• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI MEDIASI PENYELESAIAN SENGKETA KEWARISAN: STUDI DI PENGADILAN AGAMA WILAYAH PTA YOGYAKARTA - Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "STRATEGI MEDIASI PENYELESAIAN SENGKETA KEWARISAN: STUDI DI PENGADILAN AGAMA WILAYAH PTA YOGYAKARTA - Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

Proyek wisuda yang berjudul : “STRATEGI MEDIASI PENYELESAIAN SENGKETA TERKAIT WARISAN: STUDI DI PENGADILAN AGAMA WILAYAH PTA YOGYAKARTA”. Penelitian ini menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas mediasi dalam penyelesaian sengketa waris di pengadilan agama wilayah PTA Yogyakarta.

Vokal Pendek

Vokal Rangkap

Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan Dengan Apostrof

Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat

Pengecualian

Nama pengarang yang menggunakan nama Arab tetapi berasal dari negara yang menggunakan huruf Latin, cth Quraish Shihab, Ahmad Syukri Soleh.

ميح ّرنا همح ّرنا الله مسب

دعب اّمأ .

رنا همح ّرنا مس ميح

دجو ّدج هم

Rumusan Masalah

Faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas mediasi di pengadilan agama wilayah PTA Yogyakarta setelah PERMA No.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Kegunaan teoritis dari penelitian ini adalah dapat menjadi bahan kajian/pemikiran lebih lanjut dan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dalam mediasi pewarisan, baik dalam proses hukum maupun reformasi sistem hukum. Dengan demikian penelitian ini dapat memberikan pandangan dan wacana baru mengenai mediasi dan implikasinya sebagai instrumen hukum penyelesaian sengketa di pengadilan, yang dibandingkan dengan bukti-bukti empiris di lapangan, sehingga dapat diambil kesimpulan yang komprehensif mengenai proses mediasi dalam pewarisan. perselisihan. Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah dapat menjadi acuan dan pertimbangan bagi mediator dan pihak yang bersengketa untuk melakukan mediasi khususnya dalam penyelesaian perkara waris di pengadilan agama.

Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis yang bermanfaat berupa gagasan dan masukan kepada para pengacara, hakim, mediator, akademisi, dan pembentuk undang-undang sehubungan dengan penyusunan ketentuan hukum yang efektif tentang mediasi guna menciptakan proses mediasi yang lebih efektif dalam proses mediasi. menyelesaikan sengketa waris di pengadilan.

Telaah Pustaka

Proses mediasi yang dilakukan di Pengadilan Agama Semarang dilakukan sesuai dengan PERMA Nomor 1 Tahun 2008 tentang Tata Cara Mediasi. Faktor penyebab kegagalan mediasi di Pengadilan Agama Semarang dipengaruhi oleh faktor teknis dan non teknis. 23 Visiastri Fatma Halida, “Penyelesaian sengketa waris melalui mediasi di Peradilan Agama,” Tesis Diploma, Fakultas Hukum Universitas Dipenogoro (2016), http://eprints.undip.ac.id/70053/, diakses 31 Januari 2020.

25 Surat berjudul “Penyelesaian Sengketa Pembagian Hak Waris Melalui Mediasi di Pengadilan Agama Pontianak” yang dimuat dalam e-journal mengungkap efektivitas mediasi, faktor-faktor penyebab kegagalan mediasi, dan akibat hukum kegagalan mediasi. Dibandingkan dengan karya-karya di atas. Penelitian yang dilakukan terutama mengkaji tentang adanya mediasi di pengadilan dan cara penyelesaian sengketa waris dalam wilayah hukum pengadilan dan hukum adat.

28 Fahrurrezza, “Penyelesaian Sengketa Pembagian Hak Waris Melalui Mediasi di Pengadilan Agama Pontianak”, Gloria Juris E-Journal Program Studi Hukum UNTAN, Vol. 1 Tahun 2016 kemudian dirumuskan strategi ideal penyelesaian sengketa waris di Pengadilan Agama wilayah Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan hukum empiris.

Kerangka Teoretik

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pelaksanaan mediasi perkara waris dianalisis dengan menggunakan teori sistem hukum. Lawrence M. Friedman mengemukakan, ada tiga unsur yang perlu diperhatikan dalam penegakan hukum, yaitu struktur, isi, dan budaya hukum.33 Struktur hukum terdiri dari jumlah dan ukuran pengadilan, serta yurisdiksi. Budaya hukum mencakup sikap dan nilai-nilai yang berkaitan dengan suatu aturan dan sistem hukum yang dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif.

Ketika para pihak menilai dan meyakini bahwa mediasi berpotensi memfasilitasi penyelesaian sengketa, maka tujuan penerapan mediasi di pengadilan sebagai salah satu bentuk penyelesaian sengketa sesuai dengan prinsip kesederhanaan, kecepatan, dan biaya rendah akan tercapai. Untuk meningkatkan efektivitas mediasi dalam urusan waris, faktor-faktor yang mempengaruhinya dianalisis dengan bantuan analisis SWOT. Teknik analisis SWOT dirancang oleh Albert Humphrey dan digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam suatu proyek 35 Teknik analisis SWOT dapat digunakan untuk menganalisis situasi sebagai awal dari proses perumusan strategi 36 Dengan demikian, analisis SWOT Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas mediasi dalam perkara waris digunakan sebagai alat untuk merumuskan strategi pelaksanaan mediasi dalam perkara waris.

