17
SPORTS REVIEW JOURNAL
http://ojs.stkip-ypup.ac.id/index.php/srj Vol 1, No, 1, Juni 2020
p-ISSN: xxxx-xxxx dan e-ISSN: xxxx-xxxx DOI.xxx-xxx
Hubungan Kekuatan Otot Tungkai Dan Keseimbangan Terhadap Kemampuan Sepak Sila Pada Permainan
Sepak Takraw Siswa Sma Cokroaminoto Makassar
Mardis 1 Andi Hasriadi Hasyim 2Sarifuddin Arhma3
1,2,3 Penjaskesrek STKIP YPUP Makassar
Email: [email protected]
Artikel info Artikel history:
Received; 02-05-2020 Revised: 13-05-2020 Accepted; 25-05-2020
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan antara kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan sepak sila pada permainan sepak takraw, hubungan antara keseimbangan terhadap kemampuan sepak sila pada permainan sepak takraw, dan hubungan antara kekuatan otot tungkai dan keseimbangan secara bersama-sama terhadap kemampuan sepak sila pada permainan sepak takraw. Metode penelitian yang digunakan ialah metode kuantitatif dan jenis penelitian korelasional dengan melibatkan dua variabel bebas yaitu kekuatan otot tungkai dan keseimbangan, sedangkan variabel terikat adalah kemampuan sepak sila pada permainan sepak takraw. Populasi penelitian adalah SMA Cokroaminoto Makassar dengan sampel sebanyak 40 orang yang diambil secara random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah koefisien korelasi. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa 1). Terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan sepak sila pada permainan sepak takraw dengan nilai r = 0,835, 2). Terdapat hubungan yang signifikan antara keseimbangan terhadap kemampuan sepak sila pada permainan sepak takraw dengan nilai r = 0,840, dan 3). Terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dan keseimbangan secara bersama-sama terhadap kemampuan sepak sila pada permain sepak takraw dengan R = 0,776.
Abstract. This study aims to prove the relationship between leg muscle strength and the ability of football in the game of Sepak Takraw, the relationship between balance and the ability to play sila in the game of Sepak Takraw, and the relationship between leg muscle strength and balance together with the ability of soccer to play sila. takraw. The research method used is a quantitative method and a type of correlational research involving two independent variables, namely leg muscle strength and balance, while the dependent variable is the ability of sila football in the game of takraw.
The study population was the Cokroaminoto High School Makassar with a sample of 40 people taken by random sampling. The data analysis technique used is the correlation coefficient. The results obtained indicate that 1). There is a significant relationship between leg muscle strength and the ability to play sila in the game of Sepak takraw with a value of r = 0.835, 2). There is a significant relationship between the balance of the skills of football in the game Sepak Takraw with a value of r = 0.840, and 3). There is a significant relationship between leg muscle strength and balance together on the ability to play sila in the takraw game with R = 0.776.
Kata kunci:
Kekuatan Otot
Coresponden author:
Email: [email protected]
18 Tungkai,
Keseimbangan, Sepak Sila.
artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi CC BY -4.0
PENDAHULUAN
Salah satu cabang olahraga yang banyak di gemari oleh masyarakat adalah cabang olahraga sepak takraw. Sepak takraw ini banyak digemari dan amat lekat dengan kehidupan masyarakat di sulawesi selatan. Sepak takraw di Sulawesi Selatan bukan hanya digemari oleh kalangan muda saja tetapi oleh orang tua dan anak – anak karna gerakan dalam sepak takraw sangatlah unik dan sulit, dimana butuh ketepatan dalam perkenaan bola dengan kaki, paha, dan kepala saat melakukan teknik-teknik keterampilan di dalamnya seperti sepak sila, sepak mula, sepak kuda, heading, servis,smash dan blok.
Dalam permainan sepak takraw salah satu teknik yang sangat berperan dan yang paling penting adalah sepak sila, dimana sepak sila pada permainan sepak takraw merupakan salah satu bagian penting yang harus diperhatikan oleh para pelatih dalam memberikan latihan karena sepak sila adalah induk dalam permainan sepak takraw, dimana Sepak sila merupakan sepakan dengan menggunakan kaki bagian dalam, berfungsi untuk mengontrol bola serta memberi umpan kepada teman. Untuk meningkatkan keterampilan sepak sila pada permainan sepak takraw dibutuhkan beberapa komponen fisik seperti : kelentukan, keseimbangan, kekuatan otot tungkai, koordinasi, dan akurasi.
