• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modal Sosial dalam Graduasi Sejahtera Mandiri Program Keluarga Harapan di Provinsi Bali

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Modal Sosial dalam Graduasi Sejahtera Mandiri Program Keluarga Harapan di Provinsi Bali"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

Berdasarkan hasil penelitiannya, Putnam menyimpulkan bahwa modal sosial berupa norma dan jaringan merupakan prasyarat pembangunan ekonomi. Tiga elemen penting modal sosial yang dikemukakan oleh Fukuyama telah menjadi populer dan banyak digunakan dalam menganalisis studi kasus. Kepercayaan merupakan bagian dari modal sosial kognitif, terkait dengan apa yang dirasakan oleh individu.

Analisis SWOT

47 Dalam jejaring sosial terjalin koordinasi dan komunikasi yang dapat mendorong rasa saling percaya dalam kehidupan bermasyarakat. Konsep jaringan dalam penelitian ini dapat diamati pada jaringan yang terbentuk pada kelompok KPM PKH yang dipimpin oleh seorang pendamping khususnya pada saat pertemuan kelompok. Keterlibatan KPM dalam jaringan perusahaan yang dirintisnya dapat menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam mencapai wisuda mandiri sejahtera.

Konsep modal sosial tidak hanya terkait dengan pemenuhan kebutuhan ekonomi, tetapi juga akses terhadap sumber daya, yang juga ditentukan oleh adanya jaringan dan rasa saling percaya dalam kelompok masyarakat. Adanya modal sosial dapat mempermudah akses rumah tangga miskin terhadap modal lain seperti: modal manusia, modal finansial dan modal fisik dengan memperluas jaringan sosial dan rasa saling percaya (Kharisma et al. 2020). Selain itu, melihat karakteristik masyarakat Indonesia khususnya masyarakat di Bali yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai agama, adat istiadat, budaya, dan kecenderungan masyarakat untuk hidup dalam kelompok/jaringan sosial di lingkungannya, maka konsep modal sosial nampaknya sangat penting untuk digunakan. dalam penelitian ini.

Penelitian ini tidak sebatas menjawab pertanyaan tentang faktor pendorong KPM PKH dalam mencapai matrikulasi sukses mandiri. Yang tidak kalah penting adalah pembuatan strategi ke depan untuk meningkatkan jumlah lulusan PKH yang mandiri dan berhasil.

Temuan dan Analisis

Namun, pada tahun 2017 hingga saat ini, pengelolaan data dialihkan ke Pusat Data dan Teknologi Informasi Kesejahteraan Sosial (Pusdatin) Kementerian Sosial RI, yang kemudian dikenal dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Di Provinsi Bali, PKH pertama kali dilaksanakan pada tahun 2010 dan hanya mencakup dua kabupaten, yaitu Buleleng dan Karangasem. Kedua kabupaten tersebut dipilih sebagai pilot project pelaksanaan PKH di Provinsi Bali mengingat memiliki wilayah dan jumlah penduduk miskin yang lebih luas dibandingkan kabupaten lainnya.

Selain pelaksanaannya yang diyakini berdampak baik bagi perekonomian masyarakat kurang mampu, wilayah cakupan PKH di Provinsi Bali diperluas ke seluruh kabupaten/kota hingga tahun 2015. Penyaluran bantuan PKH dilakukan secara nontunai berdasarkan besarnya komponen dalam keluarga bekerjasama dengan Himbara (Himpunan Bank Milik Negara). Berdasarkan hasil penelitian, penyaluran bantuan PKH di Provinsi Bali secara umum berjalan baik.

Meski ada beberapa penerima manfaat yang menyatakan tidak selalu menerima bantuan secara penuh selama satu tahun. Jumlah penerima PKH yang dibantu pendamping dibagi per desa dengan memperhatikan proporsi jumlah penerima manfaat.

Teknis Pelaksanaan Graduasi Sejahtera Mandiri di Desa Candikuning dan Sumerta Kaja

Wisuda Sejahtera Mandiri, yaitu penghentian kepesertaan PKH karena kondisi sosial ekonomi yang sudah membaik, sehingga KPM dikategorikan mampu dan tidak berhak lagi menerima bansos PKH. Wisuda Sejahtera Mandiri dapat diajukan baik atas inisiatif KPM sendiri maupun permintaan dari pekerja sosial atau pihak lain. Wisuda Sejahtera Mandiri merupakan standar kinerja pelaksanaan SDM PKH yang terdiri dari koordinator wilayah dan pendamping di masing-masing desa.

