• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI UTAMI PRATIWI Nx - Repository UNISBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI UTAMI PRATIWI Nx - Repository UNISBA"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang pendekatan dan metode penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Penjelasan mengenai penggunaan teori untuk kedua variabel penelitian akan dijelaskan melalui definisi konseptual dan definisi operasiona variabel. Sehingga dapat diketahui dengan jelas penjelasan dari teori yang selanjutnya akan diturunkan menjadi item untuk alat ukur. Kemudian akan dijelaskan pula mengenai populasi dan sampel penelitian yang merupakan subjek penelitian ini. Selanjutnya teknik analisis data dari penelitian ini juga akan dijelaskan beserta pengukuran realibilitas dan validitas untuk alat ukur.

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara dua variabel yaitu iklim kelas dengan motivasi belajar siswa kelas XI IS-4 SMA Negeri 1 Singaparna Tasikmalaya tahun ajaran 2014-2015. Penelitian ini memanfaatkan literatur sebagai kerangka acuan untuk mendukung penelitian dan membantu dalam menjelaskan permasalahan yang akan diteliti. Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian, maka rancangan penelitian ini bersifat non ekpetimental yang berarti bahwa peneliti tidak memberikan treatment untuk merubah situasi apapun yang ada dalam variabel penelitian.

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuanitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data

(2)

menggunakan instrumen kuesioner, analisis bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sedangkan jenis metode penelitian yang digunakan adalah penelitian korelational (corelational design). Penelitian korelasional adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui seberapa erat nilai suatu variabel berkaitan dengan nilai variabel yang lain dan dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi (Suharsini Arikunto, 1995: 326). Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data empiris yang ada dan sedang terjadi dalam kondisi yang sebenarnya.

3.2 Identifikasi Variabel Penelitian

Dua variabel penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

Variabel pertama : Iklim kelas Variabel kedua : Motivasi belajar a). Definisi Variabel Iklim Kelas

1. Definisi Konseptual Iklim Kelas

Definisi konseptual yang digunakan untuk iklim kelas adalah definisi yang dikemukakan oleh Rawnsley & Fisher (1998) bahwa iklim kelas adalah keadaan psikologis dan hubungan sosial yang terbentuk di dalam kelas sebagai hasil interaksi antara siswa dengan guru, dan antara siswa dengan siswa lainnya.

2. Definisi Operasional Iklim Kelas

Operasionalisasi iklim kelas akan dijelaskan dengan aspek-aspek iklim kelas menurut Fraser, McRobbie, dan Fisher (dalam Dorman,2009) yaitu terdapat tujuh aspek yang dapat digunakan untuk mengukur iklim kelas, penjelasannya sebagai berikut:

(3)

a. Student Cohesiveness (Kekompakan siswa)

Student cohesiveness menunjukkan bahwa siswa mempersepsi hubungannya dengan siswa lain di kelas XI IS-4 seperti para siswa saling mengenal dan berhubungan baik satu sama lain, para siswa saling memberikan bantuan, dan para siswa saling mendukung satu sama lain dalam kegiatan belajar di kelas.

b. Teacher Support (Dukungan guru)

Teacher support menunjukkan bahwa siswa mempersepsi sikap dan cara mengajar guru ketika belajar seperti keadaan dimana guru yang mengajar dikelas XI IS-4 memberikan perhatiannya kepada siswa ketika belajar, serta memberikan bantuan dan dukungan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam kegiatan belajar.

c. Involvement (Keterlibatan siswa dalam pembelajaran)

Involvement yaitu siswa mempersepsi kondisi kelasnya ketika belajar mengenai ketertarik dan partisipasi siswa dalam proses belajar seperti aktif dalam kegiatan diskusi kelas dan para siswa memiliki inisiatif untuk mengemukakan pendapatnya mengenai materi pelajaran.

d. Investigation (Kegiatan penyelidikan)

Investigation yaitu siswa mempersepsi kondisi kelasnya ketika sedang menyelesaikan tugas, dimana para siswa dapat memecahkan persoalan atau tugas yang diberikan oleh guru di kelas, tanpa diberitahu dulu bagaimana cara menyelesaikannya. Siswa dapat memecahkan persoalan dengan bertanya kepada siswa lainnya, kepada guru, ataupun memperoleh informasi dari media (menonton televisi, membaca buku, dan lain-lain).