Sesuai dengan uraian di atas, tentang komponen kondisi fisik peneliti tertarik untuk memilih dua bagian komponen yang akan di teliti yaitu kekuatan otot tungkai dan keseimbangan dalam meningkatkan keterampilan sepak sila pada permainan sepak takraw, hal ini dikarenakan Kekuatan otot tungkai dibutuhkan saat kaki melakukan sepak sila karena gerakannya membutuhkan hanya satu kaki tumpuan agar gerakan menjadi efisien, juga membutuhkan ayunan kaki yang kuat serta cepat, dan keseimbangan juga merupakan unsur yang paling penting dalam melakukan sepak sila, dimana keseimbangan digunakan untuk kemampuan seseorang dalam mengendalikan tubuh agar seimbang pada saat melakukan sepak sila, sebagai upaya terobosan untuk meningkatkan keterampilan sepak sila pada permainan sepak takraw, dengan harapan agar atlet sepak takraw mampu memperlihatkan hasil yang baik setiap bermain.
Dalam hal ini peneliti ingin melakukan penelitian di SMA Cokroaminoto Makassar.
Melalui pengamatan yang dilakukan saat melakukan magang 3 di SMA Cokroaminoto Makassar ditemukan Permasalahan. Permasalahan-permasalahan yang timbul pada siswa yaitu sebagai berikut : Siswa belum menguasai teknik dasar sepak takraw, siswa belum menguasai kemampuan dasar menyepak dengan bagian-bagian kaki. siswa belum menguasai teknik dasar permainan sepak takraw khususnya teknik dasar sepak sila dan di temukan kepada siswa mengalami kesulitan saat melakukan teknik dasar sepak sila.
Dari penjelasan yang di uraikan di atas, mengenai permasalahan –permasalahan yang didapatkan melalui pengamatan. Itu sebabnya penulis ingin mengadakan penelitian untuk mengetahui tentang adakah “Hubungan kekuatan otot tungkai dan keseimbangan terhadap keterampilan sepak sila di SMA Cokroaminoto Makassar”. Penelitian ini sangatlah penting karena dengan diadakannya penelitian ini, maka dapat dijadikan pedoman bagi para pelatih, guru, maupun siswa dalam meningkatkan keterampilan bermain sepak takraw.
METODOLOGO PENELITIAN Jenis Penelitian
jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti ialah jenis penelitian korelasional. Menurut Emzir (2015 : 37) penelitian korelasional melibatkan pengumpulan data untuk menentukan apakah dan untuk tingkatan apa, terdapat hubungan antara kedua variabel.
19 Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi merupakan sasaran untuk melakukan penelitian adalah SMA Cokroaminoto Makassar, dengan waktu yang akan digunakan sebanyak 1 bulan atau empat kali pertemuan.
Metode
Metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sarmanu (2017 : 2) penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji teori yang telah berlaku selama ini apakah benar atau salah.
3.4 Desain Penelitian R
Keterangan:
X1 : Kekuatan Otot tungkai X2 : Keseimbangan
Y : Kemampuan Sepak Sila à : Garis hubungan
Definisi Oprasional Variabel Penelitian 1. Kekuatan otot tungkai
Kekuatan otot tungkai adalah kemampuan seseorang mempergunakan otot bagian bawah. Dalam penelitian untuk mengukur kekuatan otot tungkai dengan menggunakan half squad jump, Nur Ichsan Halim (2011 : 90).
2. Keseimbangan
Keseimbangan adalah kemampuan dalam mempertahankan tubuh dalam keadaan stabil. Untuk mengukur keseimbangan dengan menggunakan stork stand,Widiastuti (2011 : 145).
3. Sepak sila
Sepak sila merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam permainan sepak takraw. Tes ini dilakukan dengan memberi 3 kali percobaan dalam melakukan sepak sila.
Dan peneliti menghitung berapa banyak sepakan yang diambil, setiap melakukan sepak sila diukur dengan menggunakan waktu sebanyak 1 menit. Skor yang diambil adalah yang terbanyak setiap melakukan sepak sila.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah kumpulan dari semua kemungkinan orang –orang, benda-benda, dan ukuran lain, yang menjadi objek perhatian atau kumpulan seluruh objek yang menjadi perhatian, Suharyadi dan Purwanto (2009 : 7). Menurut Lisa harrison (2016 : 22) populasi adalah suatu kelompok yang memiliki karakteristik serupa. Menurut Edi Riadi (2016 : 33) populasi atau universe adalah sebuah wilayah atau tempat objek/subjekyang diteliti, baik orang, benda, kejadian, nilai maupun yang hal-hal lain yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu untuk mendapatkan sebuah informasi.
