• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOP Asuhan Kefarmasian

N/A
N/A
jihan faradhila

Academic year: 2023

Membagikan "SOP Asuhan Kefarmasian"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

NON FARMAKOLOGI Dislipidemia/kolesterol Terapi non

farmakologis meliputi perubahan gaya hidup, termasuk aktivitas fisik, terapi nutrisi medis, penurunan berat badan

dan penghentian merokok.

(Perkeni, 2021).

Hipertensi

Intervensi gaya hidup :

1. diet dash/batasi konsumsi garam 2. Perubahan pola makan

Pasien hipertensi disarankan untuk konsumsi makanan seimbang yang mengandung sayuran,

kacang-kacangan, buah-buahan segar, produk susu

rendah lemak, gandum, ikan, dan asam lemak tak

jenuh (terutama minyak zaitun), serta membatasi

asupan daging merah dan asam lemak jenuh.

3. Penurunan BB/jaga BB ideal 4. Olahraga teratur

5. Berhenti merokok (Perhi, 2019).

DM

1. Edukasi : apa itu DM, pemantauan dan pengendalian DM, resiko, intervensi dan

target, gejala hipoglikemik, cara pemantauan gula darah, interaksi antara asupan makanan, aktivitas fisik, dan obat lain, pentingnya latihan fisik, perawatan kaki, cara menggunakan fasilitas kesehatan (B)

2. Terapi nutrisi medis

Yg dibutuhkan perhari (persen kebutuhan sehari2)

- karbo 45-65%, sukrosa kurang dari 5%

- lemak 20-25%

- lemak jenuh dibatasi

- kolesterol kurang dari 200 mg per hari - protein diturunkan

- natrium <1500 mg - serat 20-25 gr

- pemanis tak melebihi ADI - fruktosa tak dianjurkan 3. Latihan fisik

(Perkeni, 2021).

1. Penyiapan dan penyerahan obat SIRUP KERING

- Menyiapkan sirup kering sesuai dengan permintaan resep

- Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok

- Menawarkan kepada pasien apakah mau melakukan pengenceran sendiri atau dibantu petugas farmasi

(2)

- Membuka tutup botol obat, apabila pengenceran dilakukan petugas farmasi

- Mengencerkan sirup kering dengan air yang layak minum sesuai takaran

- Menyiapakn etiket warna putih dan label ‘kocok dahulu’

- Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai sesuai permintaan pada resep serta petunjuk dan informasi lain - Melakukan pemeriksaan akhir

(kesesuaian etiket dengan resep) dan memastikan sirup kering terlarut seluruhnya

- Menyerahkan obat kepada pasien

2. Penyiapan dan penyerahan obat SIRUP

- Menghitung kebutuhan jumlah obat sesuai dengan resep

- Mengambil obat yang

dibutuhkan pada rak

penyimpanan dengan

memperhatikan nama obat, tanggal kadaluarsa dan keadaan fisik obat

- Menyiapkan etiket warna putih (nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai sesuai

permintaan pada resep serta petunjuk dan informasi lain) dan label ‘kocok dahulu’

- Melakukan pemeriksaan akhir (kesesuaian etiket dengan resep) - Menyerahkan obat kepada pasien

3. Penyiapan dan penyerahan obat PUYER

- Memastikan bahwa semua obat bisa diracik (digerus)

- Untuk obat-obat yang tidak bisa digerus dilakukan konfirmasi pada dokter penulis resep.

- Menyiapkan obat-obat yang akan diracik

- Menulis etiket meliputi nomor resep, tanggal, nama pasien dan aturan penggunaan obat.

- Menempatkan etiket pada wadah (plastik klip) agar tidak tertukar dengan resep lain

- Mencuci mortir dan stamper dan dikeringkan

- Dikeluarkan obat-obat yang akan diracik dari kemasannya

- Digerus sampai halus dan homogen.

- Dibagi serbuk sama banyak sesuai dengan jumlah puyer yang akan dibuat.

