• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sosialisasi Pendirian dan Perubahan PTS serta Pembukaan Program Studi pada Perguruan Tinggi 2019

N/A
N/A
nor rahman

Academic year: 2024

Membagikan "Sosialisasi Pendirian dan Perubahan PTS serta Pembukaan Program Studi pada Perguruan Tinggi 2019"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Sosialisasi Pendirian dan Perubahan PTS serta Pembukaan Program Studi pada Perguruan

Tinggi 2019

1

Tim Pengembangan Instrumen Pembukaan Prodi

Direktorat Pengembangan Kelembagaan Perguruan Tinggi

(2)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Outline Presentasi

• Kebijakan Baru 2019

• Instrumen Pemenuhan Syarat Minimum Akreditasi Program Studi

 Sumber Daya Manusia

 Sarana dan Prasarana

 Kurikulum

• Pendirian dan Perubahan Perguruan Tinggi Swasta

• Tanya Jawab

2

(3)

• Borang  Instrumen

INSTRUMEN PEMENUHAN SYARAT MINIMUM AKREDITASI PROGRAM STUDI ***

Pernyataan Komitmen Pemenuhan Syarat Minimum Akreditasi Perguruan Tinggi

• S2/S3  Magister/Doktor

• Asesor  Evaluator

• Dosen tetap dan dosen tidak tetap

(4)

Kriteria Evaluasi

• 2 tahap evaluasi – Persetujuan Proses Lanjut

• TIDAK ADA perbaikan, jika tidak memenuhi maka usulan “seolah-

olah” mengusulkan baru

(5)

WAJIB

membuka

silemkerma

(6)
(7)

Pendirian Perguruan Tinggi Swasta

(http://silemkerma.ristekdikti.go.id//assets/panduan/panduan2019/Pedoman_Pendirian_Perubahan_P TS_Serta_Pembukaan_Prodi_2019.pdf)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

(8)

Pendirian Perguruan Tinggi Swasta (PTS) merupakan pembentukan PTS oleh Badan Penyelenggara (yayasan, perkumpulan,

persyarikatan, dll) yang dapat berbentuk:

Universitas Institut

Sekolah Tinggi Politeknik

Akademi

Akademi Komunitas

Pembukaan Prodi

Jumlah Dosen Minimal 5 Orang per Prodi

Pendirian PTS

- Universitas Minimal 5 Prodi - Institut Minimal 3 Prodi

Batas Usia Dosen

58 Tahun (Belum ber NIDN) 65 Tahun (Jabatan Akademik Non GB)

70 Tahun (Jabatan Akademik GB)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

(9)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Bentuk PT Program Pendidikan

S M D D1 D2 D3 D4 MT DT Pr Sp

1. Universitas

OK OK OK - - OK OK OK OK OK

2. Institut

OK OK OK - - OK OK OK OK OK

3. Sekolah Tinggi

OK OK OK - - OK OK OK OK OK

4. Politeknik

OK OK OK OK OK OK OK

5. Akademi

OK OK OK OK

6. Akademi Komunitas

OK OK

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

(10)

Persyaratan

• Badan Penyelenggara yang telah memenuhi legalitas (M)

• Memenuhi persyaratan minimum akreditasi program studi (M)

Dosen dan/atau Instruktur (M)

Tenaga Kependidikan

• Lahan (M)

• Telah tersedia sarana dan prasarana (M)

• Organisasi dan tata kerja Perguruan Tinggi

• Laporan keuangan Badan Penyelenggara

• Surat pernyataan kesanggupan untuk menyediakan dana investasi dan dana operasional dari perguruan tinggi

• Kerjasama dg DUDI (khusus vokasi)

(11)

KOMITMEN PEMENUHA

N SYARAT

MINIMUM

(12)
(13)

Perubahan Perguruan Tinggi Swasta

(http://silemkerma.ristekdikti.go.id//assets/panduan/panduan2019/Pedoman_Pendirian_Perubahan_P TS_Serta_Pembukaan_Prodi_2019.pdf)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

(14)