Jadi dari uraian di atas maka dapat memberi pemahaman bahwa populasi merupakan keseluruhan atau semua aspek-aspek, siswa atau orang yang akan diteliti.
X1
X2
Y
20 Sampel adalah suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi perhatian, Suharyadi dan Purwanto (2009 : 7), Menurut Lisa harrison (2016 : 22) sampel yaitu karakter yang memampukan kita untuk memerinci populasi menjadi kelompok yang lebih kecil. Dan Menurut Edi Riadi (2016 : 34) sampel adalah bagian dari anggota/elemen dari populasi yang mewakili karakteristik populasi tersebut.
Melalui penjelasan diatas mengenai sampel maka dapat di pahami bahwa sampel merupakan bagian dari populasi dan menjadi contoh untuk mewakili seluruh populasi yang di teliti dan menjadi pusat perhatian dalam penelitian yang akan dilakukan.
Teknik pengambilan sampel dalam pelaksanaan penelitian ini yang digunakan yaitu teknik random sampling adalah pengambilan sampel secara acak, istilah random (acak) ini sering disalah artikan menjasi sembarangan (dipilih sesuka hati), padahal yang sebenarnya pengertian random merupakan suatu konsep matematik yang tepat yang diterapkan mengikuti sejumlah aturan ketat sehinggah setiap elemen dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel, Asep Hermawan (2009 : 150). Sedangkan menurut Edi Riadi (2016 : 35) simple random sampling dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat di ketahui pengertian random sampling adalah pengambilan secara acak, dan dalam pengambilan sampel peneliti menarik sampel sebanyak 40 orang dari seluruh populasi yang ada.
Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian
Data-data yang telah diteliti dari SMA Cokroaminoto Makassar mengenai variabel- variabel yang ditelah ditentukan yaitu tentang kekuatan otot tungkai, keseimbangan, dalam melakukan sepak sila pada permainan sepak takraw siswa SMA Cokroaminoto Makassar.
Lampiran deskriptif data dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 : Deskriptif Frekuensi Data Hubungan Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Terhadap Kemampuan Melakukan Sepak Sila Siswa SMA Cokroaminoto Makassar.
Hipotesis
Statistik Kekuata n Otot Tungkai
(X1)
Kesei m- bangan
(X2)
Kema mpuan
Sepak Sila
N Val id
40 40 40
Mi ssi ng
0 0 0
Mean 26,75 44,591 3
33,45 Std. Error
of Mean
,426 1,3267 3
,977
Median 27,00 44,670 0
33,00
Mode 27 55,12 31
Std.
Deviation
2,696 8,3909 9
6,177
Range 10 35,89 25
21 Minimum 22 20,54 21
Maximum 32 56,43 46
Sum 1070 1783,6
5
1338
Berdasarkan pemaparan dari tabel diatas menunjukkan bahwa :
a. Data kekuatan otot tungkai diperoleh nilai rata-rata sebesar 26,75 kali, median sebesar 27 kali, mode sebesar 27 kali, standar deviasi sebesar 2,696 kali, nilai Maksimum 32 kali, nilai minimum sebesar 22 kali, dan nilai range sebesar 10 kali.
b. Data keseimbangan diperoleh nilai rata-rata sebesar 44,5913 detik median sebesar 44,6700 detik, mode sebesar 55,12 detik, standar deviasi sebesar 8,39099 detik, nilai Maksimum 56,43 detik, nilai minimum sebesar 20,54 detik, dan nilai range sebesar 35,89 detik.
c. Data sepak sila dalam permainan sepak takraw diperoleh nilai rata-rata sebesar 33,45 keli, median sebesar 33,00 kali, mode sebesar 31 kali, standar deviasi sebesar 6,177 kali, nilai Maksimum 46 kali, nilai minimum sebesar 21 kali, dan nilai range 25 kali.
