SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Fakultas Syariah dan Hukum
OLEH LILI ASNAWATI NIM. 11820521146
PROGRAM S I EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU 2022 M/ 1444 H
i ABSTRAK
Lili Asnawati (2022) : Strategi Pemasaran Rumah Makan Mak Mok Tembilahan Dalam Mempertahankan Kelangsungan Usaha Menurut Tinjauan Ekonomi Syariah
Penelitian ini dilatarbelakangi banyaknya masyarakat yang membuka usaha rumah makan, dan hampir semua menu-menu yang disediakan sama, hanya satu atau dua jenis makanan yang berbeda. Hal ini membuat pendapatan dari Rumah Makan Mak Mok menurun. Dengan begitu Rumah Makan Mak Mok membuat strategi pemasaran agar bisa mempertahankan kelangsungan usahanya. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana strategi pemasaran Rumah Makan Mak Mok Tembilahan dalam mempertahankan kelangsungan usaha, dan apa saja hambatan dalam pemasaran pada usaha Rumah Makan Mak Mok Tembilahan serta bagaimana Tinjauan Ekonomi Syariah tentang strategi pemasaran Rumah Makan Mak Mok Tembilahan dalam mempertahankan kelangsungan usaha. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Adapun informan penelitian berjumlah 5 orang. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode observasi, wawancara,dokumentasi dan studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan Rumah Makan Mak Mok yaitu bauran pemasaran 4p (Product, Price , Promotion, dan Place) sudah cukup memadai dan berjalan secara efektif. Ditinjau dari ekonomi syariah dalam menjalankan strategi pemasarannya sudah sesuai dengan prinsip syariah. Kendala atau hambatan yang dihadapi Rumah Makan Makan Mak Mok yaitu kurangnya sarana dan prasarana dalam pengembangan pemasaran/promosi dan konsumen biasanya kecewa jika pelayanan yang diberikan dalam penyajian makanan lambat disajikan.
Kata kunci : Strategi Pemasaran, Kelangsungan usaha.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat, hidayahnya, yang mana dalam penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Kemudian shalawat dan salam semoga tetap telimpah kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya dalam wujud Iman, Islam dan amal nyata yang shalih likulli zaman wa makan.
Penulisan Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada program strata satu pada jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Adapun judul skripsi penulis adalah “Strategi Pemasaran Rumah Makan Mak Mok Tembilahan Dalam Mempertahankan Kelangsungan Usaha Menurut Tinjauan Ekonomi Syariah”.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan, dorongan, dukungan, bantuan dan petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya dan sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang menjadi bagian dalam penyelesaian skripsi ini,
di antaranya:
iii
1. Kedua orang tua, Ibunda “Murniwati” dan Ayahanda “As’ad” yang telah, membesarkan, mendidik, mendorong, memotivasi dan memberikan cinta dan kasih sayangnya hingga hari ini. Hal yang sama penulis ucapkan kepada kakak kandung saya “Khairiah” dan sepupu sekaligus teman Kost “Nini Khairini” serta segenap sanak saudara yang senantiasa mendukung dan mendoakan penulis;
2. Bapak Prof. Dr. Hairunnas Rajab M.Ag, selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu pengetahuan di kampus Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau;
3. Bapak Dr. Zulkifli, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau;
4. Bapak Dr. H. Erman, M.Ag selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr. H. Mawardi, M.Si selaku Wakil Dekan II, dan Ibu Sofia Hardani, M.Ag selaku wakil Dekan III Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau;
5. Bapak Muhammad Nurwahid, S.Ag., M.Ag selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah dan Bapak Syamsurizal, SE, M.Sc, Ak selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah, serta staf jurusan Ekonomi Syariah yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini;
6. Bapak Afdhol Rinaldi, SE, M.Ec dan H. Mhd. Abdi Almaktsur, M.A yang telah membimbing dan memberikan arahan serta meluangkan waktunya untuk penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik;
iv
7. Bapak Kamiruddin, M.Ag selaku Dosen Penasehat Akademis yang telah membimbing penulis selama menjalani perkuliahan;
8. Bapak/ Ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu-ilmunya kepada penulis, sehingga penulis mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan membantu penulis mengerti apa yang belum penulis mengerti;
9. Terimakasih Kepada sahabat-sahabat terbaik ; Ratna, Yeni, Winda, Ade, Tri, dan Mahdi yang senantiasa menyemangati dan mendoakan penulis;
10. Kepada Teman-teman seperjuangan Ekonomi Syariah terkhusus kelas i angkatan 2018 yang menjadi teman belajar dan mengembangkan potensi diri penulis;
Penulis berharap semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat kepada semua pembaca. Penulisan skripsi ini tidak luput dari kesalahan dan kelemahan penulis, baik dari segi materi maupun teknik penulisan. Semua itu didasarkan keterbatasan yang dimiliki penulis, oleh sebab itu mohon kritik dan saran yang membangun sehingga kedepan bisa jauh lebih baik.
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Pekanbaru, 05 Juni 2022 Penulis,
LILI ASNAWATI NIM. 11820521146
v DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Batasan Masalah... 6
C. Rumusan Masalah ... 7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
1. Tujuan Penelitian ... 7
2. Manfaat Penelitian ... 7
E. Sistematika Penulisan... 8
BAB II LANDASAN TEORI A. Strategi ... 10
1. Pengertian Strategi ... 10
2. Tujuan Membuat Strategi ... 12
B. Pemasaran ... 14
1. Pengertian Pemasaran ... 14
vi
2. Tujuan Pemasaran ... 16
3. Hambatan Dalam Pemasaran ... 17
C. Strategi Pemasaran ... 19
1. Pengertian Strategi Pemasaran ... 19
2. Macam-Macam Strategi Pemasaran ... 21
3. Komponen Strategi Pemasaran ... 22
4. Bauran Pemasaran ... 25
D. Pemasaran Dalam Ekonomi Syariah ... 32
1. Pengertian Pemasaran Syariah ... 32
2. Karakteristik Pemasaran Syariah ... 37
3. Nilai-Nilai Pemasaran Syariah ... 41
4. Etika Dalam Pemasaran Syariah ... 45
5. Keunggulan Pemasaran Syariah ... 46
E. Kelangsungan Usaha ... 48
1. Pengertian Kelangsungan Usaha ... 48
2. Pengertian Usaha ... 49
3. Tujuan Usaha ... 51
4. Jenis-Jenis Usaha ... 52
F. Penelitian Terdahulu ... 55
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 61
B. Pendekatan Penelitian ... 61
C. Lokasi Penelitian ... 62
vii
D. Subjek Dan Objek Penelitian ... 63
E. Informan Penelitian ... 63
F. Sumber Data ... 63
G. Teknik Pengumpulan Data ... 64
H. Teknik Analisis Data ... 66
I. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 66
1. Sejarah Rumah Makan Mak Mok Tembilahan ... 66
2. Visi dan Misi ... 67
3. Struktur Organisasi... 68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi pemasaran rumah makan mak mok ... 71
1. Strategi Pemasaran yang diterapkan rumah makan mak mok tembilahan dalam mempertahankan kelangsungan usaha... 71
a. Strategi produk (product) ... 71
b. Strategi harga (price)... 74
c. Strategi promosi (promotion) ... 79
d. Strategi tempat (place) ... 82
2. Hambatan Dalam Pemasaran Pada Usaha Rumah Makan Mak Mok Tembilahan ... 83
3. Tinjauan Ekonomi Syariah Tentang Strategi Pemasaran Rumah Makan Mak Mok Tembilahan Dalam Mempertahankan Kelangsungan Usaha ... 84
viii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 90 B. Saran ... 91 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
I.1 Data Pendapatan Rumah Makan Mak Mok Agustus 2020-2021 ... 7 IV.1 Daftar menu makanan dan harga di Rumah Makan Mak Mok
Tembilahan ... 85 IV.2 Daftar menu minuman dan harga di Rumah Makan Mak Mok
Tembilahan ... 86
x
DAFTAR GAMBAR
l. 1 Struktur Organisasi Rumah Makan Mak Mok ... 68
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Bisnis kuliner adalah jenis usaha yang menguntungkan dan akan selalu laris sepanjang masa, mempunyai kecenderungan yang terus meningkat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas, karena makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok manusia. Bisnis kuliner mempunyai banyak kategori, mulai dari makanan ringan (camilan), minuman, hingga makanan pokok. Semua kategori di bisnis kuliner ini (camilan, minuman, makanan pokok) punya potensi yang sangat bagus, tergantung cara kita dalam memasarkannya.
