• Tidak ada hasil yang ditemukan

Slide Pembelajaran Berdiferensiasi dan Penerapannya di Kelas

N/A
N/A
Hayuning Tri Budhi

Academic year: 2023

Membagikan "Slide Pembelajaran Berdiferensiasi dan Penerapannya di Kelas "

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Pembelajaran Berdiferensiasi dan

Penerapannya di Kelas

(2)

Mengapa perlu pembelajaran berdiferensiasi?

• Setiap anak adalah istimewa dan telah dibekali dengan kemampuan, minat dan bakat yang unik dan luar biasa sejak lahir.

• Oleh karena itu setiap guru harus dapat memetakan dan menggunakan potensi tersebut guna meningkatkan potensi dan capaian pembelajaran peserta didik.

• Guru perlu melakukan asesmen terlebih dahulu untuk memetakan kompetensi, minat dan bakat peserta didik yang disebut sebagai ASESMEN AWAL.

• Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non-kognitif (seperti tes minat dan gaya belajar) dan asesmen diagnosis kognitif/kejuruan untuk mengetahui kesiapan belajar.

• Selanjutnya hasil asesmen tersebut digunakan oleh guru untuk menerapkan pola dan proses pembelajaran berdiferensiasi.

(3)

• Pembelajaran berdiferensiasi sangat berkaitan dengan filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, nilai dan peran guru, visi guru, serta budaya positif sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Salah satu filosofi pendidkan menurut Ki Hajar Dewantara adalah sistem

“among”, guru harus dapat menuntun peserta didik untuk berkembang sesuai dengan kodratnya, hal ini sangat sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi.

• Salah satu nilai dan peran guru adalah menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik, yaitu pembelajaran yang memerdekakan pemikiran dan potensi peserta didik. Hal tersebut sejalan dengan pembelajaran berdiferensiasi.

• Salah satu visi guru adalah mewujudkan merdeka belajar dan profil pelajar pancasila, untuk mewujudkan visi tersebut salah satu caranya adalah dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.

• Budaya positif juga harus kita bangun agar dapat mendukung pembelajaran berdiferensiasi.

(4)

Apa itu Pembelajaran Berdiferensiasi?

• Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses belajar mengajar yang mengakomodir kebutuhan belajar peserta didik, dimana peserta didik dapat mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan, apa yang disukai, dan kebutuhannya masing-masing sehingga mereka tidak frustasi dan merasa gagal dalam pengalaman belajarnya.

• Guru memfasilitasi peserta didik sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap peserta didik mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama.

• Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap peserta didik, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar.

(5)

Ciri Pembelajaran Berdiferensiasi

Bersifat proaktif

• Guru secara proaktif dari awal sudah mengantisipasi kelas yang akan diajarnya dengan merencanakan pembelajaran untuk peserta didik yang berbeda-beda. Jadi bukan menyesuaikan pembelajarannya dengan peserta didik sebagai reaksi dari evaluasi tentang ketidakberhasilan pelajaran sebelumnya.

• Menekankan kualitas daripada kuantitas, dalam pembelajaran berdiferensiasi, kualitas

dari tugas lebih disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Jadi bukan berarti anak

yang pandai setelah selesai mengerjakan tugasnya akan diberi lagi tugas tambahan

yang sama, namun ia diberikan tugas lain yang dapat menambah keterampilannya

(6)

Berakar pada asesmen

• Guru selalu melakukan asesmen para peserta didik dengan berbagai cara untuk mengetahui keadaan mereka dalam setiap pembelajaran sehingga berdasarkan hasil asesmen tersebut, guru dapat menyesuaikan pembelajarannya dengan kebutuhan mereka.

• Menyediakan berbagai pendekatan dalam konten, proses pembelajaran, produk yang dihasilkan, dan juga lingkungan belajar.

• Dalam pembelajaran berdiferensiasi ada 4 unsur yang dapat disesuaikan dengan tingkat kesiapan peserta didik dalam mempelajari materi, minat, dan gaya belajar mereka.

• Keempat unsur yang disesuaikan adalah konten (apa yang dipelajari), proses (bagaimana mempelajarinya), produk (apa yang dihasilkan setelah mempelajarinya), dan lingkungan belajar (iklim belajarnya).