4.2 Pengujian Analisis Normalitas
Adapun hasil pengujian normalitas data variabel-variabel kekuatan otot tungkai dan keseimbangan terhadap keterampilan melakukan sepak sila pada siswa SMA Cokroaminoto Makassar dapat kita lihat melalui tabel dibawah ini:
Tabel 4.2. Hasil pengujian normalitas data variabel kekuatan otot tungkai dan keseimbangan terhadap keterampilan melakukan sepak sila dalam permainan sepak taktaw siswa SMA Cokroaminoto Makassar
Variabel KS-Z P Sig Keterangan
Kekuatan otot tungkai 0,581 0,888 0,05 Normal
Keseimbangan 0,783 0,572 0,05 Normal
Kemampuan sepak sila (sepak takraw)
0,606 0,856 0,05 Normal
Berdasarkan tabel hasil pengujian normalitas data menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov diatas dapat diketahui hasil untuk masing-masing variabel sebagai berikut:
a. variabel kekuatan otot tungkai (X1) pada tabel diatas menunjukkan bahwa data tersebut berada pada sebaran normal, karena nilai Probabilitas (P) yang diperoleh lebih besar dari 0,05 (taraf signifikan) yaitu KS-Z = 0,581 (P = 0,888 > 0,05).
b. variabel keseimbangan (X2) pada tabel diatas menunjukkan bahwa data tersebut berada pada sebaran normal, karena nilai Probabilitas (P) yang diperoleh lebih besar dari 0,05 (taraf signifikan) yaitu KS-Z = 0,783 (P = 0,572 > 0,05).
22 c. variabel kemampuan sepak sila (Y) pada tabel diatas menunjukkan bahwa data tersebut berada pada sebaran normal, karena nilai Probabilitas (P) yang diperoleh lebih besar dari 0,05 (taraf signifikan) yaitu KS-Z = 0,606 (P = 0,856 > 0,05).
4.3 Pengujian Hipotesis
a. Hubungan Kekuatan Otot Tungkai terhadap Kemampuan Melakukan Sepak Sila Pada Permainan Sepak Takraw Siswa SMA Cokroaminoto Makassar.
Hipotesis pertama yang akan diuji yaitu : ada hubungan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan sepak sila pada permainan sepak takraw siswa SMA Cokroaminoto Makassar.
Secara statistik dapat dirumuskan sebagai berikut:
: = 0 : ≠ 0
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dapat dilihat melalui tabel berikut:
Tabel 4.4 Rangkuman hasil Uji korelasi Hubungan Kekuatan Otot Tungkai terhadap Keterampilan Melakukan Sepak Sila Pada Permainan Sepak Takraw Siswa SMA Cokroaminoto Makassar
korelasi N r t F Pvalue Keterangan
40 0.835 -
3.229 87.706 0.000 Signif ikan Keterangan:
r = Koefisien korelasi pearson Pvalue = Nilai Probabilitas
N = Banyaknya data
Berdasarkan hasil pengujian analisis korelasi data kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan sepak sila, diperoleh nilai F = 87,706 dan korelasi r = 0,835 dengan tingkat probabilitas (0,000) lebih kecil dari α = 0,05. Maka ditolak dan diterima atau koefisien korelasi signifikan, atau dengan kata lain kekuatan otot tungkai benar-benar mempunyai hubungan yang signifikan terhadap
kemampuan sepak sila pada permainan sepak taktaw. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan sepak sila pada permainan sepak takraw.
b. Hubungan Keseimbangan Terhadap Kemampuan Melakukan Sepak Sila Dalam Permainan Sepak Takraw Siswa SMA Cokroaminoto Makassar
Hipotesis kedua yang akan diuji yaitu : ada hubungan keseimbangan terhadap kemampuan sepak sila pada permainan sepak takraw siswa SMA Cokroaminoto Makassar.
Secara statistik dapat dirumuskan sebagai berikut:
: = 0 : ≠ 0
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dapat dilihat melalui tabel berikut:
Tabel 4.5: Rangkuman hasil Uji korelasi hubungan keseimbangan terhadap keterampilan melakukan sepak sila pada permainan sepak takraw siswa SMA Cokroaminoto Makassar.
Korelasi N r T F P
v al u e
Kete rang an
23 4
0 0
. 8 4 0
1.
9 9 8
91 .3 79
0 . 0 0 0
Sign ifika n
Keterangan:
r = Koefisien korelasi pearson Pvalue = Nilai Probabilitas
N = Banyaknya data
Berdasarkan hasil Pengujian analisis korelasi data keseimbangan terhadap kemampuan sepak sila.
Diperoleh nilai F = 91,379 dan nilai korelasi r = 0,840 dengan tingkat probabilitas (0,000) lebih kecil dari α = 0,05. Maka ditolak dan diterima atau koefisien korelasi signifikan, atau dengan kata lain keseimbangan benar-benar mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kemampuan sepak sila pada permainan sepak taktaw. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang
signifikan keseimbangan terhadap kemampuan sepak sila pada permainan sepak takraw.
c.Hubungan Kekuatan Otot Tungkai dan keseimbangan terhadap Kemampuan Melakukan Sepak Sila Pada Permainan Sepak Takraw Siswa SMA Cokroaminoto Makassar.