Perubahan PTS terdiri atas:

a. Perubahan nama PTS;

b. Perubahan lokasi PTS;

c. Perubahan bentuk PTS;

d. Pengalihan pengelolaan PTS dari Badan Penyelenggara lama ke Badan Penyelenggara baru;

e. Penggabungan 2 (dua) PTS atau lebih menjadi 1 (satu) PTS baru;

dan/atau

f. Penyatuan dari 1 (satu) PTS atau lebih ke dalam 1 (satu) PTS lain.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

(15)

Perubahan Nama PTS

• adalah perubahan kata atau frasa yang merupakan nama PTS

• Nama perguruan tinggi adalah kata atau frasa yang terletak setelah nama bentuk perguruan tinggi. Adapun nama bentuk perguruan

tinggi bukan bagian dari nama perguruan tinggi yang bersangkutan, misalnya Universitas Tangkuban Perahu dapat diurai sebagai berikut:

• Universitas (nama bentuk perguruan tinggi);

• Tangkuban Perahu (kata atau frasa yang merupakan nama perguruan tinggi).

(16)

Perubahan Lokasi

• adalah tindakan Badan Penyelenggara memindahkan lokasi perguruan tinggi swasta dari lokasi lama ke lokasi baru, yang ditandai dengan hal sebagai berikut:

a. Pemindahan dilakukan ke luar kabupaten atau kota sebagaimana

dicantumkan dalam keputusan Menristekdikti tentang pendirian perguruan tinggi swasta tersebut;

b. Kampus utama sebagai pusat pengelolaan Tridharma perguruan tinggi swasta tersebut dipindahkan ke lokasi baru; dan

c. Semua program studi pada perguruan tinggi swasta tersebut dipindahkan

penyelenggaraannya ke lokasi baru.

(17)

Perubahan Bentuk

• Bentuk PTS adalah bentuk perguruan tinggi swasta yang terdiri atas 6 (enam) bentuk, yaitu: Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Politeknik, Akademi, dan Akademi Komunitas.

• Perubahan bentuk perguruan tinggi swasta adalah perubahan dari

suatu bentuk perguruan tinggi swasta ke suatu bentuk perguruan

tinggi swasta lain dalam 5 (lima) bentuk perguruan tinggi swasta

sebagaimana dikemukakan di atas.

(18)

Pengalihan pengelolaan PTS dari Badan

Penyelenggara lama ke Badan Penyelenggara baru

• adalah:

a. Pengalihan pengelolaan PTS dari suatu Badan Penyelenggara ke Badan Penyelenggara lain; atau b. Pengalihan pengelolaan PTS yang dapat dilakukan melalui cara berupa penggantian semua atau

sebagian anggota organ-organ dari suatu Badan Penyelenggara PTS, sehingga seolah-olah hanya terjadi penggantian anggota organ tetapi tidak terjadi alih kelola. Apabila cara ini yang digunakan, maka hal ini tetap dikualifikasi sebagai alih kelola PTS yang harus diproses seperti alih kelola PTS pada angka 1 (satu) di atas.

• Apabila alih kelola PTS disertai dengan perubahan bentuk PTS, maka tahap yang harus dilalui:

a. Alih kelola PTS harus dilakukan dan memperoleh izin Menristekdikti terlebih dahulu, sehingga telah terdapat kepastian hukum tentang Badan Penyelenggara mana yang akan mengubah bentuk PTS tersebut;

b. Setelah izin alih kelola diterbitkan, Badan Penyelenggara yang menerima alih kelola PTS mengajukan perubahan bentuk PTS sesuai dengan persyaratan dan prosedur yang telah ditetapkan.

(19)

Penggabungan 2 (dua) Perguruan Tinggi Swasta

• adalah menggabungkan 2 (dua) perguruan tinggi swasta atau lebih menjadi 1 (satu) perguruan tinggi swasta baru. Untuk PTS

penyelenggara perguruan tinggi baru tersebut adalah salah satu

badan penyelenggara dari salah satu PTS yang bergabung.

(20)

Penyatuan dari 1 (satu) Perguruan Tinggi Swasta atau Lebih ke dalam 1 (satu) Perguruan Tinggi Swasta lain.