(7)

Berorientasi pada peserta didik

• Tugas diberikan berdasarkan tingkat pengetahuan awal peserta didik terhadap materi yang akan diajarkan sehingga guru merancang pembelajaran sesuai dengan level kebutuhan peserta didik.

• Guru lebih banyak mengatur waktu, ruang, dan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik daripada menyajikan informasi kepada peserta didik.

• Merupakan campuran dari pembelajaran individu dan klasikal. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk kadang-kadang belajar bersama-sama secara klasikal dan dapat juga belajar secara individu.

(8)

Bersifat hidup

• Guru berkolaborasi dengan peserta didik terus menerus termasuk untuk menyusun tujuan kelas maupun individu dari para peserta didik.

• Guru memonitor bagaimana pelajaran dapat cocok dengan para peserta

didik dan bagaimana penyesuaiannya.

(9)

Prinsip Pembelajaran Berdiferensiasi

• Keragaman Peserta Didik

• Kesiapan Belajar, Minat dan Gaya Belajar

• Keseragaman kesiapan belajar ini melihat sejauhmana peserta didik menguasai satu materi.

• Guru sebelum pelaksanaan pembelajaran perlu melakukan asesmen terkait dengan kesiaapan ini. Keseragaman minat untuk melihat hoby anak dalam hal apa, hobi ini bisa untuk menentukan produk atau aktivitas apa yang perlu dilakukan anak dalam proses belajar, Minat, Gaya Belajar, Keseragaman Gaya belajar ini untuk melihat kecenderungan gaya belajar anak. Ada anak yang seneng belajar bersama, ada anak yang seneng belajar mandiri dll.

(10)

Contoh Strategi Kesiapan Minat Profil Belajar

• Diskusi kelas dgn pertanyaan yg berbeda level kesulitannya.

• Diskusi kelas dgn pertanyaan yg berbeda sesuai minat peserta didik.

• Diskusi kelas dengan chatting di media online, podcast, talk show.

• Tutor sebaya menjelaskan teman yang kesulitan.Tutor sebaya yang memiliki minat yang sama.Tutor sebaya di kelompok besar (kelas), kecil, individu, lewat video, gambar, lagu).

• Tugas dengan menggunakan RAFT (Role Audience Format Topic) yang berbeda level kesulitannya dan berbeda topiknya sesuai minat peserta didik. RAFT yang dimainkan dalam Role play (bermain drama) berpikir yang level kesulitan tugasnya berbeda Jigsaw (expert group berdasarkan minat)

(11)

Contoh Strategi Kesiapan Minat Profil Belajar

• Kontrak Belajar untuk kegiatan berdasarkan kesiapan peserta didik.

• Guru berpikir yg berbeda pertanyaannya sesuai dengan minat peserta didik.

• Pameran berjalan (gallery walk), Papan Pilihan dengan kegiatan yang berbeda kesulitannya.

• Kontrak belajar kegiatan berdasarkan minat peserta didik.

• Dadu berpikir yang berbeda tugasnya berdasarkan auditori, visual, atau kinestetik.

• Belajar mandiri sesuai dengan minat peserta didik.

• Kontrak belajar sesuai dng gaya belajar auditori, visual, atau kinestetik.

• Asesmen dengan berbagai gaya belajar.

(12)

Elemen Berdiferensiasi

Konten: konten adalah materi apa yang akan diajarkan oleh guru di kelas atau materi apa yang akan dipelajari oleh peserta didik di kelas.

Proses: yang dimaksud dalam proses pada bagian ini adalah kegiatan yang dilakukan peserta didik di kelas. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang bermakna bagi peserta didik sebagai pengalaman belajarnya di kelas

Produk: biasanya produk ini merupakan hasil akhir dari pembelajaran untuk menunjukkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman peserta didik setelah menyelesaikan satu unit pelajaran atau bahkan setelah membahas materi pelajaran selama satu semester.

Lingkungan Belajar: lingkungan belajar yang dimaksud meliputi susunan kelas secara personal, sosial, dan fisik. Lingkungan belajar juga harus disesuaikan dengan kesiapan peserta didik dalam belajar, minat mereka, dan profil belajar mereka agar mereka memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar

(13)

Peniliaian Pembelajaran Berdiferensiasi

• Prinsip penilaian pada pembelajaran berdiferensiasi adalah penilaian berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan oleh guru, bukan penilaian berdasarkan norma.

