STRATEGI KOMUNIKASI PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENGIKUTI PENJARINGAN KOTA KREATIF INTERNASIONAL UNESCO
(Studi Kasus Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Bandung Dalam Mengikuti Penjaringan Kota Kreatif Internasional UNESCO)
Rizky Amelia, [email protected] ABSTRAK
Penelitian ini berjudul „‟Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Bandung Dalam Mengikuti Penjaringan Kota Kreatif Internasional United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO)‟‟. Penelitian ini bertujuan utuk mengetahui motivasi yang dimiliki oleh pemerintah kota Bandung dalam mengikuti penjaringan kota kreatif internasional UNESCO, mengetahui strategi yang dimiliki oleh pemerintah kota Bandung dalam mengikuti penjaringan kota kreatif internasional UNESCO, dan mengetahui metode dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh pemerintah kota Bandung dalam mengikuti penjaringan kota kreatif internasional UNESCO. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan motivasi pemerintah kota Bandung ialah ingin meningkatkan potensi dan menduniakan karya dari pelaku-pelaku kreatif yang ada dikota Bandung. Adapun strategi yang juga dimiliki oleh pemerintah kota Bandung dalam mengikuti penjaringan kota kreatif ini ialah mengidentifikasi potensi yang dimiliki oleh kota, kemudian melakukan ideasi dan mengembangkan potensi-potensi yang dapat dikembangkan, lalu menjalin kolaborasi bersama pelaku kreatif dan menggabung-gabungkan ide agar lebih holistic dan membumi. Dan juga metode pemerintah kota dalam meghadapi maslah saa mengikuti kegiatan tersebut ialah dengan menjalin komunikasi yang baik dengan intens dan melakukan kegiatan-kegiatan rutin untuk berudiskusi dengan komunitas yang dilakukan secara berkala setiap minggunya.
Kata Kunci : Strategi Komunikasi, Pemerintah Kota, Kota Kreatif, UNESCO ABSTRACT
This research is entitled ’’ Communication Strategy of Bandung City Government in Following the Selection of the International Creative City of the United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO). This study aims to determine the motivation possessed by the Bandung city government in participating in the selection of UNESCO international creative cities, knowing the strategies owned by the Bandung city government in following the selection of UNESCO international creative cities, and knowing the methods in overcoming problems faced by the Bandung city government in following UNESCO's international creative city network This type of research uses qualitative research methods with a case study approach. The results showed the motivation of the city government of Bandung is to increase the potential and make creative works of creative actors in the city of Bandung. The strategy that is also owned by the Bandung city government in following the selection of creative cities is to identify the potential of the city, then carry out ideas and develop potentials that can be developed, then establish collaborations with creative actors and combine ideas to be more holistic and grounded. And also the method of the city government in dealing with problems when participating in these activities is to establish good
communication with intense and carry out routine activities to discuss with the community which is done regularly every week.
Keyword : Communication Strategy, City Government, Creative City, UNESCO.
Pendahuluan
Komunikasi merupakan sebuah sistem untuk menyampaikan informasi dan perintah.
Komunikasi juga dapat disebut sebagai proses pertukaran pesan antara dua orang ataupun lebih, baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Watts and Dodds (2004:15) mengemukakan konsep komunikasi dalam buku Analisis Jaringan Komunikasi, menurutnya „‟Individu dapat mempengaruhi orang lain dalam kelompok, yang nantinya individu ini mendapat informasi dari luar dan kemudian meneruskan informasi tersebut kepada kelompoknya‟‟. Sehubungan dengan itu, ilmu komunikasi juga meninjau dan mempelajari tentang komunikasi pembangunan.
Pada hakikatnya pembangunan adalah program-program yang merencanakan perubahan yang sengaja di adakan. Program- program dari perencanaan itu tentu menimbulkan efek samping, baik itu dalam perilaku sosial, nilai-nilai tradisional, dan juga timbulnya perubahan-perubahan dalam berpikir dan dalam menilainya. Seperti yang terjadi pada Kota Bandung, banyaknya sektor pembangunan yang memiliki potensi untuk
menjadikan Bandung dengan pola hidup yang berubah. Hal ini telah membuat generasi muda di Kota Bandung memikirkan alternatif- alternatif baru dalam hidupnya.
