• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PONDOK PESANTREN AL FATTAH NIBUNG DALAM MEMPERTAHANKAN TRADISI SALAF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "STRATEGI PONDOK PESANTREN AL FATTAH NIBUNG DALAM MEMPERTAHANKAN TRADISI SALAF"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

11 Eka Rija Mishayati, Kontribusi Pondok Pesantren Membantu Mengatasi Permasalahan Santri di Pondok Pesantren Nurul Ummah Putri, (Yogyakarta: PPS UIN Suka, 2013). Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan terletak pada strategi mempertahankan Pondok Pesantren Salafiyah. Perbedaan penelitian ini terletak pada peran hunian Islami dimana fokus penelitian yang dilakukan peneliti adalah strategi hunian Islami dalam mempertahankan tradisi Salaf.

Sistematika Penulisan

Kecerdasan Umat di Kabupaten Magelang.” 13 Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan yang menggunakan pendekatan kasuistik-fenomenologi, dimana penelitian ini mengkaji tentang peran umum pesantren dalam mendidik masyarakat untuk kecerdasan umat dengan mengungkap beberapa aspek antara lain: 1) Pesantren mereka akan selamanya berusaha mempertahankan sistem Salafi atau tradisionalnya. Bab kedua berisi landasan teori, bab ini menjelaskan teori-teori tentang pesantren sebagai wadah pendidikan agama Islam dan teori-teori lain yang dapat mendukung penelitian ini yang akan dilakukan. digunakan sebagai bahan analisis masalah pada tugas ini.Bab Tiga Metode Penelitian menjelaskan tentang jenis penelitian, subjek dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

LANDASAN TEORI

Unsur-unsur Pondok Pesantren

Pertumbuhan dan Perkembangan Pondok Pesantren

Dengan kondisi tersebut, musala kecil otomatis tidak mampu menampung jemaah dan pencari ilmu yang datang. Masyarakat diajak dan diminta untuk menyumbangkan semen dan bahan bangunan lainnya yang tidak dapat disediakan oleh mahasiswa.42. Perkembangan pesantren pada masa Walisongo sangat terbantu oleh pemerintahan Islam Sulthan Agung, beliau memberikan perhatian yang serius terhadap pengembangan pendidikan Islam.

Pondok Pesantren Tingkat Ahli (takhassus) Ilmu yang dipelajari merupakan cabang ilmu yang mendalam dan lebih terspesialisasi.43. Hubungan antara kajian Islam dan pesantren sangatlah penting dalam arti keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Berdirinya pesantren pada masa pembinaan di Pulau Jawa tidak lepas dari kewibawaan dan pengetahuan mendalam para kyai yang kemudian berhasil mengembangkan dan menyemangati masyarakat melalui pesantren.

Perkembangan pesantren di luar kedua pulau tersebut diikuti oleh daerah lain seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan pulau-pulau lain di nusantara. Perkembangan pesantren di Indonesia semakin menggembirakan setelah pada abad ke-17 banyak masyarakat Indonesia yang berkesempatan menunaikan ibadah haji ke Mekkah. Bahkan, beberapa pesantren didirikan atas dukungan pihak keraton, seperti Pondok Pesantren Tegalsari Jawa Timur yang didirikan oleh Susuhunan Tegalsari II.

Sekembalinya ke tanah air, biasanya mereka langsung mendirikan hunian Islami di daerah asalnya dengan menerapkan metode pembelajaran yang mereka temukan di Mekkah.45.

Pengembangan Kurikulum Pendidikan Pondok Pesantren

Ajaran Salafi dijadikan landasan utama pendidikan Islam di Pondok Pesantren Al-Fattah.

Pengertian Pesantran Salaf

Ciri Khas Pesantren Salaf

60 Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), hal. Afiliasi dengan para ulama, khususnya ulama fiqih, merupakan ciri khas lembaga pendidikan Islam tradisional. Secara lebih rinci, model umum pendidikan tradisional mencakup dua aspek utama kehidupan di pesantren.

