• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sterilization Cycle Validation

N/A
N/A
Bunga Adhelia Maharani

Academic year: 2023

Membagikan "Sterilization Cycle Validation"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

- Bioburden approach

(Product-specific approach)

- Overkill approach

- Compromized-approach

(2)

Bioburden Approach Bioburden Approach

(Product Specific Approach) (Product Specific Approach)

Variabel yg diperlukan utk menetapkan Variabel yg diperlukan utk menetapkan

siklus sterilisasi yg ideal siklus sterilisasi yg ideal

BioburdenBioburden

D-valueD-value

SAL yg dipersyaratkanSAL yg dipersyaratkan

(3)

Misal:

Misal:

menit 94

, 3

5 , 88 0

, 7

5 , 0 75

10 6

t

t Log t

menit 94

, 3

5 , 88 0

, 7

10 5 log

, 0 10

75

10

6 0

t

t Log t

N

IF N D

t

t

(4)

D t

Nt

IF N0 10

(5)

Bioburden

Bioburden dan sterilisasidan sterilisasi

Sterilisasi termal sgt tgt pd jumlah mula-Sterilisasi termal sgt tgt pd jumlah mula- mula m.o. dlm produk, yi

mula m.o. dlm produk, yi bioburdenbioburden..

Jika suatu produk diketahui labil thd Jika suatu produk diketahui labil thd temperatur,

temperatur, bioburdenbioburden-nya perlu -nya perlu

diturunkan dg filtrasi sebelum dilakukan diturunkan dg filtrasi sebelum dilakukan

pemanasan.

pemanasan.

(6)

Overkill approach Overkill approach

Menetapkan Menetapkan bioburden bioburden dan dan D-valueD-value pd seluruh pd seluruh item yg disterilisaasi sgt memakan waktu dan item yg disterilisaasi sgt memakan waktu dan

biaya biaya

Utk item yg tdk sensitif thd panas biasanya Utk item yg tdk sensitif thd panas biasanya dilakukan

dilakukan overkill approachoverkill approach

Overkill approachOverkill approach meniadakan penetapan meniadakan penetapan bioburden

bioburden dan dan D-valueD-value dg mengasumsikan dg mengasumsikan kondisi terburuk, yi dg menggunakan

kondisi terburuk, yi dg menggunakan bioburden bioburden 101066 dari bakteri pembentuk spora tahan panas dari bakteri pembentuk spora tahan panas ((Bacillus stearothermophilusBacillus stearothermophilus).).

(7)

Overkill approach Overkill approach

D-valueD-value pd 121,1 pd 121,1ooC utk bakteri ini umumnya C utk bakteri ini umumnya sedikit di atas 2 menit, shg menggunakan 2,5 sedikit di atas 2 menit, shg menggunakan 2,5

menit mrp harga kondisi terburuk yg cukup baik menit mrp harga kondisi terburuk yg cukup baik

Dengan Dengan bioburden bioburden 101066 , mk utk mencapai SAL , mk utk mencapai SAL 1010-6-6 diperlukan penurunan sebesar 12-log (yi diperlukan penurunan sebesar 12-log (yi

6+6).

6+6).

Pd kondisi ideal, lama sterilisasi Pd kondisi ideal, lama sterilisasi overkilloverkill pd pd 121,1

121,1ooC adl (12log)(2,5 menit/log) = 30 menitC adl (12log)(2,5 menit/log) = 30 menit

(8)

Bioburden and D-value approach Bioburden and D-value approach

Utk produk yg sensitif thd panas dan tdk tahan Utk produk yg sensitif thd panas dan tdk tahan thd thd overkill approachoverkill approach, diperlukan data , diperlukan data D-value D-value dan dan bioburdenbioburden

Cara ini bisa mempersingkat proses sterilisasi Cara ini bisa mempersingkat proses sterilisasi yg diperlukan

yg diperlukan

Misal, jika diketahui Misal, jika diketahui bioburden bioburden 10 CFU dan 10 CFU dan D-D- value

value 0,5 maka lama sterilisasi yg diperlukan pd 0,5 maka lama sterilisasi yg diperlukan pd 121,1

121,1ooC = 7log x 0,5 menit/log = 3,5 menit C = 7log x 0,5 menit/log = 3,5 menit (bandingkan dg cara

(bandingkan dg cara overkilloverkill yg 30 menit) yg 30 menit)

(9)

Pendekatan kompromis Pendekatan kompromis

Data Data bioburden bioburden ditetapkan tapi ditetapkan tapi D-value D-value tidak

tidak

Digunakan Digunakan D-value D-value utk kondisi terburuk, yi utk kondisi terburuk, yi 2,52,5

Sterilisasi juga dipersingkat Sterilisasi juga dipersingkat

Misal, Misal, bioburdenbioburden 10 CFU, mk lama 10 CFU, mk lama

sterilisasinya mjd 7log x 2,5 menit/log = sterilisasinya mjd 7log x 2,5 menit/log =

17,5 menit 17,5 menit

(10)

Homework

Suatu indikator biologis, berisi spora B.stearothermophilus (D121 > 1,5 menit, dianggap 1,5 menit) sebanyak lebih dari 1x105 spora per item.

a. Jika diasumsikan pada jumlah spora ≤10-1 berarti tidak ada lagi spora viabel, maka masih adakah spora viabel pd indikator tsb bila dilakukan pemanasan pd 121oC selama 6 menit? Tunjukkan!

b. Idem, tp pemanasan pd 121oC 15 menit? Tunjukkan!

c. Brp jml maksimum spora dlm indikator agar

pemanasan 6 menit pd 121oC menghasilkan tidak adanya spora viabel?

d. Brp jml maksimal spora per indikator agar setelah pemanasan 15 menit 121oC tidak ada spora viabel?