Perencanaan komunikasi merupakan hal mendasar yang perlu diperhatikan, perencanaan atau strategi komunikasi merupakan element komunikasi yang diciptakan untuk keberhasilan dalam pengimplementasian berkomunikasi. Setiap kelompok ataupun individu yang hidup bermasyarakat tentu tidak akan terlepas dari aktifitas berkomunikasi.
Kota Bandung juga merupakan kota komunitas, berbagai macam komunitas lahir dengan memunculkan kreatifitasnya di kota Bandung ini. Mulai dari komunitas seni sampai komunitas teknologi. Kehadiran komunitas tersebut menjadi pendorong munculnya inovasi dalam ekonomi kreatif.
Terhitung sejak tahun 2013, pemerintah Kota Bandung dan komunitas kreatif melakukan kolaborasi dalam merubah Bandung secara fisik. Yang mana pemerintah kota sebagai pemilik anggaran dan pemuda kreatif di percaya untuk konsen dalam menjalankan kontennya. Setelah banyaknya perubahan pada
Kota Bandung, walikota Bandung Ridwan Kamil menginginkan kota yang dipimpinnya untuk mengikuti kegiatan internasional United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2014.
Melewati proses yang panjang dan ketat setelah masa pendaftaran untuk masuk dalam jaringan UNESCO, Direktur jendral UNESCO kemudian mengumumkan secara langsung penunjukan 47 kota dari 33 negara sebagai anggota baru dari UNESCO Creative City Network, pada saat itu Bandung menjadi satu-satunya kota dari Indonesia yang berhasil masuk dalam penjaringan kota kreatif tersebut setelah di kota Pekalongan. Kota Bandung kini berhasil membawa gelar juara yang diraihnya dalam program UNESCO yakni UNESCO CREATIVE CITY NETWROK. Deputi wakil tetap duta besar RI untuk UNESCO Prof.
Fauzi Sulaeman menyatakan kebanggaannya terhadap Kota Bandung karena behasil masuk dan memenangkan kompetisi ini dalam kategori desain. Kegiatan tersebut kemudian dijadikan momentum tersendiri untuk Kota Bandung, untuk memperkenalkan kekayaan sumber daya alam, dan sumber daya manusianya. .
Tujuan dari penelitian ini untuk Mengetahui motivasi Pemerintah Kota Bandung Dalam Mengikuti Penjaringan Kota Kreatif Internasional United Nations Educational Scientific and Cultural Organization, Mengetahui Strategi Komuikasi Pemerintah Kota Bandung Dalam Mengikuti Penjaringan Kota Kreatif Internasional United Nations Educational Scientific and Cultural Organization, dan Mengetahui metode yang dimiliki Pemerintah Kota Bandung Dalam Mengikuti Penjaringan Kota Kreatif Internasional United Nations Educational Scientific and Cultural Organization.
Kajian Literatur
Komunikasi Pembangunan
Menurut Onong Uchjana Effendy (2005:42) menjelaskan „‟komunikasi pembangunan adalah proses penyebaran pesan oleh seseorang atau sekelompok orang kepada khalayak guna merubah sikap, pendapatan, dan perilakunya guna meningkatkan kemajuan lahiriah dan kepuasan batiniah yang dalam keselarasannya dirasakan secara merata oleh seluruh rakyat‟‟.
Sedangkan menurut Nasution (1996:92) „‟dalam arti luas, komunikasi pembangunan meliputi peran dan fungsi komunikasi yakni sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik diantara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan, terutama antara masyarakat dengan pemerintah, sejak dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian terhadap pembangunan‟‟
Perencanaan Pesan
Harold Kootz dan Cyril O Donell dalam bukunya Principle of management memberikan defisini perencanaan sebagai
„‟persiapan yang teratur dari setiap usaha yang mewujudkan atau mencapai tujuan atau tujuan-tujuan yang telah di tentukan‟‟
(Saragih, 1982:62).
Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan (Effendy, 2003:301)
Untuk mencapai pesan yang ingin di sampaikan, tentu diperlukan pesan yang menarik perhatian agar proses penyampaian pesan berjalan efektif. Untuk itu tentu terdapat
syarat-syarat guna keberhasilan suatu tujuan seperti yang di katakan Wibbur Schramm dalam buku yang berjudul Analisis Komunikasi Jaringan sebagai berikut:
a. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi dari pada sasaran dan menyarankan cara- cara untuk mencapai kebutuhan itu.
b. Pesan harusah menggunakan tanda-tanda yang didasarkan pada pengalaman yang sama antara sumber dan sasaran, sehingga kedua pengertian itu bertemu.
c. Pesan harus direncanakan dan disampaikan sedimikian rupa sehingga pesan itu dapat menarik perhatian sasaran yang akan dituju.
Pesan harus menyarankan sesuatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi situasi kelompok, dimana kesadaran pada saat digerakkan untuk memberikan jawaban yang di kehendaki (Arifin, 1994:68)
Dalam jenis pesannya, yang digunakan oleh pemerintah Kota Bandung yaitu informatif. Seperti yang dijelaskan dalam
buku Anwar Arifin yang berjudul Strategi Komunikasi (1994:3) „‟bahwa teknik informasi adalah suatu bentuk isi pesan, yang mana bertujuan untuk mempengaruhi khalayak dengan jalan memberikan penerangan.
Penerangan dalam hal ini berarti menyampaikan sesuatu apa adanya, apa sesungguhnya, diatas fakta-fakta dan data-data yang tunjukkan benar adanya‟‟.
Kota Kreatif
Pengembangan kota kreatif dari lembaga internasional dilakukan oleh United Nations Educatonal Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yang merupakan salah satu organisasi yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di mana Indonesia menjadi salah satu negara yang juga tergabung di dalamnya. Dengan berlatar belakang pentingnya peran kota dalam menciptakan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang sesuai dengan Agenda Pembangunan Pasca-2015 PBB, dimana salah satu sasarannya adalah
„‟membuat kota dan kehidupan manusia yang inklusif, aman, memiliki ketahanan (resilient), dan berkelanjutan‟‟.
UNESCO membuat suatu program kebijakan berupa „UNESCO Creative Cities Network‟ (UCCN). UCCN memiliki misi untuk memperkuat kooperasi di dalam dan diantara kota-kota yang memiliki kesadaran kreatifitas sebagai faktor strategis untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, kultural, dan lingkungan.
Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan penelitian kualitatif, dimana peneliti mengkaji suatu permasalahan yang bersifat sosial tentang intersubjektivitas, dan pada dasarnya studi mengenai intersubjektivitas adalah upaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan. Penelitian kualitatif ini mengandalkan kecermatan pengumpulan data untuk memperoleh hasil penelitian yang valid. Dimana peneliti meneliti permasalahan secara mendalam dan mencari informasi sebanyak mungkin dengan metode pengumpulan data yang terdapat dalam penelitian kualitatif adalah dengan wawancara, pengamatan terllibat, dan analisis dokumen.
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Dalam hal ini bertujuan untuk
menjelaskan dan memahami objek yang diteliti secara khusus dan dapat menggali informasi secara mendalam mengenai bagaimana suatu persitiwa atau keberadaan itu dapat terjadi. Paradigma yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis merupakan paradigma yang meletakkan pengamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu realitas ilmu pengetahuan.
Menurut Patton dalam Hayuningrat (2010:28) mengemukakan bahwa „‟para peneliti konstruktvis mempelajari berbagai realita yang terkonstruksi oleh individu dan impilaksi dari konstruksi tersebut bagi kehidupan mereka dengan yang lain dalam konstruktivis‟‟
Pembahasan
Dalam penelitian ini terlihat bahwa strategi komunikasi dalam mengikuti penjaringan kota kreatif ini adanya tahap-tahap proses yang dirancang sebelum mengikuti penjaringan kota kreatif. Dimana tahap- tahapan tersebut harus dilakukan dengan tepat sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Berikut adalah pembahasan serta analisa penelitian yang peneliti dapatkan
berdasarkan sumber-sumber yang berkaitan langsung dengan strategi komunikasi pemerintah kota dalam mengikuti penjaringan kota kreatif. Disusun dari hasil penelitian yang dilaksanakan menggunakan teknik pengumulan data wawancara dengan informan-informan yang terkait, yang mana penelitian ini menggunakan metode studi kasus agar dapat melihat lebih dalam fakta- fakta yang berhasil dikuak dilapangan yang belum diketahui sebelumnya.
