Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab belum berkembangnya ekowisata desa Kahayya Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba. Dalam penelitian ini memuat faktor-faktor yang membuat ekowisata belum berkembang dan bagaimana strategi pengembangan ekowisata di Desa Kahayya Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba. Desa Kahayya, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba yang bersedia memberikan data dan pengetahuan lokasi penelitian.
Tidak hanya objek wisata yang sangat potensial di Kabupaten Bulukumba ini, ada beberapa kawasan yang terletak di Desa Kahayya Kecamatan Kindang yang juga memiliki potensi. Mengacu pada uraian di atas, maka perlu adanya kajian untuk mengetahui faktor-faktor penyebab keterbelakangan ekowisata dan strategi pengembangan ekowisata di Desa Kahayya Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup
Sistematika Pembahasan
TINJAUAN PUSTAKA
Ekowisata
- Pengertian Ekowisata
- Prinsip-prinsip Ekowisata
- Karakteristik Ekowisata
- Jenis-jenis Ekowisata
- Dimensi Ekowisata
Potensi Ekowisata
Strategi
Pengembangan Ekowisata
Kerangka Pikir
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Populasi dan Sampel
Metode Pengambilan Sampel
Jenis dan Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data
Variabel Penelitian
Teknik Analisis Data
- Definisi Operasional Variabel
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Desa Kahayya
- Letak Geografis Desa Kahayya
- Kependudukan
- Eksisting aksesibilitas dan fasilitas penunjang objek wisata 65
- Struktur Organisasi Pemerintah Desa Kahayya
Letak Kabupaten Bulukumba dalam empat dimensi yaitu dataran tinggi di kaki Gunung Bawakaraeng Lompobattang, dataran rendah, pantai dan laut lepas. Kabupaten Bulukumba yang terletak di ujung selatan terkenal dengan industri perahu Phinisi yang banyak memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat dan pemerintah daerah. Secara administratif, wilayah desa Kahayya, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba memiliki luas 3.220 ha, yang secara administratif terbagi menjadi 3 desa, 6 RW dan 12 RT.
Desa Kahayya merupakan salah satu penghasil kopi di wilayah Bulukumba khususnya di wilayah selatan Sulawesi Selatan yang memiliki potensi besar dalam hal perkebunan kopi. Nama desa Kahayya sendiri berasal dari dua suku kata yaitu; Kaha-Yya, kata Kaha berasal dari kata Arab Qahwa, namun penduduk setempat sering menyebutnya dengan namanya. Kaha”, sedangkan kata Yya berasal dari bahasa Makassar, dialek Konjo, yang berarti tempat. Menyatukan kedua suku kata ini, Kahayya dapat diartikan sebagai tempat ngopi.
Berdasarkan hasil sensus tahun 2020, jumlah penduduk Kabupaten Bulukumba sebanyak 437.607 jiwa, terdiri dari 213.443 penduduk laki-laki dan 224.164 penduduk perempuan. Sementara itu, rasio jenis kelamin penduduk laki-laki terhadap perempuan pada tahun 2020 adalah sebesar 95,2 seperti terlihat pada Tabel 4.1, 4.2 dan 4.3 di bawah ini. Selanjutnya jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan desa/kelurahan di Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2019 adalah sebanyak 31.619 jiwa yang terdiri dari 15.463 penduduk laki-laki dan 16.156 penduduk perempuan, sedangkan jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan desa Kecamatan Menurut Kecamatan Menurut hingga hasil Sensus Penduduk tahun 2019, terdapat 1.266 jiwa yang terdiri dari 632 jiwa warga desa Kahayya.
Desa Kahayya merupakan desa yang paling tertinggal diantara beberapa desa yang ada di Kecamatan Kindang, namun setelah Desa Kahayya terkenal dengan kekayaan alamnya, maka dapat dikatakan bahwa Desa Kahayya lebih baik dari desa-desa yang ada di Kecamatan Kindang jika dilihat dari segi kekayaan alamnya. dan program pembangunan yang diselenggarakan. Dilihat dari klasifikasi jenis kelamin, penduduk Desa Kahayya terdiri dari 632 laki-laki dan 634 perempuan. Umumnya sebagian besar masyarakat di Desa Kahayya adalah petani. Dalam menjalankan roda pemerintahan Desa Kahayya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kepala desa dibantu oleh unsur pemerintah desa seperti terlihat pada Gambar 4.5.
