• Tidak ada hasil yang ditemukan

The Sosiology Staff of Sosiology Education of STKIP PGRI West Sumatera

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "The Sosiology Staff of Sosiology Education of STKIP PGRI West Sumatera"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Correlation activeness Organize Against Student Learning Outcomes IPS In STKIP PGRI West Sumatra, Thesis, Department of Educational Sociology, STKIP PGRI West Sumatera Padang, 2016

Oleh:

Lora Afrila Seprianti1, Buchari Nurdin 2, irwan3

* The Sosiology Education Student of STKIP PGRI West Sumatera.

** The Sosiology Staff of Sosiology Education of STKIP PGRI West Sumatera.

ABSTRACT

This article titled organize the activity correlation to student learning outcomes IPS STKIP PGRI West Sumatera. On campus STKIP have some supporting facilities of which there are sports fields, scholarships, student legislative council, the executive body of student, red cross, boy scouts, and the regiment. In the unit of student activity they will gain useful experience. Students are expected to be active in various organizations and gained penggalaman berpenggaruh it will be positive about the outcome of his study. But in reality many cases are already inherent in an activist, at the start of failure in the cours, such as do not pass in certain subjects and grade point average point average lower.

The method used is quantitative, bertipekan ex-post facto. The subjects were student of IPS active in organizations in West Sumatera PGRI STKIP 2015-2016 school year. The dats correlation technique used was a questionnaire or questioner . the validity of the instrument were analyzed with pearson product moment formula and calculated by the formula reliability alpha. Test requirements analysis covering the normality and homogeneity test.

The result of this study is a significant correlations between the activity of organizing, the learning outcomes of students STKIP PGRI West Sumatera. Liveliness organization has contributed to student learning outcomes STKIP PGRI West Sumatera.

Keywords: active participation by student, organizational learning outcomes

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

2 Pembimbing I, staf Pengajar Program Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

3 Pembimbing II, staf pengajar Program Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

(2)

ABSTRAK

Lora Afrila Seprianti (NPM: 12070228), Korelasi Keaktifan Berorganisasi Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa IPS di STKIP PGRI Sumatera Barat, Skripsi, Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat, 2016

Artikel ini berjudul korelasi keaktifan berorganisasi terhadap hasil belajar mahasiswa IPS STKIP PGRI Sumatera Barat. Di kampus STKIP memiliki beberapa fasilitas penunjang diantaranya terdapat lapangan olahraga, beasiswa, unit kegiatan mahasiswa, satuan pengaman, dan bank. Unit kegiatan mahasiswa ini terdiri dari organisasi kemahasiswaan, dewan legislatif mahasiswa, badan eksekutif mahasiswa, PMI, Pramuka, dan Menwa. Di dalam unit kegiatan mahasiswa ini mereka akan memperoleh pengalaman yang bermanfaat. Diharapkan dengan mahasiswa aktif dalam berorganisasi dan berbagai penggalaman yang diperolehnya hal tersebut akan berpenggaruh positif terhadap hasil belajar nya. Namun pada kenyataan banyak kasus yang sudah melekat pada diri seorang aktivis, di mulai kegagalan dalam perkuliahan, seperti tidak lulus di mata kuliah tertentu dan indeks prestasi kumulatif rendah.

Metode yang digunakan adalah kuantitatif, bertipekan ex-post facto. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa IPS yang aktif dalam organisasi di STKIP PGRI Sumatera Barat tahun ajaran 2015-2016.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket atau kuesioner. Validitas instrument dianalisis dengan rumus pearson product moment dan reliabelitasnya dihitung dengan rumus alpha. Uji persyaratan analisis meliputi uji normalitas dan homogenitas.

Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara keaktifan berorganisasi terhadap hasil belajar mahasiswa IPS di STKIP PGRI Sumatera Barat. Keaktifan berorganisasi memiliki kontribusi terhadap hasil belajar mahasiswa IPS di STKIP PGRI Sumatera Barat.

Kata Kunci: Keaktifan Mahasiswa, Organisasi, Hasil Belajar

PENDAHULUAN

Pendidikan tinggi sebagai jenjang pendidikan dari sistem pendidikan nasional sebagaimana diatur oleh undang-undang no.

22 Tahun 2003 yang dijabarkan dalam peraturan pemerintah no.60 Tahun 1999, merupakan kelanjutan dari pendidikan menengah yang diselengarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan professional yang merupakan mengembangkan dan memperkaya ilmu pengetahuan.

