Asrama Islam memiliki fungsi yaitu sebagai lembaga yang menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan sebagai lembaga yang memiliki kekuatan untuk memberdayakan masyarakat khususnya masyarakat yang ada di asrama Islam. Pondok Pesantren El-Bayan merupakan pesantren yang tidak hanya memberikan pendidikan di bidang keagamaan tetapi juga memberikan pendidikan di bidang ekonomi dengan mengajarkan kewirausahaan. Permasalahan yang akan dikaji adalah bagaimana manajemen di Pondok Pesantren El-Bayan Bendasari Majenang diimplementasikan dalam pengembangan kewirausahaan, serta beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi Manajemen Pesantren El-Bayan Bendasari Majenang di pengembangan Kewirausahaan dengan menggunakan SWOT. analisis.
Data diperoleh dari subjek penelitian seperti pengurus pondok pesantren di El-Bayan, pengurus pondok pesantren dan santri memimpin wirausaha. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa penerapan manajemen kewirausahaan di Pondok Pesantren El-Bayan cukup baik dalam memaksimalkan sumber daya yang dimiliki, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Tentang implementasi Manajemen Pondok Berbasis Kewirausahaan sebagai aktualisasi fungsi dan peran pondok pesantren sebagai pencetak sumber daya manusia yang unggul.
Abah Ky Taufiqurrahman, pengasuh Pondok Pesantren Darur Abror, Purwokerto, yang mendidik, memotivasi para penyusun dan selalu mengharapkan fatwa dan keberkahan ilmunya. Muhammad Al-Hafidz selaku salah satu pengurus pondok pesantren El-Bayan yang dengan sabar dan rendah hati membimbing dan mengarahkan penulis. Fauziyah, selaku Lurah Putri Pondok Pesantren El-Bayan beserta jajaran direksi yang membantu penulis dalam menyusun skripsi.
Lampiran 4 Hasil Wawancara dengan Pengurus Pondok Pesantren El-Bayan Lampiran 5 Hasil Wawancara dengan Santri Pengurus Kopontren.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
- Definisi Operasional
- Rumusan Masalah
- Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis
- Kajian Pustaka
- Sistematika Pembahasan
Metode yang diajarkan di rumah singgah Islam Salaf juga menggunakan metode wetonan atau bandongan dan sorogan atau hafalan. Jadi, di rumah tinggal Islam, khalaf tidak lagi menggunakan sistem pengajaran tradisional seperti sorogan, wetonan, dan bandongan. Salah satu contoh hunian Islami yang memiliki manajemen wirausaha adalah Perumahan Islami El-Bayan yang terletak di Jl.
Pesantren El-Bayan mengajarkan para santrinya multi skill (kecakapan hidup) dan pendidikan bisnis sebagai jaminan untuk tetap hidup bermasyarakat setelah keluar dari pesantren. Karena dari segi pengelolaan usaha, pondok pesantren El-Bayan dinilai lebih berkembang dengan pengelolaan yang baik dari setiap jenis usaha yang dijalankannya. Dengan pendidikan yang mereka terima di pesantren El-Bayan, mereka dapat menumbuhkan semangat kemandirian ekonomi dan sikap optimis terhadap masa depan.
Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui sejauh mana manajemen yang diterapkan Pondok Pesantren El-Bayan Bendasari Majenang dalam pengenalan, promosi, penumbuhan dan pengembangan kewirausahaan. Mengadopsinya dalam tesis berjudul: "Manajemen Kewirausahaan di Pesantren El-Bayan Bendasari Majenang Cilacap, Jawa Tengah". Jadi, pengelolaan pesantren merupakan proses pendidikan agama yang diakui oleh masyarakat dengan sistem pesantren yang berada di bawah kedaulatan kyai.
Apa faktor pendukung dan penghambat implementasi Manajemen Pondok Pesantren El-Bayan Bendasari Majenang dalam pengembangan kewirausahaan. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Pesantren El-Bayan Bendasari Majenang dalam pengelolaan dan pengembangan usaha. Mendeskripsikan secara tepat apa saja faktor pendukung dan penghambat implementasi manajemen Pondok Pesantren El-Bayan Bendasari Majenang dalam pengembangan kewirausahaan.
Pemberdayaan ekonomi pondok pesantren berbasis perlindungan ekologis (studi kasus di pondok pesantren Mamba'ul Ulum Tunjungmuli, Karangmoncol, Purbalingga), 2012). Pesantren dalam mengoptimalkan peran strategi pemberdayaan dan perlindungan sebagai konsep dan aplikasi lanjutan. 20Siti Nur Azizah, “Pemberdayaan Ekonomi Pondok Pesantren Berbasis Perlindungan Lingkungan (Studi Kasus di Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum Tunjungmuli Karangmoncol Purbalingga” (Syariah-STAIN Purwokerto, Skripsi, Tidak Diterbitkan, 2012).
Ekonomi Santri Melalui Budidaya Jamur Tiram, (Studi Kasus di Pesantren Al Ma'muroh, Desa Susukan, Kecamatan Cipicung, Jawa Barat)), 2009. Bab kedua berisi landasan teori terkait manajemen kewirausahaan di El- Bayan Majenang Pondok Pesantren.
PENUTUP
Kesimpulan
Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan Manajemen Kewirausahaan di Pondok Pesantren El-Bayan Bendasari Majenang. Berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan penulis, terdapat faktor penghambat yang perlu dikelola dengan baik agar dapat diatasi sejak dini. Antisipasi tersebut dapat diwujudkan dengan perencanaan program yang selaras dengan kekuatan yang dimiliki dan pendukung lainnya sehingga kegiatan manajemen wirausaha yang diterapkan di PP El-Bayan dapat berjalan dengan maksimal.
Faktor pendukung kegiatan kewirausahaan di PP El-Bayan antara lain lahan yang memadai untuk pengembangan kewirausahaan, jaringan relasi yang baik dengan para profesional wirausaha yang telah terbangun, adanya Laksan Baru dan Laksan Boga sebagai mitra kerja yang keduanya masih memiliki PP tersebut Keluarga Parrot El-Bayan. Faktor-faktor tersebut merupakan keunggulan yang dapat menjadi dasar pengembangan kewirausahaan, yang dapat menjadi daya tarik penerimaan mahasiswa baru, yang harapannya setelah selesai studi tidak hanya menguasai ilmu agama saja, tetapi juga mengembangkan kewirausahaan yang dapat dimanfaatkan. sebagai sumber penghidupan di masa depan Kegiatan pengelolaan usaha terhambat oleh beberapa faktor yaitu dana kyai yang sangat terbatas, pengelolaan yang dilakukan oleh santri yang hanya sedikit dan belum optimal.
Semua faktor tersebut perlu mendapat perhatian serius agar kegiatan kewirausahaan yang dilakukan dapat maksimal.
Saran-saran
Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua siswa yang berminat dan berminat belajar untuk mengembangkan potensi atau keterampilan kewirausahaannya, tanpa ada batasan bagi siswa senior. Untuk itu perlu dibentuk kepengurusan atau struktur organisasi manajemen pengusaha pondok pesantren secara tertulis agar job description lebih jelas ditata.
Penutup
Akhir kata, dengan segala kekurangannya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat membawa manfaat bagi penulis sendiri dan orang lain. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT.