Analisa penelitian ini akan berfokus pada bagaimana strategi komunikasi pemerintah Kota Bandung dalam mengikuti penjaringan kota kreatif dengan adanya motivasi, strategi pemerintah, serta metode dalam mengatasi masalah yang dialami.
Bagaimana motivasi yang mendasari Kota Bandung Dalam Mengikuti Penjaringan Kota Kreatif Internasional United Nations Educational Scientific and Cultural Organization.
Dalam analisa ini peneliti menyajikan bagaimana strategi komunikasi pemerintah Kota Bandung dari segi memotivasi yang mendasari pemerintah kota Bandung dalam mengikuti penjaringan kota kreatif
Internasional UNESCO. „‟Jika anda sangat termotivasi dengan suatu hal, maka anda akan cenderung menggunakan pemikiran kritis yang berada pada jalur sentral, sedangkan jika motivasi anda rendah maka anda akan menggunakan jalur peripheral. Motivasi pada dasarnya memiliki tiga faktor, yaitu seperti keterlibatan atau relevansi pribadi terhadap suatu topik, kemudian motivasi keberagaman argumen dan motivasi kecenderungan pribadi untuk memiliki pemikiran kritis‟‟. (Morissan, 2013:59)
Motivasi yang dimiliki pemerintah Kota Bandung berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa, pemerintah kota meninjau adanya potensi yang harus ditunjukkan dari kota Bandung. Yang mana Bandung memiliki enam belas sub sektor yang cukup kompeten untuk maju dalam jaringan kota kreatif, hal tersebut menimbulkan motivasi bagi pemerintah untuk mengembangkan ke enam belas sub sektor tersebut dalam dunia internasional.
Setelah memiliki motivasi yang cukup kuat, pemerintah kemudian menindak lanjuti untuk merealisasikan motivasi tersebut kedalam sebuah perencanaan pembangunan
kota kreatif yang telah ditetapkan visi, misi, dan sasaran dari pembangunan kota kreatif di Indonesia. Visi dari pembangunan kota kreatif Indonesia adalah “Bangsa Indonesia yang berkualitas hidup dan bercitra kreatif di mata dunia” dengan misi “Memberdayakan Sumber Daya Insani Indonesia Sebagai Modal Utama Pembangunan Nasional” hal itu merupakan metode penerapan dari pemerintah kota dalam mengikuti penjaringan kota kreatif yang berangkat dari motivasi yang dimilikinya.
Terkait dengan teori yang peneliti gunakan yaitu teori komunikasi pembangunan yang dikembangkan oleh Onong ini, dirasa cukup relevan dengan penelitian yang dibahas.
Hal ini dikarenakan teori tersebut bersifat meningkatkan kemajuan lahiriah dan kepuasan batiniah yang dapat dirasakan secara merata oleh seluruh rakyatnya. Masuknya kota Bandung dalam anggota ICCN merupakan salah satu upaya pemerintah kota dalam menggerakkan industri ekonomi kreatif.
Dengan digerakkannya industri ekonomi kreatif, hal ini dirasa dapat mengurangi jumlah angka pengangguran di kota Bandung.
Masyarakat dapat mengelola sumber daya alam yang dimiliki oleh kota Bandung, Bandung yang merupakan salah satu kota
dengan tujuan lokasi wisata yang cukup beragam dengan kondisi iklim yang dirasa cukup menarik minat wisatawan, baik itu wisatawan domestik maupun mancanegara.
Kegiatan yang telah diikuti oleh kota Bandung pada tahun 2015 ini menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat kota Bandung untuk menjadi lebih produktif dan meningkatkan potensi kreatifitasnya. Karena demografi warga kota Bandung yang kebanyakan adalah anak muda yang kreatif dan juga inovatif. Selain itu pemerintah berharap dengan keberhasilan Bandung menjadi anggota UCCN dapat memotivasi warganya, karena dengan banyak komunitas-komunitas yang lahir dikota Bandung, seluruh warga Bandung dapat memanfaatkan momentum ini dengan menjadikan kesempatan tersebut menjadi wadah atau peluang bagi komunitas kreatif untuk dapat ikut serta mengembangkan karya yang akan diperkenalkan di seluruh dunia.
