• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of SOSIALISASI PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI MENJADI BRIKET UNTUK WARGA DESA SUMBERURIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of SOSIALISASI PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI MENJADI BRIKET UNTUK WARGA DESA SUMBERURIP"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SOSIALISASI PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM

PADI MENJADI BRIKET UNTUK WARGA DESA SUMBERURIP

Muhammad Bilal1, Yudha Asmara Dwi Aksa2, Purnama Putra3 Universitas Islam 451,2,3

[email protected]1, [email protected]2, [email protected]3

Abstract

The problem experienced by the people of Sumberurip Village is the lack of knowledge and skills to process waste or waste. The people of Sumber Urip Village are divided into several areas of livelihood, but most of the livelihoods of the people of Sumber Urip Village are farmers. The condition of agricultural waste which causes a lot of pollution to the environment, especially rice husk waste or what is commonly known as bran is part of the grain grain in the form of dry, scaly, and inedible sheets, which protect the inside. Rice husk is one of the most beneficial agricultural wastes. However, farmers often think that the husks are agricultural waste that can only be used as fertilizer, ashes, or animal feed.

Utilization of rice husk briquettes is one of the solutions in an effort to break down waste that can pollute the environment, and also as an effort to increase understanding, awareness and skills of the people of Sumberurip Village in dealing with waste that can pollute the environment around the village. Based on the problems above, KKN participants are interested in socializing the manufacture of briquettes made from rice husk. Rice husk is widely used as a material for making briquettes.

Keywords : Rice Husk, Briquettes, Waste Utilization

1. Pendahuluan

Kabupaten Bekasi mempunyai curah hujan cukup bervariasi, begitu juga dengan bentuk wilayah kabupaten ini sebagian besar mempunyai relief datar sehingga pada umumnya masyarakat sekitar memanfaatkan keadaan ini dengan melakukan kegiatan bertani padi di sawah, menanam palawija juga kebun campuran. Keadaan ini membuat Kabupaten Bekasi menjadi salah satu sentra padi di wilayah Pantai Utara Jawa (Pantura). Salah satu desa yang memang menjadi wilayah pengembangan pertanian padi adalah Desa Sumberurip Kecamatan Pebayuran (BAPPEDA, 2023; Malikhatun et al., 2021).

Desa Sumberurip adalah salah satu desa yang wilayahnya didominasi persawahan. Mata pencarian sebagian besar masyarakat di sana adalah bertani di sawah. Para petani akan memanen padi setiap 4 bulan sekali atau setidaknya 2 kali dalam setahun, tergantung pada ketersediaan air. Untuk mendukung proses pengolahan padi, terdapat cukup banyak tempat penggilingan. Menurut salah satu pemilik penggilian yang penulis wawancarai, setidaknya terdapat 10 tempat penggilingan di Desa Sumbeurip. Setelah masa panen, biasanya akan terdapat

(2)

120

Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Untuk Warga Desa Sumberurip banyak sisa dari penggilingan berupa limbah kulit padi (sekam) (Bilal, 2023).

Limbah sekam yang kurang dikelola akan dengan mudah tertiup angin dan mengganggu lingkungan serta kesehatan masyarakat sekitar (Handayani et al., 2014). Untuk mencegah pencemaran lingkungan akibat sekam yang tidak dikelola dengan baik maka sekam padi dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar alternatif pengganti minyak tanah, gas, atau arang kayu dan juga diolah menjadi pupuk organic yang ramah lingkungan. Akan tetapi, limbah belum dimanfaatkan dengan baik, seperti limbah sekam padi, di masa mendatang diperlukan pemanfaatan limbah tersebut secara efisien (Sofyan & Riniarti, 2014; Tama et al., 2023).

Permasalahan yang dialami masyarakat adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan untuk mengolah sampah atau limbah. De Lima & Patty (2021) menyebutkan bahwa limbah adalah sisa atau hasil sampingan dari kegiatan manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya yang jika dibuang tanpa ada proses pengolahan terlebih dahulu dapat menimbulkan polusi. Sekam padi merupakan salah satu limbah pertanian yang paling banyak manfaatnya. Namun, para petani sering menganggap bahwa sekam tersebut merupakan limbah pertanian yang hanya dapat dimanfaatkan sebaagai pupuk, abu gosok, atau pakan ternak (Andesmora et al., 2019). Pemanfaatan briket sekam padi merupakan salah satu solusi dalam usaha untuk mengurai limbah yang dapat mencemarkan lingkungan, dan juga sebagai usaha peningkatan pemahaman, kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengatasi limbah yang dapat mencemarkan lingkungan sekitar desa (Marita et al., 2022; Ningrum et al., 2022; Setyowati, 2020). Briket sekam padi juga bermanfaat sebagai bahan bakar alternatif untuk digunakan dalam keseharian masyarakat.

