SMART CITY DI ERA 4.0
OLEH:
Selvi Angriani Caniago (2103100016) Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
ABSTRAK
Smart City merupakan salah satu strategi pembangunan dan manajemen kota yang masih baru.
Konsep ini muncul dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi. Smart City didefinisikan sebagai kota yang mampu menggunakan SDM, modal sosial, dan infrastruktur telekomunikasi modern untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kualitas kehidupan yang tinggi, dengan manajemen sumber daya yang bijaksana melalui pemerintahan berbasis partisipasi Masyarakat. Smart city adalah konsep kota cerdas yang dirancang guna membantu berbagai kegiatan masyarakat serta memberikan kemudahan mengakses informasi kepada masyarakat. Konsep ini menekankan pada tiga konsep, pertama, sebuah konsep yang diterapkan oleh sistem pemerintahan daerah dalam mengelola masyarakat perkotaan, kedua mensyaratkan pengelolaan daerah terhadap segala sumber daya dengan efektif dan efisien dan ketiga smart city diharapkan mampu menjalankan fungsi penyedia informasi secara tepat pada Masyarakat dan mampu mengantisipasi kejadian yang tak terduga.
Kata kunci: Smart City, Artificial Intelligence, Start up
A. PENDAHULUAN
Setiap negara memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menghadapi sebuah masalah. Contoh permasalahan yang umum yaitu kemacetan dan banjir. Dalam mengatasi masalah ini, teknologi memegang peran penting dengan ikut terlibat yang dikemas dalam konsep smart city atau kota pintar. Smart city adalah konsep kota cerdas yang mampu mengelola sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien, sehingga masyarakat merasa aman, nyaman, dan bahagia.
Ada beberapa hal penting dalam mengembangkan smart city, yaitu: manusia, teknologi, proses, dan data. Smart city menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi operasional, berbagi informasi dengan publik, dan memberikan kualitas layanan pemerintah dan kesejahteraan warga dengan lebih baik lagi. Dari permasalahan seperti banjir, kemacetan, dan permasalahan kota yang ada, smart city harus mampu merespons hal-hal anomali tersebut, sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman secara berkelanjutan.
Begitu banyak manfaat yang ditawarkan oleh konsep smart city, tapi ada pula tantangan yang harus dihadapi selama proses pengembangan suatu kota menjadi smart city. Tantangan ini termasuk pemerintah yang membutuhkan partisipasi dari masyarakat luas, karena tujuan utama dari pembangunan smart city adalah mencari cara agar bisa membangun sebuah ekosistem. Esensi smart city adalah tentang manusia itu sendiri. Konteksnya bisa terhubung dari satu individu ke masyarakat luas, bisnis, dan pemerintah.
Dibutuhkan kolaborasi dari setiap ekosistem smart city, karena ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab seluruh aspek kota agar bisa mewujudkan peningkatan kualitas hidup. Proyek smart city harus transparan dan bisa diakses oleh masyarakat melalui portal terbuka. Dibutuhkan sistem pengumpulan dan
penyimpanan data yang solid dan aman untuk mencegah peretasan atau penyalahgunaan. Data smart city juga perlu dibuat anonim untuk melindungi privasi.
B. PEMBAHASAN
Smart City atau kota cerdas didefinsikan sebagai sebuah konsep pengembangan dan pengelolaan kota dengan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk menghubungkan, memonitor, dan mengendalikan berbagai sumber daya yang ada didalam kota dengan lebih efektif dan efisien untuk memaksimalkan pelayanan kepada warganya serta mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Berikut beberapa hal yang akan dibahas:
o Hubungan AI dan Smart City
Artificial intelligence (AI) dan smart city saling berhubungan satu sama lain dalam menyediakan data, keamanan publik, dan ekosistem lingkungan. Selanjutnya data tersebut digunakan untuk memprediksi suatu masalah, seperti bencana alam dan cuaca ekstrem. Selain itu, AI juga cukup umum digunakan untuk membantu pekerjaan sehari-hari, seperti pengenalan identitas publik.