(3)

- Dikemas puyer dengan menggunakan kertas puyer - Dihitung kembali jumlah puyer

yang dibuat berdasarkan resep - Dimasukkan pada plastik klip

yang sudah diberi etiket.

- Diserahkan kepada pasien

4. Penyiapan dan penyerahan obat TABLET

- Menghitung kebutuhan jumlah obat sesuai dengan resep

- Mengambil obat yang

dibutuhkan pada rak

penyimpanan dengan

memperhatikan nama obat, tanggal kadaluarsa dan keadaan fisik obat

- Menyiapkan etiket warna putih (nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai sesuai permintaan pada resep serta petunjuk dan informasi lain) - Melakukan pemeriksaan akhir

(kesesuaian etiket dengan resep) - Menyerahkan obat kepada pasien

5. Penyiapan dan penyerahan obat NARKOTIKA

- Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan pada resep

- Untuk obat racikan, disiapkan obat jadi yang mengandung narkotika atau menimbang bahan baku narkotika (segera menutup dan mengembalikan wadah bahan baku pada tempatnya) - Dicatat pengeluaran obat pada

kartu stok

- Menyiapkan etiket yang sesuai (nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai sesuai permintaan pada resep serta petunjuk dan informasi lain) - Diletakan obat pada wadah yang

sesuai dan diperiksa kembali kesesuaian obat dalam resep - Diserahkan kepada pasien

6. Penyiapan dan penyerahan obat KAPSUL

- Memastikan bahwa semua obat bisa diracik (digerus)

- Untuk obat-obat yang tidak bisa digerus dilakukan konfirmasi pada dokter penulis resep.

- Menyiapkan obat-obat yang akan diracik

- Menulis etiket meliputi nomor resep, tanggal, nama pasien dan aturan penggunaan obat.

(4)

- Menempatkan etiket pada wadah (plastik klip) agar tidak tertukar dengan resep lain

- Mencuci mortir dan stamper dan dikeringkan

- Dikeluarkan obat-obat yang akan diracik dari kemasannya

- Digerus sampai halus dan homogen.

- Dibagi serbuk sama banyak sesuai dengan jumlah yang akan dibuat.

- Dimasukan serbuk pada cangkang kapsul sama banyak - Ditutup dengan tutup kapsul

bagian atasnya sambil ditekan- tekan agar kapsul tertutup dengan rapat kemudian di bersihkan dengan tisu.

- Dihitung kembali jumlah puyer yang dibuat berdasarkan resep - Dimasukkan pada plastik klip

yang sudah diberi etiket.

- Diserahkan kepada pasien

(5)

1. Informasi dan edukasi ANTIBIOTIK

- Obat ini digunakan untuk?

- Obat ini diminum berapa kali sehari? (kasi tau tiap berapa jam) (sebelum/sesudah/saat makan) - Habiskan obat walau merasa

tubuh sudah sehat

- Jika lupa minum obat namun masih mendekati jam minum obat, langsung diminum ketika ingat. Namun jika lupa saat mendekati jam selanjutnya, jangan minum lagi, minumlah obat di jam yang telah ditentukan - Jika merasakan efek samping

(apa efeknya), tidak perlu khawatir dan tetap minum obat sesuai anjuran.

- Jika efek samping dari obat sangat mengganggu hingga menghambat aktivitas, maka hentikan pengobatan terlebih dahulu dan segera kembali menemui dokter

- Jika ada interaksi dengan obat lain atau makanan (sampaikan cara penggunaan obat yang tepat untuk menangani interaksi).

- Obat ini harus disimpan pada tempat yang?

2. Infromasi dan edukasi INHALER - Obat ini digunakan untuk?

- Obat dipakai berapa kali sehari?

