• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDART PROSEDUR OPERASIONAL PELAYANAN IBU NIFAS

N/A
N/A
Fourth Twenty

Academic year: 2023

Membagikan "STANDART PROSEDUR OPERASIONAL PELAYANAN IBU NIFAS"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

STANDART PROSEDUR OPERASIONAL PELAYANAN IBU NIFAS

SOP

No.Dok : No.Rev : Tgl. Terbit :

Halaman : 3 Lembar UPTD

PUSKESMAS TRAWAS

Drg. AITA YESSI SILIA Pembina

NIP. 197901082005012011

1. Pengertian Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin 2. Tujuan 1. Pemantauan perubahan fisiologis masa nifas

2. Mencegah terjadinya infeksi 3. Kebijakan

4. Referensi Buku Saku Bidan Desa

5. Prosedur/

Langkah- langkah

1. Kunjungan masa nifas pertama pada masa 6 jam sampai dengan 3 hari setelah persalinan.

a) a.Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir

b) b.Lakukkan pemeriksaan vital sign (tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu)

c) c.Lakukan pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uterus) d) d.Lakukan pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam f) f.Tanyakan kepada ibu mengenai suasana emosinya, bagaimana dukungan yang didapatkannya dari keluarga, pasangan dan masyarakat untuk perawatan bayinya.

g) g.Lakukan tatalaksana atau rujuk ibu bila ditemukan masalah h) h.Anjurkan ibu untuk menghubungi tenaga kesehatan bila

ibu menemukan salah satu tanda berikut :

 Perdarahan berlebihan

 sekret vagina berbau

 demam

 nyeri perut berat

 kelelahan atau sesak

 bengkak ditangan, wajah, tungkai, atau sakit kepala atau pandangan kabur

 nyeri payudara, pembekakkan payudara, luka atau perdarahan puting)

i. Berikan informasi kepada ibu perlunya kebersihan diri :

 Membersihkan daerah vulva dari depan ke belakang,

 Mengganti pembalut dua kali sehari, mencuci tangan dengan

(2)

2/3 kelamin

 Menghindari menyentuh daerah luka episiotomi atau laserasi k. Berikan kapsul vitamin A 200.000 IU yang kedua

l. Anjurkan ibu untuk istrihat yang cukup

m. Anjurkan ibu untuk tetap melakukan mobilisasi n. Anjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi o. Cuci tangan setelah melakukan tindakan

p. Lakukan pencatatan dan pelaporan dokumentasi

2. kunjungan nifas ke dua dalam waktu hari ke-4 sampai dengan hari ke-28 setelah persalinan

a. Cuci tangan dengan sabun di air mengalir

b. Lakukkan pemeriksaan vital sign (tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu)

c. Lakukan pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uterus) d. Lakukan pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam

lainnya

e. Lakukan penilaian fungsi berkemih, fungsi cerna, penyembuhan luka, sakit kepala, rasa lelah dan nyeri punggung

f. Tanyakan kepada ibu mengenai suasana emosinya, bagaimana dukungan yang didapatkannya dari keluarga, pasangan dan masyarakat untuk perawatan bayinya

g. Ajarkan ibu cara memandikan bayi dengan benar

h. Lakukan pemeriksaan payudara dan anjurkan pemberian ASI ekslusif (6 bulan)

i. Anjurkan ibu cara menyusui dengan benar dan sesering mungkin

j. Lakukan tatalaksana atau rujuk ibu bila ditemukan masalah k. Anjurkan ibu untuk menghubungi tenaga kesehatan bila ibu

menemukan salah satu tanda berikut :

 Perdarahan berlebihan

 sekret vagina berbau

 demam

 nyeri perut berat

 kelelahan atau sesak

 bengkak ditangan, wajah, tungkai, atau sakit kepala atau pandangan kabur

 nyeri payudara, pembekakkan payudara, luka atau perdarahan puting)

l. Berikan informasi kepada ibu perlunya kebersihan diri :

