• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

Makalah PAUD melalui bermain origami pada anak kelompok A TK Bincarung, Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Melipat Kertas Pada Anak Usia Dini Melalui Bermain Origami Pada Anak Kelompok A TK Bincarung Desa Pasawahan Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan”.

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Pelaksanaan bermain origami dalam upaya meningkatkan keterampilan melipat kertas anak kelompok A di TK Bincarung Desa Pasawahan Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan dilaksanakan dalam bentuk pra siklus, siklus I dan siklus II. Hasil kemampuan melipat kertas kelompok A di TK Bincarung Desa Pasawahan Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan setelah bermain origami ditunjukkan dengan indikator kemampuan melipat kertas sesuai pola atau gambar, mampu mengontrol gerakan tangan menggunakan otot dan mampu mengikuti pola sederhana yang diberikan.

Rumusan Masalah

Berapa nilai kemampuan melipat kertas kelompok A TK Bincarung Desa Pasawahan Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan setelah bermain origami.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

  • Kegunaan Teoretis
  • Kegunaan Praktis
  • Keterampilan Motorik Halus Anak
  • Anak Usia Dini
  • Origami

Berdasarkan beberapa pemikiran di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan motorik halus adalah penggunaan sekelompok otot kecil. Berdasarkan beberapa pemikiran di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri keterampilan motorik halus anak usia 4-5 tahun antara lain memotong bentuk sederhana. D.

Hasil Penelitian yang Relevan

Sarina (2014) dengan judul penelitian “Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menempel Pada Anak Usia 4-5 Tahun Di PAUD Aisyiyah 3 Pontianak”. Kesimpulannya adalah secara umum dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini bahwa: 1) Perencanaan pembelajaran menggunakan teknik potong dan tempel untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia 4-5 tahun di PAUD Aisyiyah 3 sudah sesuai dengan langkah-langkah perbaikan yang telah ditentukan sebelumnya. motorik halus anak tidak dikelompokkan berdasarkan kategori pada siklus I dan II. siklus dengan kategori yang tersusun dengan baik, hal ini berarti guru telah memperbaiki pembelajaran, memimpin, melaksanakan dan mengembangkan sikap aktif terhadap pembelajaran anak, sehingga proses perbaikan pembelajaran dapat. melaksanakan dengan benar, 2) Pelaksanaan pembelajaran menggunakan teknik potong dan tempel untuk meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak usia 4-5 tahun di PAUD Aisyiyah 3, guru terlaksana dengan baik karena sesuai dengan rencana yang disusun guru, baik pada siklus I maupun pada siklus I. siklus II dan 3) Peningkatan perkembangan motorik halus anak setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik potong dan tempel pada anak usia 4-5 tahun di PAUD Aisyiyah 3 Pontianak, berkembang sangat baik pada siklus I, rata-rata kemampuan motorik anak baik 59,29 dan meningkat menjadi 89,41 pada siklus II.

Kerangka Berpikir

Keterampilan motorik halus merupakan salah satu aspek perkembangan yang membantu anak hidup mandiri. Kegiatan melipat kertas merupakan salah satu kegiatan pembelajaran yang cocok untuk pengembangan motorik halus di TK Kelompok A Bincarung Desa Pasawahan Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan. Melipat kertas/origami adalah suatu bentuk seni/kerajinan tangan, biasanya terbuat dari kertas, dengan tujuan untuk membuat berbagai bentuk mainan, hiasan, benda fungsional, alat peraga dan kreasi lainnya.

Pelipatan kertas dilakukan dengan mengubah lembaran kertas secara bertahap menjadi bentuk persegi, persegi panjang atau segitiga menurut arah atau pola lipat tertentu hingga dihasilkan pola atau bentuk lipatan yang diinginkan. Untuk menghindari kebosanan siswa, jenis-jenis lipatan yang akan diajarkan dapat disesuaikan dengan topik yang sedang dikembangkan.

Hipotesis Tindakan

Subjek Penelitian

Subyek penelitian adalah narasumber yang memberikan informasi tentang data atau hal-hal yang diperlukan oleh peneliti untuk penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian tindakan kelas ini, subjek penelitian yang digunakan sebagai sumber pengumpulan data adalah anak-anak Kelompok A TK Bincarung Desa.

