PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bagaimana ketahanan keluarga pada pasangan menikah dini di Desa Lubuk Tapi Kecamatan Ulu Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. Apa saja faktor yang mempengaruhi ketahanan keluarga pada pasangan menikah dini di Desa Lubuk Tapi Kecamatan Ulu Manna Kabupaten Bengkulu Selatan.
Batasan Masalah
Tujuan Penelitian
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan keluarga pada pasangan pernikahan dini di Desa Lubuk Tapi Kecamatan Ulu Manna Kabupaten Bengkulu Selatan.
Kegunaan Penelitian
Kajian Terhadap Penelitian Terdahulu
Selain itu, penelitian ini juga memiliki kesamaan antara keduanya yang membahas tentang pernikahan dini. Untuk itu peneliti tertarik untuk membahas lebih lanjut penelitian yang berjudul “Ketahanan Keluarga pada Pasangan Pernikahan Dini (Di Desa Lubuk Tapi Kecamatan Ulu Manna Kabupaten Bengkulu Selatan)”.
Sistematika Penulisan
Berdasarkan kajian penelitian di atas, menurut analisis penulis yang dilakukan oleh Sari Pediatrics, Rahayu Puji Lestari, Shella Lyana & Wilza Cumentas, penelitian Itryah belum ada yang mengartikan penelitian tentang ketahanan keluarga pada pasangan pernikahan dini.
LANDASAN TEORI
Aspek Ketahanan Keluarga
24 Anna Apriana & Hidayant Agu, “Khazin Fauz, Kajian Minat Belanja Kebutuhan Pokok Perumahan Warga Kerajaan Mataram”, Jurnal Bisnis, Manajemen dan Akuntansi, Vol 4, No 2, 2017, hal. 43. . terampil dan berbudi luhur yang mempunyai tanggung jawab tinggi terhadap keluarga. 28 Yuris Dedi Purwanto, Tesis: “Hubungan Konsep Diri Dengan Kecemasan Sosial Pada Remaja” (Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2020), hal.
Faktor Ketahanan Keluarga
Banyak contoh keluarga yang miskin dan terbelakang, lemah dalam meningkatkan ketahanan keluarga, walaupun tidak terjadi perceraian, namun banyak terjadi konflik dalam keluarga. Jika terdapat perbedaan keyakinan dalam keluarga, maka anak akan ragu memilih keyakinan agama dalam hidupnya.
Ketahanan Keluarga dalam Islam
Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa ketahanan keluarga pada pasangan pernikahan dini di Desa Lubuk Namun pada aspek psikologis ini diketahui cara mengatasi permasalahan dalam keluarga adalah dengan cara yang baik, mencari solusi bersama, menceritakan permasalahan secara jujur sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Hal yang mempengaruhi ketahanan psikologis dalam keluarga kita antara lain sikap sabar kita dalam menjalani hidup.
Pernikahan Dini
- Factor Pernikahan Dini
- Dampak Pernikahan Dini
- Pernikahan Dini dalam Islam
METODE PENELITIAN
Penjelasan Judul Penelitian
Sebagai seorang suami, saya harus memenuhi kebutuhan makan keluarga kami, yaitu dengan bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kami sering pergi ke kebun tua dan jarang ke desa. Dari hasil observasi mengenai kestabilan keluarga pada pasangan pernikahan dini di Desa Lubuk, namun pada aspek fisik ini diketahui bahwa untuk memenuhi kebutuhan pangan dan sandang dalam keluarga yaitu dengan bekerja dan bekerja. Faktanya sebagian besar dari mereka bekerja sebagai petani. bahkan mereka yang berjualan dan hanya menjadi ibu rumah tangga yang baik seperti mengasuh anak, membersihkan rumah, memasak, mencuci baju, mencuci piring dan lain-lain. Dari hasil observasi diketahui bahwa kestabilan keluarga pada pasangan pernikahan dini di Desa Lubuk, namun pada aspek psikologis ini diketahui cara mengatasi permasalahan dalam keluarga terselesaikan dengan baik, kemudian pengendalian emosi positif dengan berbagai hal seperti sh. bermain game, jalan-jalan, dan memancing.
