• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sources of research data in Tanjung Luka novel by Benny Arnas

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Sources of research data in Tanjung Luka novel by Benny Arnas"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KONFLIK SOSIAL KONFLIK SOSIAL DALAM NOVEL TANJUNG LUKA KARYA BENNY ARNAS

Brian Anggara, Samsiarni, Emil Septia

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat Briananggara46@gmail.com

ABSTRACT

This research is based on the social conflict contained in the novel Tanjung Luka by Benny Arnas. This study aims to describe the forms of social conflict and the causes of social conflict contained in the novel of Tanjung Luka by Benny Arnas. The type of this research is qualitative research with descriptive method of analysis. This research data is a quotation from Tanjung Luka novel by Benny Arnas. Sources of research data in Tanjung Luka novel by Benny Arnas. The results of this study indicate there are three forms of social conflict contained in the novel Tanjung Luka by Benny Arnas is an individual inter-conflict that occurred on the character of Tanjung Luka with himself this is because Tanjungluka did not want his father to be a commissioner. The antar- individual conflict that occurred in Markonet and Karimah is due to the fact that Markonet and Karimah are always at odds, and the conflict between the social groups that occurred in the Barkumkum and Ulakkungkung villages in the northern Lubuk Linggau is due to the fact that Ulakkungkung people do not like the Barkumkum and Markonet families. The social conflict that happened with Tanjung Luka family was caused by a myth circulating in Ulakkungkung society.

Keywords: Social Conflict, Novel

PENDAHULUAN

Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang berinteraksi dalam suatu hubungan sosial.Konflik sosial dapat ditemukan pada semua lapisan masyarakat karena di dalam masyarakat terdapat hubungan sosial antara individu maupun kelompok.Penyebab konflik sosial di dalam masyarakat dinamis dapat muncul dari berbagai faktor yang terjadi dalam masyarakat

tersebut, seperti ketidaksesuaian pendirian dan perbedaan kepentingan.Hal tersebut yang memicu terjadinya konflik yang ada dalam kehidupan bermasyarakat.

Salah satu bentuk karya sastra yang membahas konflik sosial yaitu novel. novel yang banyak menceritakan bentuk-bentuk konflik sosial yang terdapat dalam isi cerita

(2)

novel adalah novel Tanjung Luka karya Benny Arnas.

Adapun bentuk konflik sosial yang akan diteliti, pertama, konflik inter-individu pada tokoh Tanjung Luka. Tanjung Luka memiliki konflik dengan dirinya sendiri.

Tanjung Luka tidak percaya bahwa kematian seorang mucikari yang sering dipanggil oleh orang-orang Mami Berong itu dikarenakan bukan ayahnya yang membunuh, oleh karena itu Tanjung Luka semaksimal mungkin mencari upaya untuk membebaskan diri dari kutukan dan juga ingin melepaskan ayahnya dari tuduhan sebagai pembunuh. Kedua, konflik antar-individu yaitu terjadi pada Markonet dengan Karimah bertetangga dengan penuh ketegangan.Konflik yang terjadi diantara mereka yaitu Karimah menyebut diri Markonet seorang pecundang dan ingin mengusir Markonet dari bedengan itu.Ketiga, konflik antara kelompok sosial yaitu terjadi antara orang-orang kampung Ulakkungkung dengan keluarga Barkumkum istrinya Markonet dan sang anak yang bernama Tanjungluka. Konflik yang terjadi

yaitu pasangan muda Barkumkum dengan Markonet yang tersesat dalam ketidakmujuran yang diam- diam dibekukan oleh orang-orang kampung Ulakkungkung menjadi kutukan.Konflik sosial merupakan suatu yang umum terjadi di lingkungan masyarakat, novel Tanjung Luka karya Benny Arnas merupakan novel yang menguak kisah kepercayaan orang-orang terhadap suatu kutukan di kampung Ulakkungkung, sebuah kampung di utara Lubuklinggau dengan menggambarkan bentuk konflik sosial dan penyebab konflik sosial.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konflik sosial dan penyebab konflik sosial dalam novel Tanjung Luka karya Benny Arnas.

Menurut Atmazaki (2007:40), novel merupakan fiksi naratif modern yang berkembang pada pertengahan abad ke-18. Novel berbentuk prosa yang lebih panjang dan kompleks dari pada cerpen, yang mengekspresikan sesuatu tentang kualitas atau nilai pengalaman manusia.Persoalan yang terdapat di dalam novel diambil dari pola-pola kehidupan yang dikenal oleh

(3)

manusia, atau seperangkat kehidupan dalam suatu waktu dan tempat yang eksotik dan imajinatif.

Soekanto (2012:314) menyatakan konflik sosial menyangkut nilai-nilai sosial yang mencakup pula segi moral karena untuk dapat mengklasifikasikan suatu persoalan sebagai masalah sosial, harus digunakan penilaian sebagai pengukurannya.