(4)

e. Task Orientation (Arahan tugas dari guru)

Task orientation yaitu siswa mempersepsi kondisi kelasnya pada saat belajar berlangsung dimana para siswa memberikan perhatiannya dalam mengikuti pelajaran dikelas. Selain itu para siswa juga mencoba untuk memahami tugas yang diberikan guru.

f. Cooperation (Kerjasama siswa)

Cooperation yaitu persepsi siswa terhadap kegiatan belajar yang berhubungan dengan kerjasama dari para siswa lain dalam mengerjakan tugas. Hal ini berarti para siswa bersama-sama mengerjakan tugas dengan teman-teman anggota kelompoknya agar tugas yang diberikan oleh guru dapat terselesaikan.

g. Equity (Kesetaraan)

Equity merupakan persepsi siswa mengenai perhatian yang diberikan guru, dimana semua siswa mendapat kesempatan yang sama seperti siswa yang lain. Hal ini berarti bahwa, guru tidak membeda-bedakan siswanya karena perbedaan ranking, guru memberikan bantuan yang sama kepada semua siswa di kelas, dan setiap siswa mendapat perlakuan yang adil.

b). Definisi Variabel Motivasi belajar 1. Definisi Konseptual Motivasi belajar

Untuk definisi konseptual motivasi belajar, akan menggunakan pengertian yang dikemukakan oleh Wlodkowski (1993), motivasi belajar adalah suatu proses internal yang ada dalam diri seseorang yang memberikan gairah atau semangat

(5)

dalam belajar, mengandung usaha untuk mencapai tujuan belajar, dimana terdapat pemahaman dan pengembangan belajar.

2. Definisi operasional motivasi belajar

Selanjutnya operasionalisasi motivasi belajar akan mengacu pada aspek- aspek motivasi belajar yang dikembangkan oleh Worell dan Stiwell (dalam Hadinata, 2006). Aspek-aspek tersebut adalah:

a. Tanggung jawab

Siswa merasa dirinya memiliki tanggung jawab dalam kegiatan belajarnya. Siswa juga bertanggung jawab pula terhadap tugas yang dimilikinya, sehingga siswa akan mengerjakan semua tugasnya dan tidak meninggalkan tugas-tugas tersebut.

b. Tekun

Siswa merasa dapat bekerja terus-menerus dengan waktu yang relatif lama dan memiliki tingkat konsentrasi yang baik. Siswa juga tidak mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan dalam belajar.

c. Usaha

Siswa merasa memiliki usaha yang ditunjukkan dengan kerja keras dalam kegiatan belajar. Siswa juga memanfaatkan waktu sebagai usahanya untuk meningkatkan kemampuannya dalam belajar.

d. Umpan balik

Siswa merasa bahwa dirinya menyukai umpan balik berupa masukan dan saran atas pekerjaan yang dilakukannya. Hal ini dapat terlihat dari usaha siswa yang akan berusaha mengetahui kesalahannya dengan tujuan

(6)

untuk diperbaiki dengan bertanya kepada guru atau kepada siswa yang lain.

e. Waktu

Siswa merasa bahwa dirinya akan berusaha menyelesaikan setiap tugas dengan baik dalam waktu yang cepat dan seefisien mungkin.

Namun, siswa tidak asal mengerjakan tugas, siswa bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas tersebut dengan menjawab dengan benar soal dari tugas tersebut tanpa menghabiskan waktu yang lama. Siswa juga tidak menunda-nunda untuk mengerjakan tugas.

f. Tujuan

Siswa merasa dapat menetapkan tujuan yang realistik sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan fokus terhadap usaha-usaha yang dilakukannya dalam belajar untuk mencapai tujuannya.

3.3 Alat Ukur

Alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner.

