• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PESERTA DIDIK TUNANETRA DI SEKOLAH

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "STRATEGI PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PESERTA DIDIK TUNANETRA DI SEKOLAH "

Copied!
96
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Pertama, penelitian akan menjelaskan terlebih dahulu hasil penelitian, kemudian hasil analisis penelitian akan dipaparkan.

LANDASAN TEORI

Pendidikan Tunanetra

Peranan pendidikan bagi siswa tunarungu, dalam proses belajar mengajar guru pendamping sangat penting agar tidak memanjakan siswa hanya karena siswa tersebut menyandang tunarungu, dalam hal ini tunarungu. Yang perlu dilakukan guru adalah bagaimana siswa tunanetra dapat berprestasi sebaik siswa normal. Misalnya dalam hal komunikasi, mereka perlu lebih meningkatkan mendengar, berbicara, melihat, menulis, dan membaca.32 Mengenai Anak Berkebutuhan Khusus (SEN) di lingkungan pendidikan inklusif di Indonesia, tentu memerlukan strategi khusus.

Jadi buta berarti buta, tetapi orang buta tidak harus benar-benar gelap atau tidak bisa melihat sama sekali. Artinya : “Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (bahkan) untuk yang lumpuh, tidak (bahkan) untuk yang sakit, tidak (bahkan) untuk dirimu sendiri, makan (bersama mereka) di rumahmu atau di rumah ayahmu. ." “Ayahmu, di rumah ibumu, di rumah saudara laki-lakimu, di rumah saudara perempuanmu, di rumah saudara laki-laki ayahmu, di rumah saudara perempuan ayahmu, di rumah saudara laki-laki ibumu, di rumah saudara laki-lakimu, ibumu, di rumah tempat Anda memiliki kunci atau di rumah teman Anda Berdasarkan ayat di atas, mengandung arti kesetaraan, yaitu tidak ada penghalang bagi masyarakat untuk bersatu dengan mereka yang memiliki kebutuhan khusus seperti orang buta, lumpuh, bisu, tuli atau bahkan sakit. .

Kebutaan adalah keadaan seseorang yang memiliki ketajaman penglihatan kurang dari 6/21 atau anak yang hanya dapat membaca huruf pada jarak 6 meter oleh orang yang sehat dapat dibaca pada jarak 21 meter. Seseorang dikatakan buta jika tidak dapat menerima cahaya dari luar sama sekali (penglihatan = 0) dan dikatakan low vision jika masih dapat menerima cahaya dari luar, tetapi ketajaman penglihatannya lebih dari 6/21 atau orang yang buta. hanya mampu membaca. Anak tunanetra yang termasuk dalam nomor 1 sampai dengan 4 termasuk dalam kategori membutuhkan intervensi dan.

Metode pendidikan yang dapat digunakan pada anak tunanetra dengan menggunakan fungsi pendengaran tanpa menggunakan penglihatan antara lain:

Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Ria Wulandari berjudul Pembelajaran PAI untuk Anak Berkebutuhan Khusus (buta) di SMPLB Negeri Semarang. Penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran PAI menggunakan perencanaan pembelajaran yaitu kurikulum dan RPP untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran. RPP PAI bagi siswa tunanetra di SMPLB Negeri Semarang telah dilaksanakan secara sistematis dengan mengikutsertakan unsur-unsur terkait dan memiliki kompetensi.

Maka pendidik menurunkan KD (Kompetensi Dasar) dan materinya dirancang lebih ringan dan matang, sehingga menyesuaikan dengan kondisi peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran PAI bagi guru agama Islam menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, sorogan, bandongan dan drill (latihan). Evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran PAI menggunakan post test di akhir pembelajaran yang disesuaikan dengan materi dan kondisi siswa. Evaluasi selalu rutin dilakukan guru pada akhir kegiatan pembelajaran untuk mengoreksi pemahaman siswa terhadap pelajaran yang telah diajarkan.

Penelitian yang dilakukan oleh Ummi Sholikhah, berjudul Keberagaman Disabilitas Visual di Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam (Yaketunis) Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) penyandang tunanetra memiliki nilai keberagaman dalam lima dimensi keberagaman yaitu (a) dimensi ideologi (kumpulan ide atau gagasan). Penelitian yang dilakukan oleh Rosdiana berjudul “Penerapan Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri Balikpapan” Penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran PAI pada siswa berkebutuhan khusus disesuaikan dengan kemampuan siswa, namun tetap berdasarkan standar nasional, perlu diperhatikan kekhususan siswa disabilitas agar prosesnya efektif. penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian di atas terletak pada strategi pengelolaan guru pendidikan agama Islam pada siswa tunanetra kelas IV di SLB A Yaketunis, selain itu juga terdapat perbedaan pendekatan terkait keenam pendekatan penelitian tersebut. di atas, tidak semuanya menggunakan penelitian deskriptif kualitatif.

Letak perbedaan penelitian yang akan peneliti tulis adalah dalam hal fokus masalah dan pada penelitian yang akan peneliti tulis masalah akan dibahas lebih mendalam.

Kerangka Berpikir

Perbedaannya terlihat pada aspek evaluasi yang tidak direkomendasikan untuk semua siswa, kecuali siswa yang dapat mengikuti evaluasi. Salah satu faktor penghambatnya adalah kompetensi guru PAI dalam kegiatan pembelajaran dan ketersediaannya sangat diperlukan sehingga menjadi dilema bagi siswa berkebutuhan khusus untuk memperoleh pendidikan agama yang maksimal. Yang membedakan metode dari enam penelitian di atas, sementara itu, terletak pada analisis datanya yang berbeda.

Strategi yang baik agar anak aktif dan memperhatikan materi yang diajarkan dalam proses pembelajaran dan anak menjadi bersemangat saat belajar sehingga siswa mudah memahami dan memahami apa yang disampaikan guru. Untuk memudahkan pelaksanaan penelitian, sekaligus untuk memudahkan penelitian, agar tidak melenceng dari inti permasalahan, perlu dijelaskan kerangka mental sebagai landasan pembahasan.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa (SLB) 1 Kota Bengkulu yang beralamat di Jalan Bukit Barisan Karabela, Desa Kebun Tebeng, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu pada tanggal 9 Juni sampai dengan 21 Juli 2020.

Subjek dan Informan Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

  • Observasi
  • Wawancara
  • Dokumentasi

Wawancara ini menggunakan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk memperoleh pernyataan lisan melalui percakapan dan tatap muka dengan orang-orang yang dapat memberikan informasi kepada peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara langsung dengan guru PAI dan kepala sekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Kota Bengkulu. Metode dokumentasi mencari data tentang hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, tanda tangan, risalah rapat, kesepakatan, agenda, dan sebagainya, yang digunakan untuk memperoleh data tentang dokumen.

Dokumen tersebut antara lain arsip RPP dan hasil karya siswa yang dapat memberikan informasi data tentang strategi pembelajaran guru pendidikan agama Islam bagi siswa tunanetra di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Kota Bengkulu.

Teknik Keabsahan Data

Sementara itu, tingkat strategi pembelajaran guru Pai untuk siswa tunanetra ditentukan berdasarkan persentase hasil survey dengan klasifikasi sebagai berikut. Untuk memperoleh data strategi pembelajaran guru PAI terhadap siswa tunanetra, penulis melakukan observasi dan wawancara. Ya Tidak 1 Guru menguasai prinsip Strategi Pembelajaran √. 2 Guru menguasai berbagai strategi pembelajaran √ 3 menawarkan siswa kesempatan untuk melakukannya.

Perilaku siswa di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Kota Bengkulu cukup baik, dimana tidak menimbulkan masalah selama proses pembelajaran, meskipun terkadang siswa tertidur di dalam kelas selama proses pembelajaran. Dalam strategi pembelajaran langsung, guru yang mengajar menjadi pusat proses pembelajaran, siswa menempatkan guru sebagai pusat ketika guru memberikan materi pembelajaran. Strategi pembelajaran eksperiensial atau dikenal juga dengan strategi pembelajaran empiris bersifat induktif, berpusat pada siswa, dan berbasis aktivitas.

Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat strategi pembelajaran siswa tunanetra dalam proses pembelajaran PAI di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Kota Bengkulu. Faktor pendukung dalam penerapan strategi pembelajaran di SLB Negeri 1 Kota Bengkulu adalah pengamalan agama yang baik oleh siswa, tingkat pengetahuan siswa tentang agama yang baik, dukungan pihak sekolah kepada guru dalam meningkatkan kualitas guru. melalui pelatihan. Faktor penghambat dalam penerapan strategi pembelajaran di SLB Negeri 1 Kota Bengkulu adalah faktor psikologis siswa yang tidak stabil.