Pebisnis pasti menginginkan keuntungan yang banyak. Berbagai strategi dan inovasi diterapkan sebagai langkah untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Namun perlu juga menjaga kelangsungan bisnis hingga waktu yang lama, serta melakukan ekspansi bisnis agar roda usaha tetap berjalan dengan lancar.
Seorang pebisnis perlu menjalankan fungsi pokoknya, yaitu melakukan pemasaran sebagai upaya menarik minat konsumen dengan tujuan untuk menghasilkan profitabilitas.1
Pemasaran adalah upaya strategis mempertahankan dan mengembangkan keberadaan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan baik
1 Angel Yuni Kawohan, et.al., “Strategi Pemasaran Café & Resto D’Talaga Pada Masa Pandemi Covid-19”, dalam Productivity, Volume 2., No.3., (2021), h.176.
perusahaan yang bergerak di bidang jasa maupun barang.2 Pemasaran juga merupakan faktor yang paling penting pada perusahaan untuk mempertahankan kegiatan usahanya secara berkesinambungan.3Sedangkan Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.4
Kelangsungan Usaha (Going concern) merupakan kondisi di mana suatu badan usaha atau entitas diperkirakan akan berlanjut dalam jangka waktu yang tidak terbatas di masa depan. 5 para ahli pada umumnya sependapat bahwa going concern dalam praktik bisnis digunakan sebagai parameter dalam memperkirakan kemampuan suatu entity untuk mempertahankan kegiatan usahanya dalam jangka waktu tertentu.6 Sedangkan Usaha/kerja adalah setiap tindakan, perbuatan, atau kegiatan apa pun dalam bidang perekonomian yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba.7 Islam mewajibkan setiap umat
2 Mokhtar Sayyid, Strategi Pemasaran Bisnis Farmasi, (Sidoarjo : Zifatama Jawara, 2020), Cet. Ke-1, h.14.
3 Iwan Aprinto, et.al., Etika & Konsep Manajemen Bisnis Islam, (Yogyakarta : Deepublish, 2020), Cet. ke-1, h.138.
4 Farida Yulianti, et.al., Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta : Deepublish, 2019), Cet.
Ke-1, h.8.
5 Suriani Ginting dan Anita Tarihoran, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pernyataan Going Concern”, dalam Wira Ekonomi Mokroskil, Volume 7., No.1., (2017), h. 9.
6 Elyta Ras Ginting, Hukum Kepailitan Rapat-Rapat Kreditor, (Jakarta : Sinar Grafika, 2018), h.184.
7 Abdul R.Saliman, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan Teori dan Contoh Kasus, (Jakarta : Kencana, 2015), Cet. Ke-9, h.82.
muslim khususnya yang memililki tanggungan untuk bekerja. Bekerja merupakan salah satu sebab pokok yang memungkinkan manusia memiliki harta kekayaan.
Allah SWT berfirman dalam Q.S.Al-Ahqaf : 19
اْوُلِمَع اَّممِّ ٌتٰجَرَد ٍّلُكِلَو َنْوُمَلْظُي َلَ ْمُهَو ْمَُلَاَمْعَا ْمُهَ يم فَوُ يِلَو ۚ
Artinya :
“Dan setiap orang memperoleh tingkatan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan balasan amal perbuatan mereka dan mereka tidak dirugikan”.8
Menurut tafsir Al-Wajiz atau Syaikh Prof.Dr.Wahbah Az-Zuhaili, seorang pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah “Allah SWT menjelaskan bahwa setiap kelompok baik mukmin, maupun kafir tempat kembali mereka kepada Allah pada hari kiamat, yang tergantung dari amalan dari kedua kelompok tersebut. Maka bagi orang-orang yang beriman memiliki derajat untuk mendapatkan nikmat, dan bagi kafir akan merasakan neraka jahanam. Allah akan menyempurnakan balasan bagi mereka, Allah tidak akan mendazlimi mereka dengan mengurangi kebaikan kepada mereka dengan dan tidak juga menambah-nambah keburukan.”9
8 Depag.RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bekasi: PT Dinamika Cahaya Pustaka, 2017), h.504.
9 https://tafsirweb.com/9585-quran-surat-al-ahqaf-ayat-19.htm, Diakses pada 3 oktober 2021.
Bisnis usaha rumah makan makin menjamur belakangan ini terutama di kota Tembilahan, dengan berbagai jenis menu makanan, aneka konsep rumah makan, terobosan inovatif dan strategi pemasaran yang dilakukan pemilik usaha untuk mendatangkan pengunjung.10 Salah satu dari bisnis usaha rumah makan yaitu Rumah Makan Mak Mok Tembilahan. Berdasarkan hasil Observasi penulis di Rumah Makan Mak Mok Tembilahan Rumah makan mak mok berdiri sekitar tahun 2006 yang lalu, Rumah Makan Mak Mok terletak di Jl.Sabilal Muhtadin, Kota Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Rumah Makan Mak Mok ini dulu merupakan warung makan biasa untuk sarapan pagi yang menyediakan menu-menu makanan yang tidak terlalu banyak, seperti nasi kuning, lontong sop dan menjual minuman seperti teh hangat dan kopi saja. Seiring dengan berjalannya waktu warung makan mak mok yang semulanya masih kecil berkembang menjadi rumah makan yang tempatnya lebih besar, dan menyediakan berbagai aneka makanan dan minuman.11
Rumah Makan Mak Mok ini merupakan rumah makan yang letaknya strategis yaitu di dekat sekolah MAN 1 Inhil yang ramai pengunjung. Guru- guru sekolah, para siswa dan masyarakat di sekitar banyak yang membeli di rumah makan mak mok, karena selain harganya terjangkau menu-menunya juga memiliki cita rasa yang enak dan untuk pelayanan di rumah makan mak