(kapan pakenya) - Cara penggunaan obat:

 Ambil posisi yang nyaman, seperti duduk tegak atau berdiri tegak

 Kocok inhaler terlebih dahulu

 Ketika menekan inhaler segera tarik napas, tahan napas minimal 10 detik setelah menghirupnya

 Selama hisapan hindari menarik dan membuang napas terlalu cepat

 Ketika menggunakan lebih dari satu isapan per dosis, berikan jeda waktu antar isapan (berikan jeda 1-3 menit)

 Kumur-kumur air untuk menghilangkan sisa obat

(menghindari e.s

sariawan)

 Jangan lupa ingat atau catat berapa banyak dosis obat yang telah terhirup agar mengetahui berapa

(6)

sisa dosis inhaler yang masih ada.

- Bersihkan tempat hisapan inhaler setelah digunakan sebelum disimpan

- Simpan di kotak obat, suhu ruang terhindar dari cahay matahari - Selalu pakai masker menghindari

debu/polusi (karna pasien pake inhaler pasti gangguan pernapasan)

- Tidak memaksakan dalam olahraga

- Jika ada interaksi dengan obat lain atau makanan (sampaikan cara penggunaan obat yang tepat untuk menangani interaksi).

3. Informasi dan edukasi INSULIN - Obat ini digunakan untuk?

- Obat dipakai berapa kali sehari (kapan digunakan)?

- Cara penggunaan obat:

 Persiapkan pen insulin, lepaskan penutup pen isulin

 Buka kertas pembungkus, pasang jarum dan buka tutup jarum

Untuk penggunaan pen insulin pertama, pastikan

pen siap digunakan (hilangkan udara dalam pen melalui jarum agar aturan dosis tepat; putar tombol pemilihan dosis;

tahan pen dengan jarum mengarahke atas sambal diamati keluarnya insulin;

ulangi jika perlu sampai insulin terlihat di ujung jarum; tombol pemutar harus kembali k enol setelah insulin terlihat di dalam pen)

 Aktifkan tombol dosis insulin sesuai instruksi resep dokter

 Pilih lokasi bagian tubuh yang akan disuntikan, bersihkan dengan kapas alkohol dan keringkan

 Mencubit kulit (lapisan lemak) mengunakan 2 jari

 Suntikan insulin dengan sudut 90°

 Dibiarkan jarum di tempat selama 5-10 detik untuk mencegah insulin keluar

 Melepaskan kulit yang dicubit dan juga jarum

(7)

 Bersihkan kulit ekas suntikan dengan kapas alkohol

- Posisi penyuntikan (lengan atas kanan/kiri, paha atas kanan/kiri, belakang paha kanan/kiri, bokong) untuk di perut (4 jari di atas/bawah/kanan/kiri dari pusar) - Menyuntik insulin tidak boleh

pada satu tempat yang sama (ganti-ganti tiap suntikan)

- Jangan lupa ganti jarum suntik (jarum suntik pen insulin hanya digunakan 1 kali pakai saja) - Simpan di lemari pendingin (di

pintu kulkas bukan freezer), keluarkan 30 menit sebelum digunakan

- Jika ada interaksi dengan obat lain atau makanan (sampaikan cara penggunaan obat yang tepat untuk menangani interaksi).

4. Informasi dan edukasi TABLET dan SIRUP dan OBAT LAIN YANG SEJENIS

- Obat ini digunakan untuk?

- Obat ini diminum berapa kali sehari? (kasi tau tiap berapa jam) (sebelum/sesudah/saat makan)

- Jika lupa minum obat namun masih mendekati jam minum obat, langsung diminum ketika ingat. Namun jika lupa saat mendekati jam selanjutnya, jangan minum lagi, minumlah obat di jam yang telah ditentukan - Jika merasakan efek samping

(apa efeknya), tidak perlu khawatir dan tetap minum obat sesuai anjuran.

- Jika efek samping dari obat sangat mengganggu hingga menghambat aktivitas, maka hentikan pengobatan terlebih dahulu dan segera kembali menemui dokter

- Jika ada interaksi dengan obat lain atau makanan (sampaikan cara penggunaan obat yang tepat untuk menangani interaksi).

- Obat ini harus disimpan pada tempat yang?

PERTANYAAN TUK

ALPRAZOLAM dan lainnya 1. Apakah anda pernah

mengonsumsi obat ini sebelumnya?

