• Tidak ada hasil yang ditemukan

strategi manajemen sektor publik Parpol PDI-P KLMPK 3

N/A
N/A
Clara Monica

Academic year: 2024

Membagikan "strategi manajemen sektor publik Parpol PDI-P KLMPK 3"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Disusun oleh kelompok 3 Kelas 3/A2:

Kristy G Dangeubun 20061101073

Arlinda Mansamaeka 20061101089

Mutiara Dita Nurmala Hutahaean 20061101052

Rudo tanyara Sumbung 20061101060

Bella Pricila Ezra Pontororing 20061101067

Injilia guguraty 20061101071 Matthew Leonardo siangian

20061101097

Brigita Sengkey 200611068 Reviera Febrian Umbas

20061101081

Prily Greisela Pontororing 16061101099

Oktavia Sarvika Inda Ratag 18061101114

Yusdy Edianto patendeng

20061101099

(2)

Sejarah

Sejarah Partai PDIP tidak terlepas dengan Partai Nasional Indonesia yang didirikan oleh Soekarno pada 1927. Kebijakan fusi partai politik pada masa order baru

dianggap sebagai awal mula terbentuknya PDIP. Anda dapat membaca sejarah PNI (Partai Nasional Indonesia). Pada 27 Februari 1970, Soeharto mengundang pimpinan lima partai politik, yaitu PNI (Partai Nasional Indonesia), Parkindo (Partai Kristen

Indonesia), Partai Katolik, IPKI (Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia), dan Murba. Selanjutnya pada 7 Maret 1970 di ruang kerja Wakil Ketua MPRS M. Siregar, 5 tokoh parpol tersebut kembali bertemu dalam rangka membicarakan

pengelompokkan partai. Pertemuan pun berlanjut pada 9 Maret 1970 dengan

agenda pokok untuk penyelesaian deklarasai atau pernyataan bersama. Pertemuan dengan antara 5 partai politik dan Presiden Soeharto kembali dilakukan pada 12 Maret 1970.

Setelah melalui proses yang panjang, maka pada 10 Januari 1973 pukul 24.00 WIB, lima parpol sepakat melebur menjadi satu wadah bernama Partai Demokarsi

Indonesai (PDI) pada pertemuan di Kantor Sekretariat PNI di Jalan Salemba Raya 73 Jakarta. Deklarasi ini ditandatangani oleh wakil kelima partai, yaitu MH Isnaeni dan Abdul Madjid (PNI), A. Wenas dan Sabam Sirait (Parkindo), Beng Mang Rey Say dan FX Wignyosumarsono (Partai Katolik), S. Murbantoko R. J. Pakan dan Achmad

Sukarmadidjaja (Partai Murba), dan Drs. M. Sadri (IPKI).

Pertemua pertama dilaksanakan sesudah fusi, yaitu musyawarah nasional yang digelar pada 20-24 September 1973 di Jakarta. Tidak ada hasil signifikan yang

didapat dari pertemuan ini. Keinginan untuk melaksanakan kongres terus tertunda akibat konflik internal yang terus bergejolak. Kongres PDI pun akhirnya bisa digerlar pada 12-13 April 1976. Intervensi pemerintah sangat kuat pada kongres ini,

sehingga terpilihanya Sanusi Hardjadinata sebagai Ketua Umum DPP PDI secara aklamasi. Susunan DPP disempurnakan atas kesepakatan antara MH Isnaeni dan Sunawar.

(3)

Visi dan Misi

Visi Partai adalah keadaan pada masa depan yang diidamkan oleh Partai, dan oleh karena itu menjadi arah bagi perjuangan Partai. Berdasarkan amanat pasal 6

Anggaran Dasar Partai PDI Perjuangan Partai adalah:

1. alat perjuangan guna membentuk dan membangun karakter bangsa berdasarkan Pancasila 1 Juni 1945;

2.alat perjuangan untuk melahirkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang ber- Ketuhanan, memiliki semangat sosio nasionalisme, dan sosio demokrasi (Tri Sila);

3. alat perjuangan untuk menentang segala bentuk individualisme dan untuk

menghidupkan jiwa dan semangat gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Eka Sila);

4. wadah komunikasi politik, mengembangkan dan memperkuat partisipasi politik warga negara; dan

5.wadah untuk membentuk kader bangsa yang berjiwa pelopor, dan memiliki

pemahaman, kemampuan menjabarkan dan melaksanakan ajaran Bung Karno dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;

Misi Partai adalah muatan hidup yang diemban oleh partai, sekaligus menjadi dasar pemikiran atas keberlangsungan eksistensi Partai, sebagaimana diamanatkan dalam pasal 7,8, 9 dan 10 Anggaran Dasar Partai

(4)

Partisipasi PDIP Pada Pemilu di Indonesia

1. Pemilu 1999

Sejarah pemilu di indonesia menunjukkan bahwa PDI Perjuangan tampil sebagai pemenang Pemilu 1999 dan berhasil menempatkan wakilnya di DPR sebanyak 153 orang. Megawati terpilih sebagai Wakil

Presiden mendampingi KH Abdurahman Wahid yang terpilih dalam Sidang Paripurna MPR sebagai Presiden Republik Indonesia ke-4.

2. Pemilu 2004

PDI-P medapat 109 kursi di Pemilu 2004. PDI-P menempati posisis ke-2 setelah mendapatkan suara sebanyak 21.026.629 suara.