• Penilaian Penampilan mengacu pada pencapaian peserta didik terhadap kriteria yang telah ditentukan oleh guru sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.

• Penilaian Proses adalah penilaian terhadap kebiasaan peserta didik dalam mengerjakan tugas dan keterlibatan dalam pembelajaran selama mengikuti proses pembelajaran.

• Penilaian Progres adalah penilaian untuk melihat kemajuan peserta didik dari tugas pertama sampai dengan tugas terakhir.

• Melalui berbagai tugas, guru dapat memberikan penilaian proses

(14)

Diferensiasi Konten, artinya konten atau isi pembelajaran disesuaikan dengan kesiapan peserta didik, minat, bakat, profil belajar, tahap perkembangan berfikir dan atau diantara kebutuhan tersebut. Sehingga, pada aktivitas diferensiasi konten, guru seharusnya mampu menyediakan bahan materi ajar dan instrumen yang relevan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

•Konten adalah apa yang kita ajarkan kepada murid. Konten dapat dibedakan sebagai tanggapan terhadapa kesiapan, minat, dan profil belajar murid maupun kombinasi dari ketiganya.

•Guru perlu menyediakan bahan dan alat sesuai dengan kebutuhan belajar murid.

Diferensiasi Konten

• Diferensiasi Konten Berdasarkan Gaya Belajar Peserta didik

• Diferensiasi Konten Berdasarkan Kesiapan Belajar Peserta didik

• Diferensiasi Konten Berdasarkan Minat Peserta Didik

(15)

Diferensiasi Konten Berdasarkan Gaya Belajar Peserta didik

• Pada pembelajaran system pencernaan manusia, guru mempersiapkan materi menjadi 3 bagian yaitu :

a.Kelompok 1 untuk peserta didik dengan gaya belajar visual diberi materi berupa gambar susunan organ system pencernaan manusia dan atau chart system pencernaan manusia.

b.Kelompok 2 untuk peserta didik dengan gaya belajar auditori diberi materi menyaksikan video penjelasan system pencernaan manusia.

c. Kelompok 3 untuk peserta didik dengan gaya belajar kinestetik diberi materi

menggambar susunan system pencernaan manusia dan atau membuat charta

system pencernaan manusia.

(16)

Diferensiasi Konten Berdasarkan Kesiapan Belajar Peserta didik

• Pada pembelajaran Sistem Ekskresi Manusia, peserta didik dikelompokkan menjadi 3 kelompok sebagai berikut:

a.Kelompok 1 melaksanakan pembelajaran dengan study referensi di perpustakaan berkaitan dengan system ekskresi manusia dengan tugas akhir membuat resume.

b.Kelompok 2 melaksanakan pembelajaran dengan melakukan study referensi melalui internet dengan tugas akhir membuat presentasi.

c.Kelompok 3 melaksanakan pembelajaran dengan melakukan pengamatan dan

percobaan berkaitan dengan system ekskresi manusia

(17)

Diferensiasi Konten Berdasarkan Minat Peserta Didik

Seorang guru Bahasa Indonesia di kelas 8 sedang mengajarkan mengenai menulis analisis perbandingan 2 karya sastra puisi. Setelah melakukan analisa profil dan kebutuhan peserta didik, guru kemudian mendapati peserta didik memiliki minat yang berbeda-beda, kemudian guru memberikan 2 puisi kepada peserta didik berdasarkan minatnya masing-masing;

• Kelompok peserta didik yang menyukai alam (nature) diberi puisi yang berhubungan dengan alam, misalnya: pantai, gunung, lautan, cakrawala, tumbuhan, hewan, dll.

• Kelompok peserta didik yang menyukai musik diberi puisi yang dimusikalisasi atau puisi yang berhubungan dengan seni, instrumen musik, dll.

• Kelompok peserta didik yang menyukai hal-hal bersifat teoritis, diberikan puisi yang berhubungan dengan hal-hal filosofis, proses berpikir abstrak, perenungan diri, dll.

• Kelompok peserta didik yang menyukai hal-hal sosial diberi puisi yang berhubungan dengan masalah sosial, keadaan masyarakat, persamaan hak, emansipasi, toleransi, dll.

