleh komunikasi yang akurat dan konsisten dengan para pelaksana kebijakan (akurasi dan konsistensi). Implementasi kebijakan diawali dengan melakukan filtering (disaring) terlebih dahulu berdasarkan persepsi para pelaksana (implementer) dalam batasan apa. Sebab, sesukses apa pun implementasi kebijakan, bisa saja gagal (frustasi) apabila para pelaksana (pejabat) tidak sepenuhnya menyadari standar dan tujuan kebijakan tersebut.

Dengan demikian, proses implementasi kebijakan tercapai pada titik realisasi kebutuhan dan kepentingan yang optimal.

Gambar 2.1: Model Implentasi Kebijakan Van Metter dan Van Horn.
Gambar 2.1: Model Implentasi Kebijakan Van Metter dan Van Horn.

Kerangka Pikir

Selain itu, ibu yang baru melahirkan juga dianjurkan untuk melakukan inisiasi menyusui dini, memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif, memberikan makanan pendamping ASI pada anak di bawah umur, memberikan imunisasi/sistem imun lengkap dengan Vitamin A, memantau tumbuh kembang. menilai proses di Posyandu, dan melakukan gerakan masyarakat untuk hidup sehat.

Fokus Penelitian

Komitmen merupakan kesepakatan yang dibuat untuk melakukan sesuatu dan bertanggung jawab untuk menepati kesepakatan tersebut. Sedangkan koordinasi merupakan suatu proses mensinergikan dan mengarahkan kegiatan kerja antara satu pihak dengan pihak lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Respon positif adalah mereka yang mendukung dan antusias untuk berpartisipasi dalam suatu program atau kebijakan yang dilaksanakan.

Deskripsi Fokus Penelitian

METODE PENELITIAN

  • Waktu dan Lokasi
  • Jenis dan Tipe Penelitian
  • Informan
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Teknik Pengabsahan Data

Informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang dianggap mengetahui tentang program pencegahan stunting di Dinas Kesehatan Kabupaten Bone. Perilaku organisasi dan antar organisasi merupakan sikap pemerintah dalam pelaksanaan program pencegahan stunting di Dinas Kesehatan Kabupaten Bone. Di sinilah diperlukan komitmen untuk mencapai tujuan program pengurangan backlog di Dinas Kesehatan Kabupaten Bone.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dikatakan bahwa Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bone telah melakukan koordinasi yang cukup baik dalam program pencegahan stunting. Kemampuan Puskesmas Sumaling dalam melaksanakan Program Pengurangan Disabilitas di Dinas Kesehatan Kabupaten Bone merupakan bekal dari program ini. Dalam hal ini adalah perilaku kelompok sasaran atau masyarakat yang terkena kasus stunting di Kabupaten Bone mengenai pencegahan stunting yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bone.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dikatakan bahwa masyarakat menilai penanganan pencegahan obstruksi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bone sudah baik. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pelaksanaan program pencegahan stunting di Dinas Kesehatan Kabupaten Bone yang disampaikan, dapat disimpulkan bahwa.

Tabel 3.1Data Informan Penelitian
Tabel 3.1Data Informan Penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Objek Penelitian

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dikatakan bahwa Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bone berkomitmen kepada masyarakat untuk memberikan tempat adaptasi. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dikatakan bahwa Kepala Bidang Kesehatan dan Gizi Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Bone berkomitmen untuk memastikan tidak ada lagi kasus stunting di Kabupaten Bone di masa yang akan datang. Dinas Kesehatan dan SKPD saling bekerja sama dan komitmen ke depan adalah stunting di Kabupaten Bone bisa diturunkan hingga nol atau nol persen.

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone sudah berkomitmen dengan baik, seluruh elemen yang terlibat berkomitmen kedepannya, agar Kabupaten Bone bebas dari stunting. kasus di masa depan. Komitmen tersebut merupakan kerja sama semua pihak dalam pelaksanaan dan pengelolaan program penurunan stunting di Kabupaten Bone. Dalam hal ini komitmen yang disampaikan adalah dengan melaksanakan program yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan untuk memerangi stunting di Kabupaten Bone.

Salah satu faktor yang memahami pelaksanaan Program Penurunan Stunting di Dinas Kesehatan Kabupaten Bone adalah perilaku birokrasi tingkat bawah dalam dimensinya yaitu diskresi. Selanjutnya perilaku birokrasi tingkat bawah yang dimaksud di sini adalah kemampuan Puskesmas Sumaling dalam melaksanakan program pencegahan penghambatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Bone. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan program pencegahan stunting di Dinas Kesehatan Kabupaten Bone adalah perilaku khalayak sasaran dalam dimensinya yaitu reaksi positif dan negatif.

Dari hasil wawancara di atas, dapat dikatakan bahwa sejauh ini masyarakat belum menghadapi permasalahan apapun terkait program pencegahan stunting yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bone.

Tabel 4.1 keadaan penduduk terdampak stunting Kabupaten Bone
Tabel 4.1 keadaan penduduk terdampak stunting Kabupaten Bone

Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian terkait pelaksanaan program pencegahan stunting di Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, sesuai dengan teori Soren C. Berdasarkan hasil kutipan wawancara dari beberapa informan, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Program Pencegahan Stunting di Dinas Kesehatan Kabupaten Bone melalui indikator perilaku organisasi dan antar organisasi pada dimensi komitmen telah berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil petikan wawancara beberapa informan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program pencegahan stunting di Dinas Kesehatan Kabupaten Bone melalui indikator perilaku organisasi dan antar organisasi pada dimensi koordinasi sudah berjalan dengan baik.