10 Wulan Ayodya, Kursus Singkat Usaha Rumah Makan Laris Manis, (Jakarta : PT Alex Media Komputindo, 2007), h.1.
11 Observasi, di Rumah Makan Mak Mok ,Tembilahan, 27 September 2021.
mok juga sangat bagus.12 Berdasarkan data awal yang didapat, adapun pendapatan Rumah Makan Mak Mok sebagai berikut :
Tabel I.1
Data pendapatan rumah makan mak mok Agustus 2020 – 2021
NO Bulan Pendapatan
1. Agustus Rp.24.000.000
2. September Rp.18.000.000
3. Oktober Rp.21.000.000
4. November Rp.18.000.000
5. Desember Rp.15.000.000
6. Januari Rp.15.000.000
7. Februari Rp.21.000.000
8. Maret Rp.18.000.000
9. April Rp.18.000.000
10. Mei Rp.15.000.000
11. Juni Rp.18.000.000
12. Juli Rp.15.000.000
13. Agustus Rp.15.000.000
Total Rp.231.000.000
(Sumber : Rumah Makan Mak Mok Tembilahan Inhil 2021)
Berdasarkan data di atas menunjukkan pendapatan Rumah makan Mak Mok pada Agustus 2020 sampai Agustus 2021 mengalami penurunan. Karena pada saat ini banyak sekali masyarakat yang membuka usaha rumah makan, dan hampir semua menu-menu yang disediakan sama, hanya satu atau dua jenis makanan yang berbeda. Agar bisa bersaing di dunia bisnis salah satunya yaitu usaha rumah makan, maka, pihak Rumah Makan Mak Mok hendaknya melakukan strategi pemasaran yang bagus di banding usaha rumah makan lainnya. Dengan strategi pemasaran yang bagus juga bisa membuat usaha
12 Observasi, di Rumah Makan Mak Mok ,Tembilahan, 04 Oktober 2021.
rumah makan Mak Mok bisa meningkatkan pendapatan dan bisa mempertahankan kelangsungan usahanya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang di paparkan diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “STRATEGI PEMASARAN RUMAH MAKAN MAK MOK TEMBILAHAN
DALAM MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN USAHA
MENURUT TINJAUAN EKONOMI SYARIAH”.
B. Batasan Masalah
Karena begitu banyak dan kompleks permasalahan yang harus diselesaikan, maka penelitian ini perlu adanya pembatasan masalah. Hal ini dimaksudkan agar hasil penelitian mendapatkan hasil yang lebih fokus dan mendalami masalah. Pembatasan masalah pada penelitian ini dibatasi hanya pada marketing mix (product, proce, promotion, place) pada periode tahun 2021-2022.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka penulis merumuskan permasalahannya sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi pemasaran Rumah Makan Mak Mok Tembilahan dalam mempertahankan kelangsungan usaha?
2. Apa saja hambatan dalam pemasaran pada usaha Rumah Makan Mak Mok Tembilahan ?
3. Bagaimana Tinjauan Ekonomi Syariah tentang strategi pemasaran Rumah Makan Mak Mok Tembilahan dalam mempertahankan kelangsungan usaha ?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui pemasaran Rumah Makan Mak Mok Tembilahan dalam mempertahankan kelangsungan usaha.
b. Untuk mengetahui hambatan dalam pemasaran pada usaha Rumah Makan Mak Mok Tembilahan.
c. Untuk mengetahui Tinjauan Ekonomi Syariah tentang strategi pemasaran Rumah Makan Mak Mok Tembilahan dalam mempertahankan kelangsungan usaha.
2. Manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Sebagai penerapan dan pengembangan disiplin ilmu yang didapat selama ini dalam proses perkuliahan.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi pengusaha dalam mengambil keputusan khususnya mengenai kebijakan strategi pemasaran di masa yang akan datang.
c. Sebagai bahan kajian rujukan dan perbandingan sekaligus menambah khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang ekonomi Syariah.
d. Sebagai salah satu syarat bagi peneliti untuk menyelesaikan perkuliahan program S1 pada Fakultas Syariah Dan Hukum Jurusan
Ekonomi Syariah Pada Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
E. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam memahami penulisan penelitian ini, maka penelitian ini terdiri dari beberapa bab yang masing-masing terdiri dari sub- sub bab. Lebih jelasnya sistematika penulisan proposal ini penulis uraikan sebagai berikut:
Bab Satu Pendahuluan, yang berisi uraian secara singkat dan menyeluruh mengenai tujuan penulisan yang terdiri dari sub bab, yaitu : Latar Belakang Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Sistematika Penulisan.
Bab Dua Landasan Teori, pada bab ini berisi landasan teori mendukung dan terkait langsung dengan penelitian yang akan dilakukan dari buku, jurnal penelitian dan sumber literatur lainnya.
Bab Tiga Metodologi Penelitian, karena penelitian ini adalah penelitian lapangan maka isi bab ini adalah: Jenis Penelitian, Pendekatan Penelitian, Lokasi Penelitian, Subjek Dan Objek Penelitian, Informan Penelitian, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data.
Bab Empat Hasil Penelitian dan Pembahasan, membahas hasil penelitian dan kesimpulan penelitian , yaitu Strategi Pemasaran Rumah Makan Mak Mok Tembilahan Dalam Mempertahankan Kelangsungan Usaha Menurut Tinjauan Ekonomi Syariah.
Bab Lima Kesimpulan dan Saran, pada bab ini penulis memberikan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan memberikan saran sebagai perbaikan dari segala kekurangan dan disertai dengan lampiran-lampiran.
10 BAB II
LANDASAN TEORI A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Strategi Merupakan cara mencapai suatu tujuan akhir yang diimpikan. Impian yang dimaksud di sini bukanlah merupakan situasi dan kondisi yang ada dan berlaku pada saat ini, melainkan situasi dan kondisi yang diidamkan dan terwujud di masa yang akan datang. 13
Adapun pendapat beberapa ahli mengenai strategi yaitu :
a. Menurut pendapat Swastha, Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya. 14
b. Menurut Marrus dalam Umar, “strategi sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang suatu organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.”
c. Menurut Prahalad dalam Umar arti strategi secara khusus yaitu
“sebagai tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat)
13 Mulyadi Nitisusastro, Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Kewirausahaan, (Bandung : Alfabeta, 2013), h. 15.
14 Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama, 2012), h.33.
dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan.”15
d. Menurut Sondang Siagian, strategi adalah cara terbaik untuk mempergunakan dana, daya tenaga yang tersedia sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan. Strategi adalah rencana, metode atau serangkaian manuver atau siasat untuk mencapai tujuan atau hasil tertentu.
e. Strategi menurut Steinner dan Minner adalah penempatan misi, penetapan sasaran organisasi, dengan mengingat kekuatan eksternal dan internal dalam perumusan kebijakan tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai.16
Jadi, Strategi adalah metode pengimplementasian objektif organisasi bagi pencapaian hasil keuangan yang diinginkan, berupa profitabilitas dan return on investment (ROI) serta menghadapi tanggung jawab ke masyarakat. Seperti halnya objektif, strategi membutuhkan suatu rancangan yang harus dibuat berbeda untuk setiap organisasi, sehingga strategi umum atau generik harus di bangun, selama penyesuaian keadaan umumnya berbeda dengan hasil yang dimaksudkan.17
15 Sunarsasi dan Nanang Rudi Hartono, “Strategi Pemasaran Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Blitar”, dalam Translitera, Volume 9., No. 1., (2020), h. 23.
16 Muhammad Dayat, “Strategi Pemasaran dan Optimalisasi Bauran Pemasaran Dalam Merebut Calon Konsumen Jasa Pendidikan”, dalam Mu’allim ,Volume 1., No.2., (2019), h.302.
17 Sofjan Assauri, Strategic Marketing, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2013),Cet.
Ke-2, h. 135.
