• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi dan Kebijakan Pemerintah dalam Mengembangkan Koperasi di Indonesia

N/A
N/A
Tuti Lutfiah

Academic year: 2025

Membagikan " Strategi dan Kebijakan Pemerintah dalam Mengembangkan Koperasi di Indonesia"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Nama :Hendri Oku Dayona NIM :042656952

1. Koperasi termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah-UMKM, pada umumnya masih menghadapi berbagai masalah yang terkait dengan iklim usaha yan kurang kondusif.

Ada berbagai hal yang berkaitan dengan iklim usaha ini, antara lain ketidakpastian dan ketidakjelasan prosedur perizinan yang mengakibatkan besarnya biaya transaksi, panjangnya proses perizinan, dan timbulnya berbagai pungutan tidak resmi. Dengan berbagai permasalahan yang ada, tentunya perlu dan diharapkan selalu ada campur tangan pemerintah. Jelaskan strategi dan kebijakan pemerintah dalam mengembangkan koperasi dengan berbagai yaang situasi yang terjadi saat ini.

Jawab :

Strategi dan Kebijakan Pemerintah dalam Mengembangkan Koperasi di Indonesia

Koperasi sebagai bagian dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Namun, berbagai tantangan, termasuk prosedur perizinan yang panjang dan biaya transaksi yang tinggi, sering kali menghambat perkembangan koperasi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah telah mengembangkan sejumlah strategi dan kebijakan, di antaranya:

1. Penyederhanaan Prosedur Perizinan

Strategi: Pemerintah mengadopsi sistem perizinan berbasis digital melalui platform Online Single Submission (OSS). Sistem ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur dan mengurangi biaya perizinan bagi koperasi.

Kebijakan:

o Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik.

o Dukungan terhadap koperasi melalui penyediaan layanan gratis untuk pendaftaran badan hukum koperasi di beberapa daerah.

2. Peningkatan Akses Pembiayaan

Strategi: Pemerintah menyediakan akses permodalan dengan bunga rendah melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang juga dapat diakses oleh koperasi.

Kebijakan:

o Penyaluran KUR oleh bank-bank pemerintah dengan subsidi bunga yang ditanggung pemerintah.

o Kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) untuk mendukung pembiayaan koperasi dengan skema pinjaman lunak.

3. Digitalisasi Koperasi

(2)

Strategi: Mendorong koperasi untuk memanfaatkan teknologi informasi agar lebih efisien dan kompetitif.

Kebijakan:

o Pemberian pelatihan dan pendampingan digitalisasi melalui program Koperasi Go Digital.

o Kerja sama dengan platform e-commerce untuk memasarkan produk koperasi.

4. Penyediaan Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM

Strategi: Memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pengurus koperasi untuk meningkatkan keterampilan manajerial.

Kebijakan:

o Program pelatihan kewirausahaan oleh Kementerian Koperasi dan UKM.

o Penyediaan pelatihan berbasis kompetensi melalui lembaga pelatihan kerja di berbagai daerah.

5. Perlindungan dan Insentif Usaha

Strategi: Memberikan perlindungan hukum dan insentif untuk mendukung koperasi dalam menghadapi tantangan pasar.

Kebijakan:

o Insentif pajak bagi koperasi yang memiliki kontribusi signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja.

o Perlindungan hukum melalui UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang diperkuat dengan berbagai revisi.

6. Meningkatkan Kolaborasi dan Kemitraan

Strategi: Mendorong kemitraan antara koperasi dengan pelaku usaha besar dan pemerintah daerah.

Kebijakan:

o Penetapan koperasi sebagai mitra strategis dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah (UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja).

o Promosi koperasi dalam sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata melalui program kemitraan.

Analisis Situasi Terkini

Di era pascapandemi, penguatan koperasi menjadi semakin penting untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Strategi pemerintah yang mengintegrasikan digitalisasi dan simplifikasi prosedur telah membantu koperasi meningkatkan daya saing. Namun, tantangan dalam implementasi kebijakan, seperti keterbatasan infrastruktur dan literasi digital, tetap memerlukan perhatian lebih lanjut.

(3)

Referensi

1. Goyal, D.P. (2003). Management Information Systems: Managerial Perspectives.

Macmillan India Ltd.

2. Buku Materi Pokok (BMP) ADPU 4442 Sistem Informasi Manajemen.

3. Turban, E., Volonino, L., & Wood, G.R. (2013). Information Technology for Management: Advancing Sustainable, Profitable Business Growth. Wiley.

4. Laudon, K.C., & Laudon, J.P. (2020). Management Information Systems: Managing the Digital Firm. Pearson.

2. Jelaskan peran dan kedudukan BUMN dalam perekonomian Indonesia.

Jawab:

Peran dan Kedudukan BUMN dalam Perekonomian Indonesia

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia. Sebagai entitas yang dimiliki sepenuhnya atau sebagian besar oleh negara, BUMN bertujuan untuk mendukung pembangunan nasional dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat luas. Berikut adalah peran dan kedudukan BUMN dalam konteks perekonomian Indonesia:

1. Agen Pembangunan Nasional

Peran: BUMN berfungsi sebagai penggerak pembangunan di sektor-sektor strategis yang dianggap kurang menarik bagi swasta, seperti infrastruktur, energi, dan transportasi.

Melalui investasi di sektor-sektor tersebut, BUMN membantu mendorong pertumbuhan ekonomi secara inklusif dan merata di seluruh wilayah Indonesia.

