• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan simulasi prabencana gempa bumi dalam pembelajaran IPS di SMPN 1 Balong Ponorogo. Judul Skripsi: Penerapan Simulasi Mitigasi Bencana Gempa Bumi dalam Pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Balong Ponorogo.

  • Latar Belakang Masalah
  • Fokus Penelitian
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematika Pembahasan

Bagaimana penerapan simulasi saat terjadi gempa pada pembelajaran IPS di SMPN 1 Balong, Ponorogo. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru IPS dalam implementasi mitigasi bencana gempa pada mata pelajaran IPS Terpadu.

Kajian Teori

17 Taruna dan Fadhillah, "Mitigasi Bencana Gempa di Sekitar Sesar Lembang", Buletin Vulkanologi dan Bencana Geologi. Penyebab terjadinya gempa juga karena adanya energi yang berasal dari dalam bumi yang biasa disebut energi endogen. Menurut Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 4 Tahun 2012, gempa bumi adalah goncangan tanah yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, aktivitas gunung berapi, atau puing-puing bantuan.

Gempa vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas magma yang terkandung di dalam perut bumi, yang naik ke permukaan bumi melalui proses vulkanisme, yang dapat terjadi sebelum letusan gunung berapi. Gempa bumi tumbukan terjadi akibat tumbukan meteor, besarnya massa meteor mempengaruhi tumbukan tersebut. Beberapa gunung api yang pernah menghasilkan gempa vulkanik antara lain Gunung Merapi, Gunung Kelud, Gunung Sinabung, dan Gunung Soputan.

Pada umumnya gempa vulkanik akan terjadi ketika suatu gunung menunjukkan vulkanisme atau magma yang bergerak dari dalam ke permukaan bumi. Menurut Nur, mitigasi atau upaya meminimalisasi risiko yang muncul akibat bencana gempa dan tsunami meliputi beberapa hal yaitu prediksi atau. 32 “UU No. 8 Tahun 2010 “Tentang Penanggulangan Bencana” (Bab VII pasal 52 ayat 2). . prediksi gempa bumi, tindakan sebelum bencana, tindakan saat kejadian dan tindakan setelah bencana.

Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

Faktor pendukung yaitu adanya dukungan dari pihak sekolah dan warga sekolah mengenai pelaksanaan dan simulasi mitigasi bencana gempa bumi serta adanya kerjasama dengan BNPB daerah. Terdapat kesamaan objek yang diteliti yaitu pelaksanaan mitigasi bencana gempa bumi, dan metode yang digunakan juga sama yaitu menggunakan metode kualitatif. Penelitian yang akan peneliti lakukan memiliki kemiripan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Beatrix Hyudityas.

Penelitian ketiga dilakukan oleh Warda Apriyanti dengan judul “Implementasi Program Mitigasi Bencana Melalui Sekolah Siaga Bencana di SDN Baluwarti Kotagede Yogyakarta”, sesuai rencana. 39 Warda Apriyaanti, “Implementasi Program Mitigasi Bencana melalui Sekolah Siaga Bencana di SD Negeri Baluwarti, Kotagede, Yogyakarta” (Disertasi, Universitas Negeri Yogyakarta. Kedua, desain struktur bangunan tahan gempa dan memiliki unit pendukung pelaksanaan program mitigasi bencana .

Penelitian yang akan peneliti lakukan sama dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Warda Apriyanti yaitu dalam metodenya menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian sebelumnya lebih banyak mengkaji tentang Implementasi Program Mitigasi Bencana melalui Sekolah Siaga Bencana di SDN Baluwarti Kotagede Yogyakarta, sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah tentang implementasi mitigasi bencana gempa bumi dalam pembelajaran sosial. studi. Penelitian yang akan peneliti lakukan serupa dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh David Rizaldy dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran Simulasi Gempa Bumi Pada Mata Pelajaran Geografi Materi Mitigasi dan Adaptasi Bencana Alam Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS MAN 1 Sragen Tahun 2018/2019".

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Kehadiran Peneliti
  • Lokasi Penelitian
  • Data dan Sumber Data
  • Prosedur Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Pengecekan Keabsahan Data

Orang (people), yaitu sumber data yang dapat memberikan data berupa jawaban melalui wawancara, atau tindakan melalui observasi lapangan. Tempat, yang merupakan sumber data yang menghadirkan keterikatan berupa hubungan yang terjadi dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 1 Balong Ponorogo. Kertas, yang merupakan sumber data yang menyajikan karakter terlampir dalam bentuk huruf, gambar atau simbol lainnya, dan dalam penelitian ini data tersebut berasal dari informasi dari beberapa tokoh penting di SMP Negeri 1 Balong, Ponorogo.