Waktu Penelitian

Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian tindakan kolaboratif, dimana peneliti bekerjasama dengan kepala sekolah dan guru kelas. Dalam kegiatan ini, semua pihak yang berpartisipasi dalam penelitian ini terlibat penuh secara langsung dalam proses perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Berdasarkan pernyataan di atas, desain penelitian mengacu pada desain yang dibuat oleh Kemmis dan Mc.

4 Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dokter, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), p.Tindakan, yaitu apa yang peneliti lakukan sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi pembelajaran yang ada agar kondisi yang diharapkan dapat tercapai. tercapai.

Metode Penelitian

Refleksi dilakukan peneliti untuk menelaah, melihat dan mempertimbangkan dampak tindakan dengan menggunakan kriteria yang berbeda. Penelitian adalah kegiatan mengamati objek tertentu dengan menggunakan prosedur tertentu untuk menemukan data dengan tujuan meningkatkan kualitasnya. Berdasarkan beberapa pengertian di atas tentang PTK, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu pengamatan yang melaksanakan tindakan di dalam kelas dengan menggunakan kaidah-kaidah menurut metodologi penelitian yang dilakukan dalam beberapa periode atau siklus.

Definisi Operasional

Keterampilan Motorik Halus

Origami

Instrumen Penelitian

  • Format Observasi Kemampuan Melipat Kertas Anak
  • Format Observasi Aktivitas Anak
  • Format Observasi Aktivitas Guru
  • Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yaitu suatu metode penelitian yang memaparkan fakta atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan belajar anak dan untuk mengetahui keberhasilan yang dicapai selama proses pembelajaran. Deskripsi data dalam penelitian ini merupakan gambaran umum dari data yang diperoleh di lapangan, khususnya yang berkaitan dengan pokok bahasan penelitian ini. Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan berbagai unsur pembelajaran di dalamnya berdasarkan aktivitas pembelajaran, respon anak dalam pembelajaran dan kemampuan anak.

Penelitian ini dilakukan di Kelompok A TK Bincarung Desa Pasawahan Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan dengan jumlah subjek penelitian 20 orang terdiri dari 12 laki-laki dan 8 perempuan. Untuk lebih jelasnya mengenai data subjek penelitian ini, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Hasil Penelitian

Pra Siklus

Pra siklus juga membuktikan bahwa pembelajaran sebelumnya kurang efektif dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya hasil keterampilan melipat kertas anak pada waktu pra siklus dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Persentase total kemampuan melipat kertas anak sebelum siklus adalah 34,6% dengan interpretasi kurang.

Berdasarkan pengamatan terhadap keterampilan melipat kertas anak pada kondisi asli, sebelum peneliti menerapkan pola Penelitian Tindakan Kelas (PTK), terlihat bahwa keterampilan melipat kertas anak masih kurang. Berdasarkan kemampuan anak melipat kertas sesuai kondisi aslinya sebelum melakukan penelitian, peneliti merasa terdorong untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tujuan meningkatkan keterampilan melipat kertas anak dengan bermain origami.

Siklus I

Adapun hasil observasi kemampuan anak melipat kertas, aktivitas anak dan aktivitas guru dalam pembelajaran bermain origami sesuai dengan formulir observasi (form observasi terlampir) sebagai berikut. Persentase keseluruhan kemampuan melipat kertas anak pada waktu pra siklus sebesar 58,75% dengan interpretasi cukup. Berdasarkan observasi terhadap kemampuan melipat kertas anak pada Siklus I terlihat bahwa kemampuan melipat kertas anak cukup baik.

Dengan demikian dapat diartikan bahwa kemampuan anak melipat kertas pada siklus I masih cukup baik. Setelah mengamati keterampilan melipat kertas anak, peneliti selanjutnya melakukan observasi terhadap aktivitas anak dan guru dalam proses belajar mengajar.

Keterampilan melipat kertas pada anak siklus II. diatas diketahui bahwa kemampuan melipat kertas anak berdasarkan indikator keterampilan yaitu melipat kertas mengikuti pola atau gambar dengan skor total 71, skor rata-rata 3,55 dan persentase 88,8% dengan interpretasi baik. Persentase total ketercapaian keterampilan melipat kertas anak pada siklus II adalah 92,1% dengan prestasi sangat baik. Berdasarkan hasil observasi keterampilan melipat kertas anak pada siklus II terlihat bahwa keterampilan melipat kertas anak sangat baik.

