• Tidak ada hasil yang ditemukan

SNI 03-3637-1994 Metode Pengujian Berat Isi Tanah

N/A
N/A
Depriadi Harwisto

Academic year: 2025

Membagikan "SNI 03-3637-1994 Metode Pengujian Berat Isi Tanah"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

SNI 03-3637-1994

1

METODE PENGUJIAN BERAT ISI TANAH BERBUTIR HALUS DENGAN CETAKAN BENDA UJI

BAB I DESKRIPSI

1.1. Maksud dan Tujuan 1.1.1. Maksud

Metode ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam melakukan pengujian berat isi tanah berbutir halus dengan cetakan benda uji.

1.1.2. Tujuan

Tujuan metode ini adalah untuk menyeragamkan dan mendapatkan nilai berat isi tanah halus dengan cetakan benda uji.

1.2. Ruang Lingkup

Metode pengujian ini meliputi persyaratan, ketentuan-ketentuan, peralatan, rumus- rumus perhitungan, cara uji dan laporan pengujian berat isi tanah asli dan tanah tidak asli.

1.3. Pengertian

Yang dimaksud dengan :

1) tanah berbutir halus adalah tanah yang butirannya lolos saringan no.200 lebih dari 50 %;

2) cetakan benda uji adalah cetakan yang mempunyai bentuk beraturan, isi dan beratnya dapat diukur secara tepat;

3) berat isi tanah adalah perbandingan antara berat tanah dan isi tanah;

4) berat isi kering adalah perbandingan antara berat kering tanah dan isi tanah;

5) kadar air adalah perbandingan berat air terhadap berat tanah kering;

6) benda uji adalah contoh tanah yang dicetak dalam cetakan benda uji yang mempunyai ukuran dan berat tertentu.

BAB II

PERSYARATAN PENGUJIAN

2.1. Peralatan

Peralatan yang digunakan, sebagai berikut : 1) timbangan;

2) cetakan benda uji.

(2)

SNI 03-3637-1994

2 2.2. Benda Uji

Benda uji harus memenuhi persyaratan, sebagai berikut :

1) benda uji harus mewakili tanah yang akan diuji berupa contoh tanah asli atau tanah tidak asli;

2) setiap pengujian diperlukan satu benda uji;

3) tiap contoh yang diuji harus diberi nomor contoh, nomor bor, lokasi dan kedalaman.

2.3. Penanggung Jawab

Nama penanggung jawab pengujian harus ditulis dan dibubuhi tanda tangan serta tanggal pengesahan.

BAB III

KETENTUAN-KETENTUAN

3.1. Peralatan

Peralatan yang digunakan adalah :

1) timbangan yang sesuai dengan cetakan benda uji dengan ketelitian 0,01 gram untuk kapasitas lebih kecil atau sama dengan 500 gram untuk kapasitas lebih besar dari 500 gram;

2) Cetakan benda uji mempunyai diameter 50 mm, tinggi 28 mm dan tebal 3 mm.

3.2. Rumus-Rumus Perhitungan.

Rumus-rumus yang digunakan, sebagai berikut : 1) berat isi dihitung dengan rumus :

Γ = (B2 – B1) / V ………. (1) Keterangan :

Γ = berat isi tanah (kN/m3) B1 = berat cetakan uji (kN)

B2 = berat cetakan dan benda uji (kN) V = volume tanah (m3)

2) berat isi kering dihitung dengan rumus :

Γd = Γ x 100 / (100 + w) ……… (2) Keterangan :

Γd = berat isi kering (kN/m3)

w = kadar air (%), dihitung sesuai dengan metode pengujian kadar air tanah (SNI-1965-1990 F)

(3)

SNI 03-3637-1994

3 BAB IV CARA UJI

Pengujian berat isi harus dilakukan dengan urutan kerja sebagai berikut : 1) lakukan persiapan sebagai berikut :

(1) periksa kesiapan peralatan yang akan digunakan sesuai petunjuk pemakaian;

(2) siapkan formulir untuk pencatatan data pengujian;

(3) periksa kondisi contoh tanah.

2) siapkan benda uji tanah asli;

(1) keluarkan contoh dari tabung;

(2) buat benda uji pada cetakan benda dan ratakan kedua ujungnya;

3) siapkan benda uji tanah tidak asli;

(1) buat benda uji pada cetakan benda uji dan ratakan kedua ujungnya;

4) kerjakan tahapan uji dengan urutan sebagi berikut : (1) timbang berat cetakan;

(2) hitung isi cetakan;

(3) timbang berat cetakan beserta benda ujinya;

(4) hitung kadar air sesuai dengan keterangan pada rumus no.2 5) hitung berat isi dan berat isi kering dengan urutan sebagai berikut :

(1) hitung berat isi dengan rumus 1 (2) hitung berat isi kering dengan rumus 2

BAB V LAPORAN UJI

Hasil pengujian dicatat dalam bentuk formulir yang tersedia dengan mencantumkan hal- hal sebagai berikut :

1) identitas contoh (1) nama pekerjaan (2) jumlah contoh (3) nomor contoh

(4) kedalaman pengambilan (5) lokasi pengambilan (6) jenis tanah

2) laboratorium yang melakukan pengujian : (1) tanggal pengujian.

(2) nama teknisi penguji (3) nama penanggung jawab 3) hasil pengujian

4) kelainan dan kegagalan selama pengujian

(4)

SNI 03-3637-1994

4

LAMPIRAN A DAFTAR ISTILAH

Berat isi kering : unit weight of dry soil

Kadar air : watercontent

Cetakan benda uji : test specimen mold Pisau tipis pemotong contoh : specimen trimming device

Pisau kawat : wire saw

Neraca : balance

Referensi

Dokumen terkait

Tahap kedua, dilakukan pengujian sifat fisis tanah asli dan tanah yang bercampur serat serabut kelapa dengan presentase campuran 0%, 1%, 2%, 3% dengan ukuran ± 1 cm, yang meliputi:

Tutup benda uji agar bebas dari debu dan diamkan pada suhu ruang selama 1 sampai 1,5 jam untuk benda uji kecil, dan 1,5 sampai 2 jam untuk yang besar..

5) laporan hasil untuk kedar rongga udara dengan ketelitian 1% sebagai berikut: a) rongga udara dalam agregat dengan cara tusuk dalam %;.  b) rongga udara dalam agregat dengan

1) Kedua tumpuan pelat dan rol yang terbuat dari baja harus mempunyai entuk dan harus ukuran Gambar 2 dan harus memungkinkan benda uji bisa bergerak dalam horizontal;.. 2)

Gunakan prosedur yang sama dengan pengujian kekerasan lapisan inti untuk pengujian kekerasan ujung, kecuali potongan benda uji diambil dari tiap unjung panel atau papan

Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengujian ini untuk menentukan kuat tekan (compressive strength) beton dengan benda uji berbentuk silinder yang dibuat dan

BAB III CARA UJI Pengujian berat isi dan rongga udara dalam agregat dilakukan sebagai berikut: 3.1 Kondisi Padat Kondisi padat dapat dilakukan dengan cara tusuk dan cara ketuk: 1

2.3 Cara Pengujian Untuk melaksanakan pengujian kuat tekan beton harus diikuti beberapa tahapan sebagai berikut: 1 letakkan benda uji pada mesin tekan secara centris; 2 jalankan