STKIP PGRI Sumatera Barat, memiliki peraturan sendiri agar dapat mencapai tujuan secara tepat waktu, mahasiswa harus mamatuhi seperangkat peraturan akademik yang mencakupi system SKS, kurikulum dengan berbagai kelompok mata kuliah, dll. Di sampan itu, mahasiswa

mendapat kesempatan untuk

mengembangkan bakat dan minat serta kemampuan berorganisasi dalam organisasi kemahasiswaan yang dibina oleh Wakil Ketuan Bidang Kemahasiswaan.

Dalam melaksanakan kegiatan kemahasiswaan itu, tentulah ada ketentuan-

ketentuan yang harus diikuti. Dalam kesempatan itu mahasiswa akan berkoordinasi dengan Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan, Ketua Program Studi, lepala bagian umum dan kepala sub bagian kemahasiswaan. Kegiatan berinteraksi dengan berbagai orang dan unit di STKIP PGRI Sumatera Barat merupakan penggalaman berharga yang akan membina mahasiswa sebagai calon warga masyarakat Indonesia yang produktif.

Di kampus STKIP ini memiliki beberapa fasilitas penunjang diantaranya terdapat lapangan olahraga, beasiswa, unit kegiatan mahasiswa, satuan pengaman, dan kerja sama antar bank. Di unit kegiatan mahasiswa, ada organisasi-organisasi kemahasiswaan (OK), di antaranya yaitu, Dwan Legislatif Mahasiswa (DLM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), UKM Seni, dan Himpunan Mahasiswa (Hima).

UKM singkat dari unit kegiatan mahasiswa merupakan tempat untuk mengembangkan minat, bakat, potensi, dan keterampilan mahasiswa di luar kelas. Unit kegiatan mahasiswa di STKIP PGRI Sumatera Barat terdiri dari Dewan Legislatif

(3)

Mahasiswa (DLM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa (HIMA), Lembaga Dakwah Kampus (LDK), PMI, PRAMUKA, dan UKM Seni. Di dalam unit kegiatan mahasiswa ini, mahasiswa akan memperoleh banyak penggalaman yang bermanfaat, seperti penggalaman berorganisasi, berinteraksi sesame mahasiswa maupun dosen, mengemban tanggung jawab, dan meningkatkan kepercayaan diri. Di harapkan dengan mahasiswa aktif dalam organisasi dan berbagai banyak penggalaman yang di dapatkan hal ini akan berpenggaruhi positif terhadap hasil belajarnya. Namun pada kenyataan nya sering kita dengar pada diri seorang aktivis di mulai gagal di perkuliahan, seperti tidak lulus si mata kuliah, indeks prestasi kumulatif di bawah rata-rata, dan tidak sesuai lulus dengan waktu yang telah ditentukan. Tujuan penelitian untuk menganalisis korelasi keaktifan berorganisasi terhadap hasil belajar mahasiswa IPS STKIP PGRI Sumatera Barat. Teori yang digunakan Behaviorisme.

Hasil belajar adalah timbulnya pengertian baru, perubahan dalam sikap, keterampilan, menghargai perkembangan sifat-sifat sosial, emosional, dan pertumbuhan jasmani, tingkah laku ditimbulkan dari yang tidak tahu menjadi tahu (Hamalik, 2011:21). Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dapat dipenggaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor ekstern dan intern. Faktor ekstern meliputi keluarga, sekolah, dan lingkungan. Sedangkan faktor intern meliputi minat, bakat, motivasi, sikap, dan kesehatan (Slameto, 2013: 54). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis korelasi keaktifan berorganisasi terhadap hasil belajar mahasiswa IPS STKIP PGRI Sumatera Barat.

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka (Arikunto, 202: 10). Jenis penelitian yang digunakan adalah ex-post facto bertipe korelasional. Artinya, suatu peristiwa yang dilakukan oleh seseorang peneliti untuk meneliti suatu peristiwa yang telah terjadi

dan kemudian beruntut belakang melalui data yang telah ditemukan dalm menemukan faktor-faktor yang terdahulu serta sebab- sebab yang terjadi karena peristiwa penelitian (Darmadi, 2011: 17). Penelitian ini bertipekan korelasional yaitu bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih atau hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat (Iskandar, 2009: 63).