Ciri utama pembelajaran salafi atau tradisional adalah penekanan dalam pengajarannya lebih pada pemahaman teks (harfiah atau harafiah), pendekatan yang digunakan lebih berorientasi pada menyelesaikan bacaan suatu kitab atau kitab kemudian berpindah ke kitab berikutnya. . Kedua, pola umum pendidikan Islam tradisional selalu mempertahankan subkultur (nilai) pesantren yang dilandasi atas dasar ukhrawi. Dari pola umum tersebut kemudian muncul kecenderungan berkomitmen untuk mencapai keluhuran jiwa, ikhlas melakukan apa pun demi kepentingan ustadz atau kyai, bahkan sampai disebut kesetiaan Islam, yang mengabaikan penerapan hal-hal duniawi. standar dalam menjalani kehidupan seorang Santri.62.

Sebagai ciri utama, pola umum pendidikan Islam tradisional juga mempunyai kelebihan, meskipun juga mengandung berbagai kelemahan. Di sisi lain, Hamdan Farchan dan Syarifuddin melaporkan bahwa “banyak pesantren yang masih melakukan sakralisasi, sehingga segala sesuatu yang bersifat reformatif dianggap menyimpang dari tradisi Salafi.”65 Anggapan bahwa reformasi merupakan sesuatu yang melenceng dari tradisi Salafi, membuktikan adanya sikap yang tidak konsisten terhadap slogan yang hingga saat ini selalu diteriakkan oleh pesantren, keterkaitan antara tradisi dan modernisasi hanya dilakukan pada beberapa kasus yang sangat terbatas, namun pada kasus lain mereka mencoba membantahnya.

Masih banyak asrama Islam yang belum memiliki misi dan budaya kerja yang siap menghadapi persaingan langsung.

Interaksi Pondok Pesantren Salafiyah Dengan Modernitas

Pondok Pesantren Salafiyah merupakan lembaga pendidikan Islam yang fokus pada pendidikan dan orientasi agama. Paradigma keagamaan yang berkembang di lembaga pendidikan tersebut kemudian berkembang menjadi ajaran yang bersifat dogmatis dan cenderung ke arah mistik (magis), sehingga yang muncul adalah wajah masyarakat yang fatalistik (jabariyah). Ada beberapa fenomena yang terkait dengan pesantren Salafi ketika dihadapkan pada modernitas: pertama, pesantren tetap berpegang pada sistem tradisionalnya; kedua, pesantren Salafi menghilang dan digantikan oleh sistem pendidikan modern; ketiga, pesantren Salafiyah bertransformasi menjadi lembaga pendidikan umum; dan keempat, Pondok Pesantren Salafiyah mengadaptasi dan sedikit banyak mengadopsi isi dan metodologi pendidikan modern dengan tetap berusaha mempertahankan jati dirinya.

Pasalnya, kelangsungan hunian Islam Salafiyah dengan sistem tradisionalnya tidak akan mampu menjadi media transformasi sosial di era modern. Begitu pula dengan transformasinya menjadi lembaga pendidikan umum yang terlalu mengapresiasi modernisasi sehingga identitasnya hilang. Berkaitan dengan hal tersebut, Azyumardi Azra berpesan agar rumah tinggal Islam Salafiyah memiliki apresiasi yang baik terhadap segala perkembangan yang terjadi saat ini dan masa depan, sehingga dapat melahirkan (calon) ulama yang berwawasan luas, sekaligus berkomitmen untuk tetap menjaga fungsi tradisionalnya.71 Oleh karena itu prinsip yang dipegang teguh dalam pembaharuan (modernisasi) sistem pendidikan pesantren adalah harus tetap memperhatikan aspek jati diri atau identitasnya, sehingga tradisi-tradisinya yang masih dianggap relevan tetap dipertahankan.