Daldjuni (dalam Abdulsyani, 1994:184), konflik sosial adalah suatu kesulitan atau ketimpangan yang bersumber dari dalam masyarakat sendiri membutuhkan pemecahan dengan segera, dan sementara itu orang masih percaya akan masih dapatnya masalah itu dipecahkan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini penelitian kualitatif.Menurut Semi (dalam Endraswara, 2013:5), “Penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak mengutamakan angka-angka, tetapi mengutamakan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antar konsep yang sedang dikaji secara empiris.”

Metode penelitian adalah metode deskriptif analisis.Data dalam penelitian ini adalah kutipan yang menyatakan tentang konflik sosial dalam novel Tanjung Luka karya Benny Arnas.Sumber data dalam penelitian ini novel Tanjung Luka karya Benny Arnas. Novel Tanjung Luka karya Benny Arnas terdiri atas 289 halaman, cetakan pertama tahun 2015 yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama.

Instrumen dalam penelitian ini adalah format inventaris data.Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data untuk penelitian ini adalah.(1) membaca dan memahami novel Tanjung Luka karya Benny Arnas secara keseluruhan, (2) menandai semua data yang berkaitan dengan konflik sosial telah ditemukan berdasarkan instrument pengumpulan data, (3) menginventarisasikan data dalam tabel inventarisasi data.

Teknik yang digunakan dalam pengabsahan data adalah teknik triangulasi data. Penelitian ini menggunakan triangulasi peneliti, yaitu baik data atau simpulan sebagai bagian tertentu atau

(4)

keseluruhan bisa diuji validitasnya.

Validatordalam pengabsahan data ini adalahMila Kurnia Sari, S.S., M.Pd.(1) mendeskripsikan data konflik sosial dalam novel Tanjung Luka karya Benny Arnas, (2) menganalisis data yang berhubungan dengan konflik sosial dalam novel Tanjung Luka karya Benny Arnas, (3) menginterpretasikan data konflik sosial dalam novel Tanjung Luka karya Benny Arnas, (4) membuat kesimpulan dari hasil penelitian konflik sosial dalam novel Tanjung Luka karya Benny Arnas, dan (5) menulis laporan penelitian konflik sosial dalam novel Tanjung Luka karya Benny Arnas.

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan temuan data penelitian tentang bentuk konflik soaial dalam novel Tanjung Luka karya Benny Arnas. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Konflik Inter-Individu dalam Novel Tanjung Luka Karya Benny Arnas

Konflik inter-individu pada novel Tanjung Luka Karya Benny Arnas penulis menggunakan teori

Ahmadi (2007:286) menjelaskan bahwa konflik inter-individu, merupakan tipe paling erat kaitannya dengan emosi individu hingga tingkat kekerasan yang paling tinggi.

Konflik dapat muncul dari dua penyebab; karena kelebihan beban (role overloads) atau karena ketidaksesuaian seseorang dalam melaksanakan peranan (person role incompatilibities). Dalam kondisi pertama seseorang mendapat “beban berlebihan” akibat status (kedudukan) yang dimiliki, sedang dalam kondisi yang kedua seseorang memang tidak memiliki kesesuaian yang cukup untuk melaksanakan peranan sesuai dengan statusnya.

Salah satu bentuk data yang dapat menggambarkan penjelasan di atas adalah sebagai berikut:

“Sebenarnya, Tanjung Luka juga sangat sayang pada ayahnya.Namun, sejak ia berumur enam tahun, di matanya, ayahnya berubah menjadi tukang perintah dan tukang khotbah. Ia mematuhi semuanya karena, kata ibunya, apa yang ayahnya

(5)

anjurkan adalah kebaikan.

(Arnas,2015 :44)

Berdasarkan data tersebut dapat dianalisis bahwa Tanjungluka mengalami konflik inter-individu.

Konflik inter-individu yang dialami dapat dilihat dari tingkah laku Tanjungluka. Tanjungluka sebenarnya ingin mendengarkan perintah ayahnya, namun semenjak Tanjungluka berumur enam tahun Tanjungluka merasa ayahnya berubah menjadi seorang yang tukang perintah dan seorang yang suka berkhotbah.Tanjung Luka adalah anak yang sangat menyayangi orang tua laki-lakinya. Tanjung Luka terpaksa mematuhinya karena ibunya berkata, apa yang dianjurkan ayahnya adalah kebaikan.