Berdasarkan pendapat di atas, yang menjadi variabel bebasnya adalah keaktifan berorganisasi dan yang menjadi variabel terikatnya adalah hasil belajar. Penelitian ini dilaksanakan di STKIP PGRI Sumatera Barat pada semester genap tahun ajaran 2015-2016. Yang menjadi sampel penelitian ini adalah mahasiswa yang aktif dalam organisasi. Alasan melakukan penelitian di kampus STKIP PGRI Sumatera Barat ini karena hasil belajar mahasiswa yang aktif dalam organisasi rendah, biasanya mahasiswa yang aktif dalam organisasi prestasinya akan lebih meningkat karena mereka berpenggalaman dalam berbicara dan memiliki pemikiran yang luas, namun hal ini sebaliknya.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014: 81). Pengambilan sampel mengunakan teknik penarikan sampel total samping yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, dilakukan sampling ini bila jumlah populasi relative kecil atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. . Berdasarkan teknik penarikan sampel tersebut maka jumlah sampel sebanyak 55 orang.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Menurut Yusuf (2007: 252) kuesioner adalah suatu rangkaian pernyataan yang berhubungan dengan topik tertentu yang diberikan kepada sekelompok individu dengan maksud untuk memperoleh data.

Analisis data dilakukan dengan pengembangan instrument, uji validitas dan reliabelitas, persyaratan analisis data uji normalitas dan uji homogenitas, dan uji hipotesis. uji hipotesis dengan mengunakan rumus korelasi pearson product moment.

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Variabel Keaktifan Berorganisasi

Setelah dilakukan penelitian diketahui jumlah responden yang skor jawaban berada di atas rata-rata adalah sebanyak 34 orang atau 61,8%, responden yang skor jawabannya berada dibawah rata- rata sebanyak 20 orang atau 36,4%, dan responden yang skor jawabannya terdapat pada kategori rata-rata 1 orang atau 1,8%, jadi variabel keaktifan berorganisasi cukup mempenggaruhi responden dalam pendidikan.

No Kategori Jumlah %

1. Aktif 32 58,2%

2. Kurang Aktif

23 41,8%

Jumlah 55 100%

Berdasarkan tabel di atas keaktifan berorganisasi diketahui jumlah mahasiswa yang aktif sebanyak 32 orang atau 58,2%, sedangkan mahasiswa yang kurang aktif atau hanya menumpang nama saja di dalam SK (Surat Kerja) sebanyak 23 orang atau 41,8%.

B. Deskripsi Variabel Hasil Belajar Hasil penelitian bahwa jumlah responden yang skor jawabannya berada di atas rata-rata adalah sebanyak 27 orang atau 49%, responden yang skor jawabannya berada di bawah rata-rata sebanyak 27 orang atau 49%, dan responden yang skor jawabannya terdapat pada kategori rata-rata 1 orang atau 1,8%.

No Kategori Jumlah %

1. Amat Baik 19 34,5%

2. Baik 13 23,6%

3. Cukup 14 25,4%

4. Kurang 9 16,3%

Jumlah 55 100%

Berdasarkan Pada hasil belajar mahasiswa yang aktif berorganisasi bahwa diketahui jumlah mahasiswa yang dikategorikan amat baik sebanyak 19 orang atau 34,5%, sedangkan dikategorikan baik sebanyak 13 orang atau 23,6%, sedangkan dikategorikan cukup sebanyak 14 orang atau

25,4%, dan dikategorikan kurang sebanyak 9 orang atau 16,3%.

No Kategori Jumlah %

1. Aktif dengan nilai tinggi

21 38,2%

2. Aktif dengan nilai rendah

11 20%

3. Tidak aktif nilai tinggi

14 25,5%

4. Tidak aktif nilai rendah

9 16,4%

Jumlah 55 100%

Berdasarkan Pada tabel hasil penelitian diketahui bahwa mahasiswa yang aktif berorganisasi yang memiliki nilai tinggi berjumlah 21 orang atau 38,2%, sedangkan mahasiswa yang aktif berorganisasi dengan nilai rendah berjumlah 11 orang atau 20%, dan mahasiswa yang kurang aktif berorganisasi dengan nilai rendah berjumlah 14 orang atau 25,5%, sedangkan kurang aktif nilai rendah 9 orang atau 16,4%.

C. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui hubungan keaktifan berorganisasi terhadap hasil belajar digunakan rumus korelasi product moment dari pearson. Korelasi adalah untuk menguji dua variabel, mengetahui kuat lemahnya hubungan suatu variabel, dan mengetahui besar nya retribusi. Dalam penelitian ini analisis korelasi pearson product moment digunakan untuk menjelaskan berapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y dan membuktikan apa ada hubungan yang signifikan antara variabel X terhadap variabel Y.