Analisis SWOT dapat digunakan dengan beberapa cara, yaitu dengan mengetahui tujuan analisis, gambaran pewarisan, penilaian secara keseluruhan, alternatif kunci dan pemilihan alternatif terbaik.37 Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi proses pewarisan , strategi tersebut kemudian dirancang untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang sekaligus meminimalkan kelemahan dan ancaman. 37 Freddy Rangkuti, Teknik Analisis SWOT Membedah Kasus Bisnis Konsep Perencanaan Strategis Reorientasi Menghadapi Abad 21, cet.

ىىودرت نكالعل الله اىماتاو نكيىخٲ ييب اىذلصٲف ةىخٳ ىىٌهؤولا اواًٳ

Penyelesaian perselisihan melalui perdamaian dalam Islam disebut Iṣlaḥ.39 Iṣlaḥ juga diartikan sebagai perjanjian damai yang menghentikan perselisihan dan perselisihan antara dua pihak.40 Keberadaan iṣlaḥ sebagai upaya damai untuk menyelesaikan perselisihan antar sesama umat Islam dianggap dijelaskan dalam kata berikutnya. dari Allah.

لاإ نهطورش ىلع ىىولسولاو اهارد لدأ وأ لالاد مرد اذلص لاإ ييولسولا ييب زئاج خلصلا اهارد لدأ وأ لالاد مرد اطورش

Proses penyelesaian sengketa yang ditawarkan Al-Qur’an dan hadis dapat dilakukan dengan pembuktian fakta hukum (judgment) seperti sistem hukum atau melalui perdamaian (iṣlaḥ) seperti mediasi. 43 Seperti halnya mediasi, islaḥ akan mempercepat penyelesaian sengketa karena para pihak memutuskan sendiri kesepakatan damai tanpa ada unsur paksaan. Proses penyelesaian perselisihan dengan bantuan pihak ketiga dikenal dengan istilah ḥakam berdasarkan firman Allah berikut ini.

الله كافىي ادلاصا اديري ىا اهلها يه اوكدو هلها يه اوكد اىثعباف اوهٌيب قامش نتفخ ىاو اوهٌيب

Metode Penelitian

  • Jenis penelitan
  • Sifat penelitian
  • Jenis dan sumber data a. Data primer 48
  • Pendekatan Penelitian
  • Analisis Data

Penelitian ini termasuk penelitian lapangan46 dalam mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan yang diperoleh dari pengadilan agama di wilayah PTA Yogyakarta yang terdiri dari Pengadilan Agama Yogyakarta, Pengadilan Agama Sleman, Pengadilan Agama Wates, Pengadilan Agama Bantul dan Pengadilan Agama Wonosari. Penelitian ini bersifat analitis-evaluatif untuk memberikan justifikasi terhadap program yang dilaksanakan 47 Data dan informasi dari fakta atau peristiwa dalam permasalahan penelitian kemudian dianalisis untuk memperoleh kesimpulan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas mediasi dan implikasinya terhadap penyelesaian dampak. perkara waris di seluruh Pengadilan Agama di wilayah PTA Yogyakarta. Pada akhirnya, berdasarkan temuan di lapangan, dirumuskan strategi mediasi yang ideal dalam penyelesaian perkara waris.

Penulis memperoleh data dan informasi terkait permasalahan penelitian melalui observasi, wawancara atau dokumentasi fisik dan digital yang kemudian dianalisis dengan pendekatan yuridis-empiris mengenai peraturan yang berlaku mengenai mediasi dan pelaksanaannya dalam perkara waris di Pengadilan Agama. Cara lain yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi adalah dengan menggunakan dokumentasi dari berbagai literatur yang memperluas wawasan atau sudut pandang penulis, peraturan perundang-undangan dan variabel-variabel lain yang terkait dengan proses mediasi di lingkungan peradilan agama. Oleh karena itu perlu dijelaskan fakta hukum di lapangan berupa fenomena sosial, kesesuaian fakta tersebut, yang kemudian dijadikan bahan pertimbangan analisis data untuk menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum di masyarakat dalam lingkup Peradilan Agama. , khususnya dalam urusan warisan.

Data mediasi perkara pengesahan hakim di Pengadilan Agama kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis isi dan analisis SWOT: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Data pelaksanaan mediasi di lima pengadilan agama wilayah PTA Yogyakarta dianalisis untuk mengetahui kelebihan atau faktor pendukung dan.

Sistematika Pembahasan

Bab ketiga berisi tentang pembahasan data dan informasi objek penelitian terkait dengan gambaran pelaksanaan mediasi perkara waris di Pengadilan Agama wilayah PTA Yogyakarta berdasarkan PERMA Nomor 1 Tahun 2016. Bab keempat berisi analisis data diperoleh pada bab sebelumnya sebagai jawaban atas pokok permasalahan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas mediasi perkara waris di Pengadilan Agama wilayah PTA Yogyakarta dan strategi mediasi dalam penyelesaian sengketa waris dengan menggunakan analisis SWOT. Bab kelima menyimpulkan berupa kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran bagi pelaksanaan mediasi di pengadilan khususnya dalam perkara waris.