Iklim kelas dan motivasi belajar siswa diketahui dari pengolahan data kuesioner secara kuantitatif dan deskriptif. Menurut Suryabrata (1998, h. 84), kualitas data ditentukan oleh kualitas pengambilan data atau alat pengukurnya. Jika alat pengambilan datanya cukup reliabel dan valid, maka datanya juga akan cukup reliabel dan valid.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah self- report questionnaire atau kuesioner laporan diri (Anastasi, 1997, h. 2). Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

(7)

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2008, h. 199). Seperangkat pernyataan dalam penelitian ini disebut skala. Peneliti menggunakan skala sebagai alat ukur. Skala psikologi berupa konstrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu. (Azwar , 2007, h. 5-6).

Skala yang akan dikembangkan dalam penelitian adalah Skala Likert baik dalam alat ukur iklim kelas maupun motivasi belajar. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif (Sugiyono, 2008, h. 135). Peneliti memperhatikan tujuan ukur dan format item yang dipilih, sehingga respon yang disajikan dalam skala adalah dalam bentuk pilihan jawaban yang terdiri dari empat jawaban kesesuaian antara responden dengan pernyataan yang disajikan. Jawaban kesesuaian antara responden dengan pernyataan yang disajikan tersebut adalah:

[SS] : Sangat Sesuai [S] : Sesuai

[TS] : Tidak Sesuai [STS] : Sangat Tidak Sesuai

Variasi bentuk pilihan jawaban yang memperlihatkan tingkat kesesuaian, antara lain adalah: [SS] [S] [TS] [STS]. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala untuk variabel iklim kelas dan motivasi belajar.

Skala iklim kelas, akan disusun oleh peneliti dengan mengacu pada tujuh aspek iklim kelas yang dikemukakan oleh Fraser, McRobbie, dan Fisher (dalam Dorman,2009) yaitu student cohesiveness, teacher support, involvement, investigation, task orientation, cooperation, dan equity. Sedangkan skala motivasi

(8)

belajar akan disusun dengan mengacu pada aspek-aspek motivasi belajar yang dikemukakan oleh Worell dan Stiwell (dalam Hadinata, 2006) yaitu tanggung jawab, tekun, usaha, umpan balik, waktu, dan tujuan.

Skala iklim kelas dan motivasi belajar siswa mempunyai empat pilihan jawaban, yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Skor dalam setiap item berkisar dari 4-3-2-1 untuk item positif (favorable) dan 1-2-3-4 untuk item negatif (unfavorable), yang dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Item Favorable Skor Item Unfavorable Skor

Sangat Sesuai (SS) 4 Sangat Sesuai (SS) 1

Sesuai (S) 3 Sesuai (S) 2

Tidak Sesuai (TS) 2 Tidak Sesuai (TS) 3

Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 Sangat Tidak Sesuai (STS) 4

Untuk pengukuran iklim kelas, hasil koesioner yang diperoleh dari subjek penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi skor yang diperoleh berarti semakin positif persepsi siswa terhadap iklim kelas XI IS-4, demikian sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh subjek penelitian berarti semakin negatif persepsi siswa terhadap iklim kelas XI IS-4.

Selanjutnya, untuk pengukuran motivasi belajar siswa juga dapat diketahui dari hasil koesioner yaitu semakin tinggi skor yang diperoleh oleh subjek penelitian berarti semakin tinggi motivasi belajar siswa kelas XI IS-4, demikian pula, semakin rendah skor yang diperoleh subjek penelitian berarti semakin rendah motivasi belajar siswa kelas XI IS-4.

(9)

Tabel 3.1

Tabel Kisi-Kisi Alat Ukur Iklim Kelas No. Aspek-

Aspek

Devinisi Operasional Indikator NO. Item (+) (-) 1.

Student Cohesivenes

Menunjukkan bahwa siswa mempersepsi hubungannya dengan siswa lain di kelas XI IS-4 seperti para siswa saling mengenal dan

berhubungan baik satu sama lain, para siswa saling memberikan bantuan, dan para siswa saling mendukung satu sama lain dalam kegiatan belajar di kelas.

a. Para siswa saling mengenal dan berhubungan baik satu sama lain.

14, 17, 19, 23,

35, 37

b. Para siswa saling memberikan

bantuan satu sama lain.

6, 29, 41

46, 64

c. Para siswa saling mendukung satu sama lain dalam kegiatan belajar.

