• Tidak ada hasil yang ditemukan

strategi pengendalian pemanfaatan ruang - Universitas Bosowa

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "strategi pengendalian pemanfaatan ruang - Universitas Bosowa"

Copied!
219
0
0

Teks penuh

Strategi Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kawasan Perumahan Bacukiki Kota Parepare (dibimbing oleh Murshal Manaf dan Arif Nasution). Oleh karena itu, perlu adanya strategi pengendalian pemanfaatan ruang di kawasan perumahan Bacukiki Kota Parepare. Pengendalian pemanfaatan ruang permukiman berdasarkan karakteristik dan kesesuaian lahan untuk kawasan permukiman di Kecamatan Bacukiki Kota Parepare dengan pembentukan 5 (lima) zona yaitu Zona A dengan prioritas tertinggi seluas 154,66 ha (15%), Zona B Prioritas Utama 326,33 Ha (33,32%), Prioritas C dengan Sedikit Hambatan 373,94 Ha (38,18), Prioritas D dengan Hambatan Tinggi 83,45 Ha (8,52%) dan Kurang Prioritas E 41,11 Ha (4,20%) %).

179 Tabel 4.65 Sebaran Luas Rencana Permukiman Baru Zona Alokasi A di Kecamatan Bacukiki Kota Parepare Sampai Tahun 2030 Rencana Pembagian Lahan Pemukiman Zona D Baru di Kecamatan Bacukiki Kota Parepare hingga Tahun 2030.

183 Tabel 4.69 Sebaran Luas Rencana Peruntukan Lahan Baru Zona E di Kecamatan Bacukiki Kotamadya Parepare Hingga Tahun 2030

Tabel 4.41Buffer Are Dari PemukimanPenduduk untuk Analisis Perencanaan Permukiman  Hingga Tahun 2030 Di Kelurahan Lompoe ................................................
Tabel 4.41Buffer Are Dari PemukimanPenduduk untuk Analisis Perencanaan Permukiman Hingga Tahun 2030 Di Kelurahan Lompoe ................................................

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Lingkup Penelitian
    • Lingkup WilayahPenelitian
    • Lingkup Substansi Penelitian
    • Lingkup Tahapan Penelitian
  • Sistematikan Pembahasan

Bab ini akan membahas tentang desain penelitian, lokasi dan jadwal penelitian, deskripsi fokus dan fokus, instrumen penelitian, jenis dan sumber data, teknik analisis data, rencana uji validitas data. Bab ini akan membahas hasil dan hasil penelitian yang berkaitan dengan kondisi, karakteristik dan keadaan sebenarnya dari objek penelitian yang disajikan dalam bentuk tabel, gambar atau bentuk lainnya. Pembahasan merupakan analisis dan interpretasi peneliti terhadap hasil dengan mengacu pada teori dan hasil penelitian yang relevan yang telah dipaparkan dalam telaah teori.

Kesimpulan adalah pernyataan singkat dan jelas yang menggambarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagai solusi dari masalah penelitian dan menjawab tujuan penelitian.

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP

KAJIAN TEORI

  • Analisis Kependudukan
  • Analisis Kesesuaian Lahan
  • Kawasan Permukiman
  • Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Menurut Khadiyanto (2005:27) kapasitas lahan dan kesesuaian lahan menentukan kelayakan penggunaan lahan yang menjadi dasar pertimbangan penggunaan lahan. Hal ini dikarenakan penggunaan lahan yang tidak optimal akan berdampak negatif terhadap lingkungan itu sendiri, baik secara sosial maupun ekonomi. Kondisi fisik dasar tanah sangat mempengaruhi daya dukung tanah yang selanjutnya mempengaruhi kesesuaian tanah untuk suatu kegiatan pembangunan atau penggunaan lahan.

Sedangkan pada lahan miring membutuhkan penggalian dan pematang yang lebih banyak, sehingga membutuhkan biaya yang lebih tinggi. Berdasarkan fungsi tersebut, pemanfaatan lahan yang diperbolehkan adalah penggarapan lahan tanpa olah tanah (zero tillage) dan dilarang menebang vegetasi hutan. Peruntukan lahan yang diperbolehkan untuk hutan dengan perkebunan rakyat atau kebun dengan sistem agroforestri dengan pengolahan tanah sangat minim (minimum tillage).

Pembatasan penggunaan dan kepemilikan tanah, penggunaan tanah yang mengatur fungsi penggunaan tanah seperti pertanian dan perumahan sesuai dengan potensi bencana alam, serta kepemilikan, dapat mengurangi risiko bencana alam. Sebagian besar alih fungsi lahan tersebut menunjukkan ketimpangan kepemilikan lahan yang didominasi oleh pemilik izin bangunan tempat tinggal, baik secara horizontal (properti) maupun vertikal (apartemen).

Tabel 2.1.  Klasifikasi Kemiringan Lahan
Tabel 2.1. Klasifikasi Kemiringan Lahan

Penelitian Terdahulu

2 Analisis Spasial Kesesuaian Lahan Perumahan di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, Rina Marina Masri, Forum Geografi, Vol. Keluaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah adanya zonasi kawasan permukiman yang berwawasan lingkungan dan diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam pengambilan kebijakan di tingkat kabupaten. Hasil yang diperoleh dari penelitian analisis spasial untuk kawasan permukiman di Kabupaten Bandung dan Kawasan Bandung Barat berupa peta tematik dan tabel yang memuat luasan lahan yang cocok untuk perumahan beserta lokasi letak lahan tersebut.

