• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDARISASI MUTU PEMBELAJARAN AL- QUR’AN DI MADRASAH IBTIDAIYAH KRESNA MLILIR DOLOPO MADIUN DENGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "STANDARISASI MUTU PEMBELAJARAN AL- QUR’AN DI MADRASAH IBTIDAIYAH KRESNA MLILIR DOLOPO MADIUN DENGAN "

Copied!
186
0
0

Teks penuh

Standarisasi mutu pengajaran Al-Qur’an di MI Kresna Mlilir Dolopo Madiun dengan metode Ummi. Kedua, standarisasi mutu pengajaran Al-Qur’an di MI Kresna dilakukan dalam bentuk standarisasi input, proses dan output. Hal ini merupakan respon terhadap tanggung jawab lembaga pendidikan Islam dalam melaksanakan dakwah Al-Qur'an.

Sistem pembelajaran Al-Qur’an yang berbasis mutu diwujudkan melalui standarisasi kualitas masukan, proses, dan keluaran. Dengan mewujudkan pembelajaran Al-Qur'an yang berkualitas, lembaga melakukan standarisasi input, proses dan output. Mungkin ini bisa disebut sebagai upaya perbaikan berkelanjutan dalam pembelajaran Al-Qur'an.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hal ini memungkinkan lembaga pendidikan menghasilkan peserta didik yang menguasai kompetensi Al-Qur’an dengan baik. Bagi para pendidik, menjadi bahan pertimbangan sekaligus media untuk mengetahui posisi strategis seorang guru atau ustad dalam pengajaran Al-Qur'an. Bagi pemerintah, khususnya masalah agama, sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan kebijakan, lebih mementingkan pembelajaran Al-Quran di madrasah.

Bagi Yayasan Ummi, ini merupakan informasi keberhasilan penerapan sistem metode Ummi di lembaga pendidikan, sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan di Yayasan Ummi. Bagi peneliti, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sarana memperkaya ilmu pengetahuan dan pengalaman mengenai konstruksi sistem mutu pengajaran Al-Qur’an.

KAJIAN TEORI

Kajian Teori

  • Konsep Mutu
  • Konsep Total Quality Management in Education a. Pengertian Total Quality Management
  • Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
  • Pendekatan dan Jenis Penelitian a. Pendekatan Penelitian
  • Kehadiran Peneliti
  • Lokasi Penelitian
  • Sumber Data
  • Prosedur Pengumpulan Data
  • Analisis Data
  • Pengecekan Keabsahan Temuan

Ruang lingkup pembelajaran Al-Qur'an meliputi pengajaran keterampilan khusus yang memerlukan banyak latihan dan kebiasaan. Oleh karena itu, mempelajari dan mengajarkan bacaan Al-Qur'an (tartil) yang benar adalah wajib. MI Kresna Mlilir Dolopo Madiun yang erat kaitannya dengan upaya standarisasi input, proses dan output pembelajaran Al-Quran di lembaga ini.

Fokus penelitiannya adalah pada standarisasi kualitas pembelajaran Al-Quran dengan metode Ummi. Informasi tersebut akan diperkuat dengan data sekunder berupa dokumen terkait pembelajaran mengaji di MI Kresna Mlilir Dolopo Madiun. Melalui wawancara dengan Ummi, peneliti bertujuan untuk menggali data terkait hasil evaluasi pendidikan Al-Qur'an di MI Kresna.

Karena Ummi selalu terlibat dalam standarisasi input, proses dan output pembelajaran Al-Qur'an di MI Kresna. Berdasarkan keterangan koordinator Al-Qur'an MI Kresna, seluruh kegiatan pembelajaran Al-Qur'an di MI Kresna telah terdokumentasikan laporannya.

Gambar 3.1 Teknik analisis data model interaktif.
Gambar 3.1 Teknik analisis data model interaktif.