2. Apakah dokter memberi tahu apa kegunaan/indikasi obat ini?

(8)

3. Bagaimana cara minum obatnya?

4. Kapan minum obat?

5. Bagaimana cara

penyimpanan obat?

6. Berapa jumlah obat yg diminum perhari?

7. Apakah selalu rutin minum obat?

8. Apakah ada merasa gatal2 atau sesak nafas setelah minum obat?

9. Apakah ada merasakan ES dari obat?

10. Apakah anda merasa membaik/gejala terobati usai meminum obat?

11. Bagaimana diagnosis dokter terhadap penyakit anda?

12. Apakah dokter menjelaskan tentang cara penggunaan obat?

13. Sejak kapan anda menderita penyakit tersebut?

KASUS DULU Kasus 1

DL : 25-50 mg/kg BB pasien : 20 kg DL : 500-1000mg/20 kg

Dosis yg diberikan : 250 mg/ml tiap 12 jam (sudah tepat)

Kasus 2

Pentiapan sirup kering 1. Perugas menerima resep 2. Memeriksa/skrining resep 3. Menyiapkan sirup kering 4. Membuka tutup botol

5. Diencerkan sirup kering dengan air yang layak minum sesuai dosis, ditutup dan dikocok

6. Diberi etiket putih dan label kocok terlebih dahulu

Etiket berisikan Nama : MR Umur : 5 tahun 2x1 sdt

Kocok terlebih dahulu

7. Dilakukan pemeriksaan ulang 8. Dimasukkan ke dalam kemasan sekunder/ plastik klip

9. Diserahkan pada pasien

Kasus 3 Nama Umur

Jenis kelamin ❌ Bb

Nama dokter No sip ❌

(9)

Alamat ❌ Tanggal Paraf ❌

Farmasetik Bentuk sediaan Kekuatan ❌ Stabilitas❌

Kompaktibilitas❌

Pertimbangan klinis Tepat indikasi Dosis

Aturan pakai Polifarmasi❌

ROTD❌

KI❌

Interaksi❌

Tidak ada ME namun kekuatan sediaan tak diketahui

Kasus 4

Eriadrine 1/2 tab x 12 = 6 tab Pct 0,25 gr x 12 = 4 gr DMP 20 mg x 12 = 240 mg Ambroxol 20 mg x 12 = 249 mg

Kasus 5 Puyer

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Ditimbang bahan sesuai dengan yg yg dibutuhkan resep

3. Digerus 1 gr Pct, 240 mg ditambahkan DMP

4. Dilapisi lumpang lainnya dengan SL, di gerus ambroxol 240 mg, disisihkan ke perkamen

5. Dilapisi lumpang dengan SL, digerus erladrine 6 tablet, digerus adhalus, di

6. Dimasukkan eladrine ke lumpang campuran pct, digerus

7. Ditambahkan ambroxol, digerus ad homogen (eladrine dan ambroxol diakhir karena obat keras)

8. Dibagi serbuk menjadi 2 bagian di kertas perkamen

9. Disusun 12 kertas perkamen 10. Dibagi sama rata serbuk di tiap perkamen, dibungkus, masukkan ke dalam plastik klip

11. Diberikan etiket putih, yg berisikan identitas dan aturan pakai (sehari 1 pulv/bungkus)

12. Diserahkan ke pasien

Kasus 6

Efek tersebut disebabkan oleh ES obat

Obat yg dicurigai : Dexamethasone

(10)

ES ; nausea, pancreatitis, peptic ulcer

Kasus 7

Penggunaan antibiotik

1. berikut adalah obat antibiotic amoxicilin, harus diminum hingga habis untuk menghindari resistensi 2. Diminum 3 kali sehari (tiap 8 jam, di jam yg sama), minum sesuai dosis dan obat jangan dipakai bersama dengan orang lain/dibagikan

3. Obat ini mungkin akan membuat ibu mengalani pusing, mual, ruam.

Jika efek samping obat ini terlalu mengganggu ibu dapat konsultasikan kembali ke dokter