• adalah menyatukan 1 (satu) atau lebih perguruan tinggi swasta ke

dalam 1 (satu) perguruan tinggi swasta lain yang telah ada, dan tidak mengakibatkan adanya perguruan tinggi swasta baru. Penyelenggara perguruan tinggi swasta hasil penyatuan tersebut adalah Badan

Penyelenggara yang menerima penyatuan.

(21)

Syarat Perubahan PTS

• Kecuali perubahan nama perguruan tinggi swasta, semua jenis perubahan

perguruan tinggi swasta harus memenuhi persyaratan sebagaimana diuraikan di bawah ini.

• Untuk perubahan nama perguruan tinggi swasta, Badan Penyelenggara cukup

menyampaikan surat permohonan kepada Menristekdikti disertai alasan perubahan nama perguruan tinggi swasta tersebut.

• Perubahan perguruan tinggi swasta harus memenuhi persyaratan pendirian perguruan tinggi swasta

• Apabila perubahan perguruan tinggi swasta memerlukan penambahan program studi baru, usulan penambahan program studi tersebut hanya untuk memenuhi jumlah minimum program studi untuk bentuk perguruan tinggi swasta yang

diusulkan

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

(22)

Syarat tambahan untuk perubahan PTS:

a. Semua program studi pada masing-masing perguruan tinggi swasta telah memiliki status dan peringkat terakreditasi, sebagaimana dibuktikan dengan keputusan akreditasi dari BAN PT dan/atau LAM;

b. Masing-masing perguruan tinggi swasta telah melaporkan penyelenggaraan pendidikan tinggi ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti);

c. Dalam hal memerlukan pembukaan program studi baru, Badan Penyelenggara dapat

menggunakan dosen yang telah memiliki NIDN dari program studi tertentu di salah satu perguruan tinggi dengan syarat bahwa program studi yang ditinggalkan oleh dosen tersebut harus tetap

mempertahankan nisbah dosen dan mahasiswa sesuai peraturan yang berlaku d. Memperoleh Rekomendasi LLDIKTI

e. BP harus pula menyerahkan: (1) Rancangan statuta PTS hasil perubahan; (2) Renstra PTS hasil perubahan; (3) Rancangan SPMI PTS hasil perubajan

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

(23)

Insentif

• Penggabungan PTS dan Penyatuan PTS

• Jika untuk penggabungan perguruan tinggi swasta dan penyatuan perguruan tinggi swasta terdapat program studi non STEM yang diperlukan, maka dapat dilakukan dengan cara:

• mencari perguruan tinggi swasta yang memiliki program studi non STEM; atau

• membuka program studi non STEM, meskipun pada saat ini sedang dilakukan moratorium pembukaan program studi non STEM;

• Lahan, diskresi dengan luas lantai bangunan;

• Dapat dilakukan antar wilayah LLDIKTI berbeda;

• Pengecualian kriteria PSDKU;

• PTS dalam koordinasi Kopertais dapat dilibatkan;

• Tidak terkena pembatasan prodi vokasi.

(24)

USULAN Dg/Tanpa Prodi Baru Keterangan

Pendirian PTS Disertai dg pembukaan prodi baru hanya untuk memenuhi

jumlah minimum program studi untuk bentuk perguruan tinggi swasta yang diusulkan

Perubahan Nama PTS Tdk disertai dg pembukaan prodi baru Perubahan Lokasi PTS Tdk disertai dg pembukaan prodi baru Alih Kelola PTS Tdk disertai dg pembukaan prodi baru

Perubahan Bentuk PTS Disertai dg pembukaan prodi baru hanya untuk memenuhi

jumlah minimum program studi untuk bentuk perguruan tinggi swasta yang diusulkan

Penyatuan PTS Tdk disertai dg pembukaan prodi baru

Penggabungan PTS Dapat disertai dg pembukaan prodi baru hanya untuk memenuhi

jumlah minimum program studi untuk bentuk perguruan tinggi swasta yang diusulkan

(25)

