• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI YEYEN TIARA.pdf - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI YEYEN TIARA.pdf - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

Bagaimana peran orang tua dalam meningkatkan keterampilan belajar anak tunarungu dan tuna rungu di SDN 16 Desa Bandar Agung Kecamatan Pasemah Air Keruh Kabupaten Empat Lawang. Bagaimana peran orang tua dalam meningkatkan keterampilan sosial anak tunarungu dan bisu di SDN 16 Desa Bandar Agung Kecamatan Pasemah Air Keruh Kabupaten Empat Lawang.

PENDAHULUAN

  • Rumusan Masalah
  • Batasan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Kajian Penelitian Terdahulu
  • Sistematika Penulisan

Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Tunarungu di SDN 16 Desa Bandar Agung Kecamatan Pasemah Air Keruh Kabupaten Empat Lawang. Peran orang tua dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak tunarungu di Desa Bandar Agung Kecamatan Pasemah Air Keruh.

LANDASAN TEORI

Peran Orang Tua Dalam Pendidikan

Sebagai pemimpin dalam keluarga, orang tua harus mengedepankan pendidikan dalam keluarganya agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal buruk. Di sini orang tua berperan dalam memupuk motivasi atau rangsangan dari luar, yang kemudian secara alami dapat menumbuhkan motivasi dalam diri anak.

Kewajiban Orang Tua

Orang tua wajib memberikan pengertian dan dorongan kepadanya untuk membantu sedapat mungkin permasalahan yang dialami anak di sekolah. Oleh karena itu, orang tua wajib menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dan wajib memberikan pendidikan dan bimbingan kepada anak, karena mereka mempunyai tanggung jawab terhadap pendidikan anak.

Tugas dan Tanggung Jawab Orang Tua

Orang tua harus mengetahui dan memahami apa tanggung jawabnya terhadap anak, agar dapat mendidik anak dengan baik. Orang tua yang baik adalah orang yang ikhlas dan ikhlas menunaikan tanggung jawabnya kepada anak, sehingga akan menghasilkan individu-individu yang bermanfaat dan berkualitas, tentunya orang tua dapat membahagiakan, berguna bagi banyak orang, apalagi orang-orang di lingkungan anak kelak mempunyai kemuliaan di dunia ini dan di akhirat.

Pengertian Keterampilan Sosial

Cartledge & Milburn menyatakan bahwa keterampilan sosial adalah perilaku yang dapat dipelajari karena memungkinkan individu berinteraksi, mempengaruhi tanggapan positif dan negatif. Adalah perilaku yang berkaitan dengan penerimaan teman sebaya, seperti memberi salam, memberi dan meminta informasi, mengajak teman berpartisipasi dalam kegiatan, dan kemampuan menangkap emosi orang lain dengan tepat.

Aspek-Aspek Keterampilan Sosial

Kepekaan emosional mengacu pada keterampilan umum seseorang dalam menerima dan menafsirkan komunikasi nonverbal dengan orang lain. Ekspresi sosial umumnya mengacu pada keterampilan berbicara verbal dan kemampuan untuk melibatkan orang lain dalam interaksi sosial. Ekspresi sosial ini mengukur kemampuan individu dalam berekspresi verbal dan kemampuan melibatkan orang lain dalam aktivitas sosial.

Orang dengan ekspresi sosial yang tinggi terlihat ramah dan mudah bergaul karena memiliki kemampuan untuk memulai percakapan dengan orang lain. Kepekaan sosial adalah kemampuan untuk memecahkan kode dan memahami komunikasi verbal orang lain dan pengetahuan umum tentang norma-norma yang mengatur perilaku sosial. Karena pengetahuan mereka tentang norma-norma dan aturan-aturan sosial, orang-orang dengan kepekaan sosial yang tinggi dapat menjadi terlalu khawatir terhadap perilaku mereka sendiri dan orang lain.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keterampilan Sosial

Kemampuan berpikir mempengaruhi banyak hal seperti keterampilan belajar, pemecahan masalah dan berbahasa.Anak dengan kemampuan intelektual yang tinggi akan mempunyai kemampuan berbahasa yang baik. Dalam hal tertentu, seorang yang jenius atau atasan sulit bergaul dengan kelompok teman sebayanya karena pemahamannya berada pada tingkat yang sama dengan kelompok umur yang lebih tinggi. Sebaliknya kelompok umur yang lebih tinggi (orang dewasa) “menganggap” dan “memperlakukan” mereka sebagai anak-anak.

Pada usia enam tahun, anak memahami konsep emosi yang lebih kompleks, seperti cemburu, bangga, sedih, dan kehilangan, namun anak masih kesulitan menafsirkannya. Anak-anak tampaknya memiliki kemampuan yang lebih besar untuk menoleransi rasa frustrasi ketika diminta melakukan sesuatu yang bertentangan dengan keinginannya. Dalam beberapa situasi, anak-anak diharapkan untuk menahan diri, namun dalam situasi lain, anak-anak dapat menjadi impulsif dan ekspresif sesuai keinginannya.

