• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMBELAJARAN GURU UNTUK KEEFEKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI MASA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "STRATEGI PEMBELAJARAN GURU UNTUK KEEFEKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI MASA "

Copied!
78
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

2 Strategi pembelajaran apa yang cocok untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa di masa pandemi saat ini. SMP Negeri 1 Tebat Karai menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda-beda sesuai dengan situasi dan kondisi.

Sistematika Penelitian

LANDASAN TEORI

Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah suatu rencana yang memuat serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan. Strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Kemp berpendapat bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.14 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah seperangkat bahan dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menghasilkan hasil belajar pada siswa.15.

Strategi pembelajaran juga dapat diklasifikasikan berdasarkan cara guru berkomunikasi dengan siswa. Hasil belajar berbeda-beda dalam kondisi berbeda Variabel strategi pembelajaran diklasifikasikan menjadi 3 yaitu. Disini penulis menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu rencana yang memuat langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian materi secara lisan dari guru kepada siswa (berbicara dan berbicara) agar siswa dapat menguatkan materi secara maksimal.

Baik atau tidaknya suatu strategi pembelajaran dapat dilihat dari keefektifan strategi tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Efektifitas Belajar Siswa

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata efektif mempunyai arti adanya akibat, pengaruh atau akibat, selain itu efektif juga dapat diartikan mampu memberikan hasil, atau berdaya guna.19 Menurut istilahnya, mengukur dalam arti untuk mencapai tujuan atau sasaran. Dalam proses pembelajaran pada dimensi penyampaian, efektivitas pembelajaran hanya tercapai jika guru dapat melibatkan siswa sebanyak-banyaknya dalam proses pembelajaran dengan cakupan yang sedalam dan seluas-luasnya. Dan dari segi isi, efektivitas pembelajaran hanya akan tercapai jika guru dapat memberikan inspirasi yang sebanyak-banyaknya sehingga siswa dapat mengontekstualisasikan pembelajaran yang diterimanya dalam proses pembelajaran berdasarkan materi yang diberikan.

Efektivitas berarti berusaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, juga sesuai rencana, baik dalam penggunaan data maupun dengan upaya melalui kegiatan tertentu baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Berdasarkan pengertian tersebut diketahui bahwa pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila mencapai tujuan atau setidak-tidaknya mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Pembelajaran dapat dikatakan efektif (efektif) apabila mencapai tujuan atau setidak-tidaknya mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan.

Sikap positif memegang peranan penting yaitu memberikan semangat dan membangkitkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran Luar Jaringan

Sejak pandemi covid-19, pemerintah menerapkan kebijakan pembelajaran jarak jauh untuk menjaga kesehatan masyarakat, termasuk siswa di semua jenjang pendidikan mulai dari usia dini hingga perguruan tinggi. Jika siswa mengerjakan tugas kemudian langsung dikirimkan ke guru dan tidak terkoneksi dengan internet, itulah contoh pembelajaran offline. Pembelajaran offline tetap dapat dilakukan tanpa menggunakan perangkat elektronik seperti laptop, Android dan akses internet. Siswa berasal dari latar belakang ekonomi yang berbeda-beda, sehingga tidak semua siswa memiliki alat bantu. Banyak keluarga yang tidak mampu menyediakan alat bantu yang dibutuhkan siswa.

Oleh karena itu, pembelajaran luring dinilai dapat memberikan keadilan bagi seluruh peserta didik dari berbagai latar belakang. Guru dapat meningkatkan kualitas keramahtamahan dan berkomunikasi lebih baik dengan orang tua dan siswa. Kondisi ini membuat peran orang tua semakin luas, karena orang tua harus membimbing siswanya selama belajar di rumah.

Sebagaimana beberapa peristiwa yang telah dijelaskan sebelumnya menunjukkan adanya kemerosotan moral bagi siswa yang belajar dari rumah.

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Menurut Zakiyah Daradjat, “Pendidikan Agama Islam adalah upaya untuk memajukan dan membina peserta didik agar selalu memahami isi ajaran Islam secara menyeluruh, memenuhi makna tujuan dan amalan yang dijadikan pedoman hidup.” 29 Tayar Yusuf Mendefinisikan Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar untuk mewariskan pengalaman, ketrampilan, pengetahuan dan keterampilan kepada umat Islam yang bertakwa, berakhlak mulia dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupannya. Jadi, secara ringkas berdasarkan pendapat-pendapat tersebut disebutkan bahwa pembelajaran pendidikan agama Islam adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik atau seseorang kepada seseorang agar mampu melakukan kegiatan atau persiapan pembelajaran dengan faktor-faktor aktivitas belajar tersebut. tujuan pendidikan agama Islam yang diharapkan. 2/1989 pasal 39 ayat (2) menegaskan bahwa muatan yang terkandung dalam kurikulum untuk setiap jenjang, jenis dan jalur pendidikan harus memuat pendidikan agama.

