• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sosialisasi Tentang Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Bagi Santri Pesantren Di Dayah Terpadu Inshafuddin Banda Aceh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Sosialisasi Tentang Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Bagi Santri Pesantren Di Dayah Terpadu Inshafuddin Banda Aceh"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

178

Sosialisasi Tentang Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Bagi Santri Pesantren di Dayah Terpadu Inshafuddin Banda Aceh

Masyudi1, Yuliani Safmila2, Jailani3, Anita Noviyanti4, Muhammad Ridhwan5

1,2Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Serambi Mekkah

3,4,5 Dosen Fakultas Keguaruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Serambi Mekkah e-mail: masyudi@serambimekkah.ac.id

ABSTRAK

Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Institusi pendidikan adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan pendidikan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di pesantren / sekolah seperti kebiasaan mencuci tangan dengan air mengalir, mengkonsumsi makanan sehat, membersihkan diri, olah raga yang teratur, membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kesehatan. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di dayah terpadu (boarding shool) Inshafuddin Banda Aceh. Bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya Prilaku Hidup Bersih dan sehat kepada siswa dan santri agar mereka mampu menjaga kesehatan mereka. Adapun metode pelaksanaanya yaitu dengan memberikan penyuluhan dan tanya jawab. Dalam acara ini terlihat betapa antusiasnya santri dalam mengikuti penyuluhan.

Kata Kunci : Prilaku Hidup Bersih Sehat, Santri Dayah

ABSTRACT

Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) in educational institutions is a collection of behaviors practiced by students, teachers and the education community on the basis of awareness as learning outcomes, so that they are able to independently prevent disease, improve their health, and play an active role in creating a healthy environment. There are several indicators used as a measure for assessing PHBS in Islamic boarding schools/schools such as the habit of washing hands with running water, consuming healthy food, cleaning oneself, exercising regularly, disposing of trash in its place and maintaining health. This community service is carried out at the integrated Dayah Inshafuddin Banda Aceh. Aims to provide students and students with an understanding of the importance of Clean and Healthy Living Behavior so that they are able to maintain their health. The implementation method is by providing counseling and question and answer. In this event it was seen how enthusiastic the students were in participating in counseling.

Keywords: Healthy Clean, Living Behavior, Santri Dayah

(2)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Juni 2023 pISSN 2685-0303

179 PENDAHULUAN

Prilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS di sekolah penting dilakukan sehingga mampu meningkatkan prilaku sehat atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat (Lubis et al., 2019). Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di pesantren sekolah yaitu: Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun setiap selesai beraktivitas apakah itu setelah beres piket bersih- bersih di sekolah, habis berolahraga atau mau makan jajanan. Mencuci tangan sebaiknya pada air yang mengalir dengan tujuan agar kotoran dari hasil cuci sebelumnya tidak ikut digunakan saat membilas. Mencuci tangan juga sebaiknya dilakukan dengan sabun dengan tujuan agar kuman- kuman penyakit bisa lebih mudah diangkat dan dibunuh. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah yakni jajanan yang bersih dan jauh dari jangkauan lalat sebab makanan yang banyak dihinggapi lalat bisa menyebabkan diare(Provincial Health Office Aceh, 2017;

Sagrim et al., 2015).

Menggunakan jamban yang bersih dan sehat. Buang air besar di jamban bertujuan agar kotoran tidak dihinggapi lalat selain untuk mencegah bau dan pemandangan yang tidak sedap. Olahraga yang teratur dan terukur, tujuannya untuk menjaga tubuh agar tetap sehat serta melatih otot tubuh agar tidak kaku selain juga untuk mendapatkan udara segar dan vitamin D dari sinar matahari pagi. Memberantas jentik nyamuk. Jika di sekolah ada bak penampungan air seperti bak mandi, sebaiknya rajin dikuras setiap minggu agar tidak menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk. Tidak merokok di sekolah. Merokok sama sekali tidak memiliki dampak positif bagi anak, oleh karena itu hindari merokok di area sekolah khususnya bagi bapak guru karena akan dijadikan contoh buat para muridnya (Khumayra &

Sulisno, 2012).

Membuang sampah pada tempatnya sebab sampah merupakan tempat berkembangnya lalat dan kuman penyakit. Dengan mengurangi membuang sampah pada tempatnya, berarti lalat akan susah untuk mengerubungi sampah karena tertutup (Natalia et al., 2018). Menjemur kasur minimal 1 x dalam seminggu dan tidak menumpuk dan menggantung baju kotor di dalam kamar. Sosialisasi tentang PHBS ini sangat dibutuhkan oleh siswa/i terutama yang sekolah dan tinggal di asrama atau boarding shool, sehingga penyuluhan ini dirasa penting untuk dilakukan di sekolah atau dayah.

Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat kali ini adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan pengetahuan para santri dayah Inshafuddin Banda Aceh tentang Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi santri yang tinggal di pondok pasantren.

2. Bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat oleh Dosen Universitas Serambi Mekkah Aceh kepada Masyarakat

3. Menjalin silaturrahim dan kerjasama dengan institusi lain.

4. Menumbuhkan kesadaran dosen dan juga masyarakat pada umumnya dalam meningkatkan Prilaku Hidup Bersih dan sehat.

(3)

180

5. Meningkatkan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Analisis Situasi

Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan melibatkan guru dan ustad serta ustazah di Dayah terpadu Inshafuddin Banda Aceh. Sasaran dari sosialisasi ini adalah para santri dan santriwati yang sekolah dan tinggal di Dayah terpadu Inshafuddin Kota Banda Aceh yang merupakan salah satu institusi pendidikan boarding school atau berasrama. Tempat tinggal santri ditata sedemikian rupa dengan mengoptimalkan fungsi efektifitas ruangan. Dalam satu kamar ditempati oleh 8 orang santri/santriwati, sehingga kebersihan menjadi sebuah keharusan di dalam pondok pesantren. Masih banyak ditemukan baju bergantungan dikamar, sampah berserakan dan santri yang tidak menjaga kebersihan diri, sehingga p erlu dilakukan sebuah bentuk pengabdian dengan cara melakukan sosialisasi dan praktek PHBS kepada santri dan santriwati.

Permasalahan

Masih rendahnya pengetahuan santri tentang Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terlihat dari masih adanya sampah berserakan, masih adanya baju bergantungan dan minimnya minat santri untuk menggunakan sarana cuci tangan di air mengalir. Kondisi menunjukkan bahwa perlu dikaukan intervensi agar PHBS dikalangan pondok pesantren menjadi meningkat dan mambaik.

METODE PELAKSANAAAN Tempat dan Waktu

Pelaksanaan dilakukan dengan cara pemateri memberikan penyuluhan kepada para santri, tentang kesehatan lingkungan khusus nya tentang Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dilanjutkan dengan diskusi dan Tanya jawab. Kegiatan ini berlangsung di Mushalla Dayah Inshafuddin Kota Banda Aceh dengan peserta Para santri dan santriwati dayah tersebut. Penyuluhan menggunakan proyektor dan pengeras suara dilaksanakan pada 15 April 2019. Sosialisasi Prilaku Hidup Bersih dan Sehat ini dilakukan oleh pihak satu kali dalam 1 semester. Kegiatan ini dilakukan di masa tenggang stelah santri mengikuti Ujian semester sambil menunggu Hasil raport selesai untuk dibagikan. Untuk semester genap tahun ajaran

.

Gambar :1 Suasana Sosialisasi PHBS

(4)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Juni 2023 pISSN 2685-0303

181 Solusi Yang Ditawarkan

Adapun solusi yang dalam pengabdian ini adalah melakukan praktek Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) meliputi: Praktek mencuci tangan yang baik dan benar pada air mengalir, Gotong royong massal seluruh santri dan santriwati dengan memberihkan lingkungan pesantren, praktek cara menggosok gigi yang benar, dan diskusi Tanya jawab dengan pemateri.

Langkah-Langkah Kegiatan

Kegiatan yang berlangsung Aula Mushalla SMA Inshafuddin Banda Aceh yang menggunakan projector dan pengeras suara dari dayah. Adapun proses kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pembukaan oleh Pembawa acara atau pembawa acara sekaligus memaparkan sedikit tentang Latar belakang penyuluhan yang akan berlangsung,

2. Pemaparan tentang Prilaku hidup bersih dan sehat oleh narasumber 3. Pemaparan tentang bahaya hidup tidak bersih dan sehat

4. Pemaparan tentang strategi ber prilaku hidup bersih dan sehat

5. Memnerima pertanyaan santri yang hadir langsung kepada narasumber tentang Prilaku hidup brsih dan sehat di pesantren

6. Interaktif dilakukan menerima 9 pertanyaan dalam 3 sesi Tanya jawab

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dimulai dengan berkoordinasi dengan pimpinan dayah terpadu Inshafuddin, Guru, Ustad/Ustazah dan para santri. Setelah berkoordinasi tim pengabmas melakukan observasi dan mengajukan topik penyuluhan dan praktek yang dilakukan.