Contoh:

PT PLN (Persero) yang menyediakan listrik hingga ke pelosok daerah sebagai bagian dari program elektrifikasi nasional.

PT Hutama Karya yang membangun jalan tol trans-Sumatra untuk mendukung konektivitas wilayah.

2. Penyedia Layanan Publik (Public Service Obligation/PSO)

Peran: BUMN berperan dalam menyediakan layanan publik dengan harga terjangkau, meskipun tidak selalu menguntungkan secara finansial. Melalui program PSO, pemerintah memberikan kompensasi kepada BUMN untuk menjalankan tugas ini.

Contoh:

PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang menyediakan tarif murah untuk kereta api ekonomi.

PT Pos Indonesia yang melayani pengiriman surat dan dokumen di daerah terpencil.

3. Kontributor Pendapatan Negara

(4)

Peran: BUMN memberikan kontribusi signifikan kepada pendapatan negara melalui dividen, pajak, dan penerimaan non-pajak lainnya. Laba BUMN menjadi salah satu sumber pendanaan bagi anggaran negara untuk pembangunan nasional.

Contoh:

Dividen dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Pertamina (Persero) menyumbang miliaran rupiah ke APBN setiap tahunnya.

4. Penyeimbang Kekuatan Pasar (Market Stabilizer)

Peran: BUMN bertindak sebagai penyeimbang pasar untuk mencegah monopoli atau oligopoli yang merugikan masyarakat. Keberadaan BUMN di sektor-sektor tertentu menciptakan kompetisi yang sehat dan menjaga harga tetap stabil.

Contoh:

Perum Bulog yang menjaga stabilitas harga pangan seperti beras.

Pertamina yang mengatur distribusi BBM bersubsidi ke daerah-daerah terpencil.

5. Penggerak Ekonomi Daerah

Peran: BUMN mendirikan anak perusahaan atau cabang di berbagai daerah untuk menciptakan lapangan kerja dan mendorong ekonomi lokal. Investasi BUMN di daerah- daerah tertinggal membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi regional.

Contoh:

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang mengembangkan perkebunan di daerah pedesaan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

6. Dukungan terhadap UMKM dan Ekosistem Bisnis Nasional

Peran: BUMN mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui kemitraan dan pembinaan. Memberikan akses pembiayaan yang terjangkau bagi pelaku UMKM.

Contoh:

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai pionir penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) oleh BUMN untuk membina UMKM.

Kedudukan BUMN dalam Perekonomian Indonesia 1. Pemain Utama di Sektor Strategis:

BUMN memiliki kedudukan yang istimewa di sektor-sektor seperti energi, telekomunikasi, transportasi, dan infrastruktur.

2. Perpanjangan Tangan Pemerintah:

(5)

Sebagai instrumen pemerintah, BUMN menjalankan kebijakan ekonomi dan sosial yang mendukung pembangunan nasional.

3. Pelaku Ekonomi dengan Peran Ganda:

Selain bertujuan mencari keuntungan, BUMN juga harus mengutamakan kesejahteraan masyarakat melalui layanan publik dan penciptaan lapangan kerja.

Tantangan yang Dihadapi BUMN

Efisiensi dan Profesionalisme: Banyak BUMN menghadapi tantangan dalam meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi praktik yang kurang profesional.

Beban Tugas Ganda: Kombinasi peran mencari laba dan menjalankan PSO sering kali menjadi beban bagi BUMN tertentu.

Persaingan Global: Di era globalisasi, BUMN harus bersaing dengan perusahaan internasional yang lebih kompetitif.

Kesimpulan:

BUMN memegang peranan vital dalam perekonomian Indonesia sebagai penggerak pembangunan, penyedia layanan publik, dan kontributor utama pendapatan negara. Meski menghadapi berbagai tantangan, keberhasilan BUMN dalam menjalankan perannya akan berkontribusi langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Referensi:

1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.

2. Kementerian BUMN. (2023). Laporan Tahunan BUMN.

3. Sihombing, P. (2021). "Peran Strategis BUMN dalam Perekonomian Nasional". Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 8(2).

4. Mulyani, S. (2020). Ekonomi BUMN dan Tantangan Era Globalisasi. Jakarta:

Gramedia.

Referensi

Dokumen terkait

Dampak neto perubahan kebijakan anggaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah positif, dengan koefisien multiplier sebesar 0,1360.. Selanjutnya,

KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA UNTUK MEREVITALISASI ALAT UTAMA SISTEM SENJATA (ALUTSISTA) TENTARA NASIONAL..

Pelaksanaan strategi Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah dalam mengembangkan koperasi di Jawa Tengah yaitu dengan cara yang pertama mewujudkan koperasi yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam Mengembangkan Kampung Sabbeta di Desa Pising Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng. Teknik

Hasil penelitian memberikan beberapa kesimpulan, antara lain: (1) Elemen kebutuhan yang menjadi kunci utama dalam strategi pengembangan koperasi syariah di

Penelitian ini bertujuan menggambarkan strategi komunikasi yang dilakukan Pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pemerintah Kota Surabaya.. Dalam Penataan

tersebut dapat disimpulkan bahwa prioritas strategi Pemerintah Kabupaten Wonogiri dalam Mengembangkan Sentra Agroindustri Brem Putih adalah : Memperbaiki kebersamaan diantara

Dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan periode tahun terhadap kebijakan yang telah diambil baik yang dilakukan pemerintah Indonesia maupun pemerintah Malaysia