Strategi pembelajaran PAI bagi siswa tunanetra di SLB Negeri 1 Kota Bengkulu berdasarkan kategori 81% sangat baik dilaksanakan sesuai dengan kurikulum 2013 yang berlaku di sekolah melalui kegiatan pembelajaran dan kegiatan keagamaan di sekolah. Terdapat tiga faktor pendukung dalam penerapan strategi pembelajaran bagi siswa tunanetra di SLB Negeri 1 Kota Bengkulu yaitu pengamalan agama siswa yang baik, tingkat pengetahuan siswa tentang agama yang baik. Faktor penghambat penerapan strategi pembelajaran bagi siswa tunanetra di SLB Negeri 1 Kota Bengkulu adalah ketidakstabilan psikologis siswa.

Tabel Siswa Tingkat SD
Tabel Siswa Tingkat SD

Tekhnik Analisa Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Pembahasan

Strategi pembelajaran yang diterapkan guru PAI di Sekolah Luar Biasa (SLB) 1 Kota Bengkulu. Klasifikasi dalam strategi pembelajaran digunakan untuk mengidentifikasi ciri-ciri atau karakteristik yang menjadi ciri strategi yang digunakan guru dalam suatu pembelajaran.64 Strategi pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 5 yaitu: 1) strategi pembelajaran langsung, 2) strategi pembelajaran tidak langsung, 3) strategi pembelajaran interaktif pembelajaran, 4) strategi belajar berdasarkan pengalaman, 5) strategi belajar mandiri. Strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru PAI di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLB) 1 Kota Bengkulu dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu 1) strategi pembelajaran langsung, 2) strategi pembelajaran pengalaman. Berdasarkan berbagai strategi yang telah disebutkan sebelumnya, maka strategi pengajaran yang diterapkan guru dalam pendidikan agama Islam adalah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PAI yang mengajar di SLB Negeri 1 Kota Bengkulu dijelaskan bahwa dalam proses pembelajaran di kelas guru menggunakan strategi pembelajaran langsung dengan metode pemberian materi dengan metode ceramah, metode pelaksanaan ceramah efektif dalam meningkatkan kemampuan kognitif siswa, karena guru langsung menjelaskan materi kepada siswa.Pada saat menjelaskan PAI penjelasan deskriptif guru. Dalam uraian guru PAI, selain pengelihatan juga ditekankan indera lainnya, seperti jenis atau rasa. Dari penalaran jurnal ini dapat disimpulkan bahwa anak tunanetra memiliki masalah psikologis yang menyebabkan tingkat emosinya tidak stabil, sehingga dapat menjadi faktor penghambat dalam penerapan strategi pembelajaran.

Strategi pembelajaran yang diterapkan guru PAI yaitu strategi pembelajaran langsung dan strategi experiential learning yang dilaksanakan melalui metode pemberian materi ceramah kepada siswa yang menggunakan media pembelajaran dengan audio recorder, tape recorder dan pulpen sebagai media bantuan membaca dan menulis bagi anak tunanetra. Implementasi strategi pembelajaran PAI di SLB Negeri 1 Kota Bengkulu perlu diperbaiki dan dikembangkan agar dapat lebih meningkatkan kualitas pembelajaran. Kepala sekolah sebagai pemimpin dan penanggung jawab hendaknya terus memberikan kesempatan kepada guru PAI untuk mencapai pembelajaran yang lebih baik.

PENUTUP

Saran

Upaya guru menanam pai bagi siswa SD Negeri 02 Lebong Sakti Desa Ujung Tanjung 1 Kecamatan Lebong Sakti Kabupaten Lebong. Model Integrasi Pendidikan Antikorupsi dalam Kurikulum Pendidikan Islam” Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta'lim, No.

Gambar

Tabel Siswa Tingkat SD
Tabel Siswa Tingkat SMA Tahun
Tabel Siswa Tingkat SMP
Tabel hasil observasi diatas menunjukan bahwa jawaban “ Ya” berjumlah  7  kali  dan  jawaban  “Tidak”  berjumlah  1  kali
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dengan demikian, media sosial telah menjadi alat penting dalam komunikasi politik modern, dan menjadi platform yang penting bagi politisi, partai politik, dan pemerintah untuk