• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP DAN STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB MUATAN LOKAL PADA MADRASAH ALIYAH DI LINGKUNGAN YAYASAN YA BAKII KESUGIHAN CILACAP JAWA TENGAH (Studi Kasus pada MA-MINAT Kesugihan Cilacap dan MA Miftahul Huda Rawalo Banyumas)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KONSEP DAN STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB MUATAN LOKAL PADA MADRASAH ALIYAH DI LINGKUNGAN YAYASAN YA BAKII KESUGIHAN CILACAP JAWA TENGAH (Studi Kasus pada MA-MINAT Kesugihan Cilacap dan MA Miftahul Huda Rawalo Banyumas)"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

Pelajaran Nahwu dan Sharf yang merupakan materi muatan lokal disinergikan dengan materi tata bahasa Arab yang dipelajari di pesantren tempat santri tinggal. Seperti halnya di MA-MINAT, demikian pula di MA Miftahul Huda, materi muatan lokal berbahasa Arab juga didukung dengan pendalaman materi gramatikal yang diperdalam dalam tajwid di pondok pesantren. Di MA-MINAT muatan lokal bahasa Arab langsung menjadi mata pelajaran di sekolah, sedangkan di MA Miftahul Huda muatan lokal bahasa Arab dikemas dalam Program Tahassus.

Mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajaran khususnya muatan lokal mata kuliah bahasa Arab di Yayasan BAKII di MA-MINAT dan MA Miftahul Huda. Muatan mata pelajaran muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, bukan hanya mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal dalam kurikulum dapat berupa mata pelajaran mandiri atau bahan ajar dari mata pelajaran yang sudah ada.

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

Kegiatan pembelajaran ini pada dasarnya dirancang agar bahan kajian muatan lokal dapat membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan dan perilaku sehingga memiliki wawasan yang baik tentang keadaan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan nilai/kaidah yang ada di daerahnya dan mendukung kelangsungan pembangunan daerah, serta pembangunan nasional. Serangkaian kegiatan pembelajaran yang ditentukan oleh sekolah dan komite sekolah kemudian ditetapkan oleh sekolah dan komite sekolah menjadi nama mata pelajaran muatan lokal. Muatan muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan dengan berusaha menjangkau kemampuan dan keterampilan peserta didik.

Pembelajaran bahasa Arab dengan mengacu pada muatan lokal dapat ditujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi secara benar dan benar dalam bahasa Arab, baik lisan maupun tulisan, serta meningkatkan apresiasi terhadap karya ulama dan pemahaman karyanya dalam berbagai disiplin ilmu, seperti: Fiqh, Ilmu Kalam, tasawuf dan sebagainya. Untuk itu standar kompetensi mata pelajaran bahasa Arab merupakan kualifikasi keterampilan minimal bagi siswa yang menggambarkan penguasaan ilmu, kemahiran berbahasa dan sikap positif terhadap bahasa Arab dan teks-teks yang menjadi acuan dalam pembelajaran materi keagamaan. Standar kompetensi ini menjadi dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional dan global.

Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan mata pelajaran yang bertujuan untuk menggalakkan, membimbing, mengembangkan dan membina kebolehan serta memupuk sikap positif terhadap bahasa Arab, baik reseptif mahupun produktif. Kebolehan berbahasa Arab dan sikap positif terhadap bahasa Arab amat penting untuk membantu pelajar memahami sumber ajaran Islam iaitu al-Quran dan Hadis serta kitab-kitab Arab berkaitan Islam. Kemahiran membaca ialah kemahiran berbahasa yang bersifat reseptif, menerima maklumat daripada orang lain (penulis) dalam bentuk tulisan.

Kemahiran menulis ialah kemahiran bahasa yang menghasilkan atau memberi maklumat kepada orang lain (pembaca) dalam bentuk tulisan. Kemahiran bertutur ialah kemahiran yang bersifat produktif, menghasilkan atau menyampaikan maklumat kepada orang lain (pendengar) dalam bentuk bunyi pertuturan (pertuturan ialah proses mengubah bentuk bunyi pertuturan kepada bentuk pertuturan.

Strategi Pembelajaran Bahasa Arab

Metode ini digunakan dengan cara membaca teks, baik keras maupun dalam hati. Melalui metode ini, siswa belajar melafalkan lafadz, kata dan kalimat bahasa Arab dengan baik dan benar. Metode ini disebut metode dikte, yang digunakan oleh guru yang membacakan materi dan menyuruh siswa menulis di buku.