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan sosialisasi pembuatan briket yang berbahan baku sekam padi. sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sekam padi banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuat briket. Briket adalah bahan bakar padat yang tersusun dari pemadatan/pengempaan bahan-bahan yang tidak padat (serbuk, curah, atau yang berukuran relatif kecil). Briket dibuat dengan cara merekatkan serbuk tertentu dengan tepung (seperti kanji, tepung beras, tepung beras ketan), kemudian dipadatkan dan dikeringkan. Setelah kering, briket dapat digunakan sebagai bahan bakar (Sofhia et al., 2020).

Masyarakat Desa Sumberurip terbagi menjadi beberapa bidang pencaharian namun dari keseluruhan mata pencaharian masyarakat desa Sumber Urip sebagian besar adalah petani. Kondisi limbah tani yang sangat banyak mengakibatkan pencemaran pada lingkungan, khusus nya limbah sekam padi atau yang biasa di kenal dengan dedak adalah bagian dari bulir padi-padian berupa lembaran yang kering, bersisik, dan tidak dapat dimakan, yang melindungi bagian dalam (Bilal, 2023).

(3)

2. Metode Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarkat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam 45, penulis menggunakan metode sosialisasi dan pelatihan (Basri et al., 2022). Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi masyarakat mengenai pemanfaatan limbah sekam padi menjadi briket dan membahas peluang usaha berwirausaha dari program yang dilakukan. Lalu dilanjutkan dengan pelatihan kepada masyarakat tata cara atau proses pembuatan limbah sekam padi menjadi brket. Sasaran dalam program kerja ini adalah masyarakat dan petani di Desa Sumberurip.

Tabel 1 : Pelaksanaan Kegiatan

Dalam pelaksanaan pengabdian ini, penulis menggunakan beberapa tahapan dalam menunjang kegiatan pengabdian masyarakat terkait sosialisasi pemanfaatan limbah sekam padi menjadi briket. Tahapan pertama, observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui sesuatu pengamatan dengan disertai melihat suatu keadaan lingkungan dan prilaku objek sasaran (Hasanah, 2017). Dalam metode observasi, penulis mengamati isu permasalahan terkait limbah sekam padi di Desa Sumberurip Kecamatan Pebayuran. Tahapan kedua, metode sosialisasi denganmengumpulkan masyarakat agar masyarakat mengetahui tentang limbah sekam padi agar bisa di manfaatkan menjadi briket. Tahapan ketiga, pelatihan dilakukan dengan cara mengundang beberapa warga ke posko 16 atau posko Desa Sumberurip untuk dilatih dan di ajarkan bagaimana cara mengolah limbah sekam padi menjadi briket. Tahapan keempat, pelaksanaan evaluasi hasil dari kegiatan dengan mencoba briket yang telah di buat, apakah briket jadi secara sempurna atau masih ada kekurangan yang harus di perbaiki.

3. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat

Program pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat Desa Sumberurip dilakukan secara langsung tatap muka dengan memberikan materi kepada masyarakat atau petani. Sosialisasi ini diselenggarakan mulai tanggal 10 Februari 2023 sampai dengan 15 Maret 2023.

No Metode Kegiatan Tujuan

1.

Sosialisasi

pemanfaatan limbah sekam padi menjadi briket.

Melakukan pengenalan cara pengolahan limbah sekam padi menjadi briket.

Menanamkan pengetahuan pemanfaatan limbah sekam padi menjadi briket agar dapat di pergunakan sebagai energi alternatif.

2. Praktek pelatihan pembuatan briket sekam padi.

Mempraktekan pembuatan briket sekam padi.

Melatih keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah sekam padi menjadi briket.

3. Evaluasi Menguji coba nyala briket

Mengetahui apakah briket sudah berkualitas

(4)

122

Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Untuk Warga Desa Sumberurip 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan yang bertema “Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Untuk Warga Desa Sumberurip” dilaksanakan dalam beberapa tahap utama yang bisa dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

NO Kegiatan Pelaksanaan Lokasi

1. Observasi 10 Februari 2023 Kantor Desa Sumberurip Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi 2. Perencanaan

Program

15 Februari 2023 Di Posko 16, dusun pamahan RT 01 RW 01, Desa Sumberurip Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi

3. Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket

11 Maret 2023 Kantor Desa Sumberurip Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi

4. Pelatihan

Pembuatan Briket

12 Maret 2023 Posko 16 Dusun Pamahan Desa Sumberurip

5. Evaluasi dan Controlling

15 Maret 2023 Posko 16 Dusun Pamahan Desa Sumberurip

3.2 Hasil Pelaksanaan Program

Dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat terkait “Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Untuk Warga Desa Sumberurip”

penulis sudah melakukan beberapa kegiatan untuk menunjang keberhasilan program tersebut, diantaranya yaitu:

Observasi, Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Observasi dilakukan pada tanggal 10 Februari 2023. Lokasi observasi dilakukan di sekitaran Desa Sumberurip.