Misalnya saat kamu ingin mentransfer uang ke orang yang tepat menggunakan biometric yang akurat. Inilah mengapa sebelumnya disebutkan bahwa teknologi menjadi tools atau enabler, begitu pula AI yang dapat melihat pola perilaku masyarakat.
Dari data yang sudah terkumpul akan diolah menjadi data system dan dibuat menjadi data analytic. Barulah setelah itu data tersebut bisa dijadikan sebagai data-driven, yaitu proses pengambilan keputusan berdasarkan data.
o Manfaat Smart City
Konsep smart city dapat memengaruhi kualitas hidup manusia dalam hal keselamatan, waktu, kenyamanan, kesehatan, kualitas lingkungan, hubungan sosial, partisipasi masyarakat, pekerjaan, hingga biaya hidup. Berikut ini beberapa manfaat smart city yang perlu kamu ketahui:
o Membantu kota memerangi kejahatan dan meningkatkan keselamatan masyarakat.
Teknologi bukan solusi instan untuk memerangi kejahatan, tapi lembaga penegak hukum dapat menggunakan data yang sudah terkumpul untuk melihat pola kejahatan dan mengantisipasi kejadian berulang di masa depan.
o Mempercepat mobilitas. Kota yang berhasil memudahkan mobilitas sehari-hari memiliki potensi untuk memangkas waktu perjalanan sebesar 15% hingga 20%.
Akan tetapi potensi ini tergantung pada kepadatan tiap kota, infrastruktur transit yang tersedia, dan pola perjalanan.
o Membantu menjaga kesehatan masyarakat. Aplikasi kesehatan yang memungkinkan pasien melakukan telekonsultasi dengan dokter dapat membantu pasien mencegah dan mengobati penyakit, serta memantau kondisi pasien dari jarak jauh secara online.
o Menghadirkan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Contohnya bisa dilihat dari sensor kualitas udara. Sensor ini tidak langsung mengatasi penyebab polusi, tetapi dapat mengidentifikasi sumber penyebabnya agar tahu tindakan pemulihan apa yang harus dilakukan selanjutnya.
o Startup Menjadi Solusi
Smart city merupakan cakupan luas yang di dalamnya terdapat sistem dengan komponen yang luar biasa. Apa pun yang dikerjakan, baik itu financial technology dan lain sebagainya, termasuk ke dalam konsep smart city. Harapannya, startup dapat menjadi solusi untuk bisa memahami kebutuhan masyarakat. Ada banyak permasalahan kota yang bisa kita cari untuk kemudian ditingkatkan kualitasnya agar menjadi kota yang lebih baik di bidang ekonomi, sosial, maupun lingkungan.
Sebagai startup developer, dibutuhkan kolaborasi dari setiap ekosistem smart city, karena ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh aspek kota juga harus ikut berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas hidup. Menciptakan sistem yang terhubung untuk wilayah perkotaan dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dalam menghadapi permasalahan yang ada.
Sekarang tujuannya bukan hanya untuk meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga menjadi solusi digital untuk memastikan keberlanjutan dan penggunaan sumber daya dengan sebaik mungkin. Adapun pembangunan kota pintar pada kawasan wisata prioritas sesuai enam pilar sebagai berikut:
1. Smart environtment: Menyiapkan kawasan wisata prioritas menjadi kawasan yang bersih, bebas sampah, dan tertib, tanpa meninggalkan unsur tradisionalnya;
2. Smart economy: Memastikan implementasi TIK dalam proses transaksi (cashless) berlangsung di kawasan wisata prioritas dan pemerintah daerah sekitarnya;
3. Smart branding: Membantu pemerintah daerah pada kawasan wisata prioritas dalam meningkatkan kunjungan wisata;
4. Smart government: Memastikan pemerintah daerah pada kawasan wisata prioritas menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) secara berkualitas dalam upaya pelayanan publik yang baik;
5. Smart society: Memastikan masyarakat tujuan wisata prioritas dan kawasan sekitarnya memiliki kapasitas unggul dan mampu menjadi tuan rumah yang baik;
dan
6. Smart living: Mendorong situasi kawasan wisata prioritas yang kondusif dan nyaman bagi masyarakat dan wisatawan, melalui penyediaan transportasi, logistik yang tentram, aman, dan ramah.