Penggunaan metode ini juga dapat dilakukan dengan cara guru menuliskan materi di papan tulis, kemudian menghapusnya dan meminta siswa untuk menulis ulang materi yang telah dihapus tersebut. Materi yang dihafalnya bisa berupa puisi, cerita, peribahasa, termasuk kaidah tata bahasa Arab yang dipelajarinya. Metode ini banyak digunakan untuk pengajaran bahasa Arab baik di negara Arab dan Islam, maupun di Indonesia.

Pembelajaran dengan metode ini berlangsung dengan cara menghafal teks bahasa Arab dan menerjemahkannya ke dalam bahasa siswa. Metode ini digunakan berdasarkan asumsi bahwa mempelajari bahasa kedua (bahasa asing) sama dengan bahasa ibu yaitu dengan menggunakan bahasa tersebut secara langsung dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, pengajaran bahasa harus diawali dengan mendengarkan bunyi-bunyi bahasa yang berupa kata dan kalimat kemudian melafalkannya, sebelum membaca dan menulis.

Selain itu, ada asumsi lain dari metode ini bahwa bahasa tidak hanya mencakup empat keterampilan berbahasa seperti yang dijelaskan di atas. Asumsi yang mendasari terciptanya metode ini adalah tidak ada metode yang ideal, karena setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Karena mengikuti tradisi pesantren yang menaungi mereka, pembelajaran bahasa Arab di kedua MA tersebut juga menekankan penguasaan bahasa sebagai alat. Muatan lokal bahasa Arab di Madrasah Aliyah MINAT dan MA Miftahul Huda merupakan bagian integral dari kurikulum pondok pesantren yang menaunginya. Selama ini pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah yang berada di pesantren lebih banyak terkait dengan penguasaan materi agama Islam, yang juga diajarkan di pesantren.

Sedangkan untuk lebih spesifiknya, kurikulum bahasa Arab di setiap pondok pesantren tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan sistem pendidikan pondok pesantren. Oleh karena itu, penulis mempresentasikan kurikulum bahasa Arab Pondok Pesantren Salaf yang dapat digunakan oleh guru dalam proses pengajaran, dan kurikulum yang digunakan dalam pengembangan kurikulum bahasa Arab yang ada di PP No. Bahasa Arab di madrasah merupakan pendalaman materi dari kurikulum nasional yang terintegrasi dengan kurikulum pesantren. Pada kedua madrasah Aliyah di atas, siswa berkesempatan melakukan berbagai kegiatan kebahasaan dan memperdalam materi di madrasah, dan melanjutkan atau mensinergikan materi di pondok pesantren tempat mereka tinggal.

Dalam kedudukan ini, bahasa Arab digunakan sebagai dasar untuk mempelajari dan memahami materi kitab-kitab kuno yang biasa disebut kitab kuning. Di kedua wisma Islam di atas, kitab atau buku berbahasa Arab yang akan dipelajari santri juga harus dipelajari oleh ustadz atau calon ustadz. Hanya saja keberadaan dan kebutuhannya tidak perlu mempersulit atau menghalangi atau memperlambat proses pemahaman bahasa Arab.

Kelas percakapan muhadasah juga merupakan kelas bahasa arab yang diajarkan di Madrasah Aliayah INTERESSE di Kesugihan Cilacap dan Madrasah Aliyah Miftahul Huda Rawalo Banyumas. Tujuan utama materi bahasa Arab pada aspek ini adalah agar siswa mampu bercakap-cakap dalam bahasa Arab dalam percakapan sehari-hari dan membaca Al-Qur'an, dalam sholat dan berdoa.Metode muhadatsah adalah bagaimana menyajikan pelajaran bahasa Arab melalui percakapan.

DESKRIPSI STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB MUATAN LOKAL

MA MINAT Kesugihan Cilacap

Awalnya dia mengucapkan kata-kata yang diajarkan ibunya, meskipun dia tidak langsung mengerti atau tidak mengerti. Pembelajaran bahasa Arab dilakukan di dalam kelas dengan materi al-Qiro'ah yaitu membaca teks. Tujuan dari materi ini adalah agar siswa dapat membaca dan memahami apa yang dibacanya dengan benar.