2. Tujuan Membuat Strategi
Berikut ada beberapa tujuan pentingnya membuat strategi : 18 a. Menjaga Kepentingan
Karena strategi yang kita bahas memiliki peruntukan dan kepentingan yang luas, maka tujuan dari strategi sangat baik digunakan untuk banyak pihak, tanpa terkecuali. Bisa digunakan oleh pihak perorangan, pihak perkantoran, pihak organisasi ataupun pihak-pihak lain yang memang ingin menggunakan strategi ini. Tidak lain bertujuan untuk menjaga segala bentuk kepentingan.
b. Sebagai Sarana Evaluasi
Mengetahui pengertian strategi saja ternyata tidak cukup, ternyata strategi bertujuan sebagai evaluasi. Strategi dapat digunakan sebagai ajang memperbaiki diri dari kegagalan. Dengan kata lain, strategi sebagai sarana introspeksi diri untuk menuntut diri mencapai tujuan dan hasil yang lebih baik, meminimalisir terjadinya kekurangan ataupun kegagalan.
c. Memberikan Gambaran Tujuan
Buat kita yang tidak memiliki tujuan, dan tidak tahu bagaimana cara mengetahui jalan yang dipilih benar atau salah, maka strategi lah jawabannya. Strategi bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang harus kita lakukan untuk mencapai titik puncak yang kita inginkan.
d. Memperbarui Strategi yang Lalu
18 Yusuf Abdhul, “Pengertian Strategi: Tujuan, Jenis dan Contoh”, artikel dari Https://Penerbitbukudeepublish.Com/Materi/Pengertian-Strategi/. Diakses pada 2 Juni 2022.
Tidak hanya bertujuan untuk evaluasi dan memberikan gambaran tindakan yang harus dilakukan, tetapi juga bertujuan untuk memperbarui strategi. Tidak dapat dipungkiri jika selama menjalankan strategi, ada beberapa alasan strategi yang dibuat kurang efektif atau mungkin ketinggalan jaman. sehingga strategi lama perlu diubah dengan strategi baru. Atau mengevaluasi strategi lama sehingga menjadi strategi yang baru dan tidak ketinggalan jaman.
e. Lebih Efisien dan Efektif
Entah disadari atau tidak, strategi terbukti banyak membantu para pelakunya. Dari segi waktu dan cara yang mereka lakukan menjadi lebih efektif dan efisien. Sehingga pencapaian yang mereka lakukan pun tidak buang-buang waktu dan buang-buang tenaga.
Semua dapat dijalankan lebih tepat sasaran f. Mengembangkan Kreativitas dan Inovasi
Adapun tujuan lain, yaitu sebagai upaya untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi. Tidak dapat dipungkiri jika demi mencapai sebuah tujuan yang maksimal dan hasil yang brilliant, kamu butuh cara-cara unik dan berbeda dibandingkan yang lain. Dimana keunikan ini dapat dilahirkan lewat kreativitas dan inovasi.
g. Mempersiapkan Perubahan
Adapun tujuan dari pengertian strategi, yaitu sebagai sarana untuk mempersiapkan diri terhadap perubahan. Tidak dapat dipungkiri jika segala sesuatunya bersifat dinamis, bisa berubah-ubah. Maka, kita
tidak bisa menggunakan satu strategi dalam seumur hidup. Tetapi perlu mengupdate dan mengevaluasi strategi yang sudah dijalankan agar tetap up to date dan tidak tertinggal jaman.
B. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan kegiatan dalam rangka penciptaan yang tidak hanya kegunaan tempat/place, utility, dan kegunaan waktu, tetapi juga penciptaan kegunaan pemilikan.19
Adapun pendapat beberapa ahli mengenai pemasaran yaitu : 20 a. Kotler dan Amstrong meyatakan bahwa pemasaran adalah proses
sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh sesuatu yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk.
b. William J.Stanton menyatakan bahwa pemasaran adalah sistem total dari kegiatan bisnis untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial.
c. Paul Smith, Crish Berry, dan Alan Rufold menyatakan bahwa pemasaran adalah hubungan sistematis antara sebuah bisnis dan
19 Donni Juni Priansa, Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Bandung : CV Pustaka Setia, 2017), Cet. Ke-1, h.30.
20 Veithzal Rivai Zainal, et.al., Islamic Marketing Management, (Jakarta : PT Bumi Aksara , 2017), h.6-7.
pasarnya. Dimensi pelaku pasar memasang beberapa ide yang luas, desain, pesan, media, potongan, bentuk dan warna. Hal tersebut dilakukan untuk mengomunikasikan ide-ide dan untuk merangsang persepsi khusus tentang produk dan layanan oleh individual masyarakat yang telah dikumpulkan atau yang telah disatukan dalam sebuah target pasar.
d. Boyd, Walker, dan Larreche menyatakan bahwa pemasaran adalah proses analisis, perencanaan, implementasi, koordinasi, dan pengendalian program pemasaran yang meliputi kebijakan produk , harga, promosi, dan distribusi dari produk, jasa, dan ide yang ditawarkan untuk menciptakan dan meningkatkan pertukaran manfaat dengan pasar sasaran dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.
e. Philip dan Duncan menyatakan bahwa pemasaran meliputi sebuah langkah yang dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat nyata ke tangan konsumen.
f. American Marketing Association menyatakan bahwa pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha perdagangan yang diarahkan pada aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Dengan demikian, pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi
dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.21
2. Tujuan Pemasaran
Menurut Peter Drucker, tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan selanjutnya menjual dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran hendaknya menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli. Semua yang dibutuhkan selanjutnya adalah menyediakan produk dan jasa itu.
Berdasarkan pernyataan tersebut dipahami bahwa orientasi yang dimiliki perusahaan hendaknya tidak hanya terbatas pada sejauh mana produk bisa terjual dan dikonsumsi serta memperoleh keuntungan besar melainkan dibutuhkan upaya untuk mengetahui dan memahami keinginan pelanggan dalam konsumsinya sehingga cocok dan puas. Dengan demikian tentunya secara otomatis laba perusahaan akan meningkat.
Selain itu, ada beberapa tujuan dari pemasaran lainya, di antaranya :
22
a. Memberi informasi (promosi), promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya.
21 Hendra Riofita, Stategi Pemasaran, (Pekanbaru : CV.Mutiara Pesisir Sumatera, 2015), h.2.
22 Saida Zainurossalamia, Manajemen Pemasaran Teori dan Strategi, (Nusa Tenggara Barat : Forum Pemuda Aswaja, 2020), h.7-8.
Dengan adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikan pada angka penjualan.
b. Menciptakan pembelian.
c. Menciptakan pembelian ulang, jika konsumen puas maka akan tercipta pembelian ulang yang akan menjadikan konsumen sebagai pelanggan setia.
d. Menciptakan tenaga kerja tidak langsung, dalam memasarkan harga atau jasa secara tidak langsung pun akan tercipta tenaga kerja.
e. Menciptakan produk megabrand, produk yang sudah memiliki pelanggan setia akan menciptakan megabrand sehingga tidak mungkin produk tidak dilirik oleh konsumen.
