AYO MENABUNG DI BANK C
OLEH :
I GUSTI AGUNG RAI WIRAJAYA,SE,MM
ANGGOTA KOMISI XI DPR RI
TUGAS DAN WEWENANG ANGGOTA DPR RI
FUNGSI LEGISLASI FUNGSI ANGGARAN FUNGSI PENGAWASAN FUNGSI LAINNYA -Menyusun Prolegnas
Menyusun dan membahas RUU - Membahas RUU yang diusulkan oleh Presiden ataupun DPD
-Menetapkan UU bersama dengan Presiden
-Menyetujui atau tidak menyetujui peraturan
pemerintah pengganti UU (yang diajukan Presiden) untuk
ditetapkan menjadi UU
- Memberikan persetujuan atas RUU tentang APBN
- Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU tentang APBN -Menindaklanjuti hasil
pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang disampaikan oleh BPK
- Memberikan persetujuan terhadap pemindahtanganan aset negara maupun terhadap perjanjian yang berdampak luas bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara
-Melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan UU, APBN dan kebijakan pemerintah
- Membahas dan menindaklanjuti hasil
pengawasan yang disampaikan oleh DPD
- Menyerap, menghimpun, menampung dan
menindaklanjuti aspirasi rakyat - Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk: (1) menyatakan perang ataupun membuat perdamaian dengan Negara lain; (2) mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial.
- Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam hal: (1) pemberian amnesti dan abolisi;
(2) mengangkat duta besar - Memilih Anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD
- Memberikan persetujuan kepada Komisi Yudisial terkait calon hakim agung yang akan ditetapkan menjadi hakim agung oleh Presiden
- Memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi untuk selanjutnya diajukan ke Presiden
PERAN LPS DALAM SISTEM PERBANKAN INDONESIA
Pada 1998, krisis moneter yang menghantam Indonesia ditandai dengan likuidasi atas 16 bank, mengakibatkan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan.
Untuk mengatasi krisis tersebut, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan, di antaranya memberikan jaminan atas seluruh kewajiban pembayaran bank, termasuk simpanan masyarakat (blanket guarantee).
Sebagai lembaga independen, LPS memiliki tugas penting dalam menjaga kepercayaan masyarakat sesuai fungsi penjaminan yang efektif dan kredibel.
Sistem penjaminan terbatas diimplementasikan melalui pembentukan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai pelaksana penjaminan dana masyarakat.
PERAN OJK, BANK INDONESIA, LPS DAN KEMENTERIAN KEUANGAN
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berperan sebagai ujung tombak.
Dengan perannya mengatur dan mengawasi mikroprudensial
dengan kuat dan efektif
berdasarkan Pasal 41 Undang- Undang No. 21 Tahun 2011
tentang OJK, bahwa OJK menginformasikan kepada LPS mengenai bank bermasalah yang
sedang dalam upaya peyehatan oleh OJK sebagaimana dimaksud
dalam peraturan perundang- undangan.
Bank Indonesia (BI) sebagai lini tengah berperan mengatur
kebijakan makroprudensial
(moneter dan sistem pembayaran) yang kondusif bagi industri
perbankan sehingga dapat membantu menciptakan peluang
terjadinya goal.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berada pada posisi
belakang/bertahan, LPS menjamin simpanan nasabah bank yang dicabut izinnya dan melaksanakan
resolusi (penyehatan) bank gagal.
Kementerian Keuangan adalah tahap terakhir yang diharapkan mampu menjaga keuangan tetap
aman. Kemenkeu sebagai pemegang otoritas terhadap fiskal
dan mampu memberikan kebijakan untuk menjaga sistem
perbankan tetap stabil.
MARI MENABUNG DI BANK
KENALI BANK LIHAT APAKAH ADA LOGO LPS
PRODUK
PERBANKAN YANG
DITAWARKAN
PERKEMBANGAN BANK DI INDONESIA
SEMAKIN MUDAH
AKSES YANG GAMPANG PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI
PENUTUP
Bank merupakan tempat yang aman
untuk menabung
Banyak produk – produk perbankan yang memudahkan
masyakat
Kenali Bank dan apakah ada logo
LPS
TERIMA KASIH
Mengenal Lebih Dekat LPS
Jumat, 3 November 2023 Kota Denpasar, Provinsi Bali
Hermawan Wibowo Kepala Kantor Persiapan Penyelenggaraan PRP dan
Hubungan Lembaga
Latar Belakang
3
Krisis moneter tahun 1997/1998 menyebabkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan menurun
01.
02.
03.