(18)

Diferensiasi Proses,

artinya dalam proses pembelajaran guru menerapkan tindakan pembelajaran yang mengacu pada tujuan atau harapan yang diinginkan. Yakni, peserta didik dapat memahami dan memaknai materi yang dipelajari. Pada strategi ini, guru dapat melakukan aktivitas dengan menggunakan kegiatan berjenjang, menyiapkan pertanyaan pemantik, tantangan di setiap pojok minat peserta didik, membuat agenda individual (daftar tugas), kegiatan variative, dan aktivitas yang mencerminkan proses pembelajaran lainnya.

Diferensiasi proses dapat dilakukan dengan cara:

a. menggunakan kegiatan berjenjang

b. meyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan yang perlu diselesaikan di sudut- sudut minat,

c. membuat agenda individual untuk murid (daftar tugas, memvariasikan lama waktu yang murid dapat ambil untuk menyelesaikan tugas,

d. mengembangkan kegiatan bervariasi

(19)

• Pembelajaran Berdiferensiasi Proses.

Diferensiasi Proses Berdasarkan Kesiapan Belajar Peserta Didik, Diferensiasi Proses Berdasarkan Minat Peserta Dididk, Diferensiasi Proses Berdasarkan Gaya Belajar Peserta Didik.

• Diferensiasi Proses berdasarkan Kesiapan Belajar Peserta Didik.

Seorang guru Matematika kelas 3 sedang mengajarkan mengenai perkalian dua digit. Guru melakukan pre-asesmen dan mendapatkan pemetaan berdasarkan pemahaman konsep perkalian. Berdasarkan kesiapan anak yang didapatkan dari preasesmen, guru mengenalkan perkalian dalam beberapa cara:

a. Kelompok peserta didik yang masih membutuhkan media untuk penjumlahan diberikan melalui penjumlahan berulang menggunakan tabel angka.

b. Kelompok peserta didik yang mulai lancar penjumlahan berulang tanpa media menggunakan pola dari hitung lompat.

c. Kelompok peserta didik yang sudah lancar menyelesaikan perkalian menggunakan beberapa strategi mental math untuk mulai lancar perkalian.

(20)

Diferensiasi Proses berdasarkan Minat Peserta Didik.

Di kegiatan Matematika kelas 2 mengenai satuan ukur, peserta didik dapat mencoba menggunakan mistar ukur untuk mengukur panjang objek yang sesuai dengan minatnya.

a. Kelompok peserta didik yang menyukai alam (nature) dapat mengukur lingkar pohon, tinggi tanaman.

b. Kelompok peserta didik yang menyukai seni dapat mengukur dekorasi atau hiasan yang ada di kelas, sekolah, atau rumah.

c. Kelompok peserta didik yang menyukai kegiatan fisik dapat mengukur jauh

atau tinggi lompatan yang dapat dilakukannya.

(21)

• Contoh Diferensiasi Proses berdasarkan Gaya Belajar Peserta Didik.

Di kegiatan IPA kelas 8 mengenai sistem pencernaan, peserta didik dapat menggali informasi mengenai sistem pencernaan manusia dari beberapa media berdasarkan gaya belajar peserta didik:

a.audio visual: menggali informasi melalui video pembelajaran, b.Kinestetik: menggali lingkungan sekitar,

c.visual: menggali informasi melalui buku dan infografik.

(22)

Produk adalah hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukkan murid kepada kita (karangan, pidato, rekaman, diagram) atau sesuatu yang ada wujudnya.

Diferensiasi Produk, artinya unjuk kerja dan hasil kerja peserta didik dapat berbeda.

Wujudnya juga bisa tidak sama, misalnya dalam bentuk tulisan, karangan, berbicara, berpidato, recording, diagram, video, vlog, dan sebagainya. Guru dapat memberikan tantangan yang bervariasi dan memberikan keleluasaan bagi peserta didik untuk memilih dalam berekspresi, termasuk dalam menyelesaikan tugas pembelajarannya.

Produk yang diberikan meliputi 2 hal:

a.memberikan tantangan dan keragaman atau variasi.

b.memberikan murid pilihan bagaimana mereka dapat mengekspresikan

pembelajaran yang diinginkan.

