MATERI MKI
MATERI
1.Menulis judul, abstrak,kata kunci
2.Menulis pendahuluan, tinjauan pustaka
3.Metode penelitian/pengambilan data
4.Menulis hasil penelitian
JUDUL PENELITIAN
Judul penelitian adalah suatu pernyataan yang mengandung isi keseluruhan suatu penelitian, yang menggambarkan objek yang ingin diteliti
Pemilihan Judul Penelitian
Judul penelitian yang jelas dan benar adalah judul penelitian yang menunjukkan secara
jelas satu atau beberapa variabel bebas (independent variable) dan satu atau beberapa
variabel terikat (dependent variable)
Menurut Mardalis (1995), dalam menetapkan judul penelitian perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Judul penelitian yang menarik minat peneliti. Maksudnya ialah dapat menarik dan dapat membangkitkan minat di peneliti dalam setiap langkah penelitian, terutama keinginan untuk memperoleh kebenaran ilmiah.
2. Judul yang dipilih mampu dilaksanakan peneliti. Dengan kemampuan pengetahuan dan keterampilan, peneliti akan mampu memecahkan permasalahan dengan judul yang dipilih.
3. Judul hendaknya mengandung kegunaan praktis dan penting untuk diteliti
4. Judul yang dipilih hendaknya cukup data tersedia. Pemilihan judul penelitian hendaknya didukung oleh data yang cukup tersedia dan meyakinkan peneliti untuk menelitinya. Data yang dimaksud ialah data primer dan sekunder yaitu dari kepustakaan yang ada untuk memperoleh teori dan konsep-konsep yang kelak digunakan untuk menyusun hipotesis penelitian.
5. Hindari terjadinya duplikasi judul dengan judul lain. Jika terdapat dua judul yang sama,
orang sering mengatakan salah satunya tiruan atau plagiat.
Konsep Pemilihan Judul Penelitian
1.Pemilihan judul penelitian yang baik dan benar dapat menjelaskan konsep pemahaman penelitian, yaitu:
Terhindar dari rangkaian kalimat yang membingungkan dan mempersulit penyusunan konsep penelitian.
2.Berdasarkan asumsi terhadap fenomena yang dikritisi serta dalil yang dikemukakan maka judul penelitian yang dipilih telah menggambarkan secara jelas posisi variabel-variabel yang dijadikan objek kajian, dan terungkap juga kejelasan konsep gagasan yang tercakup dalam judul penelitian itu.
3.Konsep gagasan yang diaktualisasikan menjadi sangat jelas, yaitu pengujian hipotesis melalui
rangkaian rumus-rumus statistik dalam rangka pengkajian hubungan kausalitas di antara variabel X
(antecedent) dengan variabel Y (konsekuensi).
4. Standar penggunaan metode penelitian menjadi lebih jelas, karena prosedur dan tata cara pengujian Hipotesis sudah jelas dan berlaku universal.
5. Hasil penelitian layak dianggap sebagai suatu inovasi ilmu pengetahuan yang berbasis pada kajian empirik. Jika inovasi tersebut dikembangkan dengan pendekatan analisis deskriptif yang konsepsional, maka hasil penelitian layak dianggap sebagai suatu teori baru yang pantas dijadikan rujukan.
6. Dapat diketahui perbedaan antara penyusunan karya tulis ilmiah yang didasarkan pada
uji hipotesis, yaitu hasil penelitian dapat memberikan teori baru serta memberikan ilmu
pengetahuan tentang berbagai hal yang dijadikan objek penelitian.
Contoh judul penelitian
Pengaruh Tingkat Subsitusi Pakan Alami Dengan Pakan Buatan Terhadap Tingkat Konsumsi Pakan dan Komposisi Asam Amino Ikan Gabus (Channa striata)
Pengaruh perbedaan bahan baku protein pakan terhadap kandungan glikogen, laju metamorfosis larva kepiting bakau (Scylla olivacea) dan harga pakan
Pengaruh Pemberian Enzim Papain Pada Pakan Buatan Terhadap Kandungan Protein Terlarut dan Kandungan Asam Amino Pakan
Aplikasi Ekstrak Daun Karamunting (Melastoma malabathricum L) terhadap Pertumbuhan, Tingkat
Kematangan Gonad dan Pemijahan Kepiting Rajungan (Portunus pelagicus)
ABSTRAK
Abstrak adalah bagian dari penulisan karya ilmiah. Isi abstrak adalah bagian-bagian penting dari sebuah karya. Meski berada di halaman depan, abstrak adalah tulisan yang justru ditulis paling akhir, setelah menyelesaikan karya ilmiah
Komponen utama abstrak untuk proposal penelitian 1.Masalah dan tujuan penelitian
Mengidentifikasi masalah dan menyatakan tujuan penelitian
2. Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan. Bagian ini harus menjadi deskripsi langsung tentang apa yang akan?? dilakukan
3. Kata kunci
Kata kunci ini harus merujuk pada elemen terpenting suatu penelitian, terdiri dari 5 kata, huruf
pertama yang lebih dulu dari huruf A s/d Z
Komponen utama abstrak untuk hasil penelitian (skripsi)
1.Masalah dan tujuan penelitian 2. Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan. Bagian ini harus menjadi deskripsi langsung tentang apa yang sudah?? dilakukan
3. Hasil dan Pembahasan Rangkuman hasil penelitian 4. Kesimpulan dan Saran
Menjawab tujuan penelitian, kesimpulan termasuk rekomendasi untuk implementasi.