Dengan demikian dapat diartikan bahwa kemampuan melipat kertas pada siklus II sangat baik dengan capaian yang diharapkan ≥ 80%, sehingga dinyatakan kemampuan melipat kertas pada siklus II sudah sesuai dengan harapan. Berdasarkan tabel 4.7. diatas diketahui bahwa keaktifan anak pada siklus II yaitu anak aktif memiliki skor 69, skor rata-rata 3,45 dan persentase 86,3% dengan interpretasi baik.

Pelaksanaan Pembelajaran

Kondisi tersebut berpengaruh langsung pada aktivitas anak ketika mengikuti proses pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya oleh guru. Aktivitas anak meningkat pada setiap siklusnya karena adanya perubahan metode dan strategi pembelajaran yang digunakan guru serta penggunaan media pembelajaran yang inovatif. Sedangkan untuk tingkat aktivitas anak dapat dilihat pada rekapitulasi aktivitas anak dan grafik perkembangannya pada setiap siklus, seperti diuraikan di bawah ini.

Kemampuan Melipat Kertas Anak

Hasil yang diharapkan akhirnya tercapai pada siklus II yaitu kemampuan anak melipat kertas menjadi sangat baik. Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan permainan origami dapat ditingkatkan kemampuan melipat kertas pada anak Kelompok A di TK Bincarung Desa Pasawahan Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan. Perencanaan bermain origami dalam upaya meningkatkan kemampuan melipat kertas di Kelompok A Taman Bincarung Desa Pasawahan Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan dilakukan berdasarkan jumlah siklus penelitian, siklus 1 dan siklus 2.

Penerapan bermain origami dalam upaya meningkatkan kemampuan melipat kertas pada kelompok A di TK Bincarung Desa Pasawahan Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan termasuk dalam kategori sangat baik dibuktikan dengan proses pembelajaran yang lebih menyenangkan dan inovatif bagi siswa. anak-anak. Hasil kemampuan melipat kertas pada kelompok A di TK Bincarung Desa Pasawahan Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan setelah melakukan kegiatan bermain origami meningkat secara signifikan seperti ditunjukkan oleh.

Saran-Saran

Pada siklus II keterampilan anak meningkat dan meningkat secara signifikan, dimana persentase anak yang dapat meningkatkan keterampilan melipat kertas adalah 92,1%. 1 HEWAN DARAT 1.1.3 Jenis-jenis hewan darat. 1. Mendiskusikan hewan yang hidup di darat. ciri - ciri 2.3.1.Foto hewan darat. 2. Pengelompokan gambar hewan darat, reptilia -. 2.4.2.Gerakan/pergerakan hewan 3. Pengamatan cara menggoreng telur - makanan 2.5.6.Cerita pengalaman anak 4. Permainan ular naga - manfaatnya 2.6.4.Sportivitas dalam permainan 5.Gerakan lagu ayam. Trondol - bahaya 2.9.1 Sebuah cerita dengan gambar bantuan. 9. Urutkan gambar seri peternakan ayam. naga / gerakan nyanyian ayam trondol. 17. Lengkapi kalimat yang dimulai oleh guru. 18. Membuat mainan dengan kulit telur 19. Menebalkan garis pada gambar kelinci. 20. Senam fantasi meniru lari bebek. 21. Membuat sangkar dengan balok 22. Membuat bentuk ular dari kertas 23. Mencocokkan gambar hewan dengan makanannya 24. Huruf tebal.

TANPA ISI/MATERI SUBTEMA. 1.1.3. Jenis-Jenis Hewan Air 1. Mendiskusikan Macam-macam Hewan Air, Amfibi DI AIR 2.3.1. Gambar binatang. air tawar, laut) 2.4.2 Pergerakan/pergerakan hewan 3. Bercerita tentang ikan peliharaannya. 22. Klasifikasi jenis hewan laut 23. Makan - makanan berprotein (ikan laut) 24. Mengulangi kalimat yang didengar 25. Kolase gambar lele dengan kertas 26. Mewarnai gambar katak, penyu. Materi kegiatan : - Macam-macam hewan yang hidup di darat - Gambar hewan yang hidup di darat - Gerak/pergerakan hewan.

Materi kegiatan: - Berbagai hewan yang hidup di air - Gambar hewan yang hidup di air - Cerita pengalaman anak-anak.

Gambar

Tabel Rekapitulasi Aktivitas Anak pada Tiap Siklus  No.  Siklus  Persentase (%)  Interpretasi

Referensi

Dokumen terkait

Data processing using the POM QM software in this study began by entering all historical data on Boy Delivery demand, using a period of n = 3 on the moving average and so that α