Sasaran observasi ini adalah masyarakat atau petani yang ada di lingkungan Desa Sumberurip khususnya RT/RW 01.

Gambar 1: Observasi

(5)

Perencanaan Program, perencanaan ini dilakukan untuk menentukan program yang akan dijalankan sesuai observasi yang sudah dilakukan. Program yang akan dijalankan yaitu tentang “Sosialiasasi Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Untuk Warga Desa Sumberurip”. Perencanaan program ini dilakukan rabu tanggal 15 Februari 2023 yang berlokasi di posko 16 yaitu di Dusun Pamahan RT 01 RW 01 Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayura. Kemudian perencanaan program tersebut disusun sendiri oleh penulis.

Sosialisasi, kegiatan ini dilakukan pada hari sabtu tanggal 11 maret 2023 jam 10.00 WIB sampai dengan selesai. Kegiatan ini berlokasi di Kantor Desa Sumberurip. Dengan tema “Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Untuk Warga Desa Sumberurip”. Sasaran dari sosialisasi ini adalah warga desa atau petani yang berada di Desa Sumberurip, warga yang hadir dalam kegiatan ini berjumlah 33 orang yang diambil dari setiap RT Desa Sumberurip.

Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan pengetahuan pemanfaatan limbah sekam padi menjadi briket agar dapat di pergunakan sebagai energi alternatif.

Dalam acara sosialisasi ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan di antaranya mengisi daftar hadir, pemaparan materi dan dokumentasi.

Gambar 2. Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Sekam Padi

Pelatihan, kegiatan ini dilakukan di posko 16 dengan mengundang beberapa masyarakat untuk mengikuti kegiatan pelatihan pembuatan briket dari sekam padi. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk melatih keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah sekam padi menjadi briket.

Gambar 3. Pelatihan Pembuatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket

(6)

124

Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Untuk Warga Desa Sumberurip Evaluasi, dilakukan setelah 3 hari proses pelatihan, evaluasi ini dilakukan dengan tujuan mengetahui tingkat pemahaman masyarakat setelah sebelumnya melakukan pelatihan pembuatan briket sekam padi serta melihat dan meninjau hasil briket yang telah di buat selama pelatihan dan mencoba briket tersebut.

Setalah dilakukan pengetesan dan pembakaran pada briket yang telah di buat, dapat disimpulkan bahwa briket telah berhasil di buat secara sempurna.

Gambar 4. Hasil Pembuatan Briket dan Test Briket 3.3 Kendala dan Cara Mengatasinya

Dalam pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan tentang pemanfaatan limbah sekam padi menjadi briket, terdapat beberapa kendala yang di hadapi, yaitu sulitnya mengajak masyarakat untuk menghadiri kegiatan yang akan dilakukan, minimnya keterampilan masyarakat dalam mengolah sampah sekam padi, dan kurangnya minat masyarakat dalam program sosialisasi dan pelatihan yang di selenggarakan.

Adapun cara mengatasi kendala yang terdapat dalam program ini adalah dengan mensosialisasikan kepada masyarakat dengan adanya program yang akan berlangsung sangat bermanfaat bagi mereka, dan juga menyampaikan dengan cara yang baik dan fun agar masyarakat tergugah untuk hadir, melatih dengan sabar serta memberikan edukasi pentingnya pengolahan limbah agar bisa di manfaatkan menjadi barang yang berguna bahkan dapat di perjual belikan dan mengedukasi masyarakat khususnya generasi muda untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan sampah yang bisa didaur ulang dilingkungan sekitar dalam hal ini limbah sekam padi yang dapat dijadikan briket.

4. Kesimpulan

Dari kegiatan yang telah dilakukan selama KKN, dapat di simpulkan

bahwa masyarakat Desa Sumberurip masih kurang pengetahuan dalam

cara mengolah limbah sekam padi. Dengan adanya sosialisasi dan pelatihan

tentang pengolahan limbah sekam padi menjadi briket ini dapat menambah

wawasan serta keterampilan bagi masyarakat Desa Sumberurip. Kegiatan

(7)

ini juga merupakan salah satu usaha untuk mendorong penggunaan energi alternatif, karena persediaan bahan bakar fosil di dunia sudah mulai menipis adanya. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah partisipan bisa meningkatkan pemahaman serta kesadaran akan kepedulian pemanfaatan lingkungan disekitar mereka tempati, selain itu juga menumbuhkan rasa berwirausaha sejak dini dimana nantinya akan memiliki efek yang bagus bagi perekonomian warga Desa Sumberurip.