Hal ini sejalan dengan tugas lembaga pendidikan Islam sebagai sarana pengembangan potensi peserta didik yang terus mengalami perubahan sekaligus sebagai sarana warisan budaya. Dapat dipahami bahwa idealnya interaksi antara tradisionalisme dan modernisasi dalam sistem pesantren Salafiyah merupakan upaya transformasi pesantren dari sistem pendidikan dikotomis menjadi pendidikan integral, sehingga modernisasi merupakan upaya perluasan pesantren. sistem pembelajaran dan pendidikan, bukan menghilangkan khazanah pendidikan Islam.

METODE PENELITIAN

Sifat Penelitian

Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Penjaminan Keabsahan Data

Teknik Analisis Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Organisasi Kelembagaan

Dengan pembahasan mengenai: rancangan peraturan perundang-undangan pengelolaan pondok pesantren serta pendidikan umum dan kesejahteraan sosial tahun ajaran berikutnya pada rapat pondok pesantren Al-Fattah. Begitu pula dalam rapat-rapat pendirian yaitu semua kebijakan berdasarkan hasil rapat, mulai dari penataan kurikulum, pengangkatan guru dan juga pemberhentian, semua tergantung kebijakan dalam rapat. Adapun pengelolaan pondok pesantren Al-Fattah ada dua bagian, yaitu ma’hadiyah yang mempunyai kebijakan mengurus hal-hal yang berkaitan dengan pondok pesantren, dan ada pula pengurus tarbiyah. yang fokus pada hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan.

Kegiatan Pendidikan

Kurikulum yang dikembangkan di Pondok Pesantren Al-Fattah merupakan perpaduan antara pendidikan formal dan pendidikan klasikal. Sistem organisasi kemasyarakatan yang didirikan di Pondok Pesantren Al-Fattah Temboro Jawa Timur 100 3. Bagi para santri di Pondok Pesantren Al-Fattah memang demikianlah cara mereka belajar, menghormati kiai dan abdi.

Sesuai dengan uraian di atas, Asrama Islam Al-Fattah Nibung merumuskan filosofinya berdasarkan konsep tersebut.

Ciri Khas Pesantren Al-Fattah

Sistem Pendidikan Pondok Pesantran Al-Fattah Nibung

  • Kurikulum Pembelajaran Pondok Pesantren
  • Alasan dan Upaya Pondok Pesantren Dalam Mempertahankan

Pondok Pesantren Al-Fattah dengan pola hidup bersama antara santri dan kiai serta masjid sebagai pusat kegiatan merupakan tipikal sistem pendidikan pesantren. Pondok Pesantren Al-Fattah merupakan pesantren yang mengadopsi perpaduan sistem Salafi dan modern serta menggunakan format dan materi berbeda dalam sistem pengajarannya. Alasan Pondok Pesantren Al-Fattah melestarikan Pondok Pesantren Salaf dalam bentuk pendidikan Islam yang awalnya berbentuk lembaga informal tradisional yang ada di nusantara.

Alasan Asrama Islam Al-Fattah masih mempertahankan salafnya karena kita melestarikan dan melestarikan budaya asli Indonesia ini, sejak awal mulanya para wali. Untuk mendukung kaum Salaf dalam pengembangan agama Islam, karena Asrama Islam Salaf merupakan warisan budaya bangsa yang harus dilestarikan di Asrama Islam Al-Fattah. Selain peneliti melakukan wawancara kepada wali, peneliti juga melakukan wawancara kepada salah satu guru Asrama Islam Al-Fattah. Peneliti menanyakan mengapa Asrama Islam Al-Fattah masih menyimpan dosa-dosanya.

Upaya Pondok Pesantren Al-Fattah dalam mempertahankan salafiyahnya. Salafiyah masih digunakan dalam pengembangan Pondok Pesantren Al-Fattah. Dari sini dapat disimpulkan bahwa dalam menjaga salaf di kalangan santri harus ada kontrol dari pihak Pondok Pesantren Al-Fattah. Hasil wawancara dengan peneliti menunjukkan bahwa para santri di Pondok Pesantren Al-Fattah memang mengamalkan budi pekerti dan berakhlak mulia, sebagaimana layaknya para santri yang belajar di pondok pesantren Salafi.