Faktor eksternal meliputi: aturan hukum mediasi; warisan tidak dibagi-bagi dari generasi ke generasi; tingkat kerumitan kasus; peran penasihat hukum; psikologi hakim mediator; terbatasnya kemungkinan mediasi dan infrastruktur pengadilan; dan kondisi sosial budaya masyarakat dalam hal pewarisan. Faktor-faktor tersebut berdasarkan teori sistem hukum, dikelompokkan ke dalam unsur-unsur yaitu struktur hukum, muatan hukum, dan budaya hukum, serta menentukan efektifitas penerapan sistem tersebut, dalam hal ini pelaksanaan mediasi di pengadilan. Sengketa waris yang terutama menyangkut harta warisan seperti tanah dan bangunan tempat tinggal masyarakat, mempunyai kecenderungan emosi yang bergejolak di antara para pihak karena salah satu pihak meninggalkan benda tersebut.

Meski bersifat perselisihan, para pihak sejak awal menolak mediasi dan bersikeras untuk melanjutkan persidangan. Terkadang para pihak sebagai ahli waris pada tahap mediasi sudah memiliki tingkat kesadaran yang tinggi dan mempunyai niat untuk menyelesaikan perselisihan secara damai.

Saran

Apakah kondisi tempat dan prasarana mediasi di Pengadilan Agama dapat memberikan rasa nyaman dan kemudahan? TATA CARA MEDIASI DI PENGADILAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,. UU No. 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4958);

Mediasi adalah cara penyelesaian sengketa melalui proses perundingan untuk mencapai kesepakatan antara Para Pihak dengan bantuan Mediator. Mediator adalah hakim atau pihak lain yang memegang sertifikat mediator sebagai pihak netral yang membantu para pihak dalam proses perundingan untuk mencari berbagai kemungkinan penyelesaian sengketa tanpa mengambil keputusan atau berkomitmen terhadap suatu penyelesaian. Para pihak adalah dua badan hukum atau lebih yang sedang bersengketa dan membawa perselisihannya ke pengadilan untuk memperoleh penyelesaian.

Ringkasan kasus adalah dokumen yang dibuat oleh Para Pihak yang berisi kasus dan usulan perdamaian. Perjanjian Perdamaian adalah kesepakatan hasil Mediasi yang berupa dokumen berisi ketentuan penyelesaian sengketa yang ditandatangani oleh Para Pihak dan Mediator. Perjanjian penyelesaian sebagian adalah kesepakatan antara penggugat dengan sebagian atau seluruh tergugat serta kesepakatan para pihak mengenai sebagian dari seluruh pokok permasalahan dan/atau permasalahan hukum yang disengketakan dalam proses mediasi.

Biaya-biaya lain selain biaya jasa Mediator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan biaya pemanggilan Para Pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 akan ditanggung oleh Para Pihak berdasarkan kesepakatan.

MEDIATOR MEDIATOR

Para pihak tidak mencapai kesepakatan sampai batas waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah penundaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) dan ayat (3); atau. Para pihak menyatakan tidak beritikad baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf a, huruf b, dan huruf c. 3) Setelah menerima pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), hakim penyidik ​​perkara segera mengeluarkan putusan untuk melanjutkan pemeriksaan perkara sesuai dengan ketentuan hukum acara yang berlaku.

Gambar

Tabel 1.1                                                                                                                                        Jumlah Perkara Kewarisan Di Pengadilan Agama Wilayah PTA Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Analisa Peran Lawyer di Pengadilan Agama Tulungagung Dalam Sengketa Kewarisan .... Analisa Peran Lawyer di Pengadilan Negeri Tulungagung

Judul : Peran BPSK (Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen) dalam Menyelesaikan Sengketa Konsumen Melalui Proses.. Mediasi

“ Peran BPSK (Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen) dalam Menyelesaikan Sengketa Konsumen Melalui Proses.. Mediasi di

Skripsi ini membahas tentang Peranan Hakim Pengadilan Agama dalam Penyelesaian Sengketa Perwakafan, penyusun menentukan judul ini untuk dibuat suatu skripsi sebab yang

penyelesaian sengketa tanah secara mediasi oleh Pengadilan Negeri Limboto.

Pokok masalah penelitian ini adalah bagaimana proses mediasi dalam penyelesaian sengketa waris di Pengadilan Agama Bima perspektif hukum Islam (Studi Putusan

Mediasi dalam penyelesaian sengketa di Pengadilan Negeri memiliki manfaat sebagai sarana dan proses kegiatan sebagai kelanjutan dari gagalnya negosiasi yang

Penjelasan tersebut menjelaskan bah- wa Faktor yang mempengaruhi Tingginya penyelesaian sengketa ekonomi Syari’ahdi Pengadilan Agama Purbalingga antara lain: a) Pengadilan