• Tidak ada hasil yang ditemukan

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PANDANGAN PEREMPUAN PEKERJA SEBAGAI PENCUCI KELILING (Studi Terhadap Perempuan Pekerja di Jorong Padang Tujuah,

Nagari Aua Kuniang, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat)

JURNAL

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

MERISAPUTRI 09070180

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PEDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2014

(2)

PANDANGAN PEREMPUAN PEKERJA SEBAGAI PENCUCI KELILING (Studi Terhadap Perempuan Pekerja di Jorong Padang Tujuah,

Nagari Aua Kuniang, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat)

MERISAPUTRIElvawati Dian Kurnia Anggreta, M.Si Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research background overshadow by how view woman of worker in Jorong Padang Tujuah Nagari Aua Kuniang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat, this research aim to for describe of view woman of worker as washer around ( study to woman of worker in Jorong Padang Tujuah Nagari Aua Kuniang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

Approach which used in this research that is approach qualitative. With descriptive type.

informant this research is housewife to wsher around in Jorong Padang Tujuah Nagari Aua Kuniang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. election of informan at this research use technique of purposive sampling, Kinds of data used is primer data and sekunder data. data collecting technique is observation, interview, documentation. unit analyse is individual is woman of worker as detergent circle. data analysis use principle of miller and of huberman including three phase that is 1. data discount 2. presentation of data 3. conclusion.

Result of this research indicate that a. Detergent profile circle in padang Tujuah Nagari Aua Kuniang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat generally still under 50 years old from 22 years old until 45 years old, while for level of education of worker around only from level of SD (Elementary School), SMP (Junior High School), and SMA (Senior High School) b.

View description of woman worker to detergent circle to be seen from aspect: (1) Work as washer around in general view woman of worker as washer around to its work that is do not need diploma and high education, do not need job experience, can do around house, and this work to helping husband in fulfilling requirement of economics family. ( 2) Allocation in working, view washer around for the allocation of in working become washer around not many confiscating time, only around 3 until 6 o’clock. ( 3) Fee detergent circle, view washer around to accepted fee can assist requirement of economics family around ± Rp 250.000 until ± Rp 400.000

Keyword: washer around

(3)

Pendahuluan

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat lepas dari manusia lain. Sejak dilahirkan, manusia telah menghadapi masalah untuk bisa tetap hidup dan akan berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk mencukupi kebutuhan hidup agar bisa mempertahankan hidupnya manusia harus selalu berusaha (Hendrojogi, 2007: 1). Pada hakikatnya manusia selalu berusaha mengembangkan berbagai cara untuk memenuhi berbagai kehidupannya, baik kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder. Hal tersebut dilakukan agar dapat hidup layak sesuai dengan harkat sebagai anggota masyarakat baik di perkotaan maupun di pedesaan (Suparlan, 2002:1).

Salah satu cara memenuhi kebutuhan hidup manusia adalah dengan bekerja, seseorang tentunya tidak menghasilkan pendapatan, Negara atau pemerintah, tentunya tidak mungkin menciptakan lapangan pekerjaan bagi seluruh masyarakatnya, karena berbagai keterbatasan yang dihadapi. Upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah mendorong aktivitas ekonomi di masyarakat, melalui pengembangan investasi, sehingga akan tercipta aneka ragam lapangan pekerjaan bagi masyarakat (Noor, 2008: 22- 25).

Pitirin Sorokin mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari : a. Hubungan dan pengaruh timbal balik

antara aneka macam gejala-gejala sosial (misalnya antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik dan lain sebagainya).

b. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala nonsosial (misalnya gejala geografis, biologis, dan sebagainya).

c. Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.

Roucek dan warren mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan kelompok-kelompok (Soekanto, 1998:17-18). Menurut (Brendley dalam Setiadi, dkk 2010: 795) kemiskinan adalah

ketidaksanggupan untuk mendapatkan barang-barang dan pelayanan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan sosial yang terbatas.