Lalu bagaimana membangun konsep diri yang positif dalam keluarga dengan beradaptasi dengan orang lain, Anda bisa beradaptasi dengan orang lain. Cara kami menjaga kebaktian di keluarga kecil kami adalah dengan saling percaya dan memahami. Dalam hal ini faktor yang mempengaruhi ketahanan fisik dalam keluarga kita adalah dari segi ekonomi. Meskipun saya dan istri bekerja sebagai petani kopi, namun pekerjaan ini dapat membantu perekonomian kami sehingga ketahanan fisik dalam keluarga kami berjalan dengan lancar.
Mengenai faktor yang mempengaruhi ketahanan fisik keluarga ini dengan mencukupi kebutuhan sandang dan pangan, untuk memenuhi kebutuhan kami berdua akan bermalam di sebuah perkebunan kopi di Jambi, alhamdulillah keuangan kami tercukupi dan ketahanan fisik keluarga kami berjalan dengan baik. Tugas saya adalah mengurus rumah tangga dan saya mampu membesarkan anak-anak saya dengan baik, sehingga disini ketahanan fisik dalam keluarga kami seimbang.). Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa faktor psikologis yang mempengaruhi ketahanan keluarga pada pasangan pernikahan dini di Desa Lubuk Tapi yaitu dari sikapnya yang dewasa, mampu mengendalikan emosi, mensyukuri apa yang dimiliki, sabar dalam menjalani kehidupan. , tidak mengeluh, bisa memaafkan kesalahan, kesalahan diri sendiri dan orang lain, menerima perkataan tetangga yang tidak baik, dan tidak mudah tersinggung, serta mampu menyelesaikan masalah dalam keluarga.
Hal yang mempengaruhi ketahanan keluarga pada pasangan pernikahan dini adalah dari faktor ketahanan psikologis, informan mengungkapkan dari sikap kedewasaan mereka mampu mengendalikan emosi, mensyukuri apa yang dimiliki, bersabar untuk tidak mengeluh, mampu memaafkan diri sendiri. kesalahan. atau kesalahan orang lain, menerima perkataan tetangga, mudah tersinggung, dan mampu menyelesaikan masalah dalam keluarga.
Waktu dan Lokasi Penelitian
Informan Penelitian
Informan adalah subjek penelitian yang dapat memberikan informasi tentang fenomena/masalah yang muncul dalam penelitian.54 Informan adalah orang yang mempunyai banyak informasi tentang objek penelitian, dan yang akan dimintai informasi tentang objek penelitian. Oleh karena itu, informan dalam penelitian ini adalah pasangan suami istri yang berusia di bawah 19 tahun di Desa Lubuk Tapi. Informan yang dipilih adalah mereka yang memenuhi kriteria pernikahan dini, yaitu pernikahan di bawah usia 19 tahun.
Jumlah informan yang akan diteliti sebanyak 17 orang informan yang terdiri dari 8 orang pasangan pernikahan dini dan 1 orang informan pendukung atau tokoh masyarakat. Kriteria yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah: Pasangan menikah dini yang tinggal di Desa Lubuk Tapi.
Sumber Data
Menurut Sugiyono, data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pengumpulan data yang bersifat penelitian yang berkaitan dengan studi dokumentasi. Dalam hal ini yang menjadi informan atau pendamping sekunder adalah kehidupan sosial sehari-hari pasangan pernikahan dini.
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara menurut Nasuton merupakan salah satu bentuk komunikasi verbal yang bertujuan untuk memperoleh informasi. 58 Teknik pengumpulan data dengan wawancara digunakan pada saat penelitian pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang perlu diselidiki selain itu juga berguna untuk memperoleh informasi penting dari responden yang ditemukan. Dalam penelitian ini digunakan teknik wawancara untuk mengetahui ketahanan keluarga pada pasangan pernikahan dini di Desa Lubuk Tapi dengan melakukan wawancara langsung kepada responden guna memperoleh data dan informasi yang relevan terkait dengan penelitian. Observasi atau observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan melakukan kegiatan mencatat fenomena yang dilakukan secara sistematis dengan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, waktu kejadian, pelaku, kegiatan dan tujuan.