Strategi komunikasi apa yang dimiliki Pemerintah Kota Bandung Dalam Mengikuti Penjaringan Kota Kreatif Internasional United Nations Educational Scientific and Cultural Organization?
Dari fakta-fakta yang telah mendorong pemerintah kota Bandung untuk mengajukan diri sebagai anggota jaringan kota kreatif dari mulai tingkat nasional, hingga berhasil menjuarai ditingkat internasioanl yaitu Penjaringan Kota Kreatif Internasional UNESCO. Upaya pencapaian Kota Bandung tersebut perlu diapresiasikan. Untuk mewujudkan Kota Bandung menjadi juara, tentu saja hal ini tidak terlepas dari peran pemerintah. Oleh karena itu, dalam kajian ini mengupas strategi yang dimiiki pemerintah Kota Bandung. Strategi komunikasi adalah manajemen perencanaan untuk mencapai suatu tujuan, strategi komunikasi merupakan perpaduan dari perencanaan komunikasi untuk mencapai suatu tujuan. (Mulyana, 2007:131)
Perencanaan pesan menjadi strategi utama yang digerakkan oleh pemerintah kota.
Dengan merencakan sebuah pesan yang dibuat dalam suatu rapat koordinasi. Rapat ini dilakukan satu tahun sebelum mengikuti jaringan kota kreatif. . Dalam hal ini pemerintah merancang sebuah pesan yang disusun dengan kata-kata yang bersifat non formal agar lebih mudah diterima oleh pelaku- pelaku kreatif. Hal ini guna menarik minat
para pelaku kreatif tersebut agar mau berkontribusi dalam Jaringan Kota Kreatif.
Selain itu pemerintah kota merencanakan strategi komunikasi melalui pesan audio visual yang akan disebarluaskan melalu media elektornik, media cetak dan juga media masssa. Dalam hal ini pesan audio visual ialah pesan yang dibuat dengan menampilkan tayangan gambar atau video yang disertai dengan kata-kata yang sifatnya informatif dan terdapat unsur persuasif didalamnya. Yang nantinya pesan ini akan disampaikan melalui media komunikasi seperti media cetak, media elektronik dan juga media massa.
Kemudian tahapan selanjutnya, membuka ruang diskusi dengan para pelaku kreatif untuk menerima masukan mengenai rencana yang dimiliki oleh pemerintah kota Bandung untuk mengikuti penjaringan kota kreatif internasional. Tujuan dari tahap ini agar para pelaku kreatif memiliki keinginan untuk bekerja sama dengan pemerintah kota. Dalam hal ini pihak pemerintah maupun komunitas kreatif telah menyetujui perjanjian dalam menjalin hubungan kolaborasi untuk membangun dan mengembangkan kota Bandung menjadi kota kreatif dimasa depan.
Terkait dengan teori yang digunakan peneliti teori komunikasi pembangunan, yang dirasa cukup relevan dengan penelitian yang dibahas. Dalam hal ini pemerintah kota berusaha menciptakan ekosistem yang sangat inovatif untuk membangun dan mengembangkan kota Bandung menjadi sebuah kota kreatif. Hal ini ditunjukkan oleh pemerintah dengan membangun sebuah ide konsep untuk komunikasi pembangunan dengan upaya-upaya menyebarkan suatu pesan, ide, gagasan dan inovasi pembangunan tersebut diperkenalkan, sehingga menimbulkan efek tertentu untuk sesuatu yang bermanfaat.
Dengan begitu jelas, komunikasi pemerintah dalam membuat konsep kota Bandung menjadi kota kreatif mempunyai keterkaitan yang serupa berdasarkan pandangan perubahan pada individu dan masyarakat.