(11)

Homework

Ketentuan:

Dikerjakan individual

Dikumpulkan

paling lambat hari Selasa, 6 Desember 2022 jam 14.00 WIB

ke Mba Yayuk (laboran farmasetika)

Bobot: 10% dari ujian akhir

(12)

Energi yang diperlukan untuk mensterilkan suatu bahan/produk berpotensi pula untuk

merusak produk tersebut (masalah stabilitas).

(13)

Sterilisasi panas basah biasanya

dilakukan pd suhu 121

o

C slm 15 menit.

Metode tsb merupakan metode lewat-

bunuh (overkill approach) yg barangkali terlalu “keras” utk produk-produk /zat-zat tertentu.

Alternatif:

-

Suhu diturunkan efektifitas

-

Waktu dipersingkat tetap

(14)

F 0 -value

(15)

Lama sterilisasi biasanya dihitung pada holding stage.

Tapi, sebenarnya heating dan cooling stage juga berada pd suhu yg tinggi, shg punya efek letal dan kontribusi

terhadap keseluruhan proses sterilisasi.

(any increase in temperature increases the lethality)

(16)

Dikembangkan metode untuk mengubah seluruh kombinasi waktu-temperatur

selama fase heating, sterilizing dan cooling yg ekivalen dg waktu yg

diperlukan utk menjaga suhu pada 121oC.

F-valueF-value

(17)

Caranya

Merekam profil suhu dari load.

Mengintegrasikan input panas (sbg

ukuran letalitas), berupa kombinasi suhu – waktu.

Mengkonversi input panas mjd waktu yg ekivalen dengn waktu pd suhu standar, 121oC

 F-value

(18)

Integrasi ada yang dilakukan di atas 80oC atau 100oC.

(19)

Jika killing effect pada fase heating dan cooling diikutsertakan maka holding stage bisa diperpendek (misal <15 menit)

(20)

F-value

= letalitas keseluruhan dari suatu proses

yang efeknya sama dengan jumlah menit pada suhu 121oC

Jika suatu proses sterilisasi panas basah mpy F-value = x, maka proses tsb mpy efek letal yg sama dg pemanasan pd 121oC selama x menit (tanpa

memperhatikan suhu aktual atau fluktuasi suhu krn proses heating, sterilizing, dan

cooling.

(21)

F-value bervariasi menurut resistensi panas dari mikroorganisme acuan.

Jika m.o. acuannya adalah B.

stearothermophilus dg z-value = 10, maka F-valuenya disebut F0-value.

(22)

Hubungan F-value dan D-value

memungkinkan penghitungan probabilitas jml survivor setelah pemanasan, dg rumus:

F = D121 (log No – log Nt) = D121 log IF

D121 = D-value pada 121oC No = jml m.o. awal

Nt = jml m.o. akhir

(23)

Konsep F-value memungkinkan proses sterilisasi dirancang secara individual untuk produk tertentu.

Misal:

Farmakope: 121oC, 15 menit

F-value  meski tidak tercapai 121oC 15 menit, SAL-nya bisa tercapai karena fase heating dan cooling diikutkan.

(24)

Menghitung F

o

-value

F0 dapat dihitung dengan

Menghitung AUC

kurva suhu vs waktu

Persamaan:

C 10

z

waktu t pada

suhu T

berurutan

ur suhu teruk dua

antara waktu

interval

10

o

/ ) 121 (

0

t

t

F T z

(25)

Contoh:

Jika suhu dijaga 115oC selama 1 menit, maka:

Artinya menjaga suhu sterilisasi pada 115oC selama 1 menit sama efektifnya dg menjaga suhu pd 121oC selama 0,25 menit.

menit 0,25

10 .

1

10

121 115

0

F

(26)

???????

Di buku Lacman, ini 5,00. Shg F0-nya

31,91.

????????

Contoh:

Jika suhu diukur tiap selang waktu 5 menit dari 0 s.d. 30 menit didapatkan suhu 25oC, 110oC, 118oC, 120oC, 121oC dan 100oC.

Berapa F0-nya?

F0 = 5 menit (0+0,079+0,501+0,794+1 +0,794)

= 6.91 menit

(27)
(28)

Sekian

Sekian

Referensi

Dokumen terkait

He also used herbal medicines containing Panax ginseng radix, Panax pseudoginseng radix, Ophiopogonis japonicus, Ganoderma lucidum, Ligusticum wallichii rhizoma, and