Profil MI Kresna Mlilir Dolopo Madiun

  • Sejarah Berdirinya MI Kresna Mlilir Dolopo Madiun
  • Letak geografis MI Kresna Mlilir Dolopo Madiun
  • Struktur Organisasi MI Kresna Mlilir Dolopo Madiun
  • Keadaan Peserta Didik, Guru dan Staf Karyawan di MI Kresna Mlilir Dolopo Madiun
  • Sarana dan Prasarana MI Kresna Mlilir Dolopo Madiun

Dan apabila dikatakan bahwa Kresna adalah penjelmaan atau penjelmaan dari Wisnu, berarti MI Kresna juga merupakan penjelmaan atau penjelmaan dari cita-cita Wisnu yang juga merupakan singkatan dari “Warga Islam Nahdlatul Ulama”. Berdasarkan pengamatan penulis, MI Kresna terletak di Kecamatan Mlilir, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, sebuah desa di Kabupaten Madiun yang terletak paling ujung selatan dan berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo. Untuk menjalin kerjasama yang baik dalam menjalankan visi dan misi, serta tujuan pendidikan di MI Kresna Mlilir Dolopo Madiun, diperlukan suatu struktur organisasi yang mempunyai fungsi dan peranan tersendiri.

Selain itu madrasah juga akan lebih mudah dalam melaksanakan program yang direncanakan, mekanisme kerja, tanggung jawab dan tugas dapat berjalan dengan mudah karena struktur organisasi biasanya menunjukkan garis komando (instruksi) dan garis koordinasi antar jabatan. . Berdasarkan pengamatan penulis, struktur organisasi di MI Kresna berbeda dengan struktur organisasi madrasah ibtidaiyah pada umumnya, yaitu salah satu wakil kepala sekolah di MI Kresna merupakan koordinator Al-Qur'an. . Sehubungan dengan itu Bapak Koordinator Al-Qur'an adalah orang yang saya amanatkan untuk mengkoordinasikan segala urusan mengenai pembelajaran Al-Qur'an di MI Kresna.

Guru yang saya tunjuk sebagai Koordinator Al-Quran adalah guru yang mempunyai kompetensi terbaik dalam membaca Al-Quran karena beliaulah penanggung jawab mutu pendidikan Al-Quran di MI Kresna, Koordinator Al-Quran MI Kresna adalah Ibu. Mimien Maimunah.139. Dalam proses ini terdapat pembagian tugas yang jelas, artinya setiap staf membawahi MI. Kresna khususnya pembelajaran Al-Quran mengetahui apa dan bagaimana bertindak sesuai dengan kebutuhan program pembelajaran Al-Quran di MI Kresna, uraian tugas antara lain: 141.

Kondisi Siswa, Guru dan Pegawai MI Kresna Mlilir Dolopo Madiun Dolopo Madiun. Berdasarkan dokumen yang ditemukan penulis, terdapat 681 siswa yang belajar di MI Kresna Mlilir Dolopo Madiun pada tahun ajaran. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran penelitian ini MI Kresna Mlilir Dolopo Madiun mempunyai tenaga pendidik sebanyak 37 orang dan staf sebanyak 7 orang sehingga berjumlah 44 orang.

Berdasarkan pengamatan penulis, sarana dan prasarana yang dimiliki MI Kresna Mlilir Dolopo Madiun cukup lengkap dan memadai untuk menunjang kegiatan belajar mengajar Al-Qur'an seperti ruangan yang layak, alat peraga dan meja rehalasi.

Standarisasi Mutu Pembelajaran al-Q ur’an di MI Kresna Mlilir Dolopo Madiun dengan Metode Ummi

  • Latar Belakang Pembelajaran al- Qur’an Metode Ummi di MI Kresna Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Kepala MI Kresna,
  • Standarisasi Mutu Sumber Daya Manusia (SDM) Pembelajaran al- Qur’an di MI Kresna Mlilir Dolopo Madiun dengan Metode Ummi
  • Tahsin
  • Sertifikasi Guru al-Quran
  • Coach (Pendampingan)
  • Supervisi
  • Tashih (placement test)
  • Tahsin Peserta Didik
  • Munaqosah
  • Khotaman
  • Standarisasi Mutu Pembelajaran al- Qur’an di MI Kresna Mlilir Dolopo Madiun dengan Metode Ummi

Standarisasi Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pembelajaran Al-Quran di MI Kresna Mlilir Dolopo Madiun Menggunakan Metode Ummi. Begitu pula dengan metode Ummi dalam belajar Al-Qur'an dari MI Kresna juga memerlukan tahapan-tahapan yang baik dan benar. Metode Ummi Guru Al-Quran di MI Kresna dituntut profesional dalam hal pengajaran.193.