22, 48 , 52

31, 65,

2. Teacher Support

Menunjukkan bahwa siswa mempersepsi sikap dan cara mengajar guru ketika belajar seperti keadaan dimana guru yang mengajar dikelas XI IS-4 memberikan perhatiannya kepada siswa ketika belajar, serta memberikan bantuan dan dukungan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam kegiatan belajar

a.Guru memberikan perhatiannya

kepada siswa ketika belajar.

13, 47, 62

7, 30

b.Guru memberikan

bantuan kepada siswa.

2, 33, 63

15, 51

c. Guru memeberikan dukungan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam kegiatan belajar

12, 24 45, 60

3. Involvement Siswa mempersepsi kondisi kelasnya ketika belajar mengenai ketertarik dan partisipasi siswa dalam proses belajar

a. Para siswa di kelas berpartisipasi aktif dalam proses kegiatan belajar.

1, 32, 42

16, 49

(10)

seperti aktif dalam

kegiatan diskusi kelas dan para siswa memiliki inisiatif untuk mengemukakan

pendapatnya mengenai materi pelajaran.

4. Investigation Siswa mempersepsi kondisi kelasnya ketika sedang menyelesaikan tugas, dimana para siswa dapat memecahkan persoalan atau tugas yang diberikan oleh guru di kelas, tanpa diberitahu dulu bagaimana cara menyelesaikannya. Siswa dapat memecahkan

persoalan dengan bertanya kepada siswa lainnya, kepada guru, ataupun memperoleh informasi dari media (menonton televisi, membaca buku, dan lain-lain).

a. Para siswa dapat memecahkan persoalan atau tugas tanpa diberitahau dulu bagaimana cara menyelesaikannya.

8, 21, 36, 61

4, 34, 50, 58

5. Task orientation

Siswa mempersepsi kondisi kelasnya pada saat belajar berlangsung dimana para siswa

memberikan perhatiannya dalam mengikuti pelajaran dikelas. Selain itu para siswa juga mencoba untuk memahami tugas yang diberikan guru

a. Siswa memberikan

perhatiannya dalam mengikuti

pelajaran dikelas.

9, 53, 66,

18, 27, 57

b. Siswa mencoba untuk memahami tugas yang diberikan oleh guru.

3, 40, 44, 59

20, 38

6. Cooperation Persepsi siswa terhadap kegiatan belajar yang berhubungan dengan kerjasama dari para siswa lain dalam mengerjakan

a. Adanya

kerjasama dari para siswa dalam

mengerjakan tugas.

25, 56, 54

11, 28

(11)

tugas. Hal ini berarti para siswa bersama-sama mengerjakan tugas dengan teman-teman anggota kelompoknya agar tugas yang diberikan oleh guru dapat terselesaikan.

7. Equity Merupakan persepsi siswa mengenai perhatian yang diberikan guru, dimana semua siswa mendapat kesempatan yang sama seperti siswa yang lain.

Hal ini berarti bahwa, guru tidak membeda- bedakan siswanya karena perbedaan ranking, guru memberikan bantuan yang sama kepada semua siswa di kelas, dan setiap siswa mendapat perlakuan yang adil.

a. Semua siswa mendapatkan kesempatan yang sama dari guru dalam kegiatan belajar.

39, 43, 10

5, 26, 55,

(12)

Tabel 3.2

Tabel Kisi-Kisi Alat Ukur Motivasi Balajar No. Aspek-

Aspek

Devinisi Operasional Indikator NO. Item (+) (-) 1.

Tanggung jawab

Siswa merasa dirinya memiliki tanggung jawab dalam kegiatan belajarnya.

Siswa juga bertanggung jawab pula terhadap tugas yang dimilikinya,

sehingga siswa akan mengerjakan semua tugasnya dan tidak

meninggalkan tugas-tugas tersebut.

a. Siswa memiliki tanggung jawab dalam kegiatan belajarnya.

5, 11, 23

3, 15, 25

2. Tekun Siswa merasa dapat bekerja terus-menerus dengan waktu yang relatif lama dan memiliki tingkat konsentrasi yang baik.