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati suatu peristiwa atau kegiatan yang sedang terjadi pada suatu objek. Observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengamati secara langsung ketahanan keluarga pada pasangan menikah dini di Desa Lubuk Tapi. Dokumentasi dimaksudkan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku terkait, peraturan, laporan kegiatan, foto, dokumenter, dan data sebelumnya.
Teknik Keabsahan Data
Observasi disebut juga sebagai suatu proses yang kompleks, yang terdiri dari beberapa proses biologis dan psikologis. Triangulasi sumber data dilakukan dengan cara memeriksa kebenaran informasi penelitian melalui berbagai metode dan sumber pengumpulan data. Metode-metode tersebut akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda-beda, yang pada gilirannya dapat menghasilkan wawasan yang berbeda-beda mengenai fenomena yang diteliti.
Berdasarkan penjelasan triangulasi diatas, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik triangulasi sumber, karena dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai informan dan kebenaran yang ada di lapangan.
Teknik Analisis Data
Untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga saya, saya bekerja di PT Palm Oil sebagai kepala keluarga sehingga saya bisa menghidupi istri saya dan makan serta minum. Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa ketahanan keluarga pasangan menikah dini di Desa Lubuk Namun pada aspek fisik diketahui bahwa untuk memenuhi kebutuhan pangan dan sandang dalam keluarga terdapat pekerjaan. dan mereka kebanyakan bekerja sebagai petani kopi sehingga sering bermalam di kebun. Bahkan ada yang mempunyai perkebunan kopi di Jambi, ada yang menjualnya, ada yang bekerja sebagai buruh tani, bekerja di toko pakaian, bekerja di perusahaan kelapa sawit, dan ada pula istri yang hanya sekedar ibu rumah tangga, jadi pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak. Maka jagalah komitmen dalam keluarga dengan sikap saling percaya, jangan menyembunyikan apapun, terbuka, jaga perasaan, jaga keharmonisan keluarga dan ingatlah selalu untuk menikah karena saling mencintai.
Karena saya hanya seorang ibu rumah tangga, maka yang mempengaruhi ketahanan fisik keluarga kami adalah saya tidak malas dalam mengurus keluarga. Selain itu, saya membantu suami saya membuat kain tenun untuk menambah perekonomian rumah tangga kami agar ketahanan fisik keluarga kami lancar.). Seperti yang dikatakan suami saya tadi, ketahanan fisik keluarga kami sejalan dengan pendapatan dari berkebun, sehingga perekonomian kami cukup dan seimbang untuk memenuhi kebutuhan pangan, papan, dan sandang. Memang ketahanan fisik keluarga kami kurang baik, apalagi tidak ada penghasilan tetap dari saya sebagai suami, namun yang mempengaruhi ketahanan fisik keluarga kami yaitu orang tua tetap membantu perekonomian kami.
Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan fisik pasangan pernikahan dini di Desa Lubuk Tapi yaitu rajin, giat bekerja walaupun hanya sebagai petani kopi, bekerja di PT namun perekonomian mendukung mereka, dan mampu mengurus rumah tangga serta mendidik anak dengan baik sehingga ketahanan fisiknya seimbang, namun ada juga salah satu pasangan yang suaminya tidak bekerja sehingga perekonomiannya buruk sehingga mempengaruhi ketahanan fisik dalam keluarga. adalah kebutuhan ekonominya masih ditopang oleh orang tuanya. Pada faktor ini hal yang mempengaruhinya adalah meskipun saya termasuk orang yang cerewet, namun saya mampu mengendalikan emosi, apalagi di keluarga kecil ini, saya bisa menjaga perasaan suami agar tidak tersinggung dengan perkataan saya. .tidak. .). Berdasarkan tabel koding di atas dapat disimpulkan bahwa mereka dapat menyelesaikan masalah dalam keluarga dengan baik, dapat segera menyelesaikan masalah, selalu bersyukur, menyikapi dengan baik ketika ada masalah dalam keluarga.
Yang mempengaruhi ketahanan sosial adalah saya bisa berkomunikasi dengan baik dan berkomunikasi baik dengan siapapun. Jika ada kegiatan di kota kita ikut serta, agar ketahanan sosial di keluarga kita berjalan dengan baik.).
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN