• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Sosialisasi Dampak dan Manfaat Tanaman Mangrove bagi Ekosistem Lingkungan di Teluk Pangpang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Sosialisasi Dampak dan Manfaat Tanaman Mangrove bagi Ekosistem Lingkungan di Teluk Pangpang"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

18 The Educational Research of TEKIBA (2023): Volume (3), Issue (2), PP. 18-21

E-ISSN: 2776-947X

DOI: http://10.36526/tekiba.v3vi2i.3030

Journal Title

Sosialisasi Dampak dan Manfaat Tanaman Mangrove bagi Ekosistem Lingkungan di Teluk Pangpang

1Hadi Prayitno, 2Daniel D Rumani, 3Ariyono Setiawan, 4Untung LN Wibowo, 5Ahmad Mubarok, 6Dede Ardian, Ikhwanul Qiram7**

14ha_pray@yahoo.co.id, 2daniel_dewantoro@dephub.go.id, 3 yosephhota@gmail.com

**ikhwanulqiram@gmail.com

1,2,3,4,5,6 Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia, 68462.

7 Program Studi Teknik Mesin, Universitas PGRI Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia, 68418

ARTICLE INFO ABSTRACT

Article History:

Revisied Date: 29 September Published Date: 05 October

A mangrove forest ecosystem is a forest that grows and develops in a coastal area, that is, in a marshy land area in a brackish water area.

Kedunghasri is the easternmost village, where waste is channeled from upstream to downstream due to lack of discipline on waste management within the community. Through this charity, 500 mangrove trees can be planted to prevent pollution of marine ecosystems. The results of the activities show that planting mangrove trees can raise awareness that mangrove trees are very influential.

Keywords:

Coastal Ecosystem, Socialization, Mangrove Planting, Community Service

1. PENDAHULUAN

Desa Kedungsari adalah salah satu desa yang terletak di kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi, provinsi Jawa Timur. Sebuah desa yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Alas Purwo (TNAP). Desa Kedungsari mempunyai kawasan hutan lindung yang luasnya sebesar 44,05% yang didalamnya ada hutan mangrove seluas 200 Ha [1]. Potensi alam yang ada di kawasan hutan mangrove sangat banyak.

Terdapat banyak habitat yang ada dalam ekosistem hutan mangrove, sehingga harus dirawat dan dilindungi.

Mangrove merupakan tumbuhan yang habitatnya di bibir pantai [2]. Ekosistem hutan mangrove merupakan hutan yang dapat tumbuh dan berkembang di wilayah bibir pantai yaitu

pada lahan tanah yang berbentuk rawa dalam perairan payau [3]. Posisi hutan mangrove terletak pada bibir pantai perpaduan antara air laut dengan air tawar, atau berada di sekitaran hilir sungai, ekosistemnya bisa juga bisa berada di teluk yang dilindungi dari hamtaman ombak [4][5]. Terdapat 3 jenis kelompok tanaman yang terdiri dari Rhizopora, Sonneratia, dan Acanthaceae [6].

Hutan mangrove berfungsi untuk menjaga kelestarian ekosistem plankton dan meningkatkan jumlah produksi ikan yang ada [7].

Selain itu, mangrove memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga pantai supaya tidak terjadi abrasi [8]. Di lain sisi, hutan mangrove dijadikan tempat mencari sumber makanan oleh ikan dan biota laut yang lain, penyumbang

(2)

19 oksigen, dan sebagai alat untuk menyerap polutan

yang ditimbulkan oleh manusia [9].

Mangrove merupakan pelindung utama wilayah pesisir dari serangan gelombang pasang yang kuat, dapat dimanfaatkan untuk bahan makanan, kayu bakar atau tanaman obat [10].

Peran penting lainnya, mengingat tempat tumbuh dan berkembang tersebar hampir merata di sepanjang pesisir, hutan mangrove ini selalu berdampingan dengan kegiatan budidaya, sebagai penyangga ekologis [11] atau di tempat penting sebagai penyeimbang ekosistem [12].

2. ANALISIS SITUASI

Kedungasri merupakan Desa Paling Ujung Timur di Kecamatan Tegal Delimo Kabupaten Banyuwangi merupakan tempat kiriman sampah yang dibawa oleh air mulai dari hulu sampai hilir.

Hal ini disebabkan kurang disiplinnya masyarakat dalam mengelola sampah, sehingga menjadi permasalahan yang sangat krusial dan harus segera dicarikan solusinya.

Selain permasalahan sampah domestik, aktifitas pariwisata yang tidak terkendali juga mengakibatkan meningkatnya sampah yang merusak mangrove di pesisir pantai selatan Banyuwangi [13]. Bagi masyarakat Desa Kedungasri Khususnya dan Wilayah Kecamatan Tegaldlimo pada umumnya, permasalahan sampah telah berpengaruh terhadap sektor usaha nelayan [14].

Pada kesempatan ini, Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi melakukan kolaborasi dengan masyarakat di desa Kedungasri untuk melakukan penanaman bibit pohon mangrove.

Kegiatan ini melibatkan management dari APIB, taruna/i, dan kelompok pengelola setempat saat ini, untuk mencegah abrasi harus diatasi dengan mangrove.