Mereduksi data berarti meringkas, memilih hal yang paling penting, memfokuskan pada hal yang penting, mencari tema dan pola. 54 Dalam penelitian ini, data yang akan direduksi adalah data observasi, wawancara, dan hasil penelitian yang dilakukan di SMP Negeri. 1 Balong, Ponorogo. Miles dan Huberman, 55 dalam kondensasi data mengacu pada proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data yang terdapat dalam catatan lapangan dan transkrip dalam penelitian ini. Validitas data merupakan konsep penting yang diperbarui dari konsep validitas (validitas) dan reliabilitas (reliabilitas) 57 Pada bagian ini, peneliti harus memperhatikan teknik apa yang digunakan untuk memeriksa keabsahan data yang ditemukan.

Kemudian memperluas keikutsertaan peneliti dalam penelitian ini akan meningkatkan kepercayaan terhadap data yang terkumpul. Peneliti mencari lebih dari satu sumber untuk memaknai data atau informasi sehingga mendapatkan data yang valid. Pengujian kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data terhadap sumber data yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda.

Gambar 3.1 Komponen-komponen Analisis Data Model
Gambar 3.1 Komponen-komponen Analisis Data Model

Gambaran Umum Latar Belakang

Guyup rukun dengan warga sekolah lainnya Tujuan SMP Negeri 1 Balong 1) Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Faktor sentral dalam suatu organisasi adalah sumber daya manusia, untuk memperkuat kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dipimpin oleh orang-orang berdasarkan visi, misi dan tujuan yang berbeda tanpa memandang bentuk dan tujuan organisasi. Dalam hal ini, karena sumber daya manusia merupakan salah satu aset penting dari suatu organisasi, maka diperlukan suatu pengelolaan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut.

Sumber daya manusia yang dimaksud dalam suatu lembaga pendidikan adalah seluruh warga sekolah pada lembaga sekolah, seperti pendidik, tenaga kependidikan, siswa, tenaga kependidikan, dan pegawai lainnya, termasuk anggota organisasi SMP Negeri 1 Balong Ponorogo. Murid atau peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Menurut Oemar Hamalik, peserta didik diproses melalui proses pendidikan, guna menciptakan manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Hal ini dikarenakan siswa membutuhkan pengajaran dari guru dan pendidik dan bukan guru, tugas guru hanya berusaha memenuhi kebutuhan yang ada pada diri siswa. Dapat dilihat bahwa pada tahun ajaran ini jumlah siswa SMP Negeri 1 Balong Ponorogo dalam 3 tahun terakhir atau data baru.

Tabel  berikut  ini  merupakan  data  siswa  SMPN  1  Balong  pada  tahun  ajaran  2021/2022
Tabel berikut ini merupakan data siswa SMPN 1 Balong pada tahun ajaran 2021/2022

Paparan Data

  • Penerapan Simulasi Prabencana Gempa Bumi dalam Pembelajaran IPS di SMP
  • Penerapan Simulasi Saat Terjadi Gempa Bumi dalam Pembelajaran IPS di SMP
  • Penerapan Simulasi Pascabencana Gempa Bumi dalam Pembelajaran IPS di SMP

Berdasarkan berbagai bencana alam tersebut, maka peneliti memfokuskan penelitian terkait penerapan simulasi penanggulangan bencana gempa bumi. Penerapan Simulasi Gempa Prabencana dalam Pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Balong Ponorogo Negeri 1 Balong Ponorogo. Ada kendala dalam simulasi mitigasi sebelum gempa terjadi. Ibu Sri Nurhayati memberikan solusi agar simulasi mitigasi pra gempa di SMP Negeri 1 Balong, Ponorogo tetap berjalan lancar.

Penerapan simulasi pra gempa pada mata pelajaran IPS khususnya di SMP Negeri 1 Balong Ponorogo sangatlah penting. Penerapan Simulasi Saat Terjadi Gempa Dalam Pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Balong Ponorogo Negeri 1 Balong Ponorogo. Simulasi gempa di Kelas VIII-D dan VIII-E di SMP Negeri 1 Balong, Ponorogo.

Terlihat siswa melakukan simulasi tanggap bencana gempa yang diberikan oleh guru IPS. Simulasi saat terjadi gempa dengan melakukan evakuasi untuk melindungi kepala menggunakan tas dan. Penerapan simulasi pasca gempa dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Balong Ponorogo Negeri 1 Balong Ponorogo.

Gambar 4.2  Lingkungan Sekolah
Gambar 4.2 Lingkungan Sekolah

PEMBAHASAN

  • Analisis Penerapan Simulasi Prabencana Gempa Bumi dalam Pembelajaran IPS
  • Analisis Penerapan Simulasi Saat Terjadi Bencana Gempa Bumi dalam
  • Analisis Penerapan Simulasi Pascabencana Gempa Bumi dalam Pembelajaran

Analisis Penerapan Simulasi Gempa Dalam Pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Balong Ponorogo Pengajaran IPS di SMP Negeri 1 Balong Ponorogo. Sesuai dengan teori di atas, Ny. Siti Nurhayati menjelaskan, SMP Negeri 1 Balong belum memiliki rambu atau peta jalur evakuasi untuk berusaha menyelamatkan diri saat terjadi gempa. Untuk itu, Ibu Sri Nurhayati mempresentasikan peta jalur evakuasi bencana gempa bumi melalui stiker saat simulasi.