Pemerintah memberikan penjaminan terhadap seluruh kewajiban pembayaran bank umum &
BPR (Blanket Guarantee/BG)
BG telah menumbuhkan kembali kepercayaan
masyarakat, namun membebani anggaran negara dan
menimbulkan moral hazard
Untuk mencegah rush dan meningkatkan kepercayaan masyarakat, pemerintah perlu
menyelenggarakan program penjaminan simpanan melalui suatu lembaga penjaminan
simpanan.
Sejarah Pendirian LPS
Restrukturisasi
Perbankan Pendirian LPS Penguatan Stabilitas
Sistem Keuangan
1. Krisis monter dimulai dengan 16 Bank di likuidasi
2. Pendirian BPPN (Keppres 27/1998 dan PP17/1999)
3. Embrio pendirian LPS melalui UU Perbankan no 10/1998
Pendirian LPS melalui UU No 24 tahun 2004
LPS resmi beroperasi pada tanggal 22 September 2005
Global Financial Crisis
UU OJK disahkan
Penjualan PT Bank Mutiara, Tbk oleh LPS
Disahkannya UU PPKSK no 9 tahun 2016 (mandat baru LPS)
2008 - 2009 2011 2020
Disahkannya:
1. UU No. 2 Tahun 2020 2. PP Nomor
33 tahun 2020
3. PP Nomor 43 tahun 2020
2023
Disahkannya:
UU No. 4 Tahun 2023 (mandat baru LPS)
Dasar Hukum LPS
LPS resmi didirikan berdasarkan UU No. 24
tahun 2004 dan resmi beroperasi pada tanggal
22 September 2005
Tujuan Pendirian Dasar Hukum
menjamin dan
melindungi dana masyarakat yang ditempatkan pada Bank serta Perusahaan Asuransi
• UU No 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan
• UU No 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan
• UU No 2 Tahun 2020 tentang
• UU No 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan
Fungsi
1. menjamim simpanan;
2. menjamin polis asuransi;
3. turut aktif dalam memelihara SSK sesuai kewenangannya;
4. melakukan resolusi Bank; dan
5. melakukan penyelesaian PA yang dicabut izin usahanya oleh OJK.
Sumber dana LPS ialah Premi yang berasal dari Perbankan sebesar 0,1%
dari rata-rata DPK dan
dibayarkan per-semester
Bank Umum
BPR
Konvensional
Syariah
Konvensional
Syariah
Bank Peserta Penjaminan LPS
(data Bank Umum dan BPR per 31 Oktober 2023)
Setiap Bank yang melakukan kegiatan usaha di wilayah Indonesia adalah peserta penjaminan LPS
1.688
(1.583)
(102)
(1609) (105)
(92)
(13)
(172) (1.411)
Catatan: jumlah bank berdasarkan data yang dilaporkan Bank kepada LPS
8
Profil Peserta Penjaminan
A. Jumlah Bank Peserta Penjaminan Nasional
B. Rincian Jumlah Bank per 31 Oktober 2023
No Bank Nasional Provinsi Bali
Jumlah Jumlah %
1 Bank Umum (BU)
a. Konvensional 92 1 1,1%
b. Syariah 13 - -
Subtotal BU 105 1 1,0%
2 BPR
a. Konvensional 1.411 131 9,3%
b. Syariah 172 1 0,6%
Subtotal BPR 1.583 132 8,3%
Total Seluruh Bank 1.688 133 7,9%
No. Bank 2019 2020 2021 2022 31 Oktober
2023
1 Bank Umum (BU) 110 109 107 106 105
2 BPR 1.705 1.669 1.632 1.608 1.583
Total 1.815 1.778 1.739 1.714 1.688
9
Profil Peserta Penjaminan Provinsi Bali
Ket: Jumlah bank berdasarkan kantor pusat bank di Provinsi Bali per 31 Oktober 2023