Usulan PTS Usulan prodi yg

diperbolehkan Keterangan Pendirian PTS

Universitas/Sekolah Tinggi MORATORIUM

Institut Prodi STEM + tdk moratorium Khusus dg Institut Teknologi

Politeknik/Akademi/Akademi

Komunitas Prodi STEM + non STEM + tdk moratorium

Perubahan PTS

Perubahan Nama Alih Kelola Penyatuan PTS Pindah Lokasi

Perubahan Bentuk Prodi STEM + tdk moratorium Penggabungan PTS Prodi STEM + non STEM + tdk

moratorium Sbg bagian dari

insentif

(26)

STEM

• Program studi pada program pendidikan akademik program Sarjana dan tidak sedang dimoratorium;  daftar (beberapa) prodi ada di panduan + KepMen 257/2017

• Program studi pada jenis pendidikan akademik program Magister dan Doktor tidak harus program studi STEM dan tidak sedang

dimoratorium

(27)

Kekurangan Dokumen Usulan yg Sering Terjadi

• Tidak mengikuti petunjuk dan permintaan dalam instrumen usulan dan penilaian

• Tidak memperhatikan persyaratan yang diminta

• Salah memilih format instrumen

• Tidak melengkapi dosen dengan dokumen lengkap

• Lupa diberi tanggal terbaru + ditandatangani

• Scan tidak terbaca

(28)
(29)
(30)

Prosedur Pendirian Perguruan Tinggi Swasta

(http://silemkerma.ristekdikti.go.id//assets/panduan/panduan2019/Pedoman_Pendirian_Perubahan_PTS_Serta_Pembukaa n_Prodi_2019.pdf)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

(31)

Prosedur Pendirian Perguruan Tinggi Swasta

• Diawali dengan pengajuan permohonan rekomendasi kepada LLDIKTI dengan melampirkan dokumen:

a. Akta notaris pendirian Badan Penyelenggara beserta semua perubahannya (jika pernah dilakukan perubahan);

b. Surat keputusan pejabat yang berwenang tentang pengesahan Badan

Penyelenggara sebagai badan hukum, misalnya Surat Keputusan Menkumham untuk Yayasan;

c. Rekam jejak Badan Penyelenggara;

d. Tingkat keberlanjutan perguruan tinggi swasta yang akan dibuka;

e. Kerja sama dengan dunia usaha atau industri untuk program pendidikan vokasi.

(32)

Penyampaian Komitmen

Start

Upload Usulan

PENGUSUL DITJEN KELEMBAGAAN LLDIKTI SETJEN

Usul Akun Setuju?

Evaluasi Dosen

Setuju?

Persetujuan Proses Lanjut

Evaluasi Non Dosen dan Monev Pemenuhan Komitmen

Setuju?

Rekomendasi

Validasi Hasil Evaluasi

Setuju?

Tidak Ya

Penerbitan SK

Ya

Ya Tidak

Ya

1 3

4 5

8 7

9

10

11

End 12

FLOWCHART USULAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI

Tidak 6

14

Verifikasi Dokumen Usul Akun

2

13

Tidak

1hr

1hr 1hr

1hr

4hr

1hr

3hr

30hr

(33)

1. Pengusul mengajukan permohonan akun (bila belum punya)

2. Ditjen Kelembagaan melakukan verifikasi dokumen pengusulan akun

3. Apabila disetujui, pengusul dapat menggunakan akun tsb untuk melakukan upload usulan

4. Pengusul mengunggah dokumen

5. Ditjen Kelembagaan melakukan evaluasi ketercukupan persyaratan dosen, diselesaikan dalam 1 hari kerja

6. Apabila ketercukupan dosen terpenuhi, Ditjen Kelembagaan menjalankan proses lanjut

7. Ditjen Kelembagaan mengeluarkan persetujuan proses lanjut

8. Pengusul diberi kesempatan 30 hari untuk memenuhi komitmen

9. LLDikti menyelesaikan evaluasi non dosen dan melakukan monev pemenuhan komitmen

10. LLDikti memastikan persetujuan atas hasil evaluasi dan monev 11. LLDikti menerbitkan surat rekomendasi

12. Ditjen Kelembagaan melakukan validasi hasil evaluasi

13. Bila disetujui, dilakukan proses lanjut untuk menerbitkan SK

14. Sekretariat Jenderal menerbitkan SK

(34)