4. Obat ini di simpan di suhu ruang, kering, jauh dari jangkauan anak2 5. Jika lupa minum obat, segera minum obat saat ingat. Jika sudah mendekati jadwal minum obat berikutnya, minum 1 kali saja di jadwal biasa (jangan menggandakan dosis)

6. Hindari makanan asam, susu, alkohol

Kasus 8

Penggunaan Inhaler

1. Berikut merupKan obat venitoin inhaler, yang dapat melegakan nafas ibu

2. Disimpan di tempat sejuk dan kering, mudah terjangkau, dan dibawa kemana pun pergi

3. Digunakan saat ibu merasa kesulitasn bernafas, 2xpuff

4. Menanyakan sudah berapa lama menggunakannya dan bagaimana caranya selama ini menggunakannya 5. Mengedukasi cara pemakaian inhaler yg benar

- kocok inhaler sebelum dihiruo - tarik nafas saat menekan inhaler - tahan nafas 10 detik setelah menghiruonya

- tarik dan buang nafas perlahan 6. Catat tanggal awal pembukaan inhaler dan memeriksa tanggal kadaluarsa sebelum penggunaan 7. Obat ini dapat menyebabkan tremor, meningkatkan dentut jantung, sakit kepala, kram. Jika terlalu mengganggu dapat berkonsultasi ulang dengan dokter 8. Jika terjadi reaksi alergi segara hubungi dokter

(11)

Kriteria Pasien Konseling (PMK No 35 Tahun 2014)

1. Pasien kondisi khusus (pediatri, geriatri, gangguan fungsi hati dan/atau ginjal, ibu hamil dan menyusui).

2. Pasien dengan terapi jangka panjang/penyakit kronis (misalnya:

TB, DM, AIDS, epilepsi).

3. Pasien yang menggunakan Obat

dengan instruksi khusus

(penggunaan kortikosteroid dengan tappering down/off).

4. Pasien yang menggunakan Obat dengan indeks terapi sempit (digoksin, fenitoin, teofilin).

5. Pasien dengan polifarmasi; pasien menerima beberapa Obat untuk indikasi penyakit yang sama. Dalam kelompok ini juga termasuk pemberian lebih dari satu Obat untuk penyakit yang diketahui dapat disembuhkan dengan satu jenis Obat.

6. Pasien dengan tingkat kepatuhan rendah.

EDUKASI EFEK SAMPING XAREITO

Xareito memiliki efek samping yang stagnifikan diantaranya pendarahan, anemia, serta nyeri perut.

Info yang diberikan :

- Obat ini dapat menyebabkan pusing dan sinkop

- Sebaiknya bpk/ibu menghindari

atau mengemudi atau

mengoperasikan alat berat

- Hindari aktivitas berat untuk mencegah pendarahan

EDUKASI EFEK SAMPING ATORVASTA

- Jangan mengonsumsi obat ini

jika pasien sedang

hamil/menyusui dan memiliki riwayat penyakit hati

- Jika terjadi efek samping alergi, gatal-gatal, sulit bernafas, pembekakan pada wajah dan bibir segera hubungi dokter - Hubungi dokter jika terjadi

kelemahan otot pinggul, bahu, leher dan punggung

- Jangan menghentikan

penggunaan obat tanpa berkonsultasi dengan dokter - Minum obat tepat waktu, jika

lupa minum saat ingat. Jika sudah mendekati jadwal minum obat berikutnya, maka lewati obat terlupa, minum di jadwal berikutnya saja (jangan menggandakan dosis).

(12)

DOSIS

Omeprazole (1x1) sudah tepat

Sukralfat (3x1) belum tepat  seharusnya 4 kali sehari (tiap 6 jam) namun tetap harus diperiksa kekuatan dosis yang tersedia, penggunaan sukralfat untuk gantritis adalah 30 mg (Dipiro Ed 9).

Pertanyaan P1 P2 Ramipril

P1

1. Apakah bpk/ibu pernah melakukan pemeriksaan tekanan darah?

2. Berapa kadar TD terakhir kali?

3. Apakah masih terasa

pusing/lemas?