Hasil uji signifikansi korelasi keaktifan berorganisasi dengan hasil belajar diperoleh nilai t hitung sebesar 4,15 sedangkan t tabel 1,671, maka ini menujukan bahwa hubungan antara keaktifan berorganisasi terhadap hasil belajar adalah signifikan.

D. Pembahasan

Hasil analisis data dan pengujian data telah dibuktikan dengan deskripsi variabel data X dengan variabel Y dan pengujian hipotesis, hasilnya menujukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keaktifan berorganisasi terhadap hasil belajar mahasiswa IPS STKIP PGRI

(5)

Sumatera Barat. Keaktifan berorganisasi dapat diartikan segala aktivitas atau kegiatan yang dilakukan seseorang di dalam suatu kelompok untuk mencapai suatu tujuan bersama. Di dalam organisasi inilah mahasiswa dapat menambah wawasan, penggalaman, dan menyampaikan pendapat- pendapat yang ingin disampikan.

Hasil belajar adalah perubahan- perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5). Faktor yang mempenggaruhi hasil belajar meliputi faktor internal dan eksternal. Keaktifan berorganisasi termasuk faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri peserta didik.

Berdasarkan temuan deskripsi dan pengujian dapat diinterpretasikan, bahwa hasil analisis hubungan keaktifan berorganisasi terhadap hasil belajar sebesar 4,15 sedangkan t tabel 1,671. Ini menujukan bahwa t hitung 4,15 lebih besar dari t tabel 1,671, maka Ho ditolak artinya ada hubungan yang signifikan antara keaktifan berorganisasi terhadap hasil belajar mahasiswa IPS STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini sesuai dengan teori behaviorisme yang mengatakan bahwa belajar adalah peubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang sudah mengalami proses belajar jika telah mampu bertingkah laku dengan cara baru sebagai hasil interaksi antara stimulus yang berupa proses dan materi pelajaran dengan respon atau tanggapan yang diberikan oleh pelajar (Jufri, 2013:10). Stimulus yang di dapat mahasiswa mereka mendapatkan surat kerja atau mendapatkan sertifkat. Hal ini akan memotifasi mahasiswa dalam belajar.

Sehingga respon yang didapat terhadap hasil belajarnya positif, hal ini sesuai dengan pendapat B.F Skiner. Namun dalam penelitian yang dilakukan tidak sesuai dengan teori behaviorisme, hasil belajar mahasiswa IPS STKIP PGRI Sumatera Barat yang aktif dalam organisasi rendah.

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan pada bab terdahulu, maka adanya hubungan yang signifikan antara keaktifan berorganisasi dengan hasil belajar mahasiswa IPS di STKIP PGRI Sumatera Barat, ini telah dibuktikan dengan olahan data menggunakan aplikasi SPSS.

Hal ini menunjukan bahwa kekatifan mahasiswa dalam organisasi harus lebih diimbangi lagi, agar tidaknya berpenggaruh terhadap hasil belajar. Maka seorang aktivis yang baik dapat membagi waktu antara kuliah dan sibuk dengan organisasi.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa (1) terdapat hubungan yang signifikan antara keaktifan berorganisasi terhadap hasil belajar mahasiswa IPS STKIP PGRI Sumatera Barat. (2) keaktifan berorganisasi mahasiswa memiliki kontribusi terhadap hasil belajar mahasiswa IPS di STKIP PGRI Sumatera Barat sebesar 49,71% dan sisanya 50,29% ditentukan oleh variabel lain.

Saran

Sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh maka peneliti mengemukakan saran sebagai berikut: (1) bagi mahasiswa disarankan kepada mahasiswa yang aktif dalam organisasi dapat membagi waktu antara kuliah dengan kegiatan berorganisasi sehingga dengan itu tidak berpenggaruh terhadap hasil belajar nya. (2) bagi peneliti selanjutnya disarankan peneliti ini hanya meneliti disatu kampus saja dengan jumlah populasi yang masih sedikit, disarankan kepada peneliti selanjutnya agar meneliti secara luas dan populasi yang semakin banyak dan melihat faktor penyebab nya yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Edisi Revisi v. Jakarta: Rineka Cipta.

Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Hamalik, Oemar. 2001.Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung:

Tarsito.

Jufri, Wahab. 2013. Belajar dan Pembelajaran SAINS. Bandung. Pustaka Reka Cipta.

(6)

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan deskripsi, pengujian, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara