STATUS GIZI

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum
Tujuan Khusus

Bagaimana hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan tingkat kemandirian anak tentang status gizi anak di Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi Kota Pertiwi Kota Batusangkar Tahun 2019. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dan status gizi anak usia prasekolah di TK Pertiwi Kota Batusangkar tahun 2019.

Manfaat Penelitian

Mengetahui sebaran tingkat pengetahuan ibu dan anak prasekolah di TK Pertiwi Kota Batusangkar Tahun 2019. Mengetahui hubungan tingkat kemandirian anak dengan status gizi anak prasekolah di TK Pertiwi Kota Batusangkar Tahun 2019.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengartian Status Gizi

Kecukupan Gizi Anak Prasekolah

Di dalam tubuh manusia, zat makanan yang mengandung unsur karbon yang dapat digunakan sebagai bahan penghasil energi adalah karbohidrat, lemak. Penetapan lemak dalam tubuh akan mengurangi ketersediaan energi dan mengakibatkan katabolisme atau perombakan suatu protein.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi

Banyaknya anggota keluarga akan mempengaruhi konsumsi pangan, (Suharjo, 2007) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang sangat nyata antara jumlah anggota keluarga yang mengalami gizi kurang pada setiap keluarga. Bertambahnya jumlah anggota keluarga tanpa diimbangi dengan peningkatan pendapatan akan membuat distribusi konsumsi pangan semakin tidak merata.

Penilaian Status Gizi

Selain itu status gizi seseorang juga diketahui dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu dengan tanda (signs) dan gejala (symptoms) atau riwayat suatu penyakit. Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan sampel yang dapat diuji di laboratorium yang digunakan antara lain darah, urin, feses, dan juga beberapa jaringan tubuh seperti otot dan hati. Penentuan status gizi secara biofisik merupakan cara penentuan status gizi dengan melihat kapasitas fungsional (khususnya jaringan) dan mengamati perubahan struktur jaringan.

Penilaian tidak langsung status gizi meliputi survei konsumsi, statistik vital dan faktor lingkungan. Konsumsi makanan servei merupakan cara penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi dalam makanan, serta dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan individu. Penggunaannya dianggap sebagai bagian dari indikator tidak langsung untuk mengukur status gizi yang secara tidak langsung mengukur status gizi masyarakat.

Penilaian Status Gizi Anak Prasekolah

Ada hubungan antara tingkat kemandirian dengan status gizi anak prasekolah di TK Petiwi Kota Batusangkar Tahun 2019. Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan status gizi anak prasekolah di TK Pertiwi. Kota Batusangkar Tahun 2019. Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa dari 60 responden tingkat pengetahuan kebutuhan ibu dengan status gizi anak di TK Pertiwi Kota Batusangkar tahun 2019 memiliki tingkat pengetahuan dan status gizi baik. (79%) dan status gizi buruk (21%), tingkat pengetahuan status gizi rendah dengan status gizi baik (88%) dan status gizi baik dengan gizi kurang sampai (12%).

Dari uji statistik dengan uji chi square didapatkan p-value 0,976 > 0,05 yang artinya ada hubungan antara status gizi anak dengan kemandirian anak prasekolah di TK Pertiwi Batusangkar tahun 2019. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian dimana pada penelitian ini tingkat pengetahuan ibu tidak berhubungan dengan status gizi anak. Hal ini dibuktikan dengan nilai p-value 0,07 > 0,05 yang artinya tidak ada hubungan antara tingkat kemandirian anak dengan status gizi anak di TK Pertiwi Batusangkar Tahun 2019.

Distribusi frekuensi status gizi anak TK Pertiwi di Kota Batusangkar dengan status gizi baik sebanyak 49 orang (81,7%), sedangkan yang berstatus gizi kurang sebanyak 11 orang (18,3%) pada tahun 2019. Tidak terdapat hubungan antara kemandirian anak dengan kemandirian anak. status gizi di TK Pertiwi Kota Batusangkar tahun 2019.

Klasifikasi Satus Gizi Berdasarkan Antropometri

Tingkat Pengetahuan Ibu

Pengertian Pengetahuan Ibu
Tingkat Pengetahuan Ibu
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu
Pengetahuan Ibu Dalam Pemenuhan Gizi Pada Anak Ibu
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Status Gizi Ibu

Dalam hal ini pengetahuan orang tua (ibu) tentang penanggulangan diare diperoleh dengan cara mendeteksi benda-benda tertentu. Selain itu daya ingat seseorang dipengaruhi oleh umur, dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa bertambahnya umur seseorang dapat mempengaruhi bertambahnya pengetahuan yang diperoleh, namun pada umur tertentu mengingat atau mendekati umur akan mempengaruhi kemampuan menerima atau mengingat. penurunan pengetahuan, ibu yang makan 40 tahun pengetahuannya sangat berbeda dengan ibu yang berumur 60 tahun. Pada umumnya seseorang dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memiliki pengetahuan yang lebih luas daripada seseorang dengan tingkat pengetahuan yang lebih rendah.

Pengetahuan orang tua tentang gizi balita akan membantu orang tua lebih memahami pemenuhan gizi seimbang bagi balita. Pengetahuan orang tua tentang gizi bayi dapat berubah sewaktu-waktu tergantung dari pengaruhnya, seperti pengetahuan yang diperoleh dari bidan desa, dokter, pengurus posyandu, maupun hal-hal yang bersifat informasi seperti media sosial yang dapat mempengaruhi pengetahuan ibu. Tingkat pengetahuan gizi orang tua sangat berpengaruh dalam memilih makanan bergizi untuk anaknya.

Kemandirian Anak

Pengertian Kemandirian Anak
Perkembangan Kemandirian Anak
Ciri-Ciri Kemandirian Anak
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian
Anak Usia Prasekolah
Kemandirian Anak Usia Taman Kanak-kanak
Hubungan Tingkat Kemandirian Anak Terhadap Status Gizi

Interaksi dua arah antara anak dan orang tua dapat menyebabkan anak menjadi lebih mandiri. Umumnya anak memasuki taman kanak-kanak dan diharapkan dapat mengatasi ketergantungan pada orang tua atau pengasuhnya. Anak mulai membantu dirinya sendiri tanpa bantuan orang tuanya, seperti memakai baju dan celana.

Selanjutnya, tanda lain yang bisa terjadi pada anak prasekolah yang masih sangat bergantung pada orang tuanya adalah sering menangis saat ditinggal orang tuanya. Perkembangan kepribadian anak di usia prasekolah sangat bergantung pada interaksi antara anak dengan orang tua. Sedangkan anak yang memiliki tingkat kemandirian sangat baik melayani dirinya sendiri, setiap anak mampu melakukan aktivitas yang diawasi oleh orang tua atau pengasuhnya (Indriani, 2015).

Kerangka Teori

Penelitian ini bersifat deskriptif analitik artinya merupakan survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan bagaimana hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dan tingkat kemandirian anak dengan status gizi tersebut. Jika nilai p kurang dari a berarti ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang status gizi dan ada hubungan antara tingkat kemandirian anak dengan status gizi. Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa anak prasekolah dengan status gizi baik cenderung lebih mandiri (30%) dan hanya sebagian yang tidak mandiri (70%).

Hal ini juga menunjukkan bahwa anak dengan status gizi buruk seringkali tidak mandiri (69%) dan hanya sedikit yang mandiri (36%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 60 anak yang ditanggapi hubungan tingkat kemandirian dengan status gizi anak di TK Pertiwi Kota Batusangkar tahun 2019, terdapat 21 anak, 35%, yang dikatakan mereka tidak. mandiri dan punya. Astuti, Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dan Pendapatan Rumah Tangga dengan Status Gizi Anak Prasekolah dan Sekolah Dasar di Kecamatan Godean; 2013.

Kerangka Konsep

Hipotesis Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data status gizi, diperoleh melalui pengukuran antropometri yaitu pengukuran berat badan dan penimbangan tinggi badan anak menggunakan timbangan digital dan tinggi badan menggunakan mikrotoa. Pengumpulan data tingkat kemandirian anak diperoleh melalui observasi langsung di lapangan dengan menggunakan lembar observasi atau checklist.

Pengolahan Data

Pada analisis bivariat dengan uji chi-square didapatkan nilai p-value 0,408 derajat yang berarti 96% (α = 0,05) yang menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan status gizi. Balita yang berstatus gizi buruk cenderung mengalami keterlambatan tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun psikis, hal ini berarti mereka juga mengalami keterlambatan dalam hal kemandirian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 60 responden terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan status gizi anak di TK Pertiwi Batusangkar Kota Tahun 2019 yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi dengan status gizi baik 86% dan 14. % status gizi kurang dan tingkat pengetahuan rendah dengan status gizi baik 77% pada status gizi kurang dari 23%, hal ini berarti tingkat pengetahuan ibu tidak ada hubungannya dengan status gizi anak di TK Pertiwi Kota Batusangkar tahun 2019, hal ini terbukti. dengan p-value 0,217 > 0,05 yang artinya tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan status gizi anak di TK Pertiwi kota Batuangkat Tahun 2019.

Meskipun pengetahuan bukan merupakan faktor langsung yang mempengaruhi status gizi anak, namun pengetahuan gizi ini memegang peranan yang sangat penting. Menurut penelitian, tingkat kemandirian anak secara umum bukanlah halangan untuk status gizi anak prasekolah, asalkan orang tua mengetahui cara menggunakan pola pikir yang positif dan dapat membesarkan anak yang lebih mandiri dan tidak mandiri. itu tergantung pada orang tua dan orang-orang di sekitar mereka. Untuk anak gizi buruk perlu diupayakan agar anak mau makan makanan yang bergizi, pola makan anak teratur, dan mudah-mudahan menyadarkan orang tua akan pentingnya gizi yang baik bagi anak.

Analisi Data

Deferensi Operasional

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Univariat

Distribusi Frekuensi Status Gizi Anak Di TK Pertiwi Kota
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Anak
Distribusi Frekuensi Tingkat Kemandirian Anak Di TK Pertiwi

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari 60 anak TK Pertiwi di Kota Batusangkar terdapat 11 anak (18,3%) yang berstatus gizi buruk dan 49 anak (81,7%) berstatus gizi baik. Dari tabel 4.2 terlihat bahwa dari 60 responden dengan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi anak, 45 responden (75%) memiliki tingkat pengetahuan tinggi, 15 responden (25%) memiliki tingkat pengetahuan rendah. Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa dari 60 anak TK Pertiwi Kota Batusangkar tahun 2019, 21 anak (35%) dikatakan mandiri dan 39 anak (65%) dikatakan mandiri.

Analisa Bivariat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 70 anak TK Pertiwi di kota Batusangkar, terdapat 49 anak (81,6%) berstatus gizi baik dan 11 anak (18,4%) berstatus gizi buruk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 60 anak TK Pertiwi yang memiliki tingkat pengetahuan ibu tentang gizi anak, 45 responden (75%) memiliki tingkat pengetahuan tinggi, 15 responden (25%) memiliki tingkat pengetahuan rendah. Menurut pendapat peneliti, tingginya tingkat pengetahuan pada saat penelitian ini dilakukan karena adanya teknologi dan perkembangan, berbagai media yang dapat menyampaikan informasi dan memudahkan responden untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan dalam hal ini tentang gizi dan anak-anak. .

Hasil penelitian yang diperoleh adalah hasil tingkat kemandirian anak prasekolah di TK Pertiwi Batusangkar tahun 2019 bahwa dari 60 anak, 39 anak (65%) mandiri dan 21 anak (35%) mandiri. mereka seharusnya mandiri. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dengan tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 45 orang (75%), dan 15 orang (25%) dengan tingkat pengetahuan rendah pada tahun 2019. Distribusi frekuensi tingkat kemandirian ibu anak mandiri 39 orang (65%) anak seharusnya berwiraswasta, sedangkan 21 orang (35%) menyatakan tidak berwiraswasta pada tahun 2019.

Agus, Hubungan antara pengetahuan, sikap dan tindakan ibu tentang gizi dengan status gizi balita (1-5 tahun) di wilayah kerja Jorong Surau Laut Puskesmas Biaro Kecamatan IV Angkek Kota Agam; 2014. INSTRUMEN KEMERDEKAAN ANAK PADA ANAK Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat dengan memberi tanda centang (√) pada kotak di bawah ini.