Tujuannya untuk memberikan motivasi lebih kepada para santri yang masih hidup agar lebih giat menuntut ilmu dan selalu menjaga salafnya dalam belajar di Pondok Pesantren Al-Fattah.110.

Strategi Kyai Dan Pengurus Pesantren Dalam Mempertahankan

Meski membolehkan penggunaan pasal-pasal tersebut, Ust Ahmad Rofi'I tetap mampu melestarikan nilai-nilai yang ada di asrama Islam. Sebagai seorang Kyai, Ust Ahmad Rofi’I sangat melestarikan tradisi pesantren, terbukti dengan kegiatan pembelajaran yang diadakan di Pondok Pesantren Al-Fattah, namun beliau juga tidak menampik perkembangan zaman dan kemajuan teknologi. Pondok Pesantren Al-Fattah yang notabene merupakan Pondok Pesantren Salaf masih terus menjaga tradisi pengajaran Pondok Pesantren di bawah kepemimpinan Ust Ahmad Rafi’I, hal ini ditandai dengan tetap menyelenggarakan kegiatan yang berlandaskan budaya dan nilai-nilai Islam.

Dengan tidak melepaskan ciri keislaman, Pondok Pesantren Al-Fattah juga menyikapi perkembangan zaman dengan cara yang kreatif, inovatif dan transformatif. Pondok Pesantren Al-Fattah yang membangun filosofinya dengan dimensi Salafi mempengaruhi pembentukan kurikulum pendidikan yang dikembangkannya. Untuk menjawab semua itu, Pondok Pesantren Al-Fattah telah mengembangkan filosofi khusus yang menjadi pedoman arahnya dan menguraikan rencana-rencananya, yang dituangkan dalam visi, misi dan tujuan.

Strategi Kyai dan Pengurus Pondok Pesantren dalam Mempertahankan Tradisi Salaf di Pondok Pesantren Al Fattah Nibung Salaf di Pondok Pesantren Al Fattah Nibung. Dalam menjaga tradisi salaf di Pondok Pesantren Al-Fatah Nibung, kharisma menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam peran kepemimpinan kyai. Kepemimpinan kyai di Pondok Pesantren Al-Fattah adalah kepemimpinan yang mampu menjunjung tinggi prinsip nilai-nilai lokal, dan mampu mengkomunikasikan nilai-nilai global.

Pondok Pesantren Al-Fattah sebagai pesantren yang bercirikan Salaf harus dikelola secara profesional agar tidak terbawa perkembangan modern.

Pembahasan

  • Strategi Kyai Dan Pengurus Pesantren Dalam Mempertahankan

Referensi

Dokumen terkait

lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam, yang pada umumnya diberikan dengan cara nonklasikal dan para santri biasanya tinggal dalam pondok atau asrama dalam

Arifin, pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh dan diakui masyarakat sekitar, dengan sisrem asrama, menggunakan sistem pengajian dan madrasah dalam

hal tersebut menciptakan sebuah pengertian bahwa, pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh serta diakui masyarakat sekitar, dengan

Seluruh santri datang ke rumah-rumah (door to door), ke lembaga-lembaga, ke majlis-majlis untuk mengajak mondok sambil menyebarkan stiker, memberikan jam dinding,

Skripsi yang ditulis oleh Khanifuddin berjudul “Pendidikan Akhlak Bagi Santri Dalam Kegiatan Mujahadah Jam’iyyah Ta’lim wal Mujahadah Jum’at Pon (JTMJP) “Padang

Pondok pesantren tidak hanya cukup kita tanggapi atau pahami sebagai suatu komplek asrama, dimana para santri bertempat tinggal untuk belajar agama yang diberikan oleh

Arifin & Setyohadi (2016) memberikan analisis bahwa selain pendidikan agama, sebaiknya para santri dibekali dengan berbagai kegiatan kewirausahaan yang

Jadi secara istilahi pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan Islam yang tumbuh serta diakui masyarakat dengan ketersediaan asrama (pemondokan) bagi para santri sebagai