Menurut ajaran Islam, pendidikan agama merupakan perintah Allah SWT dan merupakan perwujudan ibadah kepada-Nya. Ilmu pendidikan agama Islam dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari proses pendidikan berdasarkan Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW, dengan kata lain pendidikan agama Islam adalah pendidikan yang berdasarkan pada ajaran Islam. Tujuan pendidikan agama Islam di sekolah dan madrasah adalah untuk menumbuhkan dan mempertebal keimanan dengan membekali peserta didik dengan pengetahuan, penghayatan, pengamalan dan pengalaman keislaman sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam agama, ketakwaan, bangsa dan negara. menyatakan dan melanjutkan pendidikan tinggi.tingkat 36 Ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang sangat pesat pada masa sekarang ini.

Jika kita berbicara tentang pendidikan agama Islam, maka makna dan tujuannya harus mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial.

Kajian Pustaka

Berdasarkan judul dalam penelitian ini “Strategi pembelajaran guru untuk efektivitas belajar siswa pada mata pelajaran PAI pada masa pandemi Covid-19 di SMPN 1 Tebat Karai”, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dalam penelitian ini wawancara digunakan untuk memperoleh data dari responden mengenai strategi pembelajaran guru terhadap efektivitas belajar siswa pada mata pelajaran PAI pada masa pandemi Covid-19 di SMPN 1 Tebat Karai. Strategi pembelajaran apa yang tepat untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa di masa pandemi saat ini?

Sebagai guru PAI SMPN 1, Tebat Karai mengatakan, di masa pandemi ini para ibu menggunakan strategi belajar yang berbeda-beda tergantung situasi dan kondisi. Apa saja faktor penghambat dan pendukung strategi mengajar guru terhadap efektivitas pembelajaran siswa pada mata pelajaran PAI di era Covid-19 di SMPN 1 Tebat Karai?. Strategi Pembelajaran Guru Dalam Meningkatkan Efektivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Jurusan IPS MAN II Kota Kediri.Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim.

Strategi Pembelajaran Guru dalam Meningkatkan Efektivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Geografi Jurusan IPS MAN 11 Kota Kediri.

Kerangka Berfikir

METODE PENELITIAN

  • Setting Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Inatrumen Pengumpulan Data
  • Teknik Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Dengan pendekatan ini diharapkan peneliti mampu menangkap situasi fenomenal yang akan diteliti yaitu hal-hal yang berkaitan dengan strategi pembelajaran luring yang dilakukan guru dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran siswa pada mata pelajaran PAI pada masa pandemi co-19 di SMPN 1 Tebat Karai. Dalam penelitian ini sumber utama yang disebutkan adalah 1 orang guru pendidikan agama Islam dan 10 orang siswa SMPN 1 Tebat Karai. 7 Apakah sarana dan prasarana di SMPN 1 Tebat Karai sesuai untuk digunakan dalam proses pembelajaran khususnya mata pelajaran pendidikan agama Islam?

Observasi yang dilakukan bertujuan untuk memperoleh informasi dan data yang baik tentang keadaan sekolah dalam proses penggunaan strategi pengajaran oleh guru untuk efektivitas pembelajaran mata pelajaran PAI pada masa pandemi Covid-19 di SMPN 1 Tebat Karai. Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang peneliti lakukan untuk memperoleh fakta nyata tentang strategi pembelajaran guru terhadap efektivitas pembelajaran siswa pada mata pelajaran PAI pada masa Covid-19 di SMP N 1 Tebat Karai. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, memang benar SMPN 1 Tebat Karai mempunyai sarana dan prasarana yang sangat minim.

Implementasi pengajaran pendidikan agama Islam di SMPN 1 Tebat Karai sudah terlaksana dengan baik, hal ini dilakukan oleh guru dan pengelola dengan menggunakan pengajaran yang efektif dan efisien.