Siswa juga tidak mudah menyerah ketika

menghadapi kesulitan dalam belajar.

a. Siswa dapat bekerja terus menerus dengan waktu yang relatif lama dan memiliki tingkat konsentrasi yang baik..

2, 10, 36, 43

35, 47

b. Siswa tidak mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan.

1, 13, 32, 42

22, 30

3. Usaha Siswa merasa memiliki usaha yang ditunjukkan dengan kerja keras dalam kegiatan belajar. Siswa juga memanfaatkan waktu sebagai usahanya untuk meningkatkan

kemampuannya dalam belajar.

a. Siswa memiliki

usaha yang

ditunjukkan dengan kerja keras dalam kegiatan belajar.

9, 12, 24, 31

8, 34

b. Siswa memanfaat

kan waktu sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan belajar.

14, 21 29, 48

(13)

4. Umpan balik Siswa merasa bahwa dirinya menyukai umpan balik berupa masukan dan saran atas pekerjaan yang dilakukannya. Hal ini dapat terlihat dari usaha siswa yang akan berusaha mengetahui kesalahannya dengan tujuan untuk diperbaiki dengan

bertanya kepada guru atau kepada siswa yang lain.

a. Siswa menyukai umpai balik (feedback) berupa saran dan masukan atas pekerjaan yang dilakukan.

20, 40, 33

7, 38, 46

5. Waktu Siswa dengan motivasi belajar tinggi, akan berusaha menyelesaikan setiap tugas dengan baik dalam waktu yang cepat dan seefisien mungkin.

Namun, siswa tidak asal mengerjakan tugas, siswa bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas tersebut dengan menjawab dengan benar soal dari tugas tersebut tanpa menghabiskan waktu yang lama. Siswa juga tidak menunda-nunda untuk mengerjakan tugas.

a. Siswa berusaha menyelesaikan setiap tugas dengan baik dalam waktu yang cepat dan seefisien mungkin.

4, 18 16, 44, 28

6. Tujuan Siswa merasa dapat menetapkan tujuan yang realistik sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan fokus terhadap usaha- usaha yang dilakukannya dalam belajar untuk mencapai tujuannya.

a. Siswa dapat menetapkan tujuan yang realistik sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

27, 37 6, 39

(14)

b. siswa fokus terhadap usaha- usaha yang dilakukannya dalam belajar untuk mencapai

tujuannya.

19,17, 45

26, 41

3.4 Populasi dan Sample

Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Hal ini berarti bahwa semua anggota populasi menjadi subjek penelitian. Penelitian populasi adalah penelitian yang dilakukan terhadap ruang lingkup yang luas, dengan semua subjek penelitian dan kesimpulannya berlaku bagi semua subjek penelitian tersebut. (Suharsimi Arikunto, 2007). Menurut Sugiyono (2011: 124), teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel penelitian disebut sebagai sampel jenuh. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Populasi yang sekaligus merupakan sample penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IS-4 SMA Negeri 1 Singaparna yang terdiri dari 28 siswa.

3.5 Validitas dan Realibilitas a. Validitas

Validitas merupakan nilai indeks yang menunjukkan ketepatan, kesesuaian atau kecocokan penilaian. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto 2010: 168).

Validitas ini dapat menggambarkan tingkat instumen yang bersangkutan mampu

(15)

mengukur apa yang hendak diukur (Suharsimi Arikunto, 2000). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Sejalan dengan pendapat Ulber silalahi (2009:244) yang menyatakan bahwa instrumen pengukuran dikatakan valid atau shahih apabila mengukur apa yang hendak diukur dan mampu mengungkap data tentang karakteristik gejala yang diteliti secara tepat.

Validitas skala iklim kelas dan motivasi belajar siswa dalam penelitian ini diukur menggunakan pendekatan construct validity karena mengukur sejauh mana skala iklim kelas dan motivasi belajar siswa mengungkapkan konsep teoritik yang ingin diukur. Liftiah (2013: 104) menyatakan bahwa construct validity ini mempersoalkan sejauh mana skor-skor hasil pengukuran merefleksikan konstruksi teoritis yang mendasari penyusunan alat ukur tersebut. Bila alat ukur telah memiliki construct validity berarti semua item yang ada didalam alat ukur tersebut mengukur

konsep yang ingin diukur (Djamaludin Ancok, 1989 : 16). Untuk melakukan uji validitas suatu alat ukur terlebih dahulu melakukan analisis item dengan cara mengkorelasikan antara skor yang diperoleh masing-masing item dengan skor total.