Peran Orang Tua Terhadap Perilaku Sosial Anak

Meskipun kemampuan untuk menunjukkan pengendalian diri terhadap emosi merupakan sebuah anugerah, namun menjadi dilema bagi anak jika anak tidak mampu menyesuaikan levelnya dengan situasi tertentu. Selain keluarga, lembaga pendidikan merupakan sumber terbentuknya sikap dan nilai sosial dimana peserta didik mendapatkan interaksi pendidikan selain di rumah yaitu di sekolah. Peran guru sangat penting untuk mencapai tujuan karena guru merupakan orang tua kedua bagi siswa.

Jika guru tidak berperan dalam membentuk kepribadian siswa, maka dapat dipastikan tujuan pendidik tidak akan tercapai, karena setidaknya ada empat peran dalam pembentukan sekolah bagi siswa, yaitu sebagai berikut. CASEL mendefinisikan pembelajaran sosial emosional sebagai suatu proses di mana anak-anak dan orang dewasa memahami dan mengelola emosi, menetapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukkan empati terhadap orang lain, membangun dan memelihara hubungan positif dan membuat keputusan yang bertanggung jawab.jawaban.36.

Kemampuan Akademik

  • Aspek-Aspek Kemampuan Belajar Anak
  • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar Anak

Nasution berpendapat bahwa prestasi belajar adalah kesempurnaan peserta didik dalam berpikir, merasakan dan bertindak. Aspek psikomotor menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan keterampilan gerak jasmani yang mempengaruhi sikap mental. Berdasarkan teori tersebut dapat dikatakan bahwa individu yang mempunyai prestasi belajar yang tinggi hendaknya mempunyai tiga aspek utama, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Masing-masing hal tersebut mempunyai fungsi tersendiri dalam membentuk individu untuk mencapai prestasi pendidikan yang maksimal. Hasil dari usaha tersebut biasa disebut dengan prestasi belajar.Untuk mencapai prestasi belajar yang baik banyak faktor yang perlu diperhatikan, karena dalam dunia pendidikan tidak sedikit siswa yang gagal. Sedangkan Surya dan Amir menyatakan ada dua faktor yang mempengaruhi kinerja siswa, yaitu faktor internal dan eksternal.

Definisi Anak Tunarungu-wicara

  • Tunawicara
  • Tunarungu-wicara
  • Hambatan Anak Tunarungu-wicara
  • Perkembangan Anak Tunarungu-wicara

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan penulis bertujuan untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap, jelas dan baik serta untuk memperoleh informan yang dapat dijadikan teman penulis untuk melakukan penelitian. Oleh karena itu penulis menentukan lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan. Dalam hal ini lokasi penelitian terletak di SDN 16 Desa Bandar Agung, Kecamatan Pasemah Air Keruh, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan.

Subjek dan Informan

Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Apakah data yang diperoleh dari buku-buku yang memuat teori-teori yang berkaitan dengan pembahasan dan penelitian tersebut62 atau dengan menggunakan dokumentasi dimana peneliti mengumpulkan data, berupa foto-foto atau dokumen-dokumen penting yang dapat digunakan sebagai pelengkap tujuan penelitian. Berkenaan dengan penelitian tersebut, peneliti memberikan komentar pada aktivitas sehari-hari anak untuk mengamati secara langsung peran orang tua dalam meningkatkan kemampuan anak tunarungu dan tuna wicara di SDN 16 Desa Bandar Agung Kecamatan Pasemah Air Keruh. Menurut Nasution, wawancara merupakan salah satu bentuk komunikasi verbal yang tujuannya untuk memperoleh informasi.65 Menurut Ridwan, wawancara dilakukan secara lisan dengan pertemuan pribadi secara individu, dan terkadang wawancara juga dilakukan secara berkelompok, jika tujuannya memang untuk mengumpulkan data secara berkelompok, misalnya wawancara dengan keluarga, pengurus yayasan dan sebagainya.

Aspek yang ditanyakan dalam penelitian ini adalah kemampuan akademik yaitu: orang tua sebagai motivator dan orang tua sebagai pendidik. Dokumentasi bertujuan untuk memperoleh data langsung dari pihak penelitian, antara lain buku-buku yang relevan, peraturan, laporan kegiatan, foto, dokumenter dan data-data sebelumnya. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto-foto pada saat peneliti mewawancarai informasi, sedangkan dokumentasi dalam penelitian ini berupa dokumen keadaan SD dan dokumentasi pada saat proses penelitian seperti foto-foto pada saat observasi dan wawancara terhadap informan penelitian.