Untuk satu kelompok pembelajaran Al Quran metode Ummi di MI Kresna idealnya terdiri dari 10-15 anak. Berdasarkan dokumen yang ditemukan penulis, tujuan pembelajaran Alquran di MI Kresna adalah sebagai berikut pada tabel di bawah ini:.

Tabel  4.1  Hasil  Supervisi  Sistem  Pembelajaran  al- Qur’an  di    MI  Kresna Mlilir Dolopo Madiun TP
Tabel 4.1 Hasil Supervisi Sistem Pembelajaran al- Qur’an di MI Kresna Mlilir Dolopo Madiun TP

PEMBAHASAN

Analisis Standarisasi Mutu Pembelajaran al- Qur’an di MI Kresna Mlilir Dolopo Madiun dengan Metode Ummi

  • Analisis Standarisasi Mutu SDM Pembelajaran al- Qur’an di MI Kresna Mlilir Dolopo Madiun dengan Metode Ummi
  • Sertifikasi
  • Coach dan Supervisi
  • Tashih (Placement Test)
  • Tahsin Peserta Didik
  • Munaqasah
  • Khataman

Dengan demikian, dapat diasumsikan bahwa standardisasi pendidikan Al-Quran di MI Kresna mengacu pada metode Ummi dalam sistem manajemen pembelajaran Al-Quran. Analisis Standarisasi Kualitas Tenaga Pembelajaran Al Quran di MI Kresna Mlilir Dolopo Madiun Metode Ummi Mlilir Dolopo Madiun Menggunakan Metode Ummi. Dengan demikian akan diketahui kelebihan dan kekurangan kualitas tenaga pengajar Al Quran di MI Kresna sehingga dapat dirumuskan perencanaan program yang diperlukan.

Tahsin adalah istilah yang digunakan MI Kresna untuk program pengembangan membaca Al-Qur'an. Tujuan dari program ini adalah agar seluruh guru Al-Qur'an di MI Kresna membaca Al-Qur'an sesuai standar. Penguasaan metodologi ini ditandai dengan perlunya memperoleh sertifikat bagi guru Al-Qur'an di MI Kresna.

Berikut peta analisis standarisasi kualitas guru mengaji di MI Kresna dengan metode Ummi :. Analisis Standarisasi Kualitas Siswa Metode Ummi dalam Pengajaran Al-Qur'an di MI Kresna. Hasil munaqasah merupakan hasil akhir pembelajaran Al Quran di MI Kresna sebelum ujian umum (khataman).

Hasil munaqasah akan menunjukkan apa saja produk atau luaran pembelajaran Al-Qur’an di MI Kresna. Standarisasi kualitas sumber daya manusia pembelajaran Alquran di MI Kresna merupakan standarisasi berbasis kualitas. Standardisasi guru Al-Qur'an di MI Kresna merupakan standardisasi yang berorientasi pada kualitas, yang indikatornya adalah penilaian kinerja dan supervisi.

Analisis Standarisasi Kualitas Pembelajaran Al-Quran di MI Kresna Mlilir Berdasarkan penyajian data standarisasi kualitas pembelajaran Al-Quran.

Gambar 5.1 Standarisasi Mutu Guru al- Qur‟an di Mi Kresna
Gambar 5.1 Standarisasi Mutu Guru al- Qur‟an di Mi Kresna

Analisis Standarisasi Mutu Pembelajaran al- Qur’an di MI Kresna Mlilir Berdasarkan pemaparan data tentang standarisasi mutu pembelajaran al-

  • Standarisasi Mutu Input
  • Laporan Kemajuan Khusus, dikatakan laporan khusus karena hanya disampaikan kepada orang tua dan peserta didik, karena laporan ini banyak
  • Standarisasi Mutu Proses
  • Standarisasi Mutu Output

Pengelolaan itikad baik ini merupakan dukungan dari pengurus Yayasan 'Ibadurrahman dan kepala madara pembelajaran Al-Qur'an di MI Kresna. Berdasarkan dokumen yang penulis temukan, tujuan pembelajaran Al-Qur'an di MI Kresna merupakan tujuan yang jelas dan terukur. Yayasan, untuk melihat langsung kualitas produk pembelajaran Al-Qur'an metode Ummi di MI Kresna.