3. Hambatan Dalam Pemasaran
Perusahaan kecil dan menengah yang melakukan bisnis di bagian produksi barang dan jasa memerlukan penerapan strategi yang tepat untuk dapat bertahan, tumbuh dan berkembang. Penerapan strategi disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan masing-masing perusahaan. Dalam menerapkan strategi pemasaran tentu terdapat hambatan-hambatan yang akan dihadapi. setiap perusahaan tentunya pernah mengalami adanya hambatan keterbatasan dalam kegiatan operasional sebagai suatu sumber daya yang terbatas. Adapun hambatan ditimbulkan pada kapasitas mesin dan kemampuan tenaga kerja yang dimiliki perusahaan. Ketepatan waktu
dan kualitas bahan baku yang dikirim supplier dapat juga menjadi kendala, sehingga seringkali target produksi tidak tercapai.23
Hambatan merupakan suatu keadaan yang tidak dikehendaki atau disukai kehadirannya, menghambat perkembangan seseorang, menimbulkan kesulitan baik bagi diri sendiri maupun orang lain dan ingin atau perlu dihilangkan.24 Hambatan juga merupakan suatu hal yang biasa didalam suatu usaha meskipun terkadang kita sudah melakukan strategi pemasaran yang terbaik. Hambatan didalam sebuah pemasaran apabila tidak disikapi dengn cerdas dan bijak akan menyebabkan menurunnya angka penjualan dan pada akhirnya akan berdampak pada anjloknya laba perusahaan dan bahkan sampai pada kondisi mengalami kebangkrutan.
Hambatan dalam pemasaran harusnya diprediksikan pada saat rancangan strategi pemasaran disusun.
Secara umum hambatan atau kendala dalam pemasaran bisa dibagi menjadi kendala internal dan kendala eksternal sebagai berikut : 25
a. Kendala internal
Kendala internal bisa terjadi karena beberapa hal sebagai berikut:
a) Perencanaan strategi pemasaran tidak matang
23 Mariana Simanjuntak, et.al., Manajemen Teknologi dan Inovasi, (Medan : Yayasan Kita Menulis, 2021), h. 109.
24 Wiwik Saidatur Roliana,et.al., Monograf Perbankan Syariah, (Gresik : Guepedia, 2021), h.13.
25 https://www.taupasar.com/2020/04/20-kendala-dalam-pemasaran-atau.html?m=1, Diakses pada 07 maret 2022.
b) Target pasar yang terlalu lebar c) Target pasar yang salah
d) Tidak melaksanakan bauran pemasaran (marketing mix) secara optimal
e) Masalah pemasaran yang dipengaruhi oleh harga f) Sasaran dan tujuan yang kurang tepat
g) Jumlah pemasok yang tidak mencukupi h) Manajemen yang tidak terorganisir
i) Rencana finansil yang tidak diatur secara matang b. Kendala eksternal
Kendala internal bisa terjadi karena beberapa hal sebagai berikut:
a) Tekanan-tekanan persaingan.
b) Kekurangan informasi yang akurat dan up to date.
c) Dumping dan anti dumping.
d) Masalah pada lingkungan kebudayaan.
e) Timbulnya rasa persaingan ataupun lingkungan saing.
f) Kekurangan dan tidak meneliti bahan mentah yang dibutuhkan.
g) Rendahnya kemampuan tawar-menawar.
h) Kurang tersedianya informasi pasar.
i) Rendahnya kualitas sumber daya manusia.
C. Strategi Pemasaran
1. Pengertian Startegi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah usaha-usaha pemasaran yang logis untuk pencapaian suatu tujuan pada lingkungan pemasaran tertentu.26
Adapun pengertian strategi pemasaran menurut beberapa ahli yaitu : a. Craves dan piercy menyatakan bahwa strategi pemasaran merupakan
proses market-driven dari pengembangan strategi yang mempertimbangkan perubahan lingkungan dan kebutuhan untuk menawarkan superior customer value.27
b. Menurut Chandra, strategi pemasaran yaitu suatu rencana yang menjabarkan suatu ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasraan terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu.28
c. Menurut Assauri, strategi pemasaran yaitu serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masingmasing tingkatan, acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.
26 Saida Zainurossalamia, op.cit., h.88.
27 Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen Dalam Persaingan Bisnis Kontemporer, (Bandung : Alfabeta, 2017), h.21.
28 Sunarsasi dan Nanang Rudi Hartono, loc .cit.
d. Sedangkan strategi pemasaran menurut Swasta adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan usaha melalui perencanaan, penentuan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan dan memenuhi kebutuhan pembeli.29
Dengan demikian, Strategi Pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.30
2. Macam-Macam Strategi Pemasaran
Macam strategi pemasaran diantaranya: 31
a. Strategi kebutuhan primer. Strategi-strategi pemasaran untuk merancang kebutuah primer yaitu :
a) Menambah jumlah pemakai dan b) Meningkatkan jumlah pembeli.
b. Strategi Kebutuhan Selektif, Yaitu dengan cara : a) Mempertahankan pelanggan misalnya:
1) Memelihara kepuasan pelanggan;
2) Menyederhanakan proses pembelian;
3) Mengurangi daya tarik atau jelang untuk beralih merk;
b) Menjaring pelanggan (Acquistion Strategier)
29 Moh Rusdi, “Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Volume Penjualan Pada Perusahaan Genting Ud. Berkah Jaya” , dalam Studi Manajemen dan Bisnis , Volume 6., No.2., (2019) ,h. 51.
30 Nurrahmi Hayani, Manajemen Pemasaran, (Pekanbaru : Suska Press, 2012), h.83.
31 Ibid, h.9.
1) Mengambil posisi berhadapan (head – to heas positioning) 2) Mengambil posisi berbeda (differentiated positin)
Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu : 32
a. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai.
b. Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat pembelian.
c. Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada.
d. Merangsang kebutuhan selektif dengan menjaring pelanggan baru.
3. Komponen Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran memiliki komponen yakni : a. Segmentasi
Segmentasi pasar dapat dipahami sebagai proses mengelompokkan pasar keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok atau segmen yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan, perilaku dan atau respons terhadap program pemasaran spesifik.
Kotler dan amstrong menyatakan bahwa segmentasi pasar adalah membagi suatu pasar dalam kelompok pembeli yang berbeda-
32 Ibid, h.88.
beda berdasarkan kebutuhan dasar, karakteristik atau perilaku yang mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran yang berbeda.33
Adapun Kategorisasi variabel segmentasi sebagai dasar segmentasi dijelaskan oleh kotler sebagai berikut : 34
a) Geografis; suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi-bagi pasar dalam beberapa unit geografis yang berbeda- beda seperti daerah, populasi dan kepadatan.
b) Demografis; suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi-bagi pasar dalam beberapa grup dengan basis-basis variable seperti usia, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, ukuran keluarga, dan tahapan keluarga.
c) Psikografis; suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi konsumen atas beberapa grup yang berbeda-beda dengan basis variable seperti kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
d) Keperilakuan; suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi konsumen atas grup-grup yang berbeda dengan basis variable seperti status pengguna, kesetiaan merek, tingkat penggunaan, manfaat yang dicari, kesempatan penggunaan, kesiapan membeli, dan sikap terhadap produk.
33 Donni Juni Priansa , op.cit, h.41.
34 Muhammad Ismail, Strategi Pemasaran Untuk Membangun Citra dan Loyalitas Merek, (Bogor : IPB Press, 2013), h.23-24.
b. Targeting (pasar sasaran)
Setelah melakukan proses segmentasi pasar, maka perusahaan melakukan evaluasi terhadap segmen-segmen pasar yang ada untuk kemudian memilih salah satu segmen yang paling tepat dan mampu untuk dilayani. Dalam membidik konsumen, pemasaran harus dapat membedakan antara pasar jangka pendek dan pasar masa depan, serta pasar primer dan pasar sekunder.35
Penetapan target pasar atau pasar sasaran adalah proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen untuk dimasuki.