Hipotesis pertama yang akan diuji yaitu : ada hubungan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan sepak sila pada permainan sepak takraw siswa SMA Cokroaminoto Makassar.
Secara statistik dapat dirumuskan sebagai berikut:
: = 0 : ≠ 0
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dapat dilihat melalui tabel berikut:Tabel 4.6.Rangkuman hasil Uji korelasi ganda kekuatan otot tungkai dan keseimbangan terhadap keterampilan melakukan sepak sila pada permainan sepak takraw siswa SMA Cokroaminoto Makassar
Korelasi N R t F P
v al u e
Ket era nga n
4 0
0.7 76
- 1.
84 3
64 .0 65
0 . 0 0 0
Sig nifi kan
Keterangan:
R = koefisien korelasi ganda Pvalue = Nilai Probabilitas
N = Banyaknya data
Berdasarkan hasil Pengujian analisis korelasi data kekuatan otot tungkai dan keseimbangan terhadap kemampuan sepak sila. Diperoleh nilai F = 64,065 dan nilai koefisien determinasi R = 0,776 dengan tingkat probabilitas (0,000) lebih kecil dari α = 0,05. Maka ditolak dan diterima atau
24 koefisien korelasi signifikan, atau dengan kata lain kekuatan otot tungkai dan keseimbangan benar- benar mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kemampuan sepak sila pada permainan sepak taktaw. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dan keseimbangan secara bersama-sama terhadap kemampuan sepak sila pada permainan sepak takraw sebesar 0,776 x 100% = 77,6% dan sisanya di pengaruhi oleh faktor lain yaitu 100% - 77,6% = 22,4%.
Pembahasan
Hasil-hasil analisis koefisen korelasi(r) dengan berdasarkan hasil pengujian hipotesis,dan juga didukung oleh teori-teori yang ada, ternyata keseluruhan hipotesis yang diajukan diterima dan signifikan. Dengan demikian penelitian ini berhasil menunjukkan bahwa :
1.Hubungan Kekuatan Otot Tungkai terhadap Kemampuan Melakukan Sepak Sila Pada Permainan Sepak Takraw Siswa SMA Cokroaminoto Makassar.
Hipotesis pertama H0 ditolak dan H1 diterima berarti; ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan melakukan sepak sila pada permainan sepak takraw siswa SMA Cokroaminoto Makassar.
Berdasarkan persamaan regresi Ŷ = -17,738 + 1,914 X1, dan nilai koefisien korelasi 0,835.
Hasil ini memberikan makna bahwa semakin baik kekuatan otot tungkai seseorang maka akan semakin baik pula kemampuannya melakukan sepak sila, sebaliknya jika kekuatan otot tungkainya kurang baik maka dalam kemampuannya melakukan sepak sila tidak begitu baik.
2. Hubungan Keseimbangan terhadap Kemampuan Melakukan Sepak Sila Pada Permainan Sepak Takraw Siswa SMA Cokroaminoto Makassar.
Hipotesis kedua H0 ditolak dan H1 diterima berarti; ada hubungan yang signifikan antara keseimbangani terhadap kemampuan melakukan sepak sila pada permainan sepak takraw siswa SMA Cokroaminoto Makassar.
Berdasarkan persamaan regresi Ŷ = 5,864 + 0.619 X2, dan nilai koefisien korelasi 0,840. Hasil ini memberikan makna bahwa semakin baik keseimbangan seseorang maka akan semakin baik pula kemampuannya melakukan sepak sila, sebaliknya jika keseimbangan kurang baik maka dalam kemampuannya melakukan sepak sila tidak begitu baik.
3.Hubungan Kekuatan Otot Tungkai dan keseimbangan secara bersama-sama terhadap Kemampuan Melakukan Sepak Sila Pada Permainan Sepak Takraw Siswa SMA Cokroaminoto Makassar.
Hipotesis ketiga H0 ditolak dan H1 diterima berarti; ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dan keseimbangan secara bersama-sama terhadap kemampuan melakukan sepak sila pada permainan sepak takraw siswa SMA Cokroaminoto Makassar.