Hasil Penelitian
- Deskripsi Responden
- Karakteristik Responden
- Tanggapan Responden Terhadap Faktor Internal dan
Hasil jawaban responden terhadap pertanyaan terkait variabel yang diteliti dalam penelitian ini dapat dijelaskan dengan frekuensi pemberian skor dan kategori dari setiap jawaban yang diperoleh dari responden. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari 55 responden, jumlah tersebut merupakan kriteria yang paling dominan untuk strategi pengembangan potensi ekowisata di desa tersebut. Implikasi dari jawaban responden tersebut adalah laki-laki lebih dominan dalam mengembangkan potensi ekowisata dibanding perempuan, karena pengembangan potensi ekowisata cenderung lebih identik atau relevan dengan kegiatan laki-laki (petualang).
Tanggapan responden terhadap faktor internal dan eksternal dalam pengembangan ekowisata di Desa Kahayya Pengembangan ekowisata di Desa Kahayya. Untuk mendeskripsikan tanggapan responden terhadap faktor internal dan eksternal pengembangan ekowisata di Desa Kahayya pada penelitian yang diteliti dalam tesis ini, peneliti menggunakan analisis internal factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE). Letak geografis berada di puncak gunung, masyarakat terbuka untuk pengunjung, potensi hasil perkebunan warga sekitar menjadi nilai jual pariwisata, serta tradisi dan budaya masyarakat masih terjaga dengan kokoh.
Faktor-faktor yang menjadi kelemahan obyek wisata di Desa Kahayya adalah kurangnya sarana dan prasarana pelayanan wisata, belum tersedianya data yang akurat, upaya pemberdayaan masyarakat masih rendah, kualitas aparatur dan masyarakat setempat masih minim, dan tidak ada kepemilikan tanah oleh pemerintah. Tingkat kekuatan dan kelemahan dalam pengembangan objek wisata di Desa Kahayya dapat diketahui dengan menimbang dan menilai unsur-unsur faktor kekuatan dan kelemahan sebagai penilaian. Berdasarkan hasil jawaban responden, kekuatan utama daya tarik wisata di Desa Kahayya adalah letak geografisnya yang berada di puncak gunung dengan skor 48 (tabel 4.6).
Berdasarkan hasil jawaban responden, kelemahan utama fasilitas wisata di desa Kahayya adalah kurangnya sarana dan prasarana pelayanan wisata dengan skor 48 (Tabel 4.6). Peluang yang dimiliki sarana wisata di desa Kahayya sudah masuk dalam dokumen pengembangan wisata, sudah menjadi kawasan pengembangan wisata dalam RTRW, berada di kawasan yang mudah dikembangkan paket wisata, sudah menjadi salah satu tujuan wisata masyarakat untuk berkunjung dan mengembangkan tempat wisata. Menjadi salah satu tujuan untuk dikunjungi masyarakat, peluang terbesar untuk mengembangkan sarana wisata di desa Kahayya adalah 45 (Tabel 4.6), sedangkan ancaman terbesar bagi pengembangan objek wisata di desa Kahayya adalah kurangnya dukungan dari dunia bisnis dan perbankan dengan skor 60.
Strategi Pengembangan Potensi Ekowisata di Desa Kahayya
- Analisis Regresi Linear Berganda
- Analisis SWOT
Dari hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keterbelakangan ekowisata pada tabel 4.8 di atas menunjukkan nilai yang cukup besar. Dengan mengacu pada tabel 4.9, selanjutnya akan dijelaskan hasil uji validasi instrumen penelitian sebagai berikut. a) Uji Validasi Instrumen Variabel Daya Tarik Wisata (X1). Hasil uji validitas variabel daya tarik wisata sebagaimana terlihat pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa dari 12 (dua belas) item pertanyaan yang berhubungan dengan variabel daya tarik wisata (X1) memiliki nilai nominal.
Hasil uji validitas seperti terlihat pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel aksesibilitas (X2) yang terdiri dari dua belas (12) item pertanyaan terkait variabel aksesibilitas (X2) memiliki nilai sig. 2-tailed) di bawah α: 0,05 yang menjelaskan bahwa semua item pertanyaan signifikan. Hasil uji validitas seperti terlihat pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel pemberian dukungan (X3) terdiri dari dua belas (12) item pertanyaan yang berhubungan dengan variabel pemberian dukungan (X3). Hasil uji validitas seperti terlihat pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel sumber daya manusia (X4) yang terdiri dari dua belas (12) item pertanyaan terkait variabel sumber daya manusia memiliki nilai sig. 2-tailed) di bawah α: 0,05 yang menjelaskan bahwa semua item pertanyaan signifikan.
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa faktor strategis internal yaitu kekuatan ekowisata desa Kahayya memiliki skor 100. Selanjutnya penjelasan frekuensi jawaban atau jawaban responden terkait daya tarik wisata ditunjukkan pada Tabel 4.14 berikut. . Berikut penjelasan frekuensi jawaban responden atau tanggapan mengenai aksesibilitas dapat dilihat pada Tabel 4.15 di bawah ini.