Skor total adalah nilai yang diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor item.

Korelasi antara skor item dengan skor total haruslah signifikan berdasarkan ukuran statistik tertentu. Bila skor item yang disusun berdasarkan konsep teoritis berkorelasi dengan skor total maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut memiliki validitas (Djamaludin Ancok, 1989 : 17).

Jenis data yang diperoleh adalah data ordinal, maka untuk pengujian validitas konstruk menggunakan metode statistik rank Spearman, langkah-langkah pengujiannya adalah sabagai berikut:

(16)

1). Menghitung skor total masing-masing item dan skor total setiap responden dari seluruh item.

2). Memberi ranking dari 1 sampai dengan n pada variabel X dan juga variabel Y.

3). Menghitung selisih masing-masing nilai ranking dan hasilnya dicantumkan dalam kolom di.

4). Selisih ranking diatas dikuadratkan dan hadilnya dicantumkan dalam kolom di2 kemudian seluruh hasil kuadrat dijumlahkan (∑ di2).

5). Menghitung koefisien korelasi rank Spearman (

r

s), dengan rumus:

Atau dilakukan dengan menggunakan IBM SPSS Statistics 21.

Besarnya koefisien korelasi item total yang dianggap valid jika nilai koefisien korelasi lebih besar dari 0,05. Dari hasil uji validitas diperoleh bahwa untuk variabel iklim kelas, terdapat 56 item yang valid dan 10 item yang tidak valid. Sedangkan untuk variabel motivasi belajar terdapat 41 item yang valid dan 7 item yang tidak valid.

b. Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto 2010: 178). Reliabilitas juga merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan tersebut dapat dipercaya atau dapat diandalkan, yang menunjukkan sejauh mana hasil

(17)

pengukuran tetap konsisten (Djamaludin Ancok, 1989). Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukuran yang sama pula.

Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Try Out terpakai, yaitu dilakukan dengan mencobakan instrumen sekali saja, selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu.

Hasil analisis dapat digunakan untuk mempresiksi reliabilitas instrumen (Sugiyono, 2013: 185). Metode yang digunakan adalah alpha cronbach yang dihitung dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 21. Metode alpha cronbach sangat cocok digunakan pada skor dalam bentuk skala atau dengan rentang pilihan jawaban yang terdiri dari dua pilihan atau lebih.

Parameter untuk menafsirkan tinggi rendahnya koefisien reliabilitas alat ukur dan ada tidaknya korelasi antara dua variabel dilihat berdasarkan parameter dari Guilford yaitu:

Tabel 3.3

Koefisien Reliabilitas Alat Ukur serta Kekuatan Korelasi Menurut Guilford

Angka Koefisien Korelasi

Derajat Reliabilitas dan Korelasi

< - 0,20 Derajat reliabilitas hampir tidak ada, korelasi sangat rendah

0,20 – 0,40 Derajat reliabilitas rendah, korelasi rendah 0,41 – 0,70 Derajat reliabilitas sedang, korelasi cukup berarti 0,71 – 0,90 Derajat reliabilitas tinggi, korelasi tinggi

(18)

0,91 – 1,0 Derajat reliabilitas tinggi sekali, korelasi sangat tinggi

Hasil uji reliabilitas alpha cronbach yang dilakukan dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 21 terhadap alat ukur penelitian adalah:

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas

Alat Ukur Nilai

Iklim kelas 0.969

Motivasi belajar 0.961

3.6 Analisis Data

Uji koefisien rank Spearman

Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan metoda statistik. Perhitungan statistik yang digunakan untuk melihat korelasi dua variabel dalam penelitian ini yaitu dengan koefisien korelasi rank Spearman.