Menurut apa yang disampaikan Kepala Dusun Batusesa Desa Candikuning, KPM menargetkan kelulusan secara umum. 53 memiliki kendaraan bermotor roda empat dan memiliki usaha khususnya di desa Candikuning yang rata-rata KPM bermatapencaharian sebagai petani sayur bahkan memiliki usaha panen sayur. Dalam proses melamar wisuda mandiri sejahtera, temuan lapangan di desa Candikuning memiliki perbedaan dengan desa Sumerta Kaja, dimana lulusan KPM di desa Candikuning cenderung melamar wisuda setelah dihubungi pendamping.

Hal ini menunjukkan bahwa pendamping PKH di desa Candikuning dan desa Sumerta Kaja sudah memahami dan menjalankan tugasnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Analisis kontribusi modal sosial pada PKH Wisuda Mandiri Sejahtera Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, ditemukan unsur-unsurnya.

Analisis Kontribusi Modal Sosial Dalam Graduasi Sejahtera Mandiri PKH Berdasarkan hasil wawancara terhadap para informan, ditemukan bahwa unsur-unsur

Selama di Desa Sumerta Kajë, KPM bersedia mengundurkan diri setelah sebelumnya diusulkan oleh pendamping. Berdasarkan hasil wawancara yang disampaikan KPM di desa Sumerta Kajë, faktanya masih banyak dijumpai masyarakat kurang mampu yang belum tersentuh bantuan pemerintah. Selain itu, nilai moral berupa rasa malu juga mempengaruhi keputusan KPM di desa Candikuning untuk mengajukan wisuda mandiri sejahtera.

Temuan menarik dari penelitian ini adalah adanya perbedaan indikator rasa malu antara KPM di Desa Candikuning dengan Sumerta Kaja. Berbeda dengan KPM di desa Sumerta Kaja yang malu-malu mengurus ijazah secara mandiri sebelum didesak oleh pendampingnya. Pengalaman ini disampaikan secara gamblang oleh KPM di Desa Sumerta Kaja yang sebagian besar pelakunya adalah UMKM.

Di Desa Sumerta Kaja, seperti disebutkan sebelumnya, KPM PKH cenderung mengajukan kelulusan mandiri karena mengikuti arahan dari pendampingnya daripada mengajukan diri terlebih dahulu karena stigma di masyarakat. Bagi lulusan KPM PKH di Desa Candikuning, selain sebagai petani juga mampu mengembangkan usahanya sebagai tengkulak sayuran dengan jaringan yang cukup luas. Kesuksesan mereka mendapatkan pinjaman KUR tentunya tidak terlepas dari arus informasi dalam jaringan di desa mengenai KUR dan dukungan dari aparat pemerintah desa yang juga memberikan rekomendasi.

Misalnya, salah satu KPM di Desa Sumerta Kaja aktif dalam pengajian, dimana ia secara rutin mengumpulkan sumbangan dana yang disalurkan kepada warga yang tidak mampu atau terkena bencana, seperti memberikan bantuan kepada anak yatim dan korban bencana alam. bencana.

Kendala-Kendala Dalam Pencapaian Graduasi Sejahtera Mandiri PKH

61 kepada KPM, penulis mencatat bahwa kepercayaan merupakan unsur modal sosial yang paling kuat dan mempengaruhi munculnya peran unsur modal sosial lainnya. Sebagaimana dicatat oleh Putnam, kepercayaan ini merupakan faktor kunci dalam penciptaan modal sosial (Matthews dan Besemer 2015). Pengikut kemudian dapat menggunakan kesempatan ini untuk memperkuat peran elemen dalam modal sosial lainnya, seperti nilai dan norma.

Melalui proses komunikasi, edukasi dan motivasi, para pendamping berkali-kali menggarisbawahi pentingnya nilai-nilai sosial, agama dan norma hukum yang dapat mengubah mentalitas KPM. Oleh karena itu, pendamping PKH merupakan aktor kunci yang berperan sangat penting dalam mensukseskan program, khususnya dalam mewujudkan suksesnya wisuda mandiri PKH. Banyak KPM yang masih lemah dalam mengelola keuangan keluarga dan tidak dapat memanfaatkan keterampilan yang menjadi potensinya untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai sumber pendapatan lain.

Tidak semua pendamping memiliki kemampuan komunikasi yang baik, sehingga tidak mampu memberikan pendidikan dan motivasi yang dapat mengubah pola pikir PHT. Tidak ada pelatihan khusus mengenai teknik penilaian bagi pendamping, mengingat kelulusan merupakan isu penting yang menjadi tujuan utama PKH.