Kemiskinan pada hakikatnya menunjuk pada situasi kesengsaraan dan ketidakberdayakan yang dialami seseorang, baik ketidakmampuannya memenuhi kebutuhan hidup, maupun akibat ketidakmampuan Negara atau masyarakat memberikan perlindungan sosial kepada warganya.

Menurut Sunyoto Usman Pemerintah di negara berkembang, termasuk Indonesia telah mencanangkan berbagai macam program pembangunan di pedesaan. Dalam program-progran pedesaan tersebut terdapat berbagai strategi yang dilakukan dalam upaya membangun masyarakat desa, misalnya sebagai berikut:

a. Pembangunan pertanian (Agricultural Development)

Tujuan yang hendak dicapai oleh pembangunan pertanian adalah memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat desa dengan cara meningkatkan output dan pendapatan mereka fokusnya terarah pada usaha menjawab kelayakan atau keterbatasan pangan dipedesaan. Peningkatan produksi pertanian dianggap strategis, karna tidak hanya diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar industri kecil dan kerumahtanggan, serta menghasilkan produk pertanian eksport yang dibutuhkan masyarakat maju.

b. Industrialisasi pedesaan (Rural industrialization)

Tugas utama program industrialisasi pedesaan adalah mengembangkan industri kecil dan kerajinan.

Industrialisasi merupakan alternatif yang sangat strategis untuk menjawab persoalan semakin sempitnya rata-rata kepemilikan dan penguasaan lahan di pedesaan serta keterbatasan tenaga kerja (Susilawati, 2003:71-72).

Keadaan keluarga yang kurang mencukupi kebutuhan ekonomi, seorang istri berusaha untuk mencari tambahan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, meskipun upah yang mereka terima

(4)

tidak begitu besar. Upah yang mereka terima kurang lebih Rp 50.000,- perhari. Mereka bekerja bisa dari jam 10.00 pagi sampai jam 04.00 sore, pekerjaan yang mereka laksanakan tidak rutin dilakukan setiap hari..

Mereka bekerja terkadang hanya dua sampai tiga kali seminggu, sesuai dengan ada atau tidaknya masyarakat yang memanggil atau membutuhkan jasa mereka. Karena tenaga mereka dibutuhkan apabila ada yang membutuhkannya saja.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yakni penelitian yang didasarkan pada pandangan mereka yang diteliti dengan rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistik dan rumit (Moleong, 2008: 6).

Sedangkan Herdiansyah (2012: 17) mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah memahami yang diartikan sebagai pemahaman apa yang dirasakan orang lain, memahami pola pikir dan sudut pandang orang lain.

Tipe penelitian ini adalah deskriptif yang menyatakan bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksud untuk menguji hipotesa tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang data, gejala ataukeadaan tentang masalah-masalah sosial yang ada, berguna untuk mengklasifikasikan mendeskripsikan sejumlah masalah-masalah yang akan diteliti (Arikunto,2006:291). Penelitian deskriptif tidak dimaksud untuk menguji hipotesa tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu gejala atau keadaan.

Adapun penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan dan menggambarkan tentang buruh cuci keliling.

Hasil Dan Pembahasan 5.1 Profil Pencuci Keliling

Pencuci keliling di Jorong Padang Tujuah pada umumnya dilakukan oleh sebagian besar perempuan yang sudah berkeluarga dan berpendidikan yang rendah.

Kebanyakan dari buruh cuci ini masih muda, yaitu berkisar antara umur 22 hingga 45 tahun.

Para pencuci keliling ini, apabila ada pekerjaan mereka harus bisa membagi waktu antara waktu untuk bekerja dengan pekerjaan rumah mereka. Sebelum mereka berangkat untuk bekerja, mereka terlebih

dahulu menyelesaikan pekerjaan rumahnya.

Bagi perempuan yang sudah menikah, selain tugas utamanya dikeluarga mengurusi anak dan suami, ia juga merasa mempunyai tanggung jawab yang sama dengan suami untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga yang kurang tercukupi.