(23)

Pembelajaran Berdiferensiasi Produk

• Diferensiasi Produk berdasarkan Minat Peserta Didik

Seorang guru Bahasa Indonesia memiliki tujuan pembelajaran agar peserta didik mampu menganalisis ide utama dari bacaan. Oleh karena itu di akhir pembelajaran guru tersebut memberikan pilihan kepada peserta didiknya untuk mengerjakan asesmen sumatif

berdasarkan minat peserta didik.

a.Untuk kelompok peserta didik yang gemar menulis, dapat menganalisis ide utama bacaan melalui tulisan dari cerita yang dipilih oleh peserta didik.

b.Untuk kelompok yang yang gemar bercerita/berbicara dapat menganalisis ide dari bacaan yang dipilihnya melalui video atau presentasi di kelas.

c. Untuk kelompok peserta didik yang meminati hal – hal yang berhubungan dengan ruang atau bangun geometri dapat membuat analisis ide utama bacaan dan menyusunnya dalam sebuah bangun ruang.

d.Untuk kelompok peserta didik yang gemar kesenian, dapat menganalisis ide utama bacaan

melalui tulisan tentang kesenian.

(24)

Diferensiasi Produk berdasarkan Kesiapan Belajar Peserta Didik

• Dalam pelajaran Matematika di kelas 7 yang sedang membahas mengenai penanganan data dan statistik, guru mendapatkan informasi melalui asesmen diagnostik guru kemudian dapat membedakan produk akhir setiap kelompok peserta didik.

a. Kelompok peserta didik yang masih harus mengulangi pemahaman dalam mean, median, modus, akan diberi tugas menampilkan laporan analisis sebuah data melalui sebuah tabel dan diagram sederhana.

b. Kelompok peserta didik yang sudah memahami konsep dasar statistik; mean, median, modus, akan diberi tugas menampilkan laporan analisis dua buah data menggunakan sebuah model diagram.

c. Kelompok peserta didik yang sudah siap diberikan tantangan dalam penanganan data akan diminta untuk menampilkan laporan analisis dua buah data dalam berbagai model diagram

(25)

Diferensiasi Produk berdasarkan Gaya Belajar Peserta Didik

Tujuan pembelajaran Pendidikan dan Kewarganegaraan (PKn) adalahpeserta didik mampu mengimplementasikan konsep demokrasi dalam kegiatan sekolah. Dengan mempertimbanhkan profil belajar peserta didik sesuai dengan preferensi belajarnya, peserta didik dapat melaporkan kegiatan mereka terkait konsep demokrasi dalam kegiatan sekolah melalui produk yang berbeda.

a. Peserta didik yang cenderung belajar secara visual dapat memilih produk akhir berupa poster, cerita bergambar, atau komik untuk menjelaskan konsep demokrasi dalam kegiatan sekolah yang telah dilakukannya.

b. Peserta didik yang cenderung belajar lebih baik secara kinestetis dapat membuat produk akhir berupa role play, bermain peran, dengan memperagakan konsep demokrasi dalam kegiatan sekolah menggunakan properti atau alat bantu.

c. Peserta didik yang cenderung belajar secara audio dapat membuat podcast, atau video pendek yang menjelaskan konsep demokrasi dalam kegiatan sekolah yang telah dilakukannya

(26)

Pembelajaran Berdiferensiasi Lingkungan Belajar

Diferensiasi Lingkungan Belajar berdasarkan Kesiapan Belajar

1. Guru membagi ruangan menjadi 3 kelompok sesuai dengan kesiapan belajar masing-masing peserta didik.

2. Setelah penjelasan awal, guru membagi para peserta didik sesuai dengan kesiapan mereka, kemudian meminta mereka untuk pergi ke sentra belajarnya masing-masing.

3. Di setiap sentra guru sudah menyiapkan materi pelajaran sesuai dengan kesiapan belajarnya.

a. sentra 1: untuk peserta didik dengan kesiapan belajar awal;

b. sentra 2: untuk peserta didik dengan kesiapan belajar menengah; dan c. sentra 3: untuk peserta didik dengan kesiapan belajar lanjutan.