Bagaimana Pemerintah Kota Bandung mengatasi kendala-kendala yang dihadapi selama mengikuti Penjaringan Kota Kreatif Internasional United Nations Educational Scientific and Cultural Organization
Dalam melakukan sebuah pelaksanaan, terkadang kendala kerap menjadi faktor penghambat didalam suatu kegiatan. Faktor
penghambat bisa datang dari eksternal ataupun internal. Seperti halnya hambatan yang dialami oleh pemerintah kota Bandung. Hambatan yang terjadi yaitu penyesuaian-penyesuaian untuk saling memahami. Dalam hal ini penyesuain diri untuk membangun komunikasi dengan para pelaku kreatif. Dan hambatan lainnya ialah, dengan banyaknya komunitas yang tersebar, membuat pemerintah kota Bandung kesulitan untuk mengkoneksikannya satu-satu dengan baik.
Terkait dengan teori yang digunakan peneliti yaitu teori komunikasi pembangunan yang dirasa cukup relevan dengan penelitian yang dibahas, hal ini dikarenakan sifat teori yang berisfat dua arah dalam menyampaikan informasi. Sama halnya dengan jenis komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah kota dan juga para pelaku kreatif. Namun dalam proses komunikasi yang dijalin oleh pemerintah kota dan pelaku kreatif terdapat hambatan yang terjadi. Sehingga informasi atau pesan yang disampaikan oleh kedua pihak belum tersampaikan dengan baik hingga kerap menghasilkan pemahaman yang berbeda-beda.
Kesimpulan
Dalam mengikuti penjaringan kota kreatif ini pemerintah memiliki keyakinan yang sangat besar dan motivasi yang cukup kuat. Jika diperhatikan lebih dalam, kota Bandung sendiri memang sudah terlahir dengan memiliki kekayaan sumber daya manusianya. Hal tersebut menjadi keunggulan tersendiri yang harus diperkenalkan kepada seluruh penjuru kota di dunia. Selain itu, faktor utamanya ialah kota Bandung mempunyai enam belas subsektor ekonomi yang cukup kompeten untuk maju dalam kompetisi internasional yang digelar oleh United Nations Educational Scientific and Cultural Organization. Keunggulan yang dimiliki Bandung diantaranya seperti sektor desain infrastruktur, kuliner, musik, fashion, desain thingking dan lain-lainnya
Pemerintah dalam hal ini memiliki strategi komuniksi yang dirancang cukup sistemtatis, seperti dimana pemerintah kota merancang sebuah rapat koordinasi dalam membuat sebuah perencanaan pesan-pesan yang akan dilakukan untuk mengikuti kegiatan penjaringan kota kreatif. Selain itu pemerintah sangat cermat dalam menentukan media atau saluran komunikasi yang memang dirasa
cukup tepat untuk digunakan. Kecermatan dalam menentukan saluran komunikasi bertujuan agar kegiatan komunikasi yang dilakukan dapat berjalan efisien, dan tepat sasaran.
Dalam mengikuti kegiatan penjaringan kota kreatif, pemerintah kerap menemukan beberapa hambatan, dimana hambatan tersebut seperti perbedaan bahasa antara kelompok pemuda kreatif, masyarakat dan juga pemerintah kotanya sendiri. Dibalik hambatan itu semua, pemerintah kota bandung mempunyai solusi bahwa dalam mengatsi masalah ini pihak pemerintah kota dengan masyarakat dan juga komunitas hanya perlu saling memahami satu dengan lainnya, hal tersebut bisa dilakukan dengan menjalin komunikasi yang baik dengan intens, serta terus melakukan upaya-upaya yang dapat membangkitkan semangat untuk menjadikan bandung juara menjadi anggota kota kreatif di internasional.
Saran
Didalam proses untuk dapat mengikuti penjaringan kota kreatif ini, pemerintah kota memiliki strategi komunikasi dengan perancangan pesan yang dibuatnya dalam
bentuk forum diskusi yang dilakukan antar pemerintah kota dengan komunitas kreatif yang memang akan lebih bagus jika proses perencanaan pesan ini melibatkan banyak masyarakat kedalam forum perkumpulan dan juga pelatihan. Dengan begitu masyarakat yang memang tidak ikut terlibat dalam komunitas kreatif, tetapi juga memiliki gagasan yang cukup baik, dan mereka bisa merasakan langsung prosesnya sehingga semakin menimbulkan kesadaran tersendiri untuk selalu menjaga dan ikut mengembangkan bandung yang menjuarai sebagai kota kreatif
Dalam mengikuti kegiatan ini, pemerintah kota masih sering menemukan kendala-kendala yang menjadi hambatan dalam mengikuti penjaringan kota kreatif ini.