Berdasarkan dokumen yang penulis temukan, pembelajaran Al-Qur'an di MI Kresna mempunyai tujuan yang jelas dan terukur. Tujuan pembelajaran Al-Qur’an di MI Kresna merupakan tujuan yang bermutu, yang indikator tujuannya bersifat spesifik dan terukur. Berdasarkan observasi penulis, pembelajaran Al-Quran di MI Kresna dilaksanakan secara tatap muka sebanyak empat kali dalam seminggu, Senin-Kamis.

Evaluasi pembelajaran Al-Qur'an di MI Kresna merupakan evaluasi berbasis kualitas, salah satu indikatornya adalah adanya laporan kemajuan sebagai pertanggungjawaban publik. Hal yang paling mendasar dalam membakukan mutu pembelajaran Al-Qur’an adalah membuat perencanaan. Dengan demikian, perencanaan pembelajaran Alquran di MI Kresna dalam konteks mikro sesuai dengan teori perencanaan pembelajaran yang dikemukakan para ahli.

Evaluasi pembelajaran Al-Qur'an siswa MI Kresna meliputi penilaian harian, tes pertambahan volume, munaqasah. Program supervisi pembelajaran Al-Qur'an di MI Kresna dikemas dalam bentuk supervisi pembelajaran. Berikut aspek-aspek yang diamati ketika memantau pembelajaran Al-Quran di kelas: 287.

Prinsip ini diterjemahkan dalam bentuk standarisasi input, proses dan output pembelajaran Al-Qur'an di MI Kresna.

Tabel 5.4 Pokok bahasan tiap jilid dalam metode Ummi
Tabel 5.4 Pokok bahasan tiap jilid dalam metode Ummi

PENUTUP

Rekomendasi

  • Lembaga, dalam hal ini kepala madrasah dan koordinator al-Q ur’an MI Kresna;
  • Guru;
  • Pemerintah;
  • Peneliti;

Rekomendasi yang akan penulis ajukan tidak lain hanyalah memberikan masukan dengan harapan agar pembelajaran Al-Quran di MI Kresna dapat berjalan maksimal. Rekomendasi yang diajukan penulis merupakan semacam rekomendasi berdasarkan hasil penelitian standarisasi kualitas pembelajaran Al-Qur’an di MI Kresna dengan metode Ummi. Pimpinan madrasah hendaknya tetap tabah dan menjaga dukungannya untuk memberikan dukungan terhadap pembelajaran Al-Quran di MI Kresna melalui kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Al-Qur'an.

Tanpa dukungan kepala madrasah, standarisasi mutu pengajaran Al-Quran akan sulit dilaksanakan. Koordinator Al-Qur'an hendaknya rutin melakukan supervisi terhadap pembelajaran Al-Qur'an di kelas, sehingga permasalahan guru dalam pengajaran Al-Qur'an dapat teridentifikasi dengan baik sebagai acuan dalam meningkatkan mutu pembelajaran Al-Qur'an di MI Kresna. Peningkatan kompetensi di bidang Al-Qur'an harus terus kita tingkatkan (continuous improvment) melalui tahsin dan penataran harian, khususnya bagi guru yang belum lulus tashih.

Hendaknya mereka berkomitmen terhadap mutu pembelajaran Al-Qur’an dengan memperhatikan penguasaan pembelajaran peserta didik sesuai standar mutu yang telah ditetapkan. Penelitian ini hendaknya terus kita kembangkan sehingga dapat ditemukan rumusan yang ideal dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran Al-Qur'an b. Penerapan metode Usmani dalam pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an di Mts terpadu “Hudatul Muna” Jenes Brotonegaran Ponorogo tahun ajaran Skripsi.

Implementatie van de Ummi-methode van Al-Quran Learning bij SDIT Darul Falah Sukorejo en Madrasah Qur'an Al Ihsan Kepatihan, Thesis.

Referensi

Dokumen terkait