Oleh karena adanya perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat terutama perempuan dibandingkan dengan sebelumnya, sekarang perempuan telah banyak masuk di dunia kerja.

Perempuan yang bekerja ternyata masih melakukan tanggung jawab yang lain yaitu keluarganya. Meskipun bekerja sebagai pencuci keliling mereka tidak melupakan kewajiban sebagai ibu rumah tangga dalam keluarganya sendiri.

5.2 Deskripsi Pandangan Perempuan Pekerja Sebagai Pencuci Keliling Untuk meilhat pandangan Perempuan Pekerja sebagai pencuci keliling dapat deketahui dari hasil wawancara penulis dengan 10 orang informan yang telah bekerja sebagai pencuci keliling selama 1 tahun bahkan lebih. Pandangan para pencuci keliling ini akan dilihat dari berbagai aspek seperti pandagan perempuan pekerja sebagai pencuci keliling, alokasi waktu bekerja sebagai pencuci keliling, dan upah yang diterima sebagai pencuci keliling.

Deskripsi hasil wawancara penulis untuk semua aspek tersebut akan dijelaskan lebih rinci sebagai berikut.

5.2.1 Pekerjaan sebagai Pencuci Keliling Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan oleh manusia untuk tujuan tertentu yang dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Manusia perlu bekerja untuk mempertahankan hidupnya. Dengan bekerja seseorang akan mendapatkan uang. Uang yang diperoleh dari hasil kerja tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh sebab itu, uang tersebut harus berasal dari hasil kerja yang halal.

Bekerja yang halal adalah dengan cara yang baik dan benar.

Pekerjaan sebagai pencuci keliling ini selain tidak memerlukan ijazah atau pendidikan yang tinggi, pekerjaan ini juga mudah dilakakukan tanpa mempunyai

(5)

keahlian yang khusus yang harus dimiliki, melainkan mereka Cuma harus memiliki keinginan dan kemauan untuk melakukan pekerjaan sebagai pencuci keliling.

Pekerjaan seperti mencuci dan menggosok pakaian ini biasanya sudah diajarkan oleh orang tua kepada anaknya sejak usia mereka masih kecil.

rata-rata alokasi waktu yang dibutuhkan untuk mencuci pakaian rata-rata 4 sampai 5 jam. Namun demikian kendala alokasi waktu tidak sesuai dengan biasanya jika mati lampu karena untuk menggosol pakaian mebutuhkan tenaga listrik. Karena alokasi waktu yang tidak cukup banyak maka ibu- ibu di Jorong Padang Tujuah dapat melakukan pekerjaan rumah sambil menjadi pencuci keliling. Jadi berdasakan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa alokasi waktu dalam melakukan pekerjaan sebagai pencuci keliling tidak memakan waktu sehari penuh, waktu yang dibutuhkan sekitar 3 sampai 7 jam saja, selain itu waktu yang lain dapat digunakan oleh informan untuk mengurus rumah tangganya sendiri sehingga pekerjaan yang ditekuni para istri tidak mengabaikan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga.

5.2.2 Alokasi Waktu Kerja

Alokasi waktu kerja merupakan hal terpenting untuk seorang Ibu yang telah berumah tangga untuk bisa melakukan pekerjaan agar tidak melupakan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga.

Meskipun seorang istri pada hakekatnya hanya sebagai ibu rumah tangga yang kerjanya hanya mengurus suami dan anank- anak namun karena kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat menuntut seorang istri untuk membantu suami dalam mencari nafkah agar kebutuhan ekonomi dapat terpenuhi dengan baik.

Namun demikan waktu adalah salah satu prioritas utama agar tanggung jawabnya sebagai seorang ibu rumah tangga dapat dijalankan sambil bekerja. Informasi tentang pekerjaan sebagai buruh cuci tidak terlalu menyita waktu seorang ibu rumah tangga namun jika ada kendala dilapangan alokasi waktu juga bisa bertambah.