Gambar 2. Santri Wati sedang Memperhatikan materi Penyuluhan

Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah budaya hidup perorangan, keluarga dan masyarakat yang berorientasi sehat, serta bertujuan untuk meningkatkan memelihara, dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental maupun social. Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku yang tidak sehat

(5)

182

menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. PHBS perlu diterapkan dalam berbagai tatanan tempat dimana sekumpulan orang hidup, bekerja, bermain dan berinteraksi. Penerapan di berbagai tatanan berguna untuk meningkatkan derajat kesehatan sehingga meningkatkan produktifitas dari penghuni berbagai tatanan tersebut karena masing-masing penghuni dari tatanan memiliki resiko terkena penyakit.

Ada enam tatanan PHBS yaitu Rumah tangga, Institusi Pendidikan, Tempat Kerja, Sarana Kesehatan, Tempat-Tempat Umum dan Pesantren. Pesantren adalah tempat para santri (murid pesantren) menimba ilmu agama dan ilmu lainnya. Fungsi pesantren selain sebagai tempat pembelajaran juga dapat menjadi ancaman penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik karena transmisi yang mudah ini disebabkan karena tingkat kepadatan sehingga PHBS merupakan kebutuhan yang harus dilakukan karena penghuni pesantren adalah kelompok beresiko terkena penyakit (Elzatillah S et al., 2019).

Proses Pelaksanaan Program

Santri dikumpulkan pada satu ruang pertemuan kemudian diberikan penyuluhan dan praktek langsung PHBS. Setelah penyuluhan dan praktek dilangsungkan sesi Tanya jawab untuk mengukur sejauh mana pemahaman santri terhadap PHBS. Atas jawaban dan pertanyaan yang diberikan kemudian dicatat dan diberikan hadiah kepada santri yang berani bertanya dan menjawab.

Evaluasi Program Pengabdian Masyarakat

1. Pemahaman tentang PHBS: santri dan satriwati yang tinggal di dayah terpadu atau pondok pesantren memahami dan mengetahui tentang Prilaku hidup bersih dan sehat dan mempraktekkannya bersama sama setelah dilakukan penyuluhan.

2. Terdapat komitmen dari santri untuk melakukan PHBS antara lain dengan dibuatnya jadwal piket dan gotong royong.

3. Guru, Ustad/ustazah, dan santri sepakat untuk menjaga kebersihan lingkungan bersama

PENUTUP

Prilaku Hidup bersih dan Sehat merupakan hal penting yang harus diketahui dan diterapkan oleh santri dan mendapat dukungan dari Guru, Ustad/Ustazah dan santri sendiri. Lingkungan yang sehat akan mencegah terjangkitnya berbagai penyakit dan meningkatkan status kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Elzatillah S, E., Surasri, S., & Mardoyo, S. (2019). Gambaran Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren Tradisional Dan Pondok Pesantren Modern. Gema Lingkungan Kesehatan, 17(1), 57–61. https://doi.org/10.36568/kesling.v17i1.1054

Khumayra, Z. H., & Sulisno, M. (2012). Perbedaan pengetahuan dan sikap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) antara santri putra dan santri putri. Jurnal Keperawatan Diponegoro, 1(1), 197–204.

Lubis, A. H., Efendi, I., & Fitriani, A. D. (2019). Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs ) Pada Tatanan Rumah Tangga Di Desa Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun

(6)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Juni 2023 pISSN 2685-0303

183 2019. Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat, 4(2), 122–131. http://e-journal.sari- mutiara.ac.id/index.php/JMKM/article/view/875/764

Natalia, D., Rahmayanti, S., & Nazaria, R. (2018). Hubungan antara pengetahuan mengenai pityriasis versicolor dan PHBS dengan kejadian pityriasis versicolor pada santri madrasah tsanawiyah pondok pesantren X kecamatan mempawah Hilir. Cermin Dunia Kedokteran, 45(1), 7–12.

Provincial Health Office Aceh. (2017). Aceh Health Profile 2017. Dinas Kesehatan Aceh.

Sagrim, M., Noor, N., Thaha, R., & Maidin, A. (2015). Kearifan Lokal Komunitas Adat Terpencil Suku Taburta Dalam Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Berbasis Rumah Tangga. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Universitas Hasanuddin, 11(4), 218–227.

Referensi

Dokumen terkait

332 Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS dengan Penerapan PHBS pada Tatanan Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Simeulue Timur

Oleh karena itu pihak Universitas Muhammadiyah Jember dan ITB Ahmad Dahlan Lamongan lewat para dosen dan mahasiswa berkeinginan untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat terkait