Tabel 4.1 Daftar Nama-nama Guru dan Staf  di SMPN 1 Tebat Karai Tahun Ajaran 2020/2021
Tabel 4.1 Daftar Nama-nama Guru dan Staf di SMPN 1 Tebat Karai Tahun Ajaran 2020/2021

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian

Berdasarkan hasil observasi peneliti yang. di masa pandemi seperti ini, strategi yang sering digunakan adalah strategi pembelajaran langsung atau ekspositori dengan menggunakan berbagai jenis metode pembelajaran yang diterapkan tergantung situasi dan kondisi sehingga kegiatan belajar mengajar dan penggunaan media tidak boleh monoton. siswa tidak merasa bosan saat belajar. Berdasarkan hasil observasi peneliti, memang terdapat kendala selama pembelajaran daring, seperti sarana dan prasarana yang belum memadai, karena masih belum lengkapnya fasilitas, serta jaringan internet yang belum stabil. Menurut saya, belajar PAI bersama Bu Imelda S.Pd cukup menyenangkan, tidak membosankan, kami sering belajar bersamanya.

Metode yang digunakan Imelda tidak hanya satu, biasanya kalau mengajar menggunakan infocus, menurut saya bagus sekali jika diajarkan oleh ibu Imelda. Saya sangat bersemangat saat satu kelas dengan Bu Imelda karena saya sangat menyukai mata pelajaran pendidikan agama Islam sehingga saya bisa menjadi anak yang bertakwa. Belajar PAI bersama Kak Imelda sangat menyenangkan karena Kak Imelda menjelaskan materi dengan jelas sehingga membuat saya cepat paham dan Kak Imelda juga mengajar dengan menggunakan metode yang berbeda-beda sehingga pembelajaran tidak membosankan dan saya menjadi semangat dalam belajar 19.

Saya kurang semangat belajar dengan ibu Imelda karena beliau sering memberikan pekerjaan rumah dan juga sering memberikan hukuman jika tidak menyelesaikan tugas yang diberikan.” 20.

Pembahasan

Ekspositori merupakan strategi pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian materi secara verbal dari guru ke siswa agar siswa dapat memperkuat materi pembelajaran secara maksimal. Strategi pembelajaran eksplanatori dianggap sangat efektif bila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sedangkan waktu belajarnya terbatas. Namun pada kenyataannya strategi pengajaran yang digunakan tidak sepenuhnya berhasil, karena sebagian siswa masih kurang memperhatikan guru ketika mengajar. Hal ini terlihat ketika guru bertanya kepada siswa bahwa jawaban yang diberikan siswa tidak sesuai dengan harapan guru, padahal guru mengatakan tidak mengharuskan siswa memberikan jawaban yang benar.

Namun pada mata pelajaran PAI menggunakan strategi pembelajaran eksplanatif dengan metode yang berbeda-beda yaitu penggunaan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan lain-lain. Strategi pembelajaran yang digunakan belum sepenuhnya berhasil karena sebagian siswa masih kurang memperhatikan guru dalam mengajar. Faktor pendukung strategi pembelajaran PAI: 1) sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar 2) Buku PAI yang dibutuhkan guru dalam materi yang disediakan. Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Analitik) di Pondok Pesantren Darul A'iam Mulyojati 16 Metro Barat Kota Metro.

Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Analitik di Pondok Pesantren Darul A'lam Mulyojati 16b Metro Barat Kota Metro.

PENUTUP

Saran

Guru diharapkan untuk selalu melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar lebih efektif dan benar-benar ditingkatkan karena mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan hasil belajar siswa. Sebab siswa diharapkan memperhatikan apa yang disampaikan guru pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, karena pembelajaran yang diajarkan guru akan bermanfaat bagi siswa baik pada masa sekarang maupun pada masa yang akan datang. Keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada motivasi dan disiplin diri peserta didik, serta bagaimana peserta didik dapat termotivasi agar merasa nyaman mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Implementasi Strategi Pencarian Informasi dengan Memaksimalkan Penggunaan Smartphone pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas X MIPA 1 di SMAN 1 Genteng Tahun Pelajaran 2018/2019.

Gambar

Tabel 4.1 Daftar Nama-nama Guru dan Staf  di SMPN 1 Tebat Karai Tahun Ajaran 2020/2021
Tabel 4.2 Jumlah Siswa-Siswi
Tabel 4.3 Data Sarana Dan Prasarana SMPN 1 Tebat Karai  Tahun ajaran 2020/2021

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil observasi berupa wawancara yang peneliti lakukan kepada Ibu Sri Kurnia (Wali Kelas V Husain MI Hidayatus Shibyan) bahwasannya metode yang