3. SOLUSI DAN LUARAN

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penanaman mangrove ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2022. Jenis kegiatan menggunakan metode partisipatif, dimana mitra bersama tim pelaksana terlibat bersama-sama dari perencanaan program hingga pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi program. Alur

kegiatan dapat ditampilkan dalam Gambar 1 berikut.

Gambar 1. Skema kegiatan pengabdian pada msayarakat

4. METODE KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi dalam bidang Pengabdian Masyarakat yang akan dilaksanakan oleh Akademi Penerbang Banyuwangi salah satunya yaitu kegiatan penanaman bibit pohon mangrove yang dilaksanakan oleh tim pelaksana kegiatan telah melakukan proses persiapan dengan menemui pejabat desa, dan kelompok masyarakat di Desa Kedungasri. Persiapan yang diawali dengan survei di area lokasi tempat penanaman pohon mangrove dan sosialisasi pentingnya manfaat mangrove bagi lingkungan sekitar. Penanaman mangrove harus didampingi oleh pihak yang memahami proses penanaman pohon mangrove secara benar, agar mangrove yang ditanam bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Manfaat pohon mangrove salah satunya adalah mencegah abrasi dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Gambar 2. Persiapan oleh Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi dan warga

Desa Kedungasri

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan sebuah bentuk kepedulian institusi Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi untuk memberikan kesadaran bagi masyarakat setempat dan taruna/i Akademi Penerbang

Start Identifikasi Masalah

Solusi & Kordinasi

Stakeholders Pelaksanaan MONEV Pelaporan &

Publikasi

(3)

20 Indonesia. Kegiatan ini juga sebagai bentuk

penguatan implementasi Tri Dharma bagi dosen dan juga sebagai bagian dari upaya pembentukan taruna yang unggul [15]. Selain itu, juga sebagai bagian dari pengenalan ide penelitian dosen dan taruna API Banyuwangi [16], [17].

Dalam kegiatan ini, sejumlah materi disampaikan yang salah satunya adalah pengenalan jenis-jenis bibit pohon mangrove dan pentingnya menanam bibit mangrove. Tahapan kegiatan meliputi persiapan, dimana tim pelaksana bersama mitra melakukan pengarahan.

Gambar 3. Pengarahan kepada masyarakat setempat dan taruna/i Akademi Penerbang

Indonesia

Tahapan pertama adalah melakukan pengarahan kepada masyarakat setempat dan taruna/i Akademi Penerbang Indonesia terkait jenis mangrove [18], seperti Avicennia, Sonneratia, Ceriops, Bruguiera, dan Rhizopora.

Tahap berikutnya dilanjutkan dengan melakukan penanaman pohon bibit mangrove bersama dengan taruna/i dan kelompok pengelola setempat.

Gambar 4. Proses Penanaman pohon mangrove oleh taruna/i Akademi Penerbang Indonesia 5. KESIMPULAN

Kesimpulan utama dari kegiatan pengabdian yakni, terdapat 76 taruna/i dari jurusan OPU Akademi Penerbang Indonesia beserta Tim pelaksana yang akan menanam bibit pohon mangrove. Semua pihak yang turut serta hadir dalam kegiatan telah memperoleh informasi terkait pentingnya keberadaan hutan manrove untuk menjaga ekosistem laut. Selain itu, setiap taruna/i membawa 5 bibit pohon mangrove untuk ditanam sehingga jumlah total bibit mangrove yang berhasil ditanam kurang lebih 400 pohon.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikan pada Direktur Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi beserta seluruh civitas akademika yang terlibat dan yang telah berkonstribusi untuk tercapainya tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Selain itu, ucapan terimakasih sebesar-besarnya juga disampaikan pada seluruh stakeholder serta masyarakat Desa Kedunghasri yang telah terlibat dalam kegiatan ini.

REFERENSI

[1] M. Munawir, M. Mahbub, and M. Masnida,

“Pemberdayaan Kelompok Pengelola Wisata Dalam Upaya Peningkatan Pemanfaatan Wisata Mangrove di Desa Kedungasri Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi,” Loyal. J. Pengabdi.

Kpd. Masy., vol. 3, no. 2, p. 235, 2020, doi:

10.30739/loyal.v3i2.295.

[2] Ilamsyah, Jawahir, and M. Akhyar,

“Pemanfaatan Alat Pendeteksi Kelembaban Tanah dan Suhu Pohon Mangrove Berbasis IoT,” J. Tek. Inform., vol. 8, no. 2, pp. 59–66, 2022, doi: 10.51998/jti.v8i2.498.

(4)

21 [3] D. Pandiangan, N. Nainggolan, and ..., “PKM

Ibu-Ibu PKK Desa Palaes Minahasa Utara Untuk Pemanfaatan Daun atau Bunga Mangrove sebagai Minuman Fungsional,”

JPAI J. …, vol. 4, no. September 2022, 2022,

[Online]. Available:

https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php /jpai/article/view/43568%0Ahttps://ejou rnal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jpai/article /download/43568/40078

[4] M. Sam’un, M. Rom Ali Fikri, Z. Ayu Lestari, T. Triadi, and T. Dwi Rahmawat, “Strategi Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Hutan Mangrove di Dusun Tangkolak Timur Kabupaten Karawang,” J. Agrimanex Agribusiness, Rural Manag. Dev. Ext., vol. 3,

no. 1, 2022, doi:

10.35706/agrimanex.v3i1.6986.