5. Kata kunci
Tips membuat abstrak
Abstrak memiliki struktur penulisan menggunakan font time new roman denganberjarak 1 spasi dengan menggunakan bahasa Indonesia ataupun dengan bahasa inggris dan ketentuan urutannya adalah
sebagai berikut.
1 Judul penelitian diketik dengan menggunakan capital font dan size 14, posisi center text dan di buat dengan Bold
2. Nama Peneliti ditulis tanpa menggunakan gelar hanya saja di beri nomor urut dengan superscript
posisi center dengan font size 12 dan cetak Bold (untuk jurnal)
3. Nama jurusan/ program studi peneliti dan alamat institusi posisi center dengan font size 12 dan cetak Bold (untuk jurnal)
4. Email ketua peneliti saja yang di cantumkan posisi center dengan font size 12 (untuk jurnal)
5.
Judul bagian “ABSTRAK” ditulis dengan huruf besar posisi center dengan cetak tebal atau bold
6. Isi abstrak ditulis dengan posisi rata kanan kiri dengan jumlah kata maksimal 250 kata dengan menggunakan font size 12
7. Kata kunci dibuat dengan rata kanan-kiri.
ABSTRAK
Ruth Barana. L221 15 003. Pengaruh Substitusi Pakan Segar dengan Pakan Buatan terhadap Efisiensi Pakan dan Kandungan Glikogen pada Ikan Gabus (Channa striata). Di bawah bimbingan Haryati Tandipayuk sebagai Pembimbing Utama dan Edison Saade sebagai Pembimbing Anggota
_______________________________________________________________________________________________________
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat substitusi pakan segar dengan pakan buatan yang terbaik terhadap efisiensi pakan dan kandungan glikogen ikan gabus (Channa striata). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2019 di Balai Benih Ikan Maros dan Laboratorium Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Unifersitas Hasanuddin, Makassar. Ikan gabus berukuran antara 0,07-0,10g ditebar ke dalam hapa ukuran 100 x 100 x 100cm dengan kepadatan 40 ekor/hapa.
Rancangan percobaan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu 100% pakan segar & 0%
pakan buatan komersial (perlakuan A), 75% pakan segar & 25% pakan buatan komersial (perlakuan B), 50% pakan segar &
50% pakan buatan komersial (perlakuan C), 25% pakan segar & 75% pakan segar komersial (perlakuan D), 0% pakan segar &
100% pakan buatan komersial (perlakuan E), yang masing-masing 3 ulangan. Frekuensi pemberian pakan adalah tiga kali per hari, yaitu pukul 07.00, 01.00, dan 17.00 WITA. Parameter yang diukur adalah efisiensi pemberian pakan dan kandungan glikogen. Semua parameter yang diukur dianalisis ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh substitusi pakan segar dengan pakan buatan komersial tidak berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap efisiensi pakan, tetapi berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap kandungan glikogen pada ikan gabus.Kandungan glikogen pada ikan gabus yang diberi pakan buatan 100% lebih rendah dan berbeda nyata dibandingkan yang diberi pakan 50% pakan segar dan 50% pakan buatan, tetapi sama dibandingkan perlakuan lainnya. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pakan segar dapat disubstitusi dengan pakan buatan komersial sebanyak 50%
Kata kunci : Efisiensi pakan, glikogen, ikan gabus, pakan segar, pakan buatan.