P2

1. Apakah anda merasakan batuk?

2. Apakah anda merasakan sakit kepala, pusing, mual, dan muntah?

3. Apakah anda merasakan gatal2 atau sesak nafas usai mengonsumsi obat?

Brilinta P1

1. Apakah terjadi memar atau luka yg sulit sembuh?

2. Apakah anda merasakan gejala seperti serangan jantung?

3. Apakah sudah pernah dilakukan pengecekan darah? Berapa kadar trombosit anda?

P2

1. Apakah terjadi pendarahan?

2. Apakah anda merasakan mual atau diare?

3. Apakah anda merasakan gatal2 atau sesak nafas usai mengonsumsi obat?

Lantus P1

1. Sudah berapa lama anda menggunakan insulin jenis ini?

2. Bagaimana cara anda

penggunakan insulin ini?

3. Apakah ada dilakukan

pemeriksaan gula darah? Beraoa hasil pemeriksaan tersebut?

4. Apakah anda masih merasakan poliuria, polidipsia, polifagia, lemah badan, dan kesemutan?

(Perkeni, 2021).

P2

1. Apakah anda merasakan mual, sakit kepala,berkeringat dingin, badan bergetar dan lemas usai mengonsumsi obat?

Apidra

(13)

P1

1. Sudah berapa lama anda menggunakan insulin jenis ini?

2. Bagaimana cara anda

penggunakan insulin ini?

3. Apakah ada dilakukan

pemeriksaan gula darah? Beraoa hasil pemeriksaan tersebut?

4. Apakah anda masih merasakan poliuria, polidipsia, polifagia, lemah badan, dan kesemutan?

(Perkeni, 2021).

P2

1. Apakah anda merasakan mual, sakit kepala,berkeringat dingin, badan bergetar dan lemas usai mengonsumsi obat?

2. Apakah anda merasakan sesak atau muncul bercak yang disertai rasa gatal usai mengonsumsi obat?

DRP C7 UNTUK APIDRA DAN LANTUS

C7.1 Apakah anda menggunakan obat lebih sedikit atau dikurangi?

C7.2 Apakah anda menggunakan obat lebih dari 2 kali suntikan/injeksi dalam sekali pemakaian?

C7.3 Apakah anda menggunakan dan apidra sesuai dengan anjuran dokter?

C7.4. Apakah anda menggunakan obat-obatan lain selain yang diresepkan dokter?

C7.5 Apakah anda mengonsumsi alkohol?

C7.6 Dimanakah anda menyimpan obat-obatan ini?

DRP

Ramipril tablet 25 mg Sprironolakton

C1.1. obat sesuai dengan pedoman (untuk CHF)

C1.2 Obat tidak terdapat kondaindikasi

C1.3 Obat sesuai indikasi

C1.4 kombinasi obat tidak tidak tepat

Ada interaksi antara spironolakton dan ramipril

C1.5. Duplikasi

C1.6 Pengobatan tak lengkap

C1.7 Terlalu banyak obat yang diberikan untuk 1 indikasi

ME ULCERID TROFLAT Ulcerid atau famotidine 2x1 Troflat atau sulralfat 4x1 Atas yg bener

E4 salah dosis/kekuatan/ frekuensi

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Apabila petugas penyimpanan mengambil dokumen rekam medis dengan nomor rekam medis yang berada di tengah pada rak penyimpanan maka petugas harus memperhatikan

Praktik kefarmasian meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep

Data yang diambil meliputi pelayanan kefarmasian di puskesmas dengan indikator kepatuhan prosedur tetap (protap), waktu penyiapan obat, waktu penyerahan obat,

Data yang diambil meliputi pelayanan kefarmasian di puskesmas dengan indikator kepatuhan prosedur tetap (protap), waktu penyiapan obat, waktu penyerahan obat,

Data yang diambil meliputi pelayanan kefarmasian di puskesmas dengan indikator kepatuhan prosedur tetap (protap), waktu penyiapan obat, waktu penyerahan obat,