No. Kota/Kabupaten BU BPR
1 Kota Denpasar 1 23
2 Kabupaten Badung 48
3 Kabupaten Gianyar 24
4 Kabupaten Tabanan 18
5 Kabupaten Buleleng 8
6 Kabupaten Klungkung 4
7 Kabupaten Bangli 3
8 Kabupaten Karangasem 3
9 Kabupaten Jembrana 1
Total 1 132
Program Penjaminan Simpanan
Syarat 3T
1. Tercatat dalam pembukuan Bank
2. Tingkat bunga simpanan yang diterima tidak melebihi tingkat bunga penjaminan LPS
3. Tidak terindikasi melakukan fraud dan/atau terbukti melakukan fraud
LPS Menjamin hingga Rp2 Miliar Rupiah per nasabah per Bank
Bank Konvensional Bank Syariah
1. Giro;
2. Deposito;
3. Sertifikat deposit;
4. Tabungan; dan/atau
5. Bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.
1. Giro Wadiah dan Giro Mudharabah;
2. Tabungan Wadiah dan Tabungan Mudharabah;
3. Deposito Mudharabah;
4. Simpanan lain yang ditetapkan LPS
Cashback diperhitungkan sebagai
komponen bunga
Selain pada kantor bank, informasi Bunga Penjaminan yang berlaku dapat dilihat
juga pada Website LPS
www.lps.go.id
Periode: 1 Oktober 2023 – 31 Januari 2024
©2022 12
Resolusi Bank dan Penanganan Klaim : Nasional
“Sejak LPS beroperasi Tahun 2005 sampai dengan 31 Oktober 2023, LPS telah melakukan penanganan simpanan terhadap 120 bank yang dicabut izin usahanya.”
Jumlah Bank : 120 (119 BPR/BPRS dan 1 Bank Umum) Total Simpanan: Rp2,42 Triliun
Total Rekening: 318.159 Rekening Bank Umum: Rp357 Miliar
BPR/BPRS: Rp2,06 Triliun
Tidak ada aliran dana masuk (9,59% dari Total Nominal TLB Layak Bayar
Total Simpanan: Rp2,05 Triliun (84,64%) Total Rekening: 299.059 Rekening (94,00%) Bank Umum: Rp202 Miliar
BPR/BPRS: Rp1,85 Triliun
Tidak Layak Bayar (TLB)
Total Simpanan: Rp372 Miliar (15,36%) Total Rekening: 19.100 Rekening (6,00%) Bank Umum: Rp155 Miliar
BPR/BPRS: Rp217 Miliar
Bunga Simpanan > Tingkat Bunga Penjaminan (76,46% dari Total Nominal TLB)
Penyebab Bank Tidak Sehat (13,95% dari Total Nominal TLB) LPS membayarkan sebesar Rp1,78 Triliun dari total simpanan
LB sebesar Rp2,05 Triliun setelah memperhitungkan nilai maksimum penjaminan LPS Rp2 Miliar, set-off terhadap pinjaman dan hasil penanganan keberatan nasabah yang diterima LPS
©2022 13
Resolusi Bank
▪ Sejak LPS beroperasi pada tahun 2005 sampai dengan 30 September 2023, jumlah BPR/BPRS yang telah dilikuidasi adalah sebanyak 120 Bank yang terdiri dari 1 Bank Umum, 106 BPR dan 13 BPRS.
▪ Jumlah Bank dalam proses likuidasi adalah sebanyak 5 BPR/BPRS, yaitu PT BPR Utomo Widodo (Ngawi), PT BPRS Asri Madani Nusantara (Jember), PT BPR Pasar Umum (Denpasar), PT BPR Bagong Inti Marga (Banyuwangi), dan Perumda BPR Karya Remaja Indramayu. Adapun untuk bank yang telah selesai likuidasinya adalah sebanyak 115 Bank, terdiri dari 1 Bank Umum, 102 BPR dan 12 BPRS.
Resolusi hingga 18 September 2023 Bank Dalam Likuidasi (DL) : 5 BPR
Bank Selesai Likuidasi : 1 Bank Umum, 102 BPR dan 12 BPRS Bank yang Dicabut Izin Usaha Berdasarkan Wilayah
Sumber: LPS, Data Diolah
1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 4 4
7 7 9
13 19
41
Sulawesi Tengah Riau Papua Jambi Bengkulu
Aceh Sulawesi Tenggara Lampung Kalimantan Barat DI Yogyakarta Sumatera Utara Jakarta Sulawesi Selatan Jawa Tengah Banten
Bali Jawa Timur Sumatera Barat Jawa Barat
30
15
1
9 6 4
10 9 7 9 8 8
1 2
1
s.d 2010
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
BPR/BPRS Bank Umum
NAD DL - Selesai 1
Kalbar DL - Selesai 2
DL - Selesai 7 Banten
Bali DL 1 Selesai 8
Sul.Tenggara DL - Selesai 2
Papua DL - Selesai 1 Sulsel
DL - Selesai 4
Sul.Tengah DL - Selesai 1 Sumut
DL - Selesai 2
DKI DL -
Selesai 4 Jatim
DL 2 Selesai 11 Jabar
DL 1 Selesai 40
DIY DL - Selesai 2 Jateng
DL - Selesai 7 Lampung
DL - Selesai 2 Sumbar
DL - Selesai 19
Riau DL - Selesai 1
Jambi DL - Selesai 1
Bengkulu DL - Selesai 1 Bank yang Dicabut Izin Usaha Berdasarkan Tahun
©2018 14