Strategi Kebijakan Untuk Meningkatkan Jumlah Graduasi Sejahtera Mandiri PKH

63 mitra eksternal dan KPM meliputi keadaan lingkungan alam, keadaan perekonomian nasional, serta peran pemerintah dan pemangku kepentingan. Direkomendasikan kepada Kementerian Sosial RI untuk melakukan Petunjuk Teknis tentang teknik klasifikasi bagi pendamping PKH. Merancang dan melaksanakan program pemberdayaan sosial yang sistematis dan berkelanjutan baik di pusat maupun di daerah.

Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan pemangku kepentingan untuk melaksanakan kegiatan pelatihan usaha atau tenaga kerja dan koordinasi akses permodalan bagi KPM.

Kesimpulan

Selain itu, kelulusan secara tidak langsung dipengaruhi oleh jaringan usaha KPM dengan mitra usaha, dimana keberhasilan usaha yang dipimpin oleh KPM berdampak pada peningkatan kesejahteraan dan mendorong KPM untuk melamar kelulusan sukses mandiri. Ada beberapa kendala yang menjadi kendala bagi KPM yang belum mampu meraih gelar sukses mandiri antara lain: kewirausahaan yang dipimpin oleh KPM sulit berkembang terutama akibat dampak pandemi Covid-19, lemahnya pengelolaan keuangan keluarga, kurangnya kesadaran diri dimana KPM cenderung miskin, bencana baik pandemi Covid-19 maupun bencana alam yang mempengaruhi hajat hidup orang, lemahnya kemampuan komunikasi dan pelatihan pendamping, tidak adanya pelatihan khusus teknik asesmen pendamping dan program pemberdayaan yang anti -klimaks, kurang sistematis dan tidak berkelanjutan. Pemerintah diharapkan meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan desa dan Pendamping PKH, tidak hanya dalam hal pemutakhiran data dan penyaluran bantuan, tetapi juga mengenai pentingnya pembahasan teknik-teknik keberhasilan wisuda mandiri agar tujuan PKH dapat tercapai.

Selain itu, alternatif strategi kebijakan yang dikembangkan dalam kajian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan pemerintah dalam pengambilan kebijakan sebagai upaya peningkatan jumlah lulusan PKH mandiri yang berhasil. Penelitian ini hanya berfokus pada analisis faktor pendorong keberhasilan kelulusan PKH mandiri melalui pendekatan modal sosial dan hanya mengambil sampel di dua desa di Provinsi Bali, yang mungkin tidak cukup untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Hasil penelitian di kedua desa tersebut menunjukkan adanya perbedaan pengaruh nilai moral (malu) pada penelitian ini, terutama berdasarkan temuan KPM di desa Sumerta Kaja.

Sementara temuan di Desa Sumerta Kaja, KPM merasa malu jika mengajukan kelulusan atas inisiatif sendiri karena stigma “kesombongan” di lingkungannya. 65 diperluas dengan menganalisis kekuatan pendorong melalui teori dan pendekatan lain yang relevan dan dengan menambahkan contoh lokasi di kota lain dengan karakteristik masyarakat yang berbeda.

Daftar Pustaka

Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial tentang Petunjuk Teknis Wisuda Bagi Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan Tahun 2020.” Wisuda Mandiri: Suatu Bentuk Pemberdayaan Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Pati." Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam: KOMUNITAS. Pengentasan Kemiskinan China Selama 40 Tahun Terakhir: Keberhasilan dan Tantangan." Jurnal Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya Australia.

Jejaring Sosial, Modal Sosial, dan Kemiskinan: Panacea atau Placebo?” Jurnal Kemiskinan dan Keadilan Sosial. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Pengentasan Kemiskinan: Bukti Empiris dari Indonesia." Riset Studi Pembangunan. Dampak Sosial Ekonomi Keluarga Penerima Manfaat Mandiri Exit Program Keluarga Harapan Dalam Perspektif Teknik Perubahan Paling Signifikan." Berita Administrasi.

Peraturan Pemerintah (PP) mengubah Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional dalam Rangka Mendukung Kebijakan Fiskal Negara untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan serta menyelamatkan perekonomian nasional." Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (SWOT) Strategi Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 China.

Referensi

Dokumen terkait

Hadirnya peran dinas sosial dalam pemberdayaan masyarakat melalui program keluarga harapan (PKH) untuk penanggulngan kemiskinan di Kabuapten Humbang Hasundutan peran

a) Tahap deskripsi, tahap ini dilakukan deskripsi dilihat dari aspek konteks, input, proses dan produk berdasarkan hasil pengumpulan data primer dan data skunder. b) Tahap