Pengaruh perbedaan bahan baku protein pakan terhadap kandungan glikogen, laju metamorfosis larva kepiting bakau (Scylla olivacea) dan harga pakan
The effect of differences feed protein raw materials on the glycogen content metamorphosis rate of Mangrove Crab Larvae (Scylla olivacea) and feed prices
Haryati, Yushinta Fujaya, Edison Saade, Dwi Fajrianti
Abstrak
Pakan
adalah merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pemeliharaan larva kepiting bakau (Scylla olivacea). Penggunaan pakan buatan dalam bentuk microdiet dapat menjamin ketersediaan dan fleksibilitasnya lebih tinggi. Selama ini pakan buatan yang digunakan adalah pakan komersial yang harganya relatif mahal, oleh karena itu perlu adanya penelitian untuk menghasilkan pakan buatan yang berkualitas dengan harga yang murah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pakan dengan bahan baku protein tertentu yang dapat menggantikan pakan komersial ditinjau dari kandungan glikogen larva, laju metamorfosis dan harga pakan. Rancangan percobaan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap kandungan glikogen larva adalah rancangan acak lengkap delapan perlakuan tiga kali ulangan. Perlakuan tersebut adalah : A) 100 % tepung Artemia, B) 100% tepung ikan, C) 100% tepung cumi, D) 50% tepung Artemia , 50% tepung ikan, E) 50%tepung Artemia, 50% tepung cumi, F) 50% tepung ikan, 50% tepung cumi, G) 35% tepung ikan, 35% tepung cumi, 30% tepung Artemia sebagai bahan baku protein pakan dan H) pakan komersial. Laju metamorfosis dan harga pakan dianalisis secara diskriptif. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perbedaan bahan baku protein pakan berpengaruh nyata (P< 0,05) terhadap kandungan glikogen pada larva stadia megalopa. Kandungan glikogen pada perlakuan C, E dan F tidak berbeda nyata (P>0,05) tetapi lebih tinggi dan berbeda nyata (P<0,05) dibandingkan perlakuan lainnya. Laju metamorfosis dari stadia zoea 1 sampai megalopa pada perlakuan G dan H dicapai pada larva umur 19 hari, sedangkan perlakuan yang lain dicapai pada umur 18 hari. Berdasarkan hasil penelitian ini pakan dengan bahan baku protein berupa kombinasi antara 50% tepung ikan dan 50% tepung cumi dapat digunakan sebagai pengganti pakan komersial, selain memberikan respon yang baik terhadap kandungan glikogen dan laju metamorfosis, harga dari pakan tersebut juga lebih murah dibandingkan pakan komersial.
Kata-kata kunci: bahan baku protein, harga pakan, laju metamorfosis, larva kepiting bakau (Scylla olivacea), kandungan glikogen
ABSTRAK
NUR ALAM. Aplikasi Ekstrak Daun Karamunting (Melastoma malabathricum L) terhadap Pertumbuhan, Tingkat Kematangan Gonad dan Pemijahan Kepiting Rajungan (Portunus pelagicus) (Dibimbing oleh Yushinta Fujaya dan Haryati) Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis ekstrak daun karamunting yang terbaik untuk mengakselerasi perkembangan gonad, pertumbuhan dan pemijahan kepiting rajungan (Portunus pelagicus). Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari - Agustus 2019 di Hatchery mini Tambak Pendidikan Unhas, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Indonesia.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan dosis ekstrak daun karamunting (Melastoma malabathricum) yang dicobakan, yaitu: 0 µg/g, 5 µg/g, 10 µg/g, 15 µg/g dan 20 µg/g bobot kepiting rajungan. Ekstrak dilarutkan dalam larutan injeksi NaCl fisiologis 0.82%, disuntikkan 0,1 mL/ekor ke hewan uji. Parameter yang diukur adalah pertambahan bobot (g), tingkat kematangan gonad (TKG), gonadosomatik indeks (GSI), dan tingkat pemijahan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pertambahan bobot rajungan setelah 20 hari penyuntikan.
Penyuntikan ekstrak daun karamunting dengan dosis 15 µg/g menunjukkan tingkat perkembangan ovari tercepat. Uji Anova menunjukkan nilai GSI untuk perlakuan dosis 15 µg/g, berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Penyuntikan ekstrak daun karamunting dengan dosis 15 dan 20 µg/g, menunjukkan tingkat pemijahan tertinggi, yaitu 100% setelah 30 hari pemeliharaan. Perlakuan tanpa penyuntikan ekstrak diperoleh tingkat pemijahan hanya sebesar 33%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dosis 15 µg/g ekstrak daun karamunting (Melastoma malabathricum) mampu meningkatkan pertambahan bobot tubuh, menstimulasi pematangan gonad dan pemijahan induk kepiting rajungan (P. pelagicus)
Kata kunci: Karamunting (Melastoma malabathricum), Kepiting rajungan (P. pelagicus), Pertumbuhan, TKG, Pemijahan.
Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan Dengan Kandungan Protein dan Karbohidrat Pakan Yang Berbeda Terhadap Ekskresi Amonia dan Rasio Efisiensi Protein Ikan Gabus ( Channa striata.)
Effect of Feeding Frequency with Different Protein and Carbohydrate Content on Ammonia Excretion and Protein Efficiency Ratio of Snakehead Fish (Channa striata)
Haryati
1, Dody D. Trijuno
1, Marlina Achmad
1, Ophirtus Sumule
1, Andi Khaeriyah
21
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin,
2Program studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Muhamadiyah Makassar
Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10 Telp. 0411:586025/Fax. 586025
E. mail: [email protected]
Pengaruh kandungan carboxymethylcellulose dalam pakan terhadap daya cerna nutrisi udang windu (Penaeus monodon Fab)
Effect of carboxymethylcellulose content in feed on the nutrient digestibility of tiger prawns (Penaeus monodon Fab)
Haryati
1, Siti Aslamiah
1, Dody D. Trijuno
1, Kamaruddin
2, Uswah Mufida
31
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin
2
Balai Riset Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan, Maros
3
Program Sarjana Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin
• Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10 Tamalanrea, Telp. 0411:586025/Fax. 586025
• E. mail: [email protected]