Alasan menggunakan teknik korelasi tersebut adalah data dalam penelitian ini berskala ordinal, yang memiliki ciri: data berupa ranking, nilai nol tidak mutlak, perbedaan hanya menunjukkan urutan. Kemudian data berbentuk nonparametik, serta data yang digunakan merupakan data berpasangan

Adapun langkah-langkah perhitungan koefisien korelasi rank Spearman adalah sebagai berikut:

1). Seluruh hasil penelitian dari setiap variabel diberi ranking dari nilai yang terkecil sampai nilai yang terbesar (Rx, Ry)

(19)

2). Menghitung selidih masing-masing nilai ranking (di). Selisih tersebut krmudian dikuadratkan (di2).

3). Menjumlahkan seluruh selisih kuadrat (∑di2).

4). Menghitung korelasi X dan Y dengan rumus sebagai berikut:

Menghitung rs dengan ketentuan:

a. Apabila tidak terdapat data yang berangka sama, maka rumus yang digunakan adalah:

Keterangan:

Rs = Koefisien korelaasi rank Spearman N = Total pengamatan

Di2 = Beda antara dua pengamatan berpasangan

b. Apabila terdapat ranking yang berangka sama, maka perlu dilakukan korelasi dengan menghitung faktor korelasi T, yaitu dengan rumus:

Keterangan:

T = Banyaknya observasi yang berangka sama pada suatu ranking tertentu.

Faktor korelasi T digunakan untuk mengurangi jumlah kuadrat baik untuk

X maupun untuk Y.

(20)

c. Apabila ranking yang berangka sama berjumlah banyak, maka rumus yang digunakan dalam perhitungan adalah:

Dimana nilai ∑X2 dan ∑Y2 diperoleh dari:

3.7 Prosedur Pelaksanaan

Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

3.7.1 Tahap Persiapan

a). Mempersiapkan surat izin penelitian yang diperlukan untuk melakukan penelitian di SMA N 1 Singaparna Tasikmalaya.

b). Melakukan wawancara awal dengan guru BK dan guru yang mengajar di kelas XI IS-4 SMA N 1 Singaparna Tasikmalaya.

c). Melakukan wawancara dengan siswa kelas XI IS-4.

d). Menentukan variabel yang akan diteliti.

e). Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran landasan teori mengenai variabel yang akan diteliti.

f). Menyusun proposal penelitian sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti.

g). Menetapkan populasi dan sampel penelitian.

(21)

h). Mengajukan usulan penelitian sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti.

i). Menetapkan, menyusun, dan menyiapkan rancangan penelitian, serta alat ukur yang akan digunakan.

j). Menetapkan waktu pengambilan data.

3.7.2 Tahap Pengumpulan Data

a). Menemui salah satu guru pengajar kelas XI IS-4 untuk mendapatkan izin penelitian dan untuk menetapkan waktu pengambilan data.

b). Melakukan pengambilan data sesuai jadwal.

c). Pengambila data dilakukan dengan cara memberikan kuesioner secara langsung kepada subjek penelitian.

3.7.3 Tahap Pengolahan Data

a). Mengumpulkan data-data yang telah diperoleh dari subjek penelitian.

b). Melakukan skoring dengan menilai setiap hasil kuesioner yang telah diisi setiap subjek penelitian.

c). Melakukan pengolahan data sesuai dengan analisis data yang telah ditetapkan.

3.7.4 Tahap Pembahasan

a). Membahas dan menjelaskan hasil analisis statistik berdasarkan teori dan kerangka pikir yang diajukan.

b). Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis dan pembahasan.

(22)

c). memberikan saran-saran yang diajukan untuk perbaikan dan kesempurnaan penelitian yang telah dilakukan.

d). Mengkonsultasikan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan pembimbing.

3.7.5 Tahap Pembahasan

a). Menyusun laporan hasil penelitian.

b). Melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap laporan penelitian secara keseluruhan sebagai bentuk pertanggungjawaban peneliti terhadap penelitian yang telah dilakukan.

Referensi

Dokumen terkait

Skala sikap terdiri atas 20 item pertanyaan dengan klasifikasi: 1 item nomor 1 sampai 3 merupakan indikator sensing style Sn, 2 item nomor 4 sampai 6 merupakan indikator intuitive style