• Tidak ada hasil yang ditemukan

STABILISASI DEDAK PADI DENGAN METODE PEMANASAN MENGGUNAKAN OVEN - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "STABILISASI DEDAK PADI DENGAN METODE PEMANASAN MENGGUNAKAN OVEN - repository perpustakaan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara penghasil padi terbesar ketiga di dunia setelah Cina dan India. Produksi padi pada tahun 2018 menurut hasil rapat koordinasi kementrian pertanian dan BPS mencapai 80 juta ton. Proses penggilingan padi menghasilkan dedak sebanyak 10%, apabila Indonesia memproduksi padi sebanyak 8 juta ton/tahun maka dedak yang di hasilkan yaitu 8 juta ton/tahun.

Peningkatan produksi padi dapat membawa dampak yang baik bagi masyarakat Indonesia. Sementara bekatul (polish) merupakan lapisan sebelah dalam dari butiran padi, termasuk sebagian kecil endosperm berpati (Nasir dkk., 2009).

Semakin banyak jumlah produksi padi mengakibatkan bertambah besar juga hasil sisa penggilingan padi. Penggilingan padi menghasilkan produk samping seperti menir, beras pecah, sekam, dan bekatul (dedak padi). Menir dan beras pecah digiling menjadi tepung sebagai bahan berbagai kue dan makanan lainnya, sedangkan sekam dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar serta kompos, bekatul saat ini hanya dimanfaatkan untuk pakan ternak dan belum banyak digunakan sebagai sumber panganmanusia (Hapsaridkk., 2013).

Bekatul padi memiliki kandungan minyak bervariasi antara 12-25%

tergantung dari tingkat penyosohan dan varietas padi. Kandungan asam lemak bebas dalam minyak bekatul juga tergantung dari kondisi serta lamanya penyimpanan bekatul. Bekatul bisa berubah menjadi tengik jika disimpan terlalu lama dan dalam keadaan lembab. Enzim lipase yang terdapat dalam bekatul adalah penyebab ketengikan ini. Lipase akan menghidrolisis minyak (trigliserida) menjadi gliserol dan asam lemak bebas (Suprijana dkk., 2002).

Kandungan lemak bekatul yang cukup tinggi dapat menimbulkan kerusakan hidrolitik dan oksidatif (Champagne, 1992). Untuk meminimalkan terjadinya kerusakan pada bekatul, perlu dilakukan proses stabilisasi. Stabilisasi bekatul dilakukan untuk menginaktifkan aktivitas lipase. Stabilisasi bekatul dengan

Stabilisasi Dedak Padi..., Elvas Bima Saputra, Fakultas Teknik dan Sains UMP, 2020

(2)

2

menginaktivasi enzim lipase dapat dilakukan dengan perlakuan panas (Orthoefer, 2005). Stabilisasi ini menggunakan oven dengan suhu 110OC, 120OC, 130OC, 140OC Dan waktu pemanasan 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit, 25 menit

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh suhu tehadap kadar air, yield dan kadar asam lemak bebas

2. Bagaimana pengaruh waktu pemanasan kadar air, yield dan kadar asam lemak bebas?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh suhu pemanasan dan waktu pemanasan terhadap kadar air

2. Untuk mengetahui pengaruh suhu pemanasan dan waktu pemanasan terhadap kadar yield

3. Untuk mengetahui pengaruh suhu pemanasan dan waktu pemanasan terhadap kadar asam lemak bebas

1.4 Manfaat Penelitian

Agar mengetahui dari suhu dan waktu pemanasan dalam stabilisasi dedak padi dapat digunakan sebagai acuan untuk mendapatkan dedak padi dengan kandungan kadar air yang rendah dan yield minyak dedak yang yang tinggi serta kadar asam lemakn bebas dari minyak dedak padi yang rendah sehingga diharapkan dapat menghasilkan minyak dengan kualitas baik.

Stabilisasi Dedak Padi..., Elvas Bima Saputra, Fakultas Teknik dan Sains UMP, 2020

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan analisa data, didapatkan bahwa hipotesa pertama dalam penelitian ini diterima dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif iklim organisasi

[r]