Prosedur Perubahan Perguruan Tinggi Swasta

(http://silemkerma.ristekdikti.go.id//assets/panduan/panduan2019/Pedoman_Pendirian_Perubahan_PTS_Serta_Pem bukaan_Prodi_2019.pdf)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

(35)

Prosedur Perubahan Perguruan Tinggi Swasta

• Diawali dengan pengajuan permohonan rekomendasi kepada LLDIKTI dengan melampirkan dokumen:

a. Akta notaris pendirian Badan Penyelenggara beserta semua perubahannya (jika pernah dilakukan perubahan);

b. Surat keputusan pejabat yang berwenang tentang pengesahan Badan

Penyelenggara sebagai badan hukum, misalnya Surat Keputusan Menkumham untuk Yayasan;

c. Surat Keputusan izin pendirian PTS beserta semua perubahannya;

d. Rekam jejak Badan Penyelenggara dan PTS;

e. Tingkat keberlanjutan perguruan tinggi swasta yang akan dibuka;

f. Kerja sama dengan dunia usaha atau industri untuk program pendidikan vokasi.

(36)

Proses Usulan Perubahan Nama PTS

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

1. Pengusul mengajukan permohonan akun (bila belum memiliki akun) 2. Ditjen Kelembagaan

melakukan verifikasi

dokumen pengusulan akun 3. Apabila disetujui, pengusul

dapat menggunakan akun tsb untuk melakukan upload

usulan

4. Pengusul mengunggah dokumen

5. Ditjen Kelembagaan

melakukan evaluasi usulan 6. Apabila usulan disetujui,

Setjen akan menerbitkan SK.

Apabila tidak disetujui, proses selesai

(37)

Proses Usulan Perubahan Lokasi PTS

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

(38)

1. Pengusul mengajukan permohonan akun (bila belum memiliki akun) 2. Ditjen Kelembagaan melakukan verifikasi dokumen pengusulan akun 3. Apabila disetujui, pengusul dapat menggunakan akun tersebut untuk

melakukan upload/pengunggahan usulan 4. Pengusul mengunggah dokumen

5. Ditjen Kelembagaan melakukan evaluasi ketercukupan persyaratan dosen, diselesaikan dalam 1 hari kerja

6. Apabila ketercukupan dosen terpenuhi, Ditjen Kelembagaan memberikan proses lanjut

7. Ditjen Kelembagaan mengeluarkan persetujuan proses lanjut

8. Pengusul diberi kesempatan 30 hari untuk memenuhi komitmen terkait dengan kekurangan persyaratan

9. LLDikti menyelesaikan evaluasi non dosen dan melakukan monev pemenuhan komitmen

10. LLDikti memastikan persetujuan atas hasil evaluasi dan monev 11. LLDikti menerbitkan surat rekomendasi

12. Ditjen Kelembagaan melakukan validasi hasil evaluasi

13. Bila disetujui, dilakukan proses lanjut untuk menerbitkan SK

14. Sekretariat Jenderal menerbitkan SK

(39)

Proses Usulan Perubahan Bentuk PTS

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

(40)

1. Pengusul mengajukan permohonan akun (bila belum memiliki akun) 2. Ditjen Kelembagaan melakukan verifikasi dokumen pengusulan akun 3. Apabila disetujui, pengusul dapat menggunakan akun tersebut untuk

melakukan upload/pengunggahan usulan 4. Pengusul mengunggah dokumen

5. Ditjen Kelembagaan melakukan evaluasi ketercukupan persyaratan dosen, diselesaikan dalam 1 hari kerja

6. Apabila ketercukupan dosen terpenuhi, Ditjen Kelembagaan memberikan proses lanjut

7. Ditjen Kelembagaan mengeluarkan persetujuan proses lanjut

8. Pengusul diberi kesempatan 30 hari untuk memenuhi komitmen terkait dengan kekurangan persyaratan

9. LLDikti menyelesaikan evaluasi non dosen dan melakukan monev pemenuhan komitmen

10. LLDikti memastikan persetujuan atas hasil evaluasi dan monev 11. LLDikti menerbitkan surat rekomendasi

12. Ditjen Kelembagaan melakukan validasi hasil evaluasi

13. Bila disetujui, dilakukan proses lanjut untuk menerbitkan SK

14. Sekretariat Jenderal menerbitkan SK

(41)

