• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi.unnes.ac.id

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi.unnes.ac.id"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DINA RIANA, 4101405088

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN THINK PAIR SHARE (TPS)

TERHADAP KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK SMP DALAM POKOK

BAHASAN SEGIEMPAT

(2)

Identitas Mahasiswa

- NAMA : DINA RIANA - NIM : 4101405088

- PRODI : Pendidikan Matematika - JURUSAN : Matematika

- FAKULTAS : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam - EMAIL : raena_yup pada domain yahoo.co.id

- PEMBIMBING 1 : Dra. Rahayu B. V, M.Si

- PEMBIMBING 2 : Drs. Wardono, M.Si

- TGL UJIAN : 2009-08-20

(3)

Judul

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS

TOGETHER (NHT) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK SMP DALAM POKOK BAHASAN

SEGIEMPAT

(4)

Abstrak

Salah satu penyebab rendahnya kemampuan pemecahan masalah peserta didik adalah adanya pembelajaran yang tidak bermakna dan peserta didik cenderung pasif untuk itu dibutuhkan suatu alternatif untuk mengembangkan pembelajaran yaitu pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS. Permasalahan penelitian ini (1) apakah ketiga model pembelajaran tersebut efektif terhadap kemampuan

pemecahan masalah, (2) adakah perbedaan kemampuan pemecahan masalah

peserta didik yang diajar dengan ketiga model tersebut, (3) lebih baik mana antara pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan ekspositori, tipe TPS dengan ekspositori dan tipe NHT dengan tipe TPS, (4) apakah keaktifan peserta didik dengan model NHT lebih baik dari pada keaktifan dengan model TPS. Tujaan penelitian ini untuk mengetahui solusi dari permasalahan.

Pada penelitian ini digunakan metode dokumentasi, metode tes dan metode

observasi. Pengujian hipotesisnya menggunakan uji keefektifan pembelajaran (uji proporsi) dan uji perbedaan rata-rata (uji anava) serta uji LSD.

Dari data awal diperoleh sampel berada pada titik awal yang sama kondisinya.

Setelah ketiga kelompok diberi perlakuan yang berbeda dan dilakukan tes.

Berdasarkan uji proporsi ketiga kelompok > –, maka ketiga model tersebut

efektif. Dari analisis uji anava diperoleh hitungztabelzhitungF = 7,6136 >= 3,0699.

Ini berarti ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah peserta didik antara ketiga kelompok. Berdasarkan uji lanjut LSD diperoleh nilai LSD sebesar 6,3517.

Kegiatan pembelajaran yang berbeda secara signifikan ditunjukan dengan adanya selisih rata-rata nilai tesnya lebih dari nilai LSD. Dari hasil observasi keaktifan

peserta didik dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi dibanding keaktifan peserta didik dengan pembelajaran kooperatif tipe TPS. tabelF

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) ketiga model

pembelajaran itu efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah, (2) ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang diajar dengan ketiga model tersebut, (3) model pembelajaran NHT lebih baik dari pada

ekspositori, model pembelajaran TPS lebih baik dari pada ekspositori, model pembelajaran NHT lebih baik dari pada model pembelajaran TPS. (4) keaktifan

peserta didik pada model pembelajaran NHT lebih baik dari pada keaktifan peserta didik pada model pembelajaran TPS. Sehingga guru disarankan model pembelajaran NHT dan TPS perlu diterapkan pada materi yang lain dan pada aspek yang lain tidak hanya sebatas pada aspek kemampuan pemecahan masalah.

(5)

Kata Kunci

Numbered Heads Together (NHT), Think-Pair-Share (TPS), Kemampuan Pemecahan Masalah

(6)

Referensi

Arifin, Zaenal. 1991. Evaluasi Instruksional. Bandung: Remaja Karya.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.

---, S. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Dimyati dan Mujdiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Ibrahim, M, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press.

Junaidi, 2004. Matematika 1 SMP untuk kelas VII. Surabaya: Esis.

KBBI. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Depdikbud.

Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning − Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nur, Mohamad. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa dan Pendekatan Konstruktivis Dalam Pengajaran. Surabaya : University Press.

Nurhadi, dkk. 2003. Pembelajaran Konstekstual dan Penerapannya dalam KBK.

Surabaya: Universitas Negeri Malang.

Rochmad. 2004. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dalam Memecahkan Masalah Matematika. Makalah. Disajikan dalam Seminar Nasional tanggal 6 Maret 2004 di UNSUD Purwokerto.

Shadiq, Fajar 2005. Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi. Yogyakarta:

PPPG Matematika.

Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Dirjen Dikti. Jakarta Depdikbud.

Subagyo dan Djarwanto. 2005. Statistika Induktif. Yogyakarta: BPFE.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. 2008. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sugandi, Achmad, 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES.

Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Suherman, Erman, dkk. 2003. Strategi pembelajaran matematika kontemporer (edisi revisi). Bandung: UPI.

Suyitno, Amin. 2007. Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) Sebagai Solusi Alternatif dalam mengembangkan Kemampuan Peserta Didik untuk Memecahkan Masalah Matematika. Disajikan dalam Seminar Nasional tanggal 24 November 2007 di Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

---. 2004. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I. Semarang:

Jurusan Matematika.

Tri Anni, Chatharina. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisme.

Surabaya: Prestasi Pustaka.

Wardhani, Sri. 2005. Pembelajaran dan Penilaian Aspek Pemahaman Konsep, Perlakuan, Komunikasi dan Pemecahan Masalah. Yogyakarta: PPPG Matematika.

(7)

Terima Kasih

http://unnes.ac.id

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model Quantum Teaching berbantuan Cabri 3D efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta

(2) Apakah kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang dikenai pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Process Oriented Guided-Inquiry Learning (POGIL)

(3) Apakah ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika pada sub materi segitiga dan jajar genjang antara peserta didik yang belajar dengan Problem Based Learning,

6) Apakah dengan menggunakan model Double Loop Problem Solving dapat berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah dan keterampilan berpikir kritis peserta didik

Apakah proporsi kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang tuntas mengikuti pembelajaran matematika dengan model SAVI berbantuan media papercraft yang telah

Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan pemecahan masalah matematika siswa menggunakan model pembelajaran means ends analysis dengan kemampuan pemecahan

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model Quantum Teaching berbantuan Cabri 3D efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik yang belajar menggunakan model discovery learning lebih baik daripada peserta