(27)

Diferensiasi Lingkungan Belajar berdasarkan Minat Peserta Didik

Pembagian sentra atau pojok belajar berdasarkan minat, seperti misalnya pada pembelajaran Bahasa Inggris, guru membagi sentra berdasarkan:

a.sentra 1: untuk peserta didik yang menyukai teknologi disediakan computer atau tablet untuk membuat infografis, atau mendengarkan rekaman audio;

b.sentra 2 untuk peserta didik yang gemar membaca disediakan perpustakaan mini dengan buku-buku yang sesuai materi; dan

c.sentra 3 untuk peserta didik yang menyukai seni, disediakan berbagai media seni

untuk menginterpretasikan tulisan dalam bentuk karya seni.

(28)

Diferensiasi Lingkungan Belajar berdasarkan Minat Peserta Didik

Pembagian sentra atau pojok belajar berdasarkan minat, seperti misalnya pada pembelajaran Bahasa Inggris, guru membagi sentra berdasarkan:

a.sentra 1: untuk peserta didik yang menyukai teknologi disediakan computer atau tablet untuk membuat infografis, atau mendengarkan rekaman audio;

b.sentra 2 untuk peserta didik yang gemar membaca disediakan perpustakaan mini dengan buku-buku yang sesuai materi; dan

c.sentra 3 untuk peserta didik yang menyukai seni, disediakan berbagai media

seni untuk menginterpretasikan tulisan dalam bentuk karya seni.

(29)

Diferensiasi Lingkungan Belajar berdasarkan Gaya Belajar

Ruang kelas di kondisikan dengan menyediakan pilihan tempat duduk yang menghadap jendela untuk peserta didik yang mudah teralihkan oleh gerakan temannya. Karpet dan sofa dapat dipilih peserta didik yang membutuhkan ruang untuk bergerak. Peserta didik yang mudah teralihkan oleh suara di sekitarnya diizinkan menggunakan headphone. Untuk pelajaran matematika misalnya, ruang kelas disesuaikan dengan:

a.menyediakan berbagai permainan seperti engklek, atau galasin berhitung untuk peserta didik dengan gaya belajar kinestetik;

b.menyediakan poster, infografis, atau bagan untuk peserta didik dengan gaya belajar visual; dan

c.menyediakan lagu, film dengan musik dan kelompok diskusi untuk peserta didik

dengan gaya belajar auditory.

(30)

• Penerapan pembelajaran berdiferensiasi akan memberikan dampak bagi sekolah, kelas, dan terutama kepada peserta didik. Setiap murid memiliki karakteristik yang berbeda-beda, tidak semua peserta didik bisa kita beri perlakuan yang sama. Jika kita tidak memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan peserta didik maka hal tersebut dapat menghambat peserta didik untuk bisa maju dan berkembang belajarnya.

• Dampak dari kelas yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi antara lain;

a.setiap orang merasa disambut dengan baik,

b.peserta didik dengan berbagai karakteristik merasa dihargai, merasa aman, ada harapan bagi pertumbuhan,

c. guru mengajar untuk mencapai kesuksesan, ada keadilan dalam bentuk nyata,

d.guru dan peserta didik berkolaborasi, kebutuhan belajar peserta didik terfasilitasi dan terlayani dengan baik.

Dari beberapa dampak tersebut diharapkan akan tercapai hasil belajar yang optimal.

(31)

Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi tentunya kita akan mengalami berbagai tantangan dan hambatan. Guru harus tetap dapat bersikap positif. Untuk tetap dapat bersikap positif meskipun banyak tantangan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat melakukan hal-hal berikut.

• Terus belajar dan berbagi pengalaman dengan teman sejawat lainnya yang mempunyai masalah yang sama dengan kita (membentuk Learning Community berupa komunitas praktisi)

• Saling mendukung dan memberi semangat dengan sesama teman sejawat.

• Menerapkan apa yang sudah kita peroleh dan bisa kita terapkan meskipun belum maksimal.

• Terus berusaha untuk mengevaluasi dan memperbaiki proses pembelajaran yang

sudah diterapkan

(32)

Terima Kasih

(33)

MEDIA SOSIAL BBGP PROV. JAWA TENGAH

bbgpjateng

linktr.ee/bbgpjateng

IKUTI!

Selengkapnya :

bbgpjateng.kemdikbud.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Management of Educators and Education Personnel at SMP MuhammadiyahBayatKlaten Special Program The results obtained from the management of educators and education staff are: first,

The energy sources of the future are Options: 1 nuclear and hydro power 2 coal and natural gas 3 wind and solar power 4 oil and biomass Correct Answer:wind and solar power Question