Smart city dapat terwujud bila memiliki modal utama berupa ruang fiskal yang cukup, sumberdaya manusia yang mampu berperan aktif. Tujuan dari smart city adalah kemudahan akses dan layanan masyarakat. Kedua kunci tersebut harus dikelola dengan baik. Khususnya smart mo-bility yang terkait erat dengan smart economy. Di-mana daya beli masyarakat yang kuat dapat meningkatkan pendapatan sektor ekonomi daerah berdampak pada mobilitas masyarakat semakin tinggi. Saat ini paradigma smart city masih berkaitan dengan teknologi informasi. Berikut beberapa tantangan yang ada sebagai berikut:
1. Pemerintah daerah terjebak rutinitas (No APBD, No Smart City);
2. Anggapan smart city sama dengan proyek TIK, bukan sebagai perubahan budaya kerja;
3. Kapasitas SDM teknis rendah;
4. Belum meratanya infrastruktur TIK; dan 5. Kurangnya komitmen pemimpin daerah.
C. PENUTUP
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa, Smart City atau kota cerdas didefinsikan sebagai sebuah konsep pengembangan dan pengelolaan kota dengan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk menghubungkan, memonitor, dan mengendalikan berbagai sumber daya yang ada di dalam kota dengan lebih efektif dan efisien untuk memaksimalkan pelayanan kepada warganya serta mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
Artificial intelligence (AI) dan smart city saling berhubungan satu sama lain dalam menyediakan data, keamanan publik, dan ekosistem lingkungan. Selanjutnya data tersebut digunakan untuk memprediksi suatu masalah, seperti bencana alam dan cuaca ekstrem. Selain itu, AI juga cukup umum digunakan untuk membantu pekerjaan sehari-hari, seperti pengenalan identitas publik. Konsep smart city dapat mempengaruhi kualitas hidup manusia dalam hal keselamatan, waktu, kenyamanan, kesehatan, kualitas lingkungan, hubungan sosial, partisipasi masyarakat, pekerjaan, hingga biaya hidup.
Smart city merupakan cakupan luas yang di dalamnya terdapat sistem dengan komponen yang luar biasa. Apa pun yang dikerjakan, baik itu financial technology dan lain sebagainya, termasuk ke dalam konsep smart city. Startup dapat menjadi solusi untuk bisa memahami kebutuhan masyarakat. Ada banyak permasalahan kota yang bisa kita cari untuk kemudian ditingkatkan kualitasnya agar menjadi kota yang lebih baik di bidang ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Tujuan dari smart city adalah kemudahan akses dan layanan masyarakat. Kedua kunci tersebut harus dikelola dengan baik. Khususnya smart mo-bility yang terkait erat dengan smart economy. Di-mana daya beli masyarakat yang kuat dapat meningkatkan pendapatan sektor ekonomi daerah berdampak pada mobilitas masyarakat semakin tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Mursalim, S. W. (2017, Juni). IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SMART CITY DI KOTA BANDUNG. Jurnal Ilmu Administrasi Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi, 1 No. 14, 2.
Rizkinaswara, L. (2020, Oktober 10). Mengenal Lebih Dekat Konsep Smart City dalam Pembangunan Kota. Retrieved from kominfo.go.id:
https://aptika.kominfo.go.id/2020/10/mengenal-lebih-dekat-konsep-smart- city-dalam-pembangunan-kota/
Saputro, W. T., & Darminto, B. P. (2019, Mei). Kajian Tentang Smart City: Paradigma, Kesempatan, Permasalahan Yang Ada Di Kabupaten Purworejo. Jurnal INTEK, 2 No.1, 3-4.