 Membersihkan daerah vulva dari depan ke belakang

 Mengganti pembalut dua kali sehari, mencuci tangan

(3)

dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelamin,

 Menghindari menyentuh daerah luka episiotomi atau laserasi)

 Berikan kapsul vitamin A 200.000 IU yang kedua

 Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

 Anjurkan ibu untuk tetap melakukan mobilisasi

 Anjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang seimbang

 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah melakukan tindakan

 Lakukan pencatatan dan pelaporan dokumentasi

3. kunjungan nifas ketiga dalam waktu hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 setelah persalinan

a.Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir

b.Lakukkan pemeriksaan vital sign (tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu)

c.Lakukan pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uterus) d.Lakukan penilaian fungsi berkemih, fungsi cerna,

penyembuhan luka, sakit kepala, rasa lelah dan nyeri punggung

e.Tanyakan kepada ibu mengenai suasana emosinya, bagaimana dukungan yang didapatkannya dari keluarga, pasangan dan masyarakat untuk perawatan bayinya.

f.Lakukan tatalaksana atau rujuk ibu bila ditemukan masalah g.Ajarkan ibu cara memandikan bayi dengan benar

h.Lakukan pemeriksaan payudara dan anjuran ASI ekslusif 6 bulan

i.Anjurkan ibu cara menyusui dengan benar dan sesering mungkin

j.Anjurkan ibu untuk menghubungi tenaga kesehatan bila ibu menemukan salah satu tanda berikut :

(perdarahan berlebihan, sekret vagina berbau, demam, nyeri perut berat, kelelahan atau sesak, bengkak ditangan, wajah, tungkai, atau sakit kepala atau pandangan kabur, nyeri payudara, pembekakkan payudara, luka atau perdarahan puting)

k.Berikan informasi kepada ibu perlunya kebersihan diri (membersihkan daerah vulva dari depan ke belakang, mengganti pembalut dua kali sehari, mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelamin, menghindari menyentuh daerah luka episiotomi atau laserasi)

l.Berikan informasi kepada ibu senggama aman dilakukan setelah darah tidak keluar dan ibu tidak merasa nyeri ketika memasukkan jari kedalam vagina

 Anjurkan ibu untuk istrihat yang cukup

(4)

4/3

 Anjurkan ibu untuk tetap melakukan mobilisasi

 Anjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi

 Anjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi

 Cuci tangan setelah melakukan tindakan

 Cuci tangan setelah melakukan tindakan

 Lakukan pencatatan dan pelaporan dokumentasi

6.UnitTerkait

Ruang KIA

PONED, Poskesdes dan Bidan Desa

7. Dokumen

Terkait Kartu Ibu KOHORT IBU

(5)

7. Unit Terkait

UGD, Poned, Ruang Rawat Inap

8. Rekaman Historis

No. Halaman Yang Diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai

diberlakukan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti efektifitas penambahan therapy penguatan otot pektoralis mayor dan minor pada massase payudara terhadap produksi ASI ibu

Latar belakang : Ada beberapa hal yang menghambat terjadinya bendungan ASI, diantaranya rendahnya pengetahuan ibu dalam melakukan perawatan payudara ,kurangnya pelayanan

Menurut peneliti kejadian bendungan ASI pada ibu nifas di wilayah Puskesmas Wuryantoro terjadi karena disebabkan kondisi puting yang tenggelam karena kurangnya perawatan payudara pada

i ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN PEMBERDAYAAN KONSUMSI DAUN KELOR UNTUK MELANCARKAN ASI DI UPTD PUSKESMAS PONED BEBER KABUPATEN CIREBON TAHUN 2022 LAPORAN TUGAS AKHIR

Hubungan Asupan Gizi Dengan Produksi Asi Pada Ibu Yang Menyusui Bayi Umur 0-6 Bulan Di Puskesmas Sewon I Bantul Yogyakarta.. Jurnal Kesehatan: [Internet] dapat diakses di