Penetapan target pasar dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Mengevaluasi segmen pasar b) Memilih segmen pasar sasaran c) Memilih strategi penetapan sasaran
d) Pemasaran sasaran yang berwawasan sosial c. Positioning (penetapan posisi pasar)
Positioning adalah pengaturan produk untuk dapat menempati posisi yang jelas dan berbeda, dalam pikiran konsumen sasaran.36
Untuk menentukan posisi pasar, terdapat tiga langkah yang masing-masing dijelaskan sebagai berikut : 37
35 Budi Rahayu Tanama Putri, Manajemen Pemasaran, (Denpasar : Fakultas Peternakan Universitas Udayana, 2017), h. 56.
36 Hendra Riofita, op.cit, h.68-69.
a) Mengidentifikasi keunggulan kompetitif
Apabila perusahaan menawarkan suatu produk yang bermutu, maka ia harus memberikan produk yang bermutu pula kepada konsumennya. Untuk mencari posisi mana yang lebih unggul dan kompetititf, langkah awal yang harus dilakukan perusahaan adalah membuat diferensiasi (pembedaan) atas tawaran pemasaran.
Sehingga ia akan memberikan nilai lebih besar dari pada tawaran pesaing.
b) Memilih keunggulan kompetitif
Jika perusahaan telah menemukan beberapa keunggulan kompetitif yang potensial, selanjutnya harus memilih satu keunggulan kompetitif sebagai dasar kebijakan penentuan posisinya. Ia harus menetapkan berapa banyak perbedaan dan perbedaan mana yang akan dipromosikan. Dalam penentuan posisinya, perusahaan boleh memilih lebih dari satu pembeda tetapi juga pula terlalu banyak.
c) Mewujudkan dan mengomunikasikan posisi
Setelah memilih dan menentukan posisinya, perusahaan harus mengambil langkah-langkah untuk mewujudkan dan mengomunikasikan posisi yang diinginkan itu kepada konsumen sasaran.
37 Hamdi Agustin, Studi Kelayakan Bisnis Syariah, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2017), h.106-107.
d. Pelayanan
Pelayanan sangat penting dilakukan oleh perusahaa agar menarik minat konsumen. Kegagalan dalam menyediakan pelayanan yang baik akan membuat kehilangan ketertarikan kepada produk atau jasa.
4. Bauran Pemasaran
Buchari Alma menyatakan bahwa bauran pemasaran adalah strategi mencampur kegiatan pemasaran, agar dicari kombinasi maksimum sehingga mendatangkan hasil yang memuaskan. Adapun Kotler dan Amstrong menyatakan bahwa bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasar taktis terkendali produk, harga, tempat, dan promosi yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran.38
Dari defenisi-defenisi diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa bauran pemasaran merupakan kombinasi dan empat variable yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan dan dapat dikendalikan oleh perusahaan seefektif mungkin.39
Manajemen pemasaran mengenal empat strategi pemasaran yang lazim disebut bauran pemasaran barang 4P, yaitu produk (product), harga (price), promosi (promotion), dan Tempat (place).
a. Produk (product)
38 Donni Juni Priansa , op.cit, h.10.
39 Nurrahmi Hayani, op.cit, h.90.
Produk adalah objek yang sangat vital yang memengaruhi keberhasilan perusahaan dalam mendatangkan tingkat keuntungan atau laba yang akan tetap menjaga aktivitas operasional dan kesehatan keuangan perusahaan. Secara luas, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan.40
Pada pengembangan strategi produk, perlu dipahami bahwa keputusan konsumen dalam pembelian produk dipengaruhi oleh dimensi fungsi, penampilan fisik atau lingkungan, dan presentasi atau citra simbolik dari suatu produk yang akan menawarkan keuntungan bagi konsumen.41
b. Harga (price)
Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat memiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli.
Penetapan harga dan persaingan harga telah dinilai sebagai masalah utama yang dihadapi oleh perusahaan.42
Menurut Philip kotler Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga
40 Agus Hermawan, op.cit, h.36.
41 Sunarto Prayitno dan Rudy Harjanto, Integrated Marketing Communications Manajement, (Depok : PT Raja Grafindo Persada, 2017), h.15.
42 Donni Juni Priansa, loc.cit.
adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keutungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa. Sedangkan Stanton mendefenisiskan harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian jasa.
Perusahaan menetapkan suatu harga dengan melakukan pendekatan penetapan harga secara umum yang meliputi satu atau lebih diantara tiga perangkat perimbangan berikut ini yakni :
1) Cost-Based Pricing (penetapan harga berdasarkan biaya)
a) Cost-Plus-Pricing (Penetapan harga biaya plus). Metode ini merupakan metode penelitian harga yang paling sederhana, dimana metode ini menambahkan standar mark-up terhadap biaya produk.
b) Break Even Analysis And Target Profit Pricing (Analisis peluang pokok dan penetapan harga laba sasaran). Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk menetapkan harga apakah akan break even atau membuat target laba yang akan dicari.
2) Value-Based Pricing (penetapan harga berdasarkan nilai)
Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk menetapkan suatu harga.
3) Competition-Based Pricing (penetapan harga berdasarkan persaingan).
a) Going-Rate Pricing (penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku). Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya.
Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya.
b) Scaled-bid pricing (penetapan harga penawaran tertutup).
Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan.43 c. Promosi (Promotion)
Promosi adalah sebagai sarana yang digunakan perusahaan untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual dengan harapan mereka membeli produk baru tersebut. Salah satu bentuk promosi itu adalah melalui periklanan. Tujuan promosi dalam bentuk periklanan adalah focus untuk memberitahukan, menginformasikan kepada konsumen atau calon konsumen tentang kelebihan produk yang dijual.
Tujuan lain dari promosi adalah menginformasikan keadaan terkini kepada konsumen potensial tentang perubahan, kualitas dan keberadaan produk atau jasa untuk mengembangkan sikap baik terhadap produk, merek atau perusahaan sekaligus mengingatkan konsumen tentang keunggulan produk.
43 Nurrahmi Hayani, Op.Cit, h.91-92.
Promosi dalam tinjauan syariah harus sesuai dengan sharia compliance yang merefleksikan kebenaran, keadilan dan kejujuran kepada masyarakat. Segala informasi yang terkait dengan produk harus diberitahukan secara transparan dan terbuka. Sehingga tidak berpotensi adanya unsur penipuan dan kecurangan dalam melakukan promosi.44
Bauran promosi terdiri dari atas beberapa komponen utama, yaitu : 45
a) Iklan, yaitu bentuk presentasi bukan personal (nonpersonal) dan promosi atas gagasan, barang, atau jasa oleh seseorang atau sponsor yang teridentifikasi dalam media, seperti majalah, Koran, poster, pengiriman surat secara langsung (direct mail), radio, televise, katalog, dan sirkuler.
b) Penjualan pribadi (personal selling), yaitu sebuah presentasi oral dalam pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli prospektif, tujuannya melakukan penjualan.
c) Promosi penjualan (sales promotion), yaitu kegiatan-kegiatan pemasaran, selain penjualan pribadi, iklan dan publikasi yang menstimulasi pembelian konsumen serta efektivitas penyalur, seperti display, pertunjukan dan pameran, demonstrasi kupon, kontes, dan usaha-usaha penjualan tidak rutin lainnya. Hal ini biasanya merupakan kegiatan jangka pendek.