5.2.3 Upah Pencuci Keliling

Pekerjaan sebagai pencuci kelilingini mendapatkan pendapatan yang tidak menentu, karena pekerjaan ini tidak dilakukan setiap hari. Pekerjaan ini dilakukan apabila ada panggilan atau orang yang mempekerjakan mereka membutuhkan tenaga buruh cuci ini, sehingga pendapatan yang diterima pencuci keliling ini didapat apabila mereka bekerja saja atau gaji mereka diberikan setiap mereka selesai melakukan pekerjaan tersebut. Pendapatan yang diperoleh kurang lebih Rp 50.000,- per sekali kerja. Bahkan bisa lebih apabila pekerjaan yang mereka lakukan itu bersih, dan rapi. Selain itu pekerjaan mencuci tidak membutuhkan banyak waktu pekerjaan sebagai pencuci keliling bisa membawa anak ke lokasi tempat informan bekerja jadi meskipun anak masih kecil informan bisa melakukan pekerjaan sebagai pencuci keliling untuk membantu ekonomi keluarga.

cara-cara lain yang dilakukan oleh pencuci keliling untuk mendapatkan pendapatan lebih dengan cara mencari pekerjaan yang lain seperti, mengasuh anak, ataupun membersihkan pekarangan rumah.

Selain itu pekerjaan mencuci tidak membutuhkan banyak waktu pekerjaan sebagai buruh cuci bisa membawa anak ke lokasi tempat informan bekerja jadi meskipun anak masih kecil informan bisa melakukan pekerjaan sebagai buruh cuci untuk membantu ekonomi keluarga

Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan tentang:”Pandangan Perempuan Pekerja Sebagai Pencuci Keliling (Studi Strategi Perempuan Pekerja di Jorong Padang Tujuah Nagari Aua Kuniang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat) maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Profil pencuci kelilingdi Jorong Padang Tujuah Nagari Aua Kuniang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat umumnya masih berumur dibawah 50 tahun dari umur 22 tahun sampai 45 tahun, sedangkan untuk tingkat pendidikan hanya dari tingkat SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Atas), dan SMA (Sekolah Menengah Atas).

Deskripsi pandangan pencuci keliling tentang pekerjaan sebagai pencuci keliling dilihat dari aspek: (1) Pekerjaan sebagai

(6)

pencuci keliling, pada umumnya pandangan pencuci keliling terhadap pekerjaanya yaitu tidak memerlukan ijazah dan pendidikan yang tinggi, tidak perlu pengalaman kerja, dapat dilakukan di sekeliling rumah, dan pekerjaan ini untuk membantu para suami dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. (2) Alokasi waktu kerja, pandangan pencuci keliling untuk alokasi kerja menjadi pencuci keliling tidak banyak menyita waktu, hanya sekitar ± 3 samapi 6 jam. (3) Upah pencuci keliling, pandangan pencuci keliling terhadap upah yang diterima dapat membantu kebutuhan ekonomi keluarga sekitar ± Rp 250.000 sampai Rp 400.000.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta Selatan: Salemba Humarika.

Hendrojogi, 2007. Koperasi : Azas-azas, Teori, dan Praktik. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Moleong, lexy. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosda Karya.

Bandung.

Susilawati, Nora. 2003. Buku Ajar Sosiologi Pedesaan. UNP.

Soekanto, Soerjono. 1982. Sosioligi Suatu Pengantar. Jakarta : PT.

RajaGrafindo Persada.

_______________. 1993. Kemiskinan di perkotaan. Yayasan Obor. Indonesia.

Soekanto dan soejono. 2009. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta, rajawali pers.

Referensi

Dokumen terkait

Mixed adenocarcinoma and neuroendocrine carcinoma of the ovary of the first case arised from mature cystic teratoma, and second case as metastatic process from gastrointestinal

Roman Kusumohardono ABSTRACT MINIMIZATION OF LEAD TIME FOR SAND TRAP USING VALUE STREAM MAPPING: A CASE STUDY AT PT.. HALLIBURTON INDONESIA By Roman Kusumohardono