Melalui metode ini diharapkan siswa mampu mengucapkan kata dan kalimat dalam bahasa Arab dengan lancar, lancar dan benar. Secara bersama-sama, keempat hal tersebut mendukung makna dari materi tekstual yang kita baca, mengingat gabungan kata membentuk satuan yang lebih besar yang disebut kalimat, gabungan kalimat membentuk satuan yang lebih besar lagi yang disebut paragraf, dan paragraf dikelompokkan menjadi beberapa bab, kemudian bab tersebut menjadi sebuah buku. . Mengajarkan siswa untuk membaca dan memahami apa yang mereka baca, yaitu buku-buku agama, karya ulama besar dan pemikir Islam, yang ditulis dalam bahasa Arab tanpa huruf vokal.

Guru menerjemahkan bahasa tersebut ke dalam bahasa Indonesia dan menjelaskan isi bacaan atau teks tersebut. Guru mengajak siswa mengulang apa yang dibacakan guru, kemudian secara acak menugaskan siswa untuk membaca, sedangkan yang lain mendengarkan dan memperhatikan bacaan temannya. Guru membuka sesi tanya jawab untuk mengoreksi bacaan siswa Jika terdapat kesalahan, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoreksinya.

Dari hasil observasi dan wawancara dengan guru bahasa Arab, terlihat bahwa pembelajaran bahasa Arab di MA MINAT menggunakan strategi yang beragam. Diawali dengan ceramah, kemudian guru menggunakan strategi read-aloud, dan juga menggabungkannya dengan metode tata bahasa terjemahan Kadang-kadang guru menggunakan metode langsung, yaitu guru menggunakan bahasa Arab dalam penyampaian pelajaran, kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok.

MA Miftahul Huda Rawaalo, Banyumas

Kesimpulan dan perkataan sukar daripada bacaan yang diberikan, ditulis di papan tulis, dibaca kemudian diminta membaca dan mencatat. Kemahiran asas yang perlu dimiliki untuk memahami bahasa Arab ialah penguasaan ilmu linguistik, maka kemahiran pelajar MA Miftahul Hud dalam bertutur bahasa Arab disertai dengan kemahiran menguasai kaedah-kaedahnya, menghafal atau menguasai kosa kata (mufradat) dan maknanya. Kandungan tempatan pembelajaran tatabahasa Arab berlaku dengan menghafal dan memahami hukum nahwu dan sharaf.

Seterusnya, untuk memperoleh kemahiran mendengar dilakukan dengan memahami percakapan pelajar lain dalam bentuk mendengar kuliah bahasa Arab. Dari segi memperoleh kemahiran menulis atau mengarang masih merupakan satu usaha iaitu dengan mempelajari ilmu insja’ (menulis) dan untuk memperoleh kemahiran bertutur dilakukan dengan mempelajari muhadetsah (temubual. Muhadetsah bukanlah perkataan panjang dan ayat yang tidak difahami dan difahami. .dilindungi

Muhadasa dimulai dengan kata dan kalimat yang dikuasai siswa, seperti mengenalkan perlengkapan sekolah dan peralatan rumah tangga, setelah bahasa arab sedikit maju, meningkat menjadi pembentukan dan susunan kata menjadi kalimat yang sempurna. Dengan alat bantu visual dapat menjelaskan bagaimana anak mempersepsikan makna dan maksud dari muhadasah tersebut. Dalam pengembangan muhadasas tingkat yang lebih tinggi, siswa didorong untuk lebih banyak berperan, sedangkan guru menentukan topik yang akan dibahas.

Di MA Miftahul Huda, penguasaan bahasa secara aktif berpandukan penguasaan tatabahasa Arab sehingga bahasa yang digunakan sebanyak mungkin adalah bahasa Arab Fusha, iaitu bahasa Arab yang menepati piawaian tatabahasa yang betul. Muhadasah akan diteruskan pada perjumpaan seterusnya, guru menetapkan had dan tajuk yang akan disampaikan seterusnya.

Simpulan

Pada saat guru menjelaskan pengertian dan pengertian topik nahwu sharaf, pemahaman siswa sepenuhnya tertuju pada materi. Strategi pembelajaran muatan lokal bahasa Arab yang digunakan di MA BUNGA Kesugihan Cilacap dan MA Miftahul Huda Rawalo Banyumas lebih sering disebut dengan metode atau strategi kombinasi. Di satu sisi dapat disebut dengan metode atau strategi kombinasi, dimana strategi tersebut merupakan gabungan dari beberapa strategi.

Strategi atau metode yang diterapkan dalam pembelajaran muatan lokal bahasa Arab di lokasi penelitian selain metode pengajaran adalah metode membaca, muhadasah, muthala'ah, hafalan, tata bahasa, tata bahasa terjemahan, metode terjemahan dan metode langsung. .

Referensi