Daftar Pustaka

Andesmora, E. V., Anhar, A., & Advinda, L. (2019). Kandungan Protein Padi Sawah Lokal Di Lokasi Penanaman Yang Berbeda Di Sumatera Barat. Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa, 2(2).

BAPPEDA. (2023). Analisis Masalah dam Potensi di Wilayah Kecamatan Muaragembong, Pebayuran dan Cabangbungin Kabupaten Bekasi.

Basri, H., Putra, P., Supratno, S., Irham, I., Rofieq, A., Rusham, R., Maysaroh Chairunnisa, N., & Amin Ash Shabah, M. (2022). Buku Panduan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Era Covid-19 Periode Semester Ganjil Tahun Akademik 2021/2022.

Bilal, M. (2023). Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Untuk Warga Desa Sumberurip. Universitas Islam 45` Bekasi.

de Lima, D., & Patty, C. W. (2021). Potensi Limbah Pertanian Tanaman Pangan Sebagai Pakan Ternak Rominasia Di Kecamatan Waelatakabupaten Buru.

Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak Dan Tanaman, 9(1), 36–43.

Handayani, P. A., Nurjanah, E., & Rengga, W. D. P. (2014). Pemanfaatan limbah sekam padi menjadi silika gel. Jurnal Bahan Alam Terbarukan, 3(2), 55–59.

Hasanah, H. (2017). Teknik-teknik observasi (sebuah alternatif metode pengumpulan data kualitatif ilmu-ilmu sosial). At-Taqaddum, 8 (1), 21–46.

Malikhatun, I., Putra, P., & Tirtajaya, M. D. (2021). PENYULUHAN PERENCANAAN MANAJEMEN DANA DESA. DEVOSI, 2(1), 10–14.

Marita, D., Khatimah, H., & Putra, P. (2022). Pelatihan Ekonomi Kreatif Melalui Pembuatan Tanaman Hidroponik Pada Masyarakat Di Blok Campuan. Jurnal Masyarakat Madani Indonesia, 1(3), 112–118.

Ningrum, W. A., Khatimah, H., & Putra, P. (2022). PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK MENJADI PUPUK KOMPOS. An-Nizam, 1(2), 20–28.

Setyowati, L. (2020). Penggunaan Procedur Text pada Pembuatan Briket Kelapa Sawit untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Inggris. E-Dimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 11(1), 43–47.

Sofhia, D. E. G., Nurhasanah, W., & Munandar, J. M. (2020). Pemanfaatan limbah sekam menjadi produk arang sekam untuk meningkatkan nilai jual di Desa Gunturmekar, Kabupaten Sumedang. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM), 2(4), 679–684.

Sofyan, S. E., & Riniarti, M. (2014). Pemanfaatan limbah teh, sekam padi, dan arang sekam sebagai media tumbuh bibit trembesi (Samanea saman). Jurnal Sylva Lestari, 2(2), 61–70.

(8)

126

Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Untuk Warga Desa Sumberurip Tama, C. R., Khatimah, H., & Putra, P. (2023). Pelatihan dan Penyuluhan Tentang

Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik Berbasis Zero Waste.

PROGRESIF: Jurnal Pengabdian Komunitas Pendidikan, 3(1), 31–40.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis situasi dan hasil diskusi dengan masyarakat Desa Sebapo di lingkungan perkebunan kelapa sawit Desa Muaro Sebapo, Mestong, Muaro Jambi yang menjadi mitra

Konferensi Nasional Penelitian dan Pengabdian KNPP Ke-3 Universitas Buana Perjuangan Karawang E-ISSN : 2798-2580 Karawang, 28 Februari 2023 Page 2147 SOSIALISASI STRATEGI UNTUK

Salah satu caranya melalui pembuatan alat pembuat arang sekam dan mesin cetak briket arang sekam sederhana yang terjangkau, juga pengemasan dan cara

Hasil Kegiatan Berdasarkan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di desa Pematang Lalang kabupaten deli serdang, dikatakan telah berhasil, hal ini dilihat dari penyambutan

01, Juli 2023 Lis Susilawati –Sosialisasi Program Kartu Indonesia Pintar Kuliah Di Desa Pakisjajar Kabupaten Malang 29 Program kerja dalam kegiatan pengabdian ini dirancang oleh

Jumlah halaman : 11 Hasil Penilaian Peer Review: Komponen Yang Dinilai Nilai maksimal Karya Ilmiah Nilai Akhir yang Diperoleh internasional Nasional Terakreditasi Nasional tidak

Untuk itulah Program Studi Arsitektur Universitas Kristen Indonesia melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang berjudul Green Action 28 Sosialisasi dan Pelatihan Pemanfaatan

Penyerahan Hasil Peta Administrasi Kepada Pihak Desa Lenggahsari 14 Maret 2023 Desa Lenggahsari 3.2 Hasil Pelaksanaan Program Pada saat melakukan pelaksanaan program