44 Hamdi Agustin, op.cit, h.100-102.
45Ari Setyaningrum, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Yogyakarta : Penerbit ANDI, 2015),, h.233.
d) Hubungan masyarakat (public relations), yaitu menyangkut sejumlah usaha berkomunikasi untuk mendukung sikap dan opini pulik terhadap organisasi serta produknya. Bentuk promosi tidak secara spesifik menyampaikan berita mengenai penjualan produk perusahaan.
e) Publikasi, yaitu menciptakan sikap dan opini yang baik terhadap perusahaan serta produknya, dengan mengembangkan berita komersial yang signifikan dalam media massa mengenai perusahaan dan produknya atau dengan memperoleh presentasi yang menguntungkan di radio, televise, atau sebuah pertunjukan.
d. Tempat (Place)
Penempatan atau distribusi merupakan bagian yang sangat penting. Distribusi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran dengan cara memasarkan produk tersebut.
Distribusi meliputi jenis hubungan, perantara, penyimpanan, lokasi, dan transportasi. Seorang pebisnis muslim tidak akan melakukan tindakan kezaliman terhadap pesaing lain, siap untuk melicinkan saluran pasarannya,dan machevialis tindakan lainnya.46
Sebagian besar produsen menggunakan perantara pemasaran untuk memasarkan produk, khususnya barang dengan cara membangun suatu saluran distribusi, yaitu sekelompok organisasi
46 Hamdi Agustin, op.cit, h. 103.
yang saling tergantung dalam keterlibatan mereka dalam proses yang memungkinkan suatu produk tersedia bagi penggunaan atau konsumsi oleh konsumen atau pengguna industrial. Beberapa cara yang dilakukan dalam distribusi, di antaranya :
a) Memilih dan mengelola saluran perdagangan yang dipakai menyalurkan produk atau jasa sehingga dapat mencapai pasar sasaran.
b) Mengembangkan sistem distribusi untuk pengiriman dan penanganan produk secara fisik.47
Pola distribusi harus selalu disesuaikan dengan perkembangan pola dinamika gaya hidup masyarakat. Jika hal ini dapat dilakukan dengan baik, maka proses distribusi dapat berjalan dengan baik dan akan mendukung upaya untuk menghasilkan nilai penjualan yang memuaskan.48
D. Pemasaran Dalam Ekonomi Syariah 1. Pengertian Pemasaran Syariah
Pemasaran syariah atau marketing syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan value dari suatu inisiator kepada stakeholders, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip - prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam. Artinya bahwa dalam marketing syariah, seluruh
47 Donni Juni Priansa, op.cit, h.39-40.
48 Agus Hermawan, op.cit, h.38.
proses baik proses penciptaan, proses penawaran, maupun proses perubahan nilai (value) tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah yang islami. Sepanjang hal tersebut dapat dijamin, dan penyimpangan prinsip-prinip muamalah islami tidak terjadi dalam suatu interaksi atau dalam proses suatu bisnis, maka bentuk transaksi apa pun dalam pemasaran dapat dibolehkan.49
Ekonomi islam (syariah) adalah sebuah sistem ekonomi yang menjelaskan segala fenomena tentang perilaku pilihan dan pengambilan keputusan dalam setiap unit kegiatan atau aktivitas ekonomi dengan mendasarkan pada tata aturan moral dan etika islam.50
Pengertian ekonomi islam menurut beberapa ahli sebagai berikut : a. Muhammad Abdul Manan, yang dimaksud dengan ekonomi islam
adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai islam.51
b. Muhammad Nejatullah Siddiqi, yang dimaksud dengan ekonomi islam adalah respons pemikir islam terhadap tantangan ekonomi pada masa tertentu. Dalam usaha keras ini mereka dibantu oleh Al-Qur’an dan Al- Sunnah, akal dan ijtihad serta pengalaman.
49 Fauzan, Manajemen Pemasaran Syariah, (Yogyakarta : Bildung, 2019), h.27.
50 Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam : Sejarah, Konsep, Instrument, Negara, dan Pasar, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2013), h.1.
51 Abdul Ghofur, Pengantar Ekonomi Syariah, (Depok : PT Raja Grafindo Persada, 2017), h.16.
c. M. Umar Chaptra, yang dimaksud dengan ekonomi islam adalah sebuah pengetahuan yang membantu upaya realisasi kebahagiaan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang terbatas yang berada dalam koridor yang mengacu kepada pengajaran islam tanpa memberikan kebebasan individu atau tanpa perilaku makroekonomi yang berkesinambungan dan tanpa ketidakseimbangan ligkungan.52 d. Abdul Mun’in Al-Jamal, yang dimaksud dengan ekonomi islam adalah
kumpulan dasar-dasar umum tentang ekonomi yang digali dari Al- Qur’an Al-Karim dan As-Sunah.
e. Hasanuzzaaman, yang dimaksud dengan ekonomi islam adalah pengetahuan dan aplikasi dari ajaran dan aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam memperoleh sumber-sumber daya material memenuhi kebutuhan manusia yang memungkinkan untuk melaksanakan kewajiban kepada allah dan masyarakat.53
Dalam islam, kegiatan pemasaran hendaknya senantiasa dilandaskan pada semangat beribadah hanya kepada allah SWT. Kegiatan pemasaran sebaiknya dilakukan sebagai usaha untuk meraih kesejahteraan bersama dan tidak untuk kepentingan sesaat, golongan, atau kepentingan sendiri.
Islam merupakan agama luar biasa yang mengatur semua hal yang menyangkut kehidupan manusia. Dalam islam kita dapat melihat
52 Panji Adam, Fatwa-Fatwa Ekonomi Syariah, (Jakarta : Amzah, 2018), h.5-6.
53 Rozalinda, Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2014), h.3-4.
bagaimana ajaran islam mengatur kehidupan bisnis (pemasaran) seorang muslim, yang dijelaskan dalam Surah An-Nisa ayat 29 :
ٰي ْوُلُكْأَت َلَ اْوُ نَمٰا َنْيِذَّلا اَهُّ يَا ۚ َّلَِا ِلِطاَبْلاِب ْمُكَنْ يَ ب ْمُكَلاَوْمَا ا ۚ
ًةَراَِتِ َنْوُكَت ْنَا ۚ
ْمُكْنمم ٍضاَرَ ت ْنَع ْوُلُ تْقَ ت َلََو ۚ
ْمُكَسُفْ نَا ا ۚ ِحَر ْمُكِب َناَك َهّٰللا َّنِا ۚ
اًمْي
Artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu”. (Q.S. An-Nisa’ (4) : 29).54
Dalam tafsir al-misbah dijelaskan bahwa maksud dari ayat tersebut yaitu allah mengingatkan, wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan, yakni memperoleh harta yang merupakan sarana kehidupan kamu, di antara kamu dengan jalan yang batil, yakni tidak sesuai dengan tuntunan syariat, tetapi hendaklah kamu memperoleh harta itu dengan jalan perniagaan yang berdasarkan kerelaan di antara kamu, kerelaan yang tidak melanggar ketentuan agama.