Akan lebih efisien jika pemerintah kota bisa melakukan masa evaluasi setiap bulannya, terkait hambatan-hambatan yang telah dirasakan bersama. Sehingga dapat meminimalisir hambatan atau gangguan yang akan ditemukan dilapangan.
Daftar Pustaka
Candra Eko Wahyudi Utomo dan Mochamad Hariadi, 2016. Strategi Pembangunan
Smart City dan Tantangannya Bagi Masyarakat. Vol. 4 No. 2. Melalui Metode Analisis Deskriptif. Jember, Universitas Jember.
Togar, Gatot, Agung, Khrisna, Wanda. 2008.
Analisis Kebijakan Pengembangan Industri Kreatif di Kota Bandung. Vol.
8 No. 1. Bandung, Institut Teknologi Bandung.
Tuti, Christina, Djuni. 2014. Potensi Kota Bandung Sebagai Destinasi Incentive Melalui Pengembangan Ekonomi Kreatif. Vol.11 No.2. Jakarta, Politeknik Negri Jakarta.
Sillagrecia Jiwan Puspita Sari. 2017. Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Surakarta Dalam Mensosialisasikan E- Retribusi. (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi Komunikasi Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta Dalam Sosialisasi Program e-Retribusi Pasar di Kota Surakarta). Surakarta, Universitas Sebelas Maret.
Ferdiansyah Tri Wahyudi, 2015. Strategi Komunikasi Humas Pemerintah Kota Makassar Dalam Menyosialisasikan Program Makassar Tidak Rantasa.
Melalui Metode Kualitatif Deskriptif.
Makassar, Universitas Hasanuddin.
Riyandari Astuti. 2017. Strategi Komunikasi
Pembangunan Dalam
Mempertahankan Pasar Tradisoonal Sentral Benteng Dikabupaten Kepulauan Selayar. Menggunakan
Metode Kualitatif Deskriptif.
Makassar, Universitas Islam Negeri.
Syukur Kholil, Sahrul, Diaurrahman. 2017.
Peran Komunikasi Pembangunan Badan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembangunan Sosial dan Keagamaan di Kota Langsa. Sumatera Utara, Universitas Islam Negeri.
Freska Fitriyana. 2012 . Studi Kasus Mengenai Pengembangan Bandung Kota Kreatif Melalui Kekuatan Kolaboratif Komunitas. Bandung, Institutu Teknologi Bandung.
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakata 13220. Penerbit : KENCANA PRENADA MEDIA GROUP .
Eriyanto, 2014. Analisis Jaringan Komunikasi.
Jakarta 13220. Penerbit : PRENADA GROUP.
BUKU STRATGI KOMUIKASI ANWAR ARIFIN
Prof. Drs.Onong Uchjana Effendy, M.A. 2017.
Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung 40252, Penerbit. PT. REMAJA ROSDAKARYA
Morissan. 2013. Teori Komunikasi. Bogor 16720. Penerbit : GHALIA INDONESIA Edi Suryadi, Dr., M.Si. 2018. Strategi Komunikasi Sebuah Analisis Teori dan Praktisi di Era Global.
Pemerintah Kota Bandung. 2013. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Tahun 2013-2018. Bandung:
Pemerintah Kota Bandung
UNESCO. 2015. Designation Procedure Creative City Network. Paris: UNESCO Landry, Charles. 2008. The Creative City: A Toolkit for Urban Innovators 2nd Edition.
London: Comedia
Badan Pusat Statistik Kota Bandung. 2014.
Kota Bandung Dalam Angka 2013. Bandung:
Badan Pusat Statistik
Badan Ekonomi Kreatif. 2015. Materi FGD Kota Kreatif. Jakarta: Badan Ekonomi Kreatif Sutriadi, Ridwan. 2015. Materi Diskusi Kota Kreatif. Bandung: PWK-ITB
Maula, Farida Khuril. 2015. Materi Diskusi Kota Kreatif. Bandung: PWK-ITB.
Pemerintah Republik Indonesia. 2015.
Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Badan Ekonomi Kreatif. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.
Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. Kunci Utama Pengembangan Kota Kreatif dan Sinergi Quadruple Heix.