3. Pemilu 2009

Pada Pemilu 2009, PDI-P mendapat posisi ketiga dalam perolehan suara serta kursi di DPR. PDI-P mendapat 95 kursi (16,96%) di DPR dari

hasil Pemilihan Umum Anggota DPR 2009.

(5)

Partisipasi PDIP Pada Pemilu di Indonesia

4. Pemilu 2014

PDI-P berhasil mendapat 109 kursi di DPR dan menempati posisi pertama. Pada Pemilu 2014 ini pun, PDI-P berhasil mengantarkan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla menjadi pasangan Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019.

5. Pemilu 2019

Pada Pemilu 2019 mendatang PDI-P akan kembali berpartisipasi. Partai ini mengusung pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin untuk

pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden.

(6)

Strategi PDIP dalam memenangkan pemilu

Strategi pemenangan tentu untuk konsumsi internal Keunggulan partai PDIP dibanding partai lain

1. partai yang dikenal memiliki kepedulian terhadap nasib wong cilik, PDI-P memiliki pendukung tersendiri yang sebagian besar berasal dari kelas masyarakat menengah ke bawah.

2. Berbagai program dan jargon yang selama ini dikembangkan Jokowi sebagai kader PDI-P, seperti program blusukan ke berbagai pasar rakyat, dengan ditambah lagi citra Jokowi yang dikenal bersahaja, diakui atau tidak menjadi nilai plus tersendiri.

3. Sebagai partai yang dikenal mendukung semangat multikultural, bagi sebagian besar masyarakat yang tidak menginginkan Indonesia

terlalu konservatif apalagi menjadi negara khilafah, PDI-P memiliki nilai plus tersendiri.

4 “Tetapi citra sebagai “partai abangan” memiliki penggemar tersendiri di mata sebagian masyarakat,” tutur dia.

5. Sebagai partai yang identik dengan figur Bung Karno, PDI-P

umumnya memiliki konstituen loyal, bahkan fanatik.

(7)

Peran partai politik di Indonesia

1. Membantu Kinerja Parlementer di Indonesia

Parlemen sendiri merupakan sistem pemerintahan dimana terdapat wakil-wakil dari masyarakat. Contoh peran partai politik disini sebagai representasi dari perwakilan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi-aspirasi rakyat. Partai dengan perolehan suara terbanyak memperoleh beban dan kewajiban sebagai badan legislatif untuk memperjuangkan hak-hak rakyat.

Tujuan badan legislatif adalah mengawasi jalannya pemerintahan sebagai oposisi dan memberikan evaluasi serta perbaikan sesuai dengan aspirasi rakyat. Meskipun

berperan sebagai representasi masyarakat tidak menutup kemungkinan badan

legislatif juga mendapat banyak evaluasi dari masyarakat untuk kinerja mereka yang lebih baik.

2.Merumuskan Kebijakan Publik

Agar dapat menjadi representasi rakyat di parlemen contoh peran partai politik adalah merumuskan kebijakan pemerintah yang mampu mendukung kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Kebijakan-kebijakan tersebut juga termasuk visi dan misi yang pernah dipromosikan selama masa kampanye yang mampu menunjang segala kepentingan umum.

(8)

Peran partai politik di Indonesia

3.Edukasi Pendapat Publik

Contoh peran partai politik selanjutnya adalah bagaimana partai

politik selain sebagai mediator juga sebagai lembaga yang mendidik opini publik. Segala hal dan isu-isu yang mencakup kepentingan

umum harus bisa dikomunikasikan dan disosialisasikan oleh para partai politik kepada publik dengan sudut pandang yang

berkeadilan, jujur dan jelas.

4.Membantu Jalannya Perekrutan Pemimpin dan Pemilu

Contoh peran partai politik selanjutnya adalah melaksanakan

perekrutan segelintir orang secara sistematis dan terintegrasi untuk kemudian dipersiapkan mengikuti pemilihan umum di periode yang akan datang. Orang-orang yang dipilih merupakan orang-orang yang mampu sejalan dengan visi dan misi partai serta dianggap

berkompeten sebagai pimpinan.

(9)

Peran partai politik di Indonesia

5.Akses Masyarakat ke Pemerintahan

Dengan persebaran masyarakat yang luas di seluruh Indonesia tentu saja komunikasi antara pemerintahan pusat dan masyarakat daerah akan sulit terutama untuk mengcover seluruh daerah dari Sabang hingga Merauke. Disinilah peran partai politik menjadi penting yakni untuk menyampaikan keluhan dan aspirasi dari berbagai daerah

tersebut ke pemerintahan pusat.

(10)

Prestasi dan Pencapaian 46 tahun PDIP sebagai Partai Sarat Pengalaman

PDI Perjuangan mempunyai Sekolah Kaderisasi, yang mendidik bagaimana menjadi politikus sekaligus pelayan masyarakat.

PDI Perjuangan adalah partai yang merupakan titisan dari PNI-Partai Nasionalis Indonesia yang didirikan Bung Karno tahun 1927. Maka wajarlah kalau semangat PDI Perjuangan adalah semangat Bung

Karno. Di tahun ke 46 usia PDI Perjuangan, adalah usia yang matang.

Jika manusia, usia tersebut sudah berada pada posisi mantap berkarya, tinggi produktifitas. Itu juga yang terjadi pada PDI

Perjuangan, perjalanan panjang menjadikan partai wong cilik ini,

berdiri kokoh, melayani negeri.

(11)

Thank

you

Referensi

Dokumen terkait