Harta benda mempunyai kedudukan di bawah nyawa, bahkan terkadang nyawa dipertaruhkan untuk memperoleh atau mempertahankannya, pesan ayat ini selanjutnya adalah dan janganlah kamu membunuh diri kamu sendiri, atau membunuh orang lain secara tidak hak karena orang lain adalah sama dengan kamu, dan bila kamu
54 Depag.RI, Op.Cit, h.83.
membunuhnya kamu pun terancam dibunuh, sesungguhnya allah terhadap kamu maha penyayang.55
Berdasarkan penjelasan di atas, islam sangat mendorong umatnya untuk menjadi seorang pedagang yang baik. Bahkan, Rasulullah SAW.
merupakan seorang pedagang sukses sebelum beliau diangkat menjadi rasul. Hal ini mengajarkan bahwa dengan kejujuran yang dimiliki oleh rasulullah SAW. Saat ini berdagang, bukan menjadikan beliau merugi, melainkan menjadikan beliau sukses dalam berdagang. Oleh karena itu, umat islam (khususnya pebisnis/pedagang) hendaknya mencontoh Rasulullah SAW. Dalam kegiatan perdagangan.
Dalam kegiatan pemasaran, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan : 56
a. Perusahaan harus dapat menjamin produknya.
Jaminan yang dimaksud mencakup aspek material dan aspek nonmaterial. Aspek material mencakup mutu bahan, mutu pengolahan, dan mutu penyajian. Sementara itu, aspek non material mencakup kehalalan dan keislaman dalam penyajian. Dalam hal makanan, perusahaan harus dapat menjamin makanan yang diproduksi halal dan baik. Makanan halal dan baik yang menjadi darah dan daging manusia akan membuat manusia menjadi taat kepada Allah SWT. Konsumsi
55 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an, (Jakarta : Penerbit Lentera Hati, 2017), h.497.
56 Veithzal Rivai Zainal, et.al., Islamic Marketing Management, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2017), h.16-17.
yang dapat menghantarkan manusia pada ketakwaan harus memenuhi tiga syarat, yaitu materi yang halal, proses penglahan yang bersih (thaharah), dan penyajian yang islami.
b. Perusahaan harus dapat menjamin manfaat produknya. Suatu produk dikatakan bermanfaat apabila memberikan dampak baik dan memiliki manfaat bagi konsumennya.
c. Perusahaan harus dapat menjelaskan tentang sasaran atau konsumen dari produk yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan harus mengetahui target konsumen, serta dapat menjelaskan dan meyakinkan konsumen tentang produk perusahaan.
2. Karakteristik Pemasaran Syariah
Pemasaran syariah memiliki empat karaketristik yaitu : a. Teistis (Rabbaniyah)
Rabbaniyah atau ketuhanan yaitu segala konsep, hukum, peraturan, nilai, dan prinsip yang terkandung dalam islam adalah bersumber dari wahyu Allah SWT dan Hadits Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW hanyalah selaku penyampai pesan. Rabbaniyah merupakan fondasi keimanan seseorang yang meyakini bahwa islam memiliki rukun iman yang meliputi iman kepada allah SWT, iman kepada malaikat, iman kepada rasul Allah SWT, iman kepada kitab suci, iman kepada hari akhir (kiamat) dan iman kepada qada’ dann qadar (takdir). Keenam iman tersebut merupakan pilar keimanan dalam islam yang harus dimiliki seorang muslim ada pada rukun iman
tersebut. Rabbaniyah merupakan karakteristik inti dan fondasi utama pemasaran syariah, pelaku, sistem, metodologi dan tujuan akhirnya.
b. Etis (Akhlaqiyah)
Dalam pemasaran syariah sangat mengedepankan moral (akhlak) dalam melakukan praktik pemasaran. Nilai-nilai etika atau moral merupakan nilai yang sifatnya universal yang diajarkan oleh berbagai agama. Nabi Muhammad SAW sebagai pribadi yang merepresentasikan praktik pemasaran syariah diutus berdakwah di muka bumi ini untuk menyempurnakan akhlak. Berperilaku yang baik dalam praktik pemasaran merupakan perintah Allah SWT karena dengan perilaku yang dipandu dengan akhlak seorang marketer termasuk orang yang suci dan selalu ingat kepada akhirat (hidup sesudah mati) sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S An-Nahl : 90.57
ِءۤاَشْحَفْلا ِنَع ىٰهْ نَ يَو ٰبْٰرُقْلا ىِذ ِئۤاَتْ يِاَو ِناَسْحِْلَاَو ِلْدَعْلاِب ُرُمْأَي َهّٰللا َّنِا َنْوُرَّكَذَت ْمُكَّلَعَل ْمُكُظِعَي ِيْغَ بْلاَو ِرَكْنُمْلاَو
Artinya :
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan
57 Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani, Pemasaran Syariah Teori, Filosofi, dan Isu-Isu Kontemporer, (Depok : PT Raja Grafindo Persada, 2017), h.185-188.
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”.58
Dalam Tafsir Ath-Thabari dijelaskan bahwa maksud ayat tersebut adalah sesungguhnya allah telah memerintahkan berbuat adil di dalam kitab yang diturunkannya kepada-mu ini, wahai Muhammad.
Di antara keadilannya adalah mengakui siapa yang menganugerahkan nikmatnya kepada kita, mensyukuri karunianya, dan melayangkan pujian kepada yang berhak.
Firmannya, “dan berbuat kebajikan.” Kebajikan yang diperinthkan Allah bersamaan dengan berbuat adil yang telah kami jelaskan sifatnya itu adalah sabar kepada allah dalam menaati perintahnya, dalam kondisi susah maupun mudah, berat maupun ringan, yaitu menjalankan berbagai kewajibannya.
Firmannya, “memberi kepada kaum kerabat.” Maksudnya adalah, memberi kaum kerabat hak yang telah diwajibkan allah kepadamu karena hubungan kekerabatan dan Rahim. Firmannya, “dan allah melarang dari perbuatan keji.” Maksudnya adalah zinah.
Firmannya, “dan permusuhan.” Maksudnya di sini adalah kesombongan dan kedzaliman. Dan firmannya “dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” Dia mengatakan : tuhan kalian mengingatkan kalian, wahai manusia, agar
58 Depag.RI, op.cit, h.277.
mengambil pelajaran sehingga kalian kembali kepada perintah dan larangannya, serta mengakui hak bagi empunya.59
Pilar penting yang berhubungan dengan karakter akhlaqiyah pada pelaku pemasaran adalah : selalu memperkuat hubungan dengan Allah SWT , menjaga diri dari sesuatu yang syubhat, menundukkan pandangan dan memelihara kehormatan, menjaga dan memelihara lisan, istiqomah dalam kebenaran, lemah lembut, penuh cinta dan kasih sayang, benar, jujur dan tegas, tawadhu (rendah hati), jiwa yang siap berkorban serta berpikiran positif dan mempunnyai semangat membangun.60
c. Realistis (Al-Waqi’iyyah)
Al-Waqi’iyyah artinya realistis atau nyata adanya. Islam diturunkan untuk berinteraksi dengan realitas-realitas obektif yang nyata-nyata ada. Selain itu, ajaran-ajarannya di desain sedemikian rupa sehingga memungkinkan diterapkan secara nyata dalam kehidupan manusia. Jabaran makna dari prinsip al-waqi’íyah meliputi kemudahan untuk dilakukan (praktis) bukan utopia (sesuatu yang sulit dilaksanakan), menyelesaikan masalah, menekankan kesederhanaan dan positif terhadap pemikiran. Kekayaan ajaran islam yang realistis juga tampak pada aspek akidah yang mempercayai sesuatu berdasarkan dalil, ibadah bersifat tidak membebankan, kebutuhan
59 Abu Ja’far Muhammad Bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari, alih bahasa oleh Akhmad Affandi, (Jakarta : Pustaka Azzam, 2009), h.281-284.
60 Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani, loc.cit.