Proses Usulan Alih Kelola PTS

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

1. Pengusul mengajukan permohonan akun (bila belum punya)

2. Ditjen Kelembagaan melakukan verifikasi dokumen pengusulan akun 3. Apabila disetujui, pengusul dapat

menggunakan akun tersebut untuk melakukan upload/pengunggahan usulan

4. Pengusul mengunggah dokumen 5. Ditjen Kelembagaan melakukan

pemeriksaan usulan

6. Apabila usulan disetujui, Setjen akan menerbitkan SK. Apabila tidak

disetujui, proses selesai 7. Setjen menerbitkan SK

(42)

Proses Usulan Penggabungan PTS

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

(43)

1. Pengusul mengajukan permohonan akun (bila belum memiliki akun) 2. Ditjen Kelembagaan melakukan verifikasi dokumen pengusulan akun

3. Apabila disetujui, pengusul dapat menggunakan akun tersebut untuk melakukan upload/pengunggahan usulan

4. Pengusul mengunggah dokumen

5. Ditjen Kelembagaan melakukan evaluasi ketercukupan persyaratan dosen, diselesaikan dalam 1 hari kerja

6. Apabila ketercukupan dosen terpenuhi, Ditjen Kelembagaan memberikan proses lanjut 7. Ditjen Kelembagaan mengeluarkan persetujuan proses lanjut

8. Pengusul diberi kesempatan 30 hari untuk memenuhi komitmen terkait dengan kekurangan persyaratan

9. LLDikti menyelesaikan evaluasi non dosen dan melakukan monev pemenuhan komitmen 10. LLDikti memastikan persetujuan atas hasil evaluasi dan monev

11. LLDikti menerbitkan surat rekomendasi

12. Ditjen Kelembagaan melakukan validasi hasil evaluasi

13. Bila disetujui, dilakukan proses lanjut untuk menerbitkan SK 14. Setjen menerbitkan SK

(44)

Proses Usulan Penyatuan PTS

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

1. Pengusul mengajukan permohonan akun (bila belum punya)

2. Ditjen Kelembagaan melakukan verifikasi dokumen pengusulan akun 3. Apabila disetujui, pengusul dapat

menggunakan akun tersebut untuk melakukan upload/pengunggahan usulan

4. Pengusul mengunggah dokumen 5. Ditjen Kelembagaan melakukan

pemeriksaan usulan

6. Apabila usulan disetujui, Setjen akan menerbitkan SK. Apabila tidak

disetujui, proses selesai 7. Setjen menerbitkan SK

(45)

...pulau irian burung cenderawasih,, Cukup sekian dan

TERIMAKASIH

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal PTS hasil penggabungan dan penyatuan memerlukan penambahan program studi baru, tenaga kependidikan pada program studi yang akan dibuka pada PTS hasil

LAM - PT KES: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana 2016 5.. Tuliskan daftar dan komposisi program studi baru yang diusulkan oleh perguruan tinggi

Salah satu penyebab penurunan jumlah mahasiswa baru yaitu jumlah Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya yang meningkat, sehingga Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya berlomba- lomba

Perguruan Tinggi Swasta, Perubahan Bentuk Perguruan Tinggi Swasta, dan Pembukaan Program Studi Tahun 2016 melalui laman silemkerma.dikti.go.id.. Terhitung per 25 Maret

Melakukan pencarian di internet untuk mengetahui program studi yang ada pada Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta Barat, dan juga sebagai tempat untuk mencari informasi umum

Dalam hal izin pendirian perguruan tinggi swasta/pembukaan program studi (pilih salah satu atau keduanya) sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 telah diterbitkan

Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Berita Negara Republik

Juknis Izin PTKIS Baru - 1 KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 3069 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK TEKNIS IZIN PENDIRIAN, PERUBAHAN DAN PENCABUTAN IZIN PERGURUAN TINGGI