Penjelasan Judul

Siswa yang memiliki keterampilan sosial akan mampu mengekspresikan emosi positif dan negatif dalam hubungan interpersonal tanpa menyakiti orang lain.Keterampilan sosial mendorong siswa untuk berbicara lebih berani, mengekspresikan emosi atau masalah yang dihadapinya, dan sekaligus fleksibel. solusi agar mereka tidak mencari jalan keluar dari hal-hal lain yang justru dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Pidato tuli; Tunarungu dapat diartikan sebagai suatu kondisi gangguan pendengaran dimana seseorang tidak dapat mempersepsikan berbagai rangsangan dengan indra pendengarannya, sehingga karena faktor gangguan pendengaran, anak biasanya tidak dapat berbicara atau disebut dengan bisu.

Teknik Keabsahan Data

Untuk mendapatkan kebenaran dari informasi yang dapat dipercaya dan gambaran informasi penelitian yang utuh, peneliti dapat menggunakan metode wawancara dan observasi sehingga dapat mengecek kebenarannya. Triangulasi metode ini digunakan apabila data atau informasi yang diperoleh dari subjek atau informan diragukan. Berdasarkan penjelasan triangulasi diatas maka penulis menggunakan teknik triangulasi metode dan triangulasi sumber dalam penelitian ini, karena peneliti dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi, yang bertujuan untuk memperoleh informan yang akurat dan kebenaran di lapangan.

Teknik Analisis Data

Hasil tersebut sesuai dengan tujuan dilakukannya penelitian ini, yaitu untuk mendeskripsikan peran orang tua dalam meningkatkan kemampuan anak tunarungu. Adapun dalam menolong orang lain, memang diperlukan apa lagi yang diperuntukkan bagi masyarakat menengah ke bawah, sehingga sebagai orang tua wajib menerapkan rasa tolong menolong sejak dini.132 Seperti yang diungkapkan SL, beliau mengatakan bahwa: 133 . Anak yang memiliki kemampuan akademis yang baik bergantung pada pendidikan orang tua dan gurunya.

Khusus bagi anak tunarungu-tuli wicara, bagi anak berkebutuhan khusus, orang tua atau guru siswa harus menggunakan pendekatan khusus terhadap anak tersebut. Jika orang tua memberikan perhatian terhadap anaknya, maka anak akan mempunyai perkembangan yang cukup baik tergantung dari pola asuh orang tersebut. Tesis, Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Potensi Religius Anak Berkebutuhan Khusus di Padang Kemiling Kota Bengkulu.

Tabel 4.I  Jumlah Murid  Jenis
Tabel 4.I Jumlah Murid Jenis

HASIL DAN PEMBAHASAN

Visi dan Misi

Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh peneliti, dapat dikatakan bahwa setiap anak mempunyai perbedaan antara kemampuan dan kemauan, sedangkan anak sangat membutuhkan bantuan orang tua pada masa pertumbuhan anak. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa anak yang mendapat bantuan khusus dari orang tuanya akan tumbuh menjadi anak yang penurut dan tidak suka ingkar janji. Dan terciptanya kepribadian yang baik pada anak selain dari lingkungan, pendampingan, pendidikan atau pembelajaran juga bersumber dari keluarga terutama dari orang tua.

Dari hasil observasi dan wawancara diatas peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa anak dapat mengembangkan keterampilannya dengan adanya dorongan atau dukungan orang tua, hal ini sangat besar pengaruhnya terhadap tumbuh kembang anak, untuk itu seperti yang dikatakan salah satu informan yaitu jangan sampai menghalangi anak. dari selalu berada di rumah, namun hingga anak menyatu dengan lingkungan. Orang tua harus bisa memahami pentingnya kreativitas dan penampilan jika dikaitkan dengan tingkat perkembangan anak. Dengan penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa orang tua adalah motivator terbaik bagi anaknya dengan menggunakan hal-hal tersebut di atas.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, setiap orang tua ingin menjadikan anak yang pandai dalam segala hal, terutama dalam bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, agar anak tersebut lebih dikenal oleh banyak orang agar dapat meringankan kesulitan yang menimpanya. . . Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, anak dapat mengembangkan keterampilannya dengan adanya dorongan atau dukungan orang tua, hal ini sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak, agar anak dapat pulang ke rumah tepat pada waktunya.

Tabel 4.3  Identitas informan  No   Nama   Jenis Kelamin
Tabel 4.3 Identitas informan No Nama Jenis Kelamin

Gambar

Tabel 4.I  Jumlah Murid  Jenis
Tabel 4.3  Identitas informan  No   Nama   Jenis Kelamin

Referensi

Dokumen terkait

keluarganya seperti jika malam hari menjadi teman bagi anak-anak yang masih kecil dan teman bagi seorang istri dalam keluarga, akan tetapi disini justru seorang kepala keluarga