Banyak upaya yang dapat dilakukan dalam penyelamatan dan evakuasi serta perlindungan saat terjadi gempa bumi. Saat terjadi bencana, kesiapsiagaan darurat merupakan kegiatan yang harus segera dilakukan dalam kegiatan penyelamatan. Saat terjadi bencana gempa bumi, terutama yang dapat dilakukan dalam upaya penyelamatan dan perlindungan individu. Pada saat kejadian atau pada saat terjadi bencana gempa bumi perlu juga dilakukan tindakan yang bertujuan untuk menyelamatkan diri sendiri.

Penggunaan simulasi saat terjadi gempa bumi di SMP Negeri 1 Balong khususnya di kelas VIII D dan VIII E berdasarkan penjelasan Ibu Sri. Simulasi saat terjadi bencana gempa bumi dilakukan oleh siswa meliputi langkah-langkah antara lain perlindungan diri dengan berlindung di bawah meja, melindungi bagian tubuh yang rawan cedera yaitu kepala dengan menggunakan tas, dan terdapat petunjuk kepada siswa harus diarahkan ke halaman sekolah agar terhindar dari jangkauan bangunan - Bangunan dan pohon yang berpotensi roboh dan tumbang. Analisis Penerapan Simulasi Pasca Gempa pada Pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Balong Ponorogo IPS di SMP Negeri 1 Balong Ponorogo.

Simpulan

Saran

Pada tipe simulasi prabencana, guru memberikan pengenalan awal terkait tanda-tanda mitigasi bencana gempa bumi dan tindakan yang harus dilakukan sebelum terjadi bencana gempa bumi. Rambu-rambu mitigasi gempa telah dikenalkan kepada siswa selama pembelajaran dengan memberikan contoh rambu-rambu mitigasi gempa dalam bentuk stiker. Tindakan yang harus dilakukan sebelum terjadi gempa bumi dengan mempersiapkan hal-hal yang dapat mengurangi kerugian dan kerusakan bangunan dan harta benda, misalnya: (a) Membuat bangunan tahan gempa; (b) Mendirikan rumah, sekolah atau bangunan lain di tempat yang tidak terkena gempa bumi; (c) memperbaiki atap atau dinding bangunan yang rusak dan retak; (d) mengetahui teknik dasar pertolongan pertama; (e) Penyediaan kotak P3K di rumah dan lembaga; (f) Siapkan perlengkapan kesiapsiagaan bencana.” 72.

Berdasarkan beberapa informasi dari hasil wawancara yang dilakukan penulis selama proses penelitian di SMP Negeri 1 Balong Ponorogo dapat diketahui bahwa dalam penerapan simulasi pra gempa pada pembelajaran IPS di kelas VIII D dan VIII E, mata . Menerapkan simulasi pasca gempa dengan memberikan contoh tanda-tanda mitigasi gempa dan kotak P3K. Penerapan simulasi mitigasi bencana gempa bumi saat terjadi gempa bumi merupakan kegiatan pelatihan yang dijalankan siswa yang diawali dengan pengenalan peta evakuasi untuk mengetahui jalur evakuasi yang harus dilalui oleh siswa.

Memudahkan siswa dan warga sekolah dalam melakukan evakuasi dan penyelamatan jika terjadi gempa atau bencana lainnya, jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Tidak ada peta evakuasi saat terjadi bencana, pihak sekolah hanya membimbing warga sekolah saat gempa terjadi untuk mengevakuasi halaman sekolah guna menyelamatkan diri dari bencana gempa. Pelaksanaan simulasi penanggulangan bencana gempa bumi yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 1 Balong dalam proses pembelajaran IPS harus selalu ditingkatkan.

Sekolah harus aktif melakukan pengecekan, penilaian dan evaluasi pelaksanaan simulasi mitigasi bencana gempa bumi. Implementasi Pendidikan Mitigasi Bencana Gempa Bumi Dalam Pembelajaran IPS Dasar.” Jurnal Pendidikan Dasar Trapsila, 02 01 Juli 2020.

Gambar

Gambar 3.1 Komponen-komponen Analisis Data Model
Tabel  berikut  ini  merupakan  data  siswa  SMPN  1  Balong  pada  tahun  ajaran  2021/2022
Gambar 4.2  Lingkungan Sekolah
Gambar 4.3  Ruang Kelas VIIID

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning PBL Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik Terpadu di Sekolah Dasar.. Analisis Bencana Gempa Bumi dan