Perkebunan Kabupaten Bone, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Bone, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bone, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bone, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bone, Kepala Kementerian Kabupaten Bone Kantor Agama , Kepala Kantor BPS Kabupaten Bone, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kabupaten Bone, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bone, Ketua Forum Kabupaten Bone Sehat, Kepala Badan Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Bone, Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Bone, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, Kepala Bidang Farmasi dan SDM Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Dinas, Kepala Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, Kepala Dinas Perekonomian Bappeda Kabupaten Bone, Kepala Dinas Pemerintahan dan Sosial Budaya Bappeda Kabupaten Bone, Kepala Dinas Fisik dan Prasarana Kabupaten Bone Bappeda Kabupaten Bone, Kepala Dinas PAUD dan Dikmas, Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, Kepala Dinas Perlindungan dan Jaminan Sosial Kabupaten Bone, Kepala Dinas Bina Pemerintahan Desa, BPMD Kabupaten Bone, Kepala Bidang Permukiman Dinas Tata Ruang Kabupaten Bone Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, Kepala Dinas Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, Kepala Dinas Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, Kepala Dinas Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, Kepala Dinas Program Bone Subbagian Dinas Kesehatan Kabupaten, Kepala Suku Dinas Kesejahteraan Sosial dan Kesejahteraan Sosial Bappeda Kabupaten Bone, Kepala Sub. Bidang Pemerintahan dan Politik Bappeda Kabupaten Bone, dan Kepala Subbidang Pendidikan dan Keagamaan Bappeda Kabupaten Bone. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan yang berbeda dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program pencegahan stunting di Dinas Kesehatan Kabupaten Bone dengan menggunakan indikator perilaku birokrasi tingkat bawah pada dimensi diskresi telah dilaksanakan dengan baik.

Dimensi perilaku kelompok sasaran merupakan reaksi positif dan reaksi negatif, sikap dan tindakan yang ditunjukkan dalam pelaksanaan program pencegahan stunting di Dinas Kesehatan Kabupaten Bone dan ditunjukkan kepada kelompok sasaran yaitu masyarakat yang terkena kasus stunting. Berdasarkan hasil kutipan wawancara dari berbagai informan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program stunting di Dinas Kesehatan Kabupaten Bone didasarkan pada indikator perilaku kelompok sasaran.

Tabel 4.5: Data stunting Kabupaten Bone tahun 2018-2020
Tabel 4.5: Data stunting Kabupaten Bone tahun 2018-2020

PENUTUP

Kesimpulan

Hal ini terlihat dari Dinas Kesehatan yang bekerja sama dengan Pengurus Desa dan Puskesmas yang akan membentuk titik transfer untuk melakukan pembinaan terhadap stunting. Dengan adanya kerjasama Dinas Kesehatan dan SKPD menjadi nomor satu dalam kegiatan penanggulangan stunting di antara seluruh kabupaten di Sulsel. Hal ini terlihat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bone yang selalu melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan berbagai pihak seperti BAPEDDA, ​​pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan dan BKKBN mengenai apa yang akan dilakukan dan tindakan ke depan.

Serta membentuk tim pencegahan dan penurunan kasus stunting di tingkat Kabupaten Bone pada tahun 2019 dan 2020. Hal ini terlihat dari beberapa kegiatan yang menunjukkan bahwa kegiatan tersebut dilakukan atas inisiatif kontraktor sendiri dan kemudian dilakukan diskresi kepada pelayanan publik. mensukseskan masyarakat yang memiliki balita berusia kurang dari dua sampai lima tahun, dan khususnya bagi masyarakat yang terkena stunting. Kemudian diskresi ini juga dilaksanakan atas dasar penyelesaian permasalahan-permasalahan penting (keadaan darurat) yang muncul di lapangan.

Perilaku kelompok sasaran meliputi tanggapan positif dan negatif yang diberikan masyarakat kepada pelaksana terhadap kinerja yang dilakukan pemerintah. Sebab, petugas terus melakukan pendampingan dan pemantauan secara berkelanjutan yang rutin dilakukan tiga kali dalam sebulan.

Saran

Lembaga Ilmu Pengetahuan Sosial dan Keagamaan Institut Tasamuh Kudus Provinsi Jawa Tengah Indonesia Volume 8 Nomor 2 Agustus 2014. Implementasi program pencegahan gizi buruk pada anak balita di Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah Volume 5 Nomor 2 Februari 2017. Keputusan Bupati Bone nomor 146 Tahun 2019 tentang susunan keanggotaan tim koordinasi percepatan pencegahan dan pengurangan hambatan di tingkat Kabupaten Bone Tahun 2019.

Parawangi, Anwar, 2011; Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus Pembangunan Infrastruktur Sosial Ekonomi Daerah di Kabupaten Bone). Peraturan Daerah Kabupaten Bone No. 8 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bone Tahun 2013-2018. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengganti Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 7 Tahun 1999 tentang akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Negara. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan.

Gambar

Tabel 3.1 Data Informan Penelitian  ....................................................................
Gambar 2.1: Model Implentasi Kebijakan Van Metter dan Van Horn.
Gambar 2.2: Model implementasi kebijakan Sabatier dan Mazmanian
Gambar 2.3: Model Implementasi kebijakan George C. Edward III
+7

Referensi

Dokumen terkait

Morphology of diamond coatings grown on Si 100 substrates, CH4 concentration, 2%; substrate temperature, 750°C: a smooth substrate, showing cauliflower morphology and b rough