Berdasarkan persamaan regresi Ŷ = -9,739 + 1,030 X1 + 0,351 X2, dan nilai koefisien korelasi 0,776. Hasil ini memberikan makna bahwa dalam melakukan sepak sila pada permainan sepak takraw kedua variabel bebas ini sangat dibutuhkan. Jika seseorang memiliki kekuatan otot tungkai dan keseimbangan yang baik maka akan semakin baik pula kemampuannya melakukan sepak sila, sebaliknya jika kekuatan otot tungkainya kurang baik maka dalam kemampuannya melakukan sepak sila tidak begitu baik pula.
PENUTUP KESIMPULAN
Melalui hasil analisis data yang dilakukan secara sederhana maka peneliti dapat menarik kesimpulan mengenai variabel-variabel yang di teliti, kesimpulan dari variabel-variabel tersebut sebagai berikut:
25 1. Ada hubungan yang signifikan antara keseimbangan dengan keterampilan melakukan
sepak sila pada permainan sepak s siswa SMA Cokroaminoto Makassar.
2. Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dengan keterampilan melakukan sepak sila pada permainan sepak takraw siswa SMA Cokroaminoto Makassar, 3. Ada hubungan yang signifikan antara keseimbangan dan kekuatan otot tungkai secara
bersama-sama terhadap keterampilan melakukan sepak sila pada permainan sepak takraw siswa SMA Cokroaminoto Makassar.
SARAN
Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Didalam permainan sepak takraw pembina, pelatih atau guru penjaskesrek seharusnya dapat melatih dan meningkatkan kondisi fisik (keseimbangan, dan kekuatan otot tungkai) yang dapat mempengaruhi seseorang dalam melakukan permainan sepak takraw khususnya pada saat melakukan sepak sila
2. Sebelum seseorang bermain sepak takraw khususnya pada saat melakukan teknik-teknik dasar sepak takraw yaitu sepak sila, seseorang harus terlebih dahulu mengetahui dan memahami serta melatih kondisi fisik yang dapat berpengaruh pada saat melakukan sepak sila dalam permainan sepak takraw agar dapat memberi hasil yang baik dalam melakukan sepak sila.
Daftar Pustaka
Aji, Sukma. 2016. Buku Olahraga Paling Lengkap. Jakarta: Ilmu Bumi Pamulang-Bambu Apus.
Ayu, Cheni Chaenida Madu. 2018. Media Pembelajaran Bola Kupinkhiu Meningkatkan Hasil Belajar dengan Pendekatan Saintifik.Kulon Gresik: Caremedia ommunication.
Emzir. 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Fenanlampir,Albertus dan Faruq, Muhammad Muhyi. 2015. Tes dan Pengukuran dalam Olahraga. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Fitrah, Muh dan Luthfiyah. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas dan Studi Kasus. Jawa Barat: CV Jejak.
Halim, Nur Ichsan. 2011. Tes dan Pengukuran Jasmani. Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.
Hanif, Achmad Sofyan. 2017. Kepelatihan Dasar Sepak Takraw. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Harrison, Lisa. 2016. Metodologi Penelitian Politik. Jakarta: PT Karisma Putra Utama.
Hermawan, Asep. 2009. Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Grasindo.
Khoirudin, Muhammad. 2015. Hubungan Antara Keseimbangan Tungkai Kelentukan Togok dan Power Otot Tungkai Terhadap Keterampilan Sepak Mula Bagi Siswa yang Mengikuti Ekstrakurikuler Sepak Takraw di SMP Negeri 1 Panjatan Kolonprogo.
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.
26 Nala, I Gusti Ngurah. 2011. Prinsip Pelatihan Fisik Olahraga. Denpasar-bali: Udayana
University Press.
Riadi, Edi. 2016. Statistika Penelitian. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Sarmanu. 2017. Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Statistika. Surabaya:
Airlangga University Press.
Sarwono, Jonathan. 2017. Mengenal Prosedur-Prosedur Populer dalam SPSS 23. Jakarta: PT ElexMedia Komputindo.
Setiawan, Asep. 2015. Hubungan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Kemampuan Sepak Sila Dalam Permainan Sepak Takraw di Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Nusantara PGRI Kediri Tahun 2015. Kediri.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Suharyadi dan Purwanto. 2009. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta:
Salemba Empat.
Sutanto, Teguh. 2016. Buku Pintar olahraga. Yogyakarta :Pustaka Baru Press.
Widiastuti, Sendang Sri. 2019. Mengenal Permainan Olahraga Bola Besar. Jawa Timur : Myria Publisher.
Widiastuti. 2017. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta : Rajawali Press.
Yulianti, Enik. 2012. Bugar dengan Olahraga. Jakarta Timur : PT Balai Pustaka (persero).