Bentuk - Bentuk
Ketimpangan Sosial
Absharina - Afra - Kafka - Luthfiyya - Mia - Zahrah H
Bentuk Ketimpangan Sosial
Ketimpangan Sosial-Ekonomi Ketimpangan antara
pemilik modal dan buruh
Ketimpangan pembangunan yang dipengaruhi kebijakan pemerintah
Ketimpangan antara pulau jawa dan luar jawa
Ketimpangan Sosial Non-ekonomi
Ketimpangan
pendidikan Ketimpangan antara budaya global dan budaya
lokal
Ketimpangan Sosial di bidang
kesehatan
Ketimpangan Sosial-Ekonomi
Ketimpangan sosial ekonomi mencakup akses terhadap pendidikan yang kurang merata, kesenjangan dalam akses kesehatan dan pelayanan medis, serta ketimpangan lapangan kerja dan upah yang tidak adil. Infrastruktur yang tidak merata juga menjadi faktor yang memperburuk kesenjangan antar daerah.
Ketimpangan Pemilik Modal dan Buruh
# Pemilik Modal : individu/kelompok yang memiliki sumber daya dalam kegiatan ekonomi
# Buruh : seseorang yang bekerja dalam bidang usaha pemilik modal
Ketimpangan sosial ini bisa terjadi apabila pemilik modal tidak memberikan upah yang sesuai pada buruh berdasarkan standar yang sudah ditetapkan oleh pemerintah daerah serta memberikan beban kerja yang berlebihan kepada buruh. Beban pekerjaan yang tidak setara dengan upah mengakibatkan para buruh tidak bisa meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Hal ini berbanding terbalik dengan pemilik modal yang justru malah memperoleh keuntungan yang tinggi akibat melonjaknya permintaan pasar.
Ketimpangan pembangunan yang dipengaruhi kebijakan pemerintah
Ketimpangan yang terjadi karena adanya ketidakseimbangan di dalam unsur pembangunan seperti pemerataan fasilitas.
ketimpangan terjadi pada sarana pendidikan
Kota Desa
ketimpangan terjadi pada fasilitas kesehatan
Kota Desa
1
2
3
4
Ketimpangan antara pulau jawa dan luar jawa
Ketimpangan antara pulau Jawa dan luar jawa mencakup berbagai aspek
Aspek Ekonomi
Aspek Budaya
Aspek
Transportasi Aspek jaringan
komunikasi dan
informasi
Lapangan pekerjaan dan pendapatan di luar pulau Jawa masih termasuk
minim sehingga masih menyebabkan urbanisasi yang tinggi ke kota-kota besar di pulau Jawa.
Belum meratanya
pembangunan menara transmisi sinyal
menjadi kendala bagi jaringan komunikasi dan informasi di
wilayah tersebut.
aspek jaringan
komunikasi dan informasi aspek ekonomi
Banyak wilayah di luar pulau Jawa yang masih
sulit untuk dijangkau oleh transportasi, baik darat,
laut, maupun udara.
Seperti jaringan
transportasi rel kereta api pun hanya tersedia di pulau Jawa dan sebagian pulau
Sumatera.
aspek budaya
Masyarakat di pulau Jawa sudah terbiasa dengan beragam jenis perubahan sosial
sehingga umumnya
bersifat lebih terbuka, aturan adat sudah mulai melonggar.
aspek transportasi
Ketimpangan Sosial Non-Ekonomi
Globalisasi begitu mengutamakan kepentingan ekonomi. Sehingga terkadang kepentingan lainnya, seperti kemanusiaan, perdamaian, kebersamaan,
demokrasi, dan kesejahteraan sosial, cenderung diabaikan. Fenomena
tersebutlah yang dapat menyebabkan ketimpangan sosial. Berikut merupakan ketimpangan sosial non-ekonomi pada bidang budaya global dan lokal,
kesehatan serta pendidikan.
Bidang sosial budaya global dan lokal
Ketimpangan sosial budaya merupakan suatu keadaan yang dialami masyarakat berupa ketidaksamaan atau keselarasan budaya.
Ketimpangan budaya disebabkan oleh masuknya budaya asing ke suatu negara, sesuatu yang dianggap wajar sebagai akibat globalisasi dan modernisasi. Akibatnya menggejalanya sikap individualisme menimbulkan sikap ketidakpedulian terhadap budaya lokal
Budaya Global dan Budaya Lokal
Bidang kesehatan
Ketimpangan dalam akses perawatan kesehatan, Individu dengan tingkat
pendapatan rendah sering kali tidak mampu membayar biaya perawatan kesehatan yang mahal.
Termasuk biaya pemeriksaan medis, obat-obatan, atau pengobatan jangka panjang.
1 2 3
Kondisi mengenai fenomena perlakuan yang tidak sama dalam bidang kesehatan :
Ketimpangan kesehatan mental.
Adanya rumah sakit jiwa yang mengalami
kekurangan
staf,kepenuhan pasien karena sedikitnya penyediaan perawatan
mental pada rumah sakit lain.
masyarakat desa susah
menemukan dan mendapatkan pelayanan kesehatan,
baik dari segi jarak maupun transportasi dibandingkan
kota yang lebih mudah mendapatkan pelayanan
tersebut.
Bidang Pendidikan
ketimpangan pendidikan terutama di Indonesia bisa terjadi karena ketersediaan pendidikan yang tidak merata di seluruh Indonesia. Selain itu, karena faktor keterjangkauan
pendidikan dan tujuan utama nya. Dalam pendidikan,
globalisasi mendorong penyesuaian dengan standar nasional, seperti penggunaan bahasa asing dalam setiap kegiatan
pembelajaran, meskipun kemampuan setiap daerah berbeda.
contoh :
Misalnya, anak-anak dari keluarga miskin seringkali tidak memiliki akses ke pendidikan yang layak karena tidak
mampu membayar biaya sekolah atau tidak memiliki
transportasi yang memadai untuk mencapai sekolah. ketimpangan terjadi pada sarana pendidikan
Kota Desa