3 Analisis Kesesuaian Lahan untuk Pembangunan Perumahan di Kecamatan Pineleng, Raymond Apolinaris Dien1 Fella Warouw2 Hendriek H. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan melapiskan (superimpose) data fisik dasar yang berkaitan dengan kesesuaian lahan untuk perumahan. Data tersebut meliputi jenis tanah. , intensitas curah hujan, kemiringan lahan dan daerah rawan bencana serta penyediaan infrastruktur perumahan yang dilapis untuk menentukan kesesuaian kavling perumahan. Hasil overlay mengidentifikasi kesesuaian lahan pemukiman dengan memperhatikan kemiringan lahan, jenis tanah, intensitas curah hujan dan daerah rawan bencana serta penyediaan infrastruktur. Terlihat tidak semua wilayah di Kecamatan Pineleng cocok untuk perumahan.

Menurut Rencana Fisik Daerah (RTRW) Kota Bitung, arah pembangunan Kecamatan Girian merupakan tempat pengembangan pusat lingkungan dan pusat pelayanan di kecamatan tersebut. Pemanfaatan Ruang dan Sanksi Administratif dalam Penataan Ruang Kabupaten Sidoarjo, Agus Sugiarto, Dan Jurnal Kebijakan.

Kerangka Konseptual

METODOLOGI PENELITIAN

Desain Penelitian

Lokasi Dan Jadwal Penelitian

  • Lokasi Penelitian
  • Jadwal Penelitian

Fokus dan Deskripsi Fokus

Instrumen Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

  • Analisis Pertumbuhan Penduduk
  • Analisis Daya Dukung Lahan Perumahan

Rencana Pengujian Keabsahan Data

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Kependudukan
  • Penggunaan Lahan Kecamatan Bacukiki
  • Arahan Zonasi Pemanfaatn Lahan Untuk Permukiman

Pembahasan

  • Kependudukan (Demografi)
  • Perubahan Penggunaan Lahan Kecamatan Bacukiki
  • Permukiman dan Kawasan Terbangun Kecamatan Bacukiki

Berdasarkan data baku kepadatan penduduk Kecamatan Bacukiki tahun 2016, Kecamatan Bacukiki memiliki kepadatan penduduk sebesar 271,89 jiwa/km2 atau 2,72 jiwa/ha luas lahan. Artinya secara umum jumlah penduduk Kecamatan Bacukiki yang mendiami setiap km2 lahan adalah 368 jiwa atau sekitar 4 jiwa untuk setiap hektar lahan. Berdasarkan data kepadatan penduduk fisiologis Kecamatan Bacukiki tahun 2021, Kecamatan Bacukiki memiliki kepadatan penduduk fisiologis sebesar 4.232,45 jiwa/km2 atau 42,32 jiwa/ha lahan.

Artinya di Kecamatan Bacukiki, setiap kilometer persegi lahan pertanian menyediakan pangan bagi 4.232 jiwa atau sekitar 42 jiwa dari setiap hektar lahan pertanian. Secara keseluruhan di Kecamatan Bacukiki Kota Parepare perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 mendatang adalah 45.962 jiwa. Dari hasil analisis dan interpretasi citra satelit resolusi tinggi (CSRT) Kabupaten Bacukiki tahun 2016 dan 2021, pemanfaatan lahan baru untuk permukiman membentuk pola yang mengikuti panjang jalan atau cenderung mengikuti ketersediaan infrastruktur tata ruang yang ada. .

Penggunaan Lahan di Kabupaten Bacukiki Tahun 2016 dan 2021 Sumber: Hasil Analisis dan Interpretasi Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT) Kabupaten Bacukiki Tahun 2016 dan 2021 Sumber: Hasil Analisis dan Interpretasi Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRRTki) Bacuki tahun 2016 dan 2021 3. Keadaan permukiman dan kawasan terbangun lainnya di Kecamatan Bacukiki dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2021, secara keseluruhan terjadi peningkatan sebesar 102,08 hektar atau meningkat sekitar 82,40 persen dari 123.878 hektar menjadi 2201 hektar. hektar pada tahun 2021.

Hasil Analisis dan Interpretasi Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT) Kecamatan Bacukiki Tahun 2016 dan 2021. Sebaran Luas Rencana Peruntukan Lahan Pemukiman Baru Zona A di Kecamatan Bacukiki Kota Parepare Hingga Tahun 2030 Zona A. Sebaran Luas Rencana Peruntukan Lahan Permukiman Baru Zona B di Kecamatan Bacukiki Kota Parepare hingga tahun 2030.

Sebaran luas rencana alokasi lahan permukiman baru Zona C di Kecamatan Bacukiki Kota Parepare sampai tahun 2030. Sebaran luas rencana alokasi lahan baru Zona D di Kecamatan Bacukiki Kota Parepare sampai tahun 2030. Sebaran luas rencana alokasi perumahan baru Zona E di Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare hingga tahun 2030 .

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Gambar 5. Bagan alur  analisis Kesesuaian Lahan untuk Peruntukan Pemukiman Baru
Tabel 4.2.  Jumlah Penduduk Kecamatan Bacukiki Perkelurahan Pada Tahun 2016  Sampai Tahun 2021
Tabel 4.10.  Proyeksi  penduduk  Eksponensial  dan  potensi  kepadatan  penduduk  Kecamatan Bacukiki Tahun 2030
Gambar 12. Peta Perkembangan Pemukiman dan Area Terbangun  di Kecamatan Bacukiki  Tahun    2016 – 2021
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada tabel 7 setelah melakukan boostraping diperoleh hasil bahwa hubungan antara influencer dengan pembelian impulsif signifikan dengan nilai T-Statistik 5,499 >