2) Konflik Antar-Individu dalam Novel Tanjung Luka Karya Benny Arnas

Konflik antar individu adalah terjadi antara seorang dengan satu orang atau lebih, sifatnya kadang- kadang substantif menyangkut perbedaan gagasan, pendapat, kepentingan; atau bersifat emosional- menyangkut perbedaan selera, perasaan like/dislike (suka/tidak

suka). Setiap orang pasti pernah mengalami situasi konflik semacam ini, ia banyak mewarnai tipe-tipe konflik kelompok maupun konflik organisasi. Karena konflik tipe ini berbentuk konfrontsi dengan seseorang atau lebih, maka konflik antar individu ini juga merupakan target yang perlu dikelola secara baik,

“Merasa tidak puas karena teriakannya diabaikan, Markonet melanjutkan, Buktinya aku bisa hamil dengan hidup sehat seperti ini!Dan kau yang harusnya sadar, kehadiranmu sebagai tetangga kami adalah kutukan yang sebenarnya itu!” sebilah pisau dapur sedang ia mainkan di tangan kanannya.(Arnas, 2015:8)

Berdasarkan data tersebut dapat dianalisis bahwa Markonet dan Karimah mengalami konflik antar- individu.Konflik antar-individu yang dialami dapat dilihat dari perseteruan yang tiada henti antara mereka berdua.Makonet dan Karimah sudah lama tinggal di bendengan itu, mereka berdua bertetangga namun

(6)

selalu bertengkar dan penuh ketegangan.Walaupun Karimah berusia tujuh puluh tahunan, tetapi sisa-sisa kejudesannya ketika muda masih tampak. Walaupun dalam beberapa kali perseteruan dengan Markonet (entah karena faktor usia atau karena kalah garang atau karena lelah menyalakan keributan), ia lebih banyak mengalah.

3. Konflik Antara Kelompok Sosial dalam Novel Tanjung Luka Karya Benny Arnas

Konflik antara kelompok sosial, banyak dijumpai dalam kenyataan hidup manusia sebagai makhluk sosial, karena mereka hidup dalam kelompok-kelompok. Hal itu dapat dilihat dalam kutipan berikut

“Bila kutukan diyakini takkan menjungkirbalikan seisi kampung, orang-orang akan membiarkannya.Mereka takkan mengusir Barkumkum dan Markonet. Mereka akan membiarkan saja bayi mereka—

yang baru lahir di tempat yang hina, anyir, dan menjijikan—

hidup. Hei kalianpasangan yang terkutuk, tinggallah di sini, hiduplah di sini, dan

merenggang nyawalah di sini.

Kami akan menjadi penonton paling setia” (Arnas, 2015:11)

Berdasarkan data tersebut dapat dianalisis bahwa keluarga Barkumkum dan Markonet mengalami konflik antara kelompok sosial dengan Masyarakat Ulakkungkung. Konflik antara kelompok sosial yang dialami dapat dilihat dari masyarakat Ulakkungkung yang sengaja membiarkan pasangan Barkumkum dan Markonet tinggalah, hiduplah, dan meregang nyawalah dikampung Ulakkungkung dan masyarakat Ulakkungkung akan menjadi penonton paling setia.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa bentuk konflik sosial yang terdapat dalam novel Tanjung Luka Karya Benny Arnas adalah: (a) konflik inter-individu, konflik ini

menggambakan tentang

permasalahan yang terjadi pada diri seseorang dengan emosi individu hingga tingkat keresahan yang paling

(7)

tinggi. (b) konflik antar-individu, konflik ini terjadi karena konflik antar individu atau antar seseorang dengan satu orang atau lebih. (c)) konflik antara kelompok sosial, banyak dijumpai dalam kenyataan hidup manusia sebagai makhluk sosial, karena mereka hidup dalam kelompok-kelompok.

Beradasarkan temuan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut. Pertama, peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian terhadap novel ini dengan aspek yang berbeda atau aspek yang sama dengan novel yang berbeda.Kedua, pembaca diharapkan dapat menjadikan kehidupan dalam novel ini sebagai bahan renungan.Konflik sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat hendaknya dapat dihindarkan dengan memahami bentuk-bentuk konflik sosial yang terjadi.Bagi pembaca, terutama siswa untuk terus membaca karya sastra karena dengan membaca sastra tidak hanya mengandung unsur menghibur, tetapi juga

mendidik.Membaca karya sastra akan menambah pengetahuan kita akan kehidupan.Ketiga, bagi peneliti, dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman baik dalam melakukan penelitian maupun dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh..

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani, 1994. Sosiologi Sistematika Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arnas, Benny. 2015. Tanjung Luk.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Atmazaki. 2007. Ilmu Sastra: Teori dan Terapan. Padang: UNP Press.

Endraswara, Suwardi. 2011.

Metodologi Penelitian Sastra: Epistomologi, Model, Teori, dan Aplikasi. Jakarta:

PT. Buku Seru.

Soekanto, Soejono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:

Rajawali Pers.

Sugono Dendy, dkk. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): Edisi Keempat.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Referensi

Dokumen terkait

Penutup Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara motivasi belajar dan disiplin