Berikut adalah penjelasan frekuensi jawaban responden atau jawaban mengenai fasilitas pendukung dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut ini. Berikut ini akan dijelaskan frekuensi jawaban responden atau jawaban mengenai sumber daya manusia yang dapat dilihat pada tabel 4.17 di bawah ini. Berikut dipaparkan frekuensi jawaban responden tentang ekowisata yang belum berkembang, yang dapat dilihat dari tabel 4.18 berikut ini.
Pembahasan Hasil Penelitian
- Faktor-Faktor Penyebab Belum Berkembangnya Ekowisata di
- Strategi Pengembangan Ekowisata di Desa Kahayya
Jumlah skor tertinggi berada pada Y2.3 (masyarakat terbuka bagi wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata) yang merupakan indikator partisipasi masyarakat, dan jumlah skor terendah terdapat pada Y1.2. keberadaan objek wisata membuat masyarakat meninggalkan pekerjaan sebelumnya dan bekerja di kawasan wisata), yang merupakan indikator kesejahteraan masyarakat. Hal ini menandakan bahwa masyarakat terbuka terhadap wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata, sehingga berpotensi untuk mendukung pengembangan ekowisata di Desa Kahayya dan sebaliknya dengan adanya tempat wisata membuat masyarakat meninggalkan pekerjaan sebelumnya dan bekerja di kawasan wisata, sehingga tidak ada potensi. untuk mendukung pengembangan ekowisata di pedesaan. Kahayya. Dari berbagai potensi wisata yang ada di Desa Kahayya sebagaimana tersebut di atas dan didukung dengan hasil penelitian dan hasil jawaban responden, terdapat 3 (tiga) objek wisata yang paling menonjol dalam penelitian ini yaitu Danau Lurayya, Gamaccayya Air Terjun dan Puncak Donggia.
Dalam pengembangan fasilitas wisata di Desa Kahayya Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya dan beberapa faktor tersebut harus dihadapi dalam pengembangan objek wisata alam ini. Kondisi sosial masyarakat yang kurang baik tersebut pada akhirnya akan berpotensi menurunkan minat pengunjung untuk mengunjungi fasilitas wisata dalam artian pengunjung kurang percaya diri dan nyaman mengunjungi tempat wisata di desa Kahayya. Cakupan diferensiasi (diferensiasi) secara teori cukup luas (produk, biaya, lokasi, keindahan, lokasi, fasilitas dan lain-lain), namun dalam penelitian ini dibatasi hanya pada diferensiasi produk wisata berdasarkan keunikannya, sehingga memudahkan untuk pengunjung untuk melakukan pemilihan fasilitas wisata yang harus dikunjungi Menuju ke desa Kahayya.
Dalam pengelolaan fasilitas wisata ini memerlukan pengelolaan yang nyata termasuk dunia usaha dan perbankan guna memudahkan pengelolaannya, diperlukan kemudahan akses terhadap fasilitas wisata. di lokasi ini dan memprediksi risiko tanah longsor karena lokasi ini berada di lembah pegunungan. Desa Kahayya memiliki banyak fasilitas wisata menarik yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan PAD sektor pariwisata dan kesejahteraan masyarakat setempat, namun faktor yang menghambat pengembangan ekowisata di desa Kahayya adalah kurangnya fasilitas pendukung termasuk akomodasi. restoran dan toko suvenir. Strategi pengembangan ekowisata yang dapat dikembangkan untuk beberapa tahun ke depan di desa Kahayya adalah strategi diferensiasi produk fasilitas wisata berdasarkan peringkat 1-3 yang sering dikunjungi wisatawan yaitu wisata Puncak Donggia, diferensiasi produk.
2 Adanya fasilitas wisata membuat masyarakat meninggalkan pekerjaan sebelumnya dan bekerja di kawasan wisata 3 Kondisi jalan semakin membaik.
PENUTUP
Kesimpulan
Sarana pendukung yang tersedia hanya toilet yang jumlahnya juga terbatas dan tidak terawat dengan baik, serta faktor lain yaitu kondisi sosial masyarakat terutama kebiasaan masyarakat sekitar yang kurang baik.
Saran
Pengembangan Ekowisata “Kawasan Kajian dan Konservasi Badak Jawa”, di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, IPB. Sehubungan dengan rencana penyelesaian penelitian tesis (S1) saya yang berjudul “Strategi Pengembangan Potensi Ekowisata di Desa Kahayya Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba”, saya sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu untuk melengkapi jawaban atas pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner saya.