[5] C. N. D. Zuriana Siregar, Musrina Putriani, Irvianty Irvianty, “Jenis-jenis Mangrove di Lambaro Skep Banda Aceh,” in Seminar Nasional BIOTIK, 2022, vol. 10, no. 1, pp.

113–119. doi:

http://dx.doi.org/10.22373/pbio.v10i1.14 691.

[6] Y. Y. Astiningseh, N. Nurchayati, T. I. D.

Kurnia, and A. R. Kartenogoro,

“Inventarisasi dan identifikasi tanaman mangrove dikawasan Kawang, Muncar Kabupaten Banyuwangi,” Konf. Nas. Mat.

dan IPA Univ. PGRI Banyuwangi, vol. 2, no. 1, pp. 216–224, 2022.

[7] M. Ecosystem, “Importance of Mangrove Ecosystem,” Cent. Adv. Study Mar. Biol.

Annamalai Univ., pp. 2–500, 2006, [Online].

Available:

http://www.ocw.unu.edu/international- network-on-water-environment-and- health/unu-inweh-course-1-

mangroves/Importance-of-mangroves.pdf [8] B. M. Sukojo and Y. N. Arindi, “Analisa

Perubahan Kerapatan Mangrove Berdasarkan Nilai Normalized Difference Vegetation Index Menggunakan Citra Landsat 8 (Studi Kasus: Pesisir Utara Surabaya),” Geoid, vol. 14, no. 2, p. 1, 2019, doi: 10.12962/j24423998.v14i2.3874.

[9] M. Y. Abuk et al., “Identifikasi Jenis-Jenis Mangrove di Kawasan Ekowisata Mangrove di Desa Dualaus Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu,” J. Aquat., vol. 5, no. 2, pp.

98–107, 2022.

[10] M. A. Kadir, E. S. Wibowo, S. Abubakar, and N. Akbar, “Manfaat Mangrove Bagi Peruntukan Sediaan Farmasitika Di Desa Mamuya Kecamatan Galela Timur Kabupaten Halmahera Timur (Tinjauan Etnofarmakologis),” J. Enggano, vol. 4, no. 1,

pp. 12–25, 2019, doi:

10.31186/jenggano.4.1.12-25.

[11] A. A. Damayanti, I. Rah, N. Nurliah, S.

Hilyana, and M. Marzuki, “Penanaman Mangrove Sebagai Salah Satu Upaya Pelestarian Ekologi Pesisir Di Dusun Cemara, Kabupaten Lombok Barat,” Abdi Insa., vol. 6, no. 2, p. 270, 2019, doi:

10.29303/abdiinsani.v6i2.246.

[12] S. Eddy, I. Iskandar, M. Rasyid Ridho, and A.

Mulyana, “Restorasi Hutan Mangrove Terdegradasi Berbasis Masyarakat Lokal,” J.

Indobiosains, vol. 1, no. 1, pp. 1–13, 2019, [Online]. Available: https://jurnal.univpgri- palembang.ac.id/index.php/biosains [13] tempo.co, “Ancam Ekosistem, Wisatawan

Mangrove Bedul Dibatasi,” 2011.

https://nasional.tempo.co/read/323375/a ncam-ekosistem-wisatawan-mangrove- bedul-dibatasi (accessed Aug. 15, 2023).

[14] Mongabay, “Liputan Banyuwangi : Sampah Muncar yang Tak Kunjung Terselesaikan,”

2019.

https://www.mongabay.co.id/2019/07/2 3/liputan-banyuwangi-sampah-muncar- yang-tak-kunjung-terselesaikan-1/

(accessed Aug. 15, 2023).

[15] H. P. Dhian Supardam, “Kompetensi Dalam Membangun Taruna Unggul,” 000395418, 2022

[16] Hadi Prayitno, Metodologi Penelitian Penerbangan. Yogyakarta: Samudera Biru, 2023.

[17] A. P. I. Banyuwangi, Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Penelitian & Pengabdian Masyarakat 2023. Banyuwangi, 2023.

[18] S. Handayani, “Identifikasi Jenis Tanaman Mangrove Sebagai Bahan Pangan Alternatif Di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur,” J.

Teknol. Pangan, vol. 12, no. 2, 2018, doi:

10.33005/jtp.v12i2.1287.

Referensi

Dokumen terkait

Kepala Program Studi Kebidanan S1 Koordinator Mata Kuliah Puri Kresna Wati,SST,MKM FARIDA MENTALINA SIMANJUNTAK, M.Kes Evi Nur Akhiriyanti,SST,MN.Mid FORMULIR MUTU – UNIT PENJAMINAN

Sosialisasi dan Pelatihan Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan metode sosialisasi mengenai manfaat